I. PENDAHULUAN. Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB II KERAJAAN MATARAM ISLAM

BAB 2 DATA & ANALISA

Nama :. No :. Kelas : XI. BAB 2 PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

Kerajaan Mataram Islam. Dhani Ahmad K. ( 08 ) Fahira Rahma N. ( 11 ) Pradana Raditya ( 21 ) Qanita Ciesa ( 22 ) Rachmad Agung W.

POLITIK EKSPANSI RAJA SULTAN AGUNG ( ) ABSTRAK

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

KAJIAN BANDINGAN ORANG ORANG PAJANG DI KERAJAAN MATARAM ISLAM

PERKEMBANGAN POLITIK KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA ( KERAJAAN DEMAK, PAJANG dan MATARAM ISLAM )

POLITIK EKSPANSI RAJA SULTAN AGUNG ( ) ABSTRAK

BAB 11 GAMBARAN UMUM HS SILVER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

BAB III POLITIK INVASI SULTAN AGUNG MATARAM ( ) A. Kondisi Kerajaan Mataram Islam Ketika Sultan Agung Berkuasa

BAB III MATARAM PADA MASA SULTAN AGUNG (RAJA KETIGA KERAJAAN ISLAM MATARAM) A. KONDISI KERAJAAN ISLAM MATARAM PADA MASA

KERAJAAN SAMUDERA PASAI

PERLAWANAN SUTAWIJAYA TERHADAP SULTAN HADIWIJAYA DARI PAJANG TAHUN 1578

BAB I PENDAHULUAN. sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede. Di dalam sejarah Islam

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Invasi adalah sebuah istilah politik yang berarti usaha penyerangan

BAB III MATARAM DALAM MEMPEREBUTKAN WILAYAH BLAMBANGAN. ditemukan peninggalan-peninggalan bangunan tembok, tetapi banyak di antara

BAB IV HASIL AKHIR MATARAM DALAM MEMPEREBUTKAN WILAYAH BLAMBANGAN. pada awal penyerangan terhadap Blambangan, mampu menahan serangan Sultan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang tentu memerlukan tanah, bahkan bukan hanya dalam

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. makam yang merupakan tempat disemayamkannya Ngabei Loring Pasar

Dari Mataram Islam hingga Berdirinya Kraton Kasultanan Yogyakarta

PENAKLUKAN MATARAM TERHADAP GIRI KEDATON (TAHUN M) SKRIPSI

Untung Suropati. Untung Bersekutu Dengan VOC

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian. A. Sekda DIY

PENGEMBANGAN MAKET PUSAT-PUSAT PEMERINTAHAN KERAJAAN MATARAM ISLAM SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH

DAFTAR INVENTARIS BCB TAK BERGERAK DI KABUPATEN BANTUL

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila telah ada di Indonesia pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu sebelum bangsa Indonesia terbentuk

PENDIDIKAN PANCASILA. Hakikat Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. Novia Kencana, S.IP, MPA

KEBIASAAN DALAM NOVEL PANEMBAHAN SENOPATI KARYA GAMAL KOMANDOKO : TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMAN 13 Tompobulu Maros : Sejarah Indonesia (Peminatan)

GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR

158 Kelas X. Gambar 3.14 Masjid Agung Demak

BAB II KONDISI POLITIK TUBAN SEBELUM ABAD KE-17 M Ha, dilengkapi dengan wilayah laut seluas ± km 2.

PERLAWANAN SUTAWIJAYA TERHADAP SULTAN HADIWIJAYA DARI PAJANG TAHUN (Skripsi) Oleh : LUSIANA

SD kelas 5 - BAHASA INDONESIA BAB 7. Tema 7 Sejarah Peradaban IndonesiaLatihan Soal 7.1

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

PERLAWANAN RADEN MAS SAID TERHADAP BELANDA DI MATARAM TAHUN Skripsi. Oleh : Tahrir Musthofa

KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM AWAL DI INDONESIA

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27)

Batik Larangan Penguasa Mataram

Sunan Ampel memiliki silsilah hingga sampai ke Nabi Muhammad SAW, yaitu : * Sunan Raden Sayyid Ahmad Rahmatillah bin

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Profil Keraton Kasunanan Surakarta

BAB II KERUNTUHAN DEMAK

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN

Tatanan Politik di Nusantara Masa Kedatangan Islam

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa-peristiwa sejarah sebelumnya yang terjadi di Kerajaan Mataram, dalam

BAB I PENDAHULUAN. etnis Tionghoa sudah terjadi sejak lama. Orang-orang China yang bermukim

BAB II MASA PEMERINTAHAN PAKU BUWONO II DI KERATON KARTASURA HINGGA KASUNANAN SURAKARTA

PERLAWANAN KI AGENG MANGIR TERHADAP PANEMBAHAN SENAPATI DI MATARAM ( M)

BAB IV AKHIR KONFLIK TAHUN 1549

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7

BAB I PENDAHULUAN. berdaulat. Merdeka yang dimaksud adalah terbebas dari kekuasaan Kerajaan

PETA WILAYAH KEKUASAAN KERAJAAN MATARAM KUNO

PASAR KOTAGEDE. Oleh : Theresiana Ani Larasati

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung MODUL 2 BAHASA INDONESIA XII MIA 3-6 & XII IIS 1-2 OLEH :

Pengelola Jurnal NOSARARA

BAB III SEJARAH KERAJAAN KALINYAMAT

KEBIJAKAN POLITIK DAN SOSIAL-EKONOMI DI KERAJAAN MATARAM ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN AMANGKURAT I ( ) JURNAL

Kerajaan Mataram Kuno

Alkulturasi Budaya Hindu-Budha pada Arsitektur Masjid Gedhe Mataram

BAB I PENDAHULUAN Deskripsi

BAB IV DAMPAK PERANG PALEMBANG A. Kemenangan Sultan Mahmud Badaruddin II. maupun dampak yang buruk bagi kehidupan manusia di daerah yang

KHM 203 ONLINE PR SEKSI 10. NAMA : SRI CICI KURNIA NIM : TEMA BLOG : WARNA WARNI YOGYAKARTA :

SEJARAH KOTA SEMARANG

5 TARIKH DAN KEBUDAYAAN ISLAM

PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA ISLAM PERANAN PEDAGANG PERANAN PENGUASA MENYEBARKAN ISLAM KE PEDALAMAN MENDIRIKAN KOTA PELABUHAN

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6. Ksatria. Waisya.

BAB 3: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

Perang Melawan Kolonialisme. By Laelatul Masroh

BAB II LATAR BELAKANG TERJADINYA KONFLIK DI KERAJAAN DEMAK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) SIKLUS II

I. PENDAHULUAN. Palembang muncul sebagai Kesultanan Palembang sekitar pada tahun 1659 dan

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MUSYAWARAH KEPALA SEKOLAH (MKS) SMP DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi raja ia juga terkenal sebagai seorang pujangga. Ia dikenal sebagai raja

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak ini, Indonesia mempunyai potensi kekayaan yang sangat beraneka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Kampoeng Batik Laweyan. keputusan. Hasil rangkuman pencarian data adalah sebagai berikut.

PEDOMAN PRAKTIKUM KULIAH KERJA LAPANGAN II. Oleh : Drs. YB Sudjiman

C. Masa Kerajaan Islam

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang

ISLAM DAN BUDAYA MASYARAKAT YOGYAKARTA DITINJAU DARI PERSPEKTIF SEJARAH

PERSEBARAN SITUS DI KABUPATEN BANTUL DAN ANCAMAN KERUSAKANNYA 1 OLEH: RIRIN DARINI 2

KRITERIA RANCANG KOTA. Kuliah ketiga, tanggal 17 Jan 2011, jam 13.40

PELAKSANAAN JUAL BELI TANAH MAGERSARI MILIK KARATON SURAKART HADININGRAT DI DESA PESAREAN KECAMAAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL TESISI

tidak langsung, mereka mengakui Utsman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padiansyah Ali Utsman 4 B.

BAB I PENDAHULUAN. 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat

POLITIK EKSPANSI RAJA SULTAN AGUNG ( ) SKRIPSI. Oleh Andriana Nafelian NIM

, 2015 KOMPLEKS MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA DALAM SITUS MASYARAKAT KOTA CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Konflik yang terjadi di kerajaan Demak berhubungan erat dengan

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian yang ada di Jawa. Sebelum daerah ini menjadi salah satu kerajaan yang berbasis Islam, di daerah ini juga pernah berdiri sebuah kerajaan Mataram yang berbasis agama Hindu. Pada abad VIII, wilayah Mataram (sekarang disebut Yogyakarta) merupakan pusat kerajaan Mataram Hindu yang menguasai seluruh Jawa. Kerajaan ini makmur dan memiliki peradaban luar biasa yang mampu membangun candi-candi kuno dengan arsitektur yang megah, misalnya Candi Prambanan dan Candi Borobudur (Ardian Kresna, 2011: 21). Untuk selanjutnya, kata yang merujuk pada nama Kerajaan Mataram dalam penelitian ini merupakan Kerajaan Mataram Islam atau Kesultanan Mataram. Kesultanan Mataram ialah kerajaan Islam di Pulau Jawa yang pernah berdiri pada abad ke-17. Kerajaan ini dipimpin suatu dinasti keturunan Ki Ageng Sela dan Ki Ageng Pemanahan, yang asal-usulnya ialah suatu Kadipaten di bawah Kesultanan Pajang, berpusat di Bumi Mentaok yang diberikan kepada Ki Ageng Pemanahan sebagai hadiah atas jasanya dalam membantu mengatasi pemberontakan Arya Penangsang. Raja berdaulat pertama ialah Sutawijaya (Panembahan Senopati), putra dari Ki Ageng Pemanahan.

2 Pada saat Sutawijaya memegang kekuasaan Mataram sepeninggal ayahnya, ia melakukan penaklukan ke berbagai wilayah. Masa pemerintahannya relatif panjang yaitu tahun 1584-1601. Setelah pengaruh kekuasaan Pajang surut, Panembahan Senopati menyatukan wilayah-wilayah yang melepaskan diri dari Kerajaan Pajang di bawah kekuasaan Mataram. Kemudian penguasa Mataram ini melakukan penaklukan ke wilayah Timur. Akhirnya daerah-daerah penting di Jawa seperti Jepara, Madiun, Kediri, Bojonegoro dan sebagian Surabaya pun berada di bawah kekuasaan Mataram. Dibawah Panembahan Senopati inilah desa itu tumbuh menjadi kota yang sangat makmur dan ramai. Oleh karena itu, kota ini dikenal dengan sebutan Kota Gede (Ardian Kresna, 2011: 34). Setelah berkuasa selama tiga belas tahun, Panembahan Senopati wafat pada tahun 1601 Masehi dan kemudian pemerintahan di Mataram digantikan oleh Mas Jolang, yaitu putera dari Panembahan Senopati. Mas Joang bergelar Kanjeng Prabu Sinuhun Hanyokrowati atau sering disebut Panembahan Anyakrawati (Ardian Kresna, 2011: 37). Adapun peristiwa terpenting yang terjadi pada masa pemerintahan Mas Jolang adalah kedatangan orang-orang Belanda yang mendirikan Kongsi Dagang Hindia Timur atau VOC. Akan tetapi untuk hubungan selanjutnya, Mas Jolang cenderung lebih memilih untuk bersekutu dengan Belanda. Karena dirasa dapat memberikan keuntungan bagi perluasan jaringan perniagaan Mataram, Panembahan Anyakrawati mengizinkan VOC untuk mendirikan loji di Gresik dan Rembang. Bahkan Panembahan Anyakrawati pun menyatakan kesediaannya untuk membantu VOC apabila VOC mengalami ancaman dari pesaing dagangnya, yaitu orang-orang Portugis yang juga pernah melakukan praktik perdagangan di Jawa. Bahkan Raja Mataram ini juga tidak akan meminta imbalan apa pun dari VOC (Ardian Kresna, 2011: 39). Panembahan Anyakrawati merupakan seorang yang gemar berburu, pada suatu ketika ia melakukan hobinya tersebut di hutan Krapyak Panembahan

3 Anyakrawati mengalami kecelakaan dan akhirnya wafat pada tahun 1613 Masehi. Karena itu ia juga disebut Susuhunan Seda Krapyak atau Panembahan Seda Krapyak yg artinya Raja yang wafat di Krapyak. Selanjutnya pemerintahan Mataram digantikan oleh Pangeran Martopuro, anak pangeran Adipati Purbaya untuk sementara waktu, hingga menunggu Mas Rangsang selaku pewaris syah takhta tersebut pulang dari melakukan tirakat di Gunung Kidul selama satu tahun. Sekembalinya Mas Rangsang ke keraton, pada tahun 1613 ia diangkat menjadi Raja Mataram. Setelah naik takhta, Mas Rangsang bergelar Kanjeng Sultan Agung Senapati Ing Alaga Abdurachman Sayidin Panatagama. Ia bertekat untuk mengantarkan Kerajaan Mataram menuju puncak kejayaan (Ardian Kresna, 2011: 41). Sultan Agung (1613-1645), merupakan raja terbesar dari Mataram. Sesungguhnya ia tidak memakai gelar Sultan sampai tahun 1641. Mula-mula ia bergelar Pangeran atau Panembahan dan sesudah tahun 1624 bergelar Susuhunan (atau sering disingkat Sunan, suatu gelar yang juga diberikan kepada sembilan wali). Namun demikian ia disebut Sultan Agung sepanjang masa pemerintahannya dalam kronik-kronik Jawa dan biasanya gelar ini dapat diterima oleh para sejarawan. Dia adalah raja terbesar di antara raja-raja pejuang dari Jawa (M.C. Ricklefs, 2008: 84). Pada masa ini Mataram mencapai puncak kejayaan. Kesultanan Mataram di bawah pemerintahan Sultan Agung berekspansi untuk mencari pengaruh di Jawa. Wilayah Mataram mencakup Pulau Jawa dan Madura kira-kira gabungan Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur sekarang. Sultan Agung memindahkan ibu kota kerajaan Mataram ke Kerto yang jaraknya 5 KM di sebelah selatan Kotagede. Selain bidang kenegaraan dan

4 pemerintahan, bidang kemiliteranpun sangat kuat. Bahkan Mataram melatih prajurit angkatan laut (Ardian Kresna, 2011: 41). Pada masa ini Sultan Agung melakukan penaklukan-penaklukan ke daerah-daerah yang belum mengakui kedaulatan Mataram, pada masa pemerintahan Sultan Agung melakukan penaklukan pertama ke wilayah timur tahun 1614 seperti Kediri, Lumajang, Renong, dan Malang, tahun 1615 melakukan penaklukan Wirasaba, penaklukan Siwalan tahun 1616, penaklukan Lasem di akhir tahun 1616, penaklukan Pasuruan dan Pajang tahun 1617, penaklukan Tuban tahun 1619, penaklukan Surabaya tahun 1620-1625, penaklukan Madura tahun 1624, panaklukan Giri tahun 1635-1636, panaklukan Blambangan tahun 1636-1640, Mataram juga harus menghadapi tantangan dari pihak Belanda (VOC) yang pada saat itu berpusat di Batavia. Pada tahun 1628 dan 1629 Sultan Agung menyerang kedudukan VOC di Batavia, namun mengalami kegagalan karena pusat-pusat logistik yang dibangun oleh pasukan Mataram berhasil dimusnahkan oleh pihak VOC. Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang Perjuangan yang dilakukan oleh Sultan Agung dalam perluasan kekuasaan Kerajaan Mataram Tahun 1613-1645. B. Analisis Masalah B.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

5 1. Tujuan Perjuangan Sultan Agung melakukan perluasan kekuasaan Kerajaan Mataram Tahun 1613-1645; 2. Faktor-faktor Penyebab Sultan Agung dalam melakukan Perluasan Kekuasaan Kerajaan Mataram Tahun 1613-1645; 3. Perjuangan Sultan Agung dalam Perluasan Kekuasaan Kerajaan Mataram Tahun 1613-1645. B.2 Pembatasan Masalah Agar peneletian ini tidak meluas, berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penulis membatasi masalah, yaitu Perjuangan Sultan Agung Dalam Perluasan Kekuasaan Kerajaan Mataram Tahun 1613-1645. B.3 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimanakah Perjuangan Sultan Agung dalam Perluasan Kekuasaan Kerajaan Mataram Tahun 1613-1645?. C. Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian dan Ruang Lingkup Penelitian C.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perjuangan Sultan Agung dalam perluasan kekuasaan Kerajaan Mataram Tahun 1613-1645.

6 C.2 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada peneliti maupun pada pihak-pihak yang membutuhkan dengan bertambahnya wawasan ilmu pengetahuan mengenai Perjuangan Sultan Agung dalam Perluasan Kekuasaan Kerajaan Mataram Tahun 1613-1645. C.3 Ruang Lingkup Penelitian 1. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Kerajaan Mataram pada masa Sultan Agung; 2. Subjek penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Perjuangan yang dilakukan oleh Sultan Agung dalam perluasan kekuasaan Mataram Tahun 1613-1645. 3. Tempat penelitian Tempat penelitian dalam penelitian ini adalah Perpustakaan Unila dan Perpustakaan Daerah Lampung, 4. Waktu penelitian Waktu penelitian dalam penelitian ini adalah tahun 2013; 5. Konsentrasi Ilmu Konsentrasi Ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu Sejarah.

7 REFERENSI Ardian Kresna. 2011. Sejarah Panjang Mataram. Yogyakarta: Diva Press. Halaman 21 Ibid. Halaman 34-39 Ibid. Halaman 41 M.C. Ricklefs. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi. Halaman 84 Ardian Kresna. Loc Cit. Halaman 41