BAGIAN 1 PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG BAB I TEOLOGI ABU-ABU: DIMENSI DEFINITIF DAN HISTORIS...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAGIAN 1 PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG BAB I TEOLOGI ABU-ABU: DIMENSI DEFINITIF DAN HISTORIS..."

Transkripsi

1 DAFTAR ISI PERSEMBAHAN PRAKATA OLEH Prof. JOSEPH TONG, Ph.D. KATA PENGANTAR PENDAHULUAN DAFTAR ISI BAGIAN 1 PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG BAB I TEOLOGI ABU-ABU: DIMENSI DEFINITIF DAN HISTORIS...39 A. Dimensi Definitif...40 B. Dimensi Historis Pluralisme Era Perjanjian Lama Pluralisme Era Perjanjian Baru Pluralisme Era Bapak Gereja dan Modern...55 BAB II LATAR BELAKANG BANGKITNYA TEOLOGI ABU-ABU (PLURALISME) DALAM TEOLOGI KRISTEN...61 A. Fakta Kemajemukan Agama dan Tuntutannya...62 B. Relativisme: Semua adalah relatif dan sama...66 C. Teologi Sekularisasi Barat...68 D. Globalisasi...75 E. Sekolah Tinggi Teologi dan Literatur Kaum Pluralis...77 F. Konsili Vatikan II ( ) dan Sidang Raya DGD di Uppsala (1968) Rumusan Konsili Vatikan II Rumusan Sidang Raya DGD di Uppsala...85

2 Teologi Abu-Abu BAGIAN 2 DASAR BERPIJAK TEOLOGI ABU-ABU BAB III PRESUPOSISI KAUM PLURALIS DALAM BERTEOLOGI...93 A. Hasil Tulisan Para Penulis Injil adalah Diskontinu dengan Peristiwa Yesus (Penolakkan terhadap Inspirasi Alkitab)...95 B. Semua Sejarah adalah Penyataan Allah (Penolakan terhadap Penyataan Umum dan Khusus Allah)...97 C. Semua Sejarah adalah Sejarah Keselamatan Allah (Penolakan terhadap Konsep Sentrisme Heilsgeschichte) BAB IV SISTEM HERMENEUTIKA KAUM PLURALIS A. Persoalan: Hermeneutik dan Teologi B. Sistem Hermeneutika Kaum Pluralis Kritik Redaksi: Ketidaksinambungan antara Yesus Sejarah dan Yesus Kepercayaan Injil adalah Kesaksian Iman Para Murid, tidak Relevan lagi dengan Konteks Masa Kini Pendekatan Sosiologis, Anthropologis dan Psikologis terhadap Alkitab Teks-Teks Favorit: Menekankan hanya pada Teks-Teks Alkitab yang Mendukung Konsep Mereka yang Inklusif dan Memahami Teks Lepas dari Konteks Teks Tersebut Kritik Kanonik: Alkitab dan Tradisi Merupakan Sumber Teologi Inkarnasi Teks: Teks Tunduk kepada Konteks Sistem Penafsiran Kritik Sosial (The Socio-Critical Interpretation) Hubungan Hermeneutika dan Presuposisi C. Sistem Hermeneutika Teologi Kontemporer BAGIAN 3 INTISARI TEOLOGI ABU-ABU BAB V KRISTOLOGI ABU-ABU: TEMA-TEMA YANG MUNCUL (PLURALISME DALAM DOKTRIN KRISTUS) A. Metode Pendekatan Kristologi

3 Daftar Isi B. Yesus Sejarah C. Inkarnasi Allah Inkarnasi Song, Panikkar dan Rahner yang Multireligius Inkarnasi Hick yang Metaforis D. Kristologi Kontekstual E. Kristologi Marcus J. Borg F. Kristologi Knitter yang Teosentris G. Kristologi Kosmik (Cosmic Christology) BAB VI LATAR BELAKANG BANGKITNYA KRISTOLOGI ABU-ABU A. Bangkitnya Persoalan Teologi Renaissance Rasionalisme Pencerahan (Enlightenment) Liberalisme dan Kritik Alkitab B. Persoalan Kristologi Persoalan Relasi Peristiwa Yesus dan Penulisan i. Pendekatan Konservatif ii. Pendekatan Liberal yang radikal Persoalan Relasi Yesus Kepercayaan dan Yesus Sejarah a. Penyelidikan Yesus Sejarah b. Penyelidikan Baru Yesus Sejarah c. Penyelidikan Ucapan-Ucapan Yesus: Yesus Seminar d. Penyelidikan Ketiga Yesus Sejarah Persoalan Relasi Studi Pribadi Yesus dan Karya Yesus (Ontologis vs Fungsional) Persoalan Titik Berangkat Kristologi: Kristologi dari Atas dan Kristologi dari Bawah a. Metode Kristologi dari Atas b. Metode Kristologi dari Bawah Persoalan Finalitas Yesus di antara Agama-Agama Dunia BAB VII SOTERIOLOGI ABU-ABU (PLURALISME DALAM DOKTRIN KESELAMATAN) A. Kelompok Eksklusivisme atau Restriktivisme Pandangan dan Sejarah

4 Teologi Abu-Abu 2. Penganut Ciri Khas B. Kelompok Inklusivisme Universalisme yang Liberal Inklusivisme yang Kristosentris Inklusivisme yang Universalis C. Pluralisme Theo Centric D. Pluralisme Baru: Dialog-Centric BAGIAN 4 IMPLIKASI MISIOLOGIS TEOLOGI ABU-ABU BAB VIII MISIOLOGI ABU-ABU (PLURALISME DALAM MISI KRISTEN) A. Paradigma Baru: Implikasi Teologi Abu-Abu B. Pengertian Misi: Konsep Misi yang Inklusif C. Tujuan Misi Kristen D. Dialogis sebagai Misi Kaum Pluralis a. Hakikat Dialog b. Usulan Kaum Pluralis dalam Berdialog c. Bahaya Konsep dan Metode Misi Kaum Pluralis yang Dialogis BAB IX PENGINJILAN DALAM KONTEKS MASYARAKAT MAJEMUK, SUATU KONTRIBUSI A. Tantangan Sekaligus Peluang B. Misi Alkitabiah C. Dialog yang Teologis D. Misi Penginjilan yang Kontekstual E. Evaluasi dan Stimulasi BAB X KONFLIK DAN TOLERANSI AGAMA DI INDONESIA PENDAHULUAN A. Kemajemukan dan Konflik Agama di Indonesia Bentuk Konflik Agama: Tinjauan Historis Latar Belakang Konflik Agama a. Ketakutan Kelompok Islam atas Pengaruh Kekristenan di Indonesia b. Semangat Solidaritas c. Klaim Mayoritas d. Sikap Eksklusif yang Menimbulkan Persaingan

5 Daftar Isi Agama e. Konsep Perang Suci dan Fanatisme Agama f. Latar Belakang Politik yang Menyakitkan dan Klaim Jasa Kemerdekaan g. Gerakan Penginjilan Kelompok Kristen tertentu Pancasila: Usaha Pemerintah Mengatasi Konflik Agama dan Peranan Agama B. Toleransi Antar Umat Beragama Dalam Perspektif Kristen Pengertian dan Pentingnya Toleransi Agama di Indonesia Peranan Agama Kristen dalam Toleransi Agama Toleransi Agama dalam Perspektif Sosiologis Toleransi Agama dalam Perspektif Teologis a. Teologi merupakan Dasar Etika Toleransi b. Etika Toleransi merupakan Disiplin Ilmu Terapan (Applied Theology) c. Teologi merupakan petunjuk bagi Etika Toleransi d. Dasar-Dasar Teologi Kristen bagi Toleransi Toleransi Agama dan Penginjilan Toleransi dan Dialog yang Teologis BAGIAN 5 TEOLOGI ABU-ABU C.S. SONG YANG TRANSPOSISIONAL PENDAHULUAN BAB XI LATAR BELAKANG TEOLOGI ABU-ABU C.S. SONG A. Latar Belakang Pribadi dan Pemikiran C.S. Song Sekelumit Mengenai Pribadi dan Karya C.S. Song Tinjauan Umum Mengenai Teologi Abu-Abu C.S. Song Sumber Teologi Abu-Abu C.S. Song Pengaruh Teologi Abu-Abu C.S. Song di Indonesia B. Latar Belakang Bangkitnya Teologi Song yang Anti-Sentrisme C. Ringkasan BAB XII PENGERTIAN, PRESUPOSISI DAN HERMENEUTIKA TEOLOGI C.S. SONG A. Pengertian Teologi Transposisi

6 Teologi Abu-Abu B. Presuposisi Teologi Transposisi yang Abu-Abu Penolakan terhadap Penyataan Khusus dan Pengidentikkan semua Sejarah sebagai Penyataan Allah Penolakan terhadap Konsep Sentrisme (Heilsgeschichte) Sistem Penafsiran Radikal dan Situasional BAB XIII DASAR ALKITABIAH TEOLOGI TRANSPOSISI C.S. SONG A. Dasar Pengajaran Perjanjian Lama Penghancuran melalui Menara Babel Penyebaran Israel Allah Segala Bangsa B. Dasar Pengajaran Perjanjian Baru Penghancuran melalui Salib Penyebaran melalui Kebangkitan Allah Para Penderita Allah di luar Kekristenan Penyataan Allah di luar Kekristenan Kegagalan Orang Kristen dan Keunggulan Non-Kristen Misi Pembebasan Politik Kesimpulan BAGIAN 6 TEOLOGI ABU-ABU SEBAGAI TEOLOGI KONTEMPORER BAB XIV TEOLOGI ABU-ABU DAN TEOLOGI PEMBEBASAN ALA TEOLOG ASIA A. Wajah Asia Secara Umum B. Latar Belakang Bangkitnya Teologi Pembebasan di Asia Latar Belakang Sosial-Ekonomi (Tingkat Kemiskinan yang Tinggi) Latar Belakang Agama dan Kebudayaan Asia serta Kompleksitasnya C. Bangkitnya Isu-Isu Teologi Pembebasan: Sosial-Politik, Ekonomi dan Agama D. Metode Teologi Pembebasan di Asia Teologi Minjung Teologi Rakyat

7 Daftar Isi 3. Teologi Perjuangan atau Pergumulan Teologi Kemajemukan (Plurality) E. Model-Model Teologi Pembebasan di Asia F. Persamaan Teologi Pembebasan Asia dan Amerika Latin G. Bahaya Teologi Pembebasan H. Hubungan Teologi Pembebasan dengan Teologi Abu-Abu (Pluralisme) Persamaan Sistem Hermeneutika Persamaan Latar Belakang Konteks Historis Persamaan Latar Belakang Konteks Teologis Teologi Abu-Abu Mendukung Teologi Pembebasan Teologi Pembebasan dan Teologi Abu-Abu Memiliki Kesamaan Akar Pemikiran Teologis Kaum Pluralis Diinspirasikan oleh Kaum Liberalis BAB XV TEMA-TEMA YANG DIANGKAT KAUM PLURALIS A. Allah yang Sama (Identifikasi Allah) Kesamaan Fenomena Ibadah dari John Hick Kesamaan Allah Berdasarkan Argumentasi Sejarah Bangsa Arab Kepada Allah yang Tidak Dikenal Studi Banding Agama-Agama B. Kerajaan Allah Bukan Kerajaan Yesus Model Teosentris Paul F. Knitter Teori Kopernikus John Hick Kerajaan Allah menurut C.S. Song Kerajaan Allah menurut Lesslie Newbigin Kerajaan Allah menurut Pinnock C. Amanat Agung (Mat. 28:16-20) di Mata Kaum Pluralis Amanat Agung bukan dari Matius 28: Amanat Agung bukanlah Perintah untuk Merubah Kebudayaan Amanat Agung Tidak Pernah Diamanatkan oleh Yesus Kristus Amanat Agung merupakan Hambatan Teologis

8 Teologi Abu-Abu BAGIAN 7 KERAJAAN ALLAH DAN MISI GEREJA MASA KINI, SUATU TANGGAPAN TERHADAP KONSEP TEOSENTRIS KAUM PLURALIS BAB XVI PERSOALAN PENYEMPITAN ARTI KERAJAAN ALLAH BAB XVII PENGAJARAN ALKITAB TENTANG KERAJAAN ALLAH A. Kerajaan Allah dalam Pengajaran Perjanjian Lama Istilah yang Dipahami Hakikat Kerajaan Allah a. Kerajaan Allah dan Penciptaan: Allah sebagai Pencipta b. Allah sebagai Raja Seluruh Dunia (Kini dan Nanti) c. Kerajaan Allah dan Perjanjian Allah: Allah sebagai Penebus d. Allah sebagai Raja Israel e. Kerajaan Allah Pada Masa yang Akan Datang (Kingdom Is Tomorrow) f. Kesimpulan B. Kerajaan Allah dalam Pengajaran Perjanjian Baru Kerajaan Allah dan Pribadi Tuhan Yesus Kerajaan Allah dan Pengajaran Tuhan Yesus a. Kerajaan Allah adalah Kini dan Nanti b. Proklamasi Yesus: Kerajaan Allah juga merupakan Kerajaan Yesus C. Misteri Kerajaan Allah (Perumpamaan tentang Kerajaan Allah) BAB XVIII KERAJAAN ALLAH DAN MISI GEREJA MASA KINI: THEOSENTRISME-KAH? A. Hakikat Gereja B. Hubungan yang Esensial antara Gereja dan Kerajaan Allah Kerajaan Allah bukanlah Gereja dan Gereja Bukanlah Kerajaan Allah Kerajaan Allah Menciptakan Gereja dan Bekerja Melalui Gereja

9 Daftar Isi 3. Kerajaan Allah Lebih dari pada Gereja Gereja sebagai Saksi bagi Kerajaan Allah C. Misi Allah: Misi Gereja sebagai Misi Kerajaan Allah Evaluasi Alkitab terhadap Misi Gereja Misi Gereja melalui Firman dan Perbuatan (Word and Deed) a. Arti Penginjilan b. Prioritas Penginjilan: Proklamasi atau Aksi Sosial c. Berita Penginjilan: Finalitas Krsitus atau Pluralisme d. Pemberitaaan: Keselamatan atau Humanisasi Misi Gereja yang Holistik merupakan Pelaksanaan Totalitas Kerajaan Allah a. Hubungan antara Penginjilan dan Aksi Sosial b. Aktualisasi Misi Gereja dalam Totalitas Kerajaan Allah D. Kesimpulan BAGIAN 8 DOKTRIN YANG TIDAK DISUKAI KAUM PLURALIS BAB XIX KEUNIKAN YESUS KRISTUS: TIDAK ADA YANG LAIN A. Anti Keunikan Yesus Kristus John Hick: Yesus Kristus bukan Tuhan Th. Sumartana: Yesus Kristus Diganti oleh Allah Bapa Ioanes Rakhmat: Kristus bukan Allah (Sub-ordinasionisme) B. Keabsolutan Keunikan Yesus Kristus Keunikan Nama Yesus Keunikan Pribadi Yesus sebagai Allah dan Manusia yang Sejati a. Yesus adalah Allah yang Sejati b. Yesus adalah Manusia yang Sejati c. Kesatuan Dua Natur Pribadi Yesus Kristus Keunikan Gelar Yesus sebagai Anak Allah dan Anak Manusia a. Yesus adalah Anak Allah b. Yesus adalah Anak Manusia

10 Teologi Abu-Abu 4. Keunikan Pernyataan Yesus: Ego Eimi (Akulah) Keunikan Inkarnasi Pribadi Kedua Allah Tritunggal Keunikan Kematian Yesus Keunikan Kebangkitan Yesus Keunikan Kenaikan Yesus ke Surga Keunikan Pejabatan Yesus sebagai Kristus a. Keunikan Yesus sebagai Imam b. Keunikan Yesus sebagai Nabi c. Keunikan Yesus sebagai Raja d. Pemahaman Yesus tentang keunikan-nya sebagai Mesias C. Keabsolutan Keunikan Yesus Kristus di antara Tokoh-Tokoh Agama Sedunia BAB XX PEMILIHAN DAN PENEBUSAN TERBATAS: Kematian Yesus Cukup Untuk Semua Orang, Namun Hanya Efektif Untuk Umat Pilihan A. Keberatan Kaum Universalis, Arminianis dan Pluralis Kaum Universalis: Penebusan Tidak Terbatas (Universal) Kaum Arminianis: Penebusan Tidak Terbatas (Universal) Kaum Pluralis: Penebusan Tidak Terbatas Kesimpulan B. Pemilihan dan Penebusan Terbatas Pemilihan Berdasarkan Ketetapan Allah yang Berdaulat a. Pernyataan Doktrin Ketetapan Allah b. Pernyataan Alkitab mengenai Doktrin Ketetapan Allah Pemilihan Terbatas dan Tak Bersyarat (Predestinasi) a. Pernyataan Doktrin Pemilihan Terbatas dan Tak Terbatas b. Pernyataan Alkitab mengenai Doktrin Pemilihan c. Implikasi Doktrin Pemilihan Terbatas (Predestinasi) Penebusan Terbatas (Limited Atonement) a. Penebusan Kristus sebagai Realisasi Pemilihan

11 Daftar Isi b. Penebusan Kristus hanya untuk Umat Pilihan C. Tanggapan terhadap Doktrin Penebusan (Universal) BAGIAN 9 PENUTUP BAB XXI TEOLOGI SATU WARNA: TEOLOGI PUTIH ATAU HITAM Pendahuluan A. Pengertian mengenai Teologi B. Teologi Satu Warna (Teologi Reformed/Reformasi) Teologi reformasi merupakan titik balik paradigma teologi Teologi reformasi merupakan dasar atau buah dari peristiwa reformasi Teologi reformasi merupakan induk teologi gereja protestan dunia Teologi reformasi dan reformed mempengaruhi dunia di luar gereja Teologi reformed adalah teologi yang konsisten Teologi reformed berakar pada sistem teologi yang bersifat teosentris Teologi reformed adalah teologi yang dapat dipertanggung jawabkan Teologi injili masa kini berakar pada teologi reformasi Teologi reformed merupakan teologi yang relevan mengatasi persoalan gereja masa kini, termasuk persoalan pluralisme agama C. Prinsip Dasar Teologi Satu Warna: Kedaulatan Allah D. Prinsip-prinsip Teologi Satu Warna (Teologi Reformed) E. Karakteristik Teologi Satu Warna Teologi Gereja Am yang Kudus Teologi dengan Sistem Teosentris Teologi Anugerah Ketetapan Allah Predestinasi Penyataan Umum dan Khusus Teologi sebagai Hikmat Teologi dengan Sistem Terbuka (open system) F. Delimitasi Teologi Satu Warna

12 Teologi Abu-Abu G. Tugas Teologi Dalam Perspektif Teologi Satu Warna H. Metode Teologi Satu Warna I. Sumber Teologi Satu Warna Penyataan Allah Sumber Teologi Satu Warna a. Pengartian Umum b. Pengartian Alkitab c. Penyataan Umum d. Penyataan Khusus e. Alat-Alat Penyataan Khusus f. Penulisan mengenai Penyataan Allah Alkitab Sumber Teologi Satu Warna a. Inspirasi (Pengilhaman) b. Kedudukan Alkitab Dalam Penyataan c. Kanonisasi Alkitab (Finalitas Kebenaran Alkitab) i. Arti Istilah Kanon ii. Patokan dan Pergumulan Historis Kanonisasi Alkitab Protestan iii.klasifikasi Versi-Versi Dalam Kanonika d. Keunikan Alkitab: Infallibilitas (Ketidakbersalahan Alkitab) e. Ketahanan dan Penyebarluasan Alkitab f. Transliterasi dan Versi-versi Alkitab BAB XXII BAHAYA TEOLOGI ABU-ABU DAN MIMPI KAUM PLURALIS (UTOPIA), SERTA KEHANCURAN TEOLOGI ABU-ABU BERSAMA DENGAN KEHANCURAN MENARA BABEL A. BahayaTeologi Abu-Abu B. Teologi Abu-Abu dan Utopia C. Teologi Abu-Abu Hancur Bersama Hancurnya Menara Babel D. Keselamatan Kaum Pluralis Kepustakaan

Kristologi Dalam Paham Pluralisme Agama Suatu Kajian Kristologi Alkitabiah Terhadap Pandangan Kristologi Dalam Pluralisme. Skripsi

Kristologi Dalam Paham Pluralisme Agama Suatu Kajian Kristologi Alkitabiah Terhadap Pandangan Kristologi Dalam Pluralisme. Skripsi Kristologi Dalam Paham Pluralisme Agama Suatu Kajian Kristologi Alkitabiah Terhadap Pandangan Kristologi Dalam Pluralisme Skripsi Diajukan kepada Fakultas Teologi Dalam Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai. dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1.

BAB V PENUTUP. Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai. dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1. BAB V PENUTUP Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1. Kesimpulan Teologi pluralisme agama memang simpatik karena ingin membangun teologi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Permasalahan The Meeting Place of World Religions. 1 Demikianlah predikat yang dikenakan pada Indonesia berkaitan dengan kemajemukan agama yang ada. Selain majemuk

Lebih terperinci

Pemikiran-Pemikiran Choan-Seng Song Dalam Teologi Asia. Oleh: Queency Christie Wauran. Abstrak

Pemikiran-Pemikiran Choan-Seng Song Dalam Teologi Asia. Oleh: Queency Christie Wauran. Abstrak Pemikiran-Pemikiran Choan-Seng Song Dalam Teologi Asia Oleh: Queency Christie Wauran Abstrak Artikel ini ditulis sebagai tugas dalam kuliah Teologi Kontekstual Asia, dengan mengambil ide pemikiran Choan-Seng

Lebih terperinci

Daftar lsi. 1. GEREJA BERDIALOG HISTORISITAS h. Pidato Penutupan KV II oleh Paulus VI c. Deklarasi Akhir KV II...

Daftar lsi. 1. GEREJA BERDIALOG HISTORISITAS h. Pidato Penutupan KV II oleh Paulus VI c. Deklarasi Akhir KV II... Daftar lsi GQ@ro Pengantar... Daftar lsi...',...,...,... vii ix 1. GEREJA BERDIALOG... 1 a. Gereja Abdi... 1 b. Berdialog... 3 c. Khazanah Studi... 8 2. HISTORISITAS... 13 a. Mula-mula Sikap Positif...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penginjilan merupakan salah satu dimensi yang esensial dari misi Kristen. Gereja bertanggungjawab untuk mewartakan injil ke seluruh dunia, untuk memberitakan

Lebih terperinci

1.2 Menegakkan Kerajaan Allah dalam Modernisasi Indonesia: O. Notohamidjojo...33

1.2 Menegakkan Kerajaan Allah dalam Modernisasi Indonesia: O. Notohamidjojo...33 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...v DAFTAR ISI...x DAFTAR SINGKATAN...xv DISSERTATION ABSTRACT... xvii PENDAHULUAN 1. Latar Belakang...1 2. Pokok Studi...5 2.1 Studi-Studi Sebelumnya dan Pentingnya Studi Ini...5

Lebih terperinci

Misiologi David Bosch

Misiologi David Bosch Misiologi David Bosch Definisi Sementara Misi. 1. Iman Kristen bersifat misioner, atau menyangkali dirinya sendiri. Berpegang pada suatu penyingkapan yang besar dari kebenaran puncak yang dipercayai penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. E.P. Ginting, Religi Karo: Membaca Religi Karo dengan Mata yang Baru (Kabanjahe: Abdi Karya, 1999), hlm.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. E.P. Ginting, Religi Karo: Membaca Religi Karo dengan Mata yang Baru (Kabanjahe: Abdi Karya, 1999), hlm. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Secara umum masyarakat Karo menganggap bahwa agama Hindu-Karo adalah agama Pemena (Agama Pertama/Awal). Dalam agama Pemena, terdapat pencampuran konsep

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Indonesia merupakan negara di wilayah Asia secara geografis yang diwarnai oleh dua kenyataan, yaitu kemajemukan agama dan kebudayaan, serta situasi kemiskinan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah percakapan dengan teman-teman penulis yang berasal dari Talaud, Sulawesi Utara, yang saat ini sedang belajar di beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB III LATAR BELAKANG DAN PEMIKIRAN-PEMIKIRAN KRISTOLOGI DALAM PLURALISME AGAMA

BAB III LATAR BELAKANG DAN PEMIKIRAN-PEMIKIRAN KRISTOLOGI DALAM PLURALISME AGAMA BAB III LATAR BELAKANG DAN PEMIKIRAN-PEMIKIRAN KRISTOLOGI DALAM PLURALISME AGAMA 3.1. Pendahuluan Setiap agama di Indonesia, tidak dapat memungkiri fakta adanya fenomena pluralitas agama dan pengaruhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam komunitas sebagai anggota gereja (Gereja sebagai Institusi). 1

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam komunitas sebagai anggota gereja (Gereja sebagai Institusi). 1 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Nabeel Jabbour menepis pemahaman tentang gereja hanya sebatas bangunan, gedung dan persekutuan yang institusional. Berangkat dari pengalaman hidup Nabeel Jabbour selama

Lebih terperinci

MISSIOLOGIA KONTEMPORER Menunju Rekonstruksi Teologia Kontemporer. Oleh: Pdt. Dr. Stevri Indra Lumintang. Penerbit Departmen Literatur PPII, Batu.

MISSIOLOGIA KONTEMPORER Menunju Rekonstruksi Teologia Kontemporer. Oleh: Pdt. Dr. Stevri Indra Lumintang. Penerbit Departmen Literatur PPII, Batu. MISSIOLOGIA KONTEMPORER Menunju Rekonstruksi Teologia Kontemporer Oleh: Pdt. Dr. Stevri Indra Lumintang Penerbit Departmen Literatur PPII, Batu. ISBN: 979-3882-28-X 1 BAB 3 MISI MEMPERSEMPIT ARTI KERAJAAN

Lebih terperinci

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama

Lebih terperinci

RESENSI BUKU Keselamatan Milik Allah Kami - bagi milik

RESENSI BUKU Keselamatan Milik Allah Kami - bagi milik RESENSI BUKU Judul : Keselamatan Milik Allah Kami Penulis : Christopher Wright Penerbit : Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur Tahun : 2011 Halaman : 225 halaman Dalam buku ini Christopher Wright berupaya

Lebih terperinci

Dasar Kebersatuan Umat Kristen. Efesus 2: Pdt. Andi Halim, S.Th.

Dasar Kebersatuan Umat Kristen. Efesus 2: Pdt. Andi Halim, S.Th. Dasar Kebersatuan Umat Kristen Efesus 2:11-22 Pdt. Andi Halim, S.Th. Bicara soal kebersatuan, bukan hanya umat Kristen yang bisa bersatu. Bangsa Indonesia pun bersatu. Ada semboyan Bhineka Tunggal Ika,

Lebih terperinci

Predestinasi Kristus 1 Ptr. 1:20-21 Ev. Calvin Renata

Predestinasi Kristus 1 Ptr. 1:20-21 Ev. Calvin Renata Predestinasi Kristus 1 Ptr. 1:20-21 Ev. Calvin Renata Pada bulan lalu kita telah belajar tentang Kristus yang mati disalibkan untuk menebus kita dari hidup yang sia-sia bukan dengan emas atau perak tetapi

Lebih terperinci

UNISITAS DAN UNIVERSALITAS KESELAMATAN YESUS DALAM KONTEKS PLURALITAS AGAMA DI INDONESIA. Fabianus Selatang 1

UNISITAS DAN UNIVERSALITAS KESELAMATAN YESUS DALAM KONTEKS PLURALITAS AGAMA DI INDONESIA. Fabianus Selatang 1 UNISITAS DAN UNIVERSALITAS KESELAMATAN YESUS DALAM KONTEKS PLURALITAS AGAMA DI INDONESIA Fabianus Selatang 1 Abstrak Konsep keselamatan dalam Katolik jelas berbeda dengan pengertian keselamatan dalam agama-agama

Lebih terperinci

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tanggal 21 Maret 2006, bertempat di Jakarta ditetapkanlah sebuah peraturan pemerintah yang baru, yang dikenal sebagai Peraturan Bersama dua Menteri (selanjutnya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata

BAB V PENUTUP. budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan akhir dari penelitian tentang teologi kontekstual berbasis budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata peribadahan GKJ di dalam menanamkan

Lebih terperinci

TATA GEREJA PEMBUKAAN

TATA GEREJA PEMBUKAAN TATA GEREJA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya gereja adalah penyataan Tubuh Kristus di dunia, yang terbentuk dan hidup dari dan oleh Firman Tuhan, sebagai persekutuan orang-orang percaya dan dibaptiskan ke

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN 1. Latar Belakang Masalah a) Gambaran GKP Dan Konteksnya Secara Umum Gereja Kristen Pasundan atau disingkat GKP melaksanakan panggilan dan pelayanannya di wilayah Jawa

Lebih terperinci

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penyebab Konflik Destruktif di Indonesia: Agama atau Ajarannya? Begitu banyak realitas kekerasan yang terjadi mengatasnamakan agama dalam kehidupan masyarakat

Lebih terperinci

Pokok-Pokok. Iman. Gereja. Pendalaman Teologis Syahadat. Emanuel Martasudjita, Pr

Pokok-Pokok. Iman. Gereja. Pendalaman Teologis Syahadat. Emanuel Martasudjita, Pr Pokok-Pokok Iman Gereja Pendalaman Teologis Syahadat I Emanuel Martasudjita, Pr Daftar lsi Kata Pengantar... Daftar Singkatan............................ Syahadat Para Rasul - Symbolum Apostolicum Syahadat

Lebih terperinci

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah satunya karena Indonesia berdasar pada Pancasila, dan butir sila pertamanya adalah Ketuhanan

Lebih terperinci

The State of Incarnation : Humiliation (KEHINAAN KRISTUS)

The State of Incarnation : Humiliation (KEHINAAN KRISTUS) The State of Incarnation : Humiliation (KEHINAAN KRISTUS) Rudi Zalukhu, M.Th BGA : Filipi 2:1-1111 Ke: 1 2 3 APA YANG KUBACA? (Observasi: Tokoh, Peristiwa) APA YANG KUDAPAT? (Penafsiran: Pelajaran, Janji,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latarbelakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latarbelakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latarbelakang Pluralitas agama merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat lagi dihindari atau disisihkan dari kehidupan masyarakat umat beragama. Kenyataan akan adanya pluralitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Tuhan Allah menyatakan diri sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Gereja Kristen Pasundan (GKP) berada dalam konteks masyarakat Jawa bagian barat yang majemuk baik suku, agama, budaya daerah dan status sosial ekonomi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan Di dalam dogma Kristen dinyatakan bahwa hanya karena anugerah Allah di dalam Yesus Kristus, manusia dapat dibenarkan ataupun dibebaskan dari kuasa dan

Lebih terperinci

TEOLOGI KONTEMPORER ANALISISBIBLIKA TERHADAP KONSEP TEOLOGI PEMBEBASAN DI DALAM KEKRISTENAN. OLEH Hengki Wijaya

TEOLOGI KONTEMPORER ANALISISBIBLIKA TERHADAP KONSEP TEOLOGI PEMBEBASAN DI DALAM KEKRISTENAN. OLEH Hengki Wijaya TEOLOGI KONTEMPORER ANALISISBIBLIKA TERHADAP KONSEP TEOLOGI PEMBEBASAN DI DALAM KEKRISTENAN OLEH Hengki Wijaya SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY MAKASSAR 2011 LatarBelakang Apa Teologi Pembebasan dan ajarannya.

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #38 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

PENGAKUAN IMAN RASULI. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi

PENGAKUAN IMAN RASULI. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi PENGAKUAN IMAN RASULI Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi Dan kepada Yesus Kristus, AnakNya yang tunggal,tuhan kita Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja adalah persekutuan orang percaya yang dipanggil oleh Allah dan diutus untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia, ini merupakan hakikat gereja. Gereja juga dikenal

Lebih terperinci

GEREJA DAN PLURALISME AGAMA DALAM KONTEKS DI INDONESIA

GEREJA DAN PLURALISME AGAMA DALAM KONTEKS DI INDONESIA GEREJA DAN PLURALISME AGAMA DALAM KONTEKS DI INDONESIA Di tengah-tengah kemajemukan masyarakat dunia ini, maka kita tidak bisa memungkiri adanya perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Keragaman dan

Lebih terperinci

PLURALISME AGAMA-AGAMA: TANTANGAN BAGI TEOLOGI KRISTEN

PLURALISME AGAMA-AGAMA: TANTANGAN BAGI TEOLOGI KRISTEN PLURALISME AGAMA-AGAMA: TANTANGAN BAGI TEOLOGI KRISTEN Enggar Objantoro STT Simpson Ungaran Abstrak Salah satu isu yang menonjol saat ini adalah pluralisme agama-agama. Kesadaran dan pemahaman yang benar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Eka Darmaputera, Menuju Teologi Kontekstual Di Indonesia, dalam Eka Darmaputera (peny.), Konteks

BAB I PENDAHULUAN. 1 Eka Darmaputera, Menuju Teologi Kontekstual Di Indonesia, dalam Eka Darmaputera (peny.), Konteks BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam tulisannya yang berjudul Menuju Teologi Kontekstual Di Indonesia 1, Eka Darmaputera memaparkan tentang pentingnya teologi kontekstual dengan bertolak dari keprihatinan

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA - 273 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam dogma Kristen, Yesus dipahami sebagai manusia sejati dan Allah sejati. Hal ini merupakan prinsip iman yang dipegang bagi orang Kristen. Yohanes 1: 1

Lebih terperinci

Para rasul dan orang-orang Kristen yang mula-mula menganggap kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan yang penuh bahagia (Tit.

Para rasul dan orang-orang Kristen yang mula-mula menganggap kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan yang penuh bahagia (Tit. Para rasul dan orang-orang Kristen yang mula-mula menganggap kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan yang penuh bahagia (Tit. 2:13; bandingkan Ibr. 9:28). Kesaksian Kitab Suci. Kepastian Kedatangan

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 05Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan GERAKAN PEMBARUAN GEREJA Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro,M.M. BAHAN KAJIAN Pengertian Gerakan Pembaruan Gereja (Reformasi Gereja).

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 Menit Jumlah soal : 40 + 5 Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS EKARISTI

SPIRITUALITAS EKARISTI SPIRITUALITAS EKARISTI SUSUNAN PERAYAAN EKARISTI RITUS PEMBUKA LITURGI SABDA LITURGI EKARISTI RITUS PENUTUP RITUS PEMBUKA Tanda Salib Salam Doa Tobat Madah Kemuliaan Doa Pembuka LITURGI SABDA Bacaan I

Lebih terperinci

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini Catatan: Bahan ini diambil dari http://www.sabda.org/sabdaweb/biblical/intro/?b=47, diakses tanggal 3 Desember 2012. Selanjutnya mahasiswa dapat melihat situs www.sabda.org yang begitu kaya bahan-bahan

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya Gereja Ada gedung-gedung dan katedral indah, pos penginjilan dan bangunan sederhana yang memakai nama "Gereja". Bangunan-bangunan itu mempunyai menara, salib, dan lonceng yang mempunyai caranya sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang terpanggil dan dihimpun oleh Allah Bapa, keluar dari kegelapan menuju kepada Yesus Kristus

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria KEPASTIAN KEDATANGAN KRISTUS Para rasul dan orang-orang Kristen yang mula-mula menganggap kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan yang penuh bahagia (Tit. 2:13; bandingkan Ibr. 9:28). KEPASTIAN

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. PERMASALAHAN. a. Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. PERMASALAHAN. a. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. PERMASALAHAN a. Latar Belakang Masalah Kemajemukan agama yang ada di Indonesia saat ini dapat dikatakan sebagai keistimewaan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Namun, dengan tujuh agama

Lebih terperinci

Eksposisi Surat 1 Petrus: Penerima Surat 1Pet.1:1 2 Ev. Calvin Renata

Eksposisi Surat 1 Petrus: Penerima Surat 1Pet.1:1 2 Ev. Calvin Renata Eksposisi Surat 1 Petrus: Penerima Surat 1Pet.1:1 2 Ev. Calvin Renata Tidak seperti surat rasul Paulus yang ditujukan kepada satu jemaat, Petrus langsung menuliskan suratnya untuk ke-5 jemaatnya. Suratnya

Lebih terperinci

TEOLOGI PETRUS Surat Pertama Petrus

TEOLOGI PETRUS Surat Pertama Petrus TEOLOGI PETRUS Surat Pertama Petrus Surat Pertama Petrus ditulis sebagai surat edaran untuk gereja di lima provinsi barat laut, Asia Kecil. Karena pertobatan mereka kepada Kristus, orang-orang ini telah

Lebih terperinci

SIGNIFIKANSI FIRMAN YANG BERSIFAT TERTULIS

SIGNIFIKANSI FIRMAN YANG BERSIFAT TERTULIS SIGNIFIKANSI FIRMAN YANG BERSIFAT TERTULIS SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH DITUJUKAN KEPADA: Dr. Suhento Liauw, S.Th., M.R.E., D.R.E., Th.D DOSEN GRAPHE INTERNATIONAL THEOLOGICAL SEMINARY UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah Memberitakan Injil dalam wacana kekristenanan dipandang sebagai tugas dan tanggung jawab melanjutkan misi Kristus di tengah dunia. Pemahaman

Lebih terperinci

KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA

KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA c Demokrasi Lewat Bacaan d KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA Oleh Nurcholish Madjid Kemarin, 28 Maret 1999, umat Islam merayakan hari raya Idul Adha 1419 H, yang merupakan perayaan pengingatan kembali (sebuah

Lebih terperinci

Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang

Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang SUPLEMEN MATERI KHOTBAH PELKAT 10 11 MARET 2017 Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah Tanggal Penulisan: 80-95 M Latar Belakang YOHANES 4 : 27 54 Injil Yohanes adalah unik di antara keempat Injil.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan.

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan. Kemajemukan merupakan realitas yang menjadi salah satu ciri dari kondisi masa sekarang ini. Di era modern yang untuk sementara kalangan sudah berlalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ibadah merupakan sebuah bentuk perjumpaan manusia dengan Allah, pun juga dengan corak masing-masing sesuai dengan pengalaman iman dari setiap individu atau

Lebih terperinci

PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF ALKITAB PERJANJIAN BARU. Yulia Citra

PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF ALKITAB PERJANJIAN BARU. Yulia Citra PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAK II DAN CALL FOR PAPERS, Tema: Profesionalisme dan Revolusi Mental Pendidik Kristen. Ungaran, 5 Mei 2017. ISBN: 978-602-60350-4-2 PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF

Lebih terperinci

BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja

BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja A. Amanat Agung dan Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja Amanat Agung Yesus Kristus diterima sebagai tugas atau mandat misi yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Paulus merupakan seorang tokoh Alkitab yang mempunyai peranan cukup penting dalam sejarah kekristenan. Tulisan-tulisan (surat-surat) Paulus bisa dikatakan

Lebih terperinci

YESUS KRISTUS JURUSELAMAT DUNIA

YESUS KRISTUS JURUSELAMAT DUNIA YESUS KRISTUS JURUSELAMAT DUNIA 3 Oleh: Stephen Tong Penerbit Momentum 2004 YESUS KRISTUS JURUSELAMAT DUNIA Oleh: Stephen Tong Transkrip: Sutjipto Subeno Tata Letak: Djeffry Desain Sampul: Ricky Setiawan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara akan persoalan Perjamuan Kudus maka ada banyak sekali pemahaman antar jemaat, bahkan antar pendeta pun kadang memiliki dasar pemahaman berbeda walau serupa.

Lebih terperinci

Program Magister Theologi (M.Th)

Program Magister Theologi (M.Th) Program Magister Theologi (M.Th) Program Magister Theologi (M.Th) ini dirancang bagi para Hamba Tuhan (Dosen, Gembala, Penginjil, dll.) yang mau mendalami bidang Teologia Sistematika dan Biblika serta

Lebih terperinci

Kerohanian Zakharia Luk 1:5 7, Ev. Andrew Kristanto

Kerohanian Zakharia Luk 1:5 7, Ev. Andrew Kristanto Kerohanian Zakharia Luk 1:5 7, 24 25 Ev. Andrew Kristanto Dalam Kitab Suci, Tuhan membangkitkan orang-orang untuk membuka jalan bagi Yesus Kristus. Salah satunya adalah Yohanes Pembaptis. Tuhan juga menggunakan

Lebih terperinci

Oleh, Yohanes Yuniatika NIM: SKRIPSI

Oleh, Yohanes Yuniatika NIM: SKRIPSI PENGKHIANATAN YUDAS ISKARIOT TERHADAP YESUS DALAM INJIL YOHANES (Studi Hermeneutik Sosio-Politik Terhadap Narasi Pengkhianatan Yudas Iskariot Yang Terdapat Dalam Injil Yohanes 13: 1-35) Oleh, Yohanes Yuniatika

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN Masyarakat Karo terkenal dengan sikap persaudaraan dan sikap solidaritas yang sangat tinggi. Namun ironisnya sikap persaudaraan dan kekerabatan yang mewarnai

Lebih terperinci

Gereja di dalam Dunia Dewasa Ini

Gereja di dalam Dunia Dewasa Ini ix U Pengantar ndang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang. Dalam perkembangan sejarah kekristenan sejak pelayanan Tuhan Yesus sampai zaman

BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang. Dalam perkembangan sejarah kekristenan sejak pelayanan Tuhan Yesus sampai zaman BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Dalam perkembangan sejarah kekristenan sejak pelayanan Tuhan Yesus sampai zaman sekarang, kekristenan hampir selalu diperhadapkan pada berbagai tekanan dan tantangan.

Lebih terperinci

Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A.

Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A. Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A. Hari ini kita akan melihat mengapa kita harus memberitakan Injil Tuhan? Mengapa harus repot-repot mengadakan kebaktian penginjilan atau

Lebih terperinci

Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit

Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit 19 Februari 2008 Jakarta 1 Berkenalan dengan Kitab Wahyu Sedikit tentang Sastra Apokaliptik Kitab terakhir dalam Alkitab bernama: Wahyu. Ini sebetulnya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Konsep tentang panggilan sudah ada sejak jaman Israel kuno seiring dengan pengenalan mereka tentang Allah. Misalnya panggilan Tuhan kepada Abraham (Kej 12:

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Jenjang : SMP Alokasi waktu : 90 Menit Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen Jumlah Soal : 50 Soal Kelas / Semester : IX NO STANDAR

Lebih terperinci

*MAKNA PERJAMUAN KUDUS. Pdm. Freddy Siagian,

*MAKNA PERJAMUAN KUDUS. Pdm. Freddy Siagian, *MAKNA PERJAMUAN KUDUS Pdm. Freddy Siagian, *AYAT FIRMAN TUHAN *1 Korintus 11 : 24-26 Dan sesudah itu IA mengucap syukur atasnya; IA memecahmecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-ku, yang diserahkan bagi

Lebih terperinci

RESENSI BUKU The Story of Israel: A Biblical Theology

RESENSI BUKU The Story of Israel: A Biblical Theology RESENSI BUKU Judul Penulis : The Story of Israel: A Biblical Theology : C. Marvin Pate, J. Scott Duvall, J. Daniel Hays, E. Randolph Richards, W. Dennis Tucker Jr. and Preben Vang : Downers Grove, Illinois:

Lebih terperinci

GEREJA DALAM PERSPEKTIF HANS KUNG. Aeron Frior Sihombing

GEREJA DALAM PERSPEKTIF HANS KUNG. Aeron Frior Sihombing GEREJA DALAM PERSPEKTIF HANS KUNG Aeron Frior Sihombing Pendahuluan Perspektif Hans Kung sangat menarik mengenai gereja, sebab konsepnya mengenai gereja melampaui Protestan dan Katolik. Kung sebagai seorang

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Permasalahan Klaim keilahian menjadi dasar dari pandangan mengenai keberadaan diri Yesus. Klaim keilahian menjadi penghambat akan pengenalan yang berbeda kepada sosok

Lebih terperinci

Yesus yang Asli. oleh Kermit Zarley

Yesus yang Asli. oleh Kermit Zarley Yesus yang Asli oleh Kermit Zarley Yesus dari Nazaret adalah manusia yang paling terkenal yang pernah hidup di muka bumi ini. Namun siapakah dia? Untuk mengenal dia, kita perlu mengarahkan perhatian kepada

Lebih terperinci

Alkitab dan kita: Bagaimana menafsirkan Alkitab. 2 Petrus 1:20. Bagaimana Alkitab mengubah hidup kita? 2 Petrus 1:21.

Alkitab dan kita: Bagaimana menafsirkan Alkitab. 2 Petrus 1:20. Bagaimana Alkitab mengubah hidup kita? 2 Petrus 1:21. Lesson 10 for June 3, 2017 Yesus memberitahukan kedatangan dan misinya dalam FirmanNya melalui para nabi: Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah

Lebih terperinci

A. PERMASALAHAN DAN ALASAN PEMILIHAN JUDUL

A. PERMASALAHAN DAN ALASAN PEMILIHAN JUDUL BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN DAN ALASAN PEMILIHAN JUDUL A.1. Pluralitas Agama di Indonesia Pluralitas agama merupakan sebuah realita yang wajib digumuli. Berbagai agama besar yang pemeluknya tersebar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1. Gereja Oikumenikal dan Evangelikal. Data statistik keagamaan Kristen Protestan tahun 1992, memperlihatkan bahwa ada sekitar 700 organisasi 1 Kristen

Lebih terperinci

SIKAP JEMAAT DALAM BERIBADAH

SIKAP JEMAAT DALAM BERIBADAH SIKAP JEMAAT DALAM BERIBADAH Ibrani 10:19-25 Tujuan : Agar jemaat mengerti sikap dalam beribadah yang berfokus pada Kristus dan karya- Nya serta bukan pada fenomena lahiriah saja. PENDAHULUAN: Seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kebebasan merupakan hal yang menarik bagi hampir semua orang. Di Indonesia, kebebasan merupakan bagian dari hak setiap individu, oleh karena itu setiap

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama

Lebih terperinci

The State of incarnation : Exaltation

The State of incarnation : Exaltation The State of incarnation : Exaltation (Keadaan Kemuliaan Kristus) Rudi Zalukhu, M.Th BGA : Mat. 28:1-10 Ke: 1 2 3 APA YANG KUBACA? (Observasi: Tokoh, Peristiwa) APA YANG KUDAPAT? (Penafsiran: Pelajaran,

Lebih terperinci

TEOLOGI ABU-ABU (Pluralisme Iman)

TEOLOGI ABU-ABU (Pluralisme Iman) TEOLOGI ABU-ABU (Pluralisme Iman) Oleh: Pdt., M.Th. Prakata: Prof. Joseph Tong, Ph.D. Prakata: Evendy Tobing, M.Div. Diterbitkan oleh: Departemen Literatur YPPII, Malang. Cetakan pertama, 2002. Page 1

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kemajemukan agama di bumi kita adalah sebuah realitas yang semakin jelas terlihat bahkan harus diakui dan dipertimbangkan demi kehidupan bersama. Di dalam kemajemukan

Lebih terperinci

TOPIK 2 = PEMBINAAN REMAJA & PEMUDA

TOPIK 2 = PEMBINAAN REMAJA & PEMUDA TOPIK 2 = PEMBINAAN REMAJA & PEMUDA SUB BIDANG PEMBINAAN WARGA GEREJA SINODE GEREJA KRISTUS YESUS KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yesus atas pimpinan-nya sehingga buku ini dapat diterbitkan. Sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam mempelajari suatu agama, aspek yang pertama dipertimbangkan sekaligus harus dikaji ialah konsep ketuhanannya. Dari konsep ketuhanan, akan diketahui

Lebih terperinci

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM Komisi Kateketik KWI Jakarta 2011 Kurikulum PAK - PTU Kurikulum PAK - PTU 1 4. Iman yang memasyarakat Ajaran Sosial Gereja Daftar Isi Daftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sakramen berasal dari bahasa Latin; Sacramentum yang memiliki arti perbuatan kudus 1. Dalam bidang hukum dan pengadilan Sacramentum biasanya diartikan sebagai barang

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 04Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan GEREJA SESUDAH ZAMAN PARA RASUL (2) Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro,M.M. A. Latar Belakang Dalam kepercayaan Iman Kristen,

Lebih terperinci

Relasi Tuan dan Hamba Eksposisi 1 Ptr. 2:18-20 Ev. Calvin Renata, M.Div.

Relasi Tuan dan Hamba Eksposisi 1 Ptr. 2:18-20 Ev. Calvin Renata, M.Div. Relasi Tuan dan Hamba Eksposisi 1 Ptr. 2:18-20 Ev. Calvin Renata, M.Div. Mulai dari 1 Ptr. 2:11, Petrus berbicara mengenai hal yang praktis yaitu etika bagaimana manusia harus hidup dengan sesamanya. Pertama,

Lebih terperinci

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN Dari Kisah 2 kita tahu bahwa ketika seseorang dibaptis, Tuhan menambahkan dia kepada gereja-nya. Nas lain yang mengajarkan

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN Jenjang : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen. Kelas/Semester : IX / II Bentuk Soal : Pilihan Ganda Jumlah Soal : 50 Kurikulum Acuan : KTSP 1 KISI-KISI PENULISAN ULANGAN SEMESTER GENAP (II) TAHUN

Lebih terperinci

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS ADOPSI PERSEKUTUAN PENDALAMAN AMANAT AGUNG

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS ADOPSI PERSEKUTUAN PENDALAMAN AMANAT AGUNG KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS ADOPSI PERSEKUTUAN PENDALAMAN AMANAT AGUNG Pernahkah Anda melihat betapa sukacitanya sepasang suami istri saat mendapatkan anak mereka yang telah lama hilang?

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sejak manusia pertama (Adam) jatuh ke dalam dosa, seperti dikisahkan pada kitab Kejadian dari Alkitab Perjanjian Lama, maka pintu gerbang dunia terbuka

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Permasalahan Pluralitas, merupakan kata yang tak asing terdengar di era ini. Suatu terminologi yang bukan hanya mencerminkan keadaan melainkan juga tantangan. Pluralitas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjalanan agama Kristen masuk ke Indonesia memang panjang. Ada beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia. Agama Kristen memang bukan agama

Lebih terperinci