DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEJARAH UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH I. KELAYAKAN PENYAJIAN A. Teknik Penyajian Butir 1 Kekonsistenan sistematika Sistematika penyajian dalam bab memuat peta konsep, pendahuluan/prolog, isi, penutup/ringkasan/rangkuman dan evaluasi ditampilkan secara konsisten dalam tiap bab. Butir 2 Keseimbangan antarbab Uraian substansi antarbab (tercermin dalam jumlah halaman) proporsional dengan mempertimbangkan KI dan KD yang didukung dengan beberapa ilustrasi dan gambar secara seimbang sesuai dengan kebutuhan pada masing-masing pokok bahasan. Butir 3 Keruntutan konsep Konsep yang disajikan secara runtut dari hal yang sederhana ke yang kompleks, dari yang konkret ke abstrak, dari lingkungan terdekat ke lingkungan yang jauh dari kehidupan peserta didik. B. Penyajian Pembelajaran Butir 4 Berpusat pada peserta didik Penyajian materi menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran. Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipatif, sehingga uraian dalam buku perlu didukung oleh kegiatan yang mampu membentuk kemandirian misalnya melalui tugas-tugas mandiri. Butir 5 Kontekstual dan komprehensif Penyajian materi dikembangkan dari fakta, peristiwa, dan kondisi lokal, nasional, regional dan global/internasional Butir 6 Menggugah berpikir kritis Penyajian materi dapat merangsang peserta didik untuk bertanya kepada guru, orangtua atau orang lain tentang hal-hal yang sudah dan sedang dipelajarinya. Ilustrasi, dan soal latihan mendorong peserta didik untuk berpikir kritis. Butir 7 Variasi penyajian Materi dipaparkan secara variatif sesuai materi ajar sehingga dalam proses pembelajaran dapat menarik peserta didik untuk belajar dengan senang dan bersemangat. Misalnya diawali dengan contoh kasus, baru kemudian paparan, dan latihan, atau diawali dengan pertanyaan yang menggugah minat, contoh, paparan, simulasi, dan sebagainya. Pemilihan gambar harus jelas, fokus, relevan, komunikatif sesuai dengan pokok bahasan. 1
Butir 8 Butir 9 Butir 10 Butir 11 Butir 12 Butir 13 Merangsang berpikir kronologis Materi sejarah mencerminkan kemampuan untuk mendorong terbentuknya cara berpikir kronologis (diakronis), logis, kritis, dan analitis (sinkronis) yang didukung dengan contoh dalam peristiwa sejarah yang tidak bersifat anakronis (peristiwa yang tidak sesuai dengan konteks zamannya). Merangsang berpikir kausalitas (sebab akibat) Materi sejarah mampu memberikan landasan terciptanya cara berpikir prosesual berdasarkan aspek spasial dan temporal dalam memahami perubahan dan perkembangan peristiwa sejarah dalam masyarakat yang dilengkapi dengan contoh peristiwa sejarah. Mendorong berpikir komparatif Buku ajar mampu menyajikan berbagai perbandingan contoh/ilustrasi dari fakta sejarah untuk mencapai kedalaman wawasan dan objektivitas yang akhirnya mampu melahirkan visi dan orientasi sejarah Indonesia sebagai sarana pendidikan antara lain: cinta tanah air, rela berkorban, nasionalisme, dan keutuhan NKRI. Tidak bersifat indoktrinasi Materi sejarah dalam buku ajar sejarah mampu menyajikan sumber sejarah secara analitis, kritis, dan objektif berdasarkan penggunaan sumber yang komparatif, valid dan reliabel yang terlihat dalam kasus-kasus peristiwa sejarah. Menekankan kearifan sejarah Sajian materi memberikan makna bagi kehidupan sekarang bagi peserta didik dengan menghindari konflik, dendam, SARA, dan permusuhan antar anak bangsa, di masa kini dan yang akan datang, serta mengedepankan kesetaraan jender. Relevansi ilustrasi dengan peristiwa yang diceritakan Gambar, peta, dan ilustrasi lain harus relevan dengan materi sejarah yang disajikan. C. Kelengkapan Penyajian Butir 14 Kata pengantar Pengantar pada awal buku berisi tujuan penulisan, cara belajar yang harus diikuti, ucapan terimakasih, kelebihan buku, keterbatasan buku dan hal lain yang dianggap penting. Butir 15 Daftar isi Berisi struktur buku secara lengkap yang memberikan gambaran tentang isi buku secara umum. Dibuat dalam bentuk pointer dan halaman materi ajar. Butir 16 Peta konsep Peta konsep berisi tentang bagan, flowchart hubungan antarkonsep yang dibahas dalam bab. 2
Butir 17 Pendahuluan Mengantarkan peserta didik untuk mengenal dan memahami materi yang akan dipaparkan, sehingga dapat menarik peserta didik untuk belajar lebih jauh tentang isi buku. Pendahuluan mengawali tiap bab. Butir 18 Glosarium Glosarium berisi istilah-istilah penting dalam teks dengan penjelasan arti istilah tersebut, dan ditulis alfabetis. Butir 19 Daftar pustaka Daftar buku yang digunakan sebagai bahan rujukan dan bacaan yang berupa konsep dan teori harus up to date (< 5 tahun). Sementara bahan yang berkaitan dengan substans/materi yang digarap disesuaikan dengan tahun atau periode yang diteliti. Penulisan buku tersebut yang diawali dengan nama pengarang (yang disusun secara alfabetis), tahun terbitan, judul buku, tempat, dan nama penerbit Butir 20 Daftar indeks (subjek dan orang) Indeks subjek merupakan daftar kata-kata penting diikuti nomor halaman kemunculan, indeks orang merupakan daftar tokoh-tokoh penting dalam materi diikuti oleh nomor halaman kemunculan. Butir 21 Tabel, gambar dan ilustrasi disertai identitas Tabel dan gambar, mempunyai identitas berupa judul, nomor urut gambar/tabel dan rujukan. Butir 22 Butir 23 Butir 24 Rangkuman dan refleksi Rangkuman berisi konsep-konsep penting yang ditulis secara ringkas dan jelas, memudahkan peserta didik memahami keseluruhan isi bab. Refleksi memuat kesimpulan sikap dan perilaku yang harus diteladani khususnya dalam materi sejarah. Evaluasi Evaluasi mengukur pencapaian kompetensi dasar, dapat mengungkapkan kemampuan ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Struktur kalimat evaluasi sebaiknya tidak dalam bentuk perintah tapi berupa ajakan, dan ada umpan baliknya. Pornografi Materi tidak memuat uraian, penjelasan, gambar, dan ilustrasi lain yang memuat unsur-unsur pornografi 3
II. KEBAHASAAN A. Sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik Butir 25 Kesesuaian dengan tingkat perkembangan berpikir peserta didik Bahasa yang digunakan, baik untuk menjelaskan konsep maupun ilustrasi aplikasi konsep, menggambarkan contoh konkrit (yang dapat dijumpai oleh peserta didik) sampai dengan contoh abstrak (yang secara imajinatif dapat dibayangkan peserta didik). Butir 26 Kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial-emosional peserta didik Bahasa yang digunakan sesuai dengan kematangan emosi peserta didik dengan ilustrasi yang menggambarkan konsepkonsep dari lingkungan terdekat sampai dengan lingkungan global. B. Komunikatif Butir 27 Keterpahaman peserta didik terhadap pesan Pesan (dapat berbentuk materi ajar) disajikan dengan bahasa yang menarik dan lazim dalam komunikasi tulis bahasa Indonesia. Butir 28 Kesesuaian ilustrasi dengan substansi pesan Ilustrasi (peta, citra, dan foto udara) yang digunakan untuk menjelaskan materi dalam setiap bab atau subbab relevan dengan pesan yang disampaikan dalam wacana. C. Dialogis dan Interaktif Butir 29 Kemampuan memotivasi peserta didik untuk merespons pesan Bahasa yang digunakan menumbuhkan rasa senang ketika peserta didik membacanya dan mendorong mereka untuk mempelajari buku tersebut secara tuntas. Butir 30 Dorongan berpikir kritis pada peserta didik Bahasa yang digunakan mampu merangsang peserta didik untuk mempertanyakan dan mencari jawaban wacana dalam buku teks. 4
D. Lugas Butir 31 Butir 32 Ketepatan struktur kalimat Kalimat yang dipakai mewakili isi pesan yang disampaikan dan mengikuti tata kalimat yang benar dalam Bahasa Indonesia. Kebakuan istilah Istilah yang digunakan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan/atau istilah teknis ilmu pengetahuan yang disepakati. E. Keruntutan alur pikir Butir 33 Ketertautan antarbab Penyampaian pesan antara satu bab dengan bab lain yang berdekatan mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi. Butir 34 Ketertautan antara bab dengan subbab Penyampaian pesan antara bab dengan subbab dalam bab mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi. Butir 35 Ketertautan antarsubbab dalam bab Penyampaian pesan antar-sub dengan subbab lain yang berdekatan mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi. Butir 36 Ketertautan antaralinea dalam subbab Penyampaian pesan antaralinea yang berdekatan dalam satu subbab mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi. Butir 37 Ketertautan antarkalimat dalam satu alinea Penyampaian pesan antarkalimat dalam satu alinea mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi. F. Koherensi Butir 38 Butir 39 Butir 40 Keutuhan makna dalam bab Pesan atau materi yang disajikan dalam satu bab harus mencerminkan kesatuan tema. Keutuhan makna dalam subbab Pesan atau materi yang disajikan dalam satu subbab harus mencerminkan kesatuan sub-tema. Keutuhan makna dalam alinea Pesan atau materi yang disajikan dalam satu alinea harus memuat satu pokok pikiran. 5
G. Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang benar Butir 41 Ketepatan tatabahasa Tata kalimat yang digunakan untuk menyampaikan pesan, mengacu pada kaidah tata Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Butir 42 Ketepatan ejaan Ejaan yang digunakan mengacu pada pedoman Ejaan Yang Disempurnakan. H. Penggunaan istilah dan simbol/lambang Butir 43 Konsistensi penggunaan istilah Penggunaan istilah yang menggambarkan suatu konsep, prinsip, asas, atau sejenisnya harus konsisten antarbagian dalam buku. Butir 44 Konsistensi penggunaan simbol/lambang Penggunaan simbol/lambang bermuatan makna tertentu harus konsisten antarbagian dalam buku. 6