BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Dari hasil analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada tiap sub-sektor sanitasi maka telah dirumuskan tentang tujuan, sasaran dan strategi. Tujuan merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, dan menangani isu strategis yang dihadapi. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik dan mudah dicapai serta dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Strategi adalah cara untuk mencapai visi dan misi yang dirumuskan berdasarkan kondisi saat ini. Berdasarkan hasil kajian tersebut, disusun bab ini yang merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kabupaten Luwu Utara Tahun 2014-2018, yang akan memaparkan tentang isu strategis, permasalahan mendesak, tujuan, sasaran dan tahapan pencapaian serta strategi utama dari setiap sub sektor sanitasi. 3.1 Tujuan, Sasaran Dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik Tujuan, sasaran dan indikatornya serta strategi untuk mencapai visi dan misi sanitasi yang telah dirumuskan dalam bab 2.1, dirumuskan berdasarkan kondisi terkini dari sanitasi subsektor Air Limbah. (Lihat Tabel 3.1 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik) Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab. Luwu Utara 4
Tabel 3.1 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik Tujuan Pernyataan Sasaran Sasaran Indikator Sasaran Strategi ketersediaan sarana dan prasarana air yag sehat Berkurangnya praktek BABS menjadi 0% Pengurangan 20% masyarakat yang BABs di Kabupaten Luwu Utara pada tahun 2018 - Stimulan untuk pembangunan MCK dan jamban keluarga - Memaksimalkan CLTS - akses masyarakat terhadap prasarana dan sarana air melalui sistem komunal; 100% sarana Perkantoran memiliki sarana pada tahun 2023 Tidak ada lagi sarana kesehatan yang tidak memiliki - Pembangunan sarana air di tiap perkantoran 100% sarana kesehatan memiliki sarana pada tahun 2023 Tidak ada lagi sarana kesehatan yang tidak memiliki - Pembangunan Incenarator di tiap Puskesmas - Pembangunan air di tiap Puskesmas 100% sarana pendidikn memiliki sarana pada tahun 2023 Tidak ada lagi sarana pendidikan yang tidak memiliki - Pembangunan SPAL ditiap sekolah - Pembangunan dan perbaikan jamban sekolah kesadaran serta partisipasi masyarakat /swasta mengenai air peran masyarakat/swasta dalam Bertambahnya jumlah sarana air komunal yang di bangun dunia usaha pada lokasi sasaran - Perda Pengelolaan Air Limbah - Penerapan mekanisme sanksi - Pembuatan masterplan air Menyiapkan regulasi dalam mengatur sistem air Tersedianya regulasi tentang air permukiman Adanya regulasi daerah tentang air Membuat Regulasi tentang air Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab. Luwu Utara 5
Mewujudkan lembaga air yang berkualitas kualitas dan kuantitas personil air permukiman - Bertambahnya jumlah personil yang ahli dalam air - Bertambahnya jumlah personil air - Bertambahnya lembaga yang bersifat pemberdayaan masyarakat dalam air - Pelatihan SDM tentang air - Penambahan personil pengelola air - Perda Pengelolaan Air Limbah - Penguatan kelembagaaa masyarakat Meningkatan dan mengembangkan alternatif sumber pendanaan dalam penyelenggaraan sistem air permukiman. - alokasi anggaran dalam APBD - Mencari sumber pembiayaan APBN dan APBD Prov Sumber : Hasil Kajian Pokja Sanitasi Kab. Luwu Utara tahun 2013 anggaran Anggaran Rutin APBD untuk pembangunan sarana air sebesar 10% pada tiap tahunnya - Menjaga komitmen pihak swasta yang sudah berpartisipasi selama ini - Bekerjasama dengan lembaga atau pendonor dari luar negeri 3.2 Tujuan, Sasaran Dan Strategi Pengembangan Peran Tujuan, sasaran dan indikatornya serta strategi untuk mencapai visi dan misi sanitasi yang telah dirumuskan dalam bab 2.1, dirumuskan berdasarkan kondisi terkini dari sanitasi subsektor Peran (Lihat Tabel 3.2 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Peran) Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab. Luwu Utara 6
Tabel 3.2 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Peran Tujuan Pernyataan Sasaran Sasaran Indikator Sasaran Strategi Peningkatan sarana prasarana - Diperlukannya Peningkatan Pengumpulan Sampah prasarana pengumpulan - cakupan pelayanan secara meyeluruh - kapasitas sarana peran sesuai sasaran pelayanan. - Menyediakan sarana pengumpulan sementara (TPST) - Pengadaan/Penambahan dan rehabilitasi sarana peran - Diperlukannya Peningkatan Pengangkutan Sampah prasarana pengangkutan - Penambahan kontainer, mobil, armroll - Pengadaan incenaraotor di pasar - Diperlukannya Peningkatan Pengelolaan Sampah prasarana Pengelolaan - Peningkatan fungsi TPA Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab. Luwu Utara 7
Mengurangi timbulan dengan melibatkan semua pihak terkait - Masih banyak sekitar 85% banyak yang dibuang langsung oleh masyarakat di lereng-lereng sungai dan sekitar saluran, badan sungai fasilitas dengan sisten 3R fasilitasi pengomposan - Bantuan dalam pelaksanaan 3R. - Bantuan dalam pengomposan - Pendistribusian produk - Melakukan pemilahan organik dan anorganik. - Peningkatan produksi dari produk daur ulang - Adanya kelompok pengepul ditiap desa pada tahun 2018 - Penguatan kelompok pengepul dengan pelatihan dan bantuan dana serta penyaluran hasil produk Mewujudkan lembaga peran yang berkualitas - Penetapan Perda dan pedoman teknis tentang pelaksanaan sarana prasarana peran. Regulasi tentang peran - kelengkapan produk hukum sebagai landasan dan acuan pelaksanaan peran - Penegakan Perda Retribusi - kinerja institusi pengelola peran - kerjasama dan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain - Optimalisasi regulasi persamapahan dengan juga disertai Undangundang yang tegas menyangkut buang sembarang. - Media sosialisasi Pengelolaan Peran - Mendorong penerapan sistem pengawasan dan penerapan sanksi hukum secara konsisten dalam rangka pembinaan aparat, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. - Kewajiban dan sanksi bagi kantor/unit usaha di kawasan komersial/fasilitas sosial/fasilitas umum untuk mengurangi, menyadiakan tempat dan membuang ke TPS. Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab. Luwu Utara 8
Meningkatan alternatif sumber pendanaan dalam penyelenggaraan sistem peran Keterlibatan Legislatif dan eksekutif terutama dalam hal penganggaran anggaran Anggaran Rutin APBD untuk Penanganan Sampah mencapai 2,5% dari total belanja langsung - Mendorong koordinasi lintas sektor - Adanya komitmen pendanaan sanitasi - Kerjasama dengan pihak pendonor kesadaran masyarakat serta partisipasi mengenai peran secara mandiri dan ramah - Mengembangkan sistem insentif dan iklim yang kondusif bagi dunia usaha/swasta - Penguatan kelembagaan masyarakat dalam peran - Berkurangnya jumlah timbulan rumah tangga yang dibuang ke sungai/selokan - Skema insentif bagi dunia usaha yang berperan aktif dalam mandiri - Terbentuknya kelompok pengepul di masyarakat - Lingkungan yang bebas dari serakan pada tahun 2017 - pembinaan masyarakat khususnya kaum perempuan dalam - Mendorong berbasis masyarakat. - pemahaman tentang sejak dini melalui pendidikan bagi anak usia sekolah - Sosialisasi - pemahaman masyarakat akan upaya 3R (Reduce-Reuse-Recycle) - Mendorong kolektif atas penyelenggaraan peran skala regional Sumber : Hasil Kajian Pokja Sanitasi Kab. Luwu Utara tahun 2013 3.3 TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DRAINASE Secara internal, Kabupaten Luwu Utara masih memerlukan perbaikan, maka Pokja Sanitasi Kabupaten Luwu Utara telah merumuskan beberapa strategi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Lihat Tabel 3.3 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan ) Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab. Luwu Utara 9
Tabel 3.3 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Drainase Tujuan Pernyataan Sasaran Sasaran Indikator Sasaran Strategi ketersediaan sarana dan prasarana, sehingga dapat mengurangi resiko terjadi genangan - Berkurangnya permasalahan drainse pada tahun 2018 - Peningkatan konstruksi dari galian tanah menjadi konstruksi pasangan batu dengan mortar - Mengembalikan fungsi sebagai pembuangan limpahan air hujan pada tahun 2023-30 KM Drainase permanen terbangun sampai 2018 - Penyiapan masterplan dainase - Pembangunan saluran - Perbaikan saluran - Pemeliharaan saluran yang telah terbangun. Menyiapkan regulasi dalam mengatur sistem Tersedianya regulasi tentang Tersedianya Regulasi pada tahun 2015. Perda dengan pelibatan masyarakat Mewujudkan lembaga yang berkualitas - porsi belanja pembangunan sarana - Diterapkannya SPM untuk layanan lingkunngan. - Tersusunnya SPM - Optimalisasi kinerja SKPD terkait dalam pemeliharaan saluran - Pengembangan kapasitas SDM instansi pengelola - Peningkatan koordinasi antar instansi terkait - Optimalisasi dan sinkronisasi usulan/perencanaan sanitasi yang sesuai dengan Pusat dan Propinsi - Pelibatan stakeholder dalam penyusunan SPM Mendorong peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pengembangan sarana dan prasarana permukiman yang ramah - Diperlukan partisipasi masyarakat dan pihak swasta dalam pembangunan - Meningkatnya peran media dan masyarakat dalam penyadaran perilaku hidup bersih dan sehat. Peningkatan partisipasi masyarakat dan pihak swasta dalam pembangunan - Pengembangan kampanye peningkatan peran masyarakat; - Mengupayakan sumber pendanaan di luar APBD Kota (dari Pusat, Propinsi, dll) untuk pembangunan - Optimalisasi peran masyarakat dalam saluran - Optimalisasi peran media Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab. Luwu Utara 10
Sumber : Hasil Kajian Pokja Sanitasi Kab. Luwu Utara tahun 2013 dalam memotivasi partisipasi masyarakat dalam saluran ; - Memberikan penghargaan terhadap masyarakat yang mensukseskan 3.4 TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN PHBS DAN PROMOSI HIGIENE SANITASI Perilaku Higiene/Sehat seperti mencuci tangan pakai sabun di waktu yang tepat dapat memblok transmisi patogen penyebab diare. Pencemaran tinja/kotoran manusia (feces) adalah sumber utama dari virus, bakteri, dan patogen lain penyebab diare. Jalur pencemaran yang diketahui sehingga cemaran dapat sampai ke mulut manusia, termasuk balita, adalah melalui 4F (Wagner & Lanoix, 1958) yakni fluids (air), fields (tanah), flies (lalat), dan fingers (jari/tangan). Cuci tangan pakai sabun adalah prevensi cemaran yang sangat efektif dan efisien khususnya untuk memblok transmisi melalui jalur fingers. Waktu-waktu cuci tangan pakai sabun yang perlu dilakukan seorang ibu/pengasuh untuk mengurangi resiko balita terkena penyakit-penyakit yang berhubungan dengan diare mencakup 5 (lima) waktu penting yakni; 1) sesudah buang air besar (BAB), 2) sesudah menceboki pantat anak, 3) sebelum menyantap makanan, 4) sebelum menyuapi anak, dan terakhir adalah 5) sebelum menyiapkan makanan bagi keluarga. Untuk menelusuri perilaku cuci tangan yang dilakukan ibu sehari-harinya, EHRA terlebih dahulu memastikan penggunaan sabun di rumah tangga dengan pertanyaan apakah si lbu menggunakan sabun hari ini atau kemarin. Hasil dari studi EHRA tergambarkan 95,9% tidak melakukan CTPS ini berarti hanya ada 4,1% melakukan CTPS dilima waktu penting. Dengan uraian kondisi diatas, maka Pokja Sanitasi Kabupaten Luwu Utara telah merumuskan beberapa strategi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Lihat Tabel 3.4 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pencapaian Pengelolaan Prohisan Tatanan RT) Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab. Luwu Utara 11
Tabel 3.4 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Prohisan Tatanan RT Tujuan Pernyataan Sasaran Sasaran Indikator Sasaran Strategi kesadaran masyarakat untuk berprilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tatanan rumah tangga dapat meningkat Tersedianya sisitem dan fasilitas yang mendukung dalam tatanan Rumah Tangga - Mengembangkan pendekatan dan tehnologi promosi kesehatan. - Media, Model dan promosi kesehatan melalui pendekatan lokal spesifik. Terwujudnya tatanan PHBS di Sekolah Meningkatnya presentase PHBS tatanan sekolah Tersedianya sisitem dan fasilitas yang mendukungindikator yang memiliki kedekatan dengan Sanitasi dalam tatanan sekolah yaitu: mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, menggunakan jamban yanag bersih dan sehat, dan membuang pada tempatnya. Menyusun kerangka kebijakan promkes dan materi kebijakan kurikulum berbasis kesehatan Mengembangkan alternatif sumber pendanaan dalam peningkatan PHBS Keterlibatan Legislatif dan eksekutif terutama dalam hal penganggaran anggaran Anggaran Rutin APBD untuk promosi kesehatan - Mendorong koordinasi lintas sektor - Adanya komitmen pendanaan promosi kesehatan - Kerjasama dengan pihak pendonor Sumber : Hasil Kajian Pokja Sanitasi Kab. Luwu Utara Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab. Luwu Utara 12
Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kab. Luwu Utara 13