BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan modal dengan harapan memperoleh imbalan berupa return atas

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI (Lanjutan) DAFTAR TABEL

FLOWCHART PT.AGUNG PODOMORO LAND TBK TAHUN 2011 ROI 6.32%

: Fachmy Syahtiadi NPM : Kelas : 4 EB 04 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Henny Medyawati, Skom, MM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I.PENDAHULUAN. Sektor properti dan real estate merupakan salah satu sektor terpenting di suatu

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu penanganan dan pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh

PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SEKTOR PROPERTI, REAL ESTATE DAN KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Pasar Modal di Indonesia. seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1. Daftar Populasi Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia Tahun

(Populasi dan Sampel)

Daftar Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar sebagai perusahaan publik

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi dapat dirasakan oleh banyak kalangan terutama

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, diperlukan suatu metode yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Real property

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia, aktifitas perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari laporan keuangan (Kurnia, 2013:2). Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi, namun laporan

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan investasi di bidang properti dan atau real estate semakin tinggi.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain peneltian menurut Hasan, I. (2009:31), Kerangka kerja dalam

BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (retained earning). Sedangkan sumber pembiayaan yang lain, berasal

Disusun oleh: Nama : DEWI TRI YULIARY NPM : Jurusan : Manajemen / S1 Pembimbing : DR. Armaini Akhirson,SE.,MMA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE, SPRINGATE DAN ZMIJEWSKI PADA PERUSAHAAN PROPERTY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

2015 PENGARUH FAKTOR FUND AMENTAL TERHAD AP HARGA SAHAM PAD A EMITEN SEKTOR PROPERTI D AN REAL ESTATE D I BURSA EFEK IND ONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap

BAB 1 PENDAHULUAN. gencar dilaksanakan, perusahaan dituntut untuk bisa bersaing dengan para pelaku

DATA PERUSAHAAN PROPERTY & REAL ESTATE

BAB I PENDAHULUAN. kalangan menengah kebawah hingga kalangan menengah keatas. Selain

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaannya. Modal tersebut berasal dari dalam perusahaan

Daftar Isi. Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

1. Gambaran Umum Perusahaan, hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain: c. Struktur Perusahaan, entitas anak & Entitas Bertujuan Khusus (EBK);

BAB I PENDAHULUAN. tempat usaha serta rekreasi di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini membuka

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang diakses melalui Penelitian dimulai pada bulan November

III. METODE PENELITIAN. dikumpulkan ataupun diolah menjadi data untuk keperluan analisis atau

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah 5 hari sebelum terjadi pengumuman penurunan BI Rate pada

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. Gambaran Umum Perusahaan, hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain: c. Struktur Perusahaan, entitas anak & Entitas Bertujuan Khusus (EBK);

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. dananya (Yuliati, 1996). Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan harganya yang cenderung selalu naik. Kenaikan harga properti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif. Menurut (Rochaety, 2007:17), Penelitian asosiatif

LAMPIRAN. Lampiran i. Daftar Perusahaan Real Estate dan Property yang menjadi sampel. Kreteria Sampel. No Kode Nama Emiten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan sumber informasi keuangan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang diperhatikan oleh investor dalam menilai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. resiko tinggi. Pada saat pertumbuhan ekonomi tinggi, sektor properti dan real

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini terdapat 9 sampel perusahaan dari sektor Property dan

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI PROPERTY DAN REAL ESTATE DI INDONESIA. berbeda. Real estate merupakan tanah dan semua peningkatan permanen di atasnya

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pada zaman seperti sekarang ini menuntut kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pada aktiva keuangan yang sifatnya financial asset atau real asset

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kompetitif dalam persaingan global. Teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perekonomian dari masa ke masa semakin pesat, termasuk pertumbuhan perekonomian di Indonesia yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia dan negara-negara berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang

I. PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI PROPERTI Sejarah dan Perkembangan Industri Properti. Definisi property menurut SK Menteri Perumahan Rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. tepat, investor akan memperoleh return yang tinggi. Apabila investor ingin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pun ikut berkembang. Pembangunan sektor riil membutuhkan investasi yang besar,

ABSTRAK. Kata-kata kunci: laba bersih, laba kotor, arus kas. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dalam pasar keuangan Indonesia. Memobilisasi dana masyarakat untuk investasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Salah satu fungsi dari pasar modal adalah sarana untuk memobilisasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam menjalankan bisnis atau usahanya agar dapat terus bertumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dalam upaya untuk menghasilkan laba, tentu perusahaan harus

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. suatu bentuk pasar dalam pasar keuangan. Pasar modal sebagai media yang sangat

merupakan sinyal bagi investor untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini

BAB I PENDAHULUAN. (surplus fund). Dalam pasar modal, investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka panjang (profit), dan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan salah satu tempat bagi para investor untuk menginvestasikan modal dengan harapan memperoleh imbalan berupa return atas investasinya. Return saham merupakan kelebihan harga jual saham diatas harga belinya. Semakin tinggi harga jual saham di atas harga belinya, maka semakin tinggi pula return yang diperoleh investor. Apabila seorang investor menginginkan return yang tinggi maka ia harus bersedia menanggung risiko lebih tinggi, demikian pula sebaliknya bila menginginkan return rendah maka risiko yang akan ditanggung juga rendah. Untuk memperoleh return yang diharapkannya maka setiap investor harus mempertimbangkan beberapa aspek penting perusahaan dimana investor menanamkan modalnya, membeli surat berharga tersebut baik keuangan maupun non keuangan yang dapat mempengaruhi besar kecilnya tingkat perolehan return. Tujuan investor menginvestasikan dananya di pasar modal adalah selain dapat turut memiliki suatu perusahaan juga untuk dapat menikmati deviden yang dibagikan.tentunya investor mengharapkan pengembalian yang lebih dari apa yang dilakukannya, sehingga investor dituntut lebih hati-hati ketika ingin melakukan investasi, salah satunya dengan cara mencari informasi mengenai kinerja yang dilakukan perusahaan yang akan dijadikan tempat berinvestasi.

2 Informasi keuangan yang berupa laporan keuangan adalah salah satu alat yang bisa dijadikan informasi mengenai kinerja suatu perusahaan. Didalam laporan keuangan dapat diceminkan kinerja perusahaan yang merupakan pencatatan selama satu periode, yaitu pencatatan aktivitas dalam perusahaan dan membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami kinerja keuangan yang dicapai dan dalam membuat proyeksi kinerja keuangan masa depan. Laporan keuangan akan menghasilkan informasi yang berbeda-beda setiap tahunnya pada suatu perusahaan. Informasi memiliki peranan penting dalam proses pengambilan keputusan investasi. Informasi yang akurat dan relevan dapat mempengaruhi reaksi investor atas keputusan investasinya yang terefleksikan pada perubahan harga saham.jumlah penurunan dan kenaikan dari semua komponen laporan keuangan terutama arus kas dan jumlah laba bersih bukan hanya tergantung pada kondisi perusahaan itu sendiri, tetapi juga keadaan ekonomi secara global. Ditandai dengan adanya krisis ekonomi global tahun 2008 yang berimbas langsung pada perekonomian Indonesia dan dunia.terjadi penurunan indeks harga saham yang signifikan pada Bursa Saham Indonesia sampai melebihi 11% dan terjadi penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai sekitar 50,0 % (Suherman, 2011). Krisis tersebut tentu saja mengkhawatirkan bagi perekonomian Indonesia, maka pada saat itu selama 3 hari tidak dilakukan aktivitas perdagangan saham (Bank Indonesia, 2009). Penghentian aktivitas jual dan beli tersebut tentu saja berimbas langsung pada harga saham di Indonesia dan informasi dalam laporan keuangan pada saat itu

3 mempunyai perbedaan informasi yang berbeda dari tahun berikutnya setelah krisis terjadi. Tabel 1.1 Harga Saham Sektor Property and real Estate Periode 2007-2013 Property and Real Estate NO KODE 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 1. ASRI 200 50 105 295 460 600 430 2. ELTY 620 72 193 157 119 54 50 3. BAPA 145 67 250 148 139 66 4. BIPP 84 50 50 50 50 101 90 5. BKDP 210 50 153 116 115 88 80 6. BCIP 0 235 245 620 250 455 7. BSDE 95 880 900 980 1110 1290 8. CTRA 590 184 485 350 540 800 750 9. CTRP 600 129 245 440 490 600 620 10. CTRS 980 159 510 690 870 2250 1310 11. COWL 335 410 350 122 235 143 470 12. SCBD 625 630 630 500 500 830 2700 13. DART 540 250 195 186 435 710 445 14. DUTI 910 1000 680 2100 1800 3050 4475 15. FMII 125 75 90 90 103 245 385 16. KPIG 320 315 395 690 1500 1310 17. GMTD 450 147 147 165 660 660 8300 18. OMRE 475 475 400 170 265 335 340 19. DILD 400 640 425 255 335 315 20. JRPT 1530 500 800 1300 2200 3100 800 21. KIJA 230 50 119 120 190 200 193 22. LCGP 78 50 50 50 59 170 285 23. LAMI 150 85 95 194 225 215 177 24. LPCK 640 205 225 395 1790 3225 4875

4 25. LPKR 690 800 510 680 660 1000 910 26. MKPI 0 2750 2800 2900 3900 9500 27. MDLN 490 50 125 245 240 610 390 28. PWON 500 405 540 900 750 225 270 29. PWSI 150 140 54 53 61 61 61 30. GPRA 415 340 140 134 156 100 151 31. RBMS 152 97 75 81 86 143 91 32. BKSL 660 66 97 109 265 189 157 33. SMRA 1170 166 600 1090 1240 1900 780 34. SMDM 240 100 83 101 191 191 190 Sumber : www.idx.co.id yang sudah diolah Salah satu komponen penting laporan keuangan yang memberikan pengaruh terhadap perilaku ekonomis pasar adalah laba bersih dan arus kas (Maharani : 2012). Laporan arus kas yaitu melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode (Warren dan Reeve, 2005). Sumber dan penggunaan arus kas dibedakan atas tiga golongan, yaitu yang bersumber dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Arus kas yang bersumber dari aktivitas operasi adalah arus kas yang paling penting untuk mengevaluasi kemampuan entitas dalam mengelola dan menghasilkan arus kas untuk membelanjai operasi perusahaan, melunasi liabilitasnya secara tepat waktu, membayar deviden, serta melakukan investasi baru atau ekspansi secara mandiri, tanpa mengandalkan pembelanjaan dari luar yaitu melalui pinjaman dari pihak ketiga atau penyetoran modal baru dari pemilik. Penerimaan dan pengeluaran haruslah digolongkan sebagai aktivitas investasi, bila merupakan sumber daya yang menghasilkan pendapatan dan arus

5 kas masa depan, Salah satu contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset takberwujud, dan aset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri dan penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset takberwujud, dan aset jangka panjang lain. Penerimaan kas yang bersumber dari aktivitas pendanaan meliputi penyetoran modal dari pemilik, penjualan obligasi atau surat utang, pinjaman dari kreditur dan lain-lain. Pengeluaran kas yang digolongkan sebagai aktivitas pendanaan meliputi antara lain pembayaran kembali modal pemilik, pembayaran hutang, pembayaran bunga pinjaman atau pembayaran deviden. Laporan laba rugi merupakan salah satu informasi yang memperlihatkan kinerja suatu perusahaan, dalam laporan laba rugi memuat banyak angka laba, yaitu laba kotor, laba operasi, dan laba bersih. Kandungan informasi laba bersih dan arus kas memberikan gambaran kepada investor terhadap laba yang akan diperoleh dari perlembar saham yang ditanamkan serta kestabilan kondisi keuangan emiten. Penelitian mengenai informasi arus kas dan hubungannya dengan return saham diantaranya dilakukan oleh Trisnawati dan Wahidawati (2013), diperoleh hasil bahwa arus kas melalui aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan berpengaruh positif terhadap return saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Adiwiratama (2012), diperoleh hasil bahwa arus kas melalui aktivitas pendanaan berpengaruh positif terhadap return saham.

6 Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Triyono dan Hartono (2000) menguji kandungan laba dan informasi arus kas yang dikelompokkan dalam arus kas dari aktivitas operasi, pendanaan dan investasi, menunjukkan bahwa total arus kas mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga saham, tetapi dengan model return, perubahan total arus kas, perubahan komponen arus kas, dan perubahan laba tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan return saham. Maharani (2012) melakukan penelitian untuk membuktikan apakah kandungan informasi laba bersih dan arus kas berpengaruh terhadap harga saham dan return saham. Berdasarkan penelitian tersebut dihasilkan kesimpulan bahwa laba bersih yang direpresentasikan dalam earnings per share / laba bersih secara signifikan baik parsial maupun analisis jalur berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan return saham. Sementara untuk arus kas yang direpresantasikan arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan baik secara parsial maupun analisis jalur tidak berhasil membuktikan memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham dan return saham. Beberapa hasil penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang tidak konsisten maka penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali pengaruh kandungan informasi komponen laporan arus kas dan laba bersih terhadap return saham. Sampel yang digunakan adalah sektor property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan menggunakan periode pengamatan pada tahun 2009.

7 Diambilnya sektor properti sebagai objek penelitian karena sektor ini sebagai salah satu sektor yang penting di Indonesia. Sektor properti memiliki siklus pertumbuhan yang unik, dimana pertumbuhan tertinggi selalu berkesudahaan dengan krisis ekonomi. Contohnya pada awal tahun 1997 industri properti mencapai pertumbuhan yang signifikan namun tak lama kemudian krisis ekonomi pada tahun 1998 menghancurkan sendi-sendi ekonomi. Akhir tahun 2007 pertumbuhan industri properti mencapai rekor terbaru dalam satu dekade namun pada tahun 2008 krisis kembali meruntuhkan pondasi ekonomi (Yulianti, 2014). Sektor properti adalah sektor industri yang paling banyak terkena dampak dari krisis global tersebut mengakibatkan tingginya tingkat bunga kredit properti. Padahal, bagi industri properti, pendanaan merupakan sumber dana yang cukup vital disamping mereka mengalokasikan dana internal. Di samping itu, tentu saja pendanaan dari para pelaku pasar modal tetap memberi pengaruh yang tak kalah pentingnya bagi sektor properti (Dow Jones, 2010). Sektor properti merupakan indikator penting untuk menganalisis kesehatan ekonomi suatu Negara. Industri properti juga merupakan sektor yang pertama memberi sinyal jatuh atau sedang bangunnya perekonomian sebuah Negara (Santoso, 2005). Selain alasan tersebut, diambilnya sektor ini sebagai objek penelitian karena sektor ini merupakan salah satu sektor yang volatilitasnya cukup tinggi.

8 Dengan adanya fenomena yang terjadi dan perbedaan hasil penelitian (research gap) pada penelitian-penelitian sebelumnya, maka mendorong bagi penulis untuk dilakukannya penelitian lebih lanjut mengenai informasi laporan arus kas, laba bersih dan return saham pada perusahaan sektor property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian berdasarkan latar belakang penelitian di atas, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan topik: PENGARUH INFORMASI KOMPONEN LAPORAN ARUS KAS DAN LABA BERSIH TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Pada Perusahaan Sektor Property and Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2009) 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian, maka masalah yang dapat diidentifikasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Seberapa besar pengaruh informasi komponen laporan arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan dan laba bersih secara parsial terhadap return saham. 2. Seberapa besar pengaruh informasi komponen laporan arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan dan laba bersih secara simultan terhadap return saham.

9 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai seberapa besar pengaruh informasi komponen laporan arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan dan laba bersih secara parsial terhadap return saham. 2. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai seberapa besar pengaruh informasi komponen laporan arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan dan laba bersih secara simultan terhadap return saham 1.4 Kegunaan Penelitian Data dan informasi yang telah dikumpulkan dan di analisis dalam penelitian ini diharapkan dapat berguna: a. Bagi Pemegang Saham (investor) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi investor dalam mengambil keputusan untuk menanamkan modalnya dengan melihat relevansi atas suatu informasi akuntansi yaitu informasi komponen laporan arus kas dan informasi laba bersih terhadap return sahamnya. b. Bagi Penulis Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh kandungan informasi laporan arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan dan laba bersih berpengaruh signifikan

10 terhadap return saham pada perusahaan sektor industri property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). c. Bagi Peneliti selanjutnya Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi atau bahan referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian dengan tema yang sama. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Data laporan keuangan diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) www.idx.co.id dan Bursa Efek Indonesia perwakilan Bandung yang beralamat di Jl. Veteran No.10.