BAB VI PENUTUP. 1. Tujuan Pengambilan Keputusan Memilih Jurusan. disebut dengan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. rentangan usia remaja. Pada jenjang ini, remaja berada pada masa untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN. menentukan tempat dimana penelitian akan melakukan penelitian serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kata lain SMK dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja cenderung mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan

BAB V PENUTUP. 1. Layanan Konseling Individual Bagi Siswa Kelas Akselerasi. a. Guru bimbingan dan konseling dalam layanan konseling individual

BAB I PENDAHULUAN. dan pergaulan dari teman-temannya. Mereka membuat permainan game online

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. belah pihak. Tujuan diciptakan fanpage sangat banyak. Perihal diterima baik oleh

BAB V PEMBAHASAN. Dalam bab pembahasan ini, penulis membahas hasil penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. ternyata membawa pengaruh dan perubahan perubahan yang begitu besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perilaku manusia terbentuk dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan segala usia (Soedijarto,2008). Di Indonesia, pendidikan terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Latar belakang dari penelitian ini yaitu permasalahan yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak diharapkan tumbuh dan berkembang secara sehat, baik fisik,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Siswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk bisa mandiri,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak lepas dari rasa percaya diri. Rasa percaya diri yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dengan keluarga utuh serta mendapatkan kasih sayang serta bimbingan dari orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. kenakalan remaja lainnya yang menyebabkan terhambatnya kreatifitas siswa.

BAB I PENDAHULUAN. bersama, terdapat kerja sama ekonomi, dan terjadi proses reproduksi (Lestari,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah harapan bagi setiap orang tua untuk dapat meneruskan cita-cita

BAB V PEMBAHASAN. berkebutuhan khusus di SMK Negeri 8 Surabaya. Surabaya semakin di percaya oleh mayarakat.

Dimas Wardana SM, 2015 PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA Universitas

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bimbingan dan konseling merupakan bantuan individu dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. itu kebutuhan fisik maupun psikologis. Untuk kebutuhan fisik seperti makan,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk proses pendidikan yang memiliki peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan sudah ada. mengantarkan manusia menuju kesempurnaan dan kebaikan.

Kata kunci: bimbingan kelompok, buzz group, komunikasi interpersonal.

BAB I PENDAHULUAN. norma-norma yang berlaku di masyarakat (Shochib, 2010). keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama di mana anak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bimbingan dan konseling yang lebih dikenal dengan nama BK adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah dan menguji penyelesaian masalah secara sistematis. mampu tampil dan berperilaku dengan penuh keyakinan.

DATA PEMINATAN PESERTA DIDIK KELAS X

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak pra sekolah yaitu anak dengan usia 4-6 tahun yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam eksperimen ini peneliti menggunakan dua variabel, yang. terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, yaitu:

Sigit Sanyata

B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana karakteristik komunikasi interpersonal orang tua tunggal dalam mendidik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Artinya

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang diperkirakan akan semakin kompleks. 1

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan dibidang akademik. Dalam dunia mahasiswa mengalami

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang bimbingan belajar berbasis teknik mind map untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan kemampuan anak didiknya. Aktivitas kegiatan seorang

GUIDE INTERVIEW DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMILIH JURUSAN NO PERTANYAAN HASIL WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Destalya Anggrainy M.P, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan emosi manusia terjadi semenjak manusia itu berada. dalam kandungan hingga akhir masa hidupnya. Hal ini sejalan dengan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISWA MEMILIH JURUSAN IPA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 72 JAKARTA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan AGUS PRASETYO A

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan dari setiap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa Yunani, yaitu paedagogiek. Pais artinya anak, gogos artinya

BAB I PENDAHULUAN. tanpa terkecuali dituntut untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada.

BAB V PEMBAHASAN. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII-C Dalam Menyelesaikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

FORMULIR ISIAN WAWANCARA MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2018/2019

BAB I PENDAHULUAN. Selain sebagai pengajar, guru dituntut berlaku sebagai pembimbing dan pendidik siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Metode konseling karier Nur Cita Qomariyah Membina Skill. Mahasiswa di IQMA IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ke arah positif maupun negatif, maka intervensi edukatif dalam bentuk

2015 EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK JOHARI WINDOW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DIRI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan profesionalisasi dan sistem menajemen tenaga kependidikan serta

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan Konseling memiliki peranan yang sangat menentukan

BAB I PENDAHULUAN. ada di atas rata-rata anak seusianya. Hal ini membuat anak berbakat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hlm Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan dasar bagi kemajuan dan kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sempurna, baik jasmani maupun rohani. Kondisi ini adalah kesempurnaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan tempat didikan bagi anak anak. Lebih dalam tentang

Awal beliau menekuni bidang Aura tentu saja dikarenakan karena Bakat Lahir yang beliau miliki dalam melihat dan merasakan Aura seseorang.

1. PENDAHULUAN. sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi-potensinya agar menjadi pribadi yang bermutu. Sekolah. keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. alternatif untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dengan metode

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Salah satu indikasi bahwa manusia

Perkembangan Sepanjang Hayat

SM, 2015 PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

Transkripsi:

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan mengenai pengambilan keputusan remaja dalam memilih jurusan di SMK Negeri 2 Malang sebagai berikut: 1. Tujuan Pengambilan Keputusan Memilih Jurusan Tujuan pengambilan keputusannya hanya untuk memilih jurusan, tidak ada masalah lain yang terselesaikan bersamaan dengan pengambilan keputusan memilih jurusan. Pengambilan keputusan yang seperti ini dapat disebut dengan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal. 2. Dasar Pengambilan Keputusan Memilih Jurusan a) Pengambilan keputusan rasional Bersifat Rasional karena mengetahui konsekuensi dari keputusannya dengan pertimbangan bakat yang dimiliki. Berfikir rasional akan berguna sebagai dasar dalam memilih jurusan. b) Pengambilan keputusan berdasarkan fakta Bentuk fakta disini berupa informasi yang digali sebelum mengambil keputusan adalah tentang mata pelajaran, kegiatan, dan prakteknya. Informasi itu didapat dari berbagai sumber diantaranya 108

109 adalah pak satpam, saudara, tante, teman, kakak kelas dan alumni. Fakta ini akan menjadi pertimbangan sehingga subyek dapat memilih dengan tepat. c) Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman Pengalaman juga menjadi dasar dalam memilih jurusan. Pengalaman yang dialami sendiri karena tidak tercapai apa yang diinginkan sehingga mengambil alternatif jurusan yang lain. Pengalaman ini menjadikan seseorang lebih mengerti dan lebih baik lagi dalam mengambil keputusan. d) Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang Wewenang masih digunakan dalam pengambilan keputusan memilih jurusan diantaranya adalah ibu, ayah, dan temannya. Ini menunjukkan bahwa keputusannya memilih jurusan tidak diambil sendiri tetapi dipengaruhi oleh orang yang berpengaruh bagi dirinya. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan memilih jurusan a) Faktor sosial yang meliputi, 1) Faktor keluarga Keluarga berperan penting dalam mempengaruhi siswa ketika memilih jurusan seperti orang tua baik ibu atau ayah. 2) Faktor lingkungan sosial

110 Lingkungan sekitar tempat tinggal siswa juga mempengaruhi seperti banyak yang berkebutuhan khusus, sehingga ini menjadi motivasi bagi subyek untuk menekuni jurusan yang dipilihnya. b) Faktor pribadi Adanya faktor pribadi seperti keyakinan, pertimbangan keuangan orang tua karena tidak perlu membayar SPP hanya membeli jas, pertimbangan pemanfaatan waktu les dan mata pelajaran yang tidak terlalu padat. c) Faktor psikologis Alasan yang logis dari siswa seperti cita-citanya menjadi perawat atau psikolog, pertimbangan tes IQ juga berpengaruh dalam pemilihan jurusan. Siswa juga beranggapan bahwa jurusan yang dipilih itu menyenangkan karena lebih ke sosialisasi, menambah wawasan, mendekatkan diri dengan masyarakat, supaya ilmunya menyeluruh serta mampu bekerja lebih layak dan sekaligus memajukan perekonomian keluarga serta untuk memahami lingkungan sekitar. B. Saran Hasil penelitian ini membutuhkan perhatian dari berbagai pihak dengan tujuan untuk memaksimalkan hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian pada Bab IV dan pembahasan pada Bab V, maka ada beberapa saran diantaranya adalah 1. Bagi Siswa SMK Negeri 2 Malang

111 Untuk siswa SMK Negeri 2 Malang hendaknya mencari informasi tentang penjurusan beserta dengan alternatif jurusan yang lain sehingga tidak terjadi kesalahpahaman atas penjurusan. Misalnya dengan merinci beberapa jurusan berserta kompetensi keahlian siswa, sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru atau ketidaksesuaian setelah penjurusan. Siswa hendaknya juga dapat menyesuaikan diri dengan jurusan yang dipilihnya sehingga kegiatan pembelajaran tetap berjalan baik dan maksimal. 2. Bagi Orang Tua dan Guru Mata Pelajaran Pada masa remaja ini orang tua di tuntut untuk lebih memperhatikan perkembangan anak karena mereka sedang berada pada masa pencarian jati diri yang nantinya akan membentuk pribadi anak. Hendaknya orang tua mengarahkan dengan pertimbangan bakat anak yang sudah terlihat sejak kecil sehingga terjadi keseimbangan antara arahan dengan kemampuan anak. Sehingga anak merasa keinginanya dihargai dan anak harus mempertanggung jawabkan keputusannya. Guru juga berperan dalam perkembangan remaja karena mereka berada di sekolah cukup lama, hendaknya guru dapat memberikan arahan yang sesuai dengan kemampuan siswanya sehingga mereka dapat membantu dalam pengambilan keputusan dengan baik dan tepat. 3. Bagi Konselor SMK Negeri 2 Malang Sebaiknya konselor lebih mengoptimalkan peran dan fungsi layanannya untuk membantu mengatasi permasalahan siswa. Peran konselor disini

112 sebagai wadah yang bersahabat untuk merangkul siswa yang membutuhkan bantuan untuk menyelesaian masalah yang menemukan solusi terbaik yang ditemukan bersama-sama oleh konselor dan siswa. Fungsi layanan konselor sudah baik dan cukup luas cakupannya melalui konseling individu, facebook dan handphone. Alangkah baiknya jika layanan konseling dengan bertatap muka lebih ditambah intensitas pertemuannya sehingga siswa merasa cukup. Sehingga timbul kerjasama yang baik dalam hal bimbingan konseling antara konselor dan siswa. Layanan konseling yang mudah ini hendaknya selalu dipertahankan dan ditingkatkan demi kemajuan sekolah dan siswanya. 4. Bagi SMK Negeri 2 Malang Sebaiknya semua pihak yang terkait di sekolah seperti konselor, guru dan siswa saling bekerja sama untuk memberikan informasi dan mencari informasi tentang penjurusan secara lengkap kepada siswa sehingga informasi tersebut dapat berguna dalam pengambilan keputusan memilih jurusan dengan tepat sesuai dengan kemampuan dan bakat yang dimiliki. 5. Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti lain diharapkan lebih menyempurnakan lagi beberapa kelemahan dalam penelitian ini, kelemahan tersebut antara lain keterbatasan peneliti dalam mencari teori tentang tujuan pengambilan keputusan, keterbatasan peneliti dalam mendeskripsikan hasil penelitian, keterbatasan kemampuan dalam menggali data serta perluasan populasi dan sampel penelitian agar hasil penelitian yang dilakukan akan semakin baik.

113 Berdasarkan penelitian ini, diharapkan bagi peneliti lain untuk meneliti tentang pengambilan keputusan bagi anak berkebutuhan khusus, juga perbedaan antara sampel laki-laki dan sampel perempuan agar bisa diketahui seperti apa pengambilan keputusan bagi anak berkebutuhan khusus.