BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini ditandai dengan banyaknya dari negara lain yang ingin

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. resiko dan ketidakpastian yang sulit diprediksi oleh para investor. Menurut Maya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Sesuai dengan teori Bird in the hand theory menyatakan bahwa investor lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan berbagai jenis industri pada negara tersebut. Pasar modal (capital

BAB I PENDAHULUAN. return dalam bentuk deviden maupun capital gain. Di lain pihak, perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui kebijakan dividen tunai yang matang (Ronosulistyo, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. periode , nilai ekspor sepeda motor dan komponennya mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dengan melihat tingkat perkembangan dunia pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak baru dalam industri tersebut, yaitu persaingan antar perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu alasan Indonesia pernah menjadi tempat penyelenggaraan

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh investor kepada perusahaan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya perkembangan bisnis di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang masuk dalam industri barang konsumsi yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan-perusahaan. Apabila perusahaan-perusahaan ini dapat. mempengaruhi tingkat perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyebabkan kegiatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut mendorong transaksi jual-beli yang dilakukan antara produsen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan operasional, termasuk perusahaan manufaktur.hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah sebuah integrasi ekonomi. ASEAN dalam menghadapi perdagangan bebas antarnegara-negara ASEAN.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum BUMN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek perusahaan bertujuan. nilai perusahaan (Sutrisno dan Ali Djamhuri : 2011).

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang telah dilakukannya. Hal ini dikarenakan dividen merupakan

BAB I PENDAHULUAN. harapan dapat meningkatkan nilai perusahaannya. Manajer perusahaan harus

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana manajemen perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat walaupun keadaan ekonomi memburuk. Pekembangan industri

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peran industri-industri yang beroperasi di Indonesia memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu bersaing dalam persaingan industri. Perusahaan harus dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan investasi di negara ASEAN lainnya. Bagi produsen, permintaan. keuntungan dari penjualan produk antar negara ASEAN.

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang. Pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian global saat ini, sedang tidak menggembirakan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak pilihan bagi seorang investor yang mempunyai kelebihan dana dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian sebuah perusahaan bukanlah tanpa tujuan. Tujuan didirikannya

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas pasar modal. Pasar modal menurut Bursa Efek Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dinilai berdasar dampaknya pada harga saham biasa perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar


BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai jenis sekuritas yang menawarkan tingkat return dengan risiko

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri industri

BAB I PENDAHULUAN. mana yang harus dibeli oleh perusahaan misalnya pemilihan proyek atau

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang tinggi dapat meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang sangat efektif untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Soeprihanto (1997 : 27) modal kerja adalah nilai. industri/jasa untuk keperluan sehari-hari, misalnya membayar gaji pegawai,

BAB 1 PENDAHULUAN. terus tumbuh dan berkembang. Perusahaan harus memiliki strategi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Saat ini kebanyakan masyarakat mengukur keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan harga saham yang terjadi seorang investor bisa memperoleh return.

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan perusahaan dapat didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dana yang sangat besar untuk mampu bersaing di pasar global.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat mencari sumber-sumber dana yang efektif dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang menjalankan bisnisnya pada dasarnya menginginkan agar

BAB 1 PENDAHULUAN. pendapatan atau tingkat kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen

BAB I PENDAHULUAN. dividen tersebut menjadi berkurang. Bagi kreditor, dividen dapat menjadi sinyal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia otomotif kini semakin pesat khususnya di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang meningkat dalam suatu periode, menuntut pihak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan aktivitas yang sedang berkembang saat ini di Indonesia. Hal ini ditandai dengan banyaknya dari negara lain yang ingin melakukan investasi di Indonesia. Investasi merupakan keputusan yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang sulit diprediksi oleh para investor. Harapan dari para investor terhadap investasi adalah untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya berupa pembayaran dividen dan capital gain dengan resiko tertentu. Salah satu perusahaan yang saat ini menjadi peluang bagi investor untuk melakukan investasi di Indonesia adalah perusahaan otomotif. Perusahaan otomotif adalah perusahaan yang merancang, mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan menjual kendaraan bermotor. Berdasarkan laporan prospek industri otomotif global yang diterbitkan oleh konsultan strategis di Inggris oleh Ricardo menempatkan Indonesia menjadi salah satu dari 15 bintang ('Rising 15') pada penjualan kendaraan dari 2020 hingga tahun-tahun berikutnya. Menurut Direktur Riset Regional Frost & Sullivan untuk Asia-Pasifik Vijay Rao mengatakan bahwa Indonesia diperkirakan akan muncul sebagai pasar otomotif terbesar di ASEAN pada 2019 dengan jumlah 2,3 juta kendaraan. Hal itu didukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, kelas menengah berpendapatan 1

2 lebih besar, peningkatan investasi di sektor otomotif, dan peraturan otomotif yang mendukung pertumbuhan pasar. (Sumber: http://www.kemenperin.go.id) Salah satu pihak yang mengenali potensi tersebut ialah pabrik raksasa AS General Motor (GM). Setelah tutup pada 2005, GM akan membuka kembali pabrik di Bekasi dengan investasi US$150 juta (Rp1,65 triliun). Presiden GM, Michael Dunne mengatakan Indonesia negara dinamis dan menawarkan potensi luar biasa untuk produsen mobil. GM bukanlah satu-satunya produsen mobil global yang bersiap memasuki pasar Indonesia. Menurut Menteri Perindustrian MS Hidayat, Volkswagen yang bermitra dengan Indomobil Sukses Makmur akan membangun fasilitas produksi senilai US$266 juta (Rp2,93 triliun) di Jawa Barat dan memulai produksi pada 2017. (Sumber: http://www.kemenperin.go.id) Ketertarikan investor asing dalam penanaman modal pada perusahaanperusahaan tersebut dapat dikarenakan untuk memperoleh keuntungan atas perusahaan tersebut melalui perolehan capital gain dan dividen untuk investasi pada saham dengan dana awal yang jumlahnya relatif besar. Menurut I Made Sudana (2011:94), dividen merupakan pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan kepada pemegang saham, baik berupa kas maupun saham. Dividen adalah keuntungan yang diharapkan oleh para investor karena sudah menginvestasikan dananya dalam saham perusahaan, dan perusahaan memiliki tujuan untuk memakmurkan pemegang sahamnya dengan mengelola asset financial-nya yang menitikberatkan pada beberapa keputusan yang salah satunya adalah kebijakan dividen.

3 Kebijakan dividen merupakan kebijakan yang sangat penting untuk dipahami oleh perusahaan, karena menyangkut kemakmuran para pemegang saham. Kebijakan dividen adalah keputusan untuk menentukan besarnya bagian pendapatan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham dan bagian yang akan ditahan oleh perusahaan. Kebijakan dividen ini berhubungan dengan penentuan besarnya dividend payout ratio, yaitu besarnya persentase laba bersih setelah pajak yang dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham (I Made Sudana, 2011:167). Jumlah dividen yang akan dibayarkan oleh perusahaan terkadang tidak sesuai dengan harapan para pemegang saham, bahkan bisa terjadi penurunan jumlah dividen tergantung dari kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari perolehan laba bersih. Fenomena penurunan jumlah pembayaran dividen terjadi pada perusahaan PT. Gajah Tunggal. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) tetap membagikan dividen walaupun kinerja 2013 menurun. Rapat umum pemegang saham Gajah Tunggal memutuskan membagikan dividen sebesar Rp 10 per saham. Dengan jumlah modal dan ditempatkan GJTL per Desember 2013 sebesar 3,48 miliar saham, maka nilai total saham yang dibagikan sebesar Rp 30,48 miliar atau 25% dari laba bersih GJTL 2013 sebesar Rp 120,33 miliar. Nilai dividen ini 62% lebih rendah dibanding periode sebelumnya. Tahun lalu, GJTL membagikan dividen tahun buku 2012 sebesar Rp 27 per saham. (sumber: http://investasi.kontan.co.id, 2014) Selain pada tahun 2013, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) juga mengalami penurunan pembayaran dividen pada tahun 2010. Meski laba bersih 2010 melorot, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) tetap membagikan dividen ke pemegang saham.

4 Hanya saja, dividen yang dibagikan tidak sebesar dividen tahun buku 2009. Produsen ban ini berencana membagikan dividen senilai Rp 12 per saham. Nilai dividen tersebut lebih kecil dari dividen GJTL tahun lalu. Di 2010, GJTL membagi dividen Rp 15 per saham. Penurunan nilai dividen ini terjadi lantaran laba bersih GJTL di 2010 lebih rendah ketimbang laba bersih di 2009. (sumber: http://investasi.kontan.co.id, 2011) Berdasarkan permasalahan di atas, dapat diketahui bahwa kebijakan dividen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa peneliti seperti Rice dan Sulia (2014), Suardi Yakub, Suharsil, dan Jufri Halim (2014), Haryetti dan Ririn (2012) dan Indah Sulistiyowati (2010) berpendapat bahwa pertumbuhan perusahaan, rasio keuangan, profitabilitas, investment opportunity set, dan leverage berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka penulis hanya meneliti faktor profitabilitas, investment opportunity set dan pertumbuhan perusahaan yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Rasio profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba pada tingkat penjualan tertentu maupun dari total asset atau modal sendiri (Mamduh Hanafi, 2009:83). Menurut Agus Sartono (2010:122) menyatakan bahwa pemegang saham jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan profitabilitas Karena pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen. Perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang baik bisa membayar dividen atau meningkatkan dividen. Teori tersebut didukung oleh penelitian yang sudah dilakukan oleh Haryetti dan Ririn

5 (2012) yang menunjukkan bahwa rasio profitabilitas yang diproksi oleh Return on Asset (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Investment opportunity set merupakan nilai kesempatan investasi dan merupakan pilihan untuk membuat investasi dimasa yang akan datang. Investment opportunity set ini berkaitan dengan peluang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang. Perusahaan dalam tahap dewasa ini telah memiliki banyak cadangan laba yang dapat digunakan untuk melakukan investasi kembali tanpa harus mengurangi proporsi dividen yang akan dibagikan pada para pemilik saham (Haryetti dan Ekayanti, 2012). Faktor lain yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen adalah pertumbuhan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size, yang dapat diproksikan dengan adanya peningkatan aktiva, ekuitas, laba, dan penjualan (Dewi Nadia Sari, 2014). Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Haryetti dan Ririn (2012) dengan judul Pengaruh Profitabilitas, Investment Opportunity Set, dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007-2009. Adapun perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya adalah pertama, objek penelitian, peneliti sebelumnya melakukan penelitian yaitu pada perusahaan LQ- 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sedangkan penelitian ini dilakukan pada perusahaan automotive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kedua, tahun penelitian, yaitu penelitian sebelumnya menggunakan periode 2007 sampai

6 dengan 2009 sedangkan penelitian ini menggunakan periode 2009 sampai dengan 2014. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Profitabilitas, Investment Opportunity Set (IOS), dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen (Studi Empiris pada Perusahaan Automotive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana profitabilitas pada perusahaan automotive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Bagaimana investment opportunity set (IOS) pada perusahaan automotive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Bagaimana pertumbuhan perusahaan pada perusahaan automotive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Bagaimana kebijakan dividen pada perusahaan automotive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5. Seberapa besar pengaruh Profitabilitas, Investment Opportunity Set (IOS), dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen baik secara parsial maupun simultan pada perusahaan automotive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

7 1.3. Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui profitabilitas pada perusahaan automotive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui investment opportunity set (IOS) pada perusahaan automotive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk mengetahui pertumbuhan perusahaan pada perusahaan automotive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Untuk mengetahui kebijakan dividen pada perusahaan automotive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Profitabilitas, Investment Opportunity Set (IOS), dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen baik secara parsial maupun simultan pada perusahaan automotive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi berbagai pihak, antara lain: 1. Bagi Penulis a. Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang aplikasi ilmu teori yang penulis peroleh pada perkuliahan dengan penerapan materi yang sebenarnya dan mencoba untuk

8 mengembangkan pemahaman tentang pengaruh profitabilitas, investment opportunity set (IOS), pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan automotive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan. 2. Bagi Pihak Lain Diharapkan penelitian ini dapat memperluas wawasan pengetahuan dan dapat digunakan sebagai bahan referensi atau masukan untuk penelitian selanjutnya, khususnya mengenai topik-topik yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. 1.4.2 Kegunaan Teoritis Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam penambahan pengetahuan yang berkaitan dengan ilmu ekonomi, yang berhubungan dengan pengaruh profitabilitas, investment opportunity set (IOS), pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan dividen, khususnya pada perusahaanperusahaan automotive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.