BUKU DATA DINAMIS PROVINSI JAWA TIMUR SEMESTER II 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
BUKU DATA DINAMIS PROVINSI JAWA TIMUR SEMESTER I 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR [ ]

DATA DINAMIS PROVINSI JAWA TIMUR TRIWULAN IV BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2017

Data. dinamis TRIWULAN I BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2017

KATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2016 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur. ttd.

DATA DINAMIS PROVINSI JAWA TIMUR TRIWULAN II BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2017

Sampul Petani Kentang Ranu Pani

Data. dinamis PROVINSI JAWA TIMUR TRIWULAN I 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

2. JUMLAH USAHA PERTANIAN

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN 2016

RILIS HASIL LISTING SENSUS EKONOMI 2016 PROVINSI JAWA TIMUR TEGUH PRAMONO

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2016

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2015

Sampul The Art of Bull Skating. Every year, thousands of people flock to the small Indonesian island of Madura, off the coast of Java, to watch an

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2015

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TAHUN 2016 EKONOMI JAKARTA TAHUN 2016 TUMBUH 5,85 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2016

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, program pembangunan lebih menekankan pada penggunaan

I. PENDAHULUAN. Tabel 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun (juta rupiah)

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) JAWA TIMUR TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TAHUN 2014

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN III-2015

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TAHUN 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TAHUN 2014

BERITA RESMI STATISTIK

Dr. Ir. Sukardi, M.Si

BERITA RESMI STATISTIK

COVER DALAM Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015 i

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT 2016

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR)

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN III 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Isu mengenai ketimpangan ekonomi antar wilayah telah menjadi fenomena

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2016


PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN 2014 Ekonomi Gorontalo Tahun 2014 Tumbuh 7,29 Persen

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN

DISUSUN OLEH : BIDANG STATISTIK DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN BAPPEDA PROVINSI SUMATERA BARAT Edisi 07 Agustus 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2017

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2015

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan I-2015 (y-on-y)

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2016

INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN KUBU RAYA. Macro Indicator of Economic Development Kubu Raya Regency

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN 2016 Ekonomi Gorontalo Tahun 2016 Tumbuh 6,52 Persen

Tabel 2.25 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Tahun Keterangan (1) (2) (3) (4) (5) (6)

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TAHUN 2016

Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN I TAHUN 2017

BERITA RESMI STATISTIK

Transkripsi:

[167]

BUKU DATA DINAMIS PROVINSI JAWA TIMUR SEMESTER II 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR [ ]

KATA PENGANTAR Perencanaan pembangunan adalah sebuah proses penting penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan (stakeholders) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu wilayah. Sebagaimana diamanatkan di dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pasal 391 ayat (1) menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah wajib menyediakan informasi Pemerintahan Daerah yang terdiri atas informasi pembangunan daerah dan informasi keuangan daerah. Penggunaan data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan, merupakan sesuatu hal yang wajib dilakukan sebagai bahan acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan. Dengan basis data dan informasi yang valid dan terukur, akan memudahkan melakukan evaluasi, pemetaan potensi, serta identifikasi permasalahan dalam proses pelaksanaan pembangunan. [ii]

Saya mengharapkan agar Buku Data Dinamis Provinsi Jawa Timur Semester II Tahun 2015 ini dapat bermanfaat tidak saja bagi pemerintah tetapi juga bagi seluruh lapisan masyarakat sebagai alat monitoring hasil pelaksanaan pembangunan. Tanpa data dan informasi yang benar, pembangunan akan kehilangan pijakan dan arah. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak terutama SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, instansi vertikal, swasta, dan masyarakat yang telah mendukung dalam penyediaan data. Kritik dan saran serta untuk kesempuranaan publikasi buku ini sangat diharapkan. Surabaya, Desember 2015 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur Dr. Ir. H. RB. FATTAH JASIN, MS. Pembina Utama Madya NIP. 19620425 198711 1 001 [iii]

DAFTAR ISI INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. Pertumbuhan Ekonomi... 4 2. Kemiskinan... 10 3. Indeks Pembangunan Manusia... 14 4. Pemerataan Pendapatan Versi Bank Dunia... 18 5. Tingkat Pengangguran Terbuka... 20 6. Indeks Pembangunan Gender... 28 7. Rasio Gini... 32 8. Lingkungan Hidup... 34 [iv] EKONOMI 9. Inflasi... 38 10. Kinerja Perbankan... 40 11. Kredit UMKM... 43 12. Peternakan... 44 13. Perkebunan... 50 14. Perindustrian... 54 15. Pertanian... 58 16. Ketahanan Pangan... 66 17. Perikanan... 70 18. Nilai Tukar Petani... 74

19. Nilai Tukar Nelayan... 78 20. Perdagangan... 80 21. Pariwisata... 100 22. Koperasi... 108 23. Kehutanan... 110 24. Investasi... 112 25. Pendapatan Daerah... 114 SOSIAL 26. Pendidikan... 120 27. Kesehatan... 128 28. Ketenagakerjaan... 134 29. Keluarga Berencana... 136 30. Penanggulangan Lumpur Sidoarjo... 140 31. Penanggulangan Bencana Alam... 141 32. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat... 142 INFRASTRUKTUR 33. Perpustakaan... 148 34. Perhubungan... 150 35. Kondisi Jalan dan Jembatan... 156 36. Air Bersih... 159 37. Listrik... 160 38. Sumber Daya Mineral... 162 [v]

DAFTAR TABEL INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. Kondisi Perekonomian Jawa Timur dan 5 Provinsi se-jawa Tahun Dasar 2010... 4 2. Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Menurut Lapangan Usaha Triwulan III 2015... 6 3. Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Menurut Pengeluaran Triwulan III 2015... 8 4. Kondisi Kemiskinan di Jawa Timur... 10 5. Garis Kemiskinan di Jawa Timur... 12 6. Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan di Jawa Timur... 13 7. Komponen Indeks Pembangunan Manusia Jawa Timur... 14 8. Indeks Pembangunan Manusia Provinsi se-pulau Jawa dan Nasional... 16 9. Perkembangan Distribusi Pendapatan di Jawa Timur Versi Bank Dunia... 19 10. Penduduk Jawa Timur menurut jenis kegiatan utama... 21 11. Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Formal (Ribu orang)... 22 12. Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Informal (Ribu orang)... 23 13. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama (ribu orang)... 25 [vi]

14. Indek Pembangunan Gender se-pulau Jawa... 29 15. IPG Kabupaten Kota se-jawa Timur beserta komponen... 33 EKONOMI 1. Inflasi dan Indeks Harga konsumen (IHK) Jawa Timur... 38 2. Inflasi Jawa Timur dan Nasional (Tahun Kalender) 2012 = 100... 39 3. Perkembangan Indikator Bank Umum di Jawa Timur... 40 4. Perkembangan Indikator Bank BPR di Jawa Timur... 41 5. Perkembangan Indikator Bank Syariah di Jawa Timur... 42 6. Perkembangan Kredit UMKM di Jawa Timur... 43 7. Perkembangan Populasi Ternak di Jawa Timur... 44 8. Perkembangan Pemotongan Hewan Ternak di Jawa Timur... 45 9. Jumlah Industri Peternakan Jawa Timur... 46 10. Perkembangan Produksi Daging di Jawa Timur... 47 11. Perkembangan Produksi Telur di Jawa Timur... 48 12. Perkembangan Produksi Susu di Jawa Timur... 48 13. Perkembangan Tanaman Perkebunan di Jawa Timur... 50 14. Perkembangan Hablur Tebu di Jawa Timur... 51 15. Luas Areal Intensifikasi Tanaman Semusim dan Pengembangan/ Rehabilitasi Tanaman Perkebunan di Jawa Timur... 52 16. Kebutuhan Pupuk Untuk Komoditi Perkebunan di Jawa Timur... 53 17. Perkembangan Unit Usaha dan Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Industri... 54 18. Perkembangan Industri di Jawa Timur... 55 [vii]

[viii] 20. Kontribusi Jawa Timur Terhadap Produksi Pangan Nasional... 58 21. Persentase Kontribusi Jawa Timur Terhadap Produksi Pangan Nasional... 59 22. Perkembangan Produksi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Timur... 60 23. Perkembangan Luas Panen Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Timur... 61 24. Perkembangan Produktivitas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Timur... 62 25. Perkembangan Produksi Hortikultura di Jawa Timur... 63 26. Perkembangan Kebutuhan Pupuk untuk Komoditi Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura di Jawa Timur... 64 27. Perkembangan Alat Pertanian di Jawa Timur... 64 28. Perkembangan Kesesuaian Lahan Pertanian di Jawa Timur... 65 29. Kondisi Ketersediaan Pangan Strategis Jawa Timur... 66 30. Perkembangan Konsumsi Ikan di Jawa Timur... 67 31. Program Strategis Gubernur Jawa Timur Terkait Ketahanan Pangan 32. di Jawa Timur... 68 33. Perkembangan Produksi Perikanan di Jawa Timur... 70 34. Perkembangan Ekspor Komoditi Perikanan di Jawa Timur... 71 35. Perkembangan Sarana dan Prasarana Perikanan di Jawa Timur... 71 36. Perkembangan Produksi Benih Ikan di Jawa Timur... 72 37. Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja dan Rumah Tangga Perikanan di Jawa Timur... 73

38. Nilai Tukar Petani, Indeks yang Diterima (It) dan Indeks yang Dibayar (Ib) di Jawa Timur (2012=100)... 74 39. Nilai Tukar Petani Jawa Timur Per Sub Sektor (2012=100)... 75 40. Nilai Tukar Nelayan, Indeks yang Diterima dan Indeks yang Dibayar di Jawa Timur (2012=100)... 78 41. Perdagangan Luar Negeri Jawa Timur s/d Triwulan IV Tahun 2013-2014... 81 42. Perdagangan Luar Negeri Jawa Timur s/d Semester I Tahun 2015... 81 43. Neraca Perdagangan Antar Provinsi Jawa Timur... 82 44. Neraca Perdagangan Luar Negeri Jawa Timur... 83 45. Ekspor Non Migas Menurut Negara Tujuan... 84 46. Ekspor Non Migas Berdasarkan Sepuluh Kelompok Barang... 87 47. Ekspor Jawa Timur Menurut Sektor... 90 48. Impor Non Migas Menurut Negara Tujuan... 94 49. Impor Non Migas Berdasarkan Sepuluh Kelompok Barang... 96 50. Impor Jawa Timur Menurut Golongan Penggunaan Barang... 99 51. Pengembangan Pariwisata Jawa Timur... 101 52. Jumlah Wisatawan Mancanegara Melalui Pintu Masuk Juanda Menurut Kebangsaan... 102 53. Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisata (Menginap) di Jawa Timur... 105 54. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang di Jawa Timur Berdasarkan Klasifikasi Bintang... 106 [ix]

55. Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) Asing dan Indonesia Perkembangan Keragaan Koperasi s.d Triwulan II 2015... 107 56. Perkembangan Produksi Hasil Hutan Non HPH... 110 57. Perkembangan Industri Hasil Hutan di Jawa Timur... 111 58. Total Realisasi Investasi Jawa Timur s.d Triwulan I 2015... 112 59. Total Nilai Izin Prinsip Jawa Timur s.d Triwulan I 2015... 112 60. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur... 114 61. Realisasi Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Timur... 116 62. Realisasi Dana Perimbangan Daerah Provinsi Jawa Timur... 117 63. Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Provinsi Jawa Timur... 117 [x] SOSIAL 1. Jumlah Sekolah di Jawa Timur... 120 2. Jumlah Murid di Jawa Timur... 121 3. Jumlah Guru di Jawa Timur... 122 4. Perkembangan Putus Sekolah, Mengulang dan Lulusan SD/MI, SLTP/MTs dan SMA/MA/SMK di Jawa Timur... 123 5. Perkembangan Indikator Pendidikan SD/MI di Jawa Timur... 124 6. Perkembangan Indikator Pendidikan SMP/MTs di Jawa Timur... 125 7. Perkembangan Indikator Pendidikan SMA/MA/SMK di Jawa Timur... 126 8. Rasio SMK dibanding SMU di Jawa Timur... 127 9. Perkembangan Sarana Kesehatan di Jawa Timur... 128 10. Perkembangan Tipe Rumah Sakit Provinsi, Kabupaten/Kota di Jawa Timur... 129

11. Perkembangan Kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular di Jawa Timur... 130 12. Perkembangan Penyakit Menular di Jawa Timur... 131 13. Perkembangan Cakupan Kesehatan Ibu dan Anak di Jawa Timur... 132 14. Penempatan Tenaga Kerja Menurut Jenis Antar Kerja di Jawa Timur... 134 15. Perkembangan Jumlah Peserta KB dan Pasangan Usia Subur Di Jawa Timur... 137 16. Perkembangan Jumlah Peserta KB Baru Menurut Alat Kontrasepsi... 138 17. Perkembangan Jumlah Peserta KB Aktif Menurut Alat Kontrasepsi... 139 18. Penanganan Masalah Sosial Kemasyarakatan Lumpur Sidoarjo (Di Luar Area Terdampak)... 140 19. Penanganan Korban Bencana (Pra, Tanggap, Transisi) di Jawa Timur... 141 20. Perkembangan Pengurangan Resiko Bencana di Jawa Timur... 141 21. Perkembangan Kriminalitas di Jawa Timur... 142 22. Perkembangan Perkara Pidana di Jawa Timur... 143 23. Perkembangan Perkara Perdata di Jawa Timur... 144 24. Perkembangan Permasalahan Masyarakat (Sosial) di Jawa Timur... 145 [xi]

INFRASTRUKTUR 1. Perkembangan Perpustakaan di Jawa Timur... 148 2. Perkembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan di Jawa Timur... 149 3. Data Angkutan Penumpang Kereta Api di Jawa Timur... 150 4. Perkembangan Jumlah Alarm Early Warning System (AEWS) Terpasang... 151 5. Arus Penumpang melalui 4 (empat) Pelabuhan Laut Utama di Jawa Timur... 151 6. Arus Penumpang Melalui Dua Bandara di Jawa Timur... 152 7. Perkembangan Angkutan Umum Di Jawa Timur... 153 8. Perkembangan Arus Peti Kemas di Tanjung Perak... 154 9. Perkembangan Kondisi Jalan Provinsi di Jawa Timur... 156 10. Perkembangan Kondisi Jembatan Provinsi di Jawa Timur... 157 11. Perkembangan Jalan Tol Surabaya - Gresik... 158 12. Realisasi Hasil Pembangunan Bidang Air Bersih dan PLP... 159 13. Perkembangan Pusat Tenaga Listrik di Jawa Timur... 160 14. Perkembangan Jangkauan Pelayanan Energi Listrik di Jawa Timur... 161 15. Perkembangan Produksi Pertambangan Mineral Non Logam dan Batuan... 162 16. Perkembangan Luas Areal Pertambangan Mineral Non Logam dan Batuan... 163 [xii]

[ halaman ini sengaja dikosongkan ] [xiii]

DAFTAR GRAFIK 1. Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur dan Nasional... 5 2. PDRB Per Kapita Jawa Timur dan Nasional... 5 3. Persentase Penduduk Miskin Terhadap Jumlah Penduduk... 11 4. Persentase Kemiskinan Jawa Timur terhadap Nasional... 11 5. Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan di Jawa Timur... 13 6. Indeks Pembangunan Manusia Jawa Timur dan Nasional... 15 7. Distribusi Pendapatan di Jawa Timur... 18 8. Tingkat Pengangguran Terbuka Jawa Timur dan Nasional... 20 9. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama... 24 10. Persentase Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan... 26 11. Perkembangan IPG di Jawa Timur dan Nasional... 28 12. Komponen Indeks Pembangunan Gender Jawa Timur... 30 13. Rasio Gini Jawa Timur dan Nasional... 32 14. Perkembangan BOD dan COD Jawa Timur... 34 [xiv]

15. Perkembangan Industri di Jawa Timur... 56 16. Perkembangan Koperasi Aktif dan Tidak Aktif... 108 17. Perkembangan Realisasi Investasi Jawa Timur... 113 18. Perkembangan Izin Prinsip Investasi Jawa Timur... 113 19. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur... 115 20. Perkembangan TKI Menurut Jenis Kelamin Melalui Embarkasi Bandara Juanda... 135 21. Persentase Peserta KB dengan Pasangan Usia Subur (PUS) di Jawa Timur... 136 [xv]

[2]

INDIKATOR KINERJA UTAMA [3]

1. PERTUMBUHAN EKONOMI Pertumbuhan ekonomi secara kumulatif (Januari September 2015) Jawa Timur mencapai 5,30 persen dan merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua setelah DKI Jakarta di Pulau Jawa dan lebih tinggi 0,59 poin dibandingkan pertumbuhan ekonomi Nasional (4,71 persen). Dengan begitu, Jawa Timur mampu memberikan kontribusi terhadap 33 Provinsi (Nasional) sebesar 14,61 persen. Kondisi Perekonomian Jawa Timur dan 5 Provinsi Se-Jawa Tahun Dasar 2010 Indikator 2011 2012 2013 2014 Pertumbuhan Ekonomi (%) (c to c) TW III 2015 Jawa Timur 6,44 6,64 6,08 5,86 5,30 DKI Jakarta 6,73 6,53 6,11 5,95 5,40 Jawa Barat 6,51 6,28 6,06 5,07 4,93 Jawa Tengah 6,03 6,34 5,81 5,42 5,08 DI Yogyakarta 5,17 5,32 5,40 5,18 4,74 Banten 6,38 6,15 5,86 5,47 5,19 Nasional 6,35 6,23 5,78 5,02 4,71 Kontribusi PDRB Terhadap Nasional (%) Jawa Timur 14,67 14,87 14,99 14,16 14,61 PDRB Per Kapita (Juta Rupiah) Jawa Timur 23,37 26,27 29,62 39,90... Nasional 30,60 33,50 36,50 41,80... Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur [4]

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur dan Nasional Nasional Jawa Timur 6,44 6,64 6,08 5,86 5,30 6,35 6,23 5,78 5,02 4,71 2011 2012 2013 2014 TW III 2015 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur PDRB Per Kapita Jawa Timur dan Nasional Jawa Timur Nasional 23,37 30,6 26,27 33,5 29,62 36,5 39,90 41,80 2011 2012 2013 2014 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur [5]

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Menurut Lapangan Usaha Triwulan III 2015 (persen) Lapangan Usaha q to q y on y c to c Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,34 3,06 3,05 Pertambangan dan Penggalian 1,31 3,64 4,62 Industri Pengolahan 1,42 6,22 5,60 Pengadaan Listrik, Gas dan Produksi Es -4,38-3,47-2,38 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang 2,04 5,39 4,61 Konstruksi 9,01 2,98 3,15 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 5,32 6,56 6,39 Transportasi dan Pergudangan 3,17 6,23 6,26 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7,81 7,85 7,29 Informasi dan Komunikasi 0,98 6,62 6,80 Jasa Keuangan dan Asuransi 6,04 6,73 5,73 Real Estate 2,15 4,21 4,91 Jasa Perusahaan 0,12 5,51 5,71 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 10,63 5,26 4,83 Jasa Pendidikan 5,19 6,39 7,41 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3,10 7,34 6,70 Jasa Lainnya 0,56 4,91 5,18 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur 3,89 5,44 5,30 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur [6]

Perekonomian Jawa Timur tahun Triwulan III 2015 (y on y) tumbuh sebesar 5,44 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha, kecuali Kategori Penyediaan Listrik dan Gas yang mengalami kontraksi sebesar 3,47 persen. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,85 persen, diikuti oleh Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 7,34 persen; Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 6,73 persen; Informasi dan Komunikasi 6,62 persen; dan Jasa Pendidikan 6,39 persen. Ekonomi Jawa Timur triwulan III-2015 mengalami pertumbuhan 3,89 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Dari sisi produksi pertumbuhan ini terutama didukung oleh Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,97 persen; diikuti Konstruksi dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,78 persen. Pertumbuhan positif terjadi hampir di semua lapangan usaha, kecuali Pengadaan Listrik dan Gas yang mengalami kontraksi sebesar 4,38 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 10,63 persen; diikuti Konstruksi sebesar 9,01 persen dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 7,81 persen. Selama triwulan I - III 2015 ekonomi Jawa Timur mengalami pertumbuhan 5,30 persen bila dibandingkan kumulatif triwulan III 2014 (c-to-c). Dari sisi produksi, semua kategori mengalami pertumbuhan positif, kecuali Pengadaan Listrik dan Gas yang mengalami kontraksi sebesar 2,38 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Jasa Pendidikan sebesar 7,41 persen diikuti Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 7,29 persen, Informasi dan Komunikasi sebesar 6,80 persen; serta Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 6,70 persen. [7]

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Menurut Pengeluaran Triwulan III 2015 (persen) Lapangan Usaha q to q y on y c to c Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2,10 3,04 4,15 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 2,58 3,16-4,84 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 11,26 8,97 4,75 Pembentukan Modal Tetap Bruto 3,96 5,20 5,00 Perubahan Inventori 1,87-5,90-17,80 Ekspor Luar Negeri -7,97 1,58-1,63 Dikurangi Impor Luar Negeri -7,30-10,78-6,62 Net Ekspor Antar Daerah 11,91-6,05 14,82 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur 3,89 5,44 5,30 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur Ekonomi Jawa Timur tahun Triwulan III 2015 secara y-on-y umbuh sebesar 5,44 %. Sebagian besar komponen mengalami pertumbuhan, sedangkan yang mengalami kontraksi komponen ekspor luar negeri dan impor luar negeri. Pertumbuhan tertinggi dialami oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 8,97 persen disebabkan pembayaran gaji ke-13 pegawai negeri pada bulan Juli. Komponen PMTB sebesar 5,20 persen; konsumsi lembaga non profit 3,16 persen; dan konsumsi rumah tangga 3,04 persen. [8]

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Tahun secara q-to-q 2015 sebesar 3,89 persen. Hal ini terutama didukung oleh komponen net ekspor antar daerah yang mengalami pertumbuhan sebesar 11,91 persen. Komponen pengeluaran konsumsi pemerintahdan PMTB mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 11,26 persen dan 3,96 persen. Sedangkan komponen yang mengalami kontraksi pada triwulan III 2015 adalah ekspor luar negeri sebesar 7,97 persen dan impor luar negeri 7,30 persen. Ekpor turun dikarenakan adanya penurunan ekspor pada komoditas kayu, barang dari kayu, komoditas lemak & minyak hewan/nabati dan komoditas bahan kimia. Sedangkan untuk impor karena menurunnya impor barang-barang modal. Perekonomian Jawa Timur kumulatif sampai dengan triwulan III tahun 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 5,30 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen net ekspor antar daerah yaitu sebesar 14,82 persen, walaupun demikian komponen tersebut hanya mampu menyumbang pertumbuhan sebesar 0,82 persen. Pertumbuhan tertinggi berikutnya adalah komponen pembentukan modal tetap bruto mengalami pertumbuhan sebesar 5,00 persen dengan menyumbang pertumbuhan sebesar 1,36 persen, kemudian pengeluaran konsumsi pemerintah dan pengeluaran konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan sebesar 4,75 persen dan 4,15 persen dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,23 persen dan 2,57 persen. Sementara komponen lainnya sampai dengan triwulan III 2015 mengalami kontraksi. [9]

2. KEMISKINAN Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur pada bulan Maret 2015 dibandingkan September 2014 naik sebesar 0,06 poin persen dari 12,28 persen pada September 2014 menjadi 12,34 persen pada Maret 2015. Peningkatan selama satu semester tersebut ditunjukkan dengan jumlah penduduk miskin pada September 2014 sebanyak 4.748,42 ribu jiwa menjadi sebanyak 4.789,12 ribu jiwa pada Maret 2015 atau naik sebesar 40,70 ribu jiwa. Kondisi Kemiskinan di Jawa Timur Keterangan 2011 2012 2013 2014 Mar 2015 Persentase Penduduk Miskin Terhadap Jumlah Penduduk Jawa Timur 13,85 13,08 12,73 12,28 12,34 Nasional 12,36 11,66 11,46 10,96 11,22 Persentase Penduduk Diatas Garis Kemiskinan Jawa Timur 86,15 86,92 87,27 87,72 87,66 Nasional 87,51 88,34 88,53 89,04 88,78 Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Orang) Jawa Timur 5.251,45 4.992,75 4.893,01 4.748,42 4.789,12 Nasional 30.018,93 28.594,60 28.553,93 27.727,78 28.592,83 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur, Susenas Maret 2015 [10]

Persentase Penduduk Miskin Terhadap Jumlah Penduduk 13,85 Jawa Timur Nasional 13,08 12,73 12,28 12,34 12,36 11,66 11,46 10,96 11,22 2011 2012 2013 2014 Mar 2015 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur, Susenas Maret 2015 Kondisi kemiskinan se-pulau Jawa Provinsi 2011 2012 2013 2014 Mar 2015 DKI Jakarta 3,75 3,70 3,72 4,09 3,93 Jawa Barat 10,65 9,89 9,61 9,18 9,53 Jawa Tengah 15,76 14,98 14,44 13,58 13,58 DI Yogyakarta 16,08 15,88 15,03 14,55 14,91 Jawa Timur 13,85 13,08 12,73 12,28 12,34 Banten 6,32 5,71 5,89 5,51 5,90 Nasional 12,36 11,66 11,46 10,96 11,22 Sumber: BPS RI, Susenas Maret 2015 [11]

Garis Kemiskinan di Jawa Timur (Rupiah) Uraian 2011 2012 2013 2014 Mar 2015 Makanan 167.360 179.244 201.683 213.043 223.641 Bukan Makanan 60.243 64.540 72.075 76.902 81.530 Total 227.602 243.783 273.758 289.945 305.171 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur, Susenas Maret 2015 Berdasarkan hasil Susenas, pada periode September 2014 - Maret 2015, garis kemiskinan meningkat sebesar 5,25 persen atau Rp. 15.226 per kapita perbulan, yaitu dari Rp. 289.945 perkapita perbulan pada September 2014 menjadi Rp.305.171 per kapita perbulan pada Maret 2015. Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibanding peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada bulan Maret 2015, kontribusi garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan sebesar 73,28 persen. Garis kemiskinan merupakan harga yang dibayar oleh kelompok acuan untuk memenuhi kebutuhan pangan sebesar 2.100 kkal/kapita/ hari dan kebutuhan non-pangan esensial seperti perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, transportasi, dan lainnya. [12]

Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan di Jawa Timur Uraian 2011 2012 2013 2014 Mar 2015 * Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 1,996 1,935 2,071 1,857 2,063 Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 0,461 0,439 0,503 0,454 0,525 Sumber: BPS, diolah dari data Susenas Panel Maret 2009-2010 dan Susenas Triwulanan 2011-2015 Keterangan: *) diolah dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi penduduk Nilai P1 dalam satu semester ini menunjukkan peningkatan 0,206 poin atau sebesar 1,857 pada September 2014 menjadi 2,063 pada Maret 2015. Peningkatan nilai P1 tersebut terjadi di perkotaan (0,034 poin), serta di perdesaan mengalami peningkatan (0,372 poin). Sementara itu, nilai P2 juga mengalami peningkatan 0,071 poin atau menjadi 0,525 pada Maret 2015. Peningkatan kedua nilai yaitu P1 dan P2 memberikan indikasi rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung menjauhi garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin juga semakin melebar. Ditinjau secara daerah kota-desa, nilai P1 dan P2 antar perkotaan dan perdesaan menunjukkan bahwa kesenjangan kemiskinan di perdesaan lebih tinggi daripada di perkotaan. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 1,996 1,935 2,071 1,857 2,063 0,461 0,439 0,503 0,454 0,525 2011 2012 2013 2014 Mar 2015 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur, Susenas Maret 2015 [13]

3. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA Mulai tahun 2014 penghitungan Indeks Pembangunan Manusia menggunakan metode penghitungan baru yaitu mengganti tahun dasar Produk Nasional Bruto per Kapita dari 2005 menjadi 2011 dan merubah metode agregasi indeks pendidikan dari rata-rata geometrik menjadi rata-rata aritmatik IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara serta mampu menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Komponen Indeks Pembangunan Manusia Jawa Timur (Metode Baru) Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 Angka Harapan Hidup 69,89 70,02 70,14 70,34 70,45 Angka Harapan Lama Sekolah 11,49 11,62 11,74 12,17 12,45 Rata-Rata Lama Sekolah 6,73 6,79 6,85 6,90 7,05 Pengeluaran per Kapita (Ribu Rp) 9.002,02 9.396,20 9.797,47 9.978,00 10.012,16 Indeks Pembangunan Manusia 65,36 66,06 66,74 67,55 68,14 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur [14]

Perbandingan IPM Jawa Timur dan Nasional (menggunakan metode baru) Jawa Timur Nasional 66,53 67,09 67,70 68,31 67,55 68,90 68,14 65,36 66,06 66,74 2010 2011 2012 2013 2014 Sumber: Badan Pusat Statistik RI [15]

Indeks Pembangunan Manusia Provinsi se-pulau Jawa dan Nasional (menggunakan metode baru) Provinsi 2011 2012 2013 2014 Peringkat Nasional 2011 2012 2013 2014 DKI Jakarta 76,98 77,53 78,08 78,39 1 1 1 1 Jawa Barat 66,67 67,32 68,25 68,80 12 12 12 12 Jawa Tengah 66,64 67,21 68,02 68,78 14 14 13 13 DI Yogyakarta 75,93 76,15 76,44 76,81 2 2 2 2 Jawa Timur 66,06 66,74 67,55 68,14 19 18 18 18 Banten 68,22 68,92 69,47 69,89 8 8 8 8 Nasional 67,09 67,70 68,31 68,90 Sumber: Badan Pusat Statistik RI [16]

Indeks Pembangunan Manusia Provinsi se-pulau Jawa dan Nasional (menggunakan metode lama) Provinsi 2011 2012 2013 2014 Peringkat Nasional 2011 2012 2013 2014 DKI Jakarta 77,97 78,33 78,59 1 1 1 Jawa Barat 72,73 73,11 73,58 16 16 17 Jawa Tengah 72,94 73,36 74,05 14 15 16 DI Yogyakarta 76,32 76,75 77,37 4 4 2 Jawa Timur 72,18 72,83 73,54 17 17 18 Banten 70,95 71,49 71,90 23 23 24 Nasional 72,77 73,29 73,81 Sumber: Badan Pusat Statistik RI [17]

4. PEMERATAAN PENDAPATAN VERSI BANK DUNIA Pemerataan pendapatan ini diperhitungkan berdasarkan pendekatan yang dilakukan oleh Bank Dunia yaitu dengan mengelompokkan penduduk kedalam tiga kelompok berdasarkan pendapatan. Kue pembangunan yang dapat dinikmati kelompok dengan pendapatan yang masuk kategori 40 % kebawah pada tahun 2014 sebesar 17,18 persen atau menurun dari tahun sebelumnya sebesar 2,64 poin. Sedangkan kelompok dengan pendapatan yang masuk kategori 20% keatas meningkat sebesar 2,03 poin menjadi 47,66 persen. Distribusi Pendapatan di Jawa Timur Tahun 2014 47,66% 17,18% 35,15% 40 % Bawah 40 % Menengah 20% Atas Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur [18]

Perkembangan Distribusi Pendapatan di Jawa Timur Versi Bank Dunia Keterangan 2011 2012 2013 2014 40 % Bawah 21,09 20,15 19,82 17,18 40 % Menengah 38,57 34,38 34,55 35,15 20% Atas 40,34 45,47 45,63 47,66 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur Berdasarkan skala kesenjangan yang telah ditetapkan, karena penduduk yang berpendapatan 40 persen terbawah menikmati hasil kegiatan ekonomi sebesar 17,18 persen atau berada di level 17 persen, maka ketimpangan pendapatan yang terjadi di Jawa Timur pada tahun 2014 termasuk dalam kategori rendah. Kriteria Distribusi Pendapatan Versi Bank Dunia 40% bawah ( 12%) : ketimpangan pendapatan tinggi 40% menengah (12-17%) : ketimpangan pendapatan sedang/menengah 20% atas ( 17%) : ketimpangan pendapatan rendah [19]

5. TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Timur pada Bulan Agustus 2015 (4,47 persen) meningkat 0,28 persen dibanding bulan Agustus 2014, namun lebih rendah 1,71 persen bila dibandingkan dengan Tingkat Pengangguran Terbuka Nasional (6,18 persen). Tingkat Pengangguran Terbuka Jawa Timur dan Nasional Jawa Timur Nasional 6,07 6,17 5,94 6,18 4,09 4,3 4,19 4,47 2012 2013* 2014** Agustus 2015** Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur Keterangan: *) hasil backcasting dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi penduduk **) estimasi Ketenagakerjaan menggunakan penimbang hasil proyeksi penduduk [20]

Penduduk Jawa Timur menurut jenis kegiatan utama Kegiatan Utama 2012 2013* 2014** Agustus 2015** Angkatan Kerja (juta orang) Jawa Timur 20,24 20,43 20,15 20,27 Nasional 120,32 120,17 121,87 122,38 Bekerja/Kesempatan Kerja (juta orang) Jawa Timur 19,41 19,55 19,31 19,38 Nasional 113,01 112,76 114,63 114,82 Penganggur (juta orang) Jawa Timur 0,83 0,88 0,84 0,91 Nasional 7,31 7,41 7,24 7,56 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Jawa Timur 4,09 4,30 4,19 4,47 Nasional 6,07 6,17 5,94 6,18 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) Jawa Timur 69,57 69,78 68,12 67,84 Nasional 67,78 66,77 66,60 65,76 Pekerja Tidak Penuh (juta orang) Jawa Timur 6,39 6,47 6,48 6,24 Nasional 35,17 37,74 35,77 34,31 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur Keterangan: *) hasil backcasting dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi penduduk **) estimasi Ketenagakerjaan menggunakan penimbang hasil proyeksi penduduk

Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Formal (Ribu orang) Kegiatan Formal 2012 2013 2014* Agustus 2015* Berusaha dibantu buruh tetap 660,71 638,03 758,74 750,37 Buruh/Karyawan 5.847,03 5.881,27 5.982,42 6.379,21 Jumlah 6.507,74 6.519,30 6.741,16 7.129,58 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur Keterangan: *) hasil backcasting dengan menggunakan penimbang jumlah penduduk proyeksi SP 2010 Pada Agustus 2015 di JawaTimur ada sebanyak 7,13 juta orang (36,81 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 12,24 juta orang (63,19 persen) bekerja pada kegiatan informal. Pada sektor formal, kenaikan terbesar terjadi pada pekerja dengan status sebagai buruh / karyawan dengan pertambahan sebanyak 396 ribu orang, sedangkan pekerja yang berstatus berusaha dengan buruh tetap menurun sebesar 8 ribu orang. [22]

Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Informal (Ribu orang) Kegiatan Informal 2012 2013 2014* Agustus 2015* Berusaha sendiri 2.811,64 2.756,80 3.036,27 2.885,63 Berusaha dibantu buruh tidak tetap 3.750,25 3.962,63 3.837,91 3.657,15 Pekerja Bebas 2.619,88 2.450,63 2.514,73 2.659,22 Pekerja Keluarga/Tidak Dibayar 3.721,74 3.864,53 3.176,44 3.036,20 Jumlah 12.903,51 13.034,60 12.565,34 19.367,78 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur Keterangan: *) hasil backcasting dengan menggunakan penimbang jumlah penduduk proyeksi SP 2010 Pada sektor informal, penurunan hampir terjadi pada seluruh lini komponen, kecuali pada pekerja bebas yang meningkat 144,49 ribu orang [23]

Persentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Per Agustus Tahun 2015 Konstruksi, Transportasi, Gudang, Komunikasi dan lainnya 12% Industri 14% 37% Pertanian Jasa Kemasyarakatan 15% 22% Perdagangan Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur, Estimasi ketenagakerjaan [24]

Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama (ribu orang) Lapangan Pekerjaan Utama 2012 2013 2014 Agustus 2015* Pertanian 7.696,99 7.411,28 7.261,37 7.083,25 Perdagangan 3.887,75 4.101,44 4.026,67 4.121,31 Jasa Kemasyarakatan 2.506,54 3.037,84 2.694,53 2.751,36 Industri 2.864,86 2.779,26 2.776,55 2.699,68 Konstruksi 1.250,44 1.047,45 1.259,44 1.510,09 Transportasi, Gudang, Komunikasi 679,99 681,17 686,97 636,15 Lainnya 524,66 495,44 600,97 165,49 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur Keterangan: *) hasil backcasting dengan menggunakan penimbang jumlah penduduk proyeksi SP 2010 Jumlah penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama di Jawa Timur masih didominasi oleh sektor pertanian. Namun, hingga dua tahun terakhir (2013 2014) jumlahnya mengalami penurunan. Tercatat jumlahnya mencapai 7,08 Juta orang hingga bulan Agustus 2015. [25]

Persentase Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Per Agustus Tahun 2015 Perguruan Tinggi SMK 9% 9% SD ke-bawah SMA 15% 49% SMP 18% Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur, Estimasi ketenagakerjaan [26]

Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan (ribu orang) Pendidikan 2012 2013 2014* Agustus 2015* SD ke-bawah 10.857,21 10.584,51 10.291,57 9.533.05 SMP 3.311,67 3.492,88 3.283,78 3.565.78 SMA 2.362,36 2.517,33 2.541,40 2.807.09 SMK 1.562,22 1.606,84 1.721,67 1.816.37 Diploma I/II/III 316,67 266,55 293,66 300.02 Sarjana 1.002,13 1.085,80 1.174,43 1.345.47 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur Keterangan: *) hasil backcasting dengan menggunakan penimbang jumlah penduduk proyeksi SP 2010 Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2015 masih didominasi oleh pekerja berpendidikan rendah, yaitu SD ke bawah 9,53 juta orang, sedangkan pekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 1,65 juta orang yang mencakup 300 ribu orang berpendidikan Diploma I/II/III dan sebanyak 1,35 juta orang berpendidikan Sarjana. Perbaikan kualitas pekerja terlihat dengan menurunnya pekerja berpendidikan rendah (SD ke-bawah) dan meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan tinggi (Diploma dan Sarjana). [27]

6. INDEKS PEMBANGUNAN GENDER Indeks Pembangunan Gender (IPG) Jawa Timur mengalami trend meningkat. Pada tahun 2014 mencapai 90,83 atau mengalami pertumbuhan sebesar 0,61 poin. Bila dibandingkan Nasional (90,34) maka IPG Jawa Timur lebih tinggi 0,49 poin. Perkembangan IPG di Jawa Timur dan Nasional Jawa Timur Nasional 89,42 89,52 90,07 90,19 90,22 90,83 90,34 88,80 89,28 89,36 2010 2011 2012 2013 2014 Sumber: BPS RI, Buku Indeks Pembangunan Gender 2014 [28]

Indeks Pembangunan Gender (IPG) se-pulau Jawa Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 Jawa Timur 88,80 89,28 89,36 90,22 90,83 DKI Jakarta 93,76 93,76 94,11 94,26 94,60 Jawa Barat 86,94 87,12 87,79 88,21 88,35 Banten 90,22 90,22 90,28 90,31 90,99 Jawa Tengah 90,32 90,92 91,12 91,50 91,89 DI Yogyakarta 92,82 93,56 93,73 94,15 94,31 Nasional 89,42 89,52 90,07 90,19 90,34 Sumber: BPS RI, Buku Indeks Pembangunan Gender 2014 Keterangan: AHH : Angka Harapan Hidup HLS : Harapan Lama Sekolah RLS : Rata Lama Sekolah [29]

Indeks Pembangunan Gender (IPG) Jawa Timur beserta Komponen, 2014 KABUPATEN / KOTA AHH (Tahun) HLS (Tahun) RLS (Tahun) PENGELUARAN (Ribu Rupiah) L P L P L P L P Jawa Timur 68,56 72,44 12,6 12,31 7,69 6,45 14.287 9.207 90,83 Pacitan 68,17 72,02 11,40 11,70 7,33 5,81 11.876 5.010 83,76 Ponorogo 69,29 73,18 13,04 13,51 7,43 6,42 10.999 8.139 93,85 Trenggalek 69,91 73,83 11,50 11,76 7,32 6,43 12.358 8.354 92,58 Tulungagung 70,26 74,18 12,76 12,69 7,81 7,00 11.478 9.473 95,11 Blitar 69,88 73,80 11,39 12,24 7,41 6,80 13.493 8.264 92,81 Kediri 69,43 73,33 11,98 12,07 8,00 6,83 13.951 9.317 91,98 Malang 69,18 73,07 11,15 11,40 7,17 6,16 13.034 6.516 87,89 Lumajang 66,52 70,31 10,89 11,62 6,63 5,49 11.982 6.448 89,08 Jember 65,27 69,02 12,49 11,82 6,26 5,02 12.636 5.567 83,74 Banyuwangi 67,35 71,19 11,94 11,70 7,28 5,92 16.566 7.019 85,06 Bondowoso 62,95 66,61 13,04 12,80 6,34 4,25 12.918 8.412 88,79 Situbondo 65,55 69,31 13,13 12,92 6,33 4,82 13.004 6.679 86,64 Probolinggo 63,24 66,92 12,12 11,22 6,53 4,63 15.292 6.962 83,40 Pasuruan 67,27 71,09 11,91 11,65 7,10 5,68 11.553 7.539 89,95 Sidoarjo 70,79 74,74 13,55 14,09 10,57 9,62 17.806 12.353 94,20 Mojokerto 69,16 73,05 12,05 11,89 8,44 7,05 15.992 9.838 90,46 Jombang 68,77 72,65 12,46 12,81 8,42 7,19 14.222 7.691 89,35 Nganjuk 68,29 72,15 12,52 13,08 7,82 6,56 14.943 10.619 93,48 IPG [30]

KABUPATEN / KOTA AHH (Tahun) HLS (Tahun) RLS (Tahun) PENGELUARAN (Ribu Rupiah) L P L P L P L P Madiun 67,20 71,00 12,72 13,56 7,83 6,59 14.760 8.847 91,53 Magetan 69,31 73,20 13,06 12,59 8,03 7,11 13.275 10.185 93,50 Ngawi 68,73 72,61 12,20 12,56 6,96 6,12 14.496 9.027 92,03 Bojonegoro 67,54 71,37 12,00 12,16 6,78 5,52 12.944 7.396 89,24 Tuban 67,67 71,51 11,20 11,62 6,87 5,52 13.236 6.743 87,78 Lamongan 68,87 72,75 13,56 13,13 7,94 6,67 14.418 7.232 87,21 Gresik 69,59 73,50 13,41 12,95 9,04 7,87 17.312 9.259 89,01 Bangkalan 67,06 70,88 11,73 11,05 5,93 4,37 11.035 5.937 85,52 Sampang 64,96 68,70 11,11 9,74 4,37 2,70 11.608 5.998 82,62 Pamekasan 64,05 67,76 13,56 13,06 6,63 4,63 11.124 5.702 84,68 Sumenep 67,45 71,29 13,06 11,75 5,92 4,06 11.327 4.344 78,63 Kota Kediri 70,89 74,84 13,05 13,83 10,73 9,23 13.216 10.609 95,15 Kota Blitar 70,08 74,02 13,28 13,77 9,99 9,64 12.717 11.644 98,23 Kota Malang 69,69 73,60 15,21 14,47 10,92 9,92 18.143 15.226 94,99 Kota Probolinggo 66,96 70,77 13,37 13,22 9,06 7,89 10.340 10.131 96,74 Kota Pasuruan 67,96 71,81 13,35 13,75 9,93 8,05 11.799 11.405 96,30 Kota Mojokerto 69,78 73,69 13,75 13,08 10,32 9,36 15.425 11.467 93,27 Kota Madiun 69,80 73,71 13,70 13,07 11,54 10,11 19.623 14.265 92,81 Kota Surabaya 71,20 75,16 13,83 13,07 10,56 9,19 18.405 14.632 93,65 Kota Batu 69,46 73,36 13,29 12,63 8,47 7,99 16.018 8.387 89,22 Sumber: BPS RI, Buku Indeks Pembangunan Gender 2014 IPG [31]

7. RASIO GINI Tingkat pemerataan distribusi pendapatan sering diukur dengan rasio gini yaitu dengan cara membagi penduduk menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tingkat pendapatannya. Kemudian menetapkan proporsi yang diterima oleh masing-masing kelompok pendapatan. Rasio Gini Jawa Timur dan Nasional Jawa Timur Nasional 0,41 0,41 0,41 0,41 0,36 0,36 0,36 0,37 2011 2012 2013 2014 Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, 2015 [32]

Rasio Gini menurut Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2011-2014 Kabupaten/Kota 2011 2012 2013 2014 Kab. Pacitan 0,34 0,31 0,33 0.31 Kab. Ponorogo 0,29 0,31 0,34 0.31 Kab. Trenggalek 0,34 0,32 0,35 0.31 Kab. Tulungagung 0,32 0,34 0,37 0.31 Kab. Blitar 0,33 0,36 0,33 0.30 Kab. Kediri 0,31 0,32 0,30 0.31 Kab. Malang 0,33 0,32 0,38 0.33 Kab. Lumajang 0,27 0,27 0,23 0.23 Kab. Jember 0,31 0,28 0,26 0.26 Kab. Banyuwangi 0,32 0,29 0,30 0.29 Kab. Bondowoso 0,29 0,30 0,28 0.27 Kab. Situbondo 0,26 0,27 0,28 0.29 Kab. Probolinggo 0,28 0,30 0,34 0.32 Kab. Pasuruan 0,28 0,30 0,28 0.28 Kab. Sidoarjo 0,31 0,33 0,30 0.30 Kab. Mojokerto 0,27 0,28 0,28 0.27 Kab. Jombang 0,37 0,30 0,28 0.32 Kab. Nganjuk 0,31 0,38 0,33 0.30 Kab. Madiun 0,29 0,34 0,30 0.28 Kab. Magetan 0,31 0,33 0,34 0.32 Kabupaten/Kota 2011 2012 2013 2014 Kab. Ngawi 0,30 0,30 0,32 0.34 Kab. Bojonegoro 0,27 0,31 0,32 0.28 Kab. Tuban 0,28 0,27 0,30 0.24 Kab. Lamongan 0,29 0,27 0,31 0.27 Kab. Gresik 0,33 0,43 0,36 0.28 Kab. Bangkalan 0,30 0,28 0,28 0.33 Kab. Sampang 0,26 0,25 0,25 0.23 Kab. Pamekasan 0,28 0,24 0,25 0.26 Kab. Sumenep 0,27 0,30 0,29 0.25 Kota Kediri 0,39 0,39 0,33 0.31 Kota Blitar 0,34 0,38 0,40 0.35 Kota Malang 0,36 0,48 0,38 0.37 Kota Probolinggo 0,33 0,28 0,38 0.33 Kota Pasuruan 0,37 0,37 0,32 0.31 Kota Mojokerto 0,36 0,30 0,30 0.31 Kota Madiun 0,33 0,35 0,43 0.34 Kota Surabaya 0,37 0,40 0,37 0.39 Kota Batu 0,32 0,32 0,31 0.29 Jawa Timur 0,36 0,36 0,36 0,37 Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, 2015 [33]

8. LINGKUNGAN HIDUP Kualitas air BOD pada tahun 2014 menjadi 4,27 Mg/L atau mengalami peningkatan 0,67 Mg/L. dibandingkan tiga tahun kebelakang, capaian BOD selalu mengalami penurunan. Begitupun terhadap capaian COD pada tahun ini juga mengalami peningkatan 1,53 Mg/L menjadi 12,45 Mg/L setelah sempat menurun dalam tiga tahun terakhir BOD (mg/l) COD (mg/l) 17,94 15,45 13,64 10,92 12,45 5,12 4,41 4,33 3,60 4,27 2010 2011 2012 2013 2014 Sumber: Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur [34]

[ halaman ini sengaja dikosongkan ] [35]

[36] Pulau Merah Banyuwangi

EKONOMI [37]

9. INFLASI Selama bulan Januari hingga Desember tahun 2014. Jawa Timur mengalami inflasi dengan poin tertinggi terjadi di bulan Desember 2014 sebesar 2,38 persen dengan IHK sebesar 118,07 poin. Maka secara kumulatif (Januari Desember 2014), inflasi Jawa Timur mencapai 7,77 persen atau lebih tinggi dibanding tahun 2013. Mengakhiri Triwulan III tahun 2015 Jawa Timur mengalami inflasi 0,24 persen dengan IHK 120.85 poin. Kemudian pada bulan berikutnya IHK menurun menjadi 120.62 poin sehingga terjadi deflasi 0,19 persen. [38] Inflasi dan Indeks Harga konsumen (IHK) Jawa Timur Uraian 2014 2015 Inflasi (%) IHK Inflasi (%) IHK Januari 1,06 110,72 0,2 118,31 Februari 0,28 111,03 (0,52) 117,69 Maret 0,23 111,29 0,31 118,05 April 0,01 111,30 0,39 118,51 Mei 0,21 111,53 0,41 118,99 Juni 0,36 111,93 0,45 119,52 Juli 0,48 112,47 0,51 120,13 Agustus 0,37 112,89 0.36 120.56 September 0,33 113,26 0.24 120.85 Oktober 0,44 113,76 (0.19) 120.62 Nopember 1,38 115,33 0,06 120,69 Desember 2,38 118,07 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

Tingkat inflasi di Jawa Timur tahun 2014 sebesar 7,77 persen masih lebih rendah 0,59 persen dibanding tingkat inflasi Nasional yang mencapai 8,36 persen. Dalam tiga tahun terakhir, tercatat dua kali Jawa Timur mengalami inflasi yang nilainya diatas inflasi Nasional yaitu pada tahun 2011 sebesar 4,09 persen atau lebih tinggi 0,30 persen dan pada tahun 2012 sebesar 4,50 persen atau lebih tinggi 0,20 persen. Di Triwulan III tahun 2015, tingkat inflasi di Jawa Timur secara kumulatif (Januari Nopember) mencapai 2.22 persen lebih rendah 0,15 persen dari tingkat inflasi nasional yang mencapai 2.37 persen. Inflasi Jawa Timur dan Nasional (Tahun Kalender) 2012 = 100 Uraian 2011 2012 2013 2014 Nopember 2015 Jawa Timur 4,09 4,5 7,59 7,77 2,22 Nasional 3,79 4,3 8,38 8,36 2,37 Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia [39]

10. KINERJA PERBANKAN Perkembangan Indikator Bank Umum di Jawa Timur 2014 2015 Indikator TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 TW 1 TW 2 TW 3 Total Aset (Triliun Rp) 421,51 442,61 465,12 474,97 483,57 501.80 519.16 Pertumbuhan (yoy %) 16,34 16,64 14,31 12,95 14,72 13.37 11.62 Dana Pihak Ketiga (Triliun Rp) 332,45 350,74 371,46 383,29 390,84 398.37 411.58 Pertumbuhan (yoy %) 15,51 19,38 18,42 14,31 17,56 13.58 10.80 Kredit (Triliun Rp) 304,41 318,60 327,06 344,41 341,05 353.89 362.25 Pertumbuhan (yoy %) 24,14 20,07 15,02 13,25 12,03 11.08 10.76 LDR (%) 91,57 90,83 88,05 89,86 87,26 88.84 88.01 NPL (%) 2,07 2,12 2,08 1,82 2,07 2.22 2.19 Sumber: Bank Indonesia Total Aset Bank Umum pada tahun 2014 triwulan keempat tumbuh 12,95 persen (yoy), DPK juga tumbuh 14,31 persen (yoy), dan kredit tumbuh 13,25 persen (yoy). Pertumbuhan kredit yang lebih rendah dari DPK mempengaruhi LDR menjadi 89,86 persen. Kemudian diikuti oleh NPL sebesar 1,82 persen. Pertumbuhan total aset bank umum pada triwulan III tahun 2015 sebesar 11,62 persen (yoy). DPK juga tumbuh 10,80 persen (yoy) dan kredit tumbuh 10,76 persen (yoy). Pertumbuhan kredit yang lebih rendah dari DPK mempengaruhi LDR menjadi 88,01 persen. Kemudian diikuti oleh NPL sebesar 2,19 persen. [40]

Perkembangan Indikator Bank BPR di Jawa Timur 2014 2015 Indikator TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 TW 1 TW 2 TW 3 Total Aset (Triliun Rp) 9,46 9,46 9,73 10,23 10,35 10.75 11.03 Pertumbuhan (yoy %) 10,39 5,46 3,62 8,14 9,41 13.64 13.36 Dana Pihak Ketiga (Triliun Rp) 5,41 5,41 5,91 6,24 6,33 6.47 6.77 Pertumbuhan (yoy %) 8,63 6,29 11,51 15,34 17,00 19.59 14.55 Kredit (Triliun Rp) 6,85 6,85 7,74 7,75 7,98 8.48 8.37 Pertumbuhan (yoy %) 10,66 2,24 11,85 13,14 16,50 23.80 8.14 LDR (%) 127 127 131 124 125,97 131.10 123.61 NPL (%) 4,00 4,00 4,94 4,83 5,75 5.98 6.42 Sumber: Bank Indonesia Pada triwulan kedua tahun 2015, indikator Bank Perkreditan Rakyat, seperti total aset, DPK, Kredit masing masing mengalami pertumbuhan. Total aset tumbuh 13,64 persen (yoy), DPK tumbuh 19,59 persen (yoy) dan kredit tumbuh 23,80 persen (yoy). LDR mengalami peningkatan dari triwulan sebelumnya sebesar 131.10 persen kemudian diikuti NPL sebesar 5,98 persen disebabkan oleh pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dari DPK. [41]

Perkembangan Indikator Bank Syariah di Jawa Timur 2014 2015 Indikator TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 TW 1 TW 2 TW 3 Total Aset (Triliun Rp) 25,97 23,05 23,42 24,98 24,06 24.04 24.25 Dana Pihak Ketiga (Triliun Rp) 16,27 16,59 17,36 19,04 18,73 16.94 17.85 Giro 0,84 1,29 1,18 1,44 1,90 1.32 1.31 Tabungan 6,23 6,44 6,85 7,73 7,39 7.25 7.72 Deposito 9,19 8,86 9,32 9,86 9,44 8.37 8.82 Pembiayaan (Triliun Rp) 15,79 18,42 18,73 19,08 18,98 19.85 19.94 Modal Kerja 7,44 6,73 7,69 8,03 7,73 8.24 8.37 Investasi 2,98 3,32 3,16 3,36 3,61 3.77 3.90 Konsumsi 5,36 8,37 7,87 7,68 7,64 7.84 7.66 NPF (%) 3,74 3,35 3,67 3,83 4,63 4.47 4.22 FDR (%) 97,05 111,03 107,92 100,23 101,37 117.20 111.68 Sumber: Bank Indonesia Total Aset Bank Syariah pada tahun 2015 trimester tiga sebesar Rp. 24,25 Triliun atau tumbuh 3,54 persen (yoy), Dana Pihak Ketiga juga tumbuh 2,82 persen (yoy), dan Pembiayaan tumbuh 6,46 persen (yoy). Dari sisi resiko pembiayaan yang tercermin dari rasio NPF menunjukkan penurunan dari 4,47 persen menjadi 4,22 persen pada triwulan ini. Sedangkan likuiditas yang tercermin dari rasio FDR meningkat menjadi 111,68 persen. [42]

11. KREDIT UMKM Perkembangan Kredit UMKM di Jawa Timur Indikator 2014 2015 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 TW 1 TW 2 TW 3 Kredit UMKM (Triliun Rp) 84,99 92,29 91,13 92,88 94,19 98.67 100.21 NPL UMKM Gross (%) 3,72 4,16 4,23 3,78 4,2 4.42 4.47 Sumber: Bank Indonesia Pada triwulan keempat tahun 2014 perkembangan kredit UMKM yang disalurkan masih stabil dari total kredit nominal sebesar Rp 92,88 triliun pada periode laporan. Pertumbuhan kredit UMKM sebesar 11,55 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada periode sebelumnya (Triwulan ketiga 2014 terhadap triwulan keiga 2013) yang tercatat sebesar 13,39 persen. Sedangkan Non Performing Loan (resiko kredit) UMKM juga semakin menurun pada triwulan keempat 2014 menjadi 3.78 persen dari triwulan sebelumnya 4,23 persen. Di triwulan kedua 2015, pertumbuhan penyaluran kredit UMKM melambat menjadi 6,91 % (yoy) lebih rendah dari triwulan sebelumnya (11,24%) maupun tahun sebelumnya (18,95%). Melambatnya kinerja UMKM juga tercermin dari meningkatnya rasio NPL yang mencapai 4,42% (triwulan sebelumnya 4,20%). [43]

12. PETERNAKAN Perkembangan Populasi Ternak di Jawa Timur (Ekor) Uraian 2012 2013 2014 TW III 2015 Sapi Potong 4.957.478 3.949.097 4.125.333 4.312.543 Sapi Perah 308.841 237.673 245.246 258.559 Kerbau 33.498 28.118 28.507 28.268 Kuda 11.632 10.581 10.536 10.545 Kambing 2.879.369 2.937.980 3.090.159 3.103.468 Domba 1.088.602 1.185.472 1.221.758 1.253.071 Babi 37.312 46.090 41.875 41.288 Ayam Buras 32.143.678 33.806.963 34.539.123 35.029.497 Ayam Ras Petelur 40.268.631 43.066.361 41.156.842 41.837.914 Ayam Ras Pedaging 155.945.927 162.296.157 179.830.682 37.781.441 Itik 3.853.128 4.213.379 4.912.393 5.042.128 Entok 875.135 946.323 1.261.425 1.300.160 Sumber: Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur [44]

Perkembangan Pemotongan Hewan Ternak di Jawa Timur (Ekor) Uraian 2012 2013 2014 TW III 2015 Unggas 203.243.068 214.080.788 239.052.372 168.014.547 Kambing 1.125.576 1.033.277 1.033.925 700.573 Sapi 547.921 500.823 455.531 320.436 Domba 349.237 356.096 362.892 230.127 Babi 41.811 54.659 55.027 40.012 Kerbau 527 571 707 242 Kuda 61 63 192 76 Sumber: Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur [45]

Jumlah Industri Peternakan Jawa Timur (buah) Uraian 2012 2013 2014 TW III 2015 Perusahaan Pembibitan Ayam 8 8 9 9 Perusahaan Penggemukan Sapi Potong 4 4 4 4 Pabrik Makanan Ternak 19 19 19 19 Industri Pengolahan Susu 10 10 10 10 Koperasi Peternakan 52 52 54 54 Rumah Potong Hewan 125 125 126 126 Sumber: Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Industri peternakan di Jawa Timur dari tahun ke tahun hampir tidak mengalami peningkatan atau cenderung stabil. Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah karena potensi sektor peternakan di Jawa Timur memiliki prospek yang cukup baik yang didukung permintaan terhadap produk peternakan yang cukup besar. [46]

Perkembangan Produksi Daging di Jawa Timur (Ton) Uraian 2012 2013 2014 TW III 2015 Daging Sapi 110.762 100.707 97.907 68.752 Daging Kerbau 111 119 158 54 Daging Kuda 12 12 36 14 Daging Babi 2.399 3.136 3.159 2.296 Daging Kambing 16.884 15.499 16.621 10.929 Daging Domba 5.239 5.341 6.782 3.590 Daging Ayam Bukan Ras 38.502 38.576 37.199 21.961 Daging Ayam Ras Petelur 11.155 18.551 25.726 20.814 Daging Ayam Ras Pedaging 162.845 162.891 198.016 146.497 Daging Itik 2.849 4.854 5.647 3.564 Daging Entok 676 921 866 608 Daging Burung Dara n/a n/a 112 51 Daging Kelinci n/a n/a 50 38 Daging Puyuh n/a n/a 131 72 Sumber: Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur [47]

Perkembangan Produksi Telur di Jawa Timur (Ton) Uraian 2012 2013 2014 TW III 2015 Ayam Bukan Ras 18.941 18.548 19.246 14.581 Ayam Ras Petelur 270.700 293.532 291.399 316.137 Itik 26.476 26.589 32.132 24.805 Entok 1.555 1.561 2.311 1.340 Burung Puyuh n/a n/a 3.325 2.387 Sumber: Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Perkembangan Produksi Susu di Jawa Timur (Ton) Uraian 2012 2013 2014 TW III 2015 Sapi Perah Rakyat 554.312 416.418 426.253 378.663 Kambing Perah Rakyat 14.163 4.573 4.983 2.494 Sumber: Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur [48]

[ halaman ini sengaja dikosongkan ] [49]

13. PERKEBUNAN Perkembangan Tanaman Perkebunan di Jawa Timur Uraian 2013 2014 2015 TW 1 TW 2 TW 3 Tembakau Produksi (Ton) 73.996 108.137 0 68.351 79.120 Luas Areal (Ha) 95.824 119.209 0 78.980 92.540 Produktivitas (Kg/Ha) 887 911 Tebu Produksi (Ton) 1.280.219 1.295.990 0 327.847 945.486 Luas Areal (Ha) 217.843 224.201 0 57.720 201.502 Produktivitas (Kg/Ha) 6.393 6.347 Kelapa Produksi (Ton) 269.275 252.672 0 54.852 195.245 Luas Areal (Ha) 295.362 287.334 287.334 287.334 287.334 Produktivitas (Kg/Ha) 1.410 1.394 Kopi Produksi (Ton) 56.984 58.135 0 12.396 39.878 Luas Areal (Ha) 102.162 102.213 102.213 102.162 102.162 Produktivitas (Kg/Ha) 749 749 Kakao Produksi (Ton) 33.311 30.300 0 8.256 25.152 Luas Areal (Ha) 65.431 52.600 52.600 52.980 52.980 Produktivitas (Kg/Ha) 978 944 [50]

Perkembangan Hablur Tebu di Jawa Timur Uraian Satuan 2012 2013 2014 TW III 2015 Luas Areal Tanam Tebu Tebu Rakyat Ha 180.313 194.538 198.870 177.996 Tebu PG Ha 17.965 18.123 20.241 19.254 Jumlah Ha 198.278 212.661 219.111 197.250 Produksi Hablur Tebu Ton 1.252.788 1.244.284 1.295.990 Produktivitas Hablur Tebu Tebu Rakyat Ton/Ha 6,38 5,64 5,85 5,95 Tebu PG Ton/Ha 5,71 5,78 5,31 6,45 Jumlah Ton/Ha 5,32 5,78 5,75 6,45 Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Kontribusi Produksi Hablur Tebu Jawa Timur Terhadap Nasional Tahun Satuan Nasional Jawa Timur Kontribusi (%) 2011 Ton 2.228.259 1.051.642 47,20 2012 Ton 2.591.687 1.252.788 48,34 2013 Ton 2.551.026 1.244.284 48,78 2014 Ton 2.579.172 1.295.990 50,25 Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur [51]

Luas Areal Intensifikasi Tanaman Semusim dan Pengembangan/Rehabilitasi Tanaman Perkebunan di Jawa Timur Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 Intensifikasi Tanaman Semusim Ton 9.014 14.876 46.126 65.753 Tebu Ton 314 2.086 33.600 53.753 Tembakau Ton 8.700 12.790 12.526 12.000 Pengembangan Tanaman Tahunan Ton 8.555 17.684 20.578 18.367 Kakao Ton 5.650 5.025 5.050 6.800 Kopi Ton 110 2.000 2.300 2.850 Jambu Mete Ton 1.900 2.750 2.700 2.660 Cengkeh Ton 50 6.180 6.425 1.970 Kelapa Ton 770 1.675 3.965 3.935 Cabe Jamu Ton 75 40 125 150 Nilam Ton - 14 13 2 Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur [52]

Kebutuhan Pupuk Untuk Komoditi Perkebunan di Jawa Timur Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 Urea Ton 57.262 76.358 56.251 48.697 SP36/Superphose Ton 40.687 55.885 30.000 28.163 ZA Ton 178.204 192.160 142.849 118.959 NPK Ton 125.908 150.870 128.300 105.516 Organic Ton 120.100 74.179 47.415 40.095 Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur [53]

14. PERINDUSTRIAN Perkembangan Unit Usaha dan Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Industri Uraian 2012 2013 2014 TW II 2015 Unit Usaha (unit) 796.537 803.454 807.478 808.810 Industri Kecil 779.090 785.906 789.837 790.242 Industri Menengah 16.387 16.484 16.566 17.472 Industri Besar 1.060 1.064 1.075 1.096 Tenaga Kerja (orang) 3.086.314 3.115.681 3.133.049 3.139.590 Industri Kecil 1.784.284 1.806.045 1.815.076 1.817.203 Industri Menengah 944.506 951.666 956.424 958.205 Industri Besar 357.524 357.970 361.549 364.182 Nilai Produksi (milyar) 205.425 211.159 212.632 213.329 Industri Kecil 69.025 73.057 73.423 73.758 Industri Menengah 54.292 54.811 55.085 55.287 Industri Besar 82.108 83.291 84.124 84.284 Nilai Investasi (milyar) 64.333 66.836 67.271 67.511 Industri Kecil 27.211 27.783 27.922 28.058 Industri Menengah 17.875 18.883 18.977 19.052 Industri Besar 19.247 20.170 20.372 20.401 Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur [54]