PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA MODEL BAHAN PELATIHAN GURU PAUD NON FORMAL MEMILIH DAN MEMANFAATKAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR UNTUK ANAK USIA DINI. Oleh. Cucu Eliyawati, M.

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT

URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

Teknologi & Media Pembelajaran

Hakikat Media Pembelajaran

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan

Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diciptakan atau diwujudkan melalui kegiatan penyampaian dan

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

Instructional Technology and Media Learning. Brainstorming IT Media

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

Oleh: Fitta Ummaya Santi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

TAPI. BUKAN LAGI BAGAIMANA DOSEN MENGAJAR DENGAN BAIK ( TEACHER CENTER ),

BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-3: Media dalam PJJ

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah

Pengertian Media adalah. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan menstimulasi proses belajar.

MEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

Penyunting Ririk Ratnasari

ISSN: ISSN:

MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR

Nindi Djibu, NIM , *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,

Dari Batasan-Batasan Itu Media Dapat Disimpulkan

MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI CHAPTER 5 TEKNIK PEMILIHAN. Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. Tadris Biologi IAIN Jember

Perubahan perilaku karena interaksi antara individu dengan sumber belajar. Meliputi kawasan kognitif, psikomotor

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

Pemanfaatan Program Computer Assisted Instruction (CAI) dalam Program Pembelajaran Berbasis Internet. Oleh: Ali Muhtadi *)

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA. Sunaryo Soenarto Teknik Elektro - UNY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan atau disingkat SMK merupakan salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication

STRATEGI INSTRUKSIONAL PENGERTIAN Komponen komponen umum dari suatu set bahan instruksional dan prosedur prosedur yg akan digunakan bersama bahan baha

Pembelajaran Melalui Media Televisi/Video

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 2003, hlm.54. 2

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN

BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Penyunting Ririk Ratnasari

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN

Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BIOLOGI DAN RUANG LINGKUP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

MAKALAH PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN RANCANG BANGUN MEDIA VISUAL UNTUK MATA KULIAH K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER

PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Penggunaan Radio Sebagai Media Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang

MEDIA PEMBELAJARAN. Drs. Mahdum, MPd.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian dari perjalanan seorang manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan salah satu mata pelajaran

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II PENGGUNAAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses untuk mendewasakan manusia yang bertujuan untuk

MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerima pesan. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan berarti membimbing atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh

MEDIA PEMBELAJARAN ( 5 JP

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kusuma Wardhani 1, Widha Sunarno 2, Suparmi 3 1) SMA Negeri 3 Surakarta, 57128, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Definisi Media. audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969). Alat untuk memberikan perangsang bagi siswa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D)

Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap ( Dimiyati :2006). Belajar

MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Transkripsi:

PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN Oleh : Asri Widowati, S.Pd.Si. A. PENDAHULUAN Kurikulum tingkat satuan pendidikan pada hakikatnya merupakan kurikulum berbasis kompetensi, memerlukan pendekatan-pendekatan pembelajaran yang menitik beratkan pada pengalaman belajar siswa, sehingga memerlukan perencanaan yang matang dalam memilih alternatif media pembelajaran yang digunakan. Dalam pelaksanaan pembelajaran sains, pengalaman belajar siswa perlu direncanakan sebaik-baiknya agar kemampuan dasar yang telah dirumuskan dapat dicapai sesuai yang diharapkan. Pengalaman belajar dapat berupa pengalaman nyata, yakni interaksi langsung siswa dengan obyek belajar yang sebenarnya dan dapat memberikan pengertian yang paling mendalam serta sukar dilupakan. Namun karena berbagai keterbatasan yang ada, tidak semua materi pembelajaran dapat disajikan dengan pengalaman nyata. Untuk itu perlu disiapkan pengalaman pengganti yang berupa simulasi pengalaman nyata yang disajikan dalam bentuk media pembelajaran. Media pembelajaran yang dirancang dengan sebaikbaiknya dapat mendekatkan siswa dengan pengalaman nyata yang tidak dialami secara langsung. Oleh sebab itu para guru perlu mengenal jenis-jenis media pembelajaran, dan berlatih untuk mengembangkan alternatif media pembelajaran sains sesuai materi, pengalaman belajar, dan fasilitas yang tersedia. Selain itu, guru juga harus mampu melakukan pemilihan media belajar yang sesuai sehingga penggunaannya dalam pembelajaran sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa. B. PEMBAHASAN Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran Menurut Heinich et. al. (1996) jenis-jenis media adalah sebagai berikut: 1. Media yang tak diproyeksikan (non projected media) a. Realia (benda nyata) dapat berupa cutaways/potongan, specimen/contoh dan Exhibit/pameran SLTP Kab.Cilacap, tanggal 4 Agustus 2008, di Balai Badan Diklat dan Perpusda Kabupaten Cilacap 1

b. Model (benda 3 dimensi yang merupakan representasi/tiruan dari benda sesungguhnya) c. Bahan grafis (graphic materials) yaitu gambar-gambar atau visual yang penampilannya tidak diproyeksikan (gambar, grafik, chart, poster, kartun) d. Display 2. Media yang diproyeksikan (projected media) Media yang tergolong dalam kelompok ini adalah overhead transparency (OHT) dan slide suara 3. Media Audio Rekaman audio dapat digunakan untuk memberikan penjelasan, suara-suara binatang, suara resonansi bunyi pada tabung, suara sirine pada efek Doppler, dan nada. Rekaman dapat dilakukan dalam bentuk format kaset dan audio compact disc (audio CD) 4. Media Video Media video (audio visual) banyak digunakan sebagai alat pembelajaran, karena kemampuan video untuk memanipulasi waktu dan ruang. Proses yang cepat dapat diperlambat atau yang lambat dapat dipercepat sehingga memungkinkan untuk digunakan dalam rentang waktu belajar. Jenis objek yang terlalu kecil dapat diperbesar dan yang terlalubesar dapat diperkecil sehingga memungkinkan untuk diamati di ruang kelas. Objek yang tidak ada di suatu daerah dan tidak ada di linkngan sekolah dapat dipelajari melalui media video. 5. Media berbasis komputer (computer based media) Potensi media komputer memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara siswa dengan materi pembelajaran; proses belajar dapat berlansung secara individual sesuai dengan kemampuan siswa, mampu menampilkan unsur audio visual. Dengan komputer dapat diaplikasikan dalam merancang media pembelajaran yang berupa: tutorial, praktek dan latihan (practice and drill), permainan (games), simulasi (simulation), penemuan (discovery) dan pemecahan masalah (problem solving). SLTP Kab.Cilacap, tanggal 4 Agustus 2008, di Balai Badan Diklat dan Perpusda Kabupaten Cilacap 2

Dalam perkembangan dewasa ini, media berbasis computer tidak hanya dapat digunakan secara stand alone tetapi dapat dimanfaatkan dalam suatu jaringan, baik jaringan lokal (intranet) maupun jaringan yang luas (internet) 6. Multimedia kit Multimedia kit terdiri atas beberapa jenis media yang digunakan untuk pembelajaran suatu topik tertentu yang dilengkapi dengan panduan belajar dan embar kerja modular. Pengertian tersebut berbeda dengan pengertian komputer multimedia yang mengitegrasikan bebagai bentuk materi baik teks, gambar, grafik, suara, movie dalam komputer. Mengapa Perlu Pemilihan Media? Media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan media adalah penggunaaan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan media yang guru pilih. Apabila guru telah menentukan alternatif media yang akan guru gunakan dalam pembelajaran, maka pertanyaan berikutnya sudah tersediakah media tersebut di sekolah atau di pasaran? Jika tersedia, maka guru tinggal meminjam atau membelinya saja. Itupun jika media yang ada memang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah guru rencanakan, dan terjangkau harganya. Jika media yang guru butuhkan ternyata belum tersedia, mau tak mau guru harus membuat sendiri program media sesuai keperluan tersebut. Kriteria Pemilihan Media Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun pemilihan topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang yang tidak guru inginkan di kemudian hari. Banyak pertanyaan yang harus guru jawab SLTP Kab.Cilacap, tanggal 4 Agustus 2008, di Balai Badan Diklat dan Perpusda Kabupaten Cilacap 3

sebelum guru menentukan pilihan media tertentu. Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut. 1) Tujuan Apa tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai? Apakah tujuan itu masuk kawasan kognitif, afektif, psikhomotor atau kombinasinya? Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah penglihatan, pendengaran, atau kombinasinya? Jika visual, apakah perlu gerakan atau cukup visual diam? Jawaban atas pertanyaan itu akan mengarahkan guru pada jenis media tertentu, apakah media realia, audio, visual diam, visual gerak, audio visual gerak dan seterusnya. 2) Sasaran didik Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media? bagaimana karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya, apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya? dan seterusnya. Apabila guru mengabaikan kriteria ini, maka media yang guru pilih atau guru buat tentu tak akan banyak gunanya. Mengapa? Karena pada akhirnya sasaran inilah yang akan mengambil manfaat dari media pilihan guru itu. Oleh karena itu, media harus sesuai benar dengan kondisi mereka. 3) Karateristik media yang bersangkutan Bagaimana karakteristik media tersebut? Apa kelebihan dan kelemahannya, sesuaikah media yang akan guru pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai? Guru tidak akan dapat memilih media dengan baik jika guru tidak mengenal dengan baik karakteristik masing-masing media. Karena kegiatan memilih pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang lebih baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu, sebelum menentukan jenis media tertentu, pahami dengan baik bagaimana karaktristik media tersebut. 4) Waktu Yang dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan guru pilih, serta berapa lama waktu yang tersedia / yang guru memiliki, cukupkah? Pertanyaan lain adalah, berapa lama SLTP Kab.Cilacap, tanggal 4 Agustus 2008, di Balai Badan Diklat dan Perpusda Kabupaten Cilacap 4

waktu yang diperlukan untuk menyajikan media tersebut dan berapa lama alokasi waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran? Tak ada gunanya guru memilih media yang baik, tetapi guru tidak cukup waktu untuk mengadakannya. Jangan sampai pula terjadi, media yang telah guru buat dengan menyita banyak waktu, tetapi pada saat digunakan dalam pembelajran ternyata guru kekurangan waktu. 5) Biaya Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah artinya guru menggunakan media, jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab itu, faktor biaya menjadi kriteria yang harus guru pertimbangkan. Berapa biaya yang guru perlukan untuk membuat, membeli atau meyewa media tersebut? Bisakah guru mengusahakan beaya tersebut/ apakah besarnya biaya seimbang dengan tujuan belajar yang hendak dicapai? Tidak mungkinkan tujuan belajar itu tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu, adakah alternatif media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan belajar? Media yang mahal, belum tentu lebih efektif untuk mencapai tujuan belajar, dibanding media sederhana yang murah. 6) Ketersediaan Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan guru. Adakah media yang guru butuhkan itu di sekitar guru, di sekolah atau di pasaran? Kalau guru harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan, waktu tenaga dan sarana untuk membuatnya? Kalau semua itu ada, petanyaan berikutnya tersediakah sarana yang diperlukan untuk menyajikannya di kelas? Misalnya, untuk menjelaskan tentang proses tejadinya gerhana matahari memang akan lebih efektif jika disajikan melalui media video. Namun karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya video player, maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari. 7) Konteks penggunaan Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana media tersebut akan digunakan. Misalnya: apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau masal? Dalam hal ini guru perlu merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan guru gunakan dalam proses SLTP Kab.Cilacap, tanggal 4 Agustus 2008, di Balai Badan Diklat dan Perpusda Kabupaten Cilacap 5

pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks penggunaaan media tersebut dalam pembelajaran. 8) Mutu Teknis Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media siap pakai yang telah ada, misalnya program audio, video, garafis atau media cetak lain. Bagaimana mutu teknis media tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok? Apakah suaranya jelas dan enak didengar? Jangan sampai hanya karena keinginan guru untuk menggunakan media saja, lantas media yang kurang bermutu guru paksakan penggunaannya. Perlu diingat bahwa jika program media itu hanya menjajikan sesuatu yang sebenarnya bisa dilakukan oleh guru dengan lebih baik, maka media itu tidak perlu lagi guru gunakan. Untuk pemilihan media pembelajaran Sains terdapat faktor-faktor dipertimbangkan dalam pemilihan media untuk keperluan pembelajaran adalah: yang a) Kategori komunikasi yang diselenggarakan, yaitu informasi atau pembelajaran. Perbedaan utama kedua kategori tersebut adalah, pada komunikasi berisifat informasi saja, maka penerima informasi tidak dibebani tanggungjawab untuk melakukan suatu perbuatan atau penampilan yang dapat diukur. Pada pembelajaran, penerima informasi harus dapat memberikan bukti nyata bahwa mereka telah belajar, yaitu dengan perbuatan atau penampilan yang dapat terukur. b) Cara transmisi yang digunakan. Hal ini berkaitan dengan: (1) sifat pembelajaran klasikal atau individual, (2) lokasi pembelajaran dalam satu ruang atau dalam banyak ruang, (3) peran media sebagai alat bantu guru (guru masih berperan aktif) atau media instruksional (guru sebagai fasilitator dan administrator saja). c) Ciri-ciri khas materi ajar. Tidak ada satu jenis media yang terbaik untuk semua materi pembelajaran. Oleh sebab itu karateristik materi pembelajaran perlu dipertimbangkan dalam menentukan media yang akan digunakan. Jika materi pembelajaran bersifat abstrak, pemodelan atau simulasi akan membantu pemahaman siswa. Jika materi bersifat identifikasi obyek, media transparansi atau penyajian secara butir per butir atau bertahap akan membantu pemahaman siswa. SLTP Kab.Cilacap, tanggal 4 Agustus 2008, di Balai Badan Diklat dan Perpusda Kabupaten Cilacap 6

d) Kategori media yang dipilih, yaitu sebagai alat instruksional atau media instruksional. Perbedaan keduanya lebih ditekankan pada peran media dan guru. Sebagai alat instruksional, guru mempunyai peran utama dan media merupakan alat bantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Pada media instruksional, media berperan utama semacam modul pembelajaran dan guru membantu pelaksanaan pembelajaran sebagai fasilitator, administrator, pembimbing, dan supervisor. e) Analisis ciri-ciri khas media. Ciri-ciri khas media, keuntungan dan kelemahannya perlu dipertimbangkan dalam memilih media. Ciri-ciri tersebut termasuk nilai ekonomis dan kebutuhan akan peralatan atau fasilitas pendukung yang diperlukan. Kebiasaan belajar siswa yang berbeda menurut usia, harapan, budaya setempat. Cara belajar yang berbeda menurut kebiasaan atau budaya setempat memerlukan penyesuaian agar keberhasilan sesuai harapan. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, secara ringkas untuk merencanakan media pembelajaran sains perlu mempertimbangkan: a. Tujuan pembelajaran atau standard kompetensi dan kompetesi dasar b. Kesesuaian media dengan materi pembelajaran c. Karakteristik siswa d. Tersedianya sarana dan prasarana. Prinsip-prinsip Pemanfaatan Media Setelah guru menentukan pilihan media yang akan guru gunakan, maka pada akhirnya guru dituntut untuk dapat memanfaatkanya dalam proses pembelajaran. Media yang baik, belum tentu menjamin keberhasilan belajar siswa jika guru tidak dapat menggunakannya dengan baik. Untuk itu, media yang telah guru pilih dengan tepat harus dapat guru manfaatkan dengan sebaik mungkin sesuai prinsip-prinsip pemanfaatan media. Ada beberapa prinsip umum yang perlu guru perhatikan dalam pemanfaatan media pembelajaran, yaitu : SLTP Kab.Cilacap, tanggal 4 Agustus 2008, di Balai Badan Diklat dan Perpusda Kabupaten Cilacap 7

a. Setiap jenis media, memiliki kelebihan dan kelemahan. Tidak ada satu jenis media yang cocok untuk semua segala macam proses belajar dan dapat mencapai semua tujuan belajar. Ibaratnya, tak ada satu jenis obat yang manjur untuk semua jenis penyakit. b. Penggunaan beberapa macam media secara bervariasi memang perlu. Namun harap diingat, bahwa penggunaan media yang terlalu banyak sekaligus dalam suatu kegiatan pembelajaran, justru akan membingungkan siswa dan tidak akan memperjelas pelajaran. Oleh karena itu, gunakan media seperlunya, jangan berlebihan. c. Penggunaan media harus dapat memperlakukan siswa secara aktif. Lebih baik menggunakan media yang sederhana yang dapat mengaktifkan seluruh siswa daripada media canggih namun justru membuat siswa terheran-heran pasif. d. Sebelum media digunakan harus direncanakan secara matang dalam penyusunan rencana pelajaran. Tentukan bagian materi mana saja yang akan guru sajikan dengan bantuan media. Rencanakan bagaimana strategi dan teknik penggunaannya. e. Hindari penggunaan media yang hanya dimaksudkan sebagai selingan atau sekedar pengisi waktu kosong saja. Jika siswa sadar bahwa media yang digunakan hanya untuk mengisi waktu kosong, maka kesan ini akan selalu muncul setip kali guru menggunakan media. Penggunaaan media yang sembarangan, asal-asalan, daripada tidak dipakai, akan membawa akibat negatif yang lebih buruk daripada tidak memakainya sama sekali. f. Harus senantiasa dilakukan persiapan yang cukup sebelum penggunaaan media. Kurangnya persiapan bukan saja membuat proses kegiatan belajar mengajar tidak efektif dan efisien, tetapi justru mengganggu kelancaran proses pembelajaran. Hal ini terutama perlu diperhatikan ketika guru akan menggunakan media elektronik. Prosedur pemilihan Media pembelajaran Untuk jenis media rancangan (by design), beberapa macam cara telah dikembangkan untuk memilih media. Dalam proses pemilihan ini, prosedur pemilihan SLTP Kab.Cilacap, tanggal 4 Agustus 2008, di Balai Badan Diklat dan Perpusda Kabupaten Cilacap 8

media dapat menggunakan pendekatan flowchart (diagram alur). Dalam proses tersebut ia mengemukan beberapa langkah dalam pemilihan dan penentuan jenis penentuan media, yaitu : a) Menentukan apakah pesan yang akan guru sampaikan melalui media termasuk pesan pembelajaran atau hanya sekedar informasi umum / hiburan. Jika hanya sekedar informasi umum akan diabaikan karena prosedur yang dikembangkan khusus untuk pemilihan media yang bersifat / untuk keperluan pembelajaran. b) Menentukan apakah media itu dirancang untuk keperluan pembelajaran atau hanya sekedar alat bantu mengajar bagi guru (alat peraga). Jika sekedar alat peraga, proses juga dihentikan ( diabaikan). c) Menentukan apakah tujuan pembelajaran lebih bersifat kognitif, afektif atau psikomotor. d) Menentukan jenis media yang sesuai untuk jenis tujuan yang akan dicapai, dengan mempertimbangkan kriteria lain seperti kebijakan, fasilitas yang tersedia, kemampuan produksi dan beaya. e) Mereview kembali jenis media yang telah dipilih, apakah sudah tepat atau masih terdapat kelemahan, atau masih ada alternatif jenis media lain yang lebih tepat. f) Merencanakan, mengembangkan dan memproduksi media. Pendekatan lain yang dapat digunakan dalam memilih media adalah pendekatan secara matrik. Salah satu dari pendekatan ini adalah yang dikemukakan oleh Alen. Matrik ini memberikan petunjuk yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih media yang sesuai dengan jenis tujuan pembelajaran tertentu. Ia menggambarkan tinggi rendahnya kemampuan setiap jenis media bagi pencapaian berbagai tujuan belajar sebagaimana Tabel 1. SLTP Kab.Cilacap, tanggal 4 Agustus 2008, di Balai Badan Diklat dan Perpusda Kabupaten Cilacap 9

Jenis Belajar Informasi Pengenalan Konsep, Prosedur Keteram- Sikap, Jenis Media Faktual Visual Prinsip al pilan, gerakan motivasi Gambar diam Gambar hidup Televisi Benda nyata Audio Pembelajan terprogram Peragaan Buku Teks Sajian lisan sedang rendah sedang Tabel 1. Matrik Kemampuan Setiap Jenis Media dalam Mempengaruhi Berbagai Jenis Belajar Untuk menggunakan matrik di atas, terlebih dahulu guru mempelajari jenis belajar mana yang akan dipelajari / harus dikuasai siswa, apakah informasi faktual, konsep, keterampilan dan seterusnya. Setelah itu, guru bisa memilih jenis media yang sesuai dengan jenis belajar tersebut. Caranya dengan melihat dalam kolom yang yang berlabel tinggi yang tertera di bawah kolom jenis belajar. Selanjutnya guru lihat secara horizontal ke kolom paling kiri untuk memperoleh petunjuk jenis media mana yang sebaiknya guru pilih. Jika media tersebut ternyata tidak tersedia, atau tidak mungkin disediakan kareana mahal, tidak praktis, atau tidak sesuai dengan kondisi siswa, dengan cara yang samamaka pilihan guru beralih pada jenis media yang berlabel sedang. Ini berati guru telah memilih jenis media terbaik kedua, bukan yang terbaik. Pertimbangan utama dalam memilih media adalah kesesuaian media tersebut dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Jika terdapat beberapa jenis media yang sama sama baik dan sesuai, maka prioritas guru adalah memilih jenis media yang murah, lebih praktis dan yang telah tersedia di sekitar kita. SLTP Kab.Cilacap, tanggal 4 Agustus 2008, di Balai Badan Diklat dan Perpusda Kabupaten Cilacap 10

D. Penutup Pemilihan media itu perlu guru lakukan agar guru dapat menentukan media yang terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasaran didik. Untuk itu, pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang benar, karena begitu banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Adapun prosedur pemilihan media dapat melalui pendekatan flowchart (diagram alur) ataupun pendekatan matrik. Hal yang menjadi pertimbangan utama dalam memilih media adalah keseuaian media tersebut dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Daftar Pustaka Asnawir dan Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers Azhar Arsyad. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Dewi Padmo, dkk. 2004. Peningkatan Kualitas Belajar melalui Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Pustekom. Heinich, et. al. (1996). Intructional Media and Technologies for Learning (5 th ed). New Jersey: Prentice-Hall Inc. Martinis Yamin dan Bansu. 2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press. Oemar Hamalik. 1985. Media Pendidikan. Bandung: Penerbit alumni. Wartono, dkk. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi, Kriteria Pemilihan Media. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional SLTP Kab.Cilacap, tanggal 4 Agustus 2008, di Balai Badan Diklat dan Perpusda Kabupaten Cilacap 11