TEKNIK PASING BAWAH. Oleh : Sb Pranatahadi

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNIK LANJUT BOLAVOLI

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

siding juga bermanfaat untuk: menghindarkan terjadinya cedera, memberi semangat kepada temannya, dan menyajikan seni gerak yang cukup menarik..

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

: Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola. Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga

I. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang kalian anggap paling benar!!!

MENERIMA SERVIS (RECEIVE SERVE) DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Oleh: Danang Wicaksono Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY

: Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

BOLAVOLI MINI. OLEH : DRS. SB PRANATAHADI, M.Kes.

Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk mempunyai

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu

Tak Cuma Spiker. Written by Administrator Friday, 10 December :43

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

Taktik Dalam Permainan Bolavoli Mini

IDENTIFIKASI KESALAHAN TEKNIK GERAK SMES DALAM PERMAINAN BOLA VOLI ATLET REMAJA DI YUSO SLEMAN SKRIPSI

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

SIKAP HORMAT DAN TEGAK

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

GERAKAN DASAR. I. 10 GERAKAN TANGAN SERANGAN (GTS) hitungan 3, 2, 1,

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Mungkid : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

: LANTAI PERINGKAT 1

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah

Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

I. PENDAHULUAN. Sepaktakraw merupakan olahraga permainan asli dari Indonesia. Awal

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. sepak bola. Karena dengan jump heading pemain bisa melakukan tehnik bertahan

BAB II LANDASAN TEORI/TINJAUA PUSTAKA

PENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun se

Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien. Stroke Non Hemoragik

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

III. METODOLOGI PENELITAN. tertentu yang sesuai dengan persedur penelitian. Penelitan tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kesempatan mengumpan bola (passing) diarena sendir, sebelum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

DRAFT 2 MARET 2016 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

Tekno-taktik : menggunakan teknik untuk bertaktik, misal smes berganti-ganti arah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan motoriknya sehingga memberikan kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BABY WRAP TUTORIAL Content:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan

Peta Konsep GERAK RITMIK

BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL

BAB II KAJIAN TEORETIS. regu berada pada petak lapangan permainan masing-masing, dengan di batasi oleh

SENAM. Bahan Belajar Mandiri

Pada olahraga softball, bola dilempar dari bawah ke atas. Sedangkan Baseball dari atas lurus ke arah pemukul (Batter)

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMK Muda Patria Kalasan : Pend. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. : Bola Volley (Passing Atas dan Smash)

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

FUTSAL. Materi Futsal Kelas X Semester disusun oleh Bramasto

BAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding atau berlomba (Yudha

ISBN (No Jil. Lengkap) ISBN (Jil. 5.3)

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dengan landasan bola pada lapangan tim lain. Bola voli dapat juga sebagai gaya

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : senam lantai : 2 x 2 x 40 Menit (dua kali pertemuan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

( ) Administrasi Bisnis 2014 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro

Transkripsi:

TEKNIK PASING BAWAH Oleh : Sb Pranatahadi Teknik Pasing Bawah Dua Tangan Terima Servis Float Teknik pasing bawah dua tangan untuk terima servis float, dan untuk bertahan terhadap smes sangat berbeda. Bola yang datangnya float untuk menerimanya harus diayun, sedangkan bola yang datangnya top spin tidak perlu ayunan, bahkan jika bolanya keras justru harus diredam dengan sedikit menarik sesuai arah datangnya bola. Sikap awal : Sikap siap untuk menerima servis float Ke dua tangan dekat, siku lurus sehingga begitu bola datang tinggal mengayun Berdiri dengan salah satu kaki lebih di depan kaki yang lain, lutut hanya sedikit menekuk. Ke dua tangan berdekatan, dengan siku lurus, berada di

bawah depan badan, siap untuk mengayun jika bola datang. Sikap awal seperti ini harus dipertahankan ketika bergerak ke depan, ke samping, maupun ke belakang. Sikap siap untuk terima servis yang salah : karena jarak kedua tangan terlalu jauh Jika bola dating harus mendekatkan dulu ke dua tangan baru mengayun, perlu waktu lama, sehingga ayunan harus kencang, yang akan menghilangkan control.

Sikap siap yang salah, siku ditekuk, sehingga jika ada bola float datang harus meluruskan lengan dulu baru mengayun. Jika demikian perlu waktu lama dan ayunan akan menghentak Saat perkenaan : Begitu bola datang, bergerak menuju arah bola dengan mempertahankan siku tetap lurus dan berdekatan. Setelah kira-kira sejangkauan pegangkan ke dua tangan dan ayunkan pelan ke dua lengan kearah bola. Pegangan dengan menggenggam empat jari tangan yang lain, dan ibu jari berhimpitan. Kedua lengan usahakan serata mungkin, jika perlu ke dua siku bersentuhan. Perkenaan pada bagian proksimal dari pergelangan tangan. Dari awal sampai akhir usahakan ke dua siku tetap lurus. Supaya ayunan lengan tidak terlalu keras, disertai dengan meluruskan lutut. Usahakan bola selalu di depan badan.

Bentuk dan pegangan tangan yang benar Pegangan tangan yang salah, jari-jari tangan yang satu masuk diantara jarijari tangan yang lain. Bentuk demikian menyebabkan permukaan ke dua lengan tidak rata.

Pegangan tangan yang salah, ujung jari yang dipegang disisakan, kedua ibu jari tidak sejajar berhimpitan. Perkenaan bola pada tangan pada bagian progsimal dari pergelangan tangan

Perkenaan berada di bawah bahu, semakin ke bawah hasil passing akan semakin mendatar Perkenaan bola datar setinggi bahu, bola akan memantul tegak ke atas, dan jika lebih tinggi akan ke belakang Sikap akhir : Ayunan lengan, kecuali pasing kebelakang maksimal hanya setinggi bahu. Selanjutnya lepaskan ke dua tangan, dan kembali lagi ke sikap awal. Kesalahan yang sering terjadi : a. Pegangan kedua tangan, jari-jari tangan yang satu masuk diantara jari-jari tangan yang lain. b. Sikap siap awal ke dua tangan di depan dada atau siku di tekuk.

c. Sikap siap jarak ke dua tangan terlalu jauh. d. Tidak ada bola, tangan berpegangan terus, yang akan menghambat gerak. e. Kaki tidak cepat menyesuaikan. f. Ketika bergerak mendekati bola ke dua lengan tidak di depan bawah badan, sehingga terlambat dalam mengayun. g. Ayunan lengan terlalu banyak (atas-bawah-atas). h. Perkenaan terlalu rendah, tidak tegak dengan arah datangnya bola, sehingga hasil pasing berputar. Teknik Pasing Bawah Dua Tangan Bertahan Terhadap Smes. Bola pukulan smes cukup kencang, dan berputar ke depan (top spin). Bola yang demikian ditahan saja sudah mantul, tidak perlu ayunan lengan. Sikap awal : Berdiri dengan salah satu kaki sedikit di depan. Kaki yang di depan jika di samping kanan lapangan adalah kaki kanan dan jika di sebelah kiri lapangan yang di depan kaki kiri. Kaki membuka tetapi tidak lebih dari lebar bahu, lutut ditekuk dalam, dengan ukuran jika jari tangan diturunkkan dapat menyentuh lantai. Tumpuan pada ujung kaki, dan pindah-pindahkan berat badan dari kaki yang satu ke kaki yang lain. Ke dua tangan di depan dada. Harus selalu yakin bahwa bola akan jatuh di depan, sehingga bola yang datang di atas bahu dilepas karena keluar. Dalam bertahan terhadap smes harus selalu berusaha bergerak ke depan, tidak boleh mundur.

Sikap awal bertahan terhadap smes Sikap saat perkenaan : Ketika bola sekitar satu meter menjelang dipukul langkahkan kaki belakang pendek ke depan, dan luruskan kedua siku sehingga lengan menghadang datangnya bola. Jika bola pelan perlu sedikit diayun, agak keras tidak perlu diayun, dan kalau keras justru sedikit ditarik. Untuk memiliki perasaan benturan bola perlu latihan berkali-kali sehingga akan hafal seberapa kerasnya bola. Melangkahkan kaki ke depan akan membantu jika bola tidak sampai, sehingga secara mudah akan dapat lari ke depan. Gerak Lanjut : Jika bola sudah membentur tangan segeralah mundur untuk membuat sikap siap kembali. Jika kehilangan keseimbangan jatuhkan badan ke lantai dengan sliding, atau guling samping. Dalam bermain, pemain belakang begitu bola melintas net ke lapangan lawan harus segera mundur sehingga ketika diserang sudah siap untuk maju. Kesalahan yang sering terjadi : a. Sikap awal tidak mau merendah, sehingga jika bola rendah susah untuk mengambil. b. Letak kaki berada lebih di depan tangan sehingga jika ada bola rendah kaki yang untuk memainkan bola. c. Berat badan tidak dipindah-pindah dari kaki satu ke yang lain, lengket lantai. d. Takut jatuh terjerembab, sehingga tidak mau melangkah. e. Memejamkan mata ketika bola membentur tangan/terkejut.

Catatan. Sebelum latihan bertahan terhadap smes dengan sikap awal tangan di depan dada, teknik pasing harus matang terlebih dahulu. Latihan bertahan terhadap smes dengan tangan di depan dada ditekankan ketika anak mulai dapat melakukan smes keras. Yang perlu dibentuk dalam latihan bertahan terhadap smes: a. Perasaan benturan tangan terhadap bola, harus tegar tidak terkejut b. Membuat langkah ke depan ketika dipukul. c. Mengantisipasi bola dengan tepat, sehingga jika berkawan dapan maju secara bersamaan/kompak. d. Menerapkan gerak lanjut menjatuhkan diri (mengguling/sliding) e. Memainkan bola dengan kaki karena sebagai tanda sikap siap yang salah. Teknik Passing Bawah Satu Tangan Teknik pasing bawah satu tangan merupakan suatu teknik darurat untuk penyelamatan. Biasanya dipakai jika bola jauh dari badan. Sikap awal sama dengan passing bawah bertahan terhadap smes. Hanya karena bola jauh dari badan maka memainkannya bola menggunakan satu tangan agar jangkauan dapat lebih jauh. Perkenaan bola bisa pada lengan bagian depan jika bola yang datang keras, pada pangkal ibu jari bagian samping, atau pada punggung tangan jika bolanya pelan dan ingin mengangkat tinggi.

TEKNIK DIVING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI Oleh : Sb Pranatahadi Teknik Sliding atau meluncur ke depan Teknik diving atau menjatuhkan diri, banyak digunakan sebagai gerak lanjutan ketika pemain kehilangan keseimbangan setelah memainkan bola yang sulit. Teknik gerak lanjutan dalam bolavoli cukup penting. Beberapa teknik yang sering digunakan adalah mengguling ke samping, mengguling ke belakang, sliding (meluncur) ke depan, sliding ke samping. Bola di depan bawah badan, yang semestinya dapat diselamatkan, sering mati karena pemain takut bergerak ke depan. Bergerak ke bawah depan sering terjadi hambatan karena takut jatuh terjerembab. Seandainya pemain dapat sliding atau menjatuhkan diri maka hambatan dalam mengambil bola ke depan bawah dapat diatasi.

Pada dasarnya sliding ke depan di lantai dapat terjadi jika momentum ke depan tidak dapat dihambat dengan cepat oleh gaya gesek antara tubuh dan lantai. Arah gerak sangat menentukan terjadinya sliding. Arah ke depan mendatar lebih dapat meluncur daripada ke bawah tegak. Dalam mempelajari teknik sliding sebaiknya dimulai dengan tanpa bola lebih dulu, baru setelah terkuasai dengan baik, dilanjutkan berlatih dengan memainkan bola. Untuk memudahkan penjelasan teknik sliding ke depan tanpa bola, akan dibagi menjadi tiga sikap, yaitu sikap persiapan, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir. Sikap persiapan Untuk dapat meluncur dengan baik, diawali dengan sikap tubuh merendah atau kaki muka belakang lutut ditekuk, dan siap bergerak ke depan. Sikap tubuh yang merendah, setelah bergerak akan menyebabkan gaya ke depan cenderung lebih dominan dari pada gaya ke bawah, sehingga gaya gesek tubuh dengan lantai lebih kecil dari pada gaya ke depan. Sikap persiapan untuk sliding tanpa bola dapat dilihat dalam gamba gambar di atas. Sikap persiapan untuk sliding Sikap pelaksanaan

Dari sikap persiapan bergerak ke depan dengan tiga langkah, badan dipertahankan tetap rendah, dilanjutkan menumpukan dua tangan, meletakkan paha dan perut bagian bawah, bersamaan dengan itu dorong badan dengan dua tangan ke depan. Perlu diperhatikan bahwa paha yang diletakkan ke lantai harus ditekuk pada lutut, dengan maksud tulang tempurung lutut tidak menghadap ke lantai, tetapi bergeser ke belakang, sehingga yang berhadapan dengan lantai adalah otot paha bagian depan yang lunak. Sikap Pelaksanaan Sliding Pada waktu menekuk lutut, kaki tidak boleh disepakkan terlalu aktif karena dapat menyebabkan paha terangkat, membuat bagian kepala turun dan dagu berpeluang menjentus lantai. Dagu dipertahankan tetap terangkat agar badan dapat melengkung ke belakang, disamping itu bagian kepala masih tetap tinggi. Bagian tubuh yang menempel lantai adalah pusar ke bawah sampai paha. Sikap akhir sliding: Setelah dorongan dua tangan ke depan berakhir, kedua tangan harus secepat mungkin dibawa ke depan untuk menumpu di lantai, dan secepatnya kedua

kaki ditarik ke depan untuk berdiri. Begitu berdiri segera membuat sikap siap bertahan. Sikap Akhir Sliding Sikap Siap Kembali Setelah Sliding Kesalahan Yang Sering Terjadi Pada Sliding 1. Sikap awal terlalu tinggi, sehingga arah gerak menjadi ke bawah tidak ke depan. 2. Ketika menyentuh lantai lutut tidak ditekuk, sehingga beresiko membentur lantai. 3. Ketika menekuk lutut gerak kaki terlalu aktif, paha ikut terangkat sehingga bagian kepala merendah, dagu beresiko membentur lantai. 4. Tumpuan di lantai pada dada, mestinya perut bagian bawah dan paha. 5. Dagu tidak terangkat, sehingga togok/badan tidak melengkung.

KONSEP DASAR SMES DALAM BOLAVOLI Sejak tahun 1995 permainan bolavoli berubah secara drastis. Smes-smes keras dengan umpan-umpan tinggi banyak mewarnai permainan, bahkan banyak smes yang dilakukan dari belakang garis serang. Umpan-umpan tinggi banyak dipilih karena banyaknya servis loncat yang menyebabkan pasing tidak tepat ke pengumpan, atau melambung tinggi jauh dari pengumpan. Meskipun banyak smes dengan umpan tinggi tetapi teknik dasar smes masih tetap sama. Teknik dasar smes yang benar sangat diperlukan bagi pemain pemula agar nantinya mudah untuk dikembangkan ke teknik lanjut seperti smes pull, push, running, back attack, ataupun smes untuk bolavoli pas. Prinsip smes adalah memukul bola secepat mungkin dengan raihan yang setinggi mungkin.

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat: Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta Telp. 0274-513092 Hal: Pemberitahuan PPM Kepada Yth. Bapak/Ibu Dosen FIK-UNY Diberitahukan dengan hormat, bahwa pada tahun anggaran 2008 FIK-UNY menyediakan bantuan dana untuk pelaksanaan PPM Dosen sebagai berikut: No Jenis Kegiatan Satuan Biaya/Judul Keterangan 1 PPM Penerapan Teknologi 20 Judul Rp 2.000.000; Untuk Kelompok Pada Masyarakat

2 PPM Untuk Wisata Kampus 3 Judul RP 4.000.000; Setiap Kelompok Minimal 4 Orang Kepada Bapak/Ibu dosen yang berminat menggunakan dana tersebut mohon mengajukan proposal. Standart penulisan proposal seperti Pedoman PPM UNY yang memuat tentang: Judul PPM, Analisis Situasi, Tinjauan Pustaka, Identifikasi dan Rumusan Masalah, Tujuan Kegiatan, Manfaat Kegiatan, Kerangka Pemecahan Masalah, Khalayak Sasaran (termasuk target jumlah), Keterkaitan dengan Institusi/Pihak Luar, Metode Kegiatan, Rancangan Evaluasi, Rencana dan Jadwal Kerja (sebutkan jumlah hari dan jam), Organisasi Pelaksana (harus melibatkan minimal dua mahasiswa secara aktif/tunjukkan perannya), Rencana Anggaran (cantumkan juga target anggaran dari l uar FIK), dan Lampiran-lampiran. Ketentuan: a. Proposal dibuat rangkap dua diketahui oleh Dekan FIK. b. Satu orang Dosen tidak diperkenankan menjadi ketua dua kelompok kegiatan PPM. c. Satu orang Dosen maksimal ikut dalam dua kelompok PPM. d. Bagi Bapak/Ibu Dosen yang belum menyelesaikan kontrak PPM tahun 2007 tidak diperkenankan mengajukan proposal. e. Proposal diserahkan ke Ibu Tri Siswanti, SE./Ibu Widayanti, paling lambat hari Senin tanggal 21 April 2008 pukul 15.00 WIB. Demikian pemberitahuan ini disampaikan. Atas perhatian dan partisipasinya dalam PPM diucapkan terima kasih. Mengetahui FIK-UNY Pembantu Dekan I FIK-UNY Yogyakarta, 19 Maret 2008 Dewan Pertimbangan PPM H. Ria Lumintuarso, M.Si Sb Pranatahadi, M.Kes. NIP: 131808330 NIP: 132243690 Judul PPM, Analisis Situasi, Tinjauan Pustaka, Identifikasi dan Rumusan Masalah, Tujuan Kegiatan, Manfaat Kegiatan, Kerangka Pemecahan Masalah, Khalayak Sasaran (termasuk target jumlah), Keterkaitan dengan Institusi/Pihak Luar, Metode Kegiatan, Rancangan Evaluasi,

Rencana dan Jadwal Kerja (sebutkan jumlah hari dan jam), Organisasi Pelaksana (harus melibatkan minimal dua mahasiswa secara aktif/tunjukkan perannya), Rencana Anggaran (cantumkan juga target anggaran dari luar FIK), dan Lampiran-lampiran.