Gab? Udah selesai? Hei iya udah kok. Cuma lagi ngobrol-ngobrol

dokumen-dokumen yang mirip
Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Keindahan Seni Pendatang Baru

04 Mei 2015 Kliningggg.. klininggg. Hiasan yang digantung di atas pintu masuk itu berbunyi demikian bilamana ada tamu yang masuk. Marvin sang pemilik

BAB I SOSOK MISTERIUS. Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi.

This is the beginning of everything

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

Mungkin banyak yang berpikir, Ah kalo cuma kenalan doang, gue juga bisa.

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes.

Untuk sebuah kehidupan singkat penuh ilusi serta latihan SGV, Ayesha Nadya Muna & Bintang jatuhku -Dimas Arif Firlando

Love has its own Story

ONE. Nggak, gue gak mau ikut. Sergah Tamara. Kenapa? Siapa tau lo disana nemuin jodoh. Iya bener, gue gak mau tau alasan lo

Eh, maaf ga sengaja, gue lagi buru-buru. Loe ga papa? tanya Joe menyesal.

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

We see, we observe, we investigate, we conclude, we solve

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

Ih! Ngagetin aja! Untung ga jantungan gue! aku berjalan meninggalkan parkiran. Lagian siang-siang bolong kaya gini ngelamun dia mentertawakanku.

Mau ke perpustakaan udah jam segini, mau tidur kok masih terlalu sore ya. Mau nonton TV acaranya pada gila-gila gak bisa ditonton.

It s a long story Part I

Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus

(karna bersepeda keliling komplek sampe 127 kali dari yang pagi pun menjadi sore)

EXT.KAFE RESTO PINGIR PANTAI - MENJELANG SORE

Rizki Rahmadania Putri. The Reason is You 36 CHAPTERS/BLOG VERSION. Karena hati selalu punya alasan..

Agar Anda terhindar dari HIV/AIDS: Anda jauhi seks, Bersikap saling setia dengan pasangan atau Cegah dengan memakai kondom.

Eden ternyata mendengar obrolan kedua sahabatnya yang duduk di depan mejanya dan Dimas. Dia mencolek punggung Frans. Frans pun menoleh ke belakang

gak tau nih Men. Gua juga bingung Haris yang ditanya pun tidak punya jawaban.

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA.

LAMPIRAN II VERBATIM DAN FIELD NOTE RESPONDEN IC

Jingga Senja kazuka s publisher

Kata-kata Belajar di Rumah ini kadang enggak sesuai apa yang gue kerjain di rumah selain tidur-makan-tidur-makan. Fase yang baik untuk gemuk.

PART 3. [Texting] Faza Mau eskrim! Dimas Oke. Jam 6.30 di tempat biasa. Faza Horrey! Traktir, your turn!!! Dimas Iye. Sana kerja lagi.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

Karena muka gue udah cukup terkenal se-taman Safari, Vida pun menyadari keadaan gue yang saat itu lagi ngupil pake sedotan.

erkenalkan, namaku Chanira. Aku lulusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya Malang. Kampus yang luar biasa. Empat tahun jadi bagian dari

LDR (Long Distance relationship)

Draft Novel. Warna Roti Ryasa. By: Prieska Oliviera

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

udah nanti tau-tau an Pa Neo lewat loh. Emang lu ga malu

SATU ada yang tertinggal

Bab 1 Sindrom Mahasiswa

pagi hari. yang cerah.. dua pria remaja berangkat ke sekolah berjalan menyusuri trotoar. Dua sahabat yang mempunyai karakter dan kebiasaan yang

"Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha," jawab Ricky "Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha," timpal Cella Persahabatan yang nyaris

YANG TERHILANG Oleh: Yung Darius

BAB 1. Duluan ajaa..nanti aku nyusul jawab Panji dengan suara lantangnya

yang putih. Cukuplah menutupi kulit Bayu yang sedikit hitam. Karena saking pemalunya, jangankan untuk minta nomor hp Fivin, ngajak kenalan aja Bayu

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

mati cepet-cepet. Aku sih pengin ngerasain jadi kakekkakek. Nah kalo gitu, nanti pas aku jadi kakek berarti kamu yang jadi neneknya dong? Kan namanya

Wawancara Partisipan 1

Kata siapa mukjizat sudah berhenti?? Kata siapa Paskah cuman sekedar ritual agamawi semata?

Kurasa memang benar, sebaiknya kita membeli boks yang lebih besar.

LEMBAR HASIL WAWANCARA (INFORMAN)

Sepeda Untuk Shania. Pelajaran dimulai, Shania masih sesekali menoleh kebelakang dan senyum padaku. Dan Ochi pun juga meledek.

vioooooo, udah jam 6 lewat, kamu mau sekolah apa gak sih jerit mama dari dapur ketika mendapati sarapan yang disiapkannya masih rapi di meja makan.

Arif Rahman

Aduh! Sakit tau.. kata Al sambil memegang kaki setelah di injak Dias dengan raut wajah jengkel.

Mas Moses, bagaimana hasil wawancara dengan pelamar tadi? Apa ia sesuai dengan kriteria perusahaan kita? Kita sudah sangat membutuhkan seorang

Aku ada dengan dirinya kali ini bukan karena keinginanku. Bukan karena cinta. Bukan karena kenal. Namun ini kebetulan. Diriku berdiri di depan sini.

Jempol yang Gatal. Oleh: Jehan Amelia

Setelah bunyi bel pulang berbunyi, anak SMA 70 Jakarta berhamburan keluar kelas (ya iyalah, namanya juga bel pulang). Marsha dan Gina langsung keluar

MALAM MINGGU MIKO - HARI PENEMBAKAN SASHA. Written by Raditya Dika. Draft 3

Di Pantai Pasir Putih

Aku sedang sibuk. Les-les untuk persiapan Ujian Akhir Nasional-ku sangat menyita perhatian.

HASIL WAWANCARA. Pertanyaan Jawaban Koding Keterangan

Namun Landung tidak membalas lambaian itu dan pura-pura melanjutkan pekerjaannya.

Daftar pertanyaan untuk key informan : Customer service PT Galva Technologies (Sdri. Ayu)

Aku dan adik kelasku.

"BOLA DAN CINTA" TRI ISTANTO S1TI-07

Karya Nurul Alma Febriyanti

PACAR BARU FATHIR. Adyta Purbaya ***

RoseElla. Rose, kamu harus makan! bujukku lembut.dia tetap pada gerakan yang sama. Menggeleng.

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

Siang Non? mau langsung pulang atau. sapa orang itu kepada Eci. langsung pulang aja yah Mang, takut Papah ngomel jawab Eci

AKU AKAN MATI HARI INI

Satu. Di antara Affogato coffee dan Hujan

ANALISIS MARKET RESEARCH UNEJ

Prolog Cinta Tak Pernah Salah, Antara Tepat dan Tidak Tepat

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Mahkota Cinta. ketakutanmu pada tiap-tiap daun yang gugur takkan memberi apapun karena lusa ketika matahari datang, ia akan tumbuh tanpa kita suruh

TILL DEATH DO US PART

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

KiloMeter C L A R E S T A V A N I A

SATU (Tinggalkan Masa Lalu, meskipun Dia Mengejarmu)

Gambar tersebut adalah sebuah hati, ditengah-tengahnya terdapat sebuah gedung dan disamping kiri gambar tersebut ada angka satu besar sekali.

RENCANA PELAKSNAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL Semester I Tahun Ajaran 2016/2017

Rumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar?

LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA

Wah, nggak nyangka deh ternyata kalian semua pada suka dengan dandanan ku. Kalo mau nanti aku ajarin ya.

Not Just A Friendship, We Are Big Family

Menurut sekolah, saya sudah lulus. Menurut Tuhan, belon. :p Justru di saat-saat China, Tuhan mendidik saya dengan berbagai macam hal.

Sesuatu yang LEBIH atau BEDA?

PERSAHABATAN CINTA. #Sofyan Eka Sandi

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

PERANCANGAN FILM KARTUN

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama

Transkripsi:

Indonesia tanah air beta Pusaka abadi nan jaya Indonesia sejak dulu kala Tetap dipuja-puja bangsa Kareeeen Ya, Kak? Ada waktu nggak? Bisa ngobrol bentar? Oh, bisa banget kok, Kak. 1 Ya udah, disini aja ya. Gue cuman mau nanya, lo waktu SMA pernah gabung tim paduan suara juga ya? Iya, Kak. Dari SMP juga udah gabung di paduan suara kok, Kak. Hmm pantesan suara lo oke. Tapi ngomongngomong lo ikutan les vocal juga? Hmm gue nggak pernah ikutan les vocal tuh, Kak. Emang kenapa ya, Kak? Lo serius nggak pernah ikutan les vocal? Teknik vocal lo tuh bagus banget loooh! Kok bisa sih? Gue yang ikutan les vocal aja nggak sebagus itu tekniknya. Ah, Kak Gaby bisa aja nih. Biasa aja kok, Kak. Lagian selama gue gabung di tim paduan suara kan gue juga belajar banyak tentang teknik vocal, Kak. Iya sih, tapi suara lo tuh emang bagus banget, Ren. Lo jelas punya modal buat bisa bertahan disini. Apalagi kalo Mba Dina udah ngedenger suara lo, lo pasti

bakal langsung kepilih buat ikutan lomba paduan suara sampai ke tingkat internasional. Tingkat internasional, Kak? Kak Gaby serius? Gue nggak pernah ikutan lomba paduan suara sampe tingkat internasional. Palingan juga tingkat nasional, ngewakilin sekolah. Gue serius, Ren. Terakhir lomba juga gue ikutan yang tingkat Asia Tenggara kok. Pokoknya gue yakin banget, lo pasti bakal bertahan lama disini. Yaaa asal lo rajin latihan dan mau ngebaur sama semuanya aja. Pasti, Kak. Gue suka banget sama paduan suara, jadi gue juga bakal serius banget buat latihan. aja. 2 Gab? Udah selesai? Hei iya udah kok. Cuma lagi ngobrol-ngobrol Ya udah, kita pulang sekarang yuk! Ayo! Ren, gue pulang duluan ya. Makasih loh buat obrolan singkatnya. Mudah-mudahan lo betah ya gabung disini. kok. Kriiiiiiing Iya, sama-sama, Kak. Gue pasti bakal betah Hallo? Karen, lo udah selesai latihan belum sih? Udah kok, Ca. Lah terus kok lo belum keluar juga? Gue daritadi nungguin di depan tempat lo latihan nih. Orang-orang udah pada keluar tapi gue belum nyium bau nyong-nyong lo.

Iiih gue nggak pernah pake minyak nyongnyong tau! Tadi gue diajak ngobrol sama senior gue. Sekarang gue keluar deh. Tuuuuut *** Selamat makan Kareeeen Wajah Caca benerbener mupeng ngeliat batagor yang ada di hadapannya. Ia pun nggak nunggu waktu lagi untuk sesegera mungkin memasang kuda-kuda untuk mengambil sendok dan garpu diatas piringnya, sesaat setelah pesanannya datang. Eeeiiits! Tunggu! Tanpa belas kasih, gue langsung menghadang niat Caca untuk melahap habis makanannya itu. Lo kenapa sih, Ren? Wajah mupeng yang semula terpasang kental tiba-tiba aja berubah ragu, dengan kuda-kuda yang masih sama. Nih pake! Gue nyuruh Caca untuk memakai hand-sanitizer yang baru aja gue keluarin dari dalam tas gue. Ya ampun, Ren. Gue kan makannya pake sendok, nggak pake tangan kosong. Jadi ngapain gue pake begituan? Yaaa Caca menolak permintaan gue dengan kuda-kuda yang masih sama. Aduh Caca, meskipun lo makannya pake sendok, bukan berarti kuman-kuman itu nggak akan masuk ke makanan lo. Nanti kalo kuman-kumannya nyebar, terus jalan ke sendok lo, kan mereka bisa masuk ke makanan yang mau lo makan. 3

Tapi kan tangan gue bersih, Ren. Niiiih Caca menyodorkan kedua telapak tangannya ke depan mata gue, dengan kuda-kuda yang tentunya sudah berubah. Bersih kan menurut lo, kalo diliat pake mikroskop pasti kumannya banyak banget deh. Lagian lo tuh tinggal make hand-sanitizer doang repot banget sih, Ca. Aaah Lo tuh yang repot! Kali ini bukan cuma kuda-kuda Caca aja yang berubah, tapi bentuk bibirnya juga udah berubah jadi lebih maju. Hmm ya terserah lo. Kalo nanti lo sakit garagara kuman atau bahkan virus, gue nggak mau tau yaaa Heuh! Terserah lo deh! Caca menutup pembicaraannya dan langsung mengambil hand-sanitizer gue. Setelah menuangkan lima tetes, Caca kembali memasang kuda-kuda dan langsung melahap mantap makanannya. Permisi, Mba. Ini mi goreng pesanannya. Salah seorang pramusaji café mengantarkan pesanan gue yang memang datang lebih lama dari pesanan Caca. Pramusaji itu memakai celemek berwarna hitam putih dengan rambut agak kemerahan yang diikat dan poni rata sebatas alis. Café sederhana dan minimalis yang terletak ditengah kota Bandung ini memang sering menjadi pilihan penggila makanan di Bandung. Selain tempatnya yang strategis, menu makanan dan minumannya yang beragam dengan harga yang sangat terjangkau membuat berbagai kalangan tidak segan untuk menghabiskan waktunya ditempat ini. Makasih ya Belum sempat gue menyelesaikan ucapan terima kasih kepada pramusaji itu, 4

mata gue terpaksa harus terbelalak melihat bagaimana cara dia menyodorkan sendok dan garpu untuk gue. Saya nggak mau pake sendok sama garpu yang itu! Maaf, Mba, tapi kenapa ya? Sendok dan garpu ini nggak kotor kok. Apanya yang nggak kotor? Kamu nggak liat jarijari kamu itu ada dimana? Gue mengajukan pertanyaaan yang sebenarnya sudah sangat gue ketahui jawabannya dengan nada yang agak tinggi. Jari-jari kamu ada di tempat untuk nampung makanannya. Sadar melihat reaksinya yang seolah tidak mengerti, gue pun menjawab pertanyaaan yang sudah gue ajukan sendiri. Oh maaf, Mba. Pramusaji itu meminta maaf dengan raut wajah yang masih sedikit keheranan. Sebentar, saya ganti. Sesaat kemudian ia melanjutkan perkataannya tanpa meninggalkan raut wajah keheranannya dan sesegera mungkin berjalan ke arah dapur. Kasian tau, Ren. Caca yang sedari tadi sangat lahap menyantap batagornya ikut berkomentar sambil melihat arah jalan pramusaji itu. Lebih kasian kalo gue sakit. Emangnya pramusaji tadi mau tanggung jawab? Ya kan lo bisa bersihin sendok sama garpunya pake tissue, Ren. Kalopun dibersihin pake tissue, kuman dari tangan do i masih tetep ada. Hmm iya deh. Caca kembali menyantap makanannya sesaat sebelum pramusaji tadi datang menghampiri gue. 5

Ini sendok dan garpu yang baru, Mba. Sekali lagi saya mohon maaf. Kali ini ia menyerahkan sendok dan garpu dari tangan kanannya ke atas meja dengan kondisi yang penuh balutan kertas tissue. Nah, gini dong. Kan enak jadinya. Kamu sehat, saya juga sehat. Makasih ya. Seulas senyum yang gue tawarkan juga hanya dibalas dengan senyuman dari pramusaji itu. Setelah meneteskan hand-sanitizer yang masih berdiri manis diatas meja ke kedua telapak tangan gue, gue pun nggak berpikir panjang lagi untuk segera membaca doa sebelum makan dan segera menyantap makanan gue guna mengobati lara di perut gue ini. *** 2The Beginning of You Baiklah anak-anak, minggu depan saya akan mengadakan kuis mengenai materi yang saya sampaikan hari ini. Saya harap kalian benar-benar mempelajari materi yang telah saya sampaikan tadi, sehingga nilai kuis yang kalian hasilkan pun akan maksimal. Terima kasih atas perhatiannya, selamat siang. Pak Teo, dosen mata kuliah Kewarganegaraan gue menutup pertemuan sekaligus perkuliahan yang berlangsung hari ini. Jam di tangan kiri gue masih menunjukkan pukul 12.30 siang. Temen-temen, bentar dong! Jangan pada keluar dulu! Gue ada pengumuman nih. Yudha, salah seorang 6

teman sekelas gue langsung berkoar di depan kelas sesaat setelah Pak Teo lenyap dari pandangan. Hari ini ada pertandingan basket putra antara fakultas kita sama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Pertandingannya dimulai jam satu di stadion. Gue harap lo semua dateng ya. Soalnya tim yang punya supporter paling heboh juga bakal dikasih hadiah hiburan. Gue tunggu yaaa! Makasih loooh Anak-anak kelas langsung heboh ketika mengetahui bahwa hari ini ada pertandingan basket antara fakultas kita sama FISIP. Maklumlah, namanya juga mahasiswa tingkat pertama, masih aktif banget buat ngikutin berbagai kegiatan kampus, apalagi kalau udah pertandingan olah raga antar fakultas. Ayo, Ren! Caca langsung menarik tangan kiri gue dengan semena-mena tanpa sedikitpun sadar kalo gue masih beresin buku yang berantakan diatas meja gue. Aduh! Mau kemana, Ca? Pertanyaaan singkat yang gue ajukan ke Caca sama sekali nggak mengubah kesibukan gue akan buku-buku yang berserakan di hadapan gue. Pake nanya lagi lo. Ya ke stadionlah, Ren. Nonton basket maksud lo? Seketika pandangan gue tidak lagi fokus ke buku-buku yang berserakan itu, kali ini tanpa ragu gue memindahkan fokus dimata gue ke matanya Caca. Kagak! Nonton sirkus! Ya iyalah nonton basket. Ah, nggak mau ah, Ca. Kok nggak mau? Lo nggak mau ngedukung tim fakultas kita? 7

Gue dukung lewat doa aja ya. Aaah apa-apaan sih lo, Ren. Ayo dong! Lagian masih jam segini juga, emang lo mau kemana sih? Nggak kemana-mana kok. Gue menjawab pertanyaaan Caca sambil kembali membereskan bukubuku gue yang kali ini udah masuk dan tertata rapi di dalam tas gue. Terus kenapa lo nggak mau nonton? Caca, lo tau kan yang nonton basket tuh pasti banyaaaak bangeeet? Dan lo juga tau kan yang nonton basket tuh pasti bakal heboooh bangeeet? Dan lo juga pasti tau kan kalo semua yang nonton basket tuh pasti bakal keringetaaan bangeeet? Jangan bilang lo nggak mau nonton basket karena lo nggak mau keringetan?! Caca mengajukan pertanyaaan dengan raut wajah yang menunjukkan bahwa diapun tidak ingin mendengar jawabannya. Gue bukannya nggak mau keringetan. Gue cuman nggak mau kalo keringet orang itu nyampur di badan gue. Belum lagi kalo ada yang bau ketek, hiiii nggak banget deh, Ca. Jawab gue sambil mengangkat bahu dan sedikit mengeluarkan lipatan di kening gue. Astaga Kareeeen! Caca menanggapi pernyataan gue dengan menutup mukanya menggunakan kedua tangannya. Lo yakin nggak mau nonton basket? Caca masih berusaha keras untuk mengajak gue. Yakin 8

Anak-anak basket kan biasanya ganteng-ganteng, Ren. Apalagi anak-anak FISIP. Mereka kan terkenal ganteng-ganteng. Yakin nggak mau nonton? Yakiiin Lagian ganteng sama so ganteng itu beda loh, Ca Bukan cuman ganteng loh, Ren. Mereka juga pasti tinggi-tinggi. Udah gitu badannya pasti berotot semua. Lo masih yakin nggak mau nonton? Yakiiiiin! Aaah ya udah deh, gue nonton bareng anakanak kelas aja. Nggak asik lo! Caca langsung meninggalkan gue sendirian tanpa pamit. Sudah sekitar setengah jam yang lalu gue berpisah sama Caca. Dari tadi gue cuman jalan sendirian keliling kampus bak seorang anak yang rumahnya kena gusur dan keluarganya hilang entah kemana, luntang-lantung sendirian. Gue benar-benar nggak ada kerjaan, bingung mau ngapain, bingung mau kemana. Sekarang masih jam 13.15 siang. Kalo jam segini gue udah pulang ke rumah, gue bisa diketawain sama pintu. Aduuuuh ngapain dong gue? Bingung mau ngapain, akhirnya gue memutuskan untuk nelpon Caca dan ngajak dia ke mall. Mall pasti bakal bikin dia lebih tertarik dibandingin basket. Sesegera mungkin gue merogoh ke dalam tas dan menemukan handphone gue disana. Gue menekan tombol pintas menuju menu phonebook dan mencari nama Caca disana. Sadar bahwa sudah menemukan nama yang gue cari, tanpa ragu gue pun langsung menekan tombol tanda ingin menelepon. Tuuut tuuut tuuut. 9

Hanya nada suara datar itu yang terus terdengar di telinga gue. Sadar nada itu sudah bertahan terlalu lama, gue menutup telepon dan langsung menghubungi Caca lagi. Tuuut tuuut tuuut tuuut tuuut Masih nada yang sama yang terdengar di telinga gue. Kali ini gue mencoba untuk menunggu lebih lama sampai nada datar itu berganti menjadi suara cempreng bak kaleng rombengnya Caca. Tuuut tuuut tut..tut..tut..tut.. Masih nada yang sama namun dengan irama yang lebih cepat. Telepon gue nggak diangkat sama Caca. Pasti dia lagi sibuk ngeliatin anak-anak basket deh. 10