GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

Transkripsi

1 GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan telah diundangkannya Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 12 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Papua, perlu diatur lebih lanjut uraian tugas dan fungsi Dinas Kehutanan Provinsi Papua; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur Papua tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kehutanan Provinsi Papua; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupatenkabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2907); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412; 4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884); 5. Undang-Undang.../2

2 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Kerusakan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5432); 7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4816); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32); 12. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 12 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Papua (Lembaran Daerah Provinsi Papua Tahun 2013 Nomor 12); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN PROVINSI PAPUA. BAB.../3

3 - 3 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Papua. 2. Pemerintah Daerah Provinsi Papua adalah Gubernur beserta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Gubernur ialah Gubernur Papua. 4. Sekretaris Daerah ialah Sekretaris Daerah Provinsi Papua. 5. Dinas adalah Dinas Kehutanan Provinsi Papua. 6. Kepala Dinas ialah Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua. 7. Sekretariat adalah Sekretariat pada Dinas Kehutanan Provinsi Papua. 8. Bidang adalah Bidang pada Dinas Kehutanan Provinsi Papua. 9. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Sekretariat Dinas Kehutanan Provinsi Papua. 10. Seksi adalah Seksi pada Dinas Kehutanan Provinsi Papua. 11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Kehutanan Provinsi Papua. BAB II URAIAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Dinas Kehutanan Pasal 2 (1) Dinas Kehutanan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kehutanan serta tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Gubernur. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Kehutanan mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang kehutanan; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kehutanan; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kehutanan; d. pelaksanaan ketatausahaan Dinas; e. pengelolaan Unit Pelaksana Teknis; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dinas Kehutanan terdiri atas : a. Sekretariat; b. Bidang Perencanaan Hutan; c. Bidang Produksi dan Peredaran Hasil Hutan; d. Bidang Rehabilitasi dan Perhutanan Sosial; e. Bidang Perlindungan dan Konservasi Hutan; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian.../4

4 - 4 - Bagian Kedua Sekretariat Pasal 3 (1) Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum, keuangan, kepegawaian dan penyusunan program Dinas. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sekretariat mempunyai fungsi : a. penatausahaan urusan umum; b. penatausahaan urusan keuangan; c. penatausahaan urusan kepegawaian; dan d. pengkoordinasian dan penyusunan program Dinas. (3) Sekretariat terdiri atas : a. Sub Bagian Program; b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan c. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan; Pasal 4 (1) Sub Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan anggaran. (2) Uraian tugas Sub Bagian Program sebagai berikut : a. melakukan penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bagian Program; b. melakukan pengoordinasian penyusunan rencana program dan kegiatan Dinas meliputi Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), dan Penetapan Kinerja (PK); c. melakukan pengumpulan dan pengadministrasian usulan RKA dari unit-unit kerja di lingkungan Dinas; d. melakukan penyusunan RKA Dinas berdasarkan usulan unit-unit kerja dan hasil pembahasan internal Dinas; e. melakukan pengurusan administrasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Dinas dengan mengkoordinasikannya pada pihak-pihak terkait; f. melakukan pembinaan administrasi perencanaan di lingkungan Dinas; g. melakukan kegiatan monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap realisasi atau pelaksanaan program dan kegiatan Dinas; h. melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan Dinas dalam rangka penyiapan bahan-bahan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas dan laporan kedinasan lainnya; i. melakukan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas; j. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bagian; dan k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal.../5

5 - 5 - Pasal 5 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan (surat-menyurat/naskah dinas), rumah tangga, perpustakaan, keprotokolan, kehumasan, kepegawaian, serta urusan umum lainnya. (2) Uraian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagai berikut : a. melakukan penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. melakukan pengelolaan urusan ketatausahaan (surat menyurat/naskah dinas); c. melakukan pengelolaan urusan rumah tangga, perpustakaan, keprotokolan, dan kehumasan Dinas; d. melakukan pengelolaan urusan pembinaan dan pengembangan pegawai Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; e. melakukan pelayanan administrasi kepegawaian Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; f. melakukan fasilitasi pemrosesan penetapan angka kredit jabatan fungsional di lingkungan Dinas; g. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bagian; dan h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 6 (1) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan dan pelayanan di bidang keuangan dan perlengkapan. (2) Uraian tugas Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan sebagai berikut : a. melakukan penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan; b. melakukan pembinaan urusan keuangan Dinas; c. melakukan pemrosesan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah Membayar (SPM) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; d. melakukan pengelolaan kas Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; e. menerima dan menyetorkan pendapatan yang berasal dari retribusi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; f. melakukan pelayanan lainnya di bidang keuangan Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; g. menyimpan bukti-bukti transaksi keuangan sebagai bahan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan Dinas; h. melakukan penyusunan laporan keuangan Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. menindaklanjuti.../6

6 - 6 - i. menindaklanjuti Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) sesuai dengan permasalahannya; j. melakukan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Dinas; k. melakukan pengelolaan barang/perlengkapan Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; l. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bagian; dan m. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Ketiga Bidang Perencanaan Hutan Pasal 7 (1) Bidang Perencanaan Hutan mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan hutan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Perencanaan Hutan mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan pengkajian kebijakan dan strategi operasional di bidang perencanaan kehutanan, pengelolaan, perpetaan hutan, rencana kerja dan rencana strategis; b. penyelenggaraan pengkajian program strategis kesinambungan perencanaan program kehutanan; c. penyelenggaraan koordinasi perencanaan pengelolaan dan tataguna hutan; dan d. penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi, koordinasi, kerjasama/ kemitraan bidang program dan perencanaan kehutanan. (3) Bidang Perencanaan Hutan terdiri atas : a. Seksi Inventarisasi dan Penatagunaan Kawasan Hutan; b. Seksi Rencana Pemanfaatan Hutan; dan c. Seksi Rencana Umum, Data dan Informasi Kehutanan. Pasal 8 (1) Seksi Inventarisasi dan Penatagunaan Kawasan Hutan mempunyai tugas melakukan inventarisasi dan penatagunaan hutan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi. (2) Uraian tugas Seksi Inventarisasi dan Penatagunaan Kawasan Hutan sebagai berikut : a. melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Inventarisasi dan Penatagunaan Kawasan Hutan berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan Dinas sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) serta Rencana Kerja (RKA) dan Anggaran Tahunan Dinas; b. melakukan inventarisasi hutan, pemetaan hutan, pengamanan batas dan pemliharaan batas kawasan hutan produksi dan hutan lindung, penunjukan hutan produksi dan hutan lindung; c. melakukan inventarisasi hutan produksi, hutan lindung dalam skala DAS lintas kabupaten/kota; d. melakukan.../7

7 - 7 - d. melakukan penyiapan rencana inventarisasi hutan, baik teristris maupun penginderaan jauh, pemetaan kawasan hutan; e. melakukan pengamanan dan pemeliharaan batas kawasan hutan produksi dan hutan lindung; f. melakukan pembinaan teknis dan pengawasan pelaksanaan inventarisasi, pemetaan, yang dilaksanakan oleh kabupaten/kota; g. melakukan penyiapan pertimbangan teknis untuk pengesahan, koordinasi dan pengawasan pelaksanaan penataan batas luar areal kerja unit pemanfaatan hutan produksi lintas kabupaten/kota; h. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penataan batas luar areal kerja unit pemanfaatan hutan produksi dalam kabupaten/kota; i. melakukan penyiapan pertimbangan teknis pengesahan penataan areal kerja unit usaha pemanfaatan hutan lindung kepada pemerintah; j. melakukan penyiapan peta dan data terkait kehutanan; k. menyiapkan pertimbangan teknis perubahan status dan fungsi lahan dan hutan, dan penggunaan serta tukar menukar kawasan hutan; l. mengumpulkan, menganalisa dan menyajikan data tata guna hutan; m. menyediakan bahan penyusunan rencana tata ruang Provinsi di bidang kehutanan, dan dukungan pengelolaan taman hutan raya; n. mengumpulkan, mengidentifikasi, mengolah serta menyajikan data dan peta areal pembangunan non kehutanan; o. melaksanakan penyusunan rancang bangun, pembentukan dan pengusulan penetapan wilayah pengelolaan hutan lindung dan hutan produksi serta pertimbangan teknis institusi wilayah pengelolaan hutan; p. menyiapkan pembentukan unit-unit pengelolaan hutan sesuai dengan kebutuhan; q. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Seksi Inventarisasi dan Penatagunaan Kawasan Hutan; dan r. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 9 (1) Seksi Rencana Pemanfaatan Hutan mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan pemanfaatan hutan lingkup provinsi. (2) Uraian tugas Seksi Rencana Pemanfaatan Hutan sebagai berikut : a. melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Rencana Pemanfaatan Hutan berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan Dinas sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahunan Dinas; b. melakukan penyusunan kebijakan umum dan teknis di bidang pemanfaatan hutan; c. melaksanakan rencana kerja dan program pembangunan di bidang pemanfaatan hutan; d. melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan di bidang pemanfaatan hutan; e. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Seksi Rencana Pemanfaatan Hutan; dan f. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal.../8

8 - 8 - Pasal 10 (1) Seksi Rencana Umum, Data dan Informasi Kehutanan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana umum, data, dan informasi kehutanan yang menjadi kewenangannya. (2) Uraian tugas Seksi Rencana Umum, Data dan Informasi Kehutanan sebagai berikut : a. melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Rencana Umum, Data dan Informasi Kehutanan berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan Dinas sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahunan Dinas; b. melakukan penyusunan rencana teknis kehutanan daerah berupa rencana kehutanan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek; c. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan instansi terkait, unsur pemerintah kabupaten/kota dan Pemerintah serta Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kehutanan dalam bidang perencanaan teknis kehutanan; d. melakukan pengembangan sistem informasi kehuatanan melalui kegiatan pengelolaan data yang meliputi kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyajian serta pengoperasian LAN (Local Area Network) dan internet; e. melakukan penyusunan Buku Rencana Teknis Kehutanan, Statistik Kehutanan, Data dan Informasi Kehutanan, Neraca Sumber Daya Hutan; f. melakukan monitoring, evaluasi, bimbingan, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan pembangunan kehutanan; g. melakukan penyiapan pertimbangan teknis pemberian izin penggunaan dan pembuatan jaringan jalan pada hutan produksi; h. melakukan monitoring dan evaluasi penggunaan dan pembuatan jaringan jalan pada hutan produksi; i. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Seksi Rencana Umum, Data dan Informasi Kehutanan; dan j. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Keempat Bidang Produksi dan Pengedaran Hasil Hutan Pasal 11 (1) Bidang Produksi dan Peredaran Hasil Hutan mempunyai tugas mengkoordinasikan pengaturan, pembinaan, dan pengembangan produksi dan peredaran hasil hutan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Produksi dan Peredaran Hasil Hutan mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan pengkajian kebijakan dan strategi operasional Bidang Produksi dan Peredaran Hasil Hutan; b. penyelenggaraan pengkajian pemanfaatan produksi dan peredaran hasil hutan; c. penyelenggaraan.../9

9 - 9 - c. penyelenggaraan pengaturan produksi dan pengendalian produksi, pengujian hasil mutu, sertifikasi dan peredaran hasil hutan; dan d. penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi, koordinasi dan kerjasama/ kemitraan Bidang Produksi dan Peredaran Hasil Hutan. (3) Bidang Produksi dan Peredaran Hasil Hutan terdiri atas : a. Seksi Produksi dan Sarana Produksi Hasil Hutan; b. Seksi Pengolahan dan Pengujian Hasil Hutan; dan c. Seksi Penatausahaan Hasil Hutan dan Iuran Kehutanan. Pasal 12 (1) Seksi Produksi dan Sarana Produksi Hasil Hutan mempunyai tugas melakukan pengaturan, pembinaan, dan pengembangan produksi dan sarana produksi hasil hutan. (2) Uraian tugas Seksi Produksi dan Sarana Produksi Hasil Hutan sebagai berikut : a. melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Produksi dan Sarana Produksi Hasil Hutan berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan Dinas sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahunan Dinas; b. melakukan penyusunan kebijakan umum dan teknis yang mengatur produksi dan sarana produksi hasil hutan; c. memberikan bimbingan teknis terkait produksi dan sarana produksi hasil hutan; d. melakukan penyiapan data dan bahan dalam rangka pembinaan terkait produksi dan sarana produksi hasil hutan; e. melakukan program pelayanan dalam rangka memotivasi peningkatan produksi dan sarana produksi hasil hutan; f. melakukan penyuluhan terkait peningkatan kualitas produksi dan sarana produksi hasil hutan; g. melakukan fasilitasi bidang produksi dan sarana produksi hasil hutan; h. melakukan fasilitasi kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/lembaga pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota dalam rangka peningkatan produksi dan sarana produksi hasil hutan; i. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Seksi Produksi dan Sarana Produksi Hasil Hutan; dan j. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 13 (1) Seksi Pengolahan dan Pengujian Hasil Hutan mempunyai tugas melakukan pengaturan, pembinaan, dan pengembangan di bidang pengolahan dan pengujian hasil hutan. (2) Uraian tugas Seksi Pengolahan dan Pengujian Hasil Hutan sebagai berikut : a. melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Pengolahan dan Pengujian Hasil Hutan berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan Dinas sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahunan Dinas; b. memberikan.../10

10 b. memberikan bimbingan teknis dan pengendalian penanganan pengolahan dan sertifikasi pengujian hasil hutan; c. melakukan penyusunan kebijakan pengembangan pengolahan dan sertifikasi pengujian hasil hutan; d. melakukan pengumpulan bahan aturan, standar, prosedur pengolahan dan sertifikasi pengajuan hasil hutan; e. melakukan pembinaan usaha pengolahan dan sertifikasi pengujian hasil hutan yang bekerja sama dengan instansi terkait dan lembaga swasta lainnya untuk mengetahui perkembangan selanjutnya; f. melakukan fasilitasi perencanaan, pengembangan pengolahan dan sertifikasi pengujian hasil hutan; g. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Seksi Pengolahan dan Pengujian Hasil Hutan; dan h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 14 (1) Seksi Penatausahaan Hasil Hutan dan Iuran Kehutanan mempunyai tugas melakukan penatausahaan hasil hutan dan iuran kehutanan. (2) Uraian tugas Seksi Penatausahaan Hasil Hutan dan Iuran Kehutanan sebagai berikut : a. melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Penatausahaan Hasil Hutan dan Iuran Kehutanan berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan Dinas sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahunan Dinas; b. melakukan penyusunan bahan aturan, standar, prosedur penatausahaan hasil hutan; c. melakukan pembinaan bidang penatausahaan hasil hutan; d. melakukan pembinaan fasilitasi kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam penatausahaan hasil hutan; e. melakukan penyusunan rencana penerimaan pendapatan daerah dari Dana Bagi Hasil (DBH) sektor kehutanan; f. memberikan dukungan teknis dan sumber daya manusia dalam rangka pelaksanaan kegiatan penatausahaan iuran kehutanan; g. melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap perhitungan, pengenaan dan pemungutan Iuran Kehutanan yang berasal dari pemegang Izin Usaha Pemanfatan Hasil Hutan Kayu/Hasil Hutan Bukan Kayu pada Hutan Alam/Tanaman dan Pemegang Izin Lainnya yang Sah (ILS); h. melakukan penelitian/pengujian besarnya Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan/atau Dana Reboisasi (DR) yang wajib dibayar oleh Wajib Bayar dalam rangka optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor kehutanan; i. melakukan bimbingan teknis terhadap pelaksanaan Penatausahaan Iuran Kehutanan; j. melakukan.../11

11 j. melakukan penetapan dan penjatuhan sanksi denda administratif pelanggaran ekploitasi hutan; k. menyusun Laporan Realisasi Pembayaran Iuran Kehuatan PSDH dan/atau DR; l. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Seksi Penatausahaan Hasil Hutan dan Iuran Kehutanan; dan m. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Kelima Bidang Rehabilitasi dan Perhutanan Sosial Pasal 15 (1) Bidang Rehabilitasi dan Perhutanan Sosial mempunyai tugas mengkoordinasikan pengaturan, pembinaan, dan pengembangan rehabilitasi hutan dan perhutanan sosial sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Rehabilitasi dan Perhutanan Sosial mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan operasional bidang rehabilitasi hutan dan lahan dan perhutanan sosial; b. penyelenggaraan pengkajian bahan program strategis bidang rehabilitasi hutan dan lahan dan perhutanan sosial; c. penyelenggaraan pengaturan, pembinaan dan pengawasan bidang rehabilitasi hutan dan lahan dan perhutanan sosial; dan d. penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi, koordinasi dan kerjasama/kemitraan bidang rehabilitasi hutan dan lahan dan perhutanan sosial. (3) Bidang Rehabilitasi dan Perhutanan Sosial terdiri atas : a. Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan; b. Seksi Perhutanan Sosial; dan c. Seksi Pembinaan Hutan. Pasal 16 (1) Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan mempunyai tugas melakukan pengaturan, pembinaan, dan pengembangan di bidang rehabilitasi hutan dan lahan. (2) Uraian tugas Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan sebagai berikut : a. melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan Dinas sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahunan Dinas; b. melakukan penyiapan rencana dan penyelenggaraan rehabilitasi lahan dan hutan serta reklamasi; c. melakukan penyiapan rencana dan penyelenggaraan dan penetapan pengelolaan pengawasan tanaman hutan rakyat; d. melakukan.../12

12 d. melakukan penyiapan rencana dan penyelenggaraan pengelolaan hutan tanaman; e. melakukan penyusunan rencana penyediaan dan pengawasan penggunaan mutu beni dan bibit tanaman kehutanan; f. melakukan penyusunan rencana dan penyelenggaraan pengendalian mutu pembenihan, pupuk dan pestisida tanaman kehutanan; g. melakukan koordinasi urusan rehabilitasi dan pengelolaan tanaman pembenihan dengan dinas/instansi terkait; h. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan; dan i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 17 (1) Seksi Perhutanan Sosial mempunyai tugas melakukan pengaturan, pembinaan, dan pengembangan di bidang perhutanan sosial. (2) Uraian tugas Seksi Perhutanan Sosial sebagai berikut : a. melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Perhutanan Sosial berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan Dinas sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahunan Dinas; b. melakukan perumusan rancangan norma, pedoman, kriteria dan prosedur perhutanan sosial; c. menyiapkan pelaksanaan kebijakan perhutanan sosial di wilayah provinsi; d. melakukan pengembangan usaha ekonomi kepada masyarakat di sekitar kawasan hutan; e. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Seksi Perhutanan Sosial; dan f. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 18 (1) Seksi Pembinaan Hutan mempunyai tugas melaksanaan urusan pembinaan di bidang kehutanan. (2) Uraian tugas Seksi Pembinaan Hutan sebagai berikut : a. melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Pembinaan Hutan berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan Dinas sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahunan Dinas; b. melakukan pengumpulan bahan penyusunan pedoman kegiatan pembinaan kehutanan; c. melakukan perumusan rancangan norma, pedoman, kriteria dan prosedur peredaran dan tata usaha hasil hutan rakyat/hutan hak adat serta jenis-jenis hasil hutan rakyat/hutan hak adat; d. melakukan penyiapan bahan dan melaksanakan koordinasi di bidang pembinaan kehutanan; e. melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan rakyat dan hutan hak adat; f. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Seksi Pembinaan Hutan; dan g. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian.../13

13 Bagian Keenam Bidang Perlindungan dan Konservasi Hutan Pasal 19 (1) Bidang Perlindungan dan Konservasi Hutan mempunyai tugas mengkoordinasikan pengaturan, pembinaan, dan pengembangan di bidang perlindungan dan konservasi hutan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Perlindungan dan Konservasi Hutan mempunyai fungsi : a. koordinasi pengelolaan perlindungan dan pengamanan hutan; b. koordinasi pengelolaan konservasi dan jasa lingkungan; c. koordinasi pengelolaan daerah aliran sungai; (3) Bidang Perlindungan dan Konservasi Hutan terdiri atas : a. Seksi Perlindungan dan Pengamanan Hutan; b. Seksi Konservasi dan Pengelolaan Jasa Lingkungan; dan c. Seksi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Pasal 20 (1) Seksi Perlindungan dan Pengamanan Hutan mempunyai tugas melakukan pengaturan, pembinaan, dan pengembangan di bidang perlindungan dan pengamanan hutan. (2) Uraian tugas Seksi Perlindungan dan Pengamanan Hutan sebagai berikut : a. melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Perlindungan dan Pengamanan Hutan berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan Dinas sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahunan Dinas; b. melakukan pengelolaan kegiatan perlindungan hutan pada wilayah hutan dalam bentuk Unit atau Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL), dan Unit atau Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP); c. melakukan fasilitasi tersedianya administrasi dan akomodasi operasional pengamanan dan perlindungan hutan dan hasil hutan; d. melakukan pengaturan, pembinaan, bimbingan, pembekalan dan pengawasan terhadap tugas Polisi Kehutanan dan Penyidik Pengawai Negeri Sipil (PPNS) Kehutanan; e. melakukan pemrosesan hasil temuan Polisi Kehutanan dan PPNS Kehutanan terhadap penyimpangan dan pelanggaran di bidang Kehutanan dan mengkoordinasikan serta menindaklanjuti penyimpangan/pelanggaran tersebut ke aparat hukum terkait lainnya; f. melakukan advokasi, konsultasi, dan bantuan hukum terhadap perkara di bidang kehutanan; g. memberikan fasilitasi, bimbingan dan pengawasan dalam kegiatan pengamanan dan perlindungan hutan pada hutan yang dibebani hak dan hutan adat skala provinsi; h. melakukan.../14

14 h. melakukan sosialisasi dan penyuluhan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan hutan; i. melakukan inventarisasi permasalahan, koordinasi, dan kerjasama di bidang pengamanan dan perlindungan hutan; j. melakukan monitoring, evaluasi, dan pekaporan pelaksanaan kegiatan Seksi Perlindungan dan Pengamanan Hutan; dan k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 21 (1) Seksi Konservasi dan Pengelolaan Jasa Lingkungan mempunyai tugas melakukan pengaturan, pembinaan, dan pengembangan di bidang konservasi dan pengelolaan jasa lingkungan. (2) Uraian tugas Seksi Konservasi dan Pengelolaan Jasa Lingkungan sebagai berikut : a. melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Konservasi dan Pengelolaan Jasa Lingkungan berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan Dinas sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahunan Dinas; b. melakukan penyusunan bahan kebijakan dan strategi pengembangan di bidang konservasi dan jasa lingkungan; c. melakukan penyusunan bahan aturan, standar, prosedur pelaksanaan konservasi dan jasa lingkungan; d. melakukan pembinaan pemberdayaan masyarakat di kawasan hutan konservasi, hutan lindung, cagar alam, guna konservasi hutan; e. melakukan fasilitasi kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/lembaga pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota dalam konservasi; f. melakukan pembinaan, bimbingan perlindungan dan konservasi hutan lestari terhadap lingkungan hidup, dampak rumah kaca, progam hijau dan dampak globalisasi lingkungan kehutanan; g. melakukan penyusunan petunjuk teknis dan pembinaan dalam kegiatan usaha jasa lingkungan perlindungan dan konservasi hutan; h. melakukan penyiapan bahan informasi dan koordinasi pelestarian lingkungan; i. melakukan penyusunan bahan kebijakan dan strategi pengembangan di bidang jasa lingkungan; j. melakukan penyusunan bahan NSPK dalam bidang jasa lingkungan; k. melakukan fasilitasi dalam penyiapan teknis, kelembagaan dan pembiayaan pengembangan di bidang Jasa Lingkungan; l. melakukan jasa lingkungan komunitas serta pengembangan keswadayaan masyarakat dalam pengembangan di bidang jasa lingkungan; m. melakukan.../15

15 m. melakukan fasilitasi jasa lingkungan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/lembaga pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota; n. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Seksi Konservasi dan Pengelolaan Jasa Lingkungan; dan o. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 22 (1) Seksi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) mempunyai tugas mengumpulkan data dan berkas pegawai serta mengadministrasikan usulan surat keputusan pensiun. (2) Uraian tugas Seksi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai sebagai berikut : a. melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi kebijakan tentang perencanaan program dan kegiatan Dinas sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahunan Dinas; b. melakukan penghimpunan Peraturan Perundang-undangan, pedoman, dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan reklamasi lahan dan pengelolaan daerah aliran sungai; c. melakukan penyiapan bahan dan pembinaan pelaksanaan kegiatan reklamasi lahan dan pengelolaan daerah aliran sungai; d. melakukan penyiapan bahan dan koordinasi pelaksanaan kegiatan reklamasi lahan dan konservasi daerah aliran sungai daerah aliran sungai dengan unit kerja terkait; e. melakukan penyiapan bahan dan pengkajian peta dan data, bahan dan observasi/peninjauan langsung, rencana pengelolaan dan penyelenggaraan pengelolaan daerah aliran sungai skala provinsi, rencana reklamasi hutan, rencana pelaksanaan reklamasi hutan pada areal bencana alam skala propinsi; f. melakukan penyiapan bahan penetapan skala prioritas pengelolaan dan penyelenggaraan pengelolaan daerah aliran sungai skala provinsi, skala prioritas reklamasi hutan, skala prioritas reklamasi hutan pada areal bencana alam skala provinsi; g. melakukan penyiapan bahan penyusunan Rencana Induk (Master Plan), pengelolaan dan penyelenggaraan pengelolaan daerah aliran sungai skala provinsi, reklamasi hutan, pada areal bencana alam skala provinsi; h. melakukan penyiapan bahan penerbitan pertimbangan teknis rencana pengelolaan dan penyelenggaraan pengelolaan daerah aliran sungai skala provinsi; i. melakukan penyiapan bahan pengesahan rencana reklamasi hutan, rencana reklamasi hutan pada areal bencana alam skala provinsi; j. melakukan penyiapan kegiatan pengawasan dan pengendalian kegiatan Reklamasi Lahan dan Pengelolaan daerah aliran sungai; k. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Seksi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai; dan l. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya. BAB.../16

16 BAB III KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Pada saat mulai berlakunya Peraturan Gubernur ini, Peraturan Gubernur Papua Nomor 27 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Konservasi Provinsi Papua (Berita Daerah Provinsi Papua Tahun 2011 Nomor 27) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 24 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Papua. Ditetapkan di Jayapura pada tanggal 26 Januari 2015 GUBERNUR PAPUA, CAP/TTD LUKAS ENEMBE, SIP, MH Diundangkan di Jayapura pada tanggal 27 Januari 2015 Sekretaris Daerah Provinsi Papua CAP/TTD T.E.A. HERY DOSINAEN, S.IP BERITA DAERAH PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 NOMOR 9 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM, Y. DEREK HEGEMUR, SH., MH

17 I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN PROVINSI PAPUA Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah memberikan perubahan dalam penyelenggaraan pemerintahan secara desentralisasi dengan adanya kebijakan otonomi daerah yang berimplikasi pada pembagian urusan pemerintahan. Azas desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan memberikan keleluasaan kepada daerah untuk mengatur dan mengurus daerahnya sesuai kewenangan daerah. Reformasi birokrasi berimplikasi pada perubahan Organisasi Perangkat Daerah berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, dengan membentuk kelembagaan sesuai kebutuhan daerah, yang besaran organisasinya ditetapkan berdasarkan 3 (tiga) variabel yaitu : jumlah penduduk, luas wilayah dan jumlah APBD, dengan memperhatikan perumpunan urusan pemerintahan, azas dan prinsip-prinsip penataan organisasi. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dengan prinsip kewenangan yang luas, nyata dan bertanggungjawab, memberi peluang kepada daerah untuk mengatur dan melaksanakan kewenangannya atas prakarsa sendiri sesuai potensi, kebutuhan dan karakteristik daerahnya. Tujuan peletakan kewenangan dalam penyelenggaraan otonomi daerah adalah peningkatan kesejahteraan rakyat, pemerataan dan keadilan, demokrasi dan penghormatan terhadap budaya lokal dan memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah. Pemberian otonomi khusus bagi Provinsi Papua merupakan wujud amanat rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan, keadilan, demokrasi dan penghormatan terhadap budaya lokal dengan memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah. Untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah di Provinsi Papua sebagai daerah otonom, dengan kewenangan yang bersifat lintas kabupaten/kota dan kewenangan pemerintahan lainnya, perlu diadakan Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kehutanan Provinsi Papua. II PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal.../2

18 - 2 - Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal.../3

19 - 3 - Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24

20