ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN AIR MINUM AQUA DI KOTA YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI KABUPATEN PURWOREJO

MINUMAN RINGAN TEH BOTOL SOSRO

Oleh : Nur Baety Isnaeny Manajemen ABSTRAK

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS MELALUI KEPUASAN SEBAGAI INTERVENING (Studi pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta)

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk

Kata Kunci: Persepsi Nilai, Persepsi Kualitas, Citra Perusahaan, Kepuasan Konsumen, Loyalitas Konsumen

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk

BAB III. Metode Penelitian

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH KULAITAS PELAYANAN SALESMAN TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN PADA PT. KALBE FARMA TRADING DAN DISTRIBUTION DI KOTA PALOPO

Yuniar Amalia S Manajemen Ekonomi 2015

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN

Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam bidang industri manufaktur yang memproduksi furniture. Perusahaan ini

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAJAR DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

PENGARUH KEMASAN, MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SHAMPO PANTENE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat, diiringi dengan

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK

Dwy Tsalimah M. Sari Edy Prihantoro, SS,. MMSI.

ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG. (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS)

Pengaruh Brand Community Terhadap Loyalitas Merek Pada Komunitas Yamaha Vixion Club Purworejo

DHORI PRIDANA KUSUMA B

PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGI KONSUMEN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN POND S

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU AS

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH CUSTOMER SATISFACTON DAN SWITCHING BARRIER TERHADAP CUSTOMER RETENTION (Studi pada Konsumen Kosmetik Wardah di Purworejo)

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBAHASAN. PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA RUMAH MAKAN SPESIAL SAMBAL DI PABELAN

Oleh. B. Purnomo dan Y. Susanto (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. berkembang cukup besar, karena sepeda motor saat ini telah menjadi salah

BAB III METODE PENELITIAN. pemikiran dalam penelitian ini terkait dengan faktor-faktor yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi setiap saat, baik pada diri pelanggan seperti selera maupun

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha saat ini semakin ketat, setiap perusahaan harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen apa yang akan dimiliki oleh suatu entitas. (Patricia, 2007:5). Keahlian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan menjawab hipotesis penelitian yang diajukan.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilimiah serta aturan aturan yang berlaku (Natsir,

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci : brand trust, brand reliability, brand intentions, loyalitas konsumen. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NOTEBOOK TOSHIBA. Gesit Sukma Arif Wibowo

ANALISIS PENERAPAN LOYALTY PROGRAM PADA INDUSTRI PERHOTELAN DI SURABAYA. Christina Esti Susanti ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu di Bank BRI Tamantirto Kasihan, di

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK, MEREK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI SURABAYA

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB III METODE PENELITIAN

memberikan kepuasan konsumen jangka panjang.

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus UKDW

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN SUPLEMEN IMPOR DARI USA DI KABUPATEN BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH HARGA, KEPUASAN KONSUMEN, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS MEREK SEPEDA MOTOR HONDA. (Studi Kasus Pada Masyarakat Di Surakarta)

BAB III METODE PENELITIAN. Adalah variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi variabel terikat.

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

PERAN KEPERCAYAAN MEREK SEBAGAI VARIABEL MEDIASI ANTARA KARAKTERISTIK MEREK DENGAN LOYALITAS MEREK PRODUK CINDERAMATA DAGADU DJOKDJA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMAKAIAN JASA ASURANSI AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG PURWOREJO

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan pemasaran yang penting dalam strategi produk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

III. METODE PENELITIAN. Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan

PENGARUH STRATEGI DIFERENSIASI PRODUK, MEREK, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SATRIA F150: HYPER UNDERBONE

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. independen yang memiliki pengaruh terhadap kepercayaan merek adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menggarap konsumen-konsumen potensial baru agar tertarik dengan. perusahaan dan tidak memilih perusahaan pesaing.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA GUNADARMA DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE ANDROID MEREK SAMSUNG.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN AIR MINUM AQUA DI KOTA YOGYAKARTA Sarjita Akademi Manajemen Administrasi YPK Yogyakarta ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh brand predictability, brand competence, brand reputation, company characteristic dan consumer brand characteristic terhadap brand loyalty dan menganalisis variabel yang paling dominan mempengaruhi brand loyalty. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu peneliti memilih anggota-anggota sampel yang memenuhi beberapa kriteria. Peneliti memilih anggota-anggota sampel yang memenuhi kriteria tertentu yaitu: konsumen yang telah mengkonsumsi air minum Aqua kurang lebih 3 bulan terakhir. Sampel ini diambil dengan anggapan bahwa dalam kurun waktu tersebut pengguna telah merasakan manfaat produk yang digunakannya. Jumlah kuesioner yang dapat diolah berjumlah 96 kuesioner. Kata kunci : brand predictability, brand competence, brand reputation, company characteristic, consumer brand characteristic, brand loyalty. PENDAHULUAN Produk yang berkualitas dengan harga bersaing merupakan kunci utama dalam memenangkan persaingan, yang pada akhirnya akan dapat memberikan nilai kepuasan yang lebih tinggi kepada pelanggan. Pelanggan kini memiliki tuntutan nilai yang jauh lebih besar dan beragam karena pelanggan dihadapkan pada berbagai pilihan berupa barang maupun jasa yang dapat mereka beli. Dalam hal ini penjual harus memberikan kualitas produk yang dapat diterima, karena bila tidak, pelanggan akan segera beralih kepada pesaing. PT Tirta Investama adalah salah satu produsen air minum terbesar di Indonesia. Merek air minum yang dimiliki adalah Aqua. Aqua merupakan merek yang sangat terpercaya dan tidak diragukan lagi kualitas produknya. Persaingan yang begitu ketat dalam bisnis air minum ini terlihat dari banyaknya produsen yang memproduksi produk sejenis yang banyak beredar di pasaran. Sehingga tidak dapat dihindari persaingan merebutkan konsumen menjadi hal yang sangat wajib. 24

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan banyak konsumen adalah menciptakan loyalitas. Loyalitas pelanggan merupakan tujuan inti yang diupayakan perusahaan. Hal ini dikarenakan dengan loyalitas sesuai dengan yang diharapkan, dapat dipastikan perusahaan akan meraih keuntungan. Penelitian ini mencoba menguji beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan kepercayaan yaitu brand predictability, brand competence, brand reputation, company characteristic dan consumer brand characteristic. Penelitian ini mencoba untuk mengembangkan penelitian terdahulu dengan cara menguji kepercayaan terhadap merek (trust in a brand) sebagai variabel yang mempengaruhi loyalitas merek. Sehingga judul penelitian yang dapat disusun dalam penelitian ini adalah Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air Minum Aqua di Kota Yogyakarta. LANDASAN TEORI Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba. Arti pemasaran sering dikacaukan dengan pengertian-pengertian: (1) Penjualan, (2) Perdagangan, dan (3) Distribusi. Padahal istilah-istilah tersebut hanya merupakan satu bagian dari kegiatan pemasaran secara keseluruhan. Proses pemasaran ini sudah dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan (Dharmmesta dan Handoko, 2000). Konsep pemasaran (Marketing Concept) bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen, atau berorientasi pada konsumen (Consumer Oriented). Hal ini secara azasi berbeda dengan falsafah bisnis terdahulu yang berorientasi pada produk (Product Concept), dan penjualan (Sales Concept atau keuangan perusahaan/financial Concept). Secara defenitif dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Tiga unsur pokok dalam konsep pemasaran: (1) Orientasi pada konsumen (Consumer Oriented), (2) Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral (Integrated Marketing), (3) Kepuasan konsumen (Consumer Satisfaction) (Dharmmesta dan Handoko, 2000). 25

Perilaku Konsumen Perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Engel, et al, 1994). Perilaku konsumen (Consumer Behavior) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Ada dua elemen penting dari arti perilaku konsumen itu : (1) Proses pengambilan keputusan, dan (2) Kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan individu menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa ekonomis (Dharmmesta dan Handoko, 2000). Perilaku konsumen (Consumer Behavior) juga dapat didefenisikan sebagai tindakan konsumen yang digunakan untuk mencari, memutuskan, menggunakan, mengevaluasi dan membuang produk dan jasa dalam rangka memuaskan kebutuhan mereka. Titik tolak untuk memahami perilaku pembeli adalah model rangsangan-tanggapan (Stimulus-respon model). Merek Kotler (2000) menjelaskan bahwa merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong, (1996) merek adalah janji penjual untuk menyampaikan kumpulan sifat, manfaat dan jasa spesifik secara konsisten kepada pembeli. Merek terbaik menjadi jaminan mutu. Merek merupakan sebuah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk megenali produk atau jasa dari seorang atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Dalam definisi yang berbeda merek (brand) bukanlah sekedar nama, istilah (term), tanda (sign), simbol atau kombinasinya. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan features, benefits dan services kepada para pelanggan. Dan janji inilah yang membuat masyarakat luas mengenal merek tersebut, lebih dari merek yang lain (Aaker, 1997). Kenyataannya, sekarang ini karakteristik unik dari pemasaran modern bertumpu pada penciptaan merek-merek yang bersifat membedakan (different) sehingga dapat memperkuat citra merek perusahaan. Semua perusahaan ingin membangun ekuitas merek yang kuat, karena adanya korelasi positif antara ekuitas merek yang kuat dengan keuntungan yang tinggi dan memberi laba bersih masa depan bagi perusahaan (Aaker, 1997). 26

Loyalitas Merek Loyalitas konsumen menunjukkan perilaku yang dimaksudkan berkaitan dengan produk atau jasa. Hal ini termasuk kemungkinan pembelian mendatang atau pembaharuan kontrak jasa atau sebaliknya, seberapa mungkin konsumen akan beralih ke penyedia jasa atau merek lain. Konsumen mungkin menjadi loyal karena hambatan peralihan yang tinggi berkaitan dengan faktor- faktor teknis, ekonomis dan psikologis yang menjadikannya mahal atau sulit bagi konsumen untuk mengubah pemasok. Konsumen juga dapat menjadi loyal karena puas dengan pemasok atau merek produk, sehingga ingin terus melanjutkan hubungan. Karena kebanyakan hambatan terbatas daya tahannya, perusahaan cenderung mendekati kepuasan sebagai strategi yang potensial dalam jangka panjang. Selnes (1993) menjelaskan loyalitas pelanggan menunjukkan perilaku yang dimaksudkan berkaitan dengan produk atau jasa. Hal ini termasuk kemungkinan pembelian mendatang atau pembaharuan kontrak jasa atau sebaliknya, seberapa mungkin konsumen akan beralih ke penyedia jasa atau merek lainnya. Kosumen yang loyal merek dapat diidentifikasi berdasarkan pola pembeliannya, seperti runtutan pembelian atau proporsi pembelian. Loyalitas merek harus dikembangkan mencakup semua aspek psikologis secara total agar tidak mudah berubah, yaitu aspek kognitif, afektif, konatif dan tindakan (Dharmmesta, 1999). Sedangkan Mowen dan Minor (1998) dalam Dharmmesta (1999) menggunakan definisi loyalitas merek dalam arti kondisi dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya dimasa mendatang. Definisi ini didasarkan pada pendekatan keperilakuan dan pendekatan sikap. Pendekatan keperilakuan mengungkapkan bahwa loyalitas berbeda dengan perilaku beli ulang, loyalitas merek menyertakan aspek emosi, perasaan atau kesukaan terhadap merek tertentu di dalamnya sedang pembelian ulang hanya perilaku konsumen yang membeli berulang-ulang. Dengan demikian pendekatan sikap termasuk di dalamnya. Loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk/jasa yang dihasilkan oleh badan usaha tersebut membutuhkan waktu yang lama melalui suatu proses pembelian yang berulang-ulang tersebut (Olson, 1993). Komitmen oleh Morgan dan Hunt (1994) dijelaskan sebagai keinginan untuk tetap mempertahankan suatu hubungan yang bernilai jangka panjang. Pihak-pihak yang terlibat mengindentifikasi bahwa sebenarnya komitmen merupakan kunci untuk mecapai hasil yang menguntungkann bagi mereka sendiri. Lau dan Lee (1999) mempercayai bahwa suatu merek akan mewakili komponen penting dari sikap atau kecenderungan pribadi yang dihubungkan dengan loyalitas merek. Maka menurutnya memahami loyalitas merek tidak dapat dicapai ta npa suatu pengujian dari kepercayaan terhadap merek dan bagaimana kepercayaan terhadap merek tersebut dihubungkan dengan loyalitas merek. 27

Kerangka Konseptual Dalam studi ini, model penelitian didasarkan pada tiga karakteristik yang merupakan anteseden dari kepercayaan dalam suatu merek. Pertama, karakteristik merek, kedua, karakteristik perusahaan, ketiga, karakteristik merek konsumen. Berdasarkan variabel yang termasuk dalam trust in a brand maka model konseptual yang dapat disusun adalah sebagai berikut: Brand predictability Brand competence Brand reputation Brand loyalty Company characteristic Consumer Brand Characteristic Gambar 1. Model penelitian Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban permasalahan sementara yang bersifat dugaan dari suatu penelitian. Berikut adalah hipotesis penelitian yang dapat disusun : H1: brand predictability berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty. H2: brand competence berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty. H3: brand reputation berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty. H4: company characteristic berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty H5: consumer brand characteristic berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty. H6: brand predictability, brand competence, brand reputation, company characteristic dan consumer brand characteristic secara serentak berpengaruh terhadap brand loyalty. H7: Diantara variabel brand predictability, brand competence, brand reputation, company characteristic dan consumer brand characteristic tersebut brand predictability yang berpengaruh dominan terhadap brand loyalty. 28

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah para konsumen yang mengkonsumsi air minum Aqua di kota Yogyakarta. Sedangkan sampel yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah para konsumen yang mengkonsumsi air minum Aqua khususnya responden yang telah berkelua rga. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan nonprobability sampling, dimana pengambilan sampel adalah tidak acak. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu peneliti memilih anggota-anggota sampel yang memenuhi beberapa kriteria. Peneliti memilih anggota-anggota sampel yang memenuhi kriteria tertentu yaitu: konsumen yang telah mengkonsumsi air minum Aqua kurang lebih 3 bulan terakhir. Sampel ini diambil dengan anggapan bahwa dalam kurun waktu tersebut pengguna telah merasakan manfaat produk yang digunakannya. Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 100 responden. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Data primer dalam penelitian ini adalah bersumber dari jawaban konsumen yang menjadi responden. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner diberikan dan diambil langsung oleh peneliti. Uji Kualitas Instrumen a. Pengujian Validitas Pengujian validitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mengukur apa yang diukur atau dengan kata lain apakah alat ukur tersebut telah tepat untuk mengukur objek yang diteliti (Kuncoro, 2003). Uji validitas dilakukan dengan meggunakan korelasi product moment dengan taraf signifikansi 5%. b. Pengujian Reliabilitas Reliabilitas menunjukan konsistensi dan stabilitas dari skor (skala pengukuran). Kriteria yang digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas adalah besarnya nilai cronbach s alpha. Instrumen penelitian disebut handal apabila hasil pengujian menunjukan alpha lebih besar dari 0.7 (Sekaran, 2000). 29

Metode Analisis Data Pengujian hipotesis 1 sampai dengan 5 dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi berganda. Persamaan regresi yang dapat disusun adalah sebagai berikut: Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + e a = konstanta b = koefisien regresi X1 = brand predictability X2 = brand competence X3 = brand reputation X4 = Company characteristic X5 = Consumer Brand characteristic e = error HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Kualitas Instrumen a. Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pearson correlation product moment dengan bantuan SPSS 16. Instrumen penelitian dikatakan valid apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 5%. Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing variabel. Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel Brand Predictability (X1) No Pertanyaan Nilai Koefisien Sig Keterangan 1 BP1 0.935 0,000 Valid 2 BP2 0.936 0,000 Valid 3 BP3 0.900 0,000 Valid 4 BP4 0.843 0,000 Valid Berdasarkan Tabel 1 di atas hasil uji validitas variabel brand predictability dengan metode pearson correlations dapat diketahui bahwa instrumen yang diujikan adalah valid (sahih) karena nilai signifikan lebih kecil dari 0.05. Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel Brand Competence (X2) No Pertanyaan Nilai Koefisien Sig Keterangan 1 BC1 0.708 0,000 Valid 2 BC2 0.769 0,000 Valid 3 BC3 0.837 0,000 Valid 4 BC4 0.815 0,000 Valid 5 BC5 0.780 0,000 Valid 30

Berdasarkan Tabel 2 di atas hasil uji validitas variabel brand competence dengan metode pearson correlations dapat diketahui bahwa instrumen yang diujikan adalah valid (sahih) karena nilai signifikan lebih kecil dari 0.05. Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel Brand Reputation (X3) No Pertanyaan Nilai Koefisien Sig Keterangan 1 BR1 0.860 0,000 Valid 2 BR2 0.925 0,000 Valid 3 BR3 0.896 0,000 Valid 4 BR4 0.862 0,000 Valid Berdasarkan Tabel 3 di atas hasil uji validitas variabel brand Reputation dengan metode pearson correlations dapat diketahui bahwa instrumen yang diujikan adalah valid (sahih) karena nilai signifikan lebih kecil dari 0.05. Tabel 4. Hasil Uji Validitas Variabel Company Characteristic (X4) No Pertanyaan Nilai Koefisien Sig Keterangan 1 CC1 0.816 0,000 Valid 2 CC2 0.780 0,000 Valid 3 CC3 0.749 0,000 Valid 4 CC4 0.675 0,000 Valid Berdasarkan Tabel 4 di atas hasil uji validitas variabel Company Characteristic dengan metode pearson correlations dapat diketahui bahwa instrumen yang diujikan adalah valid (sahih) karena nilai signifikan lebih kecil dari 0.05. Tabel 5. Hasil Uji Validitas Variabel Consumer Brand Characteristic (X5) No Pertanyaan Nilai Koefisien Sig Keterangan 1 CB1 0.861 0,000 Valid 2 CB2 0.874 0,000 Valid 3 CB3 0.828 0,000 Valid 4 CB4 0.819 0,000 Valid 5 CB5 0.846 0,000 Valid Berdasarkan Tabel 5 di atas hasil uji validitas variabel consumer brand characteristic dengan metode pearson correlations dapat diketahui bahwa instrumen yang diujikan adalah valid (sahih) karena nilai signifikan lebih kecil dari 0.05. Tabel 6. Hasil Uji Validitas Variabel Brand Loyalty (Y) No Pertanyaan Nilai Koefisien Sig Keterangan 1 BL1 0.715 0,000 Valid 2 BL2 0.904 0,000 Valid 3 BL3 0.795 0,000 Valid 4 BL4 0.770 0,000 Valid 5 BL5 0.873 0,000 Valid 31

Berdasarkan Tabel 6 di atas hasil uji validitas variabel brand loyalty dengan metode pearson correlations dapat diketahui bahwa instrumen yang diujikan adalah valid (sahih) karena nilai signifikan lebih kecil dari 0.05. b. Uji Reliabilitas Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan komputer program SPSS didapatkan hasil bahwa alat ukur yang digunakan reliabel karena mempunyai Cronbach s Alpha lebih besar dari 0,6 (Sekaran, 2000). Hasil yang tersaji dalam lampiran uji reliabilitas terangkum dalam Tabel 7. Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach s Alpha Status Brand Predictability (X1) 0.924 Reliabel Brand Competence (X2) 0.840 Reliabel Brand Reputation (X3) 0.907 Reliabel Company Characteristic (X4) 0.744 Reliabel Consumer Brand Characteristic (X5) 0.900 Reliabel Brand loyalty (Y) 0.869 Reliabel Berdasarkan Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa nilai cronbach s alpha untuk variabel Brand Predictability (X1) sebesar 0.924, Brand Competence (X2) sebesar 0.840, Brand Reputation (X3) sebesar 0.907, Company Characteristic (X4) sebesar 0.744, Consumer Brand Characteristic (X5) sebesar 0.900, dan Brand loyalty (Y) sebesar 0.869. Nilai cronbach s alpha semua variabel tersebut di atas 0.70 maka dapat disimpulkan alat ukur yang digunakan tersebut reliabel. ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Regresi Berganda Pengaruh antara citra merek terhadap keputusan pembelian dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berikut adalah hasil pengujianya: Untuk menguji pengaruh variabel brand predictability, brand competence, brand reputation, company characteristic dan consumer brand characteristic terhadap brand loyalty, maka dapat dirumuskan model persamaan regresi yaitu: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +b 3 X 3 ++b 4 X 4 +b 5 X 5 +e Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows diperoleh hasil yang dapat dilihat pada Tabel 8 sebagai berikut : 32

Tabel 8. Pengaruh Variabel Trust In Brand Terhadap Brand Loyalty Variabel Standardized t hitung Sig. Ket. Coefficients (Beta) Brand predictability (X1) 0.020 0.594 0.554 Tidak Signifikan Brand competence (X2) 0.136 2.909 0.005 Signifikan Brand reputation (X3) 0.303 5.649 0.000 Signifikan Company characteristic (X4) 0.069 1.155 0.251 Tidak Signifikan Consumer brand characteristic (X5) 0.527 8.198 0.000 Signifikan R = 0.968 F hitung = 266.221 R 2 = 0.937 Sig. F = 0.000 Adjusted R 2 = 0.933 Berdasarkan Tabel 8 dapat diperoleh persamaan regresi hasil estimasi adalah sebagai berikut : Y = 0.020X 1 + 0.136X 2 + 0.303X 3 + 0.069X 4 + 0.527X 5 Pengujian hipotesis 1. Pengujian secara serentak (Uji F) Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel brand predictability (X1), brand competence (X2), brand reputation (X3), company characteristic (X4) dan consumer brand characteristic (X5) secara serentak terhadap brand loyalty. Pengujian melalui uji F adalah dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan derajat signifikansi 5%. Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat signifikansi F. hitung yang lebih kecil dari derajat signifikansi 5%. Hasil uji F tersebut dapat diuraikan bahwa variabel brand predictability, brand competence, brand reputation, company characteristic dan consumer brand characteristic secara serentak mempunyai pengaruh signifikan terhadap brand loyalty. Dengan demikian hipotesis keenam yang menyatakan ada pengaruh secara serentak variabel brand predictability, brand competence, brand reputation, company characteristic dan consumer brand characteristic terhadap brand loyalty dapat diterima. 2. Uji t Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas yaitu brand predictability (X1), brand competence (X2), brand reputation (X3), company characteristic (X4) dan consumer brand characteristic (X5) secara parsial terhadap brand loyalty (Y) yaitu dengan membandingkan signifikansi t hitung dengan taraf signifikan 5%. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 16.00 dapat diketahui: a. Variabel brand predictability (X1) mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.554 yang lebih besar dari taraf signifikansi 5%. Berarti secara parsial variabel brand predictability (X1) tidak berpengaruh terhadap brand loyalty (Y). 33

b. Variabel brand competence (X2) mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.005 yang lebih kecil taraf signifikansi 5%. Berarti secara parsial variabel brand competence (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty (Y). c. Variabel brand reputation (X3) mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.000 yang lebih kecil taraf signifikansi 5%. Berarti secara parsial variabel brand reputation (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty (Y). d. Variabel company characteristic (X4) mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.251 yang lebih kecil taraf signifikansi 5%. Berarti secara parsial variabel company characteristic (X4) tidak berpengaruh terhadap brand loyalty (Y). e. Variabel consumer brand characteristic (X5) mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.000 yang lebih kecil taraf signifikansi 5%. Berarti secara parsial variabel consumer brand characteristic (X5) berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty (Y). f. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan pada Tabel 4.15 dapat diketahui variabel yang dominan mempengaruhi variabel brand loyalty adalah variabel consumer brand characteristic (X5) karena memiliki nilai signifikansi 0.000 dan nilai koefisien beta paling besar yaitu 0,527. 3. Koefisien Determinasi R 2 Besarnya koefisien determinasi (Adjusted R 2) adalah sebesar 0.933 artinya pengaruh variabel brand predictability (X1), brand competence (X2), brand reputation (X3), company characteristic (X4) dan consumer brand characteristic (X5) terhadap brand loyalty (Y) sebesar 93.3% sedangkan sisanya 6.7% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian setelah diolah dengan menggunakan alat analisis yang digunakan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Secara parsial brand predictability (X1) tidak berpengaruh terhadap brand loyalty pada konsumen air minum Aqua di Yogyakarta dengan koefisien beta sebesar 0.020 dan dengan tingkat signifikan 0.554 2. Secara parsial brand competence (X2) berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty pada konsumen air minum Aqua di Yogyakarta dengan koefisien beta sebesar 0.136 dan dengan tingkat signifikan 0.005. 34

3. Secara parsial brand reputation (X3) berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty pada konsumen air minum Aqua di Yogyakarta dengan koefisien beta sebesar 0.303 dan dengan tingkat signifikan 0,000. 4. Secara parsial company characteristic (X4) tidak berpengaruh terhadap brand loyalty pada konsumen air minum Aqua di Yogyakarta dengan koefisien beta sebesar 0.069 dan dengan tingkat signifikan 0.251. 5. Secara parsial consumer brand characteristic (X5) berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty pada konsumen air minum Aqua di Yogyakarta dengan koefisien beta sebesar 0.527 dan dengan tingkat signifikan 0,000. 6. Secara bersama-sama variabel trust in a brand yang meliputi brand predictability, brand competence, brand reputation, company characteristic dan consumer brand characteristic secara serentak berpengaruh terhadap brand loyalty. Besarnya F Hitung variabel trust in a brand tersebut adalah 266.221 dengan tingkat signifikan 0.000. 7. Diantara variabel brand predictability, brand competence, brand reputation, company characteristic dan consumer brand characteristic yang berpengaruh dominan terhadap brand loyalty adalah consumer brand characteristic. Hal ini ditunjukkan dengan nilai beta variabel consumer brand characteristic 0.527 lebih besar dari koefisien beta variabel lainnya. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Disarankan kepada perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan consumer brand characteristic. Hal ini disebabkan oleh variabel consumer brand characteristic merupakan variabel yang paling kuat dan dominan berpengaruh terhadap brand loyalty. Upaya peningkatan kepercayaan konsumen terhadap consumer brand characteristic tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan intensitas kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat sehingga citra dan kredibilitas perusahaan dapat terus terjaga. 2. Penelitian ini hanya meneliti responden rumah tangga. Disarankan penelitian mendatang diarahkan meneliti banyak kategori responden, seperti perusahaan, instansi pemerintah maupun pendidikan. 35

DAFTAR PUSTAKA Aaker A David. 1997. Ekuitas Merek. Edisi Indonesia. Jakarta : Mitra Utama. Dharemmesta, B. Swastha. (1999), Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual sebagai Panduan Bagi Peneliti, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 14, No. 3, hal. 73-88. Dharmmesta, B.S dan T.H. Handoko (2000), Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen, Yogyakarta: BPFE. Kotler, Philip and Gary Armstrong, (1996), Principles Of Marketing, Seventh Edition, International Editrion, Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey. Kotler, Philip. (2000) Prentice Hall. Principles of Marketing, Millenium Edition, Nortwestern University, Morgan, R.M., and Hunt, S.D. (1994), The Commitment-Trust Theory of Relationship Marketing, Journal of Marketing, Vol. 58, pp. 20-38. Selnes, F. (1993), An Examination of the Effect of Product Performance on Brand Reputation, Satisfaction and Loyalty, Journal of Marketing, Vol. 27 No. 9, pp 19-35. 36