EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PRAKTIK BENGKEL DI BALAI LATIHAN PENDIDIKAN TEKNIK (BLPT) YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL DAN PRESTASI TEORI PROSES PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK BUBUT SISWA

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

Hubungan Antara Praktek Otomotif Dengan Kesiapan. Praktek Kerja Industri Siswa

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA GAMBAR KERJA DAN PEMAHAMAN TEORI PENGUKURAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBUBUT

ANALISIS PERSEPSI SISWA UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK LAS BUSUR MANUAL DI SMKN 1 SEDAYU

KESIAPAN KERJA SISWA TEKNIK PEMESINAN DITINJAU DARI BAKAT MEKANIK DAN PRESTASI BELAJAR

KELAYAKAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN DI SMK NEGERI 2 PENGASIH

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR GAMBAR TEKNIK MESIN

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN DALAM BEKERJA TERHADAP KOMPETENSI PRAKTIK PENGELASAN SISWA

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL UNTUK PEMBELAJARAN GAMBAR MANUFAKTUR SMK KELAS XI

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI

Halaman a. Definisi Pengetahuan b. Tingkat Pengetahuan c. Pengukuran Pengetahuan d. Pengetahuan Dasar Pemesinan

ALKADRA MASNUR 2009 / PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KEJURUAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SMK N 1 PURWOREJO

HAMBATAN DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI MAHASISWA D4 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG JURNAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR, BIMBINGAN KARIR DAN SIKAP MANDIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

PENGARUH PENGELOLAAN PERALATAN PRAKTIKUM DAN PERAN TEKNISI TERHADAP PRESTASI MEMBUBUT

HUBUNGAN PRESTASI MEMBACA GAMBAR DAN PRAKTIK MENGGAMBAR MANUAL TERHADAP PRESTASI MATA PELAJARAN CAD

BAB IV HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGELASAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK N 1 SEDAYU

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN MINAT DENGAN PRESTASI SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMESINAN

PENGARUH MINAT DAN PENGETAHUAN PEMESINAN TERHADAP PRESTASI CNC KELAS XI SMK NEGERI 1 PURWOREJO

ANALISA PELAKSANAAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERORIENTASI KTSP DI SMKN 2 PENGASIH

Proses pembelajaran melalui praktikum di bengkel merupakan. perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata. Kegiatan praktik juga akan

EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN BATIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

HUBUNGAN CARA BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 5 PADANG

KONTRIBUSI KREATIVITAS SISWA DALAM PRAKTIK PEMESINAN DAN MOTIVASI KERJA SISWA TERHADAP KESIAPAN KERJA

SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN INTERAKSI SISWA DENGAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PRAKTIK PENGELASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KEAKTIFAN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN OSIS TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR

PENGARUH KINERJA MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI GAMBAR TEKNIK DI SMK N 2 PENGASIH

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG

PENGARUH MOTIVASI, KEMANDIRIAN, DAN FASILITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minat dan Pengetahuan Dasar Pemesinan serta satu variabel terikat

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA BERORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN SOFT SKILLS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

KONTRIBUSI MINAT KERJA DAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA

ANGKET PENELITIAN PENGARUH TATA RUANG PERPUSTAKAAN STMIK POTENSI UTAMA MEDAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA

ANALISIS HAMBATAN BELAJAR TEKNOLOGI MEKANIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

BAB III METODE PENELITIAN. dengan analisis data dan penyajian secara kuantitatif/statistik.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif-dekriptif. Desain penelitian ini dipilih dengan

PENGARUH FASILITAS BENGKEL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PEMESINAN FRAIS DI SMK N 2 YOGYAKARTA

PENERAPAN ISO 9001: 2008 TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SEKOLAH DI SMK N 2 KLATEN

PENGARUH REWARD DAN MINAT SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK

STATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Tabel 10 Deskripsi data keseluruhan Statistics

OPTIMALISASI PEMANFAATAN PERALATAN BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM ARTIKEL

KELAYAKAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN DAN KUALIFIKASI GURU TEKNIK PEMESINAN SMK DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

PENGARUH NILAI UJI KOMPETENSI KEJURUAN DAN INFORMASI DUNIA KERJA TERHADAP MINAT BEKERJA SISWA

KEADAAN DAN PENGELOLAAN PERALATAN PRAKTIK SISWA DI BENGKEL PENGELASAN SMK 1 SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI PUJOKUSUMAN I YOGYAKARTA

Oleh : Yulistiana Nindi Nur Imawati, Universitas Negeri Yogyakarta,

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA

CIVED ISSN Vol. 3, Nomor 1, Maret

Abstrak. Kata kunci : Kesiapan fasilitas praktik, metode mengajar guru, dan prestasi belajar praktik.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SMK N 2 DEPOK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MESIN

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK

KONTRIBUSI METODOLOGI DAN EVALUASI PEMBELAJARAN TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PPL PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN 2013

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE Parepare, 2009

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN

STUDI EKSPLORASI FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 2 GARUT BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGI DAN PROFESIONAL GURU DENGAN KEPUASAN SISWA KELAS X SMK NASIONAL BERBAH JURUSAN TEKNIK PEMESINAN TAHUN AJARAN 2016/2017

KONTRIBUSI CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA BANGUNAN SISWA KELAS XI TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 1 TANJUNG RAYA

Pengaruh Kinerja dan Kreativitas Guru Kimia Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA se-kabupaten Bulukumba

PENGARUH JOBSHEET BERWARNA TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PRAKTIK GAMBAR TEKNIK MESIN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN PRESTASI PRAKTIK INDUSTRI DAN PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA

PENGARUH HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK NEGERI 1 PEKANBARU

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA LEMBAR PENELITIAN

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT MEMBACA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK MESIN DI SMK NEGERI 1 SEDAYU

Kinerja Guru dalam... (Reni Tiana) 1

KESIAPAN BENGKEL PEMESINAN MENUJU KEMANDIRIAN DI SMK N 1 SEYEGAN

KESIAPAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER IKIP PGRI PONTIANAK

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 8 ANALISIS STUDI DESKRIPTIF DAN DATA DASAR. Bab ini menjelaskan secara lebih mendalam jenis studi deskriptif

Pengaruh Minat Kerja dan Praktik Kerja... (Maikaningrum)

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: DWI SISTIANI A

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR PRAKTIK LAS BUSUR MANUAL DAN BIMBINGAN KARIR DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA

PERSEPSI WARGA SEKOLAH TENTANG PENERAPAN PERATURAN 5 HARI KERJA DI SMK NEGERI 1 CILACAP JAWA TENGAH

Transkripsi:

Evaluasi Implementasi Pembelajaran (Nanang Nugroho) 1 EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PRAKTIK BENGKEL DI BALAI LATIHAN PENDIDIKAN TEKNIK (BLPT) YOGYAKARTA EVALUATION OF WORKSHOP PRACTICE IMPLEMENTATION AT TEHCNICAL TRAINING CENTER (BLPT) YOGYAKARTA Oleh: Nanang Nugroho, Prodi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta E-mail: nanang032@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran praktik di BLPT Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI jurusan Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Yogyakarta. Sampel penelitian ini berjumlah 153 siswa yang dipilih menggunakan teknik stratifikasi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu angket, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran praktik dilihat dari segi perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan hasil pembelajaran praktik bengkel di BLPT Yogyakarta sudah baik tinggal dipertahankan. Kata kunci: Evaluasi, Implementasi, Pembelajaran praktik, BLPT Abstract This research aims to obtain an overview of practice learning at BLPT Yogyakarta. This is descriptive research with quantitative approach. The research population were students of grade X and XI of Mechanical Engineering Department SMK Negeri 2 Yogyakarta. The samples were 153 students which determined by stratification technique. Data collecting method were questionnaire, observation and documentation. Data analysis technique was descriptive and inferential analysis. The research result shows that the workshop practice implementation that consist of plan, realization, evaluation and learning outcomes at BLPT Yogyakarta was already good and should be maintained. Keywords: Evaluation,Implementation, Workshop practice, BLPT PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia di bawah China, India dan Amerika Serikat (AS) dengan jumlah penduduk mencapai 253,6 juta jiwa (Herdaru, 2014). Namun, Kualitas sumber daya manusia indonesia dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia oleh United Nation Development Program (UNDP) pada tahun 2013 (www. UNDP.org), Indonesia berada di urutan ke-108 dari 187 negara dengan nilai 0,684. Kulaitas IPM Indonesia berada pada kategori yang cukup rendah. Kualitas sumber daya manusia di Indonesia ini dapat ditingkatkan melalui bidang pendidikan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bentuk pendidikan kejuruan di Indonesia yang termasuk pada jenjang pendidikan menengah. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 bab II pasal 3 dan bab IV pasal 7, bahwa pendidikan menengah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional dan didirikan sesuai dengan tersedianya potensi lapangan kerja serta dukungan masyarakat termasuk dunia usaha/industri. Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa lulusan SMK sebagian belum memperoleh pekerjaan sehingga menyumbang pengganguran yang cukup tinggi dari total pengganguran di Indonesia. Jumlah pengganguran lulusan SMK pada tahun 2013 menurut BPS sebanyak 1.258.201 jiwa dari total 7.410.931 jiwa. Jumlah pengganguran ini juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, peningkatan jumlah pengganguran tersebut dapat dilihat melalui

2 E-Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Volume 3, Nomor 2, Tahun 2015 persentasenya, pada tahun 2011 pengganguran lulusan SMK sebesar 13,38%, tahun 2012 sebesar 14,53% dan tahun 2013 sebesar 16,98%. Bertambahnya jumlah pengganguran ini antara lain disebabkan oleh ketersediaan lapangan kerja serta kualitas lulusanya. Larso (2014) menyatakan bahwa ada tiga masalah utama terkait rendahnya kualitas lulusan SMK, yaitu: (1) sarana penunjang kegiatan belajar SMK jumlahnya masih kurang. (2) waktu praktik yang sedikit. (3) ketidaksesuaian antara tenaga pengajar dengan bidang kejuruan yang dibebankan padanya di sekolah. Ratih (2013) menyatakan bahwa baru sekitar 20% dari total 203 SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang memiliki fasilitas dan sarana pendidikan yang memadai. Terbatasnya fasilitas dan sarana pendidikan ini menyebabkan pendidikan ketrampilan yang kurang optimal saat lulus dan terjun ke dunia kerja. SMK Negeri 2 Yogyakarta merupakan sekolah menengah kejuruan yang pembelajaran praktiknya dilaksanakan di BLPT Yogyakarta. Pembelajaran praktik yang dilaksanakan di BLPT yaitu praktik pemesinan. Pembelajaran praktik di BLPT dilaksanakan dengan menggunakan sistem blok tahunan. Blok tahunan ini merupakan sistem pembelajaran praktik yang dilaksanakan selama 10 minggu, setiap pertemuan selama 8 jam pelajaran dengan satuan waktu pembelajarannya 45 menit persatuan jam belajar pada tiap semester. Namun, pada tahun ajaran 2013/2014 pembelajaran praktik di BLPT berganti menjadi sistem reguler. Sistem reguler ini dilaksanakan dua kali dalam satu minggu selama satu semester. Selain itu waktu pembelajaran praktik juga berkurang menjadi 6 jam pelajaran. BLPT ini berfungsi sebagai pusat pendidikan dan pelatihan teknik untuk siswa, mahasiswa maupun masyarakat umum yang membutuhkan, sehingga pada periode tertentu ada penambahan jumlah peserta pembelajaran praktik di BLPT sehingga membuat suasana praktik menjadi kurang nyaman. Berdasarkan kenyataan yang diperoleh, maka perlu dilakukan pengkajian dan evaluasi tentang implementasi pembelajaran praktik bengkel di BLPT Yogyakarta. Evaluasi implementasi pembelajaran praktik ini dibatasi pada perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan hasil pembelajaran praktik pada mata pelajaran praktik bubut, frais dan gerinda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi pembelajaran praktik bengkel di BLPT. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian deskriptif ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana implementasi dan gambaran mengenai pembelajaran praktik. Data yang digunakan menggunakan angka. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2014. Pelaksanaan penelitian ini di BLPT Yogyakarta dan di SMK Negeri 2 Yogyakarta. Target/Subjek Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI Jurusan Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Yogyakarta sejumlah 250 siswa. Sampel yang digunakan sebanyak 153 siswa yang dipilih dengan teknik stratifikasi. Prosedur 1. Melakukan kajian terhadap masalah dan menyusun landasan teori. 2. Menyusun instrumen penelitian berdasarkan landasan teori dan tujuan penelitian. 3. Pengambilan data 4. Mengelompokkan data atas dasar variabel 5. Analisis data 6. Membuat kesimpulan Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Data yang diambil dalam penelitian ini adalah perencanaan, pelaksanaan, penilaian dam hasil pembelajaran praktik. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner, observasi dan dokumentasi. Instrumen kuesioner berjumlah 79 item. Penyekoran yang digunakan pada kuesioner adalah skala likert dengan ketentuan 4 (sangat

setuju/selalu), 3 (setuju/sering), 2 (tidak setuju/ jarang), 1 (sangat tidak setuju/tidak pernah). Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, observasi dan dokumentasi. Kuesioner digunakan untuk menggumpulkan data perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran praktik. Observasi digunakan untuk memperoleh data dilapangan yang tidak termasuk di kuesioner. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data hasil pembelajaran praktik bubut, frais dan gerinda. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial dengan menggunakan analisis regresi ganda. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pembelajaran praktik serta untuk mengetahui komponen yang menjadi kekuatan serta kelemahannya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini terdapat tiga variabel bebas yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran praktik serta satu variabel terikat yaitu hasil pembelajaran praktik. Data perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran praktik diperoleh melalui angket, sedangkan data hasil pembelajaran praktik diperoleh dari dokumen hasil penilaian. Selain angket, data dikumpulkan dengan cara observasi saat proses pembelajaran praktik berlangsung. Data hasil observasi ini digunakan untuk mendukung dan melengkapi pada saat pembahasan dan analisis. Deskripsi data penelitian ini meliputi nilai rata-rata (mean), nilai tengah (median), nilai yang sering muncul (mode), simpangan baku (standar deviation), varian (variance), juling (skewness), standar error of skewness, kurtosis, standar error of kurtosis, rentang (range), nilai minimal (minimum), dan nilai maksimal (maximum). Gambaran Implementasi Pembelajaran Gambaran implementasi pembelajaran praktik bidang studi keahlian teknik mesin SMK Negeri 2 Yogyakarta di BLPT sudah baik dilihat dari segi perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan hasil pembelajaran praktik. Evaluasi Implementasi Pembelajaran (Nanang Nugroho) 3 Perencanaan pembelajaran praktik Data yang diperoleh angket perencanaan pembelajaran praktik dianalisis dengan program SPSS. Persebaran skor perencanaan pembelajaran praktik dapat dilihat pada Tabel 1 sedang hasil statistik deskriptifnya tampak pada Tabel 2. Gambar 1 menggambarkan dengan diagram histogram dari Tabel 1. Tabel 1. Variabel Perencanaan Pembelajaran Skor Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 57.00 1.7.7.7 58.00 1.7.7 1.3 63.00 3 2.0 2.0 3.3 64.00 1.7.7 3.9 65.00 2 1.3 1.3 5.2 66.00 3 2.0 2.0 7.2 67.00 2 1.3 1.3 8.5 68.00 4 2.6 2.6 11.1 69.00 2 1.3 1.3 12.4 70.00 5 3.3 3.3 15.7 71.00 9 5.9 5.9 21.6 72.00 13 8.5 8.5 30.1 73.00 7 4.6 4.6 34.6 74.00 17 11.1 11.1 45.8 75.00 19 12.4 12.4 58.2 76.00 12 7.8 7.8 66.0 77.00 13 8.5 8.5 74.5 78.00 9 5.9 5.9 80.4 79.00 13 8.5 8.5 88.9 80.00 9 5.9 5.9 94.8 81.00 4 2.6 2.6 97.4 82.00 4 2.6 2.6 100.0 Total 153 100.0 100.0 Tabel 2. Statistik Deskriptif Perencanaan Pembelajaran Statistik Deskriptif Perencanaan Pembelajaran Jumlah Responden 153 Mean 74.3333 Std. Error of Mean.37589 Median 75.0000 Mode 75.00 Std. Deviation 4.64956 Variance 21.618 Skewness -.977 Std. Error of Skewness.196 Kurtosis 1.460 Std. Error of Kurtosis.390 Range 25.00 Minimum 57.00 Maximum 82.00 Sum 11373.00

4 E-Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Volume 3, Nomor 2, Tahun 2015 Pelaksanaan pembelajaran praktik Data yang diperoleh angket pelaksanaan pembelajaran praktik dianalisis dengan program SPSS. Persebaran skor perencanaan pembelajaran praktik dapat dilihat pada Tabel 3 sedang hasil statistik deskriptifnya tampak pada Tabel 4. Tabel 3. Variabel Pelaksanaan Pembelajaran Skor Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 64.00 1.7.7.7 68.00 2 1.3 1.3 2.0 69.00 1.7.7 2.6 73.00 1.7.7 3.3 76.00 2 1.3 1.3 4.6 79.00 2 1.3 1.3 5.9 82.00 2 1.3 1.3 7.2 85.00 1.7.7 7.8 86.00 1.7.7 8.5 89.00 2 1.3 1.3 9.8 91.00 1.7.7 10.5 92.00 2 1.3 1.3 11.8 93.00 3 2.0 2.0 13.7 94.00 1.7.7 14.4 95.00 2 1.3 1.3 15.7 96.00 3 2.0 2.0 17.6 97.00 2 1.3 1.3 19.0 98.00 3 2.0 2.0 20.9 99.00 6 3.9 3.9 24.8 100.00 5 3.3 3.3 28.1 101.00 6 3.9 3.9 32.0 102.00 10 6.5 6.5 38.6 103.00 4 2.6 2.6 41.2 104.00 7 4.6 4.6 45.8 105.00 8 5.2 5.2 51.0 106.00 10 6.5 6.5 57.5 107.00 10 6.5 6.5 64.1 108.00 11 7.2 7.2 71.2 109.00 5 3.3 3.3 74.5 110.00 7 4.6 4.6 79.1 111.00 5 3.3 3.3 82.4 112.00 4 2.6 2.6 85.0 113.00 1.7.7 85.6 114.00 1.7.7 86.3 115.00 4 2.6 2.6 88.9 117.00 3 2.0 2.0 90.8 118.00 1.7.7 91.5 119.00 1.7.7 92.2 120.00 6 3.9 3.9 96.1 121.00 3 2.0 2.0 98.0 122.00 1.7.7 98.7 123.00 1.7.7 99.3 126.00 1.7.7 100.0 Total 153 100.0 100.0 Tabel 4. Statistik Deskriptif Pelaksanaan Pembelajaran. Statistik Deskriptif Perencanaan Pembelajaran Jumlah Responden 153 Mean 103.5556 Std. Error of Mean.91414 Median 105.0000 Mode 108.00 Std. Deviation 11.30725 Variance 127.854 Skewness -1.138 Std. Error of Skewness.196 Kurtosis 2.076 Std. Error of Kurtosis.390 Range 62.00 Minimum 64.00 Maximum 126.00 Sum 15844.00 Diagram histogram yang terbentuk dari data pada Tabel 3 dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 1. Histogram Perencanaan Pembelajaran Gambar 2. Histogram Pelaksanaan Pembelajaran

Penilaian pembelajaran praktik Data yang diperoleh angket penilaian pembelajaran praktik dianalisis dengan program SPSS. Persebaran skor perencanaan pembelajaran praktik dapat dilihat pada Tabel 5 sedang hasil statistik deskriptifnya tampak pada Tabel 6. Evaluasi Implementasi Pembelajaran (Nanang Nugroho) 5 Diagram histogram yang terbentuk dari data pada Tabel 5 dapat dilihat pada Gambar 3. Tabel 5. Variabel Penilaian Pembelajaran Skor Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 40.00 1.7.7.7 42.00 1.7.7 1.3 43.00 1.7.7 2.0 44.00 1.7.7 2.6 45.00 6 3.9 3.9 6.5 46.00 1.7.7 7.2 47.00 4 2.6 2.6 9.8 48.00 7 4.6 4.6 14.4 49.00 5 3.3 3.3 17.6 50.00 7 4.6 4.6 22.2 51.00 7 4.6 4.6 26.8 52.00 13 8.5 8.5 35.3 53.00 12 7.8 7.8 43.1 54.00 11 7.2 7.2 50.3 55.00 12 7.8 7.8 58.2 56.00 15 9.8 9.8 68.0 57.00 9 5.9 5.9 73.9 58.00 7 4.6 4.6 78.4 59.00 9 5.9 5.9 84.3 60.00 9 5.9 5.9 90.2 61.00 6 3.9 3.9 94.1 62.00 3 2.0 2.0 96.1 63.00 4 2.6 2.6 98.7 64.00 1.7.7 99.3 65.00 1.7.7 100.0 Total 153 100.0 100.0 Tabel 6. Statistik Deskriptif Penilaian Pembelajaran Statistik Deskriptif Perencanaan Pembelajaran Jumlah Responden 153 Mean 54.1830 Std. Error of Mean.40225 Median 54.0000 Mode 56.00 Std. Deviation 4.97552 Variance 24.756 Skewness -.286 Std. Error of Skewness.196 Kurtosis -.242 Std. Error of Kurtosis.390 Range 25.00 Minimum 40.00 Maximum 65.00 Sum 8290.00 Gambar 4. Histogram Hasil Pembelajaran Hasil akhir nilai pembelajaran praktik untuk rerata ketiga nilai mata pelajaran praktik tersebut menunjukkan bahwa nilai tertinggi 94, terendah 71, reratanya 85,63. Siswa yang sudah mencapai KKM 147 orang (96,08%) sedang sisanya 6 orang (3,92%) belum mencapai KKM. Siswa yang belum mencapai KKM tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu: (1) Siswa tidak mengikuti pembelajaran praktik, (2) Siswa belum mengikuti perbaikan pada salah satu mata pelajaran praktik yang belum mencapai KKM, (3) Siswa lemah di beberapa kompetensi dasar tertentu. Faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran Hubungan antara mean, median dan mode akan menentukan besarnya nilai skewness (juling) yang terjadi. Nilai skewnees ini dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan berdasarkan data yang sudah diperoleh. Menurut Sukardi (2011: 43) bentuk kurva menjadi juling negatif (-), apabila posisi mean<median<mode. Kurva dengan juling negatif menunjukkan bahwa hasil dari data tersebut sudah baik. Hasil analisis deskriptif pada variabel perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran praktik menghasilkan nilai skewness berturu-turut sebesar -0,977; -1,138; -2,42, maka implementasi pembelajaran praktik di BLPT sudah baik, karena dari ketiga variabel tersebut diperoleh nilai skewness negatif (-).

6 E-Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Volume 3, Nomor 2, Tahun 2015 Selain hasil analisis deskriptif terdapat juga hasil analisis inferensial menggunakan regresi ganda. Hasil analisis inferensial tersebut yaitu koefisien korelasi (R) sebesar 0,134 dan R kuadratnya (R square) sebesar 0,018 selain itu diperoleh juga gambaran persamaannya, yaitu: Ŷ = 83,3 + 0,109X 1-0,062 X 2 + 0,01X 3 + Ɛ... (1) Dimana : Ŷ : Hasil Pembelajaran X1 : Perencanaan Pembelajaran X2 : Pelaksanaan Pembelajaran : Penilaian Pembelajaran X3 Besarnya sumbangan yang diberikan oleh masing-masing variabel yaitu 0,107; 0,147 dan 0,011 berturut-turut untuk variabel perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelaajran praktik. Variabel pelaksanaan pembelajaran praktik memberikan sumbangan yang bernilai negatif (-) karena saat pembelajaran berlangsung ada beberapa hal yang menghambat, antara lain: (1) Belum terlaksananya pembelajaran praktik karena libur pada selain hari libur nasional, (2) Ada beberapa alat yang penggunaannya harus bergantian dengan yang lainya. Berdasar hasil analisis inferensial yang telah dilakukan diperoleh harga koefisien korelasi (R) sebesar 0,134 hal ini menunjukkan pengaruh yang lemah dan harga R squarenya (R 2 ) sebesar 0,018. Kontribusi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran praktik terhadap hasil pembelajaran praktik berdasarkan hasil R square yaitu 1,8 %, sedang sisanya 98,2 % dapat dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Lemahnya pengaruh yang diberikan oleh perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran praktik terhadap hasil pembelajaran praktik dikarenakan cakupan yang masih luas yang ada pada tiap variabel, sehingga pembahasan yang dilakukan belum bisa mengena secara keseluruhan. Lebih jauh, hasil observasi yang telah dilakukan menunjukkan sarana dan prasarana di BLPT telah mencukupi untuk melaksanakan pembelajaran praktik. BLPT mempunyai dua buah bengkel untuk bidang studi keahlian teknik mesin, yaitu bengkel mesin dasar dan bengkel mesin lanjut. Bengkel pemesinan dasar ini terdiri dari area kerja bangku, las dan kerja mesin (bubut, frais dan gerinda) sedangkan pada bengkel pemesinan lanjut terdiri dari tiga area kerja mesin (bubut, frais, gerinda dan skrap). Kelengakapan pembelajaran seperti silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), jobsheet dan rencana penilaian pembelajaran praktik telah dipersiapkan. Selama pembelajaran praktik guru pengampu sering memberikan pendampingan belajar pada rombongan belajar. Pembelajaran praktik kadang tidak dapat dilaksanakan karena terbentur dengan agenda di SMK, sehingga jumlah pembelajaran praktik menjadi berkurang. Penggunaan alat secara bersama-sama oleh dua sampai tiga rombongan belajar membuat jalannya pembelajaran praktik terganggu. Terkadang rombongan belajar harus menunggu untuk menggunakan peralatan tertentu yang akan digunakan untuk mengerjakan praktik. Siswa berlatih melakukan penilaian terhadap suatu pekerjaan dengan cara menilai hasil praktik mereka sendiri. Setelah selesai melakukan penilaian sendiri hasil praktik tersebut diberikan kepada guru pengampu untuk mendapatkan peninjauan serta nilai yang akan diperoleh. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kesimpulan dari penelitian evaluasi implementasi pembelajaran praktik bengkel di BLPT Yogyakarta ini yaitu implementasi pembelajaran praktik telah baik dilhat dari segi perencanaan pembelajaran praktik, pelaksanaan pembelajaran praktik, penilaian pembelajaran praktik dan hasil pembelajaran praktik yang semuanya menunjukkan hasil baik. Saran Berdasar penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan oleh siswa, guru mata pelajaran produktif dan pihak BLPT guna meningkatkan hasil pembelajaran praktik: (1) Pembelajaran praktik dengan sistem reguler dilihat dari segi perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan hasil pembelajaran praktik sudah baik tinggal dipertahankan saja. (2) Intensitas

pendampingan belajar oleh guru perlu ditingkatkan agar siswa tidak mengalami kesulitan sehingga tingkat keberhasilan pembelajaran praktik dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. (3) Remidial diberikan langsung ketika hasil penilaian siswa dinyatakan belum mencapai KKM, agar tidak kesulitan menentukan remidi setelah pembelajaran selesai. (4) Membatasi jumlah peserta pembelajaran praktik di BLPT sehingga suasana pembelajaran tetap terjaga. Evaluasi Implementasi Pembelajaran (Nanang Nugroho) 7 DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2014). 2014 Human Development Report UNDP. Diakses tanggal 20 Februari 2015 dari www. UNDP.org. Anonim. (2014). Pengganguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2004-2014. Diakses 17 Maret 2015 dari http://bps.go.id/linktabelstatis/view/id/972. Herdaru Purnomo. (2014). Negara dengan Penduduk Terbanyak di Dunia, RI Masuk 4 Besar. Diakses tanggal 16 Februari 2015 dari http://finance.detik.com/read/2014/03/06/13 4053/2517461/4/negara-dengan-pendudukterbanyak-di-dunia-ri-masuk-4-besar. Larso. (2014). Kompetensi Rendah Jadi Penyebab Pengganguran SMK Meningkat. Diakses t a n g g a l 2 0 F e b r u a r i 2 0 1 5 d a r i http://www.republika.co.id/berita/pendidik an/eduaction/14/11/17/nf6id6-kompetensirendah-jadi-penyebab-pengangguran-smkmeningkat. ------. (1990). Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 Tentang Pendidikan Menengah. Jakarta: Depdikbud. Ratih Keswara. (2013). Optimalisasi Ketrampilan Tingkatkan Kompetensi Siswa. Diakses t a n g g a l 1 7 F e b r u a r i 2 0 1 5 d a r i http://nasional.sindonews.com/read/72775 7/15/optimalisasi-keterampilan- tingkatkan-kompetensi-siswa- 1363346982. Sukardi. (2011). Statistika Pendidikan untuk Penelitian Pengelolaan Lembaga Diklat. Yogyakarta: Usaha Keluarga.