Theophil Eicher und Hermann J. Roth, Synthese, Gewinnung und Charakterisierung von Arzneistoffen. prof. aza

dokumen-dokumen yang mirip
5012 Sintesis asetilsalisilat (aspirin) dari asam salisilat dan asetat anhidrida

4002 Sintesis benzil dari benzoin

4008 Sintesis 2-dimetilaminometil-sikloheksanon hidroklorida

5007 Reaksi ftalat anhidrida dengan resorsinol menjadi fluorescein

4014 Resolusi enantiomer (R)- dan (S)-2,2'-dihidroksi-1,1'- binaftil ((R)- dan (S)-1,1-bi-2-naftol)

4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol

4023 Sintesis etil siklopentanon-2-karboksilat dari dietil adipat

4005 Sintesis metil 9-(5-oksotetrahidrofuran-2-il)nonanoat

4009 Sintesis asam adipat dari sikloheksena

5013 Sintesis dietil 2,6-dimetil-4-fenil-1,4-dihidropiridin-3,5- dikarboksilat

5001 Nitrasi fenol menjadi 2-nitrofenol dan 4-nitrofenol

4016 Sintesis (±)-2,2'-dihidroksi-1,1'-binaftil (1,1'-bi-2-naftol)

4026 Sintesis 2-kloro-2-metilpropana (tert-butil klorida) dari tert-butanol

4013 Sintesis benzalasetofenon dari benzaldehida dan asetofenon

4027 Sintesis 11-kloroundek-1-ena dari 10-undeken-1-ol

4019 Sintesis metil asetamidostearat dari metil oleat

5004 Asetalisasi terkatalisis asam 3-nitrobenzaldehida dengan etanadiol menjadi 1,3-dioksolan

4001 Transesterifikasi minyak jarak menjadi metil risinoleat

4010 Sintesis p-metoksiasetofenon dari anisol

4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat

4025 Sintesis 2-iodopropana dari 2-propanol

4022 Sintesis etil (S)-(+)-3-hidroksibutirat

BAB 3 METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN PERSENTASE HASIL SINTESIS

5009 Sintesis tembaga ftalosianin

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis kalium diklofenak

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak)

4024 Sintesis enantioselektif pada etil (1R,2S)-cishidroksisiklopentana

Bab III Metodologi Penelitian

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi

3 Metodologi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemeriksaan kandungan kimia kulit batang asam kandis ( Garcinia cowa. steroid, saponin, dan fenolik.(lampiran 1, Hal.

LAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN PERSENTASE HASIL SINTESIS. b. p-klorobenzoil klorida (BM : 175,02 g/mol, berat jenis : 1,377 g/cm 3 ) Volume : 25,42 ml

LAPORAN PRAKTIKUM ASPIRIN

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

Bab IV Hasil dan Pembahasan. IV.2.1 Proses transesterifikasi minyak jarak (minyak kastor)

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SINTESIS SENYAWA METOKSIFLAVON MELALUI SIKLISASI OKSIDATIF HIDROKSIMETOKSIKALKON

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Dari 100 kg sampel kulit kacang tanah yang dimaserasi dengan 420 L

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia

Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

Deskripsi METODE SEMISINTESIS TURUNAN EURIKUMANON MONOSUBSTITUSI (EURIKUMANON MONOVALERAT)SEBAGAI ANTIPLASMODIUM

Bab III Metodologi Penelitian

3. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L.

DATA PENGAMATAN. Volume titran ( ml ) ,5 0,4 0,5 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

Sintesis Organik Multitahap: Sintesis Pain-Killer Benzokain

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL

3. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian. Sintesis CaCu(CH 3 COO) 4.xH 2 O. Karakterisasi. Penentuan Rumus kimia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian menggunakan

4. Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK

4. Hasil dan Pembahasan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 Percobaan dan Hasil

3 Metodologi Penelitian

b. Dimetil sulfat (BM : 126,19g/mol, berat jenis : 1,33g/cm 3 ) Volume : 20 ml Mol dimetil sulfat : 20mlX1,33 126,19 = 0,2mol

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus April 2013, bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

5026 Oksidasi antrasena menjadi antrakuinon

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Riset Jurusan Pendidikann Kimia UPI. Karakterisasi dengan

3 Percobaan. Garis Besar Pengerjaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

A. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium

MEMBRAN SELULOSA ASETAT DARI MAHKOTA BUAH NANAS (Ananas Comocus) SEBAGAI FILTER DALAM TAHAPAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH SARUNG TENUN SAMARINDA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 Percobaan. 3.1 Bahan Penelitian. 3.2 Peralatan

Transkripsi:

Theophil Eicher und Hermann J. Roth, Synthese, Gewinnung und Charakterisierung von Arzneistoffen prof. aza

3/8. Acetanilid Alat : labu leher satu ukuran 250 ml Pendingin tegak prof. aza

20,5 g (0,22 mol ~ 20,0 ml) Anilin (catatan 1) dengan pengadukan ditambahkan dengan 21,0 g (0,35 mol ~ 20,0 ml) asam asetat. Kemudian dengan pengadukan, ditambahkan tetes demi tetes 21,5 g (0,21 mol ~ 20,0 ml ) anhidrida asam asetat (catatan 2), dan lebih kurang 0,3 g serbuk seng. Dipasang pendingin tegak, kemudian dididihkan selama 30 menit. prof. aza

Campuran larutan reaksi yang masih panas, degan hati2, sambil diaduk dituangkan ke dalam aires (labu dibilas dengan 10 ml asam asetat, sisa serbuk seng tinggal dalam labu). Akan terlihat produk reaksi terpisah dalam bentuk keping2 kecil tidak bewarna, kemudian dipisahkan dengan penyaringan vakum, dicuci dengan 200 ml air es. Dikeringkan diudara sampai berat tetap. prof. aza

Akan diperoleh 25,5 g (86%) Acetanilid dengan titik didih 113-114 0 C, kristalisasi dalam etanol/air (1:4) akan meningkatkan titik didih menjadi 114-115 0 C, KLT: fasa diam Silika gel, fasa gerak etil asetat : hrf ~ 65. prof. aza

Catatan 1) Anilin dan anhidrida asam asetat yang digunakan yang baru didestilasi. Anilin titik didih (15) 77-78 0 C, anhidrida asam asetat: titik didih (760) 139-140 0 C 2) Hati-hati! Pada penambahan asam asetat, apalagi pada penambahan anhidrida asam asetat, akan menimbulkan panas yang tinggi. prof. aza

Data Spektrum IR dan 1 H-NMR IR (KBr) : 3290 (NH), 1660 cm -1 (C=O) 1 H-NMR (CDCl 3 ) : δ = 8,45 (s, lebar, 1H, NH); 7,6 7,05 (m, 5H, phenyl-h); 2,10 (s, 3H, CH3) prof. aza

3/9. 4-Acetylaminophenol (Paracetamol) Alat: Labu Erlenmeyer 2 L Pengaduk magnetik prof. aza

109 g (1,00 mol) p-aminofenol disuspensikan dalam 300 ml air. Dengan pengadukan yang intensif ke dalamnya dimasukkan sdikit demi sedikit 130 g (1,27 mol ~ 120 ml Anhidrida asam asetat (catatan 1), dengan sendirinya campuran reaksi akan menjadi panas dan p- aminofenol akan cepat menjadi larut. Kemudian campuran dipanaskan pada temperatur 80-90 0 C selama 10 menit. prof. aza

Campuran reaksi didinginkan dengan panci es, produk reaksi akan mengkristal dan terpisah, kemudian disaring vakum, dicuci dengan 100 ml air es dan dari 750 ml larutan air di rekristalisasi. Akan diperoleh 136 g (90%) parasetamol, berupa kristal jarum tidak bewarna, dengan TL 167-168 0 C (setelah divakum dalam eksikator); KLT (SiO2/Etl asetat: hrf ~50 prof. aza

Catatan Anhidrida asam asetat yang digunakan yang baru didestilasi. Anhidrida asam asetat: titik didih (760) 139-140 0 C prof. aza

Penjelasan Prinsip reaksi : Asetilasi suatu amin aromatis primer dengan anhidrida asam asetat, dengan berbagai variasi, dengan pelarut air, dimungkinkan untuk secara selektif meng asetilasi gugus fungsi-nh 2. prof. aza

Data Spektrum IR dan 1 H-NMR IR (KBr) : 3320, 3160 (NH, OH), 1660 cm -1 (C=O) 1 H-NMR (CDCl 3 ) + DMSO-d6: δ = 9,01; 8,68 (S, 1H, OH/NH); 7,33 dan 6,73 (d, 9 HZ; 2H; H-aromat; 2,09 (s; 3H, COCH 3 ) prof. aza

Fig.5.10.Infrared spectrum of parasetamol as KBr disc (Watson) prof. aza

Fig. 8.11. 270 mhz 1 H-NMR spectrum of paracetamol (CD 3 OD) prof. aza

3/10. Asetilsalisilat Labu reaksi leher satu 100 ml Pengaduk magnetik dengan pemanas Pendingin tegak dengan tabung pengering prof. aza

13,8 g (0,10 mol) asam salisilat dalam labu reaksi ditambahkan dengan 12,3 g (0,12 mmol ) anhidrida asam asetat. Setelah penambahan 1-2 tetes H 2 SO 4 pekat, pendingin tegak dipasang untuk antisipasi reaksi eksoterm yang terjadi. Reaksi disempurnakan dengan menaikkan temperatur sampai 95-100 0 C dan dipanaskan selama 2 jam. prof. aza

Setelah didinginkan, campuran reaksi dituang kedalam 30 ml air es, akan terbentuk endapan produk reaksi, disaring vakum. Dilakukan pemurnian dengan rekristalisasi dengan campuran air: dioksan (1 : 1), akan diperoleh asetosal murni berupa jarum halus tidak bewarna sebanyak 14,0 14,9 g (78-83%), TL 137-138 0 C; KLT (SiO 2 /etil asetat: hrf ~ 60 prof. aza

Data Spektrum IR dan 1 H-NMR IR (KBr): 3200-2400 (lebar, OH), 1750 (CH3-C=O), 1680 (Ar-C=O), 1605, 1305, 1190, 915, 705 cm-1. 1 H-NMR (CDCl 3 ): δ = 10,5 (s, lebar); 8,05 6,95 (m, 4 H. Aromat-H); H=3 dapat teridentifikssi pada δ = 7,96 ppm sebagai dd ( J=8HZ dan J=2HZ); 2,28 ppm (s, 3H, CH 3 ) prof. aza

Fig. 5.11. The Infrared spectrumof aspirin as a Kbr disc (Watson) prof. aza

Fig. 8.12. 270 mhz spectrumof aspirin prof. aza

Note Alkyl protons such as those in CH 3 and CH, groups not attached to adjacent Electronega tive groups resonate between δ 0.2-2 ppm. Protons on CH 3, CH 2 and CH groups attached to electronegative atoms or groups such as 0, N, F, Cl, CN, C=C and C=0 resonate between δ 2-5. prof. aza

Protons attached directly to C=C resonate between δ 4-7. Protons attached to aromatic rings resonate between δ 6-9. Tables 8.1 and 8.2 show a values in ppm for protons attached to some common organic groups. prof. aza

Fig. 8.4. The 270 mhz 1 H-NMR spectrum of methyl acetate prof. aza