1.2 Menegakkan Kerajaan Allah dalam Modernisasi Indonesia: O. Notohamidjojo...33

dokumen-dokumen yang mirip
UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latarbelakang

BAB IV. Pandangan jemaat GPIB Bukit Harapan Surabaya tentang diakonia

BAB V PENUTUP. budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata

UKDW BAB I PENDAHULUAN

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Kristologi Dalam Paham Pluralisme Agama Suatu Kajian Kristologi Alkitabiah Terhadap Pandangan Kristologi Dalam Pluralisme. Skripsi

7. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

BAGIAN 1 PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG BAB I TEOLOGI ABU-ABU: DIMENSI DEFINITIF DAN HISTORIS...

41. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1986, h Afra Siauwarjaya, Membangun Gereja Indonesia 2: Katekese Umat dalam Pembangunan Gereja

BAB I PENDAHULUAN. material sampai pada segi yang bersifat mental, sehingga tidak mudah untuk menemukan dan

BAB IV. Diakonia dan Warung Tiberias

Bab 1. Pendahuluan UKDW

BAB V PENUTUP. mempertahankan identitas dan tatanan masyarakat yang telah mapan sejak lama.

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

Daftar lsi. 1. GEREJA BERDIALOG HISTORISITAS h. Pidato Penutupan KV II oleh Paulus VI c. Deklarasi Akhir KV II...

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

itu dijadikan sebagai panglima yang mengatur dan mengontrol kehidupan bersama.

BAB IV CREDIT UNION DALAM PERSEPEKTIF DIAKONIA TRANSFORMATIF. kehidupan masyarakat. Kemiskinan membuat jutaan anak-anak tidak mengenyam

UKDW BAB I. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

JOHN CHRISTIANTO SIMON. MENIADAKAN ATAU MERANGKUL? Pergulatan Teologis Protestan Dengan Islam Politik di Indonesia

BAB 5 PENUTUP 5.1. KESIMPULAN. Teologi feminis dibangun berdasarkan keprihatinan terhadap kaum perempuan.

UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

PERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL

BAB I Pendahuluan UKDW

RERUM: Kumpulan Karya Ilmiah tentang Teologi dan Sosial

Misiologi David Bosch

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA

Setelah Ono Niha menjadi Kristen, lalu apa yang terjadi?

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD)

Gereja di dalam Dunia Dewasa Ini

Revitalisasi. Konferensi Umum, Oktober 2014, Canoas, Brazil Suster Mary Kristin Battles, SND

Saya senang sekali karena bisa bersama-sama dengan Bapak/Ibu pimpinan umat beragama se-sulawesi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan

BAB V PENUTUP. Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai. dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1.

BAB V PENUTUP. Setelah menelusuri pernyataan Yesus dalam Yohanes 14: 6 kata Yesus kepadanya,

UKDW. Bab I Pendahuluan

42. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah

Oleh, Yohanes Yuniatika NIM: SKRIPSI

UKDW. BAB I Pendahuluan

UKDW BAB I PENDAHULUAN

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

BAB VI KESIMPULAN. sosial-politik yang melingkupinya. Demikian pula dengan Islamisasi dan

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Pokok-Pokok. Iman. Gereja. Pendalaman Teologis Syahadat. Emanuel Martasudjita, Pr

BAB V. Penutup. GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam komunitas sebagai anggota gereja (Gereja sebagai Institusi). 1

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.

B A B V P E N U T U P. Fakta-fakta dan analisis dalam tulisan ini, menuntun pada kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN

UKDW. Bab I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN

TATA GEREJA PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan.

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. A.1. Latar Belakang Masalah

SPIRITUALITAS MISTIK DAN KENABIAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN SEKOLAH KATOLIK Pertemuan MABRI, Muntilan 22 Maret 2014 Paul Suparno, S.J.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I. Pendahuluan UKDW. atas kemauannya sendiri. Namun, gereja dihadirkan oleh Allah untuk

PEMIKIRAN POLITIK DAN GERAKAN SOSIOKULTURAL KEWARGANEGARAAN KAUM INTELEKTUAL MUSLIM NEO-MODERNIS DALAM PENGUATAN DEMOKRASI DAN CIVIL SOCIETY

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan

5 Bab Empat. Penutup. Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai kesimpulan yang

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB AUTIS

Tahun C Hari Minggu Biasa XXVIII LITURGI SABDA. Bacaan Pertama 2 Raj. 5 : Naaman kembali kepada Elisa, abdi Allah, dan memuji Tuhan.

BAB I PENDAHULUAN UKDW

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014

PENGAKUAN IMAN RASULI. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!.

RESENSI BUKU Keselamatan Milik Allah Kami - bagi milik

Citra Sosial-Politis Gereja-Gereja di Indonesia selama Orde Baru

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. A.1. Latar Belakang

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. yang bermanfaat tidak hanya untuk dirinya sendiri (internal) tetapi juga bagi

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN

4 Ibid.,p.37 5 Ibid., p. XII

BAB I PENDAHULUAN UKDW. E.P. Ginting, Religi Karo: Membaca Religi Karo dengan Mata yang Baru (Kabanjahe: Abdi Karya, 1999), hlm.

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH

KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

BAB I PENDAHULUAN. A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA

BAB 4 RELEVANSI PEMURIDAN YANG SEDERAJAT BAGI KEHIDUPAN BERGEREJA DI INDONESIA

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM

BAB I PENDAHULUAN UKDW

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

Apakah ada pemurtadan di Indonesia?

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Transkripsi:

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...v DAFTAR ISI...x DAFTAR SINGKATAN...xv DISSERTATION ABSTRACT... xvii PENDAHULUAN 1. Latar Belakang...1 2. Pokok Studi...5 2.1 Studi-Studi Sebelumnya dan Pentingnya Studi Ini...5 2.2 Definisi Teologi Sosial Kristen Protestan Indonesia...9 2.3 Pilihan atas Teks-teks Teologis Sosial Kristen Protestan Indonesia...12 2.4 Model sebagai Pembedaan Kategoris...13 3. Konteks Sosial Teks-teks Teologi Sosial Kristen Protestan...15 4. Perumusan Pokok Masalah...22 5. Hipotesis...24 6. Tujuan Studi Ini...25 7. Metodologi...26 8. Struktur Penulisan...28 BAB I: TEOLOGI SOSIAL MODERNISME 1.1 Pengantar...30 1.2 Menegakkan Kerajaan Allah dalam Modernisasi Indonesia: O. Notohamidjojo...33 1.2.1 Menegakkan Kerajaan Allah dalam Modernisasi Indonesia...34 1.2.2 Martabat Manusia dalam Demokrasi Pancasila Rezim Orde Baru...38 1.2.3 Minoritas Kreatif sebagai Format Politik Minoritas...44 1.3 Kerajaan Allah dalam Modernisasi Pengamalan Pancasila: T.B.Simatupang...46 1.3.1 Dimensi Teologis dan Ideologis Modernisasi Indonesia...49 1.3.2 Korelasi Injil Kerajaan Allah dengan Ideologi Pancasila...55 x

1.3.3 Kerajaan Allah dalam Pembangunan Nasional Tanpa Orang Kecil...64 1.4 Kerajaan Allah dalam Pembangunan Ekonomi dan Orde Sosial Orde Baru: P.D.Latuihamallo...72 1.4.1 Kerajaan Allah sebagai Dinamisator Modernisasi Indonesia...74 1.4.2 Kerajaan Allah dalam Ekonomi Kapitalisme Rezim Orde Baru...81 1.4.3 Kerajaan Allah dalam Orde Sosial yang Hegemonis...88 1.5 Syaloom dalam Membangun Keseimbangan Sosial Pengamalan Pancasila: S.A.E. Nababan...95 1.5.1 Mengatasi Kemiskinan Ekonomis dengan Membangun Keseimbangan Sosial...96 1.5.2 Syaloom sebagai Ideologi Harmoni Rezim Orde Baru...100 1.6 Injil Kerajaan Allah dalam Hegemoni Kultural Rezim Orde Baru:Eka Darmaputera...106 1.6.1 Injil Kerajaan Allah dalam Modernisasi Sosial Indonesia...109 1.6.2 Injil Kerajaan Allah dalam Identitas Hegemonis Kultural...114 1.6.3 Kerajaan Allah yang Mandul dalam Pembangunan Ideologis...125 1.7 Gereja dan Politik Modernisasi Ideologis rezim Orde Baru: Dokumen Teologi Sosial DGI/PGI...132 1.7.1 Sejarah Penyelamatan dalam Modernisasi Indonesia...136 1.7.2 Sikap Gereja terhadap Pancasila dan Politik Asas Tunggal Rezim Orde Baru...138 1.7.3 Menjadi Tanda Kehadiran Kerajaan Allah yang Hegemonis...146 1.7.4 Kesadaran Oikumenis dalam Kesatuan Bangsa...151 1.8 Kesimpulan...156 BAB II: TEOLOGI SOSIAL LIBERATIF 2.1 Pengantar...160 2.2 Menjadi Gereja Mesianis yang Membebaskan : J.L.Ch. Abineno...163 2.2.1 Yesus Kristus adalah Mesias yang Menderita...165 2.2.2 Menjadi Komunitas Iman Mesianis bagi Mereka yang Menderita...169 2.2.3 Diakonia Sosial-Politik sebagai Pelayanan Sosial yang Membebaskan...173 2.3 Menjadi Komunitas Iman Inkarnasional yang Membebaskan: Josef Widyatmadja...177 xi

2.3.1 Inkarnasi Allah dalam Yesus Kristus sebagai Transformasi Sosial Nir- Kekerasan...179 2.3.2 Menjadi Komunitas Iman Inkarnasional sebagai Wujud Solidaritas Sejati...184 2.3.3 Pelayanan Sosial Gereja sebagai Pelayanan Pemberdayaan...188 2.4 Menjadi Komunitas Iman Keluarga Allah yang Membebaskan: F.Ukur...193 2.4.1 Ketidakadilan Struktural Merusak Solidaritas Sesama Keluarga Allah...195 2.4.2 Hidup Menggereja Kenotis sebagai Kritik terhadap Mentalitas Hedonistis...199 2.4.3 Solidaritas Liberatif-Rekonsiliatif sebagai Pemulihan Keharmonisan Keluarga Allah...203 2.5 Menjadi Komunitas Iman Hamba Tuhan yang Membebaskan: E.G.Singgih...210 2.5.1 Menghayati Identitas Kehambaan di dalam dan di atas Identitas Kebangsaan...213 2.5.2 Menghayati Identitas Kehambaan sebagai Spiritualitas Liberatif...221 2.5.3 Mengembangkan Solidaritas Kehambaan yang Liberatif-Rekonsiliatif...229 2.6 Menjadi Komunitas Iman Salib yang Membebaskan: A.A.Yewangoe...235 2.6.1 Yesus Kristus adalah KURBAN bagi Mereka yang Menderita...237 2.6.2 Menjadi Komunitas Iman Salib bagi Mereka yang Menderita...249 2.6.3 Pembebasan Sejati sebagai Pewujudan Keadilan dan Perdamaian Sosial...255 2.7 Menemukan Martabat dalam Yang Lain sebagai Pembebasan Sejati: H.M. Katoppo 258 2.7.1 Menyangkal Perempuan sebagai the Other adalah Penindasan...261 2.7.2 Allah adalah Yang Lain secara Mutlak: Dasar Martabat Perempuan...267 2.7.3 Maria adalah Model Pribadi (Perempuan) yang Sepenuhnya Bebas...272 2.8 Gereja, Kaum Marginal dan Krisis Ekologi: Dokumen Teologi Resmi DGI/PGI dan Beberapa Perkembangan...278 2.8.1 Gereja adalah Saksi Kedatangan Kerajaan Allah...278 2.8.2 Solidaritas dengan Orang Miskin sebagai Apendiks dalam Pembangunan...280 2.8.3 Ketidakadilan Gender dan Kesadaran Kaum Perempuan...289 2.8.4 Ketidakadilan dan Krisis Ekologis...292 2.8.5 Kesadaran HAM sebagai Prinsip Dasar Keadilan Sosial...297 2.8.6 Civil Society sebagai Penguatan Kesadaran Kewargaan...303 2.9 Kesimpulan...311 xii

BAB III: TEOLOGI SOSIAL PLURALIS 3.1 Pengantar...315 3.2 Keluarga Besar Allah yang Dialogis dalam Karya Sosial: Victor I. Tanja...320 3.2.1 Saling Mengasihi sebagai Sesama Keluarga Allah...321 3.2.2 Gereja sebagai Komunitas Keluarga Allah yang Dialogis...325 3.2.3 Islam Neo-Modernis sebagai Bagian Integral Keluarga Besar Allah Indonesia 331 3.3 Komunitas Religius Sinkritis yang Dialogis-Liberatif: Th. Sumartana...338 3.3.1 Kebangsaan Kerakyatan: Basis Kemitraan Liberatif Islam-Kristen...340 3.3.2 Keberagamaan Sinkritis Kartini sebagai Model Dailog Teologis Liberatif...346 3.3.3 Yesus dan Muhammad sebagai Titik Perjumpaan Islam-Kristen...355 3.4 Komunitas Iman Umat Pilihan Allah sebagai Minoritas Kreatif: E.G.Singgih...360 3.4.1 Wacana Kebangsaan sebagai Peranti Ideologis Minoritas Kompleks Kristen...362 3.4.2 Minoritas Kreatif yang Rendah Hati dan Dialogis...366 3.4.3 Yesus Kristus adalah Mesias-Hamba yang Mendasari Identitas Kekristenan...370 3.5 Komunitas Iman Partisipatif yang Tersembunyi: Zakaria J. Ngelow...377 3.5.1 Kesadaran Ekumenis Membongkar Perkampungan Kristen yang Eksklusif...379 3.5.2 Partisipasi Kristis sebagai Model Kehadiran Kristen...385 3.5.3 Pelayanan Sosial Tanpa Label Kristiani...388 3.6 Menjadi Komunitas Iman Para Murid Yesus yang Terbuka dengan Spiritualitas Kemesiasan Liberatif Yesus: Ioanes Rakhmat...393 3.6.1 Kekristenan dan Islam adalah Agama Kasih Karunia...396 3.6.2 Menjadi Komunitas Iman Para Murid Yesus yang Terbuka...400 3.6.3 Kristologi Liberatif dalam Konteks Islam Indonesia...404 3.7 Kesadaran Pluralis dan Islam dalam Dokumen Teologi Sosial DGI/PGI...407 3.8 Kesimpulan...412 BAB IV: RETROSPEKSI DAN PROSPEK TEOLOGI SOSIAL PASCA ORDE BARU 4.1 Pengantar...416 4.2 Beberapa Catatan Retrospektif tentang Teologi Sosial selama Orde Baru...416 xiii

4.2.1 Teologi Sosial Modernisme versus Teologi Sosial Liberatif...417 4.2.2 Teologi Sosial Pluralis-Liberatif...421 4.2.3 Berteologi sebagai Respons Teologis yang Segera...424 4.2.4 Hubungan Rasa Kebangsaan dan Usaha Berteologi...426 4.3 Arah Teologi Sosial yang Prospektif Pasca Orde Baru: Sebuah Sintesis...431 4.4 Metode Teologi Sosial Pluralis-Transformatif-Rekonsiliatif...434 4.5 Eklesiologi sebagai Tema Refleksi Teologis Sosial yang Mendesak...438 4.5.1 Hidup Menggereja yang Terbuka dan Dialogis...439 4.5.2 Hidup Menggereja yang Menghayati Spritualitas Transformatif...445 4.5.3 Hidup Menggereja yang Rekonsiliatif: Salib yang Menyembuhkan...453 4.6 Kesimpulan...460 BAB V: PENUTUP...463 DAFTAR PUSTAKA...467 CURRICULUM VITAE...493 xiv