Dari Mataram Islam hingga Berdirinya Kraton Kasultanan Yogyakarta
|
|
- Ida Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODUL I: Sejarah Keistimewaan Materi Kuliah Kewidyamataraman Dari Mataram Islam hingga Berdirinya Kraton Kasultanan Yogyakarta Bimo Unggul Yudo, ST. AWAL KEBANGKITAN MATARAM Sejarah berdirinya Kraton Kasultanan Yogyakarta tidak terlepas dari keberadaan Kerajaan Mataram Islam yang tumbuh dan berkembang di daerah Jawa Tengah bagian selatan di pehujung abad ke Panembahan Senopati ( ) Ibukota di Kotagedhe (7 km tenggara kota Yogyakarta saat ini) Mataram perlahan bangkit dari sebuah wilayah bawahan Kerajaan Pajang menjadi kekuatan politik utama di Jawa Tengah bagian selatan setelah berhasil menghadapi kekuatan Pajang dalam sebuah pertempuran di Prambanan pada tahun Setelah menundukkan Demak, pengaruh dan kekuasaan Mataram semakin kokoh di Jawa Tengah bagian utara. Pada tahun 1590 berhasil menundudukkan Madiun, salah satu kekuatan politik utama di Jawa Timur. Sejak saat itu Mataram mulai melebarkan pengaruh dan kekuasaannya di Jawa Timur. Tahun 1601 Panembahan Senapati wafat dan dimakamkan di Kotagedhe, digantikan oleh putranya RM. Jolang. 2. Panembahan Hanyakrawati ( ) Ibukota di Kotagedhe. Mataram memperluas pengaruh dan kekuasaan di Jawa Timur hingga mengancam Surabaya, kerajaan terkuat di Jawa Timur pada saat itu. Pada tahun 1613 Panembahan Hanyakrawati wafat dan dimakamkan di Kotagedhe. Karena wafat ketika sedang berada di hutan perburuan (krapyak), maka dikenal pula sebagai Panembahan Seda Krapyak. PUNCAK KEJAYAAN MATARAM 3. Sultan Agung Hanyakrakusuma ( ) Pertama kali bertahta, bergelar Panembahan ing Mataram Memindahkan ibukota kerajaan dari Kotagedhe ke Kerta (saat ini berada di Kec. Pleret, Kab. Bantul, 10 km sebelah tenggara kota Yogyakarta). Mataram menguasai pesisir dan pelabuhan utama Pantai Utara mulai dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur seperti Jepara, Lasem, Tuban hingga Pasuruan. Bergelar Susuhunan ing Mataram Pada tahun 1624 menaklukkan seluruh Madura. 1
2 Pada tahun 1625 menundukkan Surabaya setelah mengepung kota terkuat di Jawa Timur tersebut selama beberapa tahun. Pada tahun 1628 Mataram mengirim ekspedisi militernya dalam upaya mengepung dan menaklukkan Batavia, namun gagal. Ekspedisi kedua dikirim tahun 1629 juga menemui kegagalan, meski pada pengepungan kedua ini Jan Pieter Zoon Coen, Gubernur Jenderal VOC meninggal. Terlepas dari kegagalannya menundukkan Batavia, Sultan Angung telah membawa Mataram mencapai puncak kejayaan di bidang politik, militer, dan budaya. Wilayah Mataram membentang hampir di seluruh Pulau Jawa. Sebelah barat berbatasan dengan Kesultanan Banten dan wilayah yang dikuasai VOC. Di sebelah timur hingga Blambangan (1636). Mulai membangun kompleks Pemakaman Raja-Raja di Imogiri (saat ini masuk wilayah Kec. Imogiri, Kab. Bantul, 17 km sebelah tenggara kota yogyakarta). Pada tahun 1555 J atau 1636 M Sultan Agung menetapkan dimulainya penggunaan Kalender Jawa yang merupakan perpaduan antara Kaleder Caka dan Kalender Hijriyah. System penanggalan/ Kalender Jawa ini masih digunakan oleh masyarakat Jawa hingga saat ini, berdampingan dengan penggunaan penanggalan Masehi dan Hijriyah. Pada tahun 1645 Sultan Agung Hanyakrakusuma wafat dan dimakamkan di Makam Kerajaan Imogiri. Digantikan oleh putranya, RM. Sayidin yang sebelumnya telah diangkat sebagai Putra Mahkota dengan gelar Pangeran Aria Mataram. DESINTEGRASI MATARAM 4. Susuhunan Amangkurat I ( ) Memindahkan ibukota kerajaan ke Plered, yang berlokasi di sebelah timur ibukota lama (saat ini berada di Kec. Pleret, Kab. Bantul, 10 km sebelah tenggara kota Yogyakarta). Memerintah dengan tangan besi sehingga menimbulkan keresahan dan ketidakpuasan di kalangan kerajaan. Ketidakpuasan di kalangan kerajaan memicu munculnya pemberontakan yang dipimpin oleh Raden Trunajaya, seorang bangsawan dari Madura. Kekuatan pemberontak ini juga didukung oleh laskar Makasar yang dipimpin oleh Karaeng Galesong. Gerak maju kekuatan pemberontak semakin kuat setelah didukung secara diam-diam oleh Pangeran Putra Mahkota yang selama ini merasa tertekan di bawah pemerintahan ayahandanya. Akhirnya ibukota kerajaan jatuh ke tangan pemberontak, pada tanggal 2 Juli Kejayaan Mataram pun berakhir disini. Susuhunan Amangkurat I beserta pengikut yang masih setia meninggalkan istana dan ibukota, menyingkir kearah barat dalam upaya meminta bantuan VOC di Batavia. Dalam pelarian tersebut, Ketika mencapai wilayah sekitar Banyumas, kondisi kesehatan Susuhunan Amangkurat I semakin merosot, jatuh sakit, dan akhirnya wafat serta dimakamkan di desa Tegalarum (terletak di sebelah selatan kota Tegal, Jawa Tengah). Dari nama desa itu Raja Mataram ini dikenal pula sebagai Sunan Tegalarum. Pangeran Putra Mahkota yang selama itu mendampingi Susuhunan Amangkurat I dalam pelariannya, meneruskan upaya mendapatkan bantuan dari VOC. 2
3 Dalam upaya mencari bantuan dari VOC, Pangeran Putra Mahkota bertemu dengan Panglima Armada VOC, Laksamana Cornelis Speelman. VOC sanggup membantu Pangeran Putra Mahkota menghadapi pemberontak, memulihkan keadaan dan mendudukkannya sebagai penguasa Mataram dengan mengajukan persyaratan yang tertuang dalam Perjanjian Jepara Dalam perjanjian itu, Kompeni mengakui Amangkurat II sebagai Sunan yang sah di Mataram; Kompeni memperoleh kemerdekaan berniaga di seluruh kerajaan Mataram, dan tempat membuat kapal di Rembang; Kompeni dibebaskan dari kewajiban membayar bea pemasukan barang-barang ke pelabuhan-pelabuhan Mataram; Daerah jajahan Kompeni diperluas dengan Krawang dan sebagian Priangan, sebagai batas antara Mataram dan jajahan Belanda ialah sungai Cimanuk; Semarang dan daerah sekitarnya diserahkan kepada Kompeni; Kompeni memiliki daerah pantai Jawa sebagai barang gadaian hingga Sunan melunasi biaya peperangan. 5. Susuhunan Amangkurat II ( ) Pangeran Putra Mahkota naik tahta dengan bantuan VOC dan bergelar Susuhunan Amangkurat II, setelah menyepakati perjanjian yang merugikan Mataram. Sunan Amangkurat II berbalik memusuhi Trunajaya. Dengan bantuan VOC menangkap dan membunuh Trunajaya pada tanggal 2 Januari Karena Kraton Mataram di Plered dalam keadaan rusak akibat serangan dan pendudukan pemberontak, Susuhunan Amangkurat II memindahkan pusat pemerintahannya dan membangun istana baru di Kartasura (10 km sebelah barat Surakarta, Jawa Tengah) yang kemudian menjadi ibukota kerajaan Mataram selama beberapa generasi berikutnya. Pada tahun 1703 Sunan Amangkurat II wafat di Kartasura dan digantikan oleh Pangeran Putra Mahkota. 6. Susuhunan Amangkurat III ( ) Pemerintahannya sangat lalim dan bermusuhan dengan pamannya sendiri P. Puger, sehingga politik dalam negeri kerajaan tidak stabil. P. Puger beserta keluarga akhirnya melarikan diri ke Semarang, meminta bantuan VOC, yang kemudian menobatkannya sebagai Raja bergelar Paku Buwono I. Pada tahun 1705 Paku Buwana I dibantu VOC menyerang Kartasura, Sunan Amangkurat III menyingkir ke Jawa Timur dan bergabung dengan Untung Surapati (Tumenggung Wiranegara). Karena semakin terdesak, pada Tahun 1708 Sunan Amangkurat III menyerahkan diri kepada VOC, kemudian dibuang ke Ceylon (Sri Lanka) sampai wafat (Th. 1737). Kemelut perebutan tahta di Kerajaan Mataram yang berlangsung antara tahun ini disebut sebagai Perang Suksesi Jawa I. 7. Susuhunan Paku Buwono I ( ) Pemerintahan Paku Buwono I diakhiri oleh pertikaian dan perebutan kekuasaan diantara putraputranya yaitu P. Mangkunegara, P. Blitar dan P. Purbaya. Untuk mengatasi kemelut ini, ketika Paku Buwono I wafat, VOC mengangkat P. Mangkunegara sebagai penguasa Mataram bergelar Amangkurat IV. 3
4 8. Susuhunan Amangkurat IV ( ) Masa pemerintahan Susuhunan Amangkurat IV ini diwarnai peperangan antara Sunan Amangkurat IV, Pangeran Purbaya dan Pangeran Blitar yang berlangsung antara th disebut dengan Perang Suksesi Jawa II, yang berakhir setelah P. Blitar wafat th karena sakit, dan P. Purbaya diasingkan ke Tanggerang. Sunan Amangkurat IV wafat tanggal 26 April 1726, kemudian digantikan oleh putra mahkota bergelar Sunan Paku Buwana II. PERJUANGAN PANGERAN MANGKUBUMI 9. Susuhunan Paku Buwono II ( ) Tanggal 30 Juni 1742 Mas Garendi dibantu bala tentara Tionghoa menyerbu dan menduduki Kraton Kartasura, Sunan Paku Buwono II mengungsi ke Ponorogo. Pada bulan Desember 1742 Cakraningrat IV dari Madura berhasil merebut Kartasura. Atas desakan VOC, Cakraningrat IV meninggalkan Kartasura, dan Sunan Paku Buwono II kembali ke Kartasura. Akan tetapi Kraton Kartasura sudah dalam keadaan porak poranda, maka Paku Buwono II memutuskan memindahkan Kraton dari Kartasura ke Surakarta, dimana proses pembangunan istana baru tersebut dipercayakan kepada adiknya, P. Mangkubumi. Pada tanggal 17 Februari 1745 secara resmi Kraton Kartasura ditinggalkan dan Paku Buwono II menempati Kraton yang baru, Kraton Surakarta Hadiningrat. Pada akhir tahun 1745 Paku Buwono II mengumumkan sayembara, bagi yang mampu memadamkan pemberontakan RM Said dan Tumenggung Martapura akan diberi hadiah bumi Sukawati seluas 3000 cacah (karya / rumah tangga). P. Mangkubumi menyanggupi untuk memadamkan pemberontakan R.M. Said dan Martapura. Pada tahun 1746 R.M. Said dan Martapura dapat dikalahkan oleh P. mangkubumi namun tidak dapat ditangkap. Dengan alasan bahwa R.M. Said dan Martapura tidak dapat ditangkap ini maka Patih Pringgalaya (kakak ipar P. Mangkubumi) mohon kepada Sunan Paku Buwono II untuk mencabut hadiah tanah Sukawati atau hanya diberikan 1000 cacah. Usulan Pringgalaya ini diperkuat dengan persetujuan Gubernur Jenderal Baron van Imhoff atas usulan Patih Pringgalaya. Bahkan di hadapan hadirin di Kraton Surakarta, Baron van Imhoff mengatakan agar P. mangkubumi jangan terlalu ambisi. Pernyataan Baron van Imhoff tersebut diterima oleh P. Mangkubumi sebagai campur tangan VOC di dalam pemerintahan Mataram, ditambah dengan keprihatinan P. Mangkubumi atas terlalu lemahnya Sunan PB II yang bersedia menandatangani penyerahan pesisir utara Jawa dengan sewa yang hanya real / tahun, Maka P. Mangkubumi dengan pengikutnya yang setia pada malam itu juga lolos dari Surakarta untuk mulai melawan VOC. Dengan lolosnya P. Mangkubumi dari Kraton Surakarta pada tanggal 19 Mei 1746 maka dimulailah perlawanan P. Mangkubumi terhadap VOC. Barisan perlawanan P. Mangkubumi semakin kuat dengan bergabungnya RM. Said. Para pengikut menobatkan P. Mangkubumi sebagai Sunan Kabanaran pada tanggal 11 Desember
5 Pada penghujung tahun 1749 itu, Pakubuwono II sakit keras dan memutuskan menyerahkan kedaulatan Mataram VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie). Sejak itulah penobatan rajaraja keturunan Mataram harus seizin Belanda. Tanggal 20 Desember 1749, Pakubuwono II wafat karena penyakitnya yang semakin parah. 10. Susuhunan Paku Buwono III ( ) Pada 15 Desember 1749 VOC yang diwakili oleh Baron von Hohendorff melantik putra mahkota, Raden Mas Suryadi, sebagai penerus tahta Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan gelar Sri Susuhunan Pakubuwono III ( ). Di tengah perjalanan perlawanan P. Mangkubumi terhadap Belanda ini, pada bulan Oktober 1752 Baron von Hohendorff berhasil menghasut R M. Said (P. Sambernyawa) untuk memisahkan diri dari kekuatan P. Mangkubumi. Karena hasutan ini maka kekuatan militer P. Mangkubumi tinggal 60 %. Namun demikian, VOC belum berhasil juga memadamkan perlawanan P. mangkubumi maupun RM. Said. PERJANJIAN GIYANTI & PEMBAGIAN KERAJAAN MATARAM Akhirnya VOC mengambil inisiatif untuk mendekati dan berunding dengan P. Mangkubumi. Pertemuan P. Mangkubumi dengan Nicolaas Hartingh di desa Padagangan, Grobogan pada September 1754, membicarakan 3 (tiga) hal : 1). Pembagian Wilayah 2). Gelar Raja 3). Lokasi pusat pemerintahan kerajaan. Kesepakatan yang dicapai kedua belah pihak dituangkan dalam Perjanjian Giyanti (Palihan Nagari). Perjanjian Giyanti atau Prajanjen Giyanti, adalah sebuah peristiwa penandatanganan sebuah piagam kesepakatan yang terjadi pada tanggal 13 Februari 1755, antara Pangeran Mangkubumi dan VOC yang diwakili oleh Nicholaas Hartingh. Perjanjian ini dilakukan di sebuah lokasi bernama Desa Giyanti, sebuah desa yang saat ini terletak di Propinsi Jawa Tengah, tepatnya di wilayah Kabupaten Karanganyar bagian tenggara. Oleh karena itu, peristiwa penandatanganan piagam ini dikenal sebagai Perjanjian Giyanti. Prajanjen Giyanti atau Perjanjian Giyanti ini membagi Kerajaan Mataram menjadi dua. Bagian pertama dari Kerajaan Mataram berada di bawah kekuasaan Sri Susuhunan Pakubuwono III yang di kemudian hari dikenal sebagai Kasunanan Surakarta. Sementara bagian lain dari Kerajaan Mataram berada di bawah kekuasaan Pangeran Mangkubumi yang kemudian bertahta sebagai Sri Sultan Hamengkubuwono I ( ). Wilayah kerajaan Mataram yang berada di bawah kekuasaan Sri Sultan Hamengkubuwono I inilah yang kemudian disebut sebagai Kasultanan Yogyakarta. Karena membagi wilayah Kerajaan Mataram menjadi dua, maka dalam konteks sejarah dan budaya Jawa, peristiwa perjanjian ini dikenang sebagai peristiwa Palihan Nagari. Di dalam perjanjian Giyanti P. Mangkubumi mendapat hak karya (cacah) untuk Negaragung dan karya untuk Mancanegara. Wilayah Mancanegara di bawah Kasultanan meliputi daerah : Madiun, Magetan, Caruban, separo Pacitan, Kertasana, Kalangbret, Ngrawa (Tulungagung), Japan (Majakerta), Jipang (Bojanegara), Teras Karas (Ngawen), Sela, Warung (Kuwu Wirasari), dan Grobogan. 5
6 Perjanjian Giyanti segera diikuti oleh pertemuan antara Sultan HB I dan Sunan PB III di Lebak Jatisari tanggal 15 Februari Pertemuan ini merupakan peletakan dasar kebudayaan bagi masing-masing kerajaan. Proklamasi Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat pada tanggal 13 Maret Sultan HB I mulai membangun kraton Yogyakarta pada tanggal 9 Oktober 1755, selama proses pembangunan, Sri sultan beserta keluarga mesanggrah di pesanggrahan Ambar Ketawang (saat ini terletak di Kec. Gamping, Kba. Sleman). Sultan Hamengku Buwono I beserta keluarga dan para pengikutnya memasuki Kraton Yogyakarta pada tanggal 7 Oktober (Disusun dan dirangkum oleh MW. Bimoguritno, Carik Tepas Tandha Yekti, dari berbagai literatur dan sumber di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat) 6
I. PENDAHULUAN. Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian
1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian yang ada di Jawa. Sebelum daerah ini menjadi salah satu kerajaan yang berbasis Islam, di daerah
Lebih terperinciUntung Suropati. Untung Bersekutu Dengan VOC
Untung Suropati Untung Suropati lahir di Bali pada tahun 1660. Ia hidup pada masa Amangkurat II yang pernah memberikan restu kepadanya untuk menaklukan pasuruan. Menurut Babad Tanah Jawi, semasa kecil,
Lebih terperinciKerajaan Mataram Islam. Dhani Ahmad K. ( 08 ) Fahira Rahma N. ( 11 ) Pradana Raditya ( 21 ) Qanita Ciesa ( 22 ) Rachmad Agung W.
Kerajaan Mataram Islam Dhani Ahmad K. ( 08 ) Fahira Rahma N. ( 11 ) Pradana Raditya ( 21 ) Qanita Ciesa ( 22 ) Rachmad Agung W. ( 23 ) Awal Mula Kerajaan Mataram Islam Lahirnya Mataram Islam berkaitan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun
BAB V KESIMPULAN Sri Sultan Hamengkubuwono IX naik tahta menggantikan ayahnya pada tanggal 18 Maret 1940. Sebelum diangkat menjadi penguasa di Kasultanan Yogyakarta, beliau bernama Gusti Raden Mas (GRM)
Lebih terperinciPERKEMBANGAN POLITIK KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA ( KERAJAAN DEMAK, PAJANG dan MATARAM ISLAM )
MODUL 4 KELAS XI PERKEMBANGAN POLITIK KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA ( KERAJAAN DEMAK, PAJANG dan MATARAM ISLAM ) Keraton Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat DISUSUN OLEH : Drs. OCTAVIANUS DWIANTO WISNU AJI
Lebih terperinciBAB IV HASIL AKHIR MATARAM DALAM MEMPEREBUTKAN WILAYAH BLAMBANGAN. pada awal penyerangan terhadap Blambangan, mampu menahan serangan Sultan
BAB IV HASIL AKHIR MATARAM DALAM MEMPEREBUTKAN WILAYAH BLAMBANGAN A. Hasil Ekpsedisi ke Blambangan Mataram, dalam memperebutkan wilayah Blambangan memang belum bisa sepenuhnya menguasai wilayah tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sesuai dengan berkembangnya zaman, kita perlu tahu tentang sejarahsejarah perkembangan agama dan kebudayaan di Indonesia. Dengan mempelajarinya kita tahu tentang sejarah-sejarahnya
Lebih terperinciBAB II MASA PEMERINTAHAN PAKU BUWONO II DI KERATON KARTASURA HINGGA KASUNANAN SURAKARTA
19 BAB II MASA PEMERINTAHAN PAKU BUWONO II DI KERATON KARTASURA HINGGA KASUNANAN SURAKARTA A. Masa Awal Pemerintahan Paku Buwono II di Keraton Kartasura (1726 1742 M) Sunan Paku Buwono II adalah putera
Lebih terperinciSD kelas 5 - BAHASA INDONESIA BAB 7. Tema 7 Sejarah Peradaban IndonesiaLatihan Soal 7.1
1. Perhatikan percakapan di bawah ini. SD kelas 5 - BAHASA INDONESIA BAB 7. Tema 7 Sejarah Peradaban IndonesiaLatihan Soal 7.1 Udin senang sekali berada di kompleks Masjid Agung Demak. Banyak hal yang
Lebih terperinciBAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Profil Keraton Kasunanan Surakarta
3 BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Profil Keraton Kasunanan Surakarta 1. Kejayaan Kasunanan Surakarta Kasunanan Surakarta Hadiningrat ialah sebuah kerajaan di Jawa Tengah yg berdiri tahun 1755 sebagai hasil
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Tinjauan Historis Secara etimologis tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan historis. kata tinjauan dalam bahasa Indonesia berasal
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN OBYEK PENELITIAN. Berwawasan Lingkungan dan Ekonomi Kerakyatan. 1. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih
BAB II GAMBARAN OBYEK PENELITIAN A. Profil Pemerintah Kota Yogyakarta 1. Visi dan Misi Pemerintahan Kota Yogyakarta a. Visi Kota Yogyakarta Terwujudnya Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan Berkualitas,Berkarakter
Lebih terperinciBAB II KERAJAAN MATARAM ISLAM
BAB II KERAJAAN MATARAM ISLAM A. Struktur Kerajaan Mataram Islam 1. Wilayah Jauh sebelum menjadi kerajaan, wilayah ini merupakan hutan yang bertumbuhan tropis di atas puing-puing Istana tua Mataram Hindu.
Lebih terperinciKERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak
KERAJAAN DEMAK Berdirinya Kerajaan Demak Pendiri dari Kerajaan Demak yakni Raden Patah, sekaligus menjadi raja pertama Demak pada tahun 1500-1518 M. Raden Patah merupakan putra dari Brawijaya V dan Putri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede. Di dalam sejarah Islam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerajaan Mataram berdiri pada tahun 1582. Pusat kerajaan ini terletak di sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede. Di dalam sejarah Islam kerajaan Mataram
Lebih terperinciPERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN
PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN Saya siswa kelas 5A Siap Belajar dengan Tenang dan Tertib dan Antusias Pada abad ke-16 berlayarlah bangsa-bangsa Eropa ke wilayah Timur. Diantaranya adalah Portugis, Spanyol,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap orang tentu memerlukan tanah, bahkan bukan hanya dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah sangat erat sekali hubungannya dengan kehidupan manusia. Setiap orang tentu memerlukan tanah, bahkan bukan hanya dalam kehidupannya, untuk mati pun manusia
Lebih terperinciBenteng Fort Rotterdam
Benteng Fort Rotterdam Benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu benteng di Sulawesi Selatan yang boleh dianggap megah dan menawan. Seorang wartawan New York Times, Barbara Crossette pernah menggambarkan
Lebih terperinciBAB III SURAKARTA SEBELUM KEMERDEKAAN
BAB III SURAKARTA SEBELUM KEMERDEKAAN Bab ini akan menguraikan keadaan Surakarta sebelum kemerdekaan yang mencakup sejak masa sebelum pendirian Keraton Surakarta sampai dengan masa awal Kemerdekaan. Agar
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM SUKU BANJAR
GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR 1. Terbentuknya Suku Banjar Suku Banjar termasuk dalam kelompok orang Melayu yang hidup di Kalimantan Selatan. Suku ini diyakini, dan juga berdasar data sejarah, bukanlah penduduk
Lebih terperinciBAB 2 DATA & ANALISA
BAB 2 DATA & ANALISA 2.1. Data Sejarah 2.1.1. Sejarah Singkat VOC VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie) adalah sebuah kongsi dagang dari Belanda yang beridiri pada 1602 dari perseroan dagang yang tadinya
Lebih terperinciPerang Melawan Kolonialisme. By Laelatul Masroh
Perang Melawan Kolonialisme By Laelatul Masroh Tujuan : Setelah mempelajari uraian ini kamu dapat : 1. Mengevaluasi perang melawan keserakan kongsi dagang 2. Mengevaluasi perang melawan penjajahan Belanda
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kota Yogyakarta 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Kota Yogyakarta Kota Yogyakarta terletak di Pulau Jawa, 500 km ke arah selatan dari DKI Jakarta, Ibukota Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peristiwa-peristiwa sejarah sebelumnya yang terjadi di Kerajaan Mataram, dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Perlawanan Raden Mas Said dilakukan karena adanya keterkaitan dengan peristiwa-peristiwa sejarah sebelumnya yang terjadi di Kerajaan Mataram, dalam hal ini
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,
BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan catatan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda
Lebih terperinciUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009
SEJARAH KERAJAAN CIREBON DAN KERAJAAN BANTEN Disusun Oleh Kelompok 3 Rinrin Desti Apriani M. Rendi Arum Sekar Jati Fiqih Fauzi Vebri Ahmad UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 KERAJAAN CIREBON Kerajaan
Lebih terperinciKAJIAN BANDINGAN ORANG ORANG PAJANG DI KERAJAAN MATARAM ISLAM
KAJIAN BANDINGAN Alifah, Orang-Orang Pajang di Kerajaan Mataram Islam ORANG ORANG PAJANG DI KERAJAAN MATARAM ISLAM Alifah (Balai Arkeologi Yogyakarta) Abstrack As Sultan Agung s reign in the teritory of
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Profil Kota Yogyakarta 1. Sejarah Kota Yogyakarta Berdirinya Kota Yogyakarta berawal dari adanya Perjanjian Gianti pada Tanggal 13 Februari 1755 yang ditandatangani
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya
Lebih terperinciPOLEMIK KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA POLEMIK KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DISUSUN OLEH : NAMA : AHMAD TOHA NIM : 11.12.5642 JURUSAN : S1 SISTEM INFORMASI KELOMPOK : H DOSEN : MOHAMMAD IDRIS.P, DRS,
Lebih terperinciDi samping itu, Sultan HB VII juga menggunakan taktik dengan mengulur waktu dan mencegah penyerahan secara total semua yang diminta oleh pemerintah
BAB VI KESIMPULAN Dari pengungkapan sejumlah fakta dan rekonstruksi yang dilakukan, penelitian ini menarik sejumlah kesimpulan sebagai berikut ini : Sultan Hamengku Buwono VII adalah seorang raja yang
Lebih terperinci1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun
1.1. UMUM 1.1.1. DASAR Balai Pemantapan Kawasan Hutan adalah Unit Pelaksana Teknis Badan Planologi Kehutanan yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 6188/Kpts-II/2002, Tanggal 10
Lebih terperinciPENGARUH PERTEMPURAN DI BOGOWONTO (1751) TERHADAP SUSUHUNAN KABANARAN DI BIDANG POLITIK SKRIPSI OLEH : YUDHA WIDI WIJALUHUNG NIM.
PENGARUH PERTEMPURAN DI BOGOWONTO (1751) TERHADAP SUSUHUNAN KABANARAN DI BIDANG POLITIK SKRIPSI OLEH : YUDHA WIDI WIJALUHUNG NIM. 100210302052 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makam yang merupakan tempat disemayamkannya Ngabei Loring Pasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Makam Kotagede atau sering disebut juga dengan Sargede adalah sebuah makam yang merupakan tempat disemayamkannya Ngabei Loring Pasar Sutawijaya, pendiri kerajaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk wilayah Indonesia bagian barat. Karena letaknya berada pada pantai selat Malaka, maka daerah
Lebih terperinciBAB III MATARAM DALAM MEMPEREBUTKAN WILAYAH BLAMBANGAN. ditemukan peninggalan-peninggalan bangunan tembok, tetapi banyak di antara
BAB III MATARAM DALAM MEMPEREBUTKAN WILAYAH BLAMBANGAN A. Wilayah Blambangan Beberapa tempat di wilayah Banyuwangi, yang sebelum zaman Islam merupakan tempat raja-raja Blambangan mendirikan istana. Di
Lebih terperinciASAL MULA DESA TALAKBROTO
ASAL MULA DESA TALAKBROTO Pada suatu hari datanglah seorang wanita bernama Mbok Nyai (yang menurut penuturan masyarakat memang namanya adalah Mbok Nyai didapat dari para pengikutnya jika memanggilnya dan
Lebih terperinciMonumen Laskar Tionghoa dan Kisah Geger Cina 1742
Kamis, 03 Maret 2016, 04:03 WIB Monumen Laskar Tionghoa dan Kisah Geger Cina 1742 Rep: hasanul rizqa/ Red: Muhammad Subarkah Republika/Rakhmawaty La'lang http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/03/03/o3f2ym385-monumen-laskar-tionghoa-dan-kisah-geger-cina-1742
Lebih terperinciKERAJAAN SAMUDERA PASAI
KERAJAAN SAMUDERA PASAI Kerajaan Islam pertama di Indonesia, didirikan oleh Nazimuddin Al-Kamil dan Sultan Malik As-Saleh yang bergelar Marah Sile. Buktinya adalah terdapatnya makam bercirikan Islam dari
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN KOTA YOGYAKARTA. A. Letak Geografis. terbagi dalam Kotamadya Yogyakarta (32,5 km 2 ), Kabupaten Bantul (506,85
BAB II GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN KOTA YOGYAKARTA A. Letak Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas daerah 3185,80 km 2 yang terbagi dalam Kotamadya Yogyakarta (32,5 km 2 ), Kabupaten Bantul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu fasilitas yang bersifat umum dan. mempertahankan daerah yang dikuasai Belanda.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Banyak fasilitas yang dibangun oleh Belanda untuk menunjang segala aktivitas Belanda selama di Nusantara. Fasilitas yang dibangun Belanda dapat dikategorikan ke dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada di Indonesia. Sebagai salah satu unsur keistimewaan DIY, maka pada dasarnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan Kraton Yogyakarta merupakan salah satu kawasan cagar budaya yang ada di Kota Yogyakarta. Keberadaan Kraton Yogyakarta itu sendiri menjadi salah satu unsur
Lebih terperinciBAB III MATARAM PADA MASA SULTAN AGUNG (RAJA KETIGA KERAJAAN ISLAM MATARAM) A. KONDISI KERAJAAN ISLAM MATARAM PADA MASA
37 BAB III MATARAM PADA MASA SULTAN AGUNG (RAJA KETIGA KERAJAAN ISLAM MATARAM) A. KONDISI KERAJAAN ISLAM MATARAM PADA MASA SULTAN AGUNG Kerajaan Islam Mataram berada pada puncak kejayaannya masa Sultan
Lebih terperinciNama :. No :. Kelas : XI. BAB 2 PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA
Nama :. No :. Kelas : XI. BAB 2 PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA 1. Macam-macam teori penyebaran Islam di Indonesia adalah: a. Teori. Pengemuka 2)... 3)... Bukti b. Teori.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Buwana II. Sang Raja tidak memiliki kebebasan sama sekali. Bahkan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siapa pun mengetahui bahwa hidup dalam penjajahan itu selain terhina, tidak memiliki kebebasan juga sengsara. Kiranya demikianlah yang dialami oleh Raja Keraton
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah usaha untuk memperluas, menjamin lalu lintas perdagangan rempah-rempah hasil hutan yang
Lebih terperinciPERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN
PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 K E L O M P O K 1 A Z I Z A T U L M A R A T I ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 0 0 ) D E V I A N A S E T Y A N I N G S I H ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 1 2 ) N U R U L F I T R I A
Lebih terperinciBAB IV PERLAWANAN SULTAN AGUNG TERHADAP VOC A. LATAR BELAKANG PERLAWANAN SULTAN AGUNG TERHADAP
50 BAB IV PERLAWANAN SULTAN AGUNG TERHADAP VOC A. LATAR BELAKANG PERLAWANAN SULTAN AGUNG TERHADAP VOC Perlawanan Sultan Agung terhadap VOC di Batavia dilakukan pada tahun 1628 dan 1629. Perlawanan tersebut
Lebih terperinciRIWAYAT KELUARGA BESAR MANGUNDIKARA Berdasarkan Penuturan Folktale dan Petilasan Makam
RIWAYAT KELUARGA BESAR MANGUNDIKARA Berdasarkan Penuturan Folktale dan Petilasan Makam Pada masa penjajahan Belanda, beberapa periode menunjukkan adanya perlawanan terhadap penjajah yang digalang oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat bagi masyarakat pada sebuah destinasi. Keberhasilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu mesin penggerak perekonomian dunia yang terbukti mampu memberikan kontribusi terhadap kemakmuran sebuah negara. Pembangunan pariwisata mampu
Lebih terperinciBAB 11 GAMBARAN UMUM HS SILVER
BAB 11 GAMBARAN UMUM HS SILVER Hanya lima kilometer ke arah tenggara dari pusat kota Jogjakarta, kita dapat mencapai lokasi sebuah kota tua yang menyisakan banyak bagunan tua dan kebudayaannya, yang dulu
Lebih terperinciBAB V. Kesimpulan. Perubahan sosial di Yogyakarta dipengaruhi oleh perubahan-perubahan pola
BAB V Kesimpulan Perubahan sosial di Yogyakarta dipengaruhi oleh perubahan-perubahan pola kelembagaan yang ada. Lembaga-lembaga yang berperan dalam perubahan di Yogyakarta saat ini dapat dikategorikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kraton Surakarta merupakan bekas istana kerajaan Kasunanan Surakarta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kraton Surakarta merupakan bekas istana kerajaan Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Kraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II pada tahun 1744 sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kerajaan yang masih berjaya hingga saat ini, yaitu Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kerajaan yang masih berjaya hingga saat ini, yaitu Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah sekian lama berada dalam belenggu penjajahan, tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Proklamasi
Lebih terperinciDisusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5
Disusun Oleh : Kelompok 5 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5 LATAR BELAKANG TOKOH PEMIMPIN KRONOLOGIS PETA KONSEP PERLAWANAN
Lebih terperinciPERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )
PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 KELOMPOK 1 A ZIZATUL MAR ATI (14144600200) DEVIANA SETYANINGSIH ( 1 4144600212) NURUL FITRIA ( 1 4144600175) A JI SARASWANTO ( 14144600 ) Kembalinya Belanda
Lebih terperinciPROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT
PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DAFTAR ISI LATAR BELAKANG KEDATANGAN BANGSA BARAT KE INDONESIA What: (latar belakang) Indonesia negara dengan SDA yang melimpah Why: (Alasan) Orang-orang
Lebih terperinciKAJIAN HUKUM TENTANG KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
KAJIAN HUKUM TENTANG KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA I. PENDAHULUAN Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan daerah otonom setingkat provinsi yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa bagian
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran dari. Pelaksanaan Surat Edaran Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
184 BAB V PENUTUP Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran dari Pelaksanaan Surat Edaran Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta PA.VIII/No.K.898/I/A 1975 tentang larangan kepemilikan tanah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang sebelumnya dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun berhasil mendapatkan kemerdekaannya setelah di bacakannya
Lebih terperinciCLS di Zaman Kerajaan Mataram
CLS di Zaman Kerajaan Mataram Oleh : Suprio Guntoro POLA pertanian CLS (Crop Livestock System) yakni integrasi antara tanaman pangan dengan temak merupakan salah satu bentuk pola usaha tani yang saat ini
Lebih terperinciBAB IV KONTEKS PENELITIAN
50 BAB IV KONTEKS PENELITIAN 4.1 Sejarah DIY Sebelum menjadi daerah istimewa, Yogyakarta merupakan daerah swapraja yang bernama kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat. Ngayogyakarta Hadiningrat adalah Kerajaan
Lebih terperinciPERUBAHAN PERSEPSI MASYARAKAT JAWA TERHADAP MASYARAKAT CINA TAHUN 1812
PERUBAHAN PERSEPSI MASYARAKAT JAWA TERHADAP MASYARAKAT CINA TAHUN 1812 Arif Permana Putra Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Abstrak: Sikap anti Cina pada masyarakat
Lebih terperinciNyi Ageng Serang Tokoh Wanita Pejuang Bangsa. R. Soelistijanto FIPS IKIP Veteran Semarang
Nyi Ageng Serang Tokoh Wanita Pejuang Bangsa R. Soelistijanto FIPS IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Nyi Ageng Serang is a women noble. She lived and married and then she fought against The Netherland Indies
Lebih terperinciB. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Gambar 5.8 merupakan salah satu bentuk upaya mewariskan nilai- nilai perjuangan di suatu daerah kepada generasi yang tidak mengalami perjuangan
Lebih terperinciSEKITAR PERJANJIAN GIYANTI 1755 M (Pecahnya menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta)
SEKITAR PERJANJIAN GIYANTI 1755 M (Pecahnya menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. dari posisinya sebagai kanpaku untuk melancarkan jalan bagi Hideyori menjadi
BAB V KESIMPULAN Perang Sekigahara yang terjadi pada tahun 1600 dipicu adanya pertentangan diantara dua istri Hideyoshi yaitu Yodogimi dan Kodaiin. Karena kecemburuan yang besar terhadap Yodogimi, kelahiran
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Yogyakarta 1. Sejarah Singkat Kota Yogyakarta Berdirinya Kota Yogyakarta berawal dari adanya Perjanjian Gianti pada Tanggal Februari 1755 yang ditandatangani
Lebih terperinciBAB IV DAMPAK PERANG PALEMBANG A. Kemenangan Sultan Mahmud Badaruddin II. maupun dampak yang buruk bagi kehidupan manusia di daerah yang
BAB IV DAMPAK PERANG PALEMBANG 1819 A. Kemenangan Sultan Mahmud Badaruddin II Setiap pertempuran yang terjadi pasti akan membawa dampak yang baik maupun dampak yang buruk bagi kehidupan manusia di daerah
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Yogyakarta merupakan kota dengan lintasan sejarah yang cukup panjang, dimulai pada tanggal 13 Februari 1755 dengan dilatari oleh Perjanjian Giyanti yang membagi
Lebih terperinciKAJIAN HUKUM TENTANG KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
KAJIAN HUKUM TENTANG KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA I. PENDAHULUAN Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan daerah otonom setingkat provinsi yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya
Lebih terperinciPOLITIK EKSPANSI RAJA SULTAN AGUNG ( ) ABSTRAK
1 POLITIK EKSPANSI RAJA SULTAN AGUNG (1613-1645) Andriana Nafelian, Sri Handayani, Sutjitro Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta yang dikenal sebagai kota batik dengan julukan keindahan Asia yang tiada akhir pernah menjadi destinasi dunia yang harus dikunjungi menurut New York
Lebih terperincipenjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.
BAB V KESIMPULAN Keadaan umum Kebumen pada masa kemerdekaan tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Konflik atau pertempuran yang terjadi selama masa Perang Kemerdekaan, terjadi juga di Kebumen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah
Lebih terperinciPOLITIK EKSPANSI RAJA SULTAN AGUNG ( ) ABSTRAK
POLITIK EKSPANSI RAJA SULTAN AGUNG ( ) ABSTRAK Nafelian et al., Politik Ekspansi Raja Sultan Agung... POLITIK EKSPANSI RAJA SULTAN AGUNG (1613-1645) Andriana Nafelian, Sri Handayani, Sutjitro Program
Lebih terperinciDAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KAJIAN HISTORIS, SOSIOLOGIS, YURIDIS FORUM MASYARAKAT YOGYAKARTA DI JAKARTA DAN SEKITARNYA (FORMAYA) 2011 Tim Penyusun : 1. Drs. H. Tukiman, Ws. SH. MM. MH 2. Prof. Dr. dr. Daldiyono
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MAKET PUSAT-PUSAT PEMERINTAHAN KERAJAAN MATARAM ISLAM SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH
PENGEMBANGAN MAKET PUSAT-PUSAT PEMERINTAHAN KERAJAAN MATARAM ISLAM SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH Oleh: HY. Agus Murdiyastomo 1 Aman 2 Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK Permasalahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.
I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada tanggal 17 agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No.56, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia telah menjadi
Lebih terperinciSummary Report of TLAS Trainings in Community Forest on Java Year of Implementation :
Summary Report of TLAS Trainings in Community Forest on Java Year of Implementation : 2011-2012 No. Provinces and Groups of Participants Training Dates and Places Number and Origins of Participants Remarks
Lebih terperinciBAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA
BAB I PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA Tahun 1620, Inggris sudah mendirikan beberapa pos perdagangan hampir di sepanjang Indonesia, namun mempunyai perjanjian dengan VOC untuk tidak mendirikan
Lebih terperinci2. Title Bagian ini akan ditampilkan setelah bulatan menjadi besar kembali dan peta berubah menjadi judul film Djakarta Tempo Doeloe.
1 1.3.3 Treatment 1. Opening Film ini diawali dengan munculnya peta Negara Indonesia, kemudian muncul sebuah bulatan yang akan memfokuskan peta tersebut pada bagian peta Pulau Jawa. Selanjutnya, bulatan
Lebih terperinciDIAS OKTRI RAKA SETIADI 2010
DIAS OKTRI RAKA SETIADI 2010 1 Sejarah Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat Awal riwayat Artikel utama untuk bagian ini adalah: Perjanjian Giyanti Dengan ditandatanganinya Perjanjian Giyanti (13 Februari
Lebih terperinciSD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 9. KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIALATIHAN SOAL BAB 9. Dwi tunggal. Tri Tunggal. Catur Tunggal.
SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 9. KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIALATIHAN SOAL BAB 9 1. Soekarno dan Mohammad Hatta disebut tokoh Dwi tunggal Tri Tunggal Catur Tunggal Panca Tunggal Jika menyebut
Lebih terperinciSEJARAH KOTA SEMARANG
SEJARAH KOTA SEMARANG Sebagai salah satu kota besar di Indonesia dan telah menyandang kota metropolitan, lbu Kota Provinsi Jawa Tengah ini memiliki sejarah yang panjang. Mulanya dari dataran lumpur, yang
Lebih terperinciPERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah negara maritim karena memiliki wilayah laut yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratan. Hal ini menjadikan bangsa
Lebih terperinciMengenal Beberapa Museum di Yogyakarta Ernawati Purwaningsih Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta
Mengenal Beberapa Museum di Yogyakarta Ernawati Purwaningsih Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta Diantara banyak peninggalan bangunan bersejarah di Kota Yogyakarta adalah museum. Sebenarnya di Yogyakarta
Lebih terperinciHANCURNYA KESULTANAN BANTEN
HANCURNYA KESULTANAN BANTEN Hancurnya Keraton Surasowan Pangeran Surya sebagai Adipati Anom dinobatkan pada 10 Maret 1651 menjadi Sultan Banten yang kelima, karena Pangeran Pekik wafat mendahului ayahnya.
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Jenis Sekolah : SMK Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu: Jumlah Soal : 40 Soal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan membahas tentang latarbelakang, pertanyaan penelitian, tujuan
BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan membahas tentang latarbelakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan keaslian penelitian. 1.1. Latar belakang Ruang
Lebih terperinciBatik Larangan Penguasa Mataram
Batik Larangan Penguasa Mataram Solichul HA. Bakri dari berbagai sumber Latarangan Pangangggo-Rijksblad van Djokjakarta Undang-Undang Karaton Yogyakarta Tahun 1927... Abdi Ningsun kang kasebut ing nduwur,
Lebih terperinciBAB II LATAR BELAKANG KEHIDUPAN SRI SULTAN HB IX. A. Latar Belakang Keluarga Sri Sultan HB IX terlahir dikalangan Keraton Kasultanan Yogyakarta.
BAB II LATAR BELAKANG KEHIDUPAN SRI SULTAN HB IX A. Latar Belakang Keluarga Sri Sultan HB IX terlahir dikalangan Keraton Kasultanan Yogyakarta. 1 Kasultanan Yogyakarta merupakan suatu wilayah kerajaan
Lebih terperinciPerjuangan Wong Agung Wilis Melawan VOC Belanda di Banyuwangi
Perjuangan Wong Agung Wilis Melawan VOC Belanda di Banyuwangi 1767 1769 SKRIPSI Oleh: A n g g a M a y R a w a n NIM : 050210302229 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Lebih terperinciBAB 4 KRATON DAN SUKSESI
BAB 4 KRATON DAN SUKSESI Metamorposa Kerajaan Mataram Islam Dua ratus enam puluh dua tahun lalu Kesultanan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat berdiri dan berkembang dari Sultan satu berganti Sultan berikutnya.
Lebih terperinciVI.7-1. Bab 6 Penataan Ruang dan Pembangunan Perkotaan Pembangunan Kota Baru. Oleh Suyono
6.7 PEMBANGUNAN KOTA BARU Oleh Suyono BEBERAPA PENGERTIAN Di dalam Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Undang-undang Otonomi Daerah) 1999 digunakan istilah daerah kota untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak serta merta mengakhiri perjuangan rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Sejarah
UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Sejarah Kelas : 8 Waktu : 10.00-11.30 No.Induk : Hari/Tanggal : Senin, 08 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.
Lebih terperinci