BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG
|
|
- Yenny Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Pasal 47 Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Sukamara, perlu ditetapkan rincian tugas pokok dan fungsi Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Sukamara; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Kabupaten Sukamara Tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sukamara. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Pulau Pisau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Propinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 1
2 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4739); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 06 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Sukamara (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2008 Nomor 06); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Sukamara (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2008 Nomor 8). 2
3 MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUKAMARA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Sukamara. 2. Kabupaten adalah Kabupaten Sukamara 3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan di Daerah. 5. Bupati adalah Bupati Sukamara. 6. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara. 7. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga teknis Daerah dalam Lingkup Pemerintah Kabupaten Sukamara. 8. Dinas adalah Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sukamara. 9. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sukamara. 10. Sekretaris adalah Sekretaris Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sukamara. 11. Unit Pelaksana Teknis adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sukamara yang selanjutnya disebut UPTD. BAB II PENETAPAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sukamara. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3 Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri darl 1. Kepala Dinas, 2. Sekretariat, terdiri dari ; a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; 3
4 3. Bidang : a. Bidang Bina Usaha dan Perlindungan Hutan, terdiri dari : 1) Seksi Produksi Hasil Hutan; 2) Seksi Keamanan dan Perlindungan Hutan, 3) Seksi Legalitas dan luran Kehutanan; b. Bidang Penataan Kawasan dan Rehabilitasi Hutan, terdiri dari 1) Seksi Rehabilitasi Lahan dan Perlindungan Sosial; 2) Seksi Inventarisasi dan Tata Guna Hutan; 3) Seksi Konservasi dan Penyuluhan; c. Bidang Pengembangan Budidaya Perkebunan terdiri dari : 1) Seksi Pembinaan Budidaya dan Perluasan Areal Perkebunan, 2) Seksi Perbenihan dan Sarana Produlksi; 3) Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan; d. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, terdiri dari 1) Seksi Pengolahan Hasil dan Pengendalian Mutu Hasil; 2) Seksi Pemasaran Hasil dan Pengembangan Investasi; 3) Seksi Kelembagaan dan Tata Penyuluhan; 4. Kelompok Jabatan Fungsional; 5. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD). Pasal 4 Bagan Susunan Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Sukamara sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini. BAB IV TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pasal 5 Dinas Kehutanan dan Perkebunan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan rumah tangga Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan di bidang kehutanan dan perkebunan. Pasal 6 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Dinas Kehutanan dan Perkebunan menyelenggarakan fungsi ; 1. penyiapan bahan perumusan kebijakan umum di bidang kehutanan dan perkebunan; 2. perumusan kebijakan teknis di bidang kehutanan dan perkebunan; 3. pengkajian dan penerapan teknologi anjuran di bidang kehutanan dan perkebunan; 4. pelaksanaan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah dan air; 5. pembinaan perbenihan dan perbibitan tanaman kehutanan dan perkebunan; 6. pengendalian dan pembinaan usaha di bidang kehutanan dan perkebunan; 7. penatausahaan hasil hutan; 8. pengelolaan kawasan lindung setempat; 9. perlindungan terhadap sumber daya alam hayati dan ekosistemnya; 4
5 10. perlindungan tanaman kehutanan dan perkebunan; 11. pengelolaan pembenihan dan pembibitan; 12. pengelolaan ketatausahaan dinas. Pasal 7 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, dinas Kehutanan dan Perkebunan, mempunyai kewenangan sebagai berikut: 1. penyelenggaraan inventarisasi hutan; 2. penyelenggaraan penyusunan data statistik kehutanan dan perkebunan dan pelaporan; 3. menyusun pedoman penyelenggaraan inventarisasi dan pemetaan hutan dan kebun; 4. penyusunan rancang penatagunaan kawasan hutan, 5. penyelenggaraan pelayanan perizinan dibidang kehutanan dan Perkebunan; 6. penyelenggaraan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pembinaan reboisasi, rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial; 7. penyelenggaraan pelaksanaan pembinaan hutan tanaman, pembangunan hutan kemasyarakatan dan perhutanan sosial; 8. penyelenggaraan koordinasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan; 9. penyelenggaraan pengawasan peredaran hasil hutan, 10. penyelenggaraan koordinasi pembinaan terpadu kegiatan pengusahaan hutan dan peredaran hasil hutan; 11. penguatan kelembagaan dan penyelenggaraan penyuluhan kehutanan dan perkebunan; 12. penyelenggaraan pembinaan, monitoring dan evaluasi AMDAL bidang Kehutanan; 13. menyusun perwi layahan, design, pengendalian lahan dan industri primer bidang perkebunan; 14. menyusun rencana makro perkebunan kabupaten; 15. pedoman penyelenggaraan pengurusan erosi, sedimentasi, produktivitas lahan pada daerah aliran sungai; 16. penyelenggaraan perizinan kabupaten meliputi pemanfaatan, pemantauan, pengawasan ijin usaha perkebunan 17. pengawasan perbenihan, pupuk, pestisida, alat dan mesin di bidang perkebunan; 18. melaksanakan pengamatan, peramalan, organisme tumbuhan pengganggu dan pengendalian hama terpadu tanaman perkebunan 19. penyelenggaraan dan pengawasan atas rehabilitasi, reklamasi, sistem silvikultur, budidaya dan pengolahan; 20. pemantauan dan evaluasi pemasaran hasil perkebunan; dan 21, koordinasi, monitoring, bimbingan, supervise, konsultasi, pemantauan dan evaluasi bidang kehutanan dan bidang perkebunan. Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 8 Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, membina, mengoordinasikan, merencanakan serta menetapkan program kerja, tata kerja dan mengembangkan semua kegiatan dibidang kehutanan dan perkebunan serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas pokok dan fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan. 5
6 Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Kepala Dinas, menyelenggarakan fungsi 1. perumusan kebijakan teknis di bidang kehutanan dan perkebunan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Bupati berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; 2. penyusunan rencana dan program bidang kehutanan dan perkebunan 3. perencanaan pengamanan dan penanggulangan bencana hutan, serta pelestarian dan perlindungan hutan; 4. perencaaan pengembangan dan pengendalian bibit unggul perkebunan dan pemberantasan hama dan penyakit tanaman perkebunan; 5. pengoordinasian penyelenggaraan pelestarian dan perlindungan hutan; 6. pengoordinasian penyelenggaraan pengamanan dan penanggulangan bencana hutan; 7. pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan perkebunan; 8. pengelolaan sarana dan prasarana perkebunan", 9. penyelenggaran pelatihan teknis dan pembinaan teknis dibidang kehutanan dan perkebunan; 10. penyelenggaraan penilaian kawasan hutan dan pemanfaatan hutan., 11. penyelenggaraan perizinan pengusahaan hutan; 12. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kehutanan; dan 13. penyelenggaraan urusan kesekretariatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan bidang kehutanan dan perkebunan. Bagian Ketiga Sekretaris Dinas Pasal 10 Sekretaris selaku kepala sekretariat mempunyai tugas mengoordinasikan penyusunan program, anggaran dan pemaduserasian penyelenggaraan kedinasan secara menyeluruh dan tugas pelayanan administrati lainnya yang meliputi tugas-tugas di bidang administrasi ketatausahaan, perlengkapan, keuangan, kepegawaian, protokol, hubungan masyarakat dan rumah tangga, organisasi dan tatalaksana, analisis jabatan serta dokumentasi peraturan perundang-undangan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Pasal 11 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Sekretaris menyelenggarakan fungsi ; 1. penyelenggaraan kegiatan administrasi; 2. penyelenggaraan penyusunan program dan anggaran 3. penyelenggaraan monitoring, evaluasi pelaksanaan program dan anggaran; 4. penyelenggaraan administrasi keuangan; 5. pengelolaan asset dan keuangan; 6. penyelenggaraan administrasi kepegawaian; 7. peningkatan sumber daya manusia; 8. penyelenggaraan urusan umum, perlengkapan dan rumah tangga; 9. penyelenggaraan fasilitasi administrasi bantuan hukum; 10. pemfasilitasian penyiapan bahan/materi rancangan peraturan perundangundangan, penyusunan rancangan peraturan perundangundangan dan pengoordinasian rancangan peraturan perundangundangan; 6
7 11. penyelenggaraan urusan kehumasan; 12. pengelolaan organisasi dan tatalaksana serta analisis jabatan; dan 13. monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas. Pasal 12 Sekretaris Dinas membawahkan : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan; dan 3. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Paragraf 1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Pasal 13 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi umum, perlengkapan, kepegawaian, perundang-undangan dan kehumasan serta penyiapan bahan pembinaan organisasi dan tatalaksana serta analisis jabatan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Pasal 14 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, menyelenggarakan fungsi 1. penyelenggaraan urusan ketatausahaan, surat-menyurat dan kearsipan, 2. penyelenggaraan urusan kerumahtanggaan; 3. penyelenggaraan kegiatan kehumasan dan keprotokoleran. 4. penyelenggaraan penyusunan formasi kepegawaian', 5. penyelenggaraan penyusunan Daftar Urutan Kepangkatan Pegawal; 6. penyelenggaraan administrasi kepegawaian; 7. penyelenggaraan fasilitasi pendidikan dan latihan (DIKLAT) kepegawaian,' 8. penyelenggaraan pembinaan dan kesejahteraan pegawai; 9. penyelenggaraan organisasi dan tatalaksana serta analisis jabatan; 10. pelaksanaan kegiatan dokumentasi perundang-undangan - dan 11. monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas. Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan Pasal 15 Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana anggaran pembiayaan, pengelolaan keuangan dan pelaksanaan anggaran serta menyelenggarakan administrasi dan akuntansi keuangan serta asset dan pembinaan bendaharawan. Pasal 16 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Kepala Sub Bagian Keuangan, menyelenggarakan fungsi : 1. penyelenggaraan pelaksanaan administrasi dan akuntansi keuangan, 2. penyelenggaraan pelaksanaan administrasi dan akuntansi aset; 7
8 3. penyelenggaraan pelaksanaan bimbingan, pembinaan dan pengawasan terhadap bendaharawan', 4. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi tindak lanjut hasil pemeriksaan fungsional; dan 5. monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas. Paragraf 3 Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Pasal 17 Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas menyiapkan dan menghimpun data dari bidang sebagai bahan penyusunan program dan anggaran dinas, serta menyusun rencana dan program, informasi, pengelolaan data dibidang kehutanan dan perkebunan, serta evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang menjadi kewenangannya, berdasarkan peraturan perundangan. Pasal 18 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi : 1. menyiapkan bahan dan menghimpun data dari semua bidang sebagai bahan dalam penyusunan program dan anggaran, 2. menghimpun bahan dan data penyusunan pelaporan keuangan dan laporan dinas; 3. penyelenggaraan pelaksanaan penyusunan program dan anggaran; 4, penyelenggaraan penyusunan pelaporan dibidang kehutanan (laporan Bulanan/ Tahunan, LAKIP, AKIP, LKPJ Bupati, LPPD); dan 4. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Bagian Keempat Bidang Bina Usaha dan Perlindungan Hutan Pasal 19 Kepala Bidang Bina Usaha dan Perlindungan Hutan mempunyai tugas bimbingan, pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian proses produksi pengusahaan hutan, Tata Usaha Kayu dan kewajiban finansial, tenaga teknis pengusahaan hutan serta sarana dan prasarana pengusahaan hutan, monitoring, evaluasi, pengendalian dan pengawasan pengolahan produksi hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu serta pelayanan perizinan sarana pengusahaan hutan, penyelenggaraan perlindungan hutan, pengamanan hutan, pengawasan peredaran hasil hutan dan penindakan, Koordinasi kebakaran hutan dan lahan. Pasal 20 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Kepala Bidang Bina Usaha dan Perlindungan Hutan, menyelenggarakan fungsi 1. penyelenggaraan pembinaan, monitoring dan evaluasi sarana pengusahaan hutan; 2. penyelenggaraan pembinaan, monitoring dan evaluasi produksi serta legalitas hasil hutan; 8
9 3. penyelenggaraan pembinaan, monitoring dan evaluasi penatausahaan hasil hutan; 4. penyelenggaraan pembinaan, monitoring dan evaluasi penatausahaan iuran kehutanan; 5. penyelenggaraan pembinaan, monitoring dan evaluasi pengolahan hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu; 6. penyelenggaraan pembinaan, monitoring dan evaluasi tenaga teknis pengusahaan hutan; 7. penyelenggaraan pelayanan perizinan sarana pengusahaan hutan, 8. penyelenggaraan pembinaan, monitoring dan evaluasi perlindungan dan pengamanan hutan; 9. penyelenggaraan pembinaan, monitoring dan evaluasi kawasan konservasi/lindung; 10. penyelenggaraan pembinaan, monitoring dan evaluasi AMDAL; 11. penyelenggaraan koordinasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan, 12. penyelenggaraan pengawasan peredaran hasil hutan, 13. penyelenggaraan koordinasi pembinaan terpadu kegiatan pengusahaan hutan dan peredaran hasil hutan; dan 14. pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas. Pasal 21 Kepala Bidang Bina Usaha dan Perlindungan Hutan, membawahkan : 1. Seksi Produksi Hasil Hutan; 2. Seksi Keamanan dan Perlindungan Hutan; 3. Seksi Legalitas dan luran Kehutanan. Paragraf 1 Seksi Produksi Hasil Hutan Pasal 22 Kepala Seksi Produksi Hasil Hutan mempunyai tugas pembinaan, monitoring dan evaluasi produksi, penatausahaan hasil hutan dan pelayanan perizinan sarana pengusahaan hutan, pengumpulan data, penilaian dan bimbingan, pengawasan penggunaan sarana, tenaga teknis pengusahaan hutan serta pelaporan sarana pengusahaan hutan. Pasal 23 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Kepala Seksi Produksi Hasil Hutan, menyelenggarakan fungsi 1. penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi dan pelaporan produksi hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu; 2. penyelenggaraan pembinaan penatausahaan hasil hutan; 3. pembinaan tenaga teknis pengukuran dan pengujian hasil hutan; 4. penyelenggaraan pelayanan perizinan peralatan pengusahaan hutan; 5. penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi dan pelaporan peralatan pengusahaan hutan; 6. penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi dan pelaporan base camp, TPn/TPK, logpond; 7. penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi clan pelaporan tenaga teknis pengusahaan hutan; 8. penyelenggaraan pengumpulan data peralatan serta pengaplikasian database Sistem Informasi Manajemen (SIM) peralatan pengusahaan hutan; 9. penyusunan laporan sarana dan prasarana pengusahaan hutan; 9
10 10. penyelenggeraan pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelanggaran administratif dibidang pengusahaan hutan; 11. penyelenggeraan proses tindak lanjut hasil temuan pelanggaran kegiatan pereclaran hasil hutan; dan 12. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas. Paragraf 2 Seksi Keamanan dan Perlindungan Hutan Pasal 24 Kepala Seksi Keamanan clan Perlindungan Hutan mempunyai tugas. koordinasi, bimbingan, pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan pengamanan clan perlindungan hutan. Pasal 25 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Kepala Seksi Keamanan dan Perlindungan Hutan, menyelenggarakan fungsi 1. penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pengamanan hutan; 2. penyelenggaraan pembinaan POLHUT dan PPNS; 3. penyelenggaraan koordinasi penanganan kasus tindak pelanggaran hukum di bidang kehutanan; 4. penyelenggaraan penertiban dan pengendalian penggunaan senjata api lingkup Dinas Kehutanan; 5. penyelenggaraan penertiban dan pengendalian peredaran flora dan fauna; 6. penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi dan pelaporan perlindungan hutan; 7. pelaksanaan koordinasi pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi dan pelaporan AMDAL bidang kehutanan dan perkebunan; 8. penyelenggaraan koordinasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan; 9. pelaksanaan kegiatan, koordinasi, bimbingan, pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi serta pelaporan terhadap kegiatan yang dilaksanakan pads kawasan konservasi dan kawasan lindung, serta menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistemnya; 10. pelaksanaan pengendalian dan pencegahan terhadap organisms pengganggu tumbuhan dan tanaman hutan; dan 11. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas. Paragraf 3 Seksi Legalitas dan luran Kehutanan Pasal 26 Kepala Seksi Leaalitas dan luran Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, monitoring legalitas dan penatausahaan iuran Kehutanan Pasal 27 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Kepala Seksi Legalitas dan luran Kehutanan, menyelenggarakan fungsi: 10
11 1. penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi legalitas hasil hutan; 2. penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi dan pelaporan penatausahaan iuran hasil hutan (PSDH/DR); 3. penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil hutan bukan kayu; 4. memverifikasi bukti penyampaian rencana pemenuhan bahan baku industri primer hasil hutan kayu dengan kapasitas produksi m3 per tahun; 5. pelaksanaan bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang investasi/divestasi restrukturisasi dan revitalisasi, reengineering, pemantauan lingkungan (AMDAL dan UKL/UPL), kesehatan finansial dan ketenagakerjaan industri primer hasil hutan kayu; 6. pengawasan dan pengendalian pemenuhan bahan baku industri primer hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu skala kabupaten; 7. penyelenggaraan proses tindak lanjut hasil temuan pelanggaran kegiatan pengusahaan hutan; dan 8. monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas. Bagian Kelima Bidang Penataan Kawasan dan Rehabilitasi Hutan Pasal 28 Kepala Bidang Penataan Kawasan dan Rehabilitasi Hutan mempunyai tugas menyelenggarakan inventarisasi, penata gunaan hutan, melaksanakan pembinaan kegiatan rehabilitasi, perhutanan sosial, pembinaan hutan tanaman, konservasi, dan penyuluhan. Pasal 29 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Kepala Bidang Penataan Kawasan dan Rehabilitasi Hutan, menyelenggarakan fungsi 1. Penyelenggaraan Inventarisasi Hutan 2. Penyelenggaraan penyusunan data, statistika dan pelaporan; 3. Penyelenggaraan koordinasi dan penyusunan rancangan dan penata gunaan kawasan hutan; 4. Penyelenggaraan perizinan di bidang kehutanan; 5. Penyelenggaraan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pembinaan reboisasi, rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial; 6. Penyelenggaraan pelaksanaan pembinaan hutan tanaman, pembangunan hutan kemasyarakatan dan perhutanan sosial; 7. Penyeienggaraan penyusunan program kegiatan bimbingan, pembinaan dan pengawasan terhadap pengurusan erosi dan sedimentasi, penerapan teknik konservasi tanah; 8. Penyelenggaraan penyusunan program, koordinasi, bimbingan, pembinaan dan pengawasan kegiatan penyuluhan kehutanan; dan 9. monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas. Pasal 30 Kepala Bidang Penataan Kawasan dan Rehabilitasi Hutan, membawahkan : 1. Seksi Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial; 2. Seksi Inventarisasi dan Tata Guna Hutan; 3. Seksi Konservasi dan Penyuluhan. 11
12 Paragraf 1 Seksi Rehabilitasi Lahan Dan Perlindungan Sosial Pasal 31 Kepala Seksi Rehabilitasi Lahan dan Perlindungan Sosial mempunyai tugas koordinasi, bimbingan, pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan reboisasi dan penghijauan, pembinaan hutan tanaman, serta pengumpulan informasi perlindungan sosial. Pasal 32 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, Seksi Rehabilitasi Lahan dan Perlindungan Sosial menyelenggarakan fungsi 1. Penyelenggaraan koordinasi rancangan teknis reboisasi dan penghijauan; 2. Penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan, koordinasi, bimbingan, pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi terhadap kegaiatan reboisasi dan penghijauan; 3. Penyelengaraan pelaksanaan koordinasi, bimbingan, pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan hutan tanaman; 4. Penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan rakyat dan hutan hak; 5. Penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, bimbingan, pembinaan, pengawasan, monitoring, dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan hutan kemasyarakatan dan perhutanan sosial (yaitu hutan yang dikelola untuk kepentingan masyarakat/rakyat dan adat),. 6. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembinaan masyarakat sekitar hutan; dan 7. monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas. Paragraf 2 Seksi Inventarisasi dan Tata Guna Hutan Pasal 33 Kepala Seksi Inventarisasi dan Tata Guna Hutan mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengkajian dan pengolahan data hasil inventarisasi hutan serta melaksanakan pemetaan dan penata gunaan kawasan hutan. Pasal 34 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Kepala Seksi Inventarisasi dan Tata Guna Hutan, menyelenggarakan fungsi 1. Penyelenggaraan pengumpulan, pengkajian, pengolahan dan penyajian data hutan dan kehutanan; 2. Penyelenggaraan penyusunan statistik kehutanan dan neraca sumber daya hutan; 3. Pengelolaan data base kehutanan; 4. Penyelenggaraan kegiatan dan koordinasi, bimbingan, pembinaan, pengumpulan data serta pelaporan terhadap kegiatan penelitian di bidang kehutanan; 5. Penyelenggaraan kegiatan pengukuran, pemetaan, dan penata gunaan kawasan hutan; 12
13 6. Penyelenggaraan koordinasi, bimbingan, pembinaan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan terhadap proses perizinan kegiatan pembukaan wilayah hutan, pinjam pakai dan perubahan fungsi kawasan hutan, perancangan batas kawasan hutan dan batas persekutuan areal pengusahaan hutan seta batas-batas areal pemilikan hutan lainnya; 7. Pelaksanaan pengukuran, penetapan batas kawasan hutan dan batas persekutuan areal pengusahaan hutan serta batas-batas areal pemilikan hutan lainnya; dan 8. monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas. Paragraf 3 Seksi Konservasi dan Penyuluhan Pasal 35 Kepala Seksi Konservasi dan Penyuluhan mempunyai tugas koordinasi, bimbingan, pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan konservasi, melaksanakan penyuluhan kehutanan, penyiapan sarana dan prasarana serta bahan / materi penyuluhan. Pasal 36 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Kepala Seksi Konservasi dan Penyuluhan, menyelenggarakan fungsi 1. Penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan, koordinasi, bimbingan, pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi, serta pelaporan terhadap kegiatan penerapan teknik konservasi tanah; 2. Penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan, koordinasi, bimbingan, pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan konservasi yang berfungsi untuk pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya; 3. Penyelengaraan koordinasi, bimbingan, pembinaan, pengawasan. monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap kegiatan penyuluhan di bidang kehutanan; 4. Penyelenggaraan koordinasi tenaga penyuluh kehutanan; 5. Penyelenggaraan pelaksanaan penyusunan rencana penyuluhan bagi masyarakat di dalam dan di luar kawasan hutan; 6. Penyelenggaraan pelaksanaan penyiapan sarana dan prasarana serta metode penyuluhan; dan 7. monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas. Bagian Keenam Bidang Pengembangan Budidaya Perkebunan Pasal 37 Kepala Bidang Pengembangan Budidaya Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan Perbenihan, pengembangan Budidaya, Eksplorasi Produksi dan Perlindungan Perkebunan. Pasal 38 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, Kepala Bidang Pengembangan Budidaya Perkebunan, menyelenggarakan fungsi 1. perencanaan kebijakan dan program dibidang budidaya perkebunan, Pengawasan Mutu, peredaran benih dan pembibitan tanaman perkebunan, pembinaan pengembangan serta bimbingan penerapan teknologi produksi dan perlindungan tanaman; 13
14 2. penatalaksanaan/pengelolaan kegiatan dibidang budi daya perkebunan,pengawasan mutu peredaran benih dan pembibitan tanaman perkebunan dan perlindungan tanaman, pembinaan pengembangan serta bimbingan penerapan teknologi produksi; 3. penyelenggaraan kegiatan dibidang budi daya perkebunan, pengawasan mutu peredaran benih dan pembibitan tanaman perkebunan, pembinaan pengembangan serta bimbingan penerapan teknologi produksi; 4. monitorng, evaluasi dan pelaoran pelaksanaan tugas. Pasal 39 Kepala Bidang Pengembangan Budidaya Perkebuan, membawahkan : 1. Seksi Pembinaan Budidaya dan Perluasan Areal Perkebunan; 2. Seksi Perbenihan Dan Saran Produksi;dan 3. Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan. Pasal 40 Kepala Seksi Pembinaan Budidaya dan Perluasan Areal Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pembinaani/pengendalian teknis operasional kegiatan pembangunan/pemeliharaan fisik kebun melalui kegiatan perluasan, peremajaan, rehabulitasi, diversifikasi, dan intensifikasi dan eksplorasi produksi. Pasal 41 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Kepala Seksi Pembinaan Budidaya dan Perluasan Areal Perkebunan, menyelenggarakan fungsi : 1. penyiapan data dan melakukan analisis dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengembangan budidaya; 2. penyiapan bahan pedoman dan design serta program pelaksanaan kegiatan pengembangan budidaya perkebunan; 3. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kegiatan pengembangan dan perluasan areal perkebunan; dan 4. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kegiatan eksplorasi produksi tanaman perkebunan; 5. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Paragraf 2 Seksi Perbenihan dan Sarana Produksi Pasal 42 Kepala Seksi Perbenihan dan Sarana Produksi mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan operasional pembinaan dan pengembangan produksi, kelembagaan usaha, teknologi, pengawasan mutu dan peredaran benih tanaman perkebunan. Pasal 43 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Kepala Seksi Perbenihan dan Sarana Produksi, menyelenggarakan fungsi 1. pelaksanaan operasional pembinaan dan pengembangan produksi, kelembagaan usaha, kebutuhan sarana produksi dan teknologi; 2. penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan mutu dan peredaran benih tanaman perkebunan; dan 14
15 3. penyiapan penetapan pedoman dan kriteria standar pelaksanaan operasional pembinaan pembenihan tanaman perkebunan 4. monitoring, evaluasi dan pelaksanaan tugas. Paragraf 3 Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan Pasal 44 Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan mempunyai tugas menyiapkan bahan perencanaan dan program, perencanaan kegiatan dan pengawasan terkait dengan kegiatan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Pasal 45 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan, menyelenggarakan fungsi 1. penyiapan perencanaan kebijakan dan program peramalan dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), pengawasan usaha perkebunan dan konservasi lahan dan air; 2. penatalaksanaan/pengelolaan kegiaan peramalan dan pengndalian organisme pengganggu tanaman (OPT), pengawasan usaha perkebunan dan konservasi lahan dan air, 3. Penyeleggaraan kegitan peramalan dan pengendalian organisme pengganggu Tanaman (OPT), pengawasan usaha perkebunan dan konservasi lahan dan air, dan 4. Pengawasan dan pengendalian kegiatan peramalan dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), pengawasan usaha perkebunan dan konservasi lahan dan air;dan 5. Monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas. Bagian Ketujuh Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Pasal 46 Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan rumusan kebijakan dan program, penatalaksanaan dan penyelenggaraan kegiatan, pengawasan dampak lingkungan dibidang usaha pengembangan dan pengendalian mutu dan pemasaran hasil serta mengelola urusan Pengolahan hasil perkebunan dan urusan kelembagaan usaha, pengembangan investasi dan penyuluhan. Pasal 47 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, menyelenggarakan fungsi: 1. penyiapan perumusan kebijakan program urusan Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil serta kelembagaan usaha, pengembangan investasi, kebutuhan sarana dan prasarana perkebunan dan penyelenggaraan penyuluhan; 2. pelaksanaan kegiatan urusan Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil serta kelembagaan usaha, pengembangan investasi, kebutuhan sarana dan prasarana perkebunan dan penyelenggaraan penyuluhan; 3. penyelenggaraan kegiatan urusan Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil serta kelembagaan usaha, pengembangan investasi, kebutuhan sarana dan prasarana perkebunan dan penyelenggaraan penyuluhan;dan 15
16 4. Pelaksanaan dan koordinasi pengawasan dampak lingkungan penyelengaraan kegiatan urusan bidang pengolahan dan pemasaran hasil serta kelembagaan usaha pengembangan investasi Pasal 48 Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, membawahkan : a. Seksi Pengolahan dan Pengendalian Mutu Hasil: b. Seksi Pemasaran Hasil dan Pengembangan Investasi; dan c. Seksi Kelembagaan dan Tata Penyuluhan. Paragraf 1 Seksi Pengolahan dan Pengendalian Mutu Hasil Pasal 49 Kepala Seksi Pengolahan dan Pengendalian Mutu Hasil mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan, sarana dan prasarana, pengelolaan, penatausahaan, penyelenggaraan dan pelaksanaan pengawasan dampak lingkungan kegiatan pengolahan. Pasal 50 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, Kepala Seksi Pengolahan dan Pengendalian Mutu Hasil, menyelenggarakan.fungsi : 1. pengelolaan urusan pengolahan dan pengendalian mutu hasil; 2. penatalaksanaan kegiatan program pengolahan pengendalian mutu hasil. 3. penyelenggaraan kegiatan urusan usaha pengolahan: dan 4. pelaksanaan dan koordinasi pengawasan dampak lingkungan kegiatan urusan usaha pengolahan hasil. Paragraf 2 Seksi Pemasaran Hasil dan Pengembangan Investasi Pasal 51 Kepala Seksi Pemasaran Hasil dan Pengembangan Investasi mempunyai tugas pengelolaan data perkembangan pasar, penawaran komoditi perkebunan, kebijakan penetapan harga dan promosi hasil perkebunan dan pelayanan informasi permodalan investasi usaha perkebunan, memantau kegiatan investasi dan pelayanan proses perizinan. Pasal 52 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51, Kepala Seksi Pemasaran Hasil dan Pengembangan Investasi, menyelenggarakan fungsi : 1. pengelolaan data perkembangan informasi pasar pembinaan teknis pengembangan investasi perkebunan; 2. penyiapan bahan kebijakan penetapan harga dan pelayanan informasi permodalan dan investasi usaha perkebunan; 3. pelaksanaan kerjasama dan promosi hasil perkebunan dan pelayanan pengawasan perizinan usaha perkebuan; dan 4. pengawasan dan pengendalian kegiatan kelembagaan usaha. pengembangan investasi dan pemanfaatan sarana dan prasarana perkebunan. 5. Monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas. 16
17 Paragraf 3 Seksi Kelembagaan dan Tata Penyuluhan Pasal 53 Kepala Seksi Kelembagaan dan Tata Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan urusan opersional penyuluhan, dokumentasi perkebunan, pembinaan tenaga penyuluh, meningkatkan sumber daya manusia, tenaga teknis dan masyarakat perkebunan. Pasal 54 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53, Kepala Seksi Kelembagaan dan Tata Penyuluhan, menyelenggarakan fungsi 1. pengelolaan opersional dan penyelenggaran penyuluhan; 2. penatalaksanaan/pengolahan kegiatan penyelenggaraan penyuluhan., 3. perencanaan penyelenggaraan dan opersional penyuluhan; 4. pengawasan dan pengendalian kegiatan penyelenggaraan dan operasional penyuluhan; 5. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 55 (1) Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya termasuk POLHUT, Penyuluh Kehutanan, PEH, PPNS, P2LHP, P3KB, dan P2SKSHH; (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas; (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; dan (4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - Undangan yang berlaku. BAB VI TATA KERJA Pasal 56 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi pemegang Jabatan Fungsional, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal serta horizontal balk dalam lingkungan Kantor maupun instansi lain sesuai dengan tugas pokok masing - masing. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti, memenuhi petunjukpetunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya. 17
18 BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 57 Uraian tugas pejabat dan pelaksana dilingkungan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sukamara ditetapkan dengan Peraturan Kepala Dinas dengan atas persetujuan Bupati. Pasal 58 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sukamara Diundangkan di Sukamara pada tanggal 22 Desember 2008 Ditetapkan di Sukamara Pada tanggal 22 Desember 2008 BUPATI SUKAMARA, Ttd AHMAD DIRMAN Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUKAMARA, Ttd Drs. Ec. IMANUDDIN Pembina Utama Muda NIP BERITA DAERAH KABUPATEN SUKAMARA TAHUN 2008 NOMOR 18 18
19 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR : 19 TAHUN 2008 TANGGAL : 22 DESEMBER 2008 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KEPALA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN BIDANG BINA USAHA DAN PERLINDUNGAN HUTAN BIDANG PENATAAN KAWASAN DAN REHABILITASI HUTAN BIDANG PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERKEBUNAN BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERKEBUNAN SEKSI PRODUKSI HASIL HUTAN SEKSI KEAMANAN DAN PERLINDUNGAN HUTAN SEKSI REHABILITASI LAHAN DAN PERLINDUNGAN SOSIAL SEKSI INVENTARISASI DAN TATA GUNA HUTAN SEKSI PEMBINAAN BUDIDAYA DAN PERLUASAN AREAL PERKEBUNAN SEKSI PERBENIHAN DAN SARANA PRODUKSI SEKSI PENGOLAHAN DAN PENGENDALIAN MUTU HASIL SEKSI PEMASARAN HASIL DAN PENGEMBANGAN INVESTASI SEKSI LEGALITAS DAN IURAN KEHUTANAN SEKSI KONSERVASI DAN PENYULUHAN SEKSI PERLINDUNGAN TANAMAN PERKEBUNAN SEKSI KELEMBAGAAN DAN TATA PENYULUHAN UPT BUPATI SUKAMARA Ttd NAWAWI MAHMUDA 19
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang :
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUKAMARA
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SUKAMARA
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang :
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 30 TAHUN
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 30 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI MANDAILING NATAL
- 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA
BUPATI SUKAMARA Menimbang Mengingat : PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.
BAB XVII DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 334 Susunan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 79 TAHUN 2001 SERI D.76 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 79 TAHUN 2001 SERI D.76 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUMEDANG
Lebih terperinciBUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN KATINGAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 166 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM
Lebih terperinciBUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 51 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LEBAK
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 51 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK Menimbang :
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 10 TAHUN 2013
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,
PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Subang
Lebih terperinci-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG
-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 92 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 92 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 6 TAHUN
SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang : a.
Lebih terperinciPENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG
BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 2 TAHUN 1998 SERI D.2
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 2 TAHUN 1998 SERI D.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 9 TAHUN 1997 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATAKERJA
Lebih terperinciBUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 39 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUMBAWA.
PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
1 GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN
Lebih terperinciBISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH,
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR: 19 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERKEBUNAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKAMARA
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA Menimbang
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 43 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.M Tahun 2008
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.M Tahun 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang :
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO
1 PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN
SALINAN BUPATI TOLITOLI Menimbang Mengingat PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 24 TAHUN 2008 T E N T A N G
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 24 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI, INFORMATIKA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN SUKAMARA DENGAN
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 31 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id
-1- GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI BALI
Lebih terperinciBUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS
PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS, Menimbang : a.
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 40 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP
Lebih terperinciGUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013
GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal
Lebih terperinciBUPATI MANDAILING NATAL
- 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG
SALINAN BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGELOLAAN
Lebih terperinci-1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 65 TAHUN 2016
-1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN
Lebih terperinciWALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG
WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TATA RUANG KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA,
Lebih terperinciBUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 30 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT
BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SUKAMARA
SUKAMAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciDINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 1
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 1 Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan Dan Kehutanan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA
BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 68 Tahun : 2016
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 68 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,
Lebih terperinci.000 WALIKOTA BANJARBARU
SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOKDAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKAMARA
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOKDAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KEHUTANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KEHUTANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI MODEL KOTAWARINGIN
Lebih terperinciBUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG
SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN
Lebih terperinciBUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G
BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS,
Lebih terperinciBUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
SALINAN BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BALAI LATIHAN KERJA PADA DINAS TENAGA KERJA,
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN BELITUNG TIMUR
SALINAN PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN BELITUNG TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKALIS,
Lebih terperinci-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG
-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGAIRAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUT AN DAN PERl KANAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 113 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA PEKANBARU
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 8 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 8
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 8 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 8 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN
Lebih terperinci29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D
29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN 2003 Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN
Lebih terperinciBUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN
BHINNEKA TU NGGA L IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KATINGAN
SALINAN BUPATI KATINGAN BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KATINGAN
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN
Lebih terperinciBUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG
-1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PETERNAKAN
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 30.N Tahuii 2008
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 30.N Tahuii 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO,
Lebih terperinci-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG
-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA
Lebih terperinci