BAB 1 PENDAHULUAN. Runtuhnya Lehman Brother yang merupakan salah satu perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2006 Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan merupakan sektor yang cukup dinamis dan meluas cakupanya,

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kompleks dan beragam. Oleh karena itu, kinerja bank harus

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. itu harus tetap dijaga dari hal-hal yang bersifat negatif. Artinya kalau masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keuangan perusahaan merupakan pilar yang sangat penting untuk kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir masyarakat Indonesia mulai percaya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis pada saat ini sedang melaju pesat. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. mengikutsertakan peran dan partisipasi masyarakat secara keseluruhan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu

BAB I PENDAHULUAN. atau nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan maka bank dalam operasinya selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham (Maximization shareholder wealth) dalam bentuk peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peran perbankan dan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sebagai Financial Intermediary (perantara keuangan ) atau perantara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. lain, kemudian mengelola dana tersebut dan menyalurkannya kepada masyarakat atau

menjalankan usahanya berdasarkan prinsip kepercayaan. Di dalam menjalankan fungsi-fungsi bank, bank dituntut untuk berada dalam kondisi yang sehat.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam segala sektor saat sekarang ini semakin ketat, tidak terkecuali dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi. Peran strategis bank bukan hanya sebagai wahana

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional di segala bidang memerlukan pembiayaan dan investasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sedangkan yang lain adalah lembaga keuangan non-bank (LKBB). Bank

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2004 Bank Indonesia menerbitkan Arsitektur Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. seperti dilanggarnya prinsip kehati-hatian perbankan (prudential-banking

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. ukur kemajuan negara yang bersangkutan. Oleh karena itu bank dapat. berupa Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, maupun Badan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian tumbuh dan berkembang dengan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. (Pakto 88), menjadi 240 bank pada tahun Sedangkan Bank

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator penting untuk melihat keberhasilan pembangunan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar, serta pemenuhan modal yang memadai (Widati, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. terakhir sejak 2000 sampai 2010 selain mengubah kepemilikan saham diharapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dua nasabah yang berbeda, satu pihak merupakan nasabah yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara

BAB 5 PENUTUP. mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan perbankan

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

I. PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang. peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menurut pasal 29 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtuhnya Lehman Brother yang merupakan salah satu perusahaan investasi serta bank keuangan senior dan terbesar ke-4 di Amerika merupakan awal dari terjadinya krisis Global. Krisis tersebut tidak hanya menimpa Amerika, tapi juga menimpa pada negara-negara yang bergantung pada Amerika. Sebagai negara yang berkembang serta bergantung kepada Amerika, sudah pasti Indonesia juga mendapatkan imbasnya. Di Indonesia sendiri Krisis Keuangan juga pernah terjadi pada tahun 1998. Pada akhir Desember 1990 kurs antara rupiah dengan dolar Amerika Serikat (kurs tengah) adalah Rp 1.901,00 dan kurs ini mengalami penyesuaian menjadi Rp 2.383,00 pada akhir tahun 1996. Namun jatuhnya mata uang Bath Thailand memaksa Pemerintah untuk melepas batas-batas kurs Intervensi, sehingga nilai tukar rupiah ditentukan sepenuhnya oleh kekuatan pasar. Hal tersebut menyebabkan pemerintah berupaya keras untuk melakukan efisiensi di sektor moneter, khususnya dalam menjaga nilai tukar rupiah, inflasi, dan kebocoran anggaran akibat krisis di dunia perbankan nasional. Krisis dunia perbankan nasional disebabkan karena para deposan/nasabah menarik dananya ramai-ramai dari bank-bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) maupun swasta nasional dan untuk kemudian memindahkannya ke bank-bank di luar negeri yang dianggap lebih terjamin keamanannya. 1

Sehingga dampaknya dalam kondisi tersebut banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia yang mengalami gulung tikar dan mau tidak mau harus terus bersaing untuk menyelamatkan perusahaannya. Begitu juga dengan pemerintah yang terus menerus harus mencari solusi agar krisis tersebut tidak berlanjut. Dalam munculnya Undang Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, yang juga mengatur masalah merger merupakan tanggapan pemerintah terhadap perekonomian di Indonesia. Sebab peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ekonomi dan dunia usaha yang semakin pesat baik secara nasional maupun internasional. Adanya Undang-Undang No.1 Tahun 1995 secara langsung maupun tidak langsung tentunya akan mempengaruhi kondisi dunia usaha yang diatur di dalamnya, demikian pula yang menyangkut masalah merger perusahaan. Dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas pasal 102 (2) dijelaskan dalam menggabungkan perusahaan terlebih dahulu harus dibuat rancangan penggabungan yang dibuat bersama oleh Direksi dari masing-masing perusahaan yang akan melakukan merger. Dimana dalam rancangan tersebut harus memuat nama-nama perusahaan yang akan melakukan merger, alasan diadakannya merger, tata cara pengaturan saham, rancangan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan (ADP), dan neraca perhitungan laba rugi yang meliputi tiga tahun buku terakhir dari semua perseroan yang akan melakukan merger. Perusahaan Perbankan yang melakukan merger merupakan konsolidasi penggabungan antar beberapa bank baik antar bank pemerintah milik BUMN 2

(Badan Usaha Milik Negara), antar bank swasta nasional, maupun antar bankbank hasil rekapitalusasi pemerintah yang dimiliki oleh pemerintah setelah disehatkan melalui BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional). Merger merupakan langkah bank untuk meningkatkan kinerja dan skala usaha ekonomi. Rasio efisiensi diukur dengan DEA (Data Envelopment Analysis) yang dipergunakan untuk perbandingan kinerja bank dengan menggunakan rasio CAMEL. Rasio merupakan alat ukur yang digunakan dalam perusahaan untuk menganalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunakan alat analisa yang berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik dan buruknya keadaan atau posisi keuangan dari suatu periode ke periode berikutnya. Menurut Payaman Simanjuntak (2001), keputusan merger mempunyai pengaruh besar dalam memperbaiki kondisi perusahaan, meningkatkan kinerja perusahaan, terutama dalam penampilan financial perusahaan. Perubahanperubahan ini akan tampak pada laporan keuangan baik berupa laba bersih, laba persaham, atau likuditas sahamnya. Kinerja keuangan perusahaan yang semakin baik akan menjadikan perusahaan tersebut mempunyai daya saing yang tinggi sekaligus mampu untuk meningkatkan nilai perusahaan. Banyak penelitian dilakukan dengan melakukan investigasi pengaruh merger terhadap kinerja perusahaan, merger bermanfaat meningkatkan kinerja perusahaan karena adanya sinergi dan perubahan terhadap kontrol perusahaan dan pangsa pasarnya. 3

Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu diraih oleh suatu perusahaan pada periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efektif dan efisien, yang dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan. Kinerja (performance) dalam kamus istilah akuntansi adalah kuantifikasi dari keefektifan dalam pengoperasian bisnis selama periode tertentu. Kinerja bank secara umum merupakan gambaran prestasi yang dicapai oleh bank dalam operasionalnya. Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Kinerja menunjukkan sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan serta kelemahan suatu perusahaan. Kinerja Keuangan Perusahaan dapat di ukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masalalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masadepan dan hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai seperti pembayaran dividen, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomi yang mungkin di kendalikan di masa depan. Informasi fluktuasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, disamping 4

itu informasi tersebut juga dapat berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya. Kinerja perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh pihak manajemen dalam mencapai tujuan. Dua kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja manajemen yaitu efektivitas dan efisiensi. Adapun pengertian efektifitas diartikan sebagai kemampuan suatu unit mencapai suatu tujuan yang diinginkan, sedangkan efisiensi meggambarkan beberapa yang diperlukan untuk menghasilkan suatu unit output. Jadi pada dasarnya kinerja perusahaan merupakan suatu ukuran beberapa efisien dan efektif seorang manajer atau perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. (Helfert,1996: 670). Saat Krisis Global berlangsung, salah satu perusahaan Perbankan yang melakukan merger di tahun 2008 adalah PT. Bank Niaga (Persero) Tbk dengan PT. Bank Lippo (Persero) Tbk. Bank Lippo didirikan pada bulan Maret 1948. Menyusul merger dengan PT Bank Unium Asia. Bank Lippo mencatatkan sahamnva di Bursa Efek pada November 1989. Pemerintah RI menjadi pemegang saham mayoritas di Bank Lippo melalui program rekapitalisasi yang dilaksanakan pada 28 Mei 1999. Pada tanggal 30 September 2005, setelah memperoleh persetujuan Bank Indonesia, Khazanah Nasional Berhad mengakuisisi kepemilikan mayontas di Bank Lippo. Sejak saat itu, Bank Lippo bergerak cepat menerapkan strategi pertumbuhan yang baru, yang dirancang untuk membawa Rank Lippo setara dengan bank kelas dunia. Bank Lippo mempelopori layanan E-Banking di Indonesia. Saat ini, 5

Bank Lippo merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia dengan hampir 5.000 karyawan, yang menghadirkan produk dan layanan perbankan berkualitas melalui 401 kantor cabang dan 722 ATM untuk melayani nasabah di lebih dari 120 kota di seluruh Indonesia. PT. Bank CIMB Niaga-Tbk berdiri pada tanggal 1 November 2008. PT. Bank CIMB Niaga merupakan hasil merger antara PT. Bank Niaga (Persero) Tbk dengan PT. Bank Lippo (Persero) Tbk. Proses merger dilakukan dengan cara Commerce International Merchant Bankers (CIMB) Group membeli 51 persen saham Bank Lippo yang dimiliki oleh Santubong Ventures, anak usaha dari Khazanah. Khazanah sendiri adalah perusahaan besar dibidang keuangan asal Malaysia. Total pembelian saham Bank Lippo oleh CIMB Group Rp 5,9 triliun atau setara 2,1 miliar Ringgit Malaysia. Sebagai gantinya Khzanah akan memperoleh 207,l Juta lembar saham baru di Bank Bumiputera Commerce Holding Berhard (BCHB) yakni perusahan pemilik CIMB Group. Seluruh asset dan kewajiban Bank Lippo akan dialihkan ke Bank Niaga. Nilai saham untuk Bank Niaga adalah Rp 1.052 per saham dan Bank Lippo menjadi Rp 2.969 per saham. Transaksi komposisi CIMB dan Khazanah dalam bank baru tersebut masing - masing akan memiliki 58,7% dan 18,7%. Bank CIMB Niaga hadir untuk terus melanjutkan tradisi dan legacy terbaik dari dua bank besar dan terkemuka di Indonesia. Bank Niaga dan Bank Lippo. Kedua bank tersebut memiliki pengalaman yang panjang dalam memberikan layanan prima bagi para nasabahnya di seluruh tanah air, sehingga semakin memperkuat posisi Bank CIMB Niaga dalam sektor industri perbankan di tanah air. 6

Setelah membahas fenomena tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. CIMB Niaga Tbk. Sebelum Dan Sesudah Merger Periode 2004-2012. Sedangkan rentang waktu yang penulis ambil dalam penelitian ini yakni selama 4 tahun sebelum merger (2004-2007) dan 4 tahun sesudah merger (2009-2012) dimana dalam periode tersebut dianggap cukup mewakili sampel untuk meneliti tentang konsep efisiensi perbankan yang dimaksud dalam penelitian ini. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merumuskan bahwa pokok permasalahan penelitian tersebut adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perkembangan Kinerja Keuangan Bank secara parsial sebelum dan sesudah merger yang disebabkan karena kebijakan kepemilikan tunggal? 2. Apakah terdapat perubahan yang signifikan terhadap rasio CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, dan LDR pada PT. Bank CIMB Niaga Tbk. sesudah melakukan Merger? 1.3 Batasan Penelitian Dari uraian di atas agar pembahasan lebih terarah maka penulis membatasi permasalahan tersebut pada rasio keuangan dalam metode CAMEL (Capital, Asset quality, Management, Earnings, Liquidity). Dengan menggunakan ukuran rasio keuangan seperti rasio Capital Adequay Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan-to-Deposit Ratio (LDR), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), serta perbandingan pendapatan operasional dengan pendapatan operasional (BOPO), yakni untuk memahami apakah terdapat 7

perbedaan kinerja keuangan sebelum merger dan sesudah merger pada Bank CIMB Niaga. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari Penelitian ini tidak lain adalah: 1. Mengidentifikasi perkembangan kinerja bank sebelum dan sesudah merger yang disebabkan karena kebijakan kepemilikan tunggal. 2. Menganalisis perbedaan kinerja yang signifikan antara bank sebelum dan sesudah merger. 1.5 Kegunaan Penelitian Bagi Penulis - Menyelesaikan Tugas Akhir yang menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Widyatama. - Mengetahui sejauh mana teori yang diperoleh dapat diterapkan dalam praktik. Bagi investor - Dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi yang berkaitan dengan Kinerja Keuangan Perusahaan. Bagi perusahaan lain - Mempunyai gambaran yang jelas mengenai pengambilan keputusan dalam melakukan merger. - Memberikan informasi mengenai pengaruh sebelum dan sesudah merger terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. 8

Bagi Civitas Akademika - Penelitian ini dapat dijadikan koreksi dan pertimbangan untuk menghasilkan penelitian yang lebih sempurna. - Menambah informasi dari hasil penelitian yang dapat digunakan sebagai arsip ataupun referensi bagi peneliti lain. 1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis bersifat studi kasus, merupakan penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subyek yang diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan. (Indriantoro, 2006:26) Tujuan studi kasus adalah melakukan penyelidikan secara mendalam mengenai subyek tertentu untuk memberikan gambaran yang lengkap mengenai subyek tertentu. Subyek yang diteliti adalah kinerja keuangan perusahaan yang melakukan merger dengan sampel perusahaan Bank CIMB Niaga dengan menggunakan uji t dan Analisis Rasio Keuangan (CAMELS). 1.6.2 Pengambilan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang digunakan diperoleh dari data yang dipublikasikan dan bukan bersumber dari perusahaan yang diteliti, meliputi data yang dipublikasikan oleh BEI (Bursa Efek Indonesia) dan media lain, menyangkut data perusahaan merger yang akan diteliti dan data dari obyek penelitian berupa neraca dan laporan laba rugi perusahaan. 9

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan data sekunder mengenai variabel-variabel yang diukur dari laporan tahunan perusahaan PT. CIMB Niaga Tbk. Periode 2004-2007 (sebelum merger dan 2009-2012 (sesudah merger). 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Dikarenakan dalam penelitian ini kebanyakan menggunakan Analisis Tekhnikal, maka pengumpulan data lebih banyak dilakukan di daerah sekitar kampus, khususnya Pojok Bursa dan Perpustakaan. Sedangkan untuk waktu penelitian ataupun proses penyusunan Skripsi dilaksanakan mulai dari tanggal 15 Februari sampai dengan pembuatan Skripsi ini selesai yakni pada tanggal 24 Juni 2014. 10