DATA UMUM RESPONDEN 1. Nama : Umur : Kelas : Agama : Jenis Kelamin :Laki-Laki/ Perempuan. 6. Sumber Informasi Kesehatan

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1 Kuesioner Gambaran Keterpaparan Pornografi dan Perilaku Seksual Siswa di SMA Al Azhar Medan Tahun 2010

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian seksual secara umum adalah sesuatu yang berkaitan dengan alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peduli Remaja (PKPR) yang menekankan kepada petugas yang peduli remaja,

No :.. II. Sumber Informasi. Universitas Sumatera Utara

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG TRIAD KRR DI SMAN KECAMATAN KISARAN TAHUN 2013

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Pada penelitian: KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN A- SKALA PENELITIAN

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKSUAL DI SMK PENCAWAN MEDAN TAHUN 2014

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN. Pengukuran Tekanan Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung

Lampiran 1 : KUESIONER PENELITIAN PERAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT

LAMPIRAN A. Skala Penelitian A-1 SKALA PENELITIAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA A-2 SKALA PENELITIAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA

FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM

MASYARAKAT SURAT PERNYATAAN PERMOHONAN PENGISIAN KUESIONER

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

Atas partisipasi dan kesediaan saudara/i sekalian untuk menjadi responden, peneliti mengucapkan terimakasih.

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Remaja Putri SMK Negeri 3 Pematang Siantar. : Ruang Aula SMK Negeri 3 Pematang Siantar

Lampiran 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga

KUESIONER PENELITIAN

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

KUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON

I. Identitas Responden. 1. Nama : 2. Alamat : 3. Agama : a. Islam b. Kristen c. Katolik d. Hindu e. Budha II. Karakteristik Responden

KUESIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN HUBUNGAN KEPUASAAN PASIEN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT LOYALITAS PASIEN DI POLI KEBIDANAN SILOAM HOSPITAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Kegiatan Ceramah tentang Narkoba Tahap Kegiatan Kegiatan Peserta Media & Alat

ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL KABUPATEN KULON PROGO PUSAT STUDI SEKSUALITAS PKBI DIY 2008

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH MEDIA BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SANTRI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI PESANTREN DARUL HIKMAH TAHUN 2010

Lampiran 1 Kuesioner Minat Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan. (Instrumen yang Diujikan)

Lampiran 1 Nama Lengkap : Jenis Kelamin : P / L (coret yang tidak perlu ) Umur :

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK

A. Skala Penelitian A-1. Skala Kecerdasan Emosional SMA Seminari A-2. Skala Kecerdasan Emosional SMA Don Bosco Semarang

Alpha. Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted

- SELAMAT MENGERJAKAN -

Statistics. Total skor sikap responden. N Valid Missing Mean Median Std. Deviation

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meliputi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas

KUESIONER PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam istilah asing yaitu adolescence yang berarti tumbuh kearah

satu jawaban dengan memberi tanda (X) pada jawaban yang paling sesuai dengan apa 1. Pada usia berapakah sistem reproduksi pembuahan pada manusia mulai

Lemeshow, S.Dkk, Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Gajah Mada University press. Yogya

KESEHATAN REPRODUKSI. Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes

b. Identitas Responden Nama : Umur : Stambuk : Jenis Kelamin : a. Laki laki

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP REMAJA TENTANG

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI

Nomor : PETUNJUK PENGISIAN

LAMPIRAN 1. Surat Keterangan Ijin Penelitian

Lampiran 1 Surat pengantar Penelitian

LAMPIRAN SURAT PERSETUJUAN

SEX EDUCATION. Editor : Nurul Misbah, SKM

A. Isilah keterangan dibawah ini atau beri tanda centang / check list (V) pada. 1. Nama : (Boleh tidak diisi) 3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

KUESIONER DETERMINAN TUNGGAKAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA MEDAN

Lainnya 5. Pekerjaan : Pelajar/mahasiswa TNI/POLRI Pegawai Swasta

Kuesioner Penelitian. Pendidikan : a. SLTA b. Diploma c. S1 d. S2 e. S3. 1. Berapa lama Anda sudah menggunakan produk smartphone Samsung?

KUISIONER PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN ENDORSER JKT 48 DALAM IKLAN IM3 PLAY VERSI JKT 48 TERHADAP MINAT BELI KARTU PROVIDER IM3

LAMPIRAN A ALAT UKUR PENELITIAN A-1 SKALA PERILAKU PROSOSIAL A-2 SKALA POLA ASUH DEMOKRATIS

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN DAN LOYALITAS PASIEN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TANGERANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Latin adolescere (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI KREATIF DI KOTA MEDAN. : Laki-Laki Perempuan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan hasil penelitian mengenai kecemasan dan

Umur kelompok. Valid < 45 tahun tahun >65 tahun Total

a. Distribusi Distribusi Responden Berdasarkan Umur (Tahun) Umur Valid Percent

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

KUESIONER PENELITIAN

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu. Dalam rangka menyelesaikan pendidikan program Magister Ilmu

Lampiran 1: KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Kompensasi terhadap Prestasi Kerja Guru pada SMK Eka Prasetya Medan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PRA SURVEY

KUESIONER SURAT PERNYATAAN

SKRIPSI. Proposal skripsi. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S-1 Kesehatan Masyarakat

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG PAKAIAN WANITA DI PASAR KOTA TANJUNG MORAWA

KUESIONER PENELITIAN PETUGAS PASAR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT PENCAPAIAN PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR DI KABUPATEN PINRANG

LAMPIRAN A. Skala Penelitian Stres Kerja

KUESIONER PENELITIAN

usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid jenis_kelamin

Lampiran 1. Hormat Saya, Caterine. Universitas Sumatera Utara

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017 KUESIONER

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT TELKOMSEL MEDAN

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU ASERTIF DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA PUTRI. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

KUESIONER PENELITIAN. Bersama ini saya memohon kesediaan Ibu untuk membantu saya dalam pengisian dan

KUESIONER. A. Identitas Responden (No. Responden: ) Nama :

DATA LAMPIRAN LAMPIRAN A SKALA SELF EFFICACY

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

KUESIONER. Terimakasih atas kesediaan saudara(i) untuk berpartisipasi mengisi dan menjawab. penelitian yang berjudul PENGARUH BRAND IMAGE DAN KELOMPOK

Transkripsi:

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KEGIATAN PENYULUHAN DALAM PKPR TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMAN 1 LUBUK DALAM KABUPATEN SIAK SRI INDRAPURA TAHUN 2013 DATA UMUM RESPONDEN 1. Nama :... 2. Umur :... 3. Kelas :... 4. Agama :... 5. Jenis Kelamin :Laki-Laki/ Perempuan 6. Sumber Informasi Kesehatan (...) Orang Tua (...) Media cetak (Majalah/buku/surat kabar/brosur) (...) Media elektrinik (televisi, radio) (...) Internet (...) Telepon genggam (...) Petugas kesehatan (...) Guru (...) Teman (...) Tidak ada 7. Data Pribadi 1. Apakan anda pernah mempunyai pacar? (...) Ya (...) Tidak 2. Umur berapa anda pertama kali berpacaran? Sebutkan... 3. Apakah sekarang anda memiliki pacar? (...) Ya (...) Tidak

4. Apakah keluarga mengetahuinya? (...) Ya (...) Tidak A. PENGETAHUAN 1. Apa yang dimaksud dengan remaja? a. Masa perubahan dari kanak-kanak menjadi dewasa b. Berumur 10-19 tahun dengan perubahan fisik dan psikis. 2. Tanda utama mulai dewasa pada remaja laki-laki adalah? a. Mimpi basah b. Perubahan suara, alat kelamin membesar, dada menjadi lebih lebar daripada pinggul dan perubahan emosi 3. Tanda utama mulai dewasa pada remaja perempuan adalah? a. Tumbuh rambut pada kemaluan dan bagian tubuh tertentu dan membesarnya panggul dan payudara b. Haid dan Menstruasi 4. Tujuan remaja berpacaran sebenarnya adalah? a. Bersenang-senang dan gengsi dengan teman yang sudah mempunyai pacar. b. Menambah semangat belajar dan memenuhi kebutuhan mencintai dan dicintai 5. Apakah yang dimaksud dengan seksual pranikah? a. Melakukan hubungan seksual sebelum menikah b. Hubungan yang dilakukan sebelum ada ikatan 6. Tujuan seseorang berhubungan seksual adalah

a. Untuk mengembangkan keturunan, memperoleh kenikmatan, b. Bersenang-senang memperoleh kenikmtan 7. Apa yang dimaksud dengan prilaku seksual adalah? a. Pengetahuan bagaimana cara berhubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan b. Tindakan yang dilakukan oleh remaja berhubungan dengan dorongan seksual baik itu berpegangan tangan, berpelukan, berciuman dan sampai berhubungan seksual. 8. Resiko apakah yang dihadapi remaja akibat prilaku seksual pranikah? a. Kehilangan keperawanan bagi remaja putri dan keperjakaan bagi remaja putra b. Kehamilan yang tidak diinginkan, dikucilkan dan dikeluarkan dari sekolah 9. Hal yang menyebabkan remaja terjerumus kedalam berbagai persoalan seksual pranikah? a. Pengaruh teman sebaya, kurang informasi tentang seks, kurang pengawasan dari orang tua dan pendidikan agama b. Rasa gengsi dengan teman dan adanya kesempatan untuk melakukan seksual pranikah 10. Menurut anda, alasan remaja melakukan seksual pranikah? a. Karena suka dan cinta pada pacar, coba coba, menganggap seks merupakan bagian dari cinta b. Karena mereka pelaku yang aktif seksual, dorongan seksual yang tinggi

11. Kehamilan dapat terjadi karena? a. Bercumbu/ bermesraan antara laki-laki dan perempuan b. Bertemunya sel telur perempuan dan sperma laki-laki 12. Dampak fisik apakah yang ditimbulkan jika remaja melakukan seksual pranikah? a. Rasa sakit yang kronis, kemandulan, keputihan dan trauma psikologis b. Kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit menular seksual (PMS) 13. Dampak di masyarakat yang timbul akibat remaja melakukan seksual pranikah saat ini? a. Dikucilkan, putus sekolah karena hamil, mendapatkan tekanan dan celaan dari masyarakat. b. Tidak ada dampak yang berarti. 14. Penyakit-penyakit yang diakibatkan karena sering berganti-ganti pasangan? a. HIV/AIDS, Herpes simplek dan mandul b. HIV/AIDS, Gonore, sifilis dan herpes simplek 15. Berikut ini merupakan cara remaja menghindari seksual pranikah? a. Hindari pergaulan bebas, mencari pengetahuan kesehatan reproduksi yang benar, berhati-hati dalam memilih teman, tingkatkan ibadah b. Perhatian dari orang tua, tidak berpacaran dan rajin belajar

B. SIKAP Mohon berikan sikap anda terhadap hal-hal sebagai berikut : (Berikan tanda ceklis ( ) dengan masing-masing kotak yang disediakan sesuai jawaban anda). Petunjuk : SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju N : Netral No Pernyataan SS S N TS STS 1 Remaja dianggap belum pantas untuk menerima pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan bersifat seksual 2 Pendidikan seksual di sekolah sangat diperlukan 3 Berciuman (dipipi dan / atau dibibir) dengan pacar boleh dilakukan 4 Melakukan hubungan seksual adalah bukti cinta seseorang kepada lawan jenisnya/pacarnya 5 Agama melarang melakukan hubungan seksual tanpa ikatan pernikahan karena dosa 6 Seks boleh dilakukan remaja sebagai ekspresi cinta yang tulus untuk pasangannya (pacar). 7 Dari pada harus menanggung malu, dianggap kampungan karena masih perawan atau perjaka, maka boleh

melakukan hubungan seks diluar nikah. 8 Seseorang boleh berhubungan seks jika orang tesebut dan pasangannya telah resmi menikah. 9 Sebagai seorang anak remaja setujukah anda bila orang tua harus lebih meningkatkan pemantauannya terhadap pergaulan anda. 10 Sebagai seorang anak remaja setujukah anda bersikap lebih terbuka dan mau bercerita kepada orang tua anda

Lampiran 2 SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Seksual Pranikah Pada Remaja Sasaran : Remaja berusia 15-17 tahun yaitu siswa SMA kelas X Tempat : SMAN 1 Lubuk Dalam Kabupaten Siak Sri Indrapura Hari/Tanggal : 24 Januari 2013 Waktu : 90 menit Informan : Petugas Kesehatan Puskesmas Lubuk Dalam A. Latar Belakang Tinggainya angka kejadian remaja yang melakukan seks pranikah saat ini menjadi salah satu hal yang butuh perhatian lebih dari berbagai pihak yang terkait. Ada banyak hal yang menjadi penyebab remaja terjerumus dalam seks pranikah. Salah satunya masih rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi yang benar dan tepat, masih banyaknya pihak yang terkait seperti orang tua dan sekolah menganggap tabu persoalan mengenai seks. Banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya dengan kegiatan PKPR yang diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan remaja tentang seksual dan kesehatan reproduksi. Kegiatan PKPR salah satunya penyuluhan, konseling dan pelatihan kader remaja baik di sekolah maupun luar sekolah. Di SMAN 1 Lubuk

Dalam kegiatan PKPR yang dilakukan sebatas penyuluhan dan pelatihan kader. Tahun 2011 kegiatan penyuluhan dilakukan sebanyak 3x namun belum memperlihatkan hasil yang optimal. B. Tujuan 1. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan adanya peningkatan pengetahuan remaja tentang seks pranikah dan kesehatan reproduksi. 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit, sasaran diharapkan dapat: a. Menjelaskan defenisi remaja dan perubahan yang terjadi pada remaja b. Menjelaskan defenisi dan penyebab seks pranikah pada remaja. c. Menjelaskan dampak seks pranikah pada remaja. d. Menjelaskan upaya pencegahan seks pranikah pada remaja. C. Sasaran Sasaran penyuluhan ini adalah remaja kelas X SMAN 1 Lubuk Dalam D. Target Setelah berakhirnya penyuluhan ini, target yang diharapkan adalah peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi yang benar khususnya seks pranikah dan bisa menghindari seks pranikah. E. Metode Penyuluhan 1. Ceramah dengan bantuan media seperti laptop dan Infocus 2. Diskusi/tanya jawab

Lampiran 3 MATERI PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DAN SEKS PRANIKAH 1. Defnisi Remaja Remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescnce berasal dari bahasa Inggris, saat ini mempunyai arti yang cukup luas mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Sedangkan menurut Piaget mengatakan bahwa masa remaja adalah usia dimana individu mulai berintegrasi dengan masyarakat dewasa. Individu tidak lagi merasa dibawah tingkatan orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak (Proverawati, 2009). 2. Pembagian Masa Remaja Berdasarkan sifat atau ciri perkembangannya, masa (rentang waktu) remaja ada tida tahap, yaitu: a. Masa remaja awal (10-12 tahun) 4. Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya. 5. Tampak dan merasa ingin bebas. 6. Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubunya dan mulai berpikir yang khayal (abstrak). b. Masa remaja tengah (13-15 tahun) 6. Tampak dan ingin mencari identitas diri.

7. Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis. 8. Timbul perasaan cinta yang mendalam. 9. Kemampuan berpikir abstrak (berkhayal) makin berkembang. 10. Berkhayal berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan seksual. c. Masa remaja akhir (16-19 tahun) 6. Menampakkan pengungkapan kebebasan diri. 7. Dalam mencari teman sebaya lebih selektif. 8. Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya. 9. Dapat mewujudkan perasaan cinta. 10. Memiliki kemampuan berpikir khayal atau abstrak. 3. Perubahan Perubahan Pada Masa Remaja a. Perubahan fisik pada masa remaja Perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai berikut: 1. Tanda-tanda seks primer, yaitu yang berlangsung dengan organ seks: c. Terjadinya haid pada remaja putri (menarche) d. Terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki 2. Tanda-tanda seks sekunder, yaitu: c. Pada remaja laki-laki terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar bertambah besar, terjadinya ereksi dan ejakulasi, dada lebih lebar, badan berotot, tumbuhnya kumis, jambang dan rambut disekitar kemaluan dan ketiak.

d. Pada remaja putri terjadi perubahan pinggul melebar, pertumbuhan rahim dan vagina, payudara membesar, tumbuhnya rambut di ketiak dan sekitar kemaluan (pubis). b. Perubahan psikis pada masa remaja Proses perubahan psikis berlangsung lebih lambat dibanding perubahan fisik, yang meliputi: 1. Perubahan emosi, sehingga remaja menjadi : c. Sensitif (mudah menangis, cemas, frustasi dan tertawa) d. Aresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh, misalnya mudah berkelahi. 2. Perkembangan intelegensia, sehingga remaja menjadi: c. Mampu berfikir abstrak, senang memberi kritik, d. Ingin mencoba hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba-coba. Perilaku ingin mencoba-coba hal-hal yang baru ini jika didorong oleh rangsangan seksual dapat membawa remaja masuk pada hubungan pranikah. 4. Seks Pranikah a) Definisi Hubungan seks adalah perilaku yang dilakukan sepasang individu karena adanya dorongan seksual dalam bentuk penetrasi penis kedalam vagina. Perilaku ini disebut juga koitus, tetapi ada jga penetrasi ke mulut (oral) atau ke anus (anal). Koitus secara moralitas hanya dilakukan oleh sepasang individu yang telah menikah. Tidak ada satu agama pun yang mengijinkan hubungan seks di luar ikatan pernikahan.

b) Penyebab Seks Pranikah Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja melakukan hubungan seksual pranikah menurut Aryani (2010) yaitu: 5) Adanya dorongan biologis. Dorongan biologis untuk melakukan hubungan seksual merupakan insting alamiah dari berfungsinya organ sistem reproduksi dan kerja hormon. 6) Ketidakmampuan mengendalikan dorongan biologis Kemampuan mengendalikan dorongan biologis dipengaruhi oleh nilai-nilai moral dan keimanan seseorang. Remaja yang memiliki keimanan kuat tidak akan melakukan hubungan seks pranikah, karena mengingat ini merupakan dosa besar yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan Yang Mahakuasa. 7) Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi Kurangnya pengetahuan atau mempunyai konsep yang salah tentang kesehatan reproduksi pada remaja dapat disebabkan karena masyarakat tempat remaja tumbuh memberikan gambaran sempit tentang kesehatan reproduksi sebagai hubungan seksual. Biasanya topik terkait reproduksi tabu dibicarakan dengan anak remaja. Sehingga saluran informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi menjadi sangat kurang. 8) Adanya kesempatan melakukan hubungan seksual pranikah Faktor kesempatan melakukan hubungan seks pranikah sangat penting untuk dipertimbangkan. Terbukanya kesempatan pada remaja untuk melakukan hubungan seks didukung oleh hal-hal sebagai berikut:

e) Kesibukan orang tua yang menyebabkan kurang perhatian pada remaja. f) Pemberian fasilitas (termasuk uang) pada remaja secara berlebihan.. g) Pergeseran nilai-nilai moral dan etika di masyarakat dapat membuka peluang yang mendukung hubungan seksual pranikah pada remaja. h) Kemiskinan mendorong terbukanya kesempatan bagi remaja khususnya wanita untuk melakukan hubungan seks pranikah. Karena kemiskinan remaja putri terpaksa bekerja. Namun, sering kali mereka menjadi korban eksploitasi dan mengalami kekerasan seksual. e. Dampak Seks Pranikah a. Risiko menderita penyakit menular seksual, misalnya Gonore, Sifilis, HIV/AIDS, herpes simpleks, herpes genitalis dan lain sebagainya. b. Remaja putri berisiko mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Bila ini terjadi, maka berisiko terhadap tindakan bila aborsi yang tidak aman dan risiko infeksi atau kematian karena perdarahan. Bila kehamilan diteruskan, maka berisiko melahirkan bayi yang kurang/tidak sehat. c. Trauma kejiwaan (depresi, rasa rendah diri, dan rasa berdosa karena berzina). d. Remaja putri yang hamil berisiko kehilangan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan. f. Upaya Pencegahan Seks Pranikah Banyaknya variabel yang memberikan kontribusi remaja melakukan hubungan seks pranikah mengindikasikan bahwa upaya untuk mencegah hal

tersebut tidak terjadi memerlukan kerja sama dari berbagai pihak. Berikut ini adalah beberapa alternatif upaya pencegahan hubungan seks pranikah pada remaja menurut Aryani (2010): 5. Mengurangi besarnya dorongan biologis dengan cara menghindari membaca buku atau melihat film/majalah yang menampilkan gambar yang merangsang nafsu birahi, membiasakan mengenakan pakaian yang sopan dan tidak merangsang serta membuat kelompokkelompok kegiatan positif dan bermanfaat untuk mengembangkan diri, misalnya: teater, musik, olahraga, bahasa, pramuka, menjahit dan sebagainya. 6. Meningkatkan kemampuan mengendalikan dorongan biologis dengan cara pendidikan agama dan budi pekerti, penerapan hukum- hukum agama dalam kehidupan sehari-hari, menghindari penggunaan narkoba dan orang tua atau guru menjadi model dalam kehidupan sehari-hari, artinya orang tua tidak melakukan hubungan di luar pernikahan, selalu setia pada pasangan dan tidak melakukan perselingkuhan. 7. Membuka informasi kesehatan reproduksi bagi remaja. Pendidikan kesehatan reproduksi jangan dilihat secara sempit sebagai sekedar hubungan seksual saja. Ini perlu dilaksanakan pada remaja, bahkan bisa dilakukan lebih dini. Penyampaian materi pendidian seks di rumah sebaiknya dilakukan oleh kedua orang tua dan sebelum usia 10 tahun pendidikan seks bisa diberikan secara bergantian, tapi

Lampiran 4 umumnya ibu yang lebih berperan. Sementara itu, di sekolah juga harus dibuka informasi kesehatan reproduksi melalui penyuluhan secara klasikal dan bimbingan secara individual oleh guru bimbingan dan konseling (BK) sewaktu-waktu bila remaja membutuhkan. 8. Menghilangkan kesempatan melakukan hubungan seks pranikah dengan beberapa upaya dari orang tua dan masyarakat di antaranya sebagai berikut: a. Orang tua memberikan perhatian pada remaja dalam arti tidak mengekang remaja, namun memberikan kebebasan yang terkendali. b. Orang tua tidak memberikan fasilitas (termasuk uang saku) yang berlebihan. Penggunaan uang harus termonitor oleh orang tua. c. Dukungan dari pemerintah juga diperlukan, misalkan melalui pengawasan pasangan-pasangan remaja di tempat wisata: persyaratan menunjukkan surat nikah bagi pasangan yang menginap di hotel/motel.

Master Tabel No Res JK U Ag SI RP Pacar PS PSK SS SSK Pset PsetK Sset SsetK 1 1 15 1 1 1 1 19 2 45 3 19 2 45 3 2 2 15 1 8 1 1 22 3 38 3 26 3 44 3 3 2 15 1 8 1 1 20 2 39 3 27 3 43 3 4 2 15 1 5 1 1 21 3 44 3 21 3 45 3 5 1 15 1 8 2 2 20 2 36 2 22 3 48 3 6 2 15 1 3 1 1 18 2 40 3 26 3 44 3 7 1 16 1 2 1 2 26 3 40 3 28 3 47 3 8 1 17 1 1 1 2 18 2 43 3 20 2 45 3 9 1 15 1 8 1 1 21 3 37 2 21 3 40 3 10 1 16 1 8 2 2 16 2 44 3 23 3 45 3 11 2 16 1 8 1 1 10 1 38 3 17 2 44 3 12 2 15 1 4 1 2 21 3 42 3 21 3 40 3 13 1 16 1 4 1 1 20 2 44 3 26 3 46 3 14 1 16 2 8 1 2 20 2 38 3 28 3 42 3 15 2 17 2 8 1 1 20 2 37 2 28 3 42 2 16 1 16 1 8 1 1 23 3 28 2 26 3 39 3 17 2 15 2 8 1 1 19 2 50 3 27 3 50 3 18 2 15 1 8 1 1 20 2 44 3 26 3 45 3 19 2 15 2 8 1 1 22 3 46 3 29 3 44 3 20 2 16 2 1 1 2 20 2 39 3 25 3 46 3 21 2 16 1 8 2 2 19 2 33 2 23 3 42 3 22 2 17 2 1 2 1 24 3 42 3 24 3 44 3 23 2 15 1 6 1 2 18 2 41 3 21 3 41 3 24 2 16 2 5 1 1 23 3 42 3 23 3 46 3 25 2 16 2 1 1 1 19 2 40 3 22 3 44 3 26 2 14 2 8 1 2 19 2 39 3 20 2 42 3 27 1 15 1 5 1 2 28 3 46 3 28 3 50 3 28 2 15 1 8 1 1 21 3 35 2 21 3 42 3 29 2 16 2 5 2 2 24 3 41 3 27 3 45 3 30 1 15 1 8 2 2 19 2 31 2 20 2 40 3 31 1 15 1 4 1 1 16 2 43 3 18 2 48 3 32 2 16 2 5 1 2 24 3 43 3 24 3 43 3 33 1 15 1 5 1 2 20 2 39 3 27 3 45 3

34 1 16 1 8 1 1 19 2 41 3 19 2 43 3 35 1 17 1 4 2 2 25 3 36 2 25 3 40 3 36 2 15 2 1 2 2 9 1 32 2 21 3 44 3 37 1 16 1 8 1 1 19 2 36 2 20 2 36 2 38 2 15 2 5 1 2 22 3 37 2 23 3 45 3 39 2 15 1 8 1 1 20 2 43 3 27 3 43 3 40 1 16 1 5 1 1 22 3 40 3 22 3 48 3 41 2 15 1 5 1 2 9 1 37 2 18 2 44 3 42 2 15 1 8 2 1 24 3 43 3 24 3 43 3 43 1 17 2 5 1 2 27 3 42 3 27 3 42 3 44 2 16 1 8 1 1 20 2 41 3 26 3 43 3 45 2 16 1 8 1 2 22 3 41 3 22 3 41 3 46 1 16 1 1 1 1 19 2 44 3 24 3 48 3 47 2 16 1 1 1 2 12 2 37 2 21 3 37 2 48 2 16 2 4 1 2 4 1 17 1 16 2 19 1 49 1 15 1 1 1 1 23 3 44 3 23 3 47 3 50 1 15 1 1 2 2 13 2 35 2 22 3 43 3 51 1 17 1 8 1 2 27 3 49 3 27 3 49 3 52 2 15 1 8 1 1 23 3 38 3 23 3 38 3 53 2 16 1 6 1 1 20 2 41 3 20 2 46 3 54 2 15 1 6 2 2 10 1 37 2 10 1 37 2 55 2 15 2 6 2 2 14 2 38 3 22 3 46 3 56 2 15 2 2 1 1 23 3 40 3 23 3 45 3 57 2 15 1 8 1 1 19 2 37 2 27 3 42 3 58 1 15 1 5 1 1 20 2 36 2 25 3 37 2 59 1 15 1 8 1 2 22 3 39 3 22 3 45 3 60 2 16 1 1 1 1 22 3 36 2 26 3 39 3 61 1 15 1 5 1 1 25 3 39 3 26 3 39 3 62 2 17 1 5 1 2 26 3 45 3 26 3 48 3 63 2 16 2 5 1 2 25 3 41 3 25 3 41 3 64 1 16 1 5 1 1 20 2 35 2 25 3 43 3

Lampiran 5 Output Analisis Univariat dan Bivariat Umur Responden Frequency Valid Cumulative Valid 14 1 1.8 1.8 1.8 15 31 55.3 55.4 57.1 16 21 37.5 37.5 94.6 17 3 5.4 5.4 100.0 Total 56 100.0 100.0 Agama Responden Frequency Valid Cumulative Valid Islam 42 75.0 75.0 75.0 Kristen Protestan 14 25.0 25.0 100.0 Total 56 100.0 100.0 Jenis Kelamin Frequency Valid Cumulative Valid Laki-Laki 22 39.3 39.3 39.3 Prempuan 34 60.7 60.7 100.0 Total 56 100.0 100.0 Riwayat Pacaran Frequency Valid Cumulative Valid Pernah 46 82.1 82.1 82.1 Tidak Pernah 10 17.9 17.9 100.0 Total 56 100.0 100.0

Sumber Informasi Kesehatan Frequency Valid Cumulative Valid Orang Tua 9 16.1 16.1 16.1 Media Cetak 2 3.6 3.6 19.6 Media Elektronik 1 1.8 1.8 21.4 Internet 4 7.1 7.1 28.6 Petugas Kesehata 12 21.4 21.4 50.0 Guru 4 7.1 7.1 57.1 > satu 24 42.9 42.9 100.0 Total 56 100.0 100.0 Hubungan Pacaran Sekarang Frequency Valid Cumulative Valid Punya Pacar 30 53.6 53.6 53.6 Tidak Punya Pacar 26 46.4 46.4 100.0 Total 56 100.0 100.0 Pengetahuan Sebelum PKPR Kategori Frequency Valid Cumulative Valid Kurang 5 8.9 8.9 8.9 Cukup 29 51.8 51.8 60.7 Baik 22 39.3 39.3 100.0 Total 56 100.0 100.0 Pengetahuan Setelah PKPR Kategori Frequency Valid Cumulative Valid Kurang 1 1.8 1.8 1.8 Cukup 10 17.9 17.9 19.6 Baik 45 80.4 80.4 100.0

Pengetahuan Setelah PKPR Kategori Frequency Valid Cumulative Valid Kurang 1 1.8 1.8 1.8 Cukup 10 17.9 17.9 19.6 Baik 45 80.4 80.4 100.0 Total 56 100.0 100.0 Sikap Sebelum PKPR Kategori Frequency Valid Cumulative Valid Kurang 1 1.8 1.8 1.8 Cukup 16 28.6 28.6 30.4 Baik 39 69.6 69.6 100.0 Total 56 100.0 100.0 Sikap Setelah PKPR Kategori Frequency Valid Cumulative Valid Cukup 5 8.9 8.9 8.9 Baik 51 91.1 91.1 100.0 Total 56 100.0 100.0 NPar Tests Uji Normalitas Data Pengetahuan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pengetahuan Sebelum PKPR Pengetahuan Setelah PKPR N 64 64 Normal Parameters a,b Mean 19.92 23.30 Std. Deviation 4.630 3.517 Most Extreme Differences Absolute.218.123 Positive.066.075 Negative -.218 -.123 Kolmogorov-Smirnov Z 1.744.981 Asymp. Sig. (2-tailed).005.291

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pengetahuan Sebelum PKPR Pengetahuan Setelah PKPR N 64 64 Normal Parameters a,b Mean 19.92 23.30 Std. Deviation 4.630 3.517 Most Extreme Differences Absolute.218.123 Positive.066.075 Negative -.218 -.123 Kolmogorov-Smirnov Z 1.744.981 Asymp. Sig. (2-tailed).005.291 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. NPar Testsn Uji Normalitas Data Sikap One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sikap Sebelum PKPR Sikap Setelah PKPR N 64 64 Normal Parameters a,b Mean 39.44 43.25 Std. Deviation 4.973 3.638 Most Extreme Differences Absolute.120.116 Positive.086.081 Negative -.120 -.116 Kolmogorov-Smirnov Z.958.925 Asymp. Sig. (2-tailed).318.360 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Wilcoxon Signed Ranks Test Pengetahuan Ranks Pengetahuan Setelah PKPR - Pengetahuan Sebelum PKPR Negative Ranks N Mean Rank Sum of Ranks 0 a.00.00 Positive Ranks 37 b 19.00 703.00 Ties 19 c Total 56 a. Pengetahuan Setelah PKPR < Pengetahuan Sebelum PKPR b. Pengetahuan Setelah PKPR > Pengetahuan Sebelum PKPR c. Pengetahuan Setelah PKPR = Pengetahuan Sebelum PKPR Test Statistics b Pengetahuan Setelah PKPR - Pengetahuan Sebelum PKPR Z Asymp. Sig. (2- tailed) a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test -5.311 a.000 T-Test Sikap Pair 1 Sikap Sebelum PKPR Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean 39.41 56 4.913.657 Sikap Setelah PKPR 43.20 56 3.685.492

Paired Samples Correlations Pair 1 Sikap Sebelum PKPR & Sikap Setelah PKPR N Correlation Sig. 56.669.000 Paired Samples Test Paired Differences Mean Std. Deviati on Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper t df Sig. (2- tailed) Pair 1 Sikap Sebelum PKPR - Sikap Setelah PKPR -3.786 3.672.491-4.769-2.802-7.716 55.000