ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Deiksis dalam Komik Angkara Tan Nendra Karya Resi Wiji S. dalam Majalah Panjebar Semangat

Kajian Deiksis dalam Cerita Bersambung Getih Sri Panggung Karya Kukuh S.Wibowo Panjebar Semangat Edisi 23 Maret 29 Juni 2013

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA

Analisis Deiksis Cerita Bersambung Evelyn karya Dyah Katrina dalam Majalah Djaka Lodang Tahun 2014

Penggunaan Bentuk dan Jenis Honorifik Bahasa Jawa di Kabupaten Purworejo

ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL LINTANG PANJER RINA KARYA DANIEL TITO DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA. Diyah Agustiyan Universitas Muhammadiyah Purworejo

DEIKSIS DALAM RUBRIK AH TENANE PADA SURAT KABAR HARIAN UMUM SOLOPOS

BAB 1 PENDAHULUAN. sama lain. Bahasa merupakan media yang digunakan oleh manusia untuk

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo

Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Ngulandara Karya Margana Djajaatmadja

I. PENDAHULUAN. dalam mencari informasi dan berkomunikasi. Klausa ataupun kalimat dalam

KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X

ANALISIS MORFOFONEMIK NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

ANAFORA GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL GARUDA PUTIH KARYA SUPARTO BRATA

Oleh : Wahyu Sriastuti program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA KORAN REPUBLIKA

PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI JANUARI FEBRUARI 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS PENGGUNAAN DEIKSIS PERSONA PADA NOVEL LAKSMANA JANGOI KARYA MUHARRONI

FEMINISME TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KEMBANG ALANG- ALANG KARYA MARGARETH WIDHY PRATIWI

DEIKSIS ARTIKEL HARIAN SUARA MERDEKA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI NONFIKSI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA

BAB II KAJIAN TEORI. yang relevan dengan hal yang sedang berlangsung. Bertolak pada kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. Semantik merupakan ilmu tentang makna, dalam bahasa Inggris disebut meaning.

III. METODE PENELITIAN. deiksis pada wacana tulis dalam Kakilangit pada majalah Horison edisi 2012.

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

DEIKSIS PERSONA DALAM NOVEL TUNGGAK-TUNGGAK JATI KARYA ESMIET SEBUAH KAJIAN PRAGMATIK SKRIPSI

Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

NILAI RELIGIUS NOVEL RAMBUT ANNISA KARYA ZAYNUR RIDWAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

PEMAKAIAN DEIKSIS PERSONA, LOKASIONAL, DAN TEMPORAL DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI

REFERENSI DALAM WACANA BERBAHASA JAWA DI SURAT KABAR

Analisis Tindak Tutur Komisif Bahasa Jawa dalam Cerbung Tresna Kagiles Ila-Ila karya Mbah Brintik pada Majalah Jayabaya Tahun 2011

Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Emas Sumawur Ing Baluarti Karya Partini B

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa

Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen

Tindak Tutur Direktif dalam Novel Sala Lelimengan Karya Suparto Brata

Analisis Onomatope Dalam Roman Dhahuru Ing Loji Kepencil Karya Suparto Brata

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PADA CERBUNG KUCING SILUMAN MAJALAH JAYA BAYA EDISI 15 JULI 16 SEPTEMBER 1990 KARYA SOEMARNO WHD

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB V PENUTUP. serta berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, tuturan ekspresif dalam

ABSTRAK. Kata kunci: unsur intrinsik, nilai religius, bahan pembelajaran sastra.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif

PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014

NILAI MORAL NOVEL PENGANTIN HAMAS KARYA VANNY CHRISMA W. DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

DEIKSIS DALAM KAKILANGIT PADA MAJALAH HORISON EDISI 2012 DAN IMPLIKASINYA

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

STRUKTUR DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL KERAJUT BENANG IRENG KARYA HARWIMUKA

Analisis Tindak Tutur Bahasa Jawa di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NONSASTRA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE PQRST

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

Analisis Tindak Tutur Komisif Bahasa Jawa Dalam Roman III Cocak Nguntal Elo Karya Suparto Brata Tahun 2009

ARTIKEL E-JOURNAL SYARIFAH FADILAH NIM

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA PANGGUNG BERDASARKAN NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE DI KELAS XI SMA NEGERI 11 PURWOREJO

Pendidikan Karakter Berbasis Moral dalam Novel Eliana Karya Tere Liye dan Pembelajarannya di Kelas XII SMK

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI WACANA CERKAK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL PRAWAN NGISOR KRETEG KARYA SOETARNO

Analisis Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Novel Kembang Saka Persi Karya Soebagijo I. N.

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berinteraksi antarindividu maupun kelompok.

ABSTRAK. Kata kunci : unsur intrinsik, nilai moral, bahan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN. wujud kreativitas yang mampu membantu manusia dalam berkembang.

PENGGUNAAN BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 8 DAN 9 TAHUN DI DESA LUNDONG KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN

DEIKSIS DALAM TEKS ANEKDOT PADA MEDIA MASSA KORAN SOLOPOS EDISI SEPTEMBER SAMPAI NOVEMBER TAHUN 2014

OLEH: SURAHMAT NPM:

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

ANALISIS DEIKSIS WAKTU BAHASA MELAYU MASYARAKAT KELURAHAN BURU KECAMATAN BURU KABUPATEN KARIMUN PROVINSI KEPULAUAN RIAU ARTIKEL E- JOURNAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian mengenai hal tersebut, tetapi penelitian tentang Deiksis Dalam

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. novel, buku, surat, dan dokumen tertulis, yang dilihat dari struktur lahirnya (dari

NILAI RELIGIUS NOVEL HAJI BACKPACKER KARYA AGUK IRAWAN MN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. anggota kelompok tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

NILAI RELIGIUS NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS DEIKSIS PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

P-ISSN: X E-ISSN:

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

ANALISIS DEIKSIS DALAM CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGANYAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PETA KONSEP SISWA KELAS VIII A MTs AL-MU MIN SEMBIRKADIPATEN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

ANALISIS DEIKSIS SOSIAL DALAM NOVEL KINANTHI TERLAHIR KEMBALI KARYA TASARO G.K.

BAB V PENUTUP. rubrik cerita Pasir Luhur Cinatur pada majalah PS, maka diperoleh simpulan

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Prosa dalam pengertian kesusastraan disebut fiksi (fiction), teks naratif

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

BENTUK PENGACUAN EKSOFORA PADA BAGIAN LATAR BELAKANG SKRIPSI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI UMS, UNS DAN UNIVET

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa

Transkripsi:

ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA Oleh: Gumilang Laksana program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa laksanagumilang@yahoo.com Abstrak. Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan bentuk deiksis dalam novel Emprit Abuntut Bedhug karya Suparto Brata, (2) mendeskripsikan fungsi deiksis dalam novel Emprit Abuntut Bedhug karya Suparto Brata. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kutipan-kutipan kalimat percakapan yang terdapat dalam novel Emprit Abuntut Bedhug karya Suparto Brata. Sumber data adalah novel Emprit Abuntut Bedhug karya Suparto Brata. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan teknik pustaka, teknik simak dan teknik catat. Instrumen penelitian adalah peneliti dan nota pencatat. Teknik analisis data digunakan teknik analisis isi, dan dalam penyajian hasil analisis peneliti menggunakan teknik informal. Hasil analisis deiksis dalam novel Emprit Abuntut Bedhug karya Suparto Brata adalah ditemukanya jenis deiksis persona, deiksis temporal, dan deiksis Jenis deiksis persona adalah deiksis persona pertama tunggal (aku, -ku, dak-, kula), deiksis persona pertama jamak (awake dhewe, kita), deiksis persona kedua tunggal (kowe, -mu, panjenengan, sampean, kok-), dan deiksis persona ketiga tunggal (dheweke, piyambakipun). Wujud deiksis temporal adalah deiksis temporal samenika, deiksis temporal saiki, deiksis temporal mengko, deiksis temporal mangke, deiksis temporal mau, dan deiksis temporal wingi. Sedangkan wujud deiksis lokatif adalah deiksis lokatif kono, deiksis lokatif kana, deiksis lokatif mriki, deikisi lokatif mriku dan deiksis lokatif ngrika. Kata kunci: deiksis; novel. Pendahuluan Karya sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai medianya. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan suatu kecakapan dalam menggunakan bahasa yang berbentuk dan bernilai sastra. Berkaitan dengan maksud tersebut, sastra selalu bersinggungan dengan pengalaman manusia yang lebih luas daripada yang bersifat estetik saja. Sastra selalu melibatkan pikiran pada kehidupan sosial, moral, psikologi, dan agama. Manusia diciptakan sebagai makhluk Tuhan yang dibekali dengan akal untuk berpikir. Kemampuan berpikir tersebut dilengkapi dengan kemampuan berbahasa untuk mengungkapkan ide, gagasan dan pikiran. Kemampuan berbahasa Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 81

tersebut sebagai refleksi kebutuhan manusia akan perlunya berinteraksi dengan yang lain. Deiksis selalu hadir baik dalam komunikasi sehari-hari maupun dalam suatu teks atau bacaan. Deiksis merupakan kata-kata yang bersifat menunjuk pada hal tertentu, baik orang atau benda, tempat maupun waktu. Deiksis digunakan untuk mengetahui siapa penuturnya, siapa atau apa yang dimaksud dalam tuturan tersebut, dan kapan waktu dalam tuturan itu terjadi. Hal ini disebut juga dengan konteks kalimat. Dengan kata lain, deiksis juga terikat dengan konteksnya untuk menentukan mengacu ke manakah rujukannya tersebut. Sifat rujukan digunakan untuk mengetahui arah rujukan yang dituturkan oleh penutur. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai deiksis dan sifat rujukannya, maka penulis mengambil data mengenai jenis-jenis deiksis dan fungsi deiksis dari cerita yang terdapat pada novel Emprit Abuntut Bedhug karya Suparto Brata. Emprit Abuntut Bedhug merupakan salah satu novel Karya Suparto Brata. Novel ini disusun dengan indah menggunakan bahasa Jawa. Novel Emprit Abuntut Bedhug karya Suparto Brata banyak menggunakan kata penunjuk (deiksis). Banyaknya deiksis yang digunakan Suparto Brata dalam menceritakan isi novel, menjadikan novel tersebut dapat dianalisis dengan pendekatan bahasa, khususnya tentang deiksis. Analisis deiksis di novel tersebut berpusat di aspek deiksis persona, deiksis lokatif, deiksis Aspek tersebut berguna sekali untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi novel. Berdasarkan uraian di atas, peneliti sangat tertarik untuk menganalisis novel Emprit Abuntut Bedhug karya Suparto Brata secara deiksis. Alasan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah banyak makna deiksis yang belum diungkapkan dengan sebenarnya, sehingga banyak pembaca mengalami kesulitan untuk memahami deiksis dalam novel tersebut. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini dipilih judul Analisis Deiksis dalam Novel Emprit Abuntut Bedhug karya Suparto Brata. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 82

Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk katakata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2011: 6). Penelitian ini mengkaji tentang analisis deiksis yang terdapat dalam novel Emprit Abuntut Bedhug karya Suparto Brata. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data dan kemudian analisis data dengan tujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan makna deiksis dalam novel Emprit Abuntut Bedhug karya Suparto Brata. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Deiksis Persona a. Kata aku dalam deiksis rujukan atau referennya berpindah-pindah. Kata aku berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis persona pertama tunggal. b. Kata -ku dalam deiksis rujukan atau referennya berpindah-pindah. Kata -ku berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis persona pertama tunggal. c. Kata dak- dalam deiksis rujukan atau referennya berpindah-pindah. Kata dak- berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis persona pertama tunggal. d. Kata kula dalam deiksis rujukan atau referennya berpindah-pindah. Kata kula berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis persona pertama tunggal. e. Kata awake dhewe dalam deiksis rujukan atau referennya berpindahpindah. Kata awake dhewe berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis persona pertama jamak. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 83

f. Kata kita dalam deiksis rujukan atau referennya berpindah-pindah. Kata kita berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis persona pertama jamak. g. Kata kowe dalam deiksis rujukan atau referennya berpindah-pindah. Kata kowe berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis persona kedua tunggal. h. Kata -mu dalam deiksis rujukan atau referennya berpindah-pindah. Kata -mu berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis persona kedua tunggal. i. Kata panjenengan dalam deiksis rujukan atau referennya berpindahpindah. Kata panjenengan berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis persona kedua tunggal. j. Kata sampeyan dalam deiksis rujukan atau referennya berpindahpindah. Kata sampeyan berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis persona kedua tunggal. k. Kata kok- dalam deiksis rujukan atau referennya berpindah-pindah. Kata kok- berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis persona kedua tunggal. l. Kata dheweke dalam deiksis rujukan atau referennya berpindahpindah. Kata dheweke berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis persona ketiga tunggal. m. Kata piyambakipun dalam deiksis rujukan atau referennya berpindahpindah. Kata piyambakipun berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis persona ketiga tunggal. 2. Deiksis Temporal a. Kata samenika dalam deiksis rujukan atau referennya berpindahpindah. Kata samenika berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 84

b. Kata saiki dalam deiksis rujukan atau referennya berpindah-pindah. Kata saiki berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis c. Kata mengko dalam deiksis rujukan atau referennya berpindah-pindah. Kata mengko berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis d. Kata mangke dalam deiksis rujukan atau referennya berpindah-pindah. Kata mangke berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis e. Kata mau dalam deiksis rujukan atau referennya berpindah-pindah. Kata mau berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis f. Kata wingi dalam deiksis rujukan atau referennya berpindah-pindah. Kata wingi berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis 3. Deiksis Lokatif a. Kata kono dalam deiksis rujukan atau referennya berpindah-pindah. Kata kono berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis b. Kata mriki dalam deiksis rujukan atau referennya berpindah-pindah. Kata mriki berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis c. Kata mriku dalam deiksis rujukan atau referennya berpindah-pindah. Kata mriku berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis d. Kata kana dalam deiksis rujukan atau referennya berpindah-pindah. Kata kana berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 85

e. Kata ngrika dalam deiksis rujukan atau referennya berpindah-pindah. Kata ngrika berfungsi untuk menunjukkan bentuk dan fungsi deiksis Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap Novel Emprit Abuntut Bedhug Karya Suparto Brata, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: deiksis yang ditemukan di dalam novel Emprit Abuntut Bedhug karya Suparto Brata yaitu deiksis persona, deiksis temporal, dan deiksis Wujud deiksis persona yang ditemukan yaitu a) deiksis persona pertama tunggal, seperti: aku, -ku, dak-, kula, b) deiksis pertama jamak, seperti: awake dhewe, kita, c) deiksis persona kedua tunggal, seperti: kowe, -mu, panjenengan, sampeyan, sliramu, kok-, d) deiksis persona ketiga tunggal, seperti: dheweke, piyambakipun. Wujud deiksis temporal yang ditemukan yaitu: a) deiksis temporal samenika, b) deiksis temporal saiki, c) deiksis temporal mengko, d) deiksis temporal mengke, e) deiksis temporal mau, dan f) deiksis temporal wingi. Wujud deiksis lokatif yang ditemukan yaitu: a) deiksis lokatif kene, b) deiksis lokatif kono, c) deiksis lokatif kana, d) deiksis lokatif ngriki, e) deiksis lokatif ngriku, dan f) deiksis lokatif ngrika. Fungsi deiksis yang ditemukan di dalam novel Emprit Abuntut Bedhug karya Suparto Brata yaitu a) aku, -ku, dak-, kula menunjukan fungsi deiksis persona pertama tunggal, b) awake dhewe, kita menunjukan fungsi deiksis persona pertama jamak, c) kowe, -mu, panjenengan, sampeyan, sliramu, kok- menunjukan fungsi deiksis persona kedua tunggal, d) dheweke, piyambakipun menunjukan fungsi deiksis persona ketiga tunggal. Fungsi deiksis temporal yang ditemukan yaitu: a) deiksis temporal samenika, b) deiksis temporal saiki, c) deiksis temporal mengko, d) deiksis temporal mengke, e) deiksis temporal mau, dan f) deiksis temporal wingi. Fungsi deiksis lokatif yang ditemukan yaitu: a) deiksis lokatif kene, b) deiksis lokatif kono, c) deiksis lokatif kana, d) deiksis lokatif ngriki, e) deiksis lokatif ngriku, dan f) deiksis lokatif ngrika. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 86

Daftar Pustaka Chaer, Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: PT Rineka Cipta. Ismawati, Esti. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Surakarta: Yuma Pustaka. Moleong, Lexsi. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Jaya. Mulyana, 2005. Kajian Wacana: Teori, Metode, dan Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana. Rustono, 1999. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: CV. IKIP Semarang Press. Verhaar, J.W.M. 2010. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Verhaar, J.W.M. 2012. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 87