BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 PENUTUP 5.1 Interpretasi Data Intepretasi Variabel Respons Khalayak pada Iklan Televisi Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan bakar diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. telah memasuki fase yang lebih menantang dimana harga minyak dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan menghadapi persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan transportasi, baik untuk perjalanan pribadi, angkutan massal

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB I PENDAHULUAN. peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di

BAB I PENDAHULUAN. Dunia adalah pasar bagi seluruh pelaku bisnis. Dunia yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. langkah perusahaan untuk bisa terus berjalan dan dapat bersaing dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan harapan produk dapat dilihat, dipahami dan dibeli oleh pembeli

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Semakin majunya zaman maka semakin banyak pula produk-produk yang

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang aset tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. menuntut produsen BBM untuk menyediakan BBM ramah lingkungan. Produk

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis memasuki perekonomian global yang cepat berubah.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan konsumen. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan bisnis saat ini membuat perusahaan melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi seperti saat ini, perusahan dituntut agar bisa

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pada era globalisasi dan kemajuan di bidang perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam setiap perusahaan yang semakin, membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka

Tahun : Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang

I. PENDAHULUAN. informed consumer, atau konsumen yang memiliki pengetahuan yang luas

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di pasar yang sudah ada. Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan prinsip dasar pemasaran yang berorientasi kepada pelanggannya,

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

BAB 1 PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun internasional. Perkembangan pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 56,5 persen dari total jumlah penduduk (Kelas Menengah dan Perilaku

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia modern dan juga di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. tentunya para konsumen sudah banyak melakukan pembelian berulang.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengamatan terhadap penerimaan pesan iklan televisi pada khalayak

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran

Giat Riyadi B

BAB I PENDAHULUAN. di pasar domestik (nasional) maupun dipasar internasional atau global.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. berlomba untuk survive di dunia bisnis yang sedang digelutinya. Ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Industri dan teknologi, pada. khususnya Kendaraan Roda Dua, saat ini dunia Otomotif dan Jasa

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan (brand loyalty) loyalitas merek. Loyalitas terhadap merek

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang kehidupan termasuk ekonomi, teknologi, komunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi persaingan bisnis semakin dinamis dan kompleks,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut adalah merek. terjadi bukan lagi masalah perang kualitas produk melainkan perang merek

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tingkat persaingan produsen kendaraan bermotor dewasa ini semakin

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran modern dewasa ini tidak lagi hanya memasarkan produk yang berkualitas, menjual produk dengan harga yang murah, dan menempatkan produk yang mudah dijangkau khalayak. Persaingan di dunia bisnis semakin tajam. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya produk yang sejenis dengan manfaat yang sama ditawarkan di pasar yang dapat mengancam kelangsungan produk perusahaan. Belum lagi dengan adanya pengaruh globalisasi yang memungkinkan perusahaan multinasonal atau perusahaan global di banyak negara menjual barang atau jasanya ke seluruh konsumen di banyak negara. Hal ini menyebabkan masuknya sebuah merek ke dalam negara yang membuat persaingan antara produk kategori tersebut semakin besar. Persaingan perusahaan untuk memperebutkan konsumen tidak lagi terbatas pada atribut fungsional produk, melainkan sudah dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra (image) khusus bagi pemakainya. Citra merek merupakan keseluruhan dari presepsi konsumen mengenai merek tersebut atau bagaimana mereka memandangnya, yang mungkin tidak serupa dengan identitas merek. Citra merek merupakan gambaran mental konsumen terhadap sebuah produk, jasa, atau organisasi. Citra bersifat selektif dan seringkali merupakan sejumlan penilaian personal mengenai asosiasi dan persepsi yang dimiliki orang terhadap merek 1. Oleh karena itu, perusahaan harus bekerja terhadap pengalaman konsumen untuk memastikan bahwa semua yang dilihat dan didengar pelanggan adalah memang semua yang mereka inginkan. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Pada tingkat persaingan yang rendah, merek hanya sekedar membedakan antara satu produk dengan produk lainnya atau merek hanya sekedar nama, sedangkan pada tingkat persaingan yang tinggi, merek memberikan kontribusi dalam menciptakan dan menjaga daya saing sebuah produk. Merek akan 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32 1

2 dihubungkan dengan citra khusus yang mampu memberikan asosiasi tertentu dalam benak konsumen. Merek membuat keputusan untuk membeli menjadi lebih mudah. Seseorang mungkin tidak tahu banyak mengenai suatu produk yang membuatnya tertarik, tetapi merek dapat membuatnya lebih mudah untuk memilih. Manusia dapat membuat keputusan lebih cepat jika mereka mengetahui merek. Dengan makin meningkatnya kesamaan produk, merek memudahkan orang untuk memutuskan produk yang akan dibeli. Merek yang terkenal lebih banyak menarik perhatian dibanding yang tidak, umumnya karena mereka dikenal dan dipercaya. Sebuah merek memberi cara untuk mengenali apa yang konsumen suka dengan cepat. Merek merupakan sebuah persepsi, pengalaman, harapan, terhadap sebuah produk, jasa, pengalaman, personal, atau pun organisasi. Merek merupakan gabungan dari berbagai atribut, baik secara nyata maupun tidak nyata, disimbolisasikan dalam merek dagang, dan apabila dikelola secara baik, akan menciptakan nilai dan pengaruh 2. Selain memperkuat citra, perlu bagi perusahaan menanamkan kesadaran pada khalayak, sebuah usaha untuk membuat khalayak familiar melalui iklan, promosi penjualan, dan komunikasi pemasaran lainnya akan suatu merek (produk), memberikan informasi kepada orang banyak tentang ciri khusus dan manfaatnya serta menunjukkan perbedaan dari merek (produk) pesaing dan menginformasikan bahwa merek yang ditawarkan akan lebih baik ditinjau dari sisi fungsional atau simbolisnya. Jika komunikator sukses menciptakan kesadaran khalayak akan mereknya, khalayak dapat membentuk sikap positif pada merek tersebut atau munculnya niat untuk membeli merek tersebut, ketika timbul keinginan untuk membeli suatu produk di masa yang akan datang. Untuk memperkenalkan atau mengingatkan khalayak akan suatu produk, maka perusahaan perlu melakukan suatu promosi, salah satunya melalui iklan. Iklan merupakan salah satu instrumen pemasaran modern yang aktivitasnya didasarkan pada konsep komunikasi. Karena merupakan bentuk komunikasi, maka keberhasilannya dalam mendukung pemasaran merupakan pencerminan keberhasilan komunikasi. Iklan tidak seperti komunikasi langsung antara dua orang yang saling bertukar pengalaman. Iklan adalah pertukaran satu arah dengan 2 Ibid. hal. 21

3 format impersonal. Iklan harus lebih sering menggunakan faktor emosi dan rasional agar dampak yang ditimbulkan dapat dirasakan. Seseorang dapat memperhatikan atau membiarkan, menerima atau menolak, mengingat atau melupakan pengalaman sehingga perencanaan iklan merupakan suatu keharusan. 3 Peran iklan dalam dunia bisnis sekarang ini tidak kecil, apalagi dalam persaingan bisnis yang semakin ketat. Ada tujuh fungsi dasar iklan, yaitu membangun awareness merek, menciptakan citra merek, menyediakan informasi mengenai merek, mempersuasi orang, mendorong orang untuk melakukan aksi, mengingatkan orang akan sebuah merek, dan menciptakan pengalaman terhadap merek 4. Selain itu, kepedulian khalayak terhadap iklan juga sangat tergantung dari relevansi iklan dengan kualitas pesan. Untuk menciptakan citra merek yang baik dan sesuai dengan kebutuhan di masyarakat, maka perusahaan pun berlomba-lomba membuat iklan yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai merek kepada khalayak, membangun citra mereknya, lalu pada akhirnya mempersuasi khalayak dalam membuat keputusan pembelian. Perusahaan menyadari bahwa konsumen lebih nyaman dalam membeli merek yang telah mereka ketahui, karena mereka menganggap jika mereka membeli merek yang telah mereka kenal, maka resiko yang mereka dapatkan lebih kecil daripada membeli produk dari merek yang mereka tidak ketahui sebelumnya 5. Merek sangat berguna bagi pelanggan dalam membeli produk. Menurut penelitian dari Yankelovich dan Television Bureau of Advertising yang dilakukan di New York pada tanggal 15 April 2009, iklan dapat memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini menemukan secara general bahwa media memengaruhi 80% dari konsumen di fase awareness pada perputaran pembelian konsumen. Pengaruh media televisi juga memengaruhi dalam perputaran pembelian konsumen di semua fase, yaitu 54% di tahap awareness dan 49% pada tahap pembelian. 6 Menurut penelitian ini, iklan dalam 3 Sumber: http://www.marketing.co.id/website/displayarticle.aspx?id=7. Diakses pada tanggal 19 Mei 2009 pukul 10.20 WIB 4 William Wells, Sandra Moriarty, dan John Burnett, Advertising Principles & Practice 7 th Edition, (New Jersey: Pearson Education, Inc, 2006), hal. 10 5 Ibid. hal. 35 6 Sumber: http://www.brandweek.com/bw/content_display/esearch/e3i415aa88a9b3254d936e3c35c506e5a7e. Diakses pada tanggal 19 Mei 2009 pukul 10.40 WIB

4 media mempunyai peran yang besar untuk memengaruhi konsumen untuk sadar akan sebuah merek dan meningkatkan keputusan pembelian terhadap merek tersebut. Sesuai dengan fungsi dan manfaatnya, banyak perusahaan menggunakan iklan sebagai media komunikasi dan penyebaran informasinya. Iklan pun digunakan oleh banyak perusahaan untuk mempromosikan dan menginformasikan produk atau merek yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Salah satu perusahaan yang menggunakan iklan untuk menginformasikan produk dan menaikkan citranya adalah perusahaan bahan bakar minyak dan gas (migas). Bahan bakar minyak (BBM) merupakan produk yang mempunyai karakter inelastis dalam hal elastisitas permintaan. Sehingga besar-kecilnya perubahan harga tidak berpengaruh terhadap jumlah permintaan akan produk. Migas atau BBM ini juga merupakan produk dengan karakter low-involvement, yaitu produk yang dibeli setiap waktu dan dengan perhitungan yang minimal, karena produk tersebut tidak terlalu mengubah gaya hidup konsumen. Pada produk low-involvement ini seperti halnya produk BBM konsumen pasif dalam mempelajari, mengenal, dan mencari informasi mengenai produk tersebut. Oleh karena itu, para pembuat iklan harus menyadari bahwa konsumen yang pasif tersebut lebih fokus kepada elemen iklan yang berupa musik, karakter, simbol, slogan, atau jingle daripada isi pesan itu sendiri. Para pembuat iklan harus mengembangkan iklan misalnya dengan menciptakan jingle yang menarik yang dapat tersimpan di benak konsumen. 7 Maka perusahaan yang memproduksi produk low-involvement, seperti perusahaan migas, harus membuat iklan dengan kriteria seperti yang telah dijelaskan di atas agar iklan tersebut direspons dengan cepat dan terekam di benak konsumen. Dalam penelitian ini, iklan yang akan diteliti adalah iklan Pertamina Pasti Pas! versi jingle Oh Oh Siapa Dia (Payung Fantasi). Iklan inilah yang digunakan oleh Pertamina untuk meyakinkan khalayak atas kualitas mutu dan takaran produk BBM Pertamina. Pasti Pas! adalah sebuah jargon yang diciptakan Pertamina sebagai SPBU yang telah tersertifikasi dapat memberikan 7 George E. Belch & Michael A. Belch, Advertising and Promotion, An Integrated Marketing Communication Perspective, 6 th Edition, (New York: McGraw Hill, 2003), hal. 152

5 pelayanan terbaik memenuhi standar kelas dunia. Sertifikat dengan nama Pasti Pas! ini akan diberikan apabila SPBU mampu memenuhi lima elemen standar program Pertamina Way. Di antaranya pelayanan staf yang terlatih dan bermotivasi, jaminan kualitas dan kuantitas, peralatan yang terawat baik, format fisik yang konsisten, serta penawaran produk dan pelayanan bernilai tambah. Khusus untuk pelayanan SPBU akan diterapkan 3S, yaitu Senyum, Sapa, dan Salam. 8 Untuk mempromosikan dan membentuk citra positif di mata masyarakat tentang Pasti Pas! ini, maka Pertamina pun menciptakan iklan Pertamina Pasti Pas!. Seperti yang telah dijelaskan di atas, Pertamina sebagai perusahaan migas dengan produk low-involvement telah membuat iklan dengan konsep jingle yang memiliki inti pesan berupa citra baru pom bensin Pertamina yang juga bertujuan untuk mempromosikan, meningkatkan awareness, dan menaikkan citra positif Pertamina. Selain itu, iklan Pertamina Pasti Pas! tersebut. Iklan Pasti Pas! Pertamina versi jingle Oh Oh Siapa Dia merupakan satu-satunya iklan yang menggunakan eksekusi atau konsep jingle. 9 Pertamina telah berdiri sejak 10 Desember 1957 sebagai perusahaan minyak pertama bersifat nasional dan dapat diposisikan sebagai brand terdepan di Indonesia dengan kategori produk bahan bakar minyak. Pertamina telah menduduki posisi top of mind dan menjadi market leader. Di era globalisasi ini, perlu bagi Pertamina menyadari bahwa persaingan semakin ketat. Era persaingan bebas akan dihadapi oleh perusahaan migas Indonesia ini, terutama dengan adanya investor asing yang juga menjadi persaing perusahaan bahan bakar di Indonesia, seperti Shell, Petronas, bahkan Total. Perusahaan berlomba-lomba memperluas pangsa pangsa pasarnya, mencoba menarik pelanggan dengan cara mempengaruhi sikap konsumen supaya mau membeli produk-produk mereka, salah satunya dengan cara beriklan. Ketika suatu perusahaan mengalami penurunan pangsa pasar, akan terjadi penurunan laba yang didapat akibat berkurangnya konsumen yang memakai produk mereka. Disadari atau tidak, perusahaan yang mampu menguasi pasar adalah perusahaan yang akan mendapatkan keuntungan lebih banyak. WIB. 8 Sumber: http://pastipas.pertamina.com/. Diakses pada tanggal 31 Mei 2009 pukul 00.20 9 Sumber: Data internal PT. Pertamina (Persero), 2008.

6 Oleh karena itu, tingginya permintaan akan BBM terjadi karena tingginya pengguna kendaraan bermotor di Indonesia. Hal ini menyebabkan perusahaan yang bergerak di bidang migas, seperti Pertamina, Petronas, Shell, dan Total, bersaing memperebutkan pasar. Semua perusahaan tersebut berusaha untuk memperluas pangsa pasar dan mecoba menarik pelanggan baru dengan komunikasi yang persuasif. Salah satu cara yang ditempuh, misalnya oleh Pertamina dengan produk Pasti Pas! -nya, adalah melalui iklan. Melalui iklan tersebut, perusahaan berusaha untuk meyakinkan khalayak bahwa produk atau mereknya lebih baik daripada produk atau merek lain. Dari beberapa tahun ke belakang hingga saat ini, jumlah pengguna kendaraan bermotor di Indonesia meningkat tajam. Saat ini populasi kendaraan bermotor di Indonesia (sepeda motor, mobil, bus, truk) sudah mencapai hampir 20 juta, di antaranya terbanyak ada di Jakarta yaitu sekitar empat juta kendaraan. Jumlah itu terus naik dengan tingkat pertambahan 13 persen pertahun. 10 Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab tingginya konsumsi BBM di DKI Jakarta. Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya merupakan daerah perkotaan serta perindustrian dengan kepadatan lalu lintas yang sangat tinggi. Kepadatan penduduk DKI Jakarta mengakibatkan tingginya kebutuhan akan produk migas, baik sebagai bahan bakar, bahan baku maupun bahan penunjang, terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sektor transportasi merupakan salah satu sektor penting dalam menunjang kegiatan ekonomi nasional dan daerah, yang mengkonsumsi BBM dalam jumlah yang besar, yaitu sekitar 45% dari pemakaian BBM untuk konsumsi dalam negeri, dikonsumsi oleh sektor ini. Dari data statistik menunjukkan bahwa laju pemakaian BBM untuk sektor transportasi sendiri, dari periode 1989/99 1999/2000 di Indonesia meningkat rata-rata sebesar 6,65% per tahun. Salah satu penyebab meningkatnya laju konsumsi BBM di sektor transportasi adalah adanya peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang rata-rata mengalami peningkatan sebesar 8,2% per tahun. 11 Jumlah peningkatan kendaraan bermotor terbesar di DKI Jakarta dialami oleh sepeda motor. 10 Sumber: http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0212/29/iptek/abte20.htm. Diakses pada tanggal 22 Mei 2009 pukul 14.30 WIB. 11 Sumber: http://www.ccitonline.com/mekanikal/tiki-read_article.php?articleid=77. Diakses pada tanggal; 22 Mei 2009 pukul 15.00 WIB

7 Penelitian ini lebih memfokuskan pada penduduk Kota DKI Jakarta yang mengonsumsi bahan bakar minyak untuk kendaraan motornya setiap hari seperti yang telah dijelaskan di atas. Pemilihan tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa penduduk Kota DKI Jakarta mengonsumsi bahan bakar minyak dalam kehidupan sehari-hari, karena tingkat penggunaan kendaraan bermotor di DKI Jakarta sangat banyak dibandingkan dengan provinsi lain. Pertimbangan lain karena DKI Jakarta memiliki penduduk yang heterogen yang berasal dari berbagai latar belakang, sifat, kebiasaan, daerah, budaya, dan tingkat ekonomi. 1.2 Rumusan Masalah Persaingan antar produk bahan bakar minyak semakin kompetitif dari waktu ke waktu. Produsen bahan bakar minyak berlomba-lomba melakukan berbagai cara untuk dapat menghasilkan produk yang mampu menarik calon pembeli untuk membeli produknya. Produsen berusaha mencapai pangsa pasar sebesar-besarnya untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya pula. Masalah yang menjadi dasar penelitian ini adalah adanya brand competitor Pertamina yang membuat Pertamina harus membuat citra positif di mata masyarakat Indonesia agar bisa terus menjadi market leader, salah satu caranya adalah dengan menggunakan iklan. Iklan Pasti Pas! Pertamina versi jingle Oh Oh Siapa Dia ini merupakan iklan yang bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan khalayak pada Pertamina. Selain itu, dengan adanya kompetitor Pertamina ini maka dapat mengakibatkan penurunan keputusan pembelian konsumen pada produk bahan bakar minyak Pertamina. Dari masalah penelitian dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana respons khalayak pada iklan televisi Pertamina Pasti Pas!? 2. Bagaimana keputusan pembelian pada brand Pertamina? 3. Seberapa besar hubungan respons iklan televisi Pertamina Pasti Pas! terhadap keputusan pembelian produk bahan bakar minyak Pertamina?

8 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan respons khalayak pada iklan televisi Pasti Pas! Pertamina. 2. Mendeskripsikan keputusan pembelian konsumen bahan bakar minyak Pertamina. 3. Mengetahui hubungan variabel respons khalayak pada iklan televisi Pasti Pas! Pertamina terhadap keputusan pembelian bahan bakar minyak Pertamina. 1.3.2 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pihak yang terkait, yaitu : 1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif atau bahan masukan bagi studi periklanan dan penelitian-penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan masalah pengaruh iklan televisi terhadap keputusan pembelian yang berikaitan pula dengan perilaku konsumen. Dimana di dalamnya terkait teori-teori yang menjelaskan bahwa respons khalayak pada iklan dapat mempengaruhi keputusan pembelian sebuah produk. 2. Manfaat Praktis Peneliti mengharapkan agar penelitian yang telah dilakukan ini dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan langkah-langkah terkait yang dapat digunakan oleh praktisi iklan atau perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas guna memenangkan persaingan dan meraih keuntungan yang kompetitif berkelanjutan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi praktisi komunikasi pemasaran maupun periklanan dalam melihat dan mengetahui pengaruh iklan

9 terhadap keputusan pembelian, khususnya dalam produk bahan bakar minyak. Selain itu, peneliti juga berharap penelitian ini bisa memberikan manfaat bagi perusahaan Pertamina untuk mendapatkan masukan yang berguna bagi perencanaan strategi komunikasi di tahun mendatang.

10