PERAN WANITA DALAM USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAWADA KECAMATAN SAWERIGADI KABUPATEN MUNA BARAT. Oleh : Nur Rahmah dan Erni Wati ABSTRAK PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Oryza Sativa L) KULTIVAR PADI HITAM LOKAL CIBEUSI DENGAN PADI CIHERANG

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PADA USAHATANI PADI SAWAH SYSTEM

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada

HUBUNGAN PERANAN WANITA TANI DALAM BUDIDAYA PADI SAWAH DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT)

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT

III. METODE PENELITIAN

sosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

Ciparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar, Definisi Operasional dan Pengukuran. variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan diukur dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

Analis Pendapatan Usaha Tani Padi dengan Sistem Tanam Benih Langsung (TABELA) di Kelurahan Padangsappa Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

KAJIAN MANFAAT IRIGASI WADUK PELAPARADO DI KABUPATEN BIMA TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DAN KESEMPATAN KERJA

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang

Tabel 1. Pengukuran variabel tingkat penerapan usahatani padi organik Indikator Kriteria Skor 1. Pemilihan benih a. Varietas yang digunakan

Lampiran 1. Pengukuran Variabel. Tabel 1. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bandar Dalam Kecamatan Sidomulyo

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. Umur responden merupakan usia responden dari awal kelahiran. sampai pada saat penelitian ini dilakukan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEMBANG KOL

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dianggap sudah mewakili dari keseluruhan petani yaitu sebanyak 250 orang

III. METODE PENELITIAN. Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana. produksi danpendapatanyang diinginkan pada waktu tertentu.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MARGINALISASI PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

PENGARUH KENAIKAN HARGA PEMBELIAN PEMERINTAH (HPP) GABAH PER 1 JANUARI 2010 TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. tanggungan keluarga, luas lahan, status kepemilikan lahan, pengalaman bertani,

PERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI BUNCIS DENGAN SISTEM TEBASAN DAN TANPA TEBASAN

BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Hutan rakyat adalah hutan yang tumbuh di atas tanah milik dengan luas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 2, Juni 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

LEMBAR KERJA MAHASISWA FIELDTRIP MANAJEMEN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) ASPEK SOSIAL EKONOMI

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian meliputi subsektor

VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

AGRITECH : Vol. XVII No. 2 Desember 2015 : ISSN :

III. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan data

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

III. METODE PENELITIAN. sistematik, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat dan hubungan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di

PRODUKSI DAN KONSUMSI BERAS PADA TINGKAT KELUARGA TANI (Studi Kasus di Desa Bukit Raya Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kertanegera)

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI PADI SAWAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Herman Subagio dan Conny N. Manoppo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah ABSTRAK

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Keadaan Anggota Kelompok Wanita Tani Menurut Umur. Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Pakel Jaluk juga merupakan

TINJAUAN PUSTAKA. meramu bahan-bahan kimia (anorganik) berkadar hara tinggi. Misalnya, pupuk urea

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODELOGI PENELITIAN. sistematis, faktual dan akuran mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia hingga saat ini masih tergolong negara yang sedang berkembang dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

I. PENDAHULUAN. yang semakin meningkat menyebabkan konsumsi beras perkapita per tahun

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi

V. GAMBARAN UMUM RUMAHTANGGA PETANI PADI DI SULAWESI TENGARA

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Simpang Kanan, Kecamatan Sumberejo,

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

Persyaratan Lahan. Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari wawancara yang dilakukan kepada 64 petani maka dapat diketahui

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Petani Karakteristik petani dalam penelitian ini meliputi Umur, Pendidikan

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2016.

291 ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman ISSN Elektronik

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3.

BAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini bagian dari kegiatan SLPHT kelompok tani Sumber Rejeki yang

Transkripsi:

PERAN WANITA DALAM USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAWADA KECAMATAN SAWERIGADI KABUPATEN MUNA BARAT Oleh : Nur Rahmah dan Erni Wati ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan alokasi waktu wanita tani dalam usahatani padi sawah di Desa Lawada Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna Barat Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dimana data penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran wanita tani dalam kegiatan usahatani padi sawah di Desa Lawada Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna Barat berada pada kategori tinggi dan besarnya alokasi waktu wanita tani pada usahatani padi sawah berada pada kategori sedang Kata Kunci : Peran, Wanita Tani, Padi Sawah PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor pertanian bagi kehidupan masyarakat dan Negara Indonesia sangat penting, maka usaha untuk meningkatkan produksi dan peningkatan pendapatan petani perlu terus digalakkan secara berkesinambungan Oleh karena itu perlu adanya inovasi yang dapat mengubah cara berusahatani yang sifatnya tradisional ke arah modernisasi yang lebih menguntungkan (Hutajulu, 2004) Perkembangan pembangunan pertanian khususnya tanaman padi sawah di Sulawesi Tenggara dewasa ini semakin maju sehingga tanaman padi sawah merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang tetap mendapat prioritas dalam pembangunan Hal ini disebabkan selain karena beras merupakan makanan pokok sebagian besar penduduk juga karena usaha tani padi sawah merupakan sumber pendapatan petani di pedesaan Keberhasilan pembangunan pertanian padi sawah merupakan keberhasilan pemerintah dan instansi-instansi terkait selaku pengambil kebijakan dan strategi pembangunan pertanian tanaman padi sawah dan petani selaku pengelola usahatani padi sawah (Dinas Pertanian, 2013) Fenomena wanita bekerja di sektor pertanian bagi masyarakat bukan sesuatu hal yang baru Sejarah menunjukkan bahwa asal mula pertanian berawal dari pembagian kerja antara pria dan wanita, dimana pria melakukan pekerjaan berburu dan meramu hasil hutan,

sedangkan wanita bertani di sekitar rumah dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga Semakin maju masyarakat maka usaha pertanian dilakukan secara menetap dan dilakukan oleh pria dan wanita Masuknya tenaga kerja wanita ke sektor pertanian didorong oleh kebutuhan pokok masyarakat Wanita tani mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan, mereka umumnya memiliki fungsi sebagai ibu rumah tangga, sebagai pencari nafkah bagi keluarga dan sebagai anggota masyarakat yang merupakan pendukung berbagai ragam lembaga sosial yang ada dilingkungan pedesaannya Dalam pembangunan disektor pertanian, sumberdaya manusia utama adalah petani dan keluarganya Pembangunan pertanian tidak dapat terwujud tanpa peran aktif petani dan keluarganya termasuk wanita tani (Sukesi, 2002) Peran wanita di sektor pertanian adalah sesuatu yang tidak terbantahkan Dalam usahatani tanaman pangan, pembagian kerja antara pria dan wanita sangat jelas terlihat, sering dikatakan bahwa pria bekerja untuk kegiatan yang banyak menggunakan otot dan wanita bekerja untuk kegiatan yang memerlukan ketelitian dan kerapihan atau yang banyak memakan waktu (Sudarta, 2010) Oleh karena wanita terlibat dalam kegiatan ekonomi keluarga (peran produktif) maka wanita memiliki peran ganda yakni sebagai ibu rumah tangga yang bertanggungjawab atas peran domestik juga berperan didalam kegiatan produktif yang membantu suami mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan keluarga Dengan demikian alokasi waktu wanita tani tidak hanya untuk menjalankan peran domestic tetapi juga dialokasikan untuk kegiatan produktif Kecamatan Sawerigadi khususnya Desa Lawada merupakan wilayah strategis untuk mengembangkan usahatani padi sawah, disamping karena terdapat potensi sumberdaya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu areal sawah dengan luas sekitar 190 Ha, juga karena adanya bendungan yang digunakan oleh masyarakat sebagai sarana irigasi yang menunjang kegiatan usahatani mereka Sehingga sebagian besar penduduknya bermata pencaharian petani Karena luasnya areal persawahan yang berada di Desa Lawada, maka para petani banyak mengembangkan usahatani padi sawah Petani dan keluarganya terlibat dalam usahatani tersebut, masing-masing anggota keluarga termasuk wanita tani memiliki peran penting dalam kegiatan usahatani padi sawah Wanita tani bekerja dengan tujuan memperoleh penghasilan tambahan untuk membantu kepala rumah tangga dalam menyediakan keperluan hidup keluarganya Pola kerja wanita tani ya n g a d a d i D e s a L a w a d a a d a l a h k e t e r l i b a t a n w a n i t a t a n i

d i d a l a m u s a h a t a n i p a d i s a w a h ya n g dimulai dari pagi sampai siang hari dan ada juga yang sampai sore hari Setiap wanita tani memiliki waktu kerja yang berbeda-beda Wanita dianggap ikut berperan karena selain mengurus pekerjaan rumahtangga seperti mengurus, membimbing, dan mendidik anak-anak yang merupakan tanggung jawab utama seorang ibu, wanita tani juga ikut berperan (membantu suami) dalam proses usahatani padi sawah, seperti dalam pembibitan, pengolahan lahan, penanaman, pengairan, pemupukan, pembersihan gulma, panen dan pasca panen Oleh karena itu pentingnya penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan wanita dalam usahatani padi sawah dan alokasi waktu wanita tani di Desa Lawada Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna Barat METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan September 2015 Lokasi penelitian adalah di Desa Lawada Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna Barat Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa di lokasi penelitian peranan wanita tani sangat penting dalam membantu kegiatan usahatani padi sawah serta miliki areal yang cukup potensi untuk pengembangan usahatani padi sawah Populasi dan Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah wanita tani yang terlibat dalam kegiatan usahatani padi sawah di Desa Lawada Jumlah populasi sebanyak 148 orang Penentuan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling), yaitu dengan mengambil sampel sebanyak 25% dari jumlah populasi, yaitu sebanyak 37 orang Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2002), bahwa apabila subyeknya lebih dari 100 orang dan sama (homogen) dapat di ambil sampel 20% - 25% Teknik Pengolahan dan Analisis Data Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner), sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari Kantor Desa Lawada serta sumber pustaka lain yang relevan dengan penelitian ini

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif yang diolah dalam bentuk tabulasi sesuai dengan kebutuhan, kemudian hasilnya dinilai dalam bentuk persentase dari tiap variabel Peranan wanita tani dalam tahapan kegiatan usahatani padi sawah yang meliputi persemaian, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen serta pasca panen dapat dianalisis menggunakan jawaban responden atas setiap pertanyaan Dari jawaban responden akan diketahui berapa jumlah responden yang ikut berperan dan tidak berperan dalam kegiatan usahatani padi sawah Dan alokasi waktu kerja wanita tani dalam usahatani padi sawah dapat dianalisis dengan menggunakan rumus berikut : Alokasi Waktu Kerja Wanita = Jumlah Jam Kerja Wanita Tani Dari total alokasi waktu akan dibuat kategori (tinggi, sedang, rendah) dengan menggunakan rumus interval kelas menurut Sujono (2009) sebagai berikut: Dimana : PK Range Banyaknya kelas = Panjang kelas = Data terbesar data terkecil = Jumlah kelas yang ditetapkan oleh peneliti HASIL DAN PEMBAHASAN A Peran Wanita Tani dalam Usahatani Padi Sawah Pada umumnya dipedesaan wanita tani mempunyai dua peranan yaitu sebagai istri dan ibu rumahtangga yang baik, untuk membantu suami mencari nafkah kehidupan keluarga seharihari Peranan wanita tani dalam usahatani padi sawah akan dilihat dari keikutsertaan wanita tani dalam tiap tahapan kegiatan usahatani padi sawah yang meliputi persemaian, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen Peranan wanita tani dikatakan rendah jika wanita tani responden hanya ikut terlibat antara 0-2 tahapan kegiatan saja, dikatakan sedang jika

wanita tani responden ikut terlibat antara 3-4 tahapan kegiatan usahatani, dan dikatakan tinggi jika wanita tani responden ikut terlibat dalam 5-6 (keseluruhan)tahapan kegiatan usahatani padi sawah Hasil penelitian peranan wanita tani dalam tiap tahapan kegiatan usahatani padi sawah dapat dilihat pada Tabel 1 berikut: Tabel 1: Peranan Wanita Tani dalam Usahatani Padi Sawah Per Musim Tanam di Desa Lawada Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna Barat, Tahun 2015 o Tahapan kegiatan usahatani Pesemaian: - Pemilihan benih - Merendam benih - Memeram benih - Menabur benih Rata-rata Pengolahan lahan - Pembersihan - Pencangkulan - Pembajakakkan - Perataan Rata-rata Penanaman - Pencabutan bibit dan pemindahan bibit - Pengaturan jarak tanam - Penanaman Rata-rata Pemeliharaan - Penyulaman dan penyiangan - Pemupukan - Pengairan - Pengendalian hama dan penyakit Rata-rata Panen - Pemotongan malai - Perontokkan Rata-rata Pasca panen Jum Wanita tani (orang) 31 34 33 37 34 30 0 0 0 8 37 19 37 31 37 26 33 0 24 37 37 37 35 Persentase (%) 83,78 91,89 89,19 10 91,22 81,08 20,27 10 51,35 10 83,78 10 70,27 89,18 64,86 10 10 10 94,59

- Penjemuran - Penggilingan - Pengangkutan Rata-rata Sumber: Data Primer Setelah Diolah 0 0 12 31,53 Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui bahwa rata-rata besarnya peranan wanita tani dalam keseluruhan tahapan kegiatan usahatani padi sawah di Desa Lawada Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna Barat adalah 65,28%, jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lewa (2014) tentang kontribusi curahan tenaga kerja wanita tani pada usahatani padi sawah di Desa Wuliwalo Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo, maka peranan wanita tani di Desa Lawada lebih besar dari peranan wanita tani Desa Wuliwalo yaitu sebesar 54,97% Hal ini menunjukan bahwa peranan wanita tani di Desa Lawada cukup besar dan mereka memberikan sumbangan yang begitu besar pada kegiatan usahatani padi sawah Peranan wanita tani dalam usahatani padi sawah di Desa Lawada dapat diuraikan sebagai berikut: 11 Persemaian Padi Sawah Peran wanita tani dalam persemaian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterlibatan wanita tani dalam kegitan persemaian benih padi sawah meliputi pemilihan benih yang akan digunakan, perendaman, pemeraman dan penaburan benih ke lahan persemaian Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa rata-rata wanita tani 91,22% dari 37 responden ikut berperan dalam persemaian padi sawah Tingginya persentase rata-rata peranan wanita tani menunjukkan bahwa wanita tani sngat berperan dalam usahatani padi sawah Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 3 12 Persiapan Lahan Padi Sawah Persiapan lahan yang dilakukan oleh petani responden pada area sawahnya yaitu pembersihan lahan dari rumput, jerami ataupun kayu-kayu bekas tiang pengikat ternak Setelah bersih, lahan diairi agar mudah untuk pengolahan tanah Peranan wanita tani dalam kegiatan persiapan lahan tanaman padi sawah akan dilihat dari keikutsertaan wanita tani dalam kegiatan persiapan lahan padi sawah yang meliputi pembersihan lahan, pencangkulan lahan, pembajakan dan penggaruan serta perataan lahan Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa hanya sedikit

wanita tani yang berperan dalam persiapan lahan tanaman padi sawah dengan rata-rata 20,27% dari 37 responden Hal ini menunjukkan bahwa wanita tani kurang berperan dalam kegiatan usahatani padi sawah karena kegiatan persiapan lahan umumnya dilakukan oleh laki-laki Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 4 13 Penanaman Padi Sawah Kegiatan penanaman didahului dengan pencabutan bibit dari bedengan persemaian kemudian ditanam pada lahan yang sudah disediakan Peranan wanita tani dalam kegiatan penanaman padi sawah akan dilihat dari keikutsertaan wanita tani dalam kegiatan penanaman padi sawah meliputi pencabutan bibit, pemindahan bibit, pengaturan jarak tanam dan penanaman Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata wanita tani yang berperan Hal ini menunjukkan bahwa wanita tani sangat berperan dalam penanaman padi sawah Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 5 14 Pemeliharaan padi sawah Peran wanita tani dalam kegiatan pemeliharaan padi sawah di Desa Lawada dilihat dari keikutsertaan wanita tani dalam melakukan kegiatan pemeliharaan tanaman padi sawah yang meliputi penyulaman dan penyiangan, pengairan, pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit Hasil penelitian peran wanita tani dalam kegiatan pemeliharaan tanaman padi sawah dapat di lihat pada Tabel 1 Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata jumlah wanita tani yang berperan dalam kegiatan pemeliharaan tanaman padi sawah adalah 64,86% dari 37 responden Hal ini menunjukkan bahwa wanita tani cukup berperan dalam kegiatan pemeliharaan tanaman padi sawah Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 6 15 Pemanenan Padi sawah Padi sawah dapat di panen saat padi sudah menguning malainya sekitar 95% Penentuan waktu panen yang tepat sangat berpengaruh pada kualitas biji padi dan butiran beras yang di hasilkan Padi yang terlalu muda akan menyebabkan persentase biji kosong tinggi Sedangkan panen terlalu tua akan menyebabkan biji padi pecah saat di giling atau hasil panen berkurang karena butir padi mudah lepas dari malai Peran wanita tani dalam setiap kegiatan pemanenan di Desa Lawada dilihat berdasarkan keikutsertaan wanita tani dalam kegiatan pemanenan padi

sawah yang meliputi penentuan waktu dan cara panen, pemotongan malai padi sawah dan perontokkan padi sawah Hasil penelitian peran wanita tani dalam kegiatan pemanenan padi sawah dapat di lihat pada Tabel 1 Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa keseluruhan wanita tani responden (100%) berperan dalam kegiatan pemanenan padi sawah Hal ini menunjukkan bahwa wanita tani sangat berperan dalam kegiatan pemanenan padi sawah Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 7 16 Kegiatan Pasca Panen Padi Sawah Peran wanita dalam kegiatan penanganan pasca panen padi sawah di Desa Lawada dilihat dari keikutsertaan wanita tani dalam kegiatan pengeringan/penjemuran, penggilingan, dan pengangkutan hasil panen padi sawah Hasil penelitian peran wanita tani dalam kegiatan pasca panen padi sawah dapat dilihat pada Tabel 1 Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata jumlah wanita tani yang berperan dalam kegiatan pasca panen padi sawah adalah 31,53% dari 37 responden Hal ini menunjukkan bahwa wanita tani kurang berperan dalam kegiatan pasca panen padi sawah karena wanita tani hanya terlibat dalam satu kegiatan yaitu penjemuran, sedangkan penggilingan dilakukan oleh tenaga kerja luar keluarga sedangkan pengangkutan hasil paen dilakukan oleh pria (suami) Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 8 Berdasarkan uraian peranan wanita tani dalam tahapan kegiatan usahatani yang dimulai dari persemaian, persiapan lahan sampai dengan panen dan pasca panen dapat disimpulkan bahwa peranan wanita tani dalam usahatani padi sawah di Desa Lawada tergolong dalam kategori tinggi Hal ini disebabkan karena wanita tani di Desa Lawada ikut terlibat dalam semua tahapan kegiatan usahatani padi sawah mulai dari persemaian, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen 2 Alokasi Waktu Kerja Wanita Tani dalam Usahatani Padi Sawah Wanita tani memerankan peranan penting pada kegiatan usahatani untuk meningkatkan produksi padi sawah Kegiatan usahatani yang dilakukan wanita tani dipengaruhi oleh curahan waktu kerja Curahan waktu kerja wanita tani dalam kegiatan yang produktif banyak tergantung pada kondisi ekonomi rumahtangga Dalam penelitian ini dibahas alokasi waktu kerja wanita pada usahatani padi sawah Alokasi waktu kerja adalah banyaknya waktu yang dialokasikan untuk menyelesaikan suatu tahapan kegiatan usahatani Untuk mengetahui besarnya alokasi

waktu kerja wanita tani dalam tahapan kegiatan usahatani padi sawah Kecamatan Sawerigadi dapat dilihat pada Tabel 2 di Desa Lawada Tabel 2: Alokasi Waktu Wanita Tani dalam Usahatani Padi Sawah Per Musim Tanam di Desa Lawada Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna Barat, Tahun 2015 o Tahapan kegiatan usahatani Pesemaian: - Pemilihan benih - Merendam benih - Memeram benih - Menabur benih Pengolahan lahan - Pembersihan - Pencangkulan - Pembajakakkan - Perataan Penanaman - Pencabutan bibit dan pemindahan bibit - Pengaturan jarak tanam - Penanaman Pemeliharaan - Penyulaman dan penyiangan - Pemupukan - Pengairan - Pengendalian hama dan penyakit Panen - Pemotongan malai - Perontokkan Pasca panen - Penjemuran - Penggilingan - Pengangkutan Alokasi waktu wanita tani (Jam) 8,71 0,81 1,95 2,16 3,79 4,67 4,67 44,61 3,56 2,17 38,88 28,57 17,99 8,39 2,19 31,36 1,95 29,41 19,68 19,68 Persenta se (%) 9,30 22,39 24,80 43,51 10 7,98 4,86 87,16 62,97 29,37 7,67 6,22 93,78 10 Sumber: Data Primer Setelah Diolah Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata alokasi waktu wanita tani adalah 137,6 jam dalam satu kali musim tanam dengan alokasi terbesar ada pada kegiatan penanaman

yaitu 44,61 jam dan pemanenan yaitu 31,36 jam Hal ini disebabkan karena kegiatan tersebut lebih membutuhkan tenaga kerja wanita dan waktu yang cukup lama jika dibandingkan dengan kegiatan persemaian, pengolahan lahan, pemeliharaan, dan pasca panen Berdasarkan teori Sujono (2009) tentang penentuan kategori berdasarkan interval kelas, maka besarnya alokasi waktu wanita tani responden di Desa Lawada (137,6 jam) berada pada kategori sedang Hal ini disebabkan karena jam kerja wanita tani selain untuk dicurahkan dalam usahatani padi sawah juga unuk pekerjaan rumah tangga serta usahatani lain untuk menambah pendapatan keluarga Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 9 B Pendapatan Keluarga Petani Padi Sawah Pendapatan rumahtangga merupakan sumberdaya ekonomi yang sangat penting yang memungkinkan keluarga petani responden memiliki akses ekonomi untuk memperoleh segala kebutuhan anggota rumah tangga Pendapatan ini bisa berasal dari usaha tani padi sawah, pendapatan istri dari usaha lainnya, pendapatan suami dari usaha lainnya maupun pemberian dari anak/keluarga lain Untuk melihat total pendapatan keluarga petani padi sawah di Desa Lawada Kecamatan Sawerigadi dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:

Tabel 3 Rata-Rata Besarnya Pedapatan Keluarga Petani Padi Sawah di Desa Lawada Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna Barat, Tahun 2015 Uraian Rata-Rata Perse o Pendapatan (Rp) ntase (%) Pendapatan dari 13335672 84,9 usahatani padi sawah 8 Pendapatan istri 1389189 8,85 dari usaha lainnya Pendapatan suami dari usaha lainnya 832432 5,30 Pemberian dari 135135 0,86 anak/keluarga lain Jumlah 15692429 100, 00 Sumber: Data Primer Setelah Diolah Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa rata-rata pendapatan keluarga petani padi sawah di Desa Lawada adalah Rp 15692429,03 dengan pendapatan terbesar berasal dari usahatani padi sawah yaitu sebesar 84,98% atau Rp 13335672,27 Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan dari usahatani padi sawah memberikan kontribusi yang paling tinggi karena usahatani padi sawah merupakan sumber pendapatan utama bagi keluarga yang ada di Desa Lawada Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna Barat Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 10 Pendapatan dari usahatani padi sawah yang diterima petani setiap panen berasal dari jumlah penerimaan yang diterima petani dikurangi dengan semua biaya yang digunakan pada saat proses produksi Biaya-biaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah biaya variabel dan biaya tetap Dengan demikian dapat diketahui biaya total, penerimaan dan pendapatan yang diperoleh petani responden untuk kegiatan usahatani padi sawah di Desa Lawada yaitu dilihat pada Tabel 4 berikut:

Tabel 4 Rata-Rata Pendapatan Petani Padi Sawah Per Musim Tanam di Desa Lawada Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna Barat, Tahun 2015 No Uraian Jumlah (Rp) 1 19999054 2 Penerimaan Biaya a Variabel - Benih - Pupuk - Pestisida - Tenaga kerja - Sewa traktor - Penggilingan - Bahan bakar Total biaya variabel b Tetap - Pajak tanah - Penyusutan alat Total biaya tetap 3 Total biaya 4 Pendapatan Sumber : Data Primer Setelah Diolah 395567 717067 262466 1205405 702702 3046621 176351 6506182 55405 101793 157119 6663381 13335672 Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan petani responden dari usahatani padi sawah adalah sebesar Rp 13335672,27 jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sitorus (2008) tentang Peranan Wanita Tani dalam Usahatani Padi sawah dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Keluarga di Desa Sionggang Utara, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba Samosir, Medan maka pendapatan petani dari usahatani padi sawah di Desa Lawada lebih besar dari pendapatan petani di Desa Siongging Utara yaitu sebesar Rp 8893978,04 Pendapatan yang diterima petani padi sawah merupakan hasil dari usahatani padi sawah yang telah digelutinya dengan menggunakan beberapa faktor produksi Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dilampiran 11a, 11b, 11c, dan 11d Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tentang peran wanita tani dalam usahatani padi sawah dan kontribusinya terhadap pendapatan keluarga di Desa Lawada Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna Barat, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1 Peran wanita tani dalam usahatani padi sawah di Desa Lawada Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna Barat yaitu berada pada kategori tinggi 2 Alokasi waktu wanita tani dalam usahatani pado sawah di Desa Lawada Kecamatan Saran Sawerigadi Kabupaten Muna Barat berada pada kategori sedang 1 Dengan melihat tingginya peran tenaga kerja yang diberikan wanita terhadap usahatani padi sawah, maka disarankan tenaga kerja wanita perlu diberikan pelatihan atau pendidikan baik dalam hal pertanian, bisnis maupun ekonomi keluarga agar wanita mampu memberikan kontribusi yang tinggi terhadap pendapatan keluarga 2 Kepada petani padi sawah diharapakan tetap mempertahankan produksi padi sawah yang diperoleh dan selalu melibatkan wanita tani dalam kegiatan usahataninya agar dapat memberikan hasil yang maksimal sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan keluarga DAFTAR PUSTAKA Arikunto,S 2002 Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi) Rineka Cipta Jakarta Boserup, E 2010 Peranan Wanita dalam Perkembangan Ekonomi Yayasan Obor Indonesia Jakarta Data Potensi Desa Lawada Kecamatan Saweigadi Kabupaten Muna Barat Tahun 2014 Dinas Pertanian, 2013 Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara Diakses Tanggal 15 Juni 2015 dari http://distansultraprovgoid Hutajulu, AT 2004 Peranan Wanita dalam Pembangunan (Suatu Pengantar) Fakultas Pertanian-USU, Medan Kartasapoetra 1988 Pengantar Ekonomi Produksi Pertanian Bina Aksara Jakarta Lesmana, 2005 Peranan Wanita dalam Pengambilan Keputusan Penerapan Teknologi pada Usahatani Salak Pondoh Nglumut EPP Vol 12(1): 29-38 Lewa, 2014 Kontribusi Tenaga Kerja Wanita Tani pada Usahatani Padi Sawah di Desa Wuliwali Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo Fakultas Pertanian Universitas Hasanudin, Makassar

Sujono, 2009 (Dalam Nur Ana 2010) Hubungan Peran Penyuluh Pertanian dengan Kinerja Kelompok Tani Kendari Sukesi, K MS 2002 Hubungan Kerja Dan Dinamika Hubungan Gender Dalam Sistem Pengusahaantebu Rakyat Lembaga Penerbitan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang