PENGGORENGAN, EKSTRUSI, PEMANGANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGORENGAN, EKSTRUSI, & PEMANGANGGAN. Teti Estiasih - THP - FTP - UB

MAKALAH MESIN PERALATAN PENGOLAHAN PANGAN (Ekstruder)

TIM DOSEN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Waktu yang dibutuhkan untuk menggoreng makanan tergantung pada:

TEKNOLOGI PEMASAKAN EKSTRUSI

Teti Estiasih - THP - FTP - UB

LOGO BAKING TITIS SARI

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN I. ACARA II Pemanggangan (Baking)

BAB XI MEDIA PENGHANTAR PANAS

Pengeringan Untuk Pengawetan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

PENGGORENGAN (FRYING)

II. TINJAUAN PUSTAKA

RINGKASAN BAKING AND ROASTING

Ahmad Zaki Mubarok Kimia Fisik Pangan. Silika

TINJAUAN PUSTAKA. Makanan ringan

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

KRISTALISASI. Teti Estiasih - THP - FTP UB 1

PENGERINGAN. Teti Estiasih - PS ITP - THP - FTP - UB

I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan sumber daya tanaman umbi-umbian, termasuk aneka

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN. ( Food Bar )

Pengolahan dengan suhu tinggi

Penggorengan. Penggorengan. Nur Hidayat Materi kuliah PTP Minggu ke 8.

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN. ENDRIKA WIDYASTUTI, S.Pt, M.Sc, MP

Tujuan pengeringan yang tepat untuk produk: 1. Susu 2. Santan 3. Kerupuk 4. Beras 5. Tapioka 6. Manisan buah 7. Keripik kentang 8.

BAB III METODOLOGI 3.1 Alat dan Bahan Alat Bahan 3.2 Prosedur Percobaan

BAB V PROSES PENGOLAHAN

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Volume Pengembangan Roti Manis

I PENDAHULUAN. kandungan gizi yang cukup baik. Suryana (2004) melaporkan data statistik

MODUL 2 NUGGET IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa khas ikan.

SUB TOPIK PENGERTIAN TEORI PERALATAN PENGARUH PADA MAKANAN BAHAN DAN PROSES NILAI GIZI BREAD STALLING 3/21/2016 3

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, dan (6) Tempat dan Waktu Penelitian. bakery oven. Perangkat khusus yang digunakan untuk memanggang produk pastry

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG

4.1 FENOMENA DAN PENYEBAB KERUSAKAN KUALITAS PADA PRODUK PENGERINGAN

KERUSAKAN LEMAK DAN MINYAK

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk

BAB IV ANALISA. Gambar 4.1. Fenomena case hardening yang terjadi pada sampel.

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

PENGERINGAN SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN

2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak

PENGERING UNTUK BAHAN BERBENTUK PADATAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGASAPAN. PENGASAPAN merupakan perlakuan terhadap produk makanan dengan gas yang dihasilkan dari pemanasan material tanaman (contoh : kayu)

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGOLAHAN PANAS DAN PENGOLAHAN PEMBEKUAN KELOMPOK 1

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengasapan Ikan. Pengasapan adalah salah satu teknik dehidrasi (pengeringan) yang dilakukan

Dewi Maya Maharani, STP, MSc

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH. Oleh : ROSIDA, S.TP,MP

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya selera masyarakat pada jajanan yang enak dan tahan lama

Prinsip proses pengawetan dengan penurunan kadar air pada bahan pangan hasil ternak. Firman Jaya

MODUL 7 STICK IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu stick ikan yang dihasilkan berwarna kekuningan dan memiliki tekstur yang renyah.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri kuliner sekarang ini semakin meningkat khususnya

PENDAHULUAN. terigu dari negara Timur Tengah seperti Turki, Srilanka, dan Australia. Impor

Sutomo, B

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara yang potensial sebagai penghasil bahan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi untuk meningkatkan devisa negara sehingga banyak

MEKANISME PENGERINGAN By : Dewi Maya Maharani. Prinsip Dasar Pengeringan. Mekanisme Pengeringan : 12/17/2012. Pengeringan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MAKALAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN ROTI DAN KUE Bahan-bahan Pembuatan Roti dan Kue. Disusun Oleh : Diana Karisa

BAB I PENDAHULUAN. 1. Menambah wawasan serta pengetahuan yang lebih luas tentang bidang produksi yang dijalankan dari Pihak Instansi terkait.

1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar belakang, (2) Identifikasi

PENGARUH PENAMBAHAN TAPIOKA TERHADAP MUTU BRONDONG JAGUNG DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRUDER

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. Indonesia memiliki beraneka ragam jenis umbi-umbian yang belum

I. PENDAHULUAN. menjadi permasalahan yang dihadapi oleh para peternak. Faktor penghambat. kemarau terjadi kekurangan hijauan pakan ternak.

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PROSES PENGOLAHAN SNACK DENGAN METODE EKSTRUSI DI PT. WIJAYA KUSUMA LANGGENG SINGOSARI-MALANG LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

Sistem pengering pilihan

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap flavor dan berperan terhadap pembentukan warna.

BAB V PEMBAHASAN 5.1. Sifat Fisikokimia Kadar Air

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kue nusantara sebagai wujud warisan nenek moyang sangatlah bervariasi,

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

HEAT TRANSFER METODE PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL

PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Volume Pengembangan Roti Manis

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

Pastry. Pandu Prabowo Susilo

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BLANSING PASTEURISASI DAN STERIISASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan

OVEN DAN JENIS-JENIS OVEN, BESERTA KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

TEKNOLOGI PAKAN UNGGAS (MINGGU III) CATOOTJIE L. NALLE, PhD POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepung terigu yang ditambahkan dengan bahan bahan tambahan lain, seperti

Transkripsi:

PENGOLAHAN TERMAL II PENGGORENGAN, EKSTRUSI, PEMANGANGAN TIM DOSEN TPPHP UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013

2

TUJUAN TUJUAN UTAMA: mendapatkan cita rasa produk TUJUAN SEKUNDER: Inaktivasi enzim dan mikroba Menurunkan kadar air pada permukaan atau seluruh produk pangan

PRINSIP PENGGORENGAN Jika bahan pangan dimasukkan ke dalam minyak panas Suhu permukaan meningkat cepat Air menguap Bagian permukaan menguap dan mengering Suhu permukaan=suhu minyak panas Suhu bagian dalam lebih rendah 100 C Crust yang terbentuk pada permukaan bersifat porous: air menguap dan minyak menggantikan air 4

LAMA PENGGORENGAN Lama penggorengan sempurna dipengaruhi: Jenis produk Suhu minyak Metode penggorengan Ketebalan makanan Kualitas produk yang diinginkan 5

SUHU PENGGORENGAN Ditentukan oleh biaya produksi dan sifat produk akhir yang diinginkan Pada suhu tinggi (180-200 C) lama proses berkurang sehingga produktivitas meningkat Suhu tinggi mempercepat kerusakan minyak 6

SUHU & SIFAT PRODUK Produk yang bagian luar kering dan bagian dalam basah memerlukan suhu penggorengan yang tinggi: pembentukan crust cepat Produk kering digoreng pada suhu yang lebih rendah yang memungkinkan air dari bagian dalam menguap sebelum terbentuk crust pada bagian permukaan 7

DAYA SIMPAN PRODUK Tergantung Kadar air Produk dengan kadar air tinggi pada bagian dalam: daya simpan pendek Contoh: donat, produk ikan dan unggas Produk yang seluruhnya kering: daya simpan lama Contoh: keripik 8

JENIS PENGGORENGAN Deep frying Shallow frying Vacuum frying 9

Panas ditransfer pada produk melalui konduksi dari permukaan penggorengan yang panas melalui lapisan tipis minyak Minyak yang tidak merata menyebabkan variasi suhu dan karakteristik produk seperti warna coklat yang tidak rata Cocok untuk produk dengan rasio luas permukaan terhadap volume yang tinggi seperti telur, burger, dan patties 10

Transfer panas merupakan kombinasi antara konveksi dalam minyak dengan konduksi pada bagian dalam produk Seluruh permukaan produk menerima perlakuan panas yang sama sehingga warna dan penampakan seragam Sesuai untuk semua produk Produk dengan bentuk tidak beraturan dan rasio luas permukaan terhadap volume yang tinggi cenderung menyerap minyak 11

Merupakan penggorengan subatmosferik (tekanan dibawah 1 atmosfer) TUJUAN: mempercepat penguapan air KEUNTUNGAN: Minyak goreng mengalami kerusakan secara lambat Crust terbentuk secara lambat Bisa digunakan untuk menggoreng bahan pangan dengan kadar air tinggi 12

PENGARUH PENGGORENGAN TERHADAP MINYAK Oksidasi minyak TERHADAP PRODUK Perubahan warna, flavor, dan aroma Perubahan tekstur 13

14

DIPENGARUHI OLEH: Jenis minyak Frekuensi penggorengan minyak Suhu dan lama penggorengan Ukuran, kadar air, dan karakteristik permukaan produk Perlakuan setelah penggorengan 15

Produk yang digoreng dapat mengalami perbesaran ukuran Perbesaran ukuran tergantung dari metode penggorengan: Shallow/contact frying Deep fat frying Vacuum frying Komposisi bahan 16

17

DEFINISI Pencampuran (mixing) Pengulenan (kneading) Pengadukan (shearing) Pemanasan (heating) Pendinginan (cooling) Pencetakan (shaping) 18

PRINSIP Prinsip pengoperasian untuk semua ekstruder adalah sama Bahan baku dimasukkan dan dialirkan sepanjang ekstruder Ketika bergerak sepanjang ekstruder, die yang kecil membatasi volume dan menghambat pergerakan bahan Akibatnya bahan mengalami tekanan yang tinggi 19

Selama bergerak sepanjang ekstruder, screw memutar bahan (menguleni) dan mengubahnya menjadi semisolid yang bersifat plastis Setelah melewati barrel dimana tekanan meningkat, bahan didorong melalui die Produk mengalami perubahan tekanan dari tinggi ke rendah sehingga mengembang 20

PENGEMBANGAN STRUKTUR Teti Estiasih - THP - FTP - UB 21

KEUNTUNGAN EKSTRUSI Produk beraneka ragam bentuk dan ukuran Murah Proses otomatis dan produktivitas tinggi Kualitas produk baik HTST menjaga bahan dari kerusakan Tidak menghasilkan limbah 22

KLASIFIKASI EKSTRUDER KONSTRUKSI ALAT (single screw dan twin screw extruder) METODE OPERASI (cold extrusion atau extrusion cooking) 23

Teti Estiasih - THP - FTP - UB 24

HIGH SHEAR Menghasilkan tekanan dan suhu tinggi Biasa digunakan untuk produk snack dan breakfast cereal MEDIUM SHEAR untuk breading, texturized vegetable protein, pet food LOW SHEAR Kecepatan rendah, tekanan rendah Untuk pasta, produk daging, gum 25

Teti Estiasih - THP - FTP - UB 26

KEUNTUNGAN Tidak tergantung feed rate Kontrol transfer panas lebih baik Dapat digunakan untuk bahan berminyak, lengket atau basah Dapat digunakan untuk berbagai ukuran partikel 27

Cold extrusion: pasta, hot dog, adonan pastry, beberapa jenis permen Extrusion cooking Produk confectionary Produk serealia Produk berbasis protein 28

Ekstrusi dilakukan pada kecepatan screw yang rendah 29

Suhu dan tekanan tinggi digunakan untuk produk yang mengembang Pelepasan tekanan yang cepat ketika produk didorong melalui die menyebabkan uap air dan gas mengembang membentuk produk dengan densitas rendah Merupakan proses HTST yang dapat meminimalkan kehilangan nutrisi dan mengurangi jumlah mikroba 30

31

SNACK KERUPUK BREAKFAST CEREAL PERMEN PASTA DAGING TIRUAN BERAS TIRUAN PET FOOD Teti Estiasih - THP - FTP - UB 32

33

PRINSIP PEMANGGANGAN Pemanggangan atau baking merupakan proses termal dengan suhu tinggi Panas diberikan pada produk dari dinding oven melalui radiasi Konveksi panas juga terjadi menuju produk dari udara panas dalam oven Dalam produk terjadi konduksi panas 34

Pemanggangan merupakan proses utama dalam membentuk karakteristik produk yang diinginkan seperti struktur, tekstur, flavor, dan warna Produk hasil pemanggangan seperti roti, cake, biskuit, crackers, dan cookies mempunyai perbedaan karakteristik yang diinginkan 35

JENIS PRODUK ROTI COOKIES CRACKERS BISKUIT CAKE Teti Estiasih - THP - FTP - UB 36

PENGATURAN SUHU Suhu pemanggangan yang terlalu tinggi menyebabkan crust terbentuk secara cepat menyebabkan ukuran produk lebih kecil Warna crust menjadi lebih gelap sedangkan bagian tengah menjadi tidak terpanggang sempurna Jika suhu pemanggangan terlalu rendah, waku pemanggangan lebih lama untuk mendapatkan warna yang diinginkan Pemanggangan yang lama mengakibatkan crust yang terbentuk lebih tebal 37

PINDAH PANAS PERBEDAAN SUHU antara adonan dan udara dalam oven berperan penting pada pemanggangan Transfer panas lebih efisien pada oven yang dilengkapi dengan kipas Tanpa adanya kipas, transfer panas terjadi melalui konveksi alami 38

PERUBAHAN KADAR AIR Pada awal pemanggangan, air diuapkan dari permukaan adonan Suhu pada permukaan luar adonan yang meningkat pertama kali Terbentuk pori dengan tekanan uap meningkat. Akibat perbedaan tekanan uap tersebut air menguap melalui pori-pori Pada bagian dalam pori, suhu lebih rendah sehingga uap air menjadi lebih padat dibagian dalam dan menyebabkan air cenderung bergerak ke permukaan adonan Akibatnya, kadar air di bagian dalam adonan lebih tinggi dibandingkan permukaan 39

PEMBENTUKAN WARNA CRUST Warna crust terbentuk akibat reaksi Gula dengan protein (REAKSI MAILLARD) dan Karamelisasi Suhu yang dibutuhkan untuk reaksi tersebut adalah MINIMAL 50 C Ketika kadar air turun, warna crust berubah akibat suhu permukaan yang tinggi Jika waktu pemanggangan lebih lama, intensitas warna akan meningkat Pembentukan warna coklat meningkat pada akhir pemanggangan Pemanasan yang cepat meningkatkan trasfer air sehingga reaksi pembentukan warna terbentuk lebih awal. Dampaknya adalah warna produk menjadi lebih gelap 40

PERALATAN STATIC OVEN TUNNEL OVEN BLOWER OVEN 41

SUHU PEMANGGANGAN Suhu pemanggangan: Roti: 200 sampai 240 C. Cake: 175 sampai 215 C Crackers: 220 sampai 260 C Suhu terlalu rendah: air berkurang banyak dan volume meningkat, akibatnya crumb menjadi lemah dan kering Suhu terlalu tinggi: kualitas cake jelek karena crumb tidak matang, volume kecil, crumb tidak beraturan

PENGUAPAN AIR PADA BISKUIT Pada biskuit, permukaan adonan mengering cepat akibat penguapan air yang cepat Penguapan dari bagian dalam menuju permukaan cepat terjadi Akibatnya, semua bagian adonan menjadi kering