BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia untuk berkomunikasi sesama manusia. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia, karena dengan bahasa kita dapat menyampaikan ide dan gagasan kita melalui bahasa. Oleh sebab itu, kita harus mampu menguasai bahasa dan elemen elemennya, seperti kosakata, struktur, dan lain sebagainya. Bahasa muncul dan berkembang karena interaksi antar individu dalam suatu masyarakat. Sehubungan dengan peran penting bahasa sebagai bagian dari komunikasi dalam kehidupan manusia. Bahasa Inggris adalah bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi internasional. Seluruh kegiatan yang melibatkan antar negara biasanya menggunakan bahasa ini sebagai media komunikasi resmi. Seiring dengan perkembangan perekonomian dan teknologi dunia, perbatasan antar negara seakan tidak terlalu berarti. Terlebih lagi saat ini, dimana masyarakat dari hampir setiap negara bekerja sama dalam banyak bidang. Oleh karena itulah, Bahasa Inggris semakin dianggap penting oleh masyarakat Indonesia, agar mereka dapat bersaing dalam era globalisasi saat ini. Namun, ternyata tidak sedikit orang yang mengalami kesulitan ketika mereka belajar bahasa Inggris hingga pembelajaran yang mereka lakukan kurang membuahkan hasil yang maksimal. Melihat betapa penting dan luasnya penggunaan bahasa Inggris, maka sudah seharusnya pendidikan berkomunikasi dengan bahasa internasional ini ditanamkan sejak usia dini. (http://www.kursusbahasainggrispare.com/2013/12/bahasa-inggris-adalah-alatkomunikasi-internasional.html) 1
Pelatihan bahasa Inggris di usia dini memiliki peran yang begitu penting terhadap tumbuh kembang seorang anak. Dalam beberapa penelitian disebutkan bahwa, begitu pentingnya stimulasi pendidikan anak sejak usia dini, lebih lagi saat usia 4 tahun dimana seorang anak telah mencapai separuh dari kemampuan kecerdasannya, dan pada usia 8 tahun yang telah mencapai 80%. Baru kemudian setelah usia 8 tahun, tanpa melihat bentuk pendidikannya dan lingkungan yang diperoleh, kemampuan kecerdasan anak hanya dapat diubah sebanyak 20%. Dari hasil penelitian tersebut berarti bahwa selama usia 4 tahun pertama dari kehidupan anak dan dari usia 4-8 tahun kecerdasan anak (http://www.ef.co.id/englishfirst/englishstudy/belajar-bahasainggris/kenalkan-bahasa-inggris-pada-anak.aspx). Maka dari usia dini materi yang diberikan oleh anak adalah dalam perkembangan fisik, sosial, emosional, bahasa dan intelektualitas melalui berbagai aktifitas seperti membaca, dan menulis dalam Bahasa Inggris dan keterampilan matematika yang terdapat di lingkungan anak berada. (http://www.ilp.co.id/programs.php?cid= 1&action=subcategory) Maka dari itu dibutuhkan media yang yang tepat dan terutama diminati oleh anak-anak untuk menyampaikan hal tersebut. Adanya kendala dan kelemahan dalam pembelajaran membaca anak di usianya, maka media pendidikan yang dianggap paling tepat dalam mengembangkan kemampuan berbahasa dan berkomunikasi bagi anak-anak adalah buku bergambar. Karena melalui buku bergambar anak lebih tertarik untuk belajar. Hal tersebut juga mempengaruhi suasana belajar, memudahkan masuknya materi dan dapat merangsang anak untuk belajar lebih banyak. (http://bukuspesial.com/) Maka dari itu dilakukan pendekatan terhadap anak-anak melalui buku bergambar yang menambah daya tarik anak untuk membaca, belajar dan bermain. Dari ketiga aspek tersebut maka jenis buku yang paling mendukung adalah buku bergambar interaktif. Buku bergambar pop-up adalah bagian dari buku anak-anak dengan menggunakan banyak unsur gambar dan membutuhkan partisipasi dan interaksi dengan penggunanya. Dari buku tersebut anak-anak mendapat stimulus dari objek buku sehingga anak bisa berinteraksi dan melakukan timbal balik ke objek buku 2
tersebut. Sehingga terciptanya ruang belajar sambil bermain bagi si anak. Dari buku pop-up ini diharapkan anak-anak jadi lebih mudah dan senang untuk belajar melalui media buku khususnya belajar Bahasa Inggris. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, masalah-masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut : a. Bahasa Inggris yang menjadi bahasa internasional begitu penting terhadap tumbuh kembang seorang anak namun pada kenyataannya masih banyak orang tua yang kurang peduli akan hal tersebut. b. Walaupun sudah banyak buku Bahasa Inggris untuk anak di toko-toko buku akan tetapi belum begitu menarik minat anak-anak untuk membaca buku tersebut. c. Pada usianya anak dalam pembelajaran harus diselingi dengan bermain agar anak lebih tertarik dan mudah menerima pelajarannya namun buku pembelajaran yang terdapat di pasaran belum memenuhi kriteria tersebut. 1.3 Rumusan Masalah Dari beberapa permasalahan di atas, penulis dapat menyimpulkan rumusan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana merancang buku pembelajaran Bahasa Inggris yang efektif untuk anak berusia 3-6 tahun. 1.4 Ruang Lingkup Dalam kaitan dengan program studi Desain Komunikasi Visual maka fokus tugas akhir ini adalah sebagai berikut : a. Waktu perancangan buku pop up pembelajaran Bahasa Inggris untuk anak adalah bulan Februari hingga Juni 2015. 3
b. Lokasi penelitian buku pop up pembelajaran Bahasa Inggris untuk anak adalah mencakup wilayah perkotaan Bandung. c. Objek yang akan dikaji dalam perancangan buku pop up pembelajaran Bahasa Inggris untuk anak adalah cara belajar Bahasa inggris yang menarik melalui buku interaktif. d. Target audience dari perancangan buku pop up pembelajaran Bahasa Inggris adalah anak-anak usia 3-6 tahun. e. Segmetasi primer untuk buku pop up ini adalah anak-anak usia 3-6 tahun. Segmentasi sekunder adalah orang tua yang ekonominya menengah keatas di wilayah perkotaan. 1.5 Tujuan Perancangan Adapun tujuan diadakannya perancangan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : Merancang buku pop up belajar Bahasa Inggris untuk anak yang efektif agar anak lebih senang dalam pembelajarannya. 1.6 Pengumpulan Data Dalam perancangan Tugas Akhir ini, guna memperoleh data yang dibutuhkan, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : a. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data, di mana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. (Riduwan, 2004 : 104). Pada penelitian ini Observasi dilakukan untuk mencari referensi berupa buku-buku yang berkaitan dengan buku anak, buku interaktif, buku belajar Bahasa Inggris untuk anak, dan buku-buku pop up untuk anak dengan cara melakukan pengamatan lansung ke toko buku dan perpustakaan di Kota Bandung. 4
b. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud-maksud tertentu. Pada metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung (face to face) untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian. Menurut Lexy J Moleong (1991:135) Pada penelitian ini wawancara dilakukan dengan cara berdialog secara langsung dengan narasumber yang berkompeten di bidang anak seperti psikolog anak dan pengajar Bahasa Inggris agar menetahui metode belajar anak agar mudah diterima oleh anak. c. Kuesioner Angket atau kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang data faktual atau opini yang berkaitan dengan diri responden,yang dianggap fakta atau kebenaran yang diketahui dan perlu dijawab oleh responden. Menurut Suroyo Anwar (2009:168) Pada penelitian ini kueisioner dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada orangtua anak untuk mengetahui sejauh apa minat khalayak sasaran terhadap tema yang diangkat serta mengetahui seperti apa pendekatan yang sesuai dengan khayalak sasaran pada usia tersebut. d. Studi Pusaka Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporanlaporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. (Nazir,1988: 111). Pada penelitian ini studi pustaka dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku serta literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat dan pencarian bahan berupa artikel dan informasi melalui internet yang berkaitan dengan judul tugas akhir agar memperkuat dasar pemikiran atau teori dalam kajiannya pembuatan tugas akhir ini. 5
1.7 Kerangka Perancangan Gambar 1. 1 Kerangka Perancangan Sumber: Dokumentasi pribadi 1.8 Pembabakan Laporan tugas akhir ini ditulis dan dibagi menjadi 5 bab yaitu Bab I hingga Bab V. Adapun isi dari bab-bab tersebut adalah sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang perancangan buku interaktif untuk anak-anak belajar Bahasa inggris melalui media buah-buahan dan sayuran, permasalahan, Ruang lingkup, tujuan perancangan, cara pengumpulan data dan analisis, kerangka perancangan dan pembabakan. 6
BAB II: DASAR PEMIKIRAN Bab ini menjelaskan dasar pemikiran dari teori-teori yang relevan untuk digunakan sebagai pijakan dalam perancangan buku interaktif untuk anak-anak belajar Bahasa inggris melalui media buah-buahan dan sayuran. BAB III: DATA DAN ANALISIS MASALAH Pada bab ini berisi data dan analisis masalah yang meliputi : data institusi, data proyek, data khalayak, data proyek sejenis yang pernah dilakukan dan penilaiannya dan data hasil observasi, wawancara, kuesioner. Kemudian analisis yang meliputi : analisis matriks, analisis SWOT dan analisis sebab akibat. BAB IV: KONSEP & HASIL PERANCANGAN Bab ini berisi konsep pesan (ide besar), konsep kreatif (Pendekatan), konsep media, konsep visual, konsep bisnis atau konsep marketing communication. Serta hasil perancangan, mulai sketsa hingga penerapan visual pada media. BAB V: PENUTUP Bab ini berisi Kesimpulan dan Saran. 7