BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III DESKRIPSI INSTANSI

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

BAB II IDENTIFIKASI MASALAH

PENERAPAN PROYEKSI ATAS LAPORAN KEUANGAN PROFORMA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG TASIKMADU KARANGANYAR TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM PG. DJOMBANG BARU. sejarahnya PG. Djombang Baru ini mempunyai dua periode yaitu periode

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PELAKSANAAN TUGAS BAGIAN ADMINISTRASI KEUANGAN DAN UMUM PADA PABRIK GULA TASIKMADU KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PG TASIKMADU KARANGANYAR

Evaluasi penentuan harga pokok produksi PT. Perkebunan Nusantara IX (PERSERO) Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menghasilkan suatu barang. Pentingnya masalah

BAB II GAMBARAN UMUM KARANGANYAR DAN PABRIK GULA TASIKMADU. A. Kondisi Geografis dan Demografis Kabupaten Karanganyar

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. sudah tersedia, organisasi tidak akan berjalan. Karena manusia merupakan

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERAWATAN KETEL UAP UNTUK MUNDUKUNG PROSES PRODUKSI GULA DALAM USAHA MENCAPAI HASIL YANG EFEKTIF PADA PG TASIKMADU KARANGANYAR

ADMINISTRASI OPERASIONAL GUDANG DAN PERALATAN PENANGANAN BAHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI GUDANG HASIL PRODUKSI PADA

Jurnal Sistem Pengendalian Manajemen

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kuintal dari luas areal tanah 95 hektar.

STRATEGI BISNIS DALAM MENGHADAPI PELEMAHAN EKONOMI DUNIA 2017 CORPORATE ENTREPRENEURSHIP

EVALUASI PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN KAS KECIL PADA PABRIK GULA TASIKMADU KARANGANYAR

Tebu Jombang di Kancah Gula Nasional

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) penataan kembali (Restrukturisasi / Konsolidasi) BUMN Sub Sektor

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pada tahun 1832 yang saat itu bernama Nederlands Hendel Maatschapij

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Makmur didirikan pada tanggal 27 Mei 1996, dikantor Notaris Robert

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Pe elitian

APLIKASI METODE REGRESI LINIER BERGANDA DALAM MENCARI FORMULASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA TEBU

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIK GULA SEMBORO

PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN PROSES PADA STASIUN MASAKAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GULA PASIR DI PABRIK GULA TASIKMADU KARANGANYAR

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

MANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU TEBU RAKYAT KERJASAMA USAHA DI PT. PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Diajukan Bidang D PROGRAM. commit to i user

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejarah berdirinya Pabrik Gula Lestari (PG. Lestari) tidak lepas dari

Revitalisasi PG. Colomadu sebagai Kawasan Agrowisata di Kecamatan Colomadu

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROSES PADA STASIUN PEMURNIAN UNTUK MENUNJANG KUALITAS GULA PG TASIKMADU KARANGANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. daya hayati tropis yang tidak hanya sangat beragam tetapi juga unik. Keragaman

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pendirian Pabrik Sejarah Perkembangan Pabrik

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat dan Kegiatan Operasional Perusahaan

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) atau PTPN XI adalah badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini banyak industri yang membutuhkan hasil. yang berada di Yogyakarta dan memiliki 2 jenis kemasan, jenis jemasan di

PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun

BAB V KESIMPULAN. Dinamika Ekonomi Pabrik Gula Sumberharjo Pemalang pada Tahun

KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan

- Menghantar/memindahkan zat dan ampas - Memisahkan/mengambil zatdengan dicampur untuk mendapatkan pemisahan (reaksi kimia)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TUGAS AKHIR ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DI PG MOJO SRAGEN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4. ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Situasional

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL PT. KPBN CABANG MEDAN. s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama Direksi PN/PTP

KATA PENGANTAR. Malang, Mei Penyusun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (PT.KPBN) CABANG MEDAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM KANTOR PEMASARAN BERSAMA (KPB) PTPN JAKARTA. Sejarah pengelolaan perkebunan dan pemasaran hasil-hasilnya sebenarnya

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris

DUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001 TENTANG I R I G A S I PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

KATA PENGANTAR. Surabaya, Pebruari 2014 KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TIMUR

NASKAH SEMINAR HASIL. Oleh : Vinna Nour Windaryati NIM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

IV. KONDISI UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Menuju Swasembada Gula Nasional Tahun 2014, PTPN II Persero PG Kwala. Madu yang turut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga

I. PENDAHULUAN. kualitas produk melalui usaha diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berbadan Hukum No. 013/ BH/ KDK / IV/ Tanggal ( PAD ) : 09 April

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM Sejarah PG Cepiring

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA),

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah

BAB 2 Perencanaan Kinerja

KONDISI UMUM PERKEBUNAN

Laporan Tahunan Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015 BAB I. PENDAHULUAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT PG CANDI BARU SIDOARJO. Diajukan oleh : Elizabeth Silvia Veronika NRP: Lovitna Novia Puspitasari NRP:

Transkripsi:

BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Pabrik Gula Tasikmadu didirikan oleh kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegoro IV, yang peletakan batu pertamanya pada tanggal 11 juni 1871. Pembangunan Pabrik Gula Tasikmadu ini merupakan pabrik yang kedua setelah Pabrik Gula Colomadu Kabupaten Karanganyar yang letaknya kurang lebih 15 Km arah timur kota Solo.Pabrik Gula ini merupakan hasil kerjasama dengan pemerintah Hindia Belanda. Sampai kekuasaan Belanda runtuh, penguasaan Pabrik Gula Tasikmadu dibawah Het Fonds Van Egendommen Van Hey Mangkunegoro Rijk. Pada tahun 1926 Pabrik Gula Tasikmadu mengadakan rehabilitasi terhadap mesin-mesin dan bangunan yang mengalami kerusakan, dan baru dapat berpoduksi dengan stabil pada tahun 1937. Kemudian pada masa pendudukan Jepang kantornya diubah menjadi kantor pimpinan umum perusahaanperusahaan Mangkunegaran. Pada tahun 1946 perusahaan milik Mangkunegaran ini digabung dengan pemerintah milik Kasunanan dan diberi nama Perusahaan Nasional Surakarta (PNS). Pada tahun 1947 dengan Peraturan Pemerintah No 9 1947 PNS diubah menjadi Perusahaan Perkebunan Republik Indonesia (PPRI). Sejak itu Pabrik Gula Tasikmadu tidak menjadi milik pribadi tetapi sudah menjadi milik pemerintah. Kemudian disusul dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Pertanian tanggal 15 November Nomor 10189/SK/M dimana PPRI diserahkan kepada PPN (Perusahaan Perkebunan Negara). Pada tahun 1961 keluar Peraturan Pemerintah Nomor 164/1961 berisi tentang keanggotan Pabrik Gula. Tasikmadu pada PPN kesatuan Jawa Tengah. Selanjutnya keluar Peraturan Menteri Pemerintah Nomor 1 dan 2 Tahun 1963 yang mengubah PPN menjadi BPUPPN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan Negara), yang mulai berlaku tanggal 28 Januari 1963. Dua tahun kemudian tepatnya tanggal 10 Mei 1965 BPUPPN diubah menjadi 16

17 BPUPPN-Gula yang didasarkan pada Keputusan Menteri Koordinasi Kompartemen Pertanian dan Agraria tanggal 15 Mei 1965 SK/179/Kompag/1965. Pada tahun 1968 BPUPPN-Gula dibubarkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13/1968 dan sebagai gantinya dibentuk PNP (Perusahaan Nasional Perkebunan). Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14/1968 tanggal 13 April 1968 Pabrik Gula Tasikmadu termasuk dalam keanggotaan PNP XVI Surakarta. Tahun 1981 dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11/1981 PNP XVI digabungkan dengan PT Perkebunan XV (Persero) menjadi PT Perkebunan XV-XVI (Persero) yang berkantor pusat dijalan Ronggowarsito 164 Surakarta dengan akta notaris GHS. Tobing, SH Nomor 7/1981. Sejak itu 1994 PT Perkebunan XV-XVI (Persero) diserahkan pengelolaan dan keputusannya kepada PT Perkebunan XXI-XXII (Persero), kemudian keluar Peraturan Pemerintah Nomor 14/1996 tentang penggabungan PT Perkebunan Nusantara XV-XVI dengan PT XVIII (Persero) menjadi PT Perkebunan Nusantara IX (Persero). Pada tahun 1997 Pabrik Gula Colomadu ditidurkan dan tahun 1998 digabung dengan Pabrik Gula Tasikmadu menjadi Pabrik Gula Tasikmadu Afdeling (Afd ) Colomadu. Pada tanggal 18 Desember 2005 diresmikan berdirinya Agrowisata Sondokoro yang merupakan salah satu Strategic Business Unit (SBU) atau Diversifikasi Usaha dari Pabrik Gula Tasikmadu. Pada tanggal 11 Mei 2007 diresmikan alih proses Pabrik Gula Tasikmadu dari Karbonatasi menjadi Sulfitasi. B. Visi dan misi Dalam pelaksanaan kegiatan, PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar mempunyai visi misi antara lain adalah : 1. Visi Perusahaan Menjadi Perusahaan agrobisnis yang berdaya saing tinggi dan tumbuh berkembang bersama mitra.

18 2. Misi Perusahaan a. Memproduksi dan memasarkan produk karet, teh, kopi, kakao, gula dan tetes ke pasar domestik dan internasional secara profesional untuk menghasilkan pertumbuhan laba (profit growth) d an mendukung kelestarian lingkungan. b. Mengembangkan cakupan bisnis melalui diversifikasi usaha, yaitu produk hilir, wisata agro, dan usaha lainnya, untuk mendukung kinerja perusahaan. c. Mengembangkan sinergi dengan mitra usaha strategis dan masyarakat lingkungan usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. 3. Tujuan Perusahaan Berdasarkan Tata Nilai Perusahaan berusaha mencapai laba tinggi bagi stakeholder dan shareholder dengan kerja tim dan memerhatikan keseimbangan lingkungan dan masyarakat. 4. Arah Pengembangan Perusahaan Secara garis besararah pengembangan yang akan diambil perusahaan adalah sebagai berikut: a. Daya saing karet dan gula meningkat. b. Tanaman semusim menjadi mandiri, dapat membiayai sendiri bahkan mampu menghasilkan laba. c. Meningkatkan volume produk hilir teh, kopi dan gula sehingga dapat meningkatkan kontribusi laba. d. Bisnis agrowisata berkembang. e. Terbentuknya usaha usaha lain yang menguntungkan.

19 C. Struktur Organisasi ADMINISTRATUR KEPALA TANAMAN KEPALA A.K.U KEPALA INSTALASI KEPALA PENGOLAHAN Litbag SKK Ka Sub Tebang & 4 Urusan Kepala Stasiun/masinis Chemiker SKW - A.K.U = Administrasi, Keuangan, dan Umum - S.K.K = Sinder Kebun Kepala ( Pengelola Rayon ) - S.K.W = Sinder Kebun Wilayah ( Mengelola Wilayah )

20 D. Tugas Pokok dan Fungsi PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar mempunyai tugas pokok yang tertuang dalam SP BUN (Serikat Pekerja Perkebunan)di PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar yaitu pembibitan, pemupukan, mekanisasi, pengairan, dan pemrosesan gula tebu. Kegiatan usaha di unit kerja Pabrik Gula Tasikmadu dikelola dan dipimpin oleh seorang Administratur yang membawahi 4 (empat) bagian yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, yaitu : 1. Kepala Tanaman 2. Kepala A.K.U ( Administrasi, Keuangan, dan Umum ) 3. Kepala Instalasi 4. Kepala Pengolahan Berdasarkan uraian diatas, dapat dijelaskan tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian sebagai berikut : 1. Administratur Administratur adalah pimpinan tertinggi dalam strutur organisasi Pabrik Gula yang bertanggung jawab memimpin dan mengelola semua kegiatan usaha yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan seluruh operasional produksi, financial dan administrasi dengan efektif dan efisien. 2. Kepala Tanaman Kepala Tanaman bertanggungjawab dalam pengolahan tanaman/kebun tebu mulai dari persiapan lahan dan bibit sampai dengan penyediaan tebu mulai dari persiapan lahan dan bibit sampai dengan penyediaan tebu sebagai bahan baku di Pabrik Gula. Dipimpin oleh seorang Kepala Tanaman yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada Administratur dan secara langsung memimpin atau mengkoordinir : a. Sinder Kebun Percobaan/Litbang Mengadakan penelitian dan pengembangan terhadap alat-alat mekanisasi.

21 b. Sinder Kebun Kepala Mengkoordinir dan melakukan pembagian tugas kepada bawahannya untuk mencapai peningkatan produktivitas. c. Sinder Kebun Wilayah Mengatur pelaksanaan aktivitas kebun untuk menghasilkan produksi yang setinggi-tingginya baik kuantitas maupun kualitas. d. Sinder Tebang dan Angkut Bertanggung jawab atas terselenggaranya efektivitas dan efisiensi pelaksanaan teknis operasional tebang dan angkutan tebu. 3. Kepala A.K.U (Administrasi, Keuangan, dan Umum mempunyai tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan kepada semua bagian yang ada di Pabrik Gula. Kepala A.K.U membawahi 4 bagian yaitu : a. Sub Bagian Keuangan Menyusun dan membuat Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP). b. Sub Bagian Pembukuan Membukukan bukti kas/bank c. Sub Bagian Hubungan Antar Kerja (HAK) dan Umum/SDM &Umum Bertanggung jawab atas urusan administrasi karyawan dan urusan-urusan umum. d. Sub Bagian Gudang Bertanggungjawab atas penyimpanan barang-barang, bahanbahan dan perlengkapan yang dibutuhkan Pabrik Gula untuk keperluan produksi selama musim giling maupun kebutuhan rutin lainnya selama dalam musim giling maupun di luar musim giling.

22 4. Kepala Instalasi Dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi yang bertanggung jawab mengelola seluruh peralatan dan instalasi, Kepala Instalasi dibantu oeh seorang kepala masinis yang bertugasdalam pengurusan stasiunstasiun tersebut menjaga dan mengawasi tiap stasiun yang ada di Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar. Selain itu, Kepala masinis juga dibantu oleh pembantu masinis. -nama Stasiun yang ada di Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar tersebut adalah : 1) Stasiun Gilingan : tempat penggilingan tebu 2) Stasiun Ketel : tempat untuk pemerasan air tebu 3) Stasiun Pemurnian : tempat untuk pemurnian air tebu agar jernih 4) Stasiun Penguapan : tempat penguapan air tebu agar mengkristal 5) Stasiun Masakan : tempat memasak air tebu yang sudah mengkristal 6) Stasiun Puteran : tempat memisahkan antara gula yang sudah baik dan tidak layak jual 7) Stasiun Listrik : pusat menyalurkan listrik ke seluruh pabrik 8) Stasiun Besali : tempat akhir dari penyaringan gula 9) Garasi/Kendaraan : tempat menyimpan barang-barang lama 10) Pompa Kebun : alat umtuk menyalurkan air ke kebun 5. Kepala Pengolahan Dipimpin oleh seorang Kepala Pengolahan yang bertanggung jawab terhadap seluruh proses pengolahan tebu menjadi gula yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Chemiker dengan uraian tugas yaitu membantu kepala pengolahan menyusun daftar perlengkapan, bahan, sarana prasarana yang dibutuhkan Bagian Pengolahan. Selain itu Chemiker dibantu oleh pembantu chemiker yaitu mempunyai tugas membantu chemiker dalam kegiatan pengolahan.

23 E. Sumber Daya Manusia Adanya Sumber Daya Manusia sangat penting untuk menunjang prestasi sebuah perusahaan kedepannya, begitu pula dengan Pabrik Gula Tasikmadu ini yanng mengatur seluruh kegiatan yang bersangkutan dengan para karyawannya, berikut daftar nama karyawan bidang Sumber Daya Manusia : 1. Administratur Ir. Teguh Agung TN, SE Administratur 2. Bagian Tanaman Ir. Agung Tri Wahyudi Ir. Tatang Surachman Ir. Sujatmika Bambang Haryanto, SP. MM Sri Maryono, SP Kepala Tanaman Sinder Kebun Kepala Sinder Tebang Angkut Sinder Kebun Wilayah Sinder Kebun Percobaan/Litbang 3. Bagian A.K.U H. Bambang Is Nugroho, SE Kepala A.K.U Arief Nugroho, SH Staf Pembukuan Rahmad Wibowo, SE Staf Keuangan Rudy Ristianto, SE Staf Pengadaan Tara Satrio Avianto, SE Staf Gudang 4. Bagian Instalasi Ir. Dwi Bekti Sulistyanto Mudjianto Sudarso Kepala Instalasi Kepala Masinis

24 Rohadi Setyawan, ST Moh Syahirul Alam, ST Sardi Wahyono, A.md 5. Bagian Pengolahan Yany Arianto, STP makmuri Sutra Irawan, ST Andhika Tatag Seppriyanto, ST Kuntho Ariwibowo, A.md Kepala Pengolahan Chemiker Pembantu Chemiker Pembantu Chemiker Pembantu Chemiker F. Sarana dan Prasarana Dalam hal ini, sarana dan prasarana juga sangat penting keberadaanya. Pembukuan atau inventarisasi nya harus ada agar mengetahui waktu yang tepat barang yang harus diganti, perbaiki atau dimusnahkan. Adapun Daftar inventarisasi sarana dan prasarana yang ada di Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar dapat dilihat pada lampiran.