Lampiran 4 Panduan scoring untuk mengetahui tingkat kepentingan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 2 Tahapan Studi

III. METODE PENELITIAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

6 PERTIMBANGAN KAWASAN KARST DALAM PENYUSUNAN ZONASI TNMT

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB III METODOLOGI. (c)foto Satelit Area Wisata Kebun Wisata Pasirmukti

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN & IMPLIKASI. Penelitian bertujuan untuk formulasi strategi kompetitif Kantor Akuntan

BUPATI BANDUNG BARAT

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data Metode pengumpulan data Pengolahan data

Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

5 STRATEGI PENYEDIAAN AIR BERSIH KOTA TARAKAN

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KAJIAN SUMBERDAYA EKOSISTEM MANGROVE UNTUK PENGELOLAAN EKOWISATA DI ESTUARI PERANCAK, JEMBRANA, BALI MURI MUHAERIN

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta

Strategi Pengembangan Usaha Dalam Pemberdayaan Ekonomi Pegawai Negeri Sipil Di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Warga Winaya

METODOLOGI. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 37

IV. METODE PENELITIAN

PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RANCANGAN PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA BUNDER

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU

Seminar Nasional IENACO ISSN: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DESTINASI WISATA DAERAH TERTINGGAL

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penentuan Responden Data yang dikumpulkan meliputi:

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. minyak bumi dan gas. Kepariwisataan nasional merupakan bagian kehidupan

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. pengembangan pariwisata dan olahraga di Indonesia. Sport tourism merupakan perpaduan antara olahraga dan rekreasi (wisata)

BAB III METODOLOGI. Gambar 6 Peta Lokasi Penelitian (Sumber: Bappeda, 2004 dan 2010)

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB. III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi. pemasaran pada mierip kafe di. bekasi

METODOLOGI PENELITIAN

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

X. ANALISIS KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa menginginkan agar usaha yang digelutinya dapat survive dan terus

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KABUPATEN LANGKAT

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan

IKHTISAR EKSEKUTIF NO URUSAN SASARAN %

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN. perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan yang lestari.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk mengetahui keadaan lingkungan internal dan lingkungan eksternal Coruca Coffee Shop

ANALISIS SWOT. Analisis Data Input

Hutan di Indonesia memiliki peran terhadap aspek ekonomi, sosial maupun. (Reksohadiprodjo dan Brodjonegoro 2000).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1.1 Latar Belakang. Luas kawasan konservasi di Indonesia sampai dengan tahun 2006 adalah

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DI WANA WISATA CURUG TUJUH CILEMBER

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

I. PENDAHULUAN. kabupaten/kota dapat menata kembali perencanaan pembangunan yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.

Rencana Strategi Sekretariat Daerah Tahun Halaman 9

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

VIII. ANALISIS HIRARKI PROSES (AHP)

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian Desa Mulo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta (Sumber: Triple A: Special Province of Yogyakarta)

BAB III METODE PENELITIAN

7. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WISATA BAHARI DI KAWASAN PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya banyak yang dihuni oleh manusia, salah satunya adalah Pulau Maratua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

Tabel Skor Air Limbah Domestik Skor

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Matriks SWOT Merumuskan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan Kabupaten Luwu

Lampiran 2: Hasil analisis SWOT

Model Optimalisasi Kinerja DAS Solo Berbasis Pemberdayaan Masyarakat menggunakan AHP (Analisis Hirarki Proses) Lokasi SUB DAS :. Nama :...

I11 METODE PENELITIAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB V A. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk penyusunan karya

BAB II PERENCANAAN STRATEGIS

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.13/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Pemerintah akan dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis,

PENILAIAN KAPASITAS (CAPACITY ASSESSMENT) UNTUK MEMPENGARUHI KEBIJAKAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER. 13/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA. pemandangan alam, menyerap, dan menyimpan karbon (Suhendang, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia industri saat ini, penggunaan teknologi

II. TINJAUAN PUSTAKA. pariwisata, seperti melaksanakan pembinaan kepariwisataan dalam bentuk

Transkripsi:

LAMPIRAN

2 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Permasalahan konservasi 1. Permasalahan internal 2. Permasalahan eksternal. Variasi kegiatan di Lampiran 2 Panduan wawancara pengelolaan 1. Apa saja kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari? 2. Sejauh mana pengelolaan yang telah dilakukan?. Seperti apa rencana pengelolaan?. Sejauh mana kegiatan konservasi yang dilakukan terhadap? Lampiran Panduan wawacara untuk stakeholder 1. Sejauh mana kepentingan stakeholder terkait konservasi? 2. Sejauh mana pengaruh stakeholder terkait konservasi?. Seperti apa persepsi stakeholder tentang?. Sejauh mana peran stakeholder terhadap konservasi?. Sejauh mana kebijakan yang diterapkan oleh stakeholder terhadap pengelolaan?

Lampiran Panduan scoring untuk mengetahui tingkat kepentingan 1. Untuk kepentingan apakah instansi Anda melakukan pengelolaan kawasan Goa Pawon? Skor : pertanian, perkebunan, pariwisata, kehutanan, kebudayaan : Skor : jika mempunyai aspek kepentingan Skor : jika mempunyai 2 aspek kepentingan Skor 2 : jika hanya mempunyai salah satu aspek kepentingan saja Skor 1 : tidak memiliki kepentingan 2. Apakah instansi Anda mendapatkan manfaat di? Skor : ekonomi, sosial, politik, kepercayaan publik, manfaat lain : Skor : hanya mendapatkan manfaat dari tiga sektor saja Skor : hanya mendapatkan manfaat dari dua sektor saja Skor 2 : hanya mendapatkan manfaat dari salah satu sektor saja Skor 1 : tidak mendapatkan manfaat. Sumber daya apa saja yang disediakan oleh instansi Anda? Skor : sumberdaya manusia, dana, fasilitas, informasi Skor : hanya menyediakan tiga sumberdaya saja Skor : hanya menyediakan dua sumberdaya saja Skor 2 : hanya menyediakan salah satu sumberdaya saja Skor 1 : tidak menyediakan sumberdaya apapun. Bagaimana kapasitas/kondisi sumberdaya yang disediakan? Keterangan : SDM : jika penempatannya sesuai dengan bidang dan keahliannya, jika diberikan pelatihan, ada reward and punishment Dana : jika dapat menghasilkan dana mandiri, penggunaan sesuai dengan tujuan, tidak mengalami defisit Fasilitas : jika fasilitasnya lengkap, sesuai kebutuhan, terawat. Informasi : jika dapat menjadi sumber informasi bagi pihak lain, informasi yang diberikan sesuai dengan bidang pengelolaannya, informasinya akurat Skor : sangat baik, jika menyebutkan lebih dari 10 point tersebut di atas Skor : baik, jika instansi menyebutkan 7-9 point Skor : cukup, jika menyebutkan - 6 point Skor 2 : kurang, jika hanya menyebutkan point saja Skor 1 : jika tidak menyediakan sumberdaya apapun. Jika dibandingkan dengan kegiatan instansi Anda yang lain, apakah mengelola menjadi prioritas? Skor : sangat menjadi prioritas, jika seluruh kegiatannya hanya fokus untuk pengelolaan saja Skor : prioritas, jika 80% dari kegiatannya untuk pengelolaan Skor : cukup menjadi prioritas, jika 60% dari kegiatannya untuk pengelolaan Skor 2 : kurang menjadi prioritas, jika 0% kegiatannya untuk pengelolaan kawasan Goa Pawon Skor 1 : tidak menjadi prioritas sama sekali, jika kurang dari % dari seluruh kegiatannya yang digunakan untuk pengelolaan

Lampiran Panduan scoring untuk mengetahui tingkat pengaruh 1. Apakah instansi Anda memberikan pengaruh terhadap instansi lain dan terhadap pengelolaan? Skor : jika pengelolaan di hanya dapat berjalan dengan kehadiran, arahan, pengawasan dan aturan instansi Anda Skor : jika menyebutkan tiga saja Skor : jika menyebutkan dua saja Skor 2 : jika menyebutkan salah satu saja Skor 1 : tidak berpengaruh sama sekali 2. Apakah instansi Anda menetapkan aturan atau kebijakan dalam pengelolaan kawasan Goa Pawon? Bagaimana pelaksanaannya? Skor : Menetapkan kebijakan. Melaksanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran, mendapatkan manfaat Skor : Menetapkan kebijakan. Melaksanakan sesuai tujuan dan sasaran atau mendapatkan manfaat Skor : Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan stakeholder lain. Melaksanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran, mendapatkan manfaat Skor 2 : Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan stakeholder lain. Melaksanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran atau mendapatkan manfaat Skor 1 : Tidak melaksanakan apapun.. Bagaimana peran dan partisipasi instansi atau lembaga Anda dalam perencanaan atau pengambilan keputusan dalam pengelolaan? Skor : sangat besar, memberikan kontribusi berupa dana, SDM, fasilitas dan informasi dalam pelaksanaannya Skor : besar, jika berkontribusi terhadap ketiga point Skor : cukup besar, jika hanya berkontribusi terhadap kedua point saja Skor 2 : kurang, jika hanya berkontribusi terhadap salah satu point saja Skor 1 : sangat kecil, tidak mempunyai kontribusi sama sekali. Berapa besar kemampuan instansi Anda dalam berinteraksi dengan instansi/lembaga lain? Skor : mengadakan forum untuk membahas rencana pengelolaan, mengadakan kerjasama, saling mempengaruhi antara stakeholder yang bekerjasama, mengubah arah pengelolaan Skor : hanya menyebutkan tiga saja Skor : hanya menyebutkan dua saja Skor 2 : hanya menyebutkan salah satu saja Skor 1 : jika tidak melakukan apapun. Berapa besar kemampuan instansi Anda dalam pengelolaan di? Skor : ada kewenangan, fasilitas keamanan, perijinan, kesadaran atau motivasi Skor : hanya tiga saja Skor : hanya dua saja Skor 2 : hanya salah satu saja Skor 1 : tidak sama sekali

Lampiran 6 Hasil perhitungan faktor internal dengan pembobotan dan rating FAKTOR INTERNAL BOBOT RATING NILAI STRENGTHS (S) 1. Peraturan-peraturan daerah yang mendukung perlindungan 2. Daerah resapan air (mata air Cinyusuan) dan situs purbakala. Nilai ilmiah, keindahan, keunikan dan kelangkaan kawasan karst yang tinggi. Pasir Pawon merupakan satu-satunya kawasan yang masih asri dan bebas dari kegiatan pertambangan. Sumberdaya karst sebagai potensi wisata TOTAL 88 WEAKNESSES (W) 1. Kegiatan penambangan batu gamping 2. Sumberdaya karst yang tidak dapat diperbaharui. Penurunan kualitas dan kuantitas air. Adanya kegiatan penggalian posfat (guano) di Goa Pawon. Kegiatan pertanian musiman di puncak Pasir Pawon TOTAL 92 Selisih antara Kekuatan dan Kelemahan 88 92 = - Lampiran 7 Hasil perhitungan faktor eksternal dengan pembobotan dan rating FAKTOR EKSTERNAL BOBOT RATING NILAI OPPORTUNITIES (O) 1. Dukungan internasional yang tinggi tentang pengelolaan kawasan karst 2. Banyaknya pengunjung yang datang ke. Komitmen pemerintah pusat untuk melindungi kawasan karst. Keberadaan stakeholder yang potensial dalam konservasi. Peningkatan dukungan masyarakat terhadap kegiatan perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan lestari TOTAL 8 THREATS (T) 1. Kurangnya pelibatan masyarakat dalam pengelolaan kawasan Goa Pawon 2. Pencemaran lingkungan akibat kegiatan pertambangan di sekitar. Konflik kepentingan antar stakeholder. Kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang konservasi kawasan karst serta pelibatan masyarakat dalam kegiatan pengelolaan. Terbatasnya dana dan belum optimalnya sharing dana antara pemerintah dan masyarakat sekitar Goa Pawon TOTAL 7 Selisih antara Peluang dan Ancaman 8 7 = 8 Keterangan: a. Pembobotan faktor SWOT: Skala 1 2 Tidak Penting Agak Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting b. Rating (Pemeringkatan faktor SWOT): Skala 1 2 Sangat Kecil Sedang Besar Sangat Besar 12 1 1 12