Disampaikan pada Workshop Peningkatan Kompetensi Widyaiswara Badan Diklat Provinsi Jawa Barat tentang Inovasi dalam Proyek Perubahan Bandung, 2 Februari 2016 Dr. Tri Widodo W. Utomo.,SH.,MA Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
Multi Peran Wi: Omnipresence *) 1. FASILITATOR 2. COACH 3. MITRA BELAJAR Menyampaikan materi ajar; Membimbing diskusi; Meng-update bahan ajar & metode belajar; Memastikan peserta memahami materi. Mengenali potensi dan hambatan bimbingannya; Membangkitkan motivasi; Memberi feedback & menawarkan solusi; Memastikan peserta mampu sbg pemimpin perubahan. Menerima perkonsultasian; Membagi pengalaman kepada siapapun peserta diklat; Berusaha menempatkan setiap peserta sbg tim. *) Seorang Wi harus selalu HADIR dimanapun & kapanpun dibutuhkan, serta untuk memberikan pencerahan soal apapun.
Wi & Multi-interpretasi Inovasi Dari tidak ada menjadi ada sudah dianggap sebagai inovasi Memandangsesuatu(misalSOP) secara kontras Inovasi tidak boleh dilakukan dalam bentuk kegiatan, kecuali untuk peserta Pim IV SITUASI Pandanganbahwamenyusundraft kebijakan selalu merupakan inovasi RESPON Perbedaan adalah keniscayaan yg tdk mungkin hilangsampaikapanpun analog Prof di PT Yang penting memiliki argumen yg logis dan tidak saling menyalahkan Fokuslah pada esensi perubahan, bukan pada kulit/permukaannya Gunakan 5 kriteria untuk mendekatkan perbedaan dan membangun konsensus
Kohesi 5 Agenda dlm Membentuk Pemimpin Perubahan Setiap Wi dituntut memahami semua agenda dan saling keterkaitannya!!
Inovasi sbg Esensi Diklatpim Perubahan bukan sekedar berubah, namun perubahan yang memberi nilai tambahbaru, yang mampumemberi solusilebihcerdasthdpermasalahan, danmenawarkan manfaatyang lebihbermaknadalamberbagaiaspek; Pemimpin perubahanharusberanimeninggalkan carakerja lama (business as usual), berani menantang kemapanan(comfort zone), berani bermimpi lebih besar(big dream), berani untuk berbeda, dan berani memulai; Agenda diagnostic reading dan building effective team, ataupun benchmarking harus diarahkan untuk memperkuat pemahaman tentang inovasi& kemampuan berinovasi. Widyaiswara pada Agenda apapun harus paham Inovasi!!
Diagnostic Reading & Inovasi Ide inovasi tidak selalu berupa ilham turun dari langit, namun bisa digali dari permasalahan yang ada shg dapat diketahui kebutuhan intervensi untuk perubahannya; Kemampuan menemukan, memetakan, dan merumuskan masalah dengan tepat, sama artinya setengah jalan menuju keberhasilan. Dengan jelasnya titik bidik perubahan, akan mudah mengukur progress dan output-nya Tujuan DR adalah menemukan Area Perubahan yang akan diinovasi; Mengisi area perubahan dengan ide kebaruan yg kreanova: Think the unthinkable; See what others don t Membiasakan yang asing, mengasingkan yang biasa.
Membangun Tim Efektif & Inovasi Inovasiadalahsebuaholahragabersama(collective exercise). Ketergantungan pada figur tertentu(one man show) dipastikan akan berujung pada kegagalan. Tim dapat berasal dari internal maupun eksternal, yakni mereka yang dapat mempengaruhiataudipengaruhi olehinovasiyang dilakukan (stakeholders). Setiap stakeholder perlu dikelola agar dapat turut berkontribusi positif thd perubahan. Komunikasiefektifmenjadiprakondisi untukterbangunnyateamwork yang solid & sinergis. Peran setiap stakeholder harus jelas pada setiap perubahan.
Visitasi, Benchmark, Case Study & Inovasi Belajar inovasi tidak cukup hanya mengandalkan proses kognitif, namun harus lebih pada aspek psikomotorik/ aplied knowledge. Pembelajaran inovasiharusmerupakankombinasi semuamodel belajar: konseptualisasi hingga aktualisasi. Untuk memperoleh pemahaman terbaik, maka visitasi, benchmarking, studi kasus, dan metode lain sangat baik untuk diberikan; Visitasi dan benchmarking perlu untuk memberi efek belajar secara langsung / direct experimentation, sedangkan studi kasus penting untuk menarik pelajaran/ lessons learned mengapa sebuah inovasi berhasil atau gagal.
Apa itu Inovasi? Segala bentuk pembaharuan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah (UU No. 23/2004 tentang Pemda) Proses memikirkan & mengimplementasikan suatu gagasan yang memiliki unsur kebaruan serta kemanfaatan (LAN, 2014)
Jenis 2 Inovasi PROSES ORGANISASI HUBUNGAN METODE TEKNOLOGI SDM PRODUK KONSEPTUAL (LAN, 2014)
Jenis 2 Inovasi Paul Windrumand Per Koch, 2008, Innovation in Public Sector Services Entrepreneurship, Creativity and Management, p. 8 Victor Bekkers, JurianEdelenbosand Bram Steijn, 2011, Innovation in the PublicSector: Linking Capacity and Leadership, p. 15-16 dan 35-36 1. Service innovation 2. Service delivery innovation 3. Administrative and organizational innovation 4. Conceptual innovation 5. Policy innovation 6. Systemic innovation 1. Product or service innovations 2. Technological innovations 3. Process innovations 4. Organizational and management innovations 5. Conceptual innovations 6. Governance innovations 7. Position innovation 8. Strategic innovation 9. Rhetorical innovation
Kriteria Inovasi Ada unsur kebaruan Mampu memberi solusi 5 Kriteria Inovasi Kompatibel dgn sistem diluar dirinya Jelas manfaatnya Berkelanjutan (replicable) (LAN, 2014)
Semoga Bermanfaat!! Bandung, 2 Februari 2016 INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI