PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN IPS PADA KURIKULUM 2013 DI JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

PPT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR. Drs. Purnomo, M.Pd PGSD FIP Universitas Negeri Semarang

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum yang dikembangkan pada tataran satuan pendidikan. Oleh karena itu,

ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945

BAGAIMANA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PAUD?

KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia.

Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

KONSEP IPS TERPADU KONSEP PEMBELAJARAN TERPADU

I. PENDAHULUAN. Penerapan kurikulum 2013 harus diterapkan untuk memfasilitasi siswa agar terlatih

I. PENDAHULUAN. Pendidikan IPA (sains) memiliki potensi besar dan peranan strategis dalam menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dibutuhkan dalam belajar. Jika sebelumnya pembelajaran

Oleh: Musringah SD Negeri 2 Durenan Kabupaten Tranggalek

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian.

Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 (Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014) PPT - 1.1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. aset berharga dalam proses pembangunan bangsa dalam berbagai aspek. Idealnya,

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan

BAB IV ANALISIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPS SD/MI KURIKULUM 2013 DILIHAT DARI TAKSONOMI BLOOM

Dasar Berpikir melaksanakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif & menyenangkan (PAIKEM); menerapkan pendekatan ilmiah ( scientific

Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PADA KURIKULUM (Mulida Hadrina Harjanti) Abstrak

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah dengan melakukan perubahan kurikulum. UU No. 20 Tahun

I. PENDAHULUAN. sepanjang hayat (long life education). Hal ini sesuai dengan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan. diluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.

Kelompok 4 kelas 2 L. Sri Mulyani Dita Nurfadhilah Wina Harilianti Suci Amalia Fitriyani

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

BAB I PENDAHULUAN. luar pendidikan formal yang teroganisasi, sistematis, dan berjenjang.

BAB I PENDAHULUAN. pengganti dan penerus yang mendahuluinya, dan sebagai pewaris-pewaris di muka

TABEL PERBANDINGAN KTSP DENGAN K13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

Elemen Perubahan dari Kurikulum 2006 ke Kurikulum (1) Identitas satuan pendidikan dan mata pelajaran, (2) tingkat kelas, (3)

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL SKL FILOSOFI KURIKULUM

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara optimal supaya menghasilkan lulusan-lulusan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul. Pengembangan Instrumen Asesmen Otentik pada Pembelajaran Subkonsep Fotosintesis di SMP

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Sekolah Dasar. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu Kurikulum

KETERAMPILAN CALON GURU BIOLOGI MERANCANG PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 BIOLOGY TEACHER CANDICATE SKILLS IN DESIGN LEARNING CURRICULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERORIENTASI KKNI UNTUK PENGUATAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA KULIAH EVALUASI DAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9. tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan investasi penting dalam menghadapi globalisasi, sehingga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Standarisasi dan profesionalisme pendidikan yang sedang dilakukan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: Wahyu Setyoasih

I. PENDAHULUAN. yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

BAB I PENDAHULUAN. semakin lama semakin terbuka. Hal ini dapat dicontohkan, ketika

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KREATIVITAS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Pendidikan di Indonesia selain dilakukan di lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah beragam, antara lain: kurikulum 2013 hanya akan memberi beban

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDEKATAN SCIENTIFIC BERMUATAN KARAKTER SIAP SIAGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MITIGASI JURNAL. Oleh

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak

LANDASAN FILOSOFI KURIKULUM 2013

Pengembangan Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. Emas Di lingkungan Kemendikbud, pendidikan karakter menjadi fokus

BAB I PENDAHULUAN. matematika yaitu memecahkan masalah (problem solving), penalaran dan bukti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN HOLISTIK DI SEKOLAH DASAR ISLAM RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO PADA MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun pelajaran 2013/2014, pemerintah sudah menerapkan kurikulum yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan jaman paradigma pendidikaan juga

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN IPS PADA KURIKULUM 2013 DI JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR Oleh Safrudin Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Rokania safrudinsaf2@gmail.com Article History Abstract Received : Maret 2016 Implementation of curriculum 2013 that applied to school Accepted : Mei 2016 and madrassa has its own characteristics. Likewise the Published : Juni 2016 learning model is applied to the new curriculum. Learning model as a conceptual framework that describes a systematic procedure in organizing learning experiences to achieve Keywords specific learning objectives, and serves as a guideline for the curriculum 2013, learning designers of learning and teachers in planning and model, social science implementing learning activities. The learning model is a very important thing to be noticed by implementing learning. Teachersare the spearhead ofimplementinglearning in the classroom. Learning success or failure is entirely in the hands of teachers, especially in social science learning. On the Elementry / Islamic Elementary social studies contain material geography, history, sociology, and economics. Social science subjects are arranged in a systematic, comprehensive, and integrated in the learning process towards maturity and success in life in society. By studying the social science is expected to learners will gain a wider understanding and depth in science-related fields. Abstrak Penelitian ini penerapan kurikulum 2013 yang diterapkan pada sekolah maupun madarasah mempunyai karakteristik tersendiri. Demikian juga pada model pembelajaran yang diterapkan pada kurikulum baru tersebut. Guru merupakan ujung tombak pelaksana pembelajaran di kelas. Berhasil tidaknya pembelajaran sepenuhnya ada di tangan guru, terutama dalam pembelajaran IPS. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu dalam proses pembelajaran yang menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan mempelajari IPS diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang terkait. 92

Pengembangan Model Pembelajaran IPS Pada Kurikulum 2013 Di Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 1/2016) 92-97 93 A. Pendahuluan Keberhasilan pembangunan pendidikan yang berkualitas dipengaruhi oleh ketersediaan berbagai komponen pendukungnya. Salah satu di antaranya adalah kurikulum yang di kembangkan dan digunakan pada tataran satuan pendidikan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta perkembangan berbagai tantangan dan tuntutan kompetensi yang diperlukan dalam pembangunan peradaban manusia Indonesia yang dicita -citakan pada masa mendatang. Dalam menghadapi perkembangan IPTEKS, tantangan masa depan, serta untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan nasional, seperti yang dirumuskan dalam pasal 3 UU No.20/2003 yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, pemerintah melalui Kemdikbud, mengembangkan Kurikulum 2013 secara nasional. Terbitnya Kurikulum 2013 untuk semua satuan pendidikan dasar dan menengah, merupakan salah satu langkah sentral dan strategis dalam kerangka penguatan karakter menuju bangsa Indonesia yang madani. Kurikulum 2013 dikembangkan secara komprehensif, integratif, dinamis, akomodatif, dan antisipatif terhadap berbagai tantangan pada masa yang akan datang. Kurikulum 2013 didesain berdasarkan pada budaya dan karakter bangsa, berbasis peradaban, dan berbasis pada kompetensi. Dengan demikian, Kurikulum 2013 diyakini mampu mendorong terwujudnya manusia Indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, bertanggung jawab, serta mampu menghadapi berbagai tantangan yang muncul di masa depan(kemdikbud, 2013). Kurikulum 2013 sudah mulai diterapkan pada sekolah maupun madarasah. Setiap perubahan kurikulum tentu membawa karakteristik tersendiri. Demikian juga pada model pembelajaran yang diterapkan pada

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 1/2016) 92-97 94 kurikulum baru tersebut. Guru mengenal beberapa model pembelajaran yang telah terbiasa mereka terapkan pada proses pembelajaran. Namun pada kurikulum baru ini, model pembelajaran yang diterapkan berbeda dengan model pembelajaran pada kurikulum sebelumnya. Guru sebagai pelaksana utama pembelajaran harus memahami dan menguasai penerapan model pembelajaran, melakukan perubahan dan melakukan pengembangan keterampilan mengajar. B. Metode Penelitian Metode pembelajaran inkuiri adalah metode yang mampu mengiringi peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar, inkuiri juga menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif. Kendatipun metode ini berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar. Dengan demikian, melalui metode ini peserta didik dibiasakan untuk berpikir analisis, sistematis dan kritis. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Menurut Kemdikbud (2013), kurikulum tahun 2013 adalah rancang bangun pembelajaran yang didesain untuk mengembangkan potensi peserta didik, bertujuan untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab (Kemdikbud, 2013). 1. Elemen-elemen Perubahan Kurikulum 2013 SD Elemen perubahan kurikulum 2013 SD meliputi komponen (1) Kompetensi lulusan, yaitu adanya peningkatan dan keseimbangan soft skill dan hard skill antara aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan; (2) Kedudukan mata pelajaran (isi), yaitu mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi ; (3) Pendekatan (isi), antara lain kompetensi dikembangkan melalui (a) Tematik Integratif dalam semua mata pelajaran, (b) Holistik berbasis sains (alam, sosial, dan budaya), (c) Jumlah mata

Pengembangan Model Pembelajaran IPS Pada Kurikulum 2013 Di Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 1/2016) 92-97 95 pelajaran dari 10 menjadi 8, (d) Jumlah jam bertambah 4 Jam Pelajaran /minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran, (4) Proses pembelajaran, antara lain (a) standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan mencipta, (b) belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat, (c) guru bukan satu-satunya sumber belajar, (d) sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan, (e) tematik dan terpadu; (5) Penilaian hasil belajar, antara lain: (a) penilaian berbasis kompetensi, (b) pergeseran dari penilaian melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil], (c) memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal), (d) penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL, (e) mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian; (6) Ekstrakurikuler, antara lain : Pramuka (wajib), UKS, PMR, Bahasa Inggris (Kemdikbud, 2013). 2. Model Pembelajaran Istilah model pembelajaran sangat dekat dengan pengertian stategi pembelajaran. Meskipun demikian, pengertian model pembelajaran ini dibedakan dari pengertian strategi, pendekatan dan metode pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada suatu strategi, metode, dan teknik. Secara sederhana, pendekatan pembelajaran lebih melihat pembelajaran sebagai proses belajar siswa yang sedang berkembang untuk mencapai perkembangannya. Metode lebih berfokus pada proses belajar mengajar untuk bahan ajar dan tujuan pembelajaran tertentu. Sedangkan model pembelajaran lebih melihat pembelajaran sebagai suatu desain yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 1/2016) 92-97 96 diri siswa. Dengan demikian aktivitas pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara sistematis. Pemilihan model pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan karakteristik setiap kompetensi dasar yang disajikan. Tidak semua model pembelajarn cocok untuk setiap kompetensi dasar. Guru perlu memilih dan menentukan mosdel pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa. 3. Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 Berdasarkan pola pikir kurikulum 2013, maka pembelajaran dalam implementasi kurikulum juga mengalami perubahan. Perubahan ini mengakibatkan pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan saintifik, yaitu pendekatan yang menggunakan pendekatan ilmiah. Kriteria dalam pendekatan ini menekankan beberapa aspek antara lain: 1) Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata; 2) Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis; 3) Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah dan mengaplikasikan materi pembelajaran; 4) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran; 5) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan; 6) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas. Ada tiga aspek penting yang harus diperhatikan dalam pembelajaran yaitu aspek afektif, aspek psikomotorik, dan aspek kognitif. Pada pembelajaran aspek sikap mengamati transformasi substansi atau materi ajar agar siswa tahu mengapa. Aspek psikomotorik mengamati transformasi substansi atau materi ajar

Pengembangan Model Pembelajaran IPS Pada Kurikulum 2013 Di Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 1/2016) 92-97 97 agar siswa tahu bagaimana. Aspek kognitif menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar siswa tahu apa. Hasil akhir dari kegiatan pembelajaran adalah diharapkannya peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari siswa yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dimensi paedagogik modern yang diterapkan pada kurikulum 2013 adalah pendekatan ilmiah. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan dalam pendekatan ini adalah 1)kegiatan observing (mengamati); 2) kegiatan questioning (menanya); 3) kegiatan associating (menalar); 4) kegiatan experimenting (mencoba) dan 5) kegiatan networking (membentuk jejaring) atau menyimpulkan. Kegiatan siswa lebih cenderung untuk mencari tahu tentang prinsip dan konsep ilmu pengetahuan tersebut bukan menunggu diberikan oleh guru, pembelajaran ini disebut dengan discovery learning. D. Kesimpulan dan Saran Kurikulum 2013 telah menerapkan model pembelajaran pada pelajaran IPS yang dipandang sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan. Pada kurikulum tersebut dikembangkan tiga model pembelajaran. Hal yang penting bagi guru adalah memahami, menerapkan dan mengembangkan masing-masing model pembelajaran sehingga proses pembelajaran menjadi efektif dan efesien serta berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Daftar Pustaka Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2003. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud.2013.Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar SD / MI. Jakarta: Kemdikbud.