PENGANTAR PRINSIP KERJA PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN

dokumen-dokumen yang mirip
INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

KABUPATEN POLEWALI MANDAR

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

Juknis Operasional SPM

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BULUNGAN

REVISI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMD REALISASI TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

B. MATRIKS RENCANA STRATEGIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINJAI TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

KEPUTUSAN. Nomor : 449.1/KEP-III/003 / 03/ 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA DI UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SUSUKAN

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

Akses dan Pelayanan Prima Dalam Rangka Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BARITO UTARAA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN DI KABUPATEN BARITO UTARA

BAB IV PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

HASIL ANALISIS APBD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

PEDOMAN WAWNCARA BAGAIMANA IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI UPT PUSKESMAS HILIDUHO KABUPATEN NIAS TAHUN 2015

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG

KATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2015

PENCAPAIAN SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PERAWATAN RATU AGUNG NOMOR :800/ /PRA/I/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

IINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOALEMO BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 4 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA STRATEGIS TAHUN 2009 S/D 2014 MASYARAKAT JAWA TIMUR MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

D I N A S K E S E H A T A N

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

Standar Ponkesdes 91

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

Tabel Target dan Capaian Kinerja Urusan Kesehatan Tahun No Indikator Target 2015

PP No 38/2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMDA PROVINSI DAN KAB/KOTA PP 65/2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

PEMERTNTAH KOTA PRABUMULIH. I}INAS KE,SEHATAN Kantor Pemerintah Kota Prabumulih Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman Km. 12 Pangkul Pratrumulih TENTANG

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

Transkripsi:

PENGANTAR PRINSIP KERJA PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN Oleh Arsad Rahim Ali, SKM, M.Kes Pemerhati masalah Gizi dan Kesehatan di Propinsi Sulawesi Barat Ditulis dengan tujuan untuk mengantarkan pemahaman prinsip kerja pembangunan kesehatan kabupaten. Dibuat sebagai kerangka pikir bagi para petugas kesehatan yang bekerja di tingkat kabupaten (Dinas Kesehatan Kabupaten) dengan menggunakan indikator yang jelas, terukur dan spesifik, dengan mengabungkan dua konsep, 1) target rencana strategis kesehatan dan 2) capaian kinerja kesehatan Kabupaten. S ebenarnya seorang tenaga kesehatan yang bekerja di tingkat Kabupaten/kota, harus memahami dua hal penting, yaitu ia bekerja dalam periode lima tahunan, dan kemudian terurai dalam kerja tahunan dan oleh karenanya ia harus memahami dua hal prinsip, PERTAMA, Rencana Strategis Kesehatan Kabupaten yang dibuat setiap lima tahun sekali, KEDUA, Pencapaian kinerja tahunan dalam periode lima tahun. Kedua prinsip ini, adalah dasar dalam pembangunan kesehatan setingkat kabupaten/kota. Kedua prinsip ini tidak bisa dilepaskan dari konsep dan ilmu kesehatan, oleh karenanya seseorang yang bekerja dalam bidang pembangunan kesehatan, ia harus mempunyai ilmu kesehatan. Konsep Ilmu kesehatan dalam penerapan dua prinsip tersebut adalah prinsip-prinsip yang terdapat dalam epidemiologi kesehatan, sebagai ibu dari ilmu kesehatan 1 page Prinsip Kerja Pembangunan Kesehatan Kabupaten

masyarakat dan atau konsep dari pembangunan kesehatan setingkat Kabupaten/Kota. Misalnya saja konsep tentang faktor resiko, prognosis dan profilaksis. Faktor resiko adalah besarnya kemungkinan orang sehat mengalami sakit, sedangkan prognosis adalah besarnya kemungkinan orang sakit (bc. Tidak Sehat) mengalami kematian, dan profilaksis adalah upaya-upaya pencegahan adanya faktor resiko (bc, mencegah orang sehat agar tidak sakit) dan faktor prognosis (bc. Mencegah orang sakit agar tidak mati). Untuk memperjelas prinsip kerja pembangunan kesehatan ini, berikut ditulis pengantar prinsip kerja pembangunan kesehatan di kabupaten/kota berdasarkan pengalaman empiris pembuatan rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten dalam tiga periode kepemimpinan Bupati Terpilih. Dan Kemudian di gabungkan dengan pengalaman empiris dalam melaksanakan program dan kegiatan kesehatan di Kabupaten dan Puskesmas, selama tiga periode Kepemimpinan Bupati Terpilih. Dari dua pengalaman empiris ini, penulis kemudian meramunya menjadi Konsep Pembangunan Kesehatan Kabupaten, yang terurai atau dibangun dari dua konsep yaitu konsep Rencana Strategis Kesehatan dan konsep Pencapaian Kinerja Kesehatan Konsep Rencana Strategis Kesehatan yang dimaksud disini adalah konsep perencanaan kesehatan untuk periode 5 tahun, sedangkan Konsep Pencapaian Kinerja Kesehatan yang dimaksud disini adalah konsep capaian kinerja kesehatan yang harus dicapai setiap tahunnya selama periode 5 tahun. Untuk mempermudah konsep pembangunan kesehatan ini, dibuat model konsepnya, seperti yang terurai pada gambar Prinsip kerja dan Hubungan 2 page Prinsip Kerja Pembangunan Kesehatan Kabupaten

Pencapaian Kinerja Kesehatan Rencana Strategi Kesehatan antara Pencapaian Kinerja dan Penetapan Target Renstra Dinas Kesehatan dalam konsep pembangunan kesehatan kabupaten, yang disajikan pada gambar 01 dibawah ini. Gambar 01. Prinsip kerja dan Hubungan antara Pencapaian Kinerja dan Penetapan Target Renstra Dinas Kesehatan dalam konsep pembangunan kesehatan kabupaten VISI MISI Pencapaian Derajat Kesehatan yang setinggi-tingginya yang memungkinkan setiap orang hidup sehat dan lama Target Tujuan dan Sasaran utama Renstra Dinas Kesehatan Peningkatan Status Kesehatan, yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara social dan ekonomis Target Outcome program Renstra Dinas Kesehatan Peningkatan Status Pelayanan Kesehatan yang didasarkan pada pencapaian Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Target output kegiatan Renstra Dinas Kesehatan 3 page Prinsip Kerja Pembangunan Kesehatan Kabupaten

Rencana strategis kesehatan. Rencana strategis (renstra) kesehatan kabupaten, wajib di buat dan diketahui oleh mereka yang bekerja di tingkat kabupaten, visi dan misi yang sudah ada sebagai penjabaran dari visi misi bupati dan wakil bupati terpilih. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka yang bekerja di tingkat kabupaten dengan benar-dan sesuai tahapan pencapaian target-target yang tertuang dalam rencana strategis kesehatan kabupaten. Target Tujuan dan Sasaran utama Renstra, meliputi penetapan tujuan dan sasaran. Tujuan dalam kerangka rencana strategis adalah tingkatan dengan tujuan tertinggi, merupakan hasil akhir dari periode lima tahunan tetapi diluar control program. Sasaran program merupakan rincian atau bagian dari tujuan, bagaimana kita mencapai Tujuan, namun sasaran ini selalunya diluar kontrol program. Tujuan dan sasaran diluar kontrol program karena kegiatan-kegiatan tidak langsung mempengaruhinya tetapi dapat dicapai dengan gabungan beberapa dari program yang satu dengan program yang lainnya. Kontrol antar program ini adalah inti dari pencapain Tujuan dan Sasaran (Goals and Objetives). Dan seorang petugas kesehatan setingkat kabupaten, dituntut bukan saja mengetahui satu program tetapi juga mengetahui program lainnya. Target Outcome program Renstra adalah Hasil spesifik apa yang harus diperoleh sesudah program berakhir. dan Target output kegiatan adalah Kegiatan-kegiatan yang tersusun untuk memperoleh outputs. Outcome program dan ouput kegiatan, merupakan kegiatan yang dapat dikontrol secara langsung. Pemahaman yang baik dan benar akan program dan kegiatan adalah kunci pencapaian target-target outcome dan output. 4 page Prinsip Kerja Pembangunan Kesehatan Kabupaten

Pencapaian Kinerja Kesehatan. Pencapaian kinerja kesehatan adalah uraian rencana pencapaian kinerja yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip ilmu kesehatan yaitu prinsip keadaan sehat, sakit dan mati atau lama hidup. Keadaan sehat berhubungan dengan pelayanan kesehatan (Status pelayanan Kesehatan), keadaan sakit berhubungan dengan pelayanan orang sakit (Status Kesehatan atau kesakitan), dan keadaan mati berhubungan dengan pelayanan pencegahan kematian (Status Derajat Kesehatan). Disusun secara vertical dari bawah keatas, Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Peningkatan Status Pelayanan Kesehatan yang didasarkan pada pencapaian Standar Pelayanan Minimal Kesehatan, disusun setiap tahunnya, yaitu pada awal tahun sebagai sasaran kerja yang harus dicapai selama satu kerja. Ada dua sasaran kerja yaitu 1) Sasaran Populasi misalnya jumlah penduduk, jumlah ibu hamil, ibu bersalin, bayi, anak balita, WUS, PUS, usila dan sasaran populasi lainnya dan 2) Sasaran Sarana dan Prasarana. Misalnya jumlah Posyandu, Pustu, Puskesmas, Tenaga Kesehatan, obat-obatan, Alat Kesehatan dan sasaran sarana dan prasarana kesehatan lainnya. Prinsip kerja dalam menentukan status pelayanan ini adalah mencegah orang sehat agar tidak sakit, Semakin tinggi capaian pelayanan kesehatan sehat, semakin rendah angka kesakitan. 2. Peningkatan Status Kesehatan, yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara social dan ekonomis. Sebagaimana status pelayanan kesehatan, status kesehatan dalam pencapaiannya terlebih dahulu juga dibuat sasaran pencapaiannya yaitu faktor resiko yang langsung dihubungkan dengan populasi yang beresiko (bc. Suspek) 5 page Prinsip Kerja Pembangunan Kesehatan Kabupaten

berdasarkan jumlah penduduk dalam periode satu tahun. Prinsip kerjanya adalah semakin tinggi capaian pelayanan populasi yang beresiko, semakin rendah angka kesakitan. 3. Pencapaian Derajat Kesehatan yang setinggi-tingginya yang memungkinkan setiap orang hidup sehat dan lama, sangat di pengaruhi capaian status pelayanan (kesehatan) dan status kesehatan (kesakitan), capaiannya adalah angka harapan hidup dengan angka-angka yang mempengaruhinya yaitu kematian ibu, bayi dan balita. Yang terpenting dalam pengelolaan capaian kinerja adalah pengelolaan data capain, pola-pola data yang terbentuk untuk melihat kecederungan capaian, naik, turun dan tetap, dan pembuatan rekomendasi keputusan (bc. Kebijaksanaan) dalam menyingkapi naik-turunnya capaian kinerja. Hubungan Rencana strategis kesehatan dan Pencapaian Kinerja Kesehatan Rencana strategis kesehatan adalah rencana strategis yang dibuat secara bertahap, dimulai dari penetapan target tujuan dan sasaran, kemudian dijabarkan dalam penetapan target outcome program dan diuraikan dalam bentuk penetapan target ouput kegiatan, prinsipnya adalah diuraikan secara vertical dari atas ke bawah (top-down). Capaian kinerja kesehatan adalah capaian dari sasaran kinerja yang telah dibuat, melihatnya secara prospektif dari bawah ke atas (down-top) dimulai dari pelayanan kesehatan, pelayanan kesakitan dan pencegahan kematian. Hubungan rencana strategis dan capaian kinerja adalah cara melihat 3 elemen yang terbentuk (bc. Lihat Gambar), secara vertical dan horizontal (logical vertical and logical horizontal) 6 page Prinsip Kerja Pembangunan Kesehatan Kabupaten

berdasarkan indicator yang telah dibuat, baik pada penetapan target pada rencana strategis maupun capaian kinerja yang dibuat setiap tahunnya. Hubungan vertical horizontal Rencana strategis kesehatan dan pencapaian kinerja kesehatan yang dibuat secara bertahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Target Tujuan dan Sasaran utama Renstra Dinas Kesehatan, ini adalah target lima tahun, dan untuk mempermudah pengendaliannya dapat ditargetkan setiap tahunnya, hal ini dimaksudkan untuk melihat, apakah program dan kegiatan yang dilaksanakan benar-benar mengarah pada pencapaian tujuan dan sasaran yang telah dibuat atau ditetapkan dalam rencana strategis kabupaten, analisis yang digunakan biasanya memakai analisis regresi yaitu memasukan data-data capaian lima tahun sebelumnya guna mendapatkan formula target capaian lima berikutnya. Target tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana strategis Kesehatan Kabupaten/kota, dalam penyusunan tidak boleh dipisahkan dari konsep pencapaian kinerja, yaitu secara horizontal seperti yang disajikan dalam gambar yaitu Pencapaian Derajat Kesehatan yang setinggi-tingginya yang memungkinkan setiap orang hidup sehat dan lama. Oleh karena itu target-target yang dicantukan disini adalah targettarget yang berhubungan dengan angka kelangsungan hidup misalnya angka kematian dan lama hidup. 2. Target Outcome program Renstra Dinas Kesehatan, ini adalah target 2-3 tahunan, dan untuk mempermudah pengendaliannya dapat ditargetkan setiap tahunnya. Target Outcome Program adalah target program, bukan target kegiatan artinya penentuan target program didasarkan pada penjabaran target-target kegiatan. Untuk 7 page Prinsip Kerja Pembangunan Kesehatan Kabupaten

mempermudah pemahaman target program ini, dapat dilihat atau dihubungkan secara horizontal pada gambar dengan pencapaian kinerja yaitu diarahkan Peningkatan Status Kesehatan, yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara social dan ekonomis, oleh karena itu target-target yang dicantukan disini adalah target-target yang berhubungan dengan angka-angka kesakitan. 3. Target output kegiatan Renstra Dinas Kesehatan adalah target tahunan dan untuk mempermudah pengendaliannya dapat dibuat target bulanan dan triwulan dalam tahun bersangkutan. Target Output ini biasaya biasa disebutkan juga target standar pelayanan minimal. Setiap kegiatan yang ditetapkan mempunyai standar pelayanan minimal, bila dihubungkan dengan pencapaian kinerja, maka kegiatan yang dilaksanakan diarahkan pada pencapaian status pelayanan kesehatan. Untuk mempermudah pemahaman penetapan target dan capaian kinerja, penulis lampirkan Hubungan antara penetapan Target dalam Rencana strategis Kesehatan dan Pencapaian Kinerja Kesehatan Kabupaten/kota selama periode 5 tahun Kabupaten Polewali Mandar 2014-2017 Kesimpulan Dari Uraian Pengantar prinsip kerja pembangunan kesehatan kabupaten dapat disimpulkan sebagai berikut 1. Target-target pada rencana strategis yang disusun secara vertical (topdown) mulai dari penetapan tujuan dan sasaran, kemudian outcome program dan output kegiatan, harus disesuaikan dengan prinsip-prinsip ilmu kesehatan misalnya Faktor resiko, prognosis dan profilaksis. 8 page Prinsip Kerja Pembangunan Kesehatan Kabupaten

2. Perhitungan pencapaian kinerja sebagai dasar dalam bekerja dimulai dari menetapkan status pelayanan yaitu memberikan pelayanan kepada orang sehat, status kesehatan yaitu memberikan pelayanan kepada mereka dicurigai sakit dan sakit, dan kemudian status kelangsungan hidup 3. Hubungan antara target-target rencana strategis dan pencapaian kinerja adalah Target Tujuan dan Sasaran adalah pencapaian kinerja pada status kelangsungan hidup. Target Outcome adalah pada pencapaian status kesehatan dan Output adalah pada pencapaian status pelayanan kesehatan. Ke tiga elemen tersebut harus di lihat dalam kerangka pikir vertical dan horizontal (logical vertical and logical horizontal 4. Uraian dalam tulisan ini, hanya sebuah pengantar mengenal prinsip pembangunan kesehatan setingkat kabupaten, mengkajinya lebih jauh masih dibutuhkan pemahaman akan program dan kegiatan kesehatan dan prinsip-prinsip dalam ilmu kesehatan misalnya faktor resiko, prognosis dan profilaksis. 9 page Prinsip Kerja Pembangunan Kesehatan Kabupaten

Contoh Hubungan antara penetapan Target dalam Rencana strategis Kesehatan dan Pencapaian Kinerja Kesehatan Kabupaten/kota selama periode 5 tahun** Sasaran Startegis dan Indikator Kinerja Satuan Capain Kinerja Target Kinerja 2014 2015 2016 2017 2018 Metode Perhitungan pencapaian kinerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 I. Peningkatan Status pertumbuhan, perkembangan, perlindungan dan Kelangsungan hidup Menurunnya angka kematian bayi dari 11.37 per 1000 menjadi 6.5 per 1000 kelahairan hidup Menurunkan angka kematian ibu dari 132 per 100.000 menjadi 71 per 100.000 kelahiran hidup Menurunnya prevalensi gizi kurang dan buruk dari 15.32 % menjadi dibawah 7 % Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan dari 60% menjadi 90%; Angka per 1000 KH Angka per 100.000 KH 11.37 per 1000 KH 132 per 100.000 KH Angka Per 100 15.32% 12.00 % II. Peningkatan Status Kesehatan agar masyarakat dapat hidup sehat, produktif secara sosial dan ekonomis Menurunnya prevalensi Tuberculosis dari 215 menjadi 150 per 100.000 penduduk; Angka per 100.000 pddk 215 per 100.000 pddk Menurunnya kasus malaria (Annual Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk; 11.18 10.00 8.82 7.65 6.47 A = Jumlah kematian bayi (0-12) bulan dibagi dengan, B = Jumlah Bayi lahir hidup, dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k=1000 ) ----> A/B x 1000 120 106 94 82 71 A = Jumlah kematian ibu Maternal ( bumil, bulin dan nifas) dibagi dengan, B = Jumlah Bayi lahir hidup, dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k=100.000 ) ----> A/B x 100.000 10.05% 9.00% 8.50 % 7.00% A = Jumlah balita gizi kurang dan gizi buruk indekd (BB/U) dibagi dengan, B = Jumlah seluruh balita (gizi buruk + gizi kurang + gizi baik dan Lebih indesk BB/U) dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k=100 ) ----> A/B x 100 Per 100 60% 90% 90% 90% 90% 90% A = Jumlah bayi mendapat imunisasi lengkap (BCG, HBO, DPT, Polio dan Campak) dibagi dengan, B = Jumlah sasaran bayi dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k=100 ) ----> A/B x 100 Angka per 1.000 pddk 2 per 1.000 pddk 200 195 185 165 150 A = Jumlah Penderita TB Paru Positif dibagi dengan, B = Jumlah Penduduk dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k=100.000 ) ----> A/B x 100.000 1.5 1.3 1 0.9 0.7 A = Jumlah Penderita Kasus Malaria Positif dibagi dengan, B = Jumlah Penduduk dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k=1000 ) ----> A/B x 1000 10 page Prinsip Kerja Pembangunan Kesehatan Kabupaten

1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persentase Desa yang mencapai UCI dari 80% menjadi 90%; Per 100 80% 90% 90% 90% 90% 90% A = Jumlah Desa dengan UCI=80% dibagi dengan, B = Jumlah Desa/kel dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k=100 ) ----> A/B x 100 Menurunya Angka kesakitan DBD dari 10 menjadi 5 per 100.000 penduduk. Menurunya penderita diare dari 389 per 1000 balita menjadi 250 per 1000 balita Menurunya penderita pneumonia dari 50 per 1000 balita menjadi 25 per 1000 balita Meningkatnya penemuan kasuskasus suspek penyakit menular dan tidak menular dari 25 % menjadi 80% Angka per 100.000 pddk Angka per 1000 Balita Angka per 1000 balita III. Meningkatkan Status Pelayanan Kesehatan 10 per 100.000 pddk 389 per 1000 Balita 50 per 1000 balita A. Peningkatnya capaian Standar pelayanan Minimal Kesehatan (SPM Kesehatan) sampai dengan target yang ditetapkan 9 8 7 6 5 A = Jumlah Penderita DBD Positif bagi dengan, B = jumlah penduduk dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k=100.000 ) ----> A/B x 100.000 350 325 300 275 250 A = Jumlah Penderita diare Positif bagi dengan, B = jumlah balita dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k=1000 ) ----> A/B x 1000 50 45 35 30 25 A = Jumlah Penderita Pneumonia Positif bagi dengan, B = jumlah saspek balita penumonia dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k=1000 ) ----> A/B x 1000 Per 100 25% 45% 60% 65% 70% 80% A = Jumlah penderita suspek PM (diare dan Pneumonia) dan PTM (Dm, HP, Strok) yang lacak. Dibagi dengan B = Jumlah keseluruhan saspek PM dan PTM dalam tahun bersangkutan. Di kali konstanta (k=100 ) Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) sampai dengan 95% Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani sampai dengan 80% Per 100 78% 95% 95% 95% 95% 95% A = Jumlah Ibu Hamil dengan pelayanan 1 kali pada tribulan pertama, 1 kali pada triwulan ke 2 dan 2 kali pada triwulan ke 3 dibagi dengan, B = jumlah sasaran ibu hamill dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k=100) ----> A/B x 100 Per 100 61% 80% 80% 80% 80% 80% A = Jumlah Ibu Hamil dengan pelayanan komplikasi kebidanan dibagi dengan, B = 20 % jumlah sasaran ibu hamill dengan komplikasi dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k=100) ----> A/B x 100 11 page Prinsip Kerja Pembangunan Kesehatan Kabupaten

1 2 3 4 5 6 7 8 9 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih sampai dengan 90% Per 100 86% 90% 90% 90% 90% 90% A = Jumlah Ibu Hamil dengan dengan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dibagi dengan, B = jumlah sasaran persalinan dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k=100) ----> A/B x 100 Cakupan pelayanan nifas sampai dengan 90% Cakupan neonatus komplikasi yang ditangani sampai dengan 80% Cakupan kunjungan bayi sampai dengan 90% Cakupan pelayanan anak balita sampai dengan 90% Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan pada keluarga miskin sampai dengan 100% Cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan sampai dengan 100% Cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat sampai dengan 100% Cakupan peserta KB aktif sampai dengan 70% Per 100 85% 90% 90% 90% 90% 90% A = Jumlah Pelayanan ibu nifas dibagi dengan, B = jumlah sasaran ibu nifas dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k=100) ----> A/B x 100 Per 100 44% 80% 80% 80% 80% 80% A = Jumlah neonatus komplikasi yang ditangani dibagi dengan, B = 15 % jumlah sasaran neonatus komplikasi dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k=100) ----> A/B x 100 Per 100 91% 90% 90% 90% 90% 90% A = Jumlah kunjungan bayi dibagi dengan, B = jumlah sasaran bayi dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k=100) ----> A/B x 100 Per 100 50% 90% 90% 90% 90% 90% A = Jumlah Pelayanan Kesehatan anak balita dibagi dengan, B = jumlah sasaran anak balita dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k=100) ----> A/B x 100 Per 100 99% 100% 100% 100% 100% 100% A = Jumlah anak baduta (6-24 bln) dari keluarga miskin yang mendapatkan MP-ASI dibagi dengan, B = jumlah baduta dari keluraga miskin dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k=100) ----> A/B x 100 Per 100 100% 100% 100% 100% 100% 100% A = Jumlah balita dengan gizi buruk yang mendapatkan perawatan dibagi dengan, B = jumlah seluruh balita yang menderita gizi buruk dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k=100) ----> A/B x 100 Per 100 45% 100% 100% 100% 100% 100% A = Jumlah siswa SD kelas 1 yang mendapatkan menjaringan kesehatan dibagi dengan, B = jumlah seluruh siswa SD Kelas dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k=100) ----> A/B x 100 Per 100 50% 70% 70% 70% 70% 70% A = Jumlah Peserta KB Aktif dibagi dengan, B = jumlah seluruh peserta KB aktif dan tidak aktif dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k=100) ----> A/B x 100 12 page Prinsip Kerja Pembangunan Kesehatan Kabupaten

1 2 3 4 5 6 7 8 9 Cakupan pelayanan kesehatan dasar 20 % masyaralat miskin, sampai dengan 100% Per 100 68% 100% 100% 100% 100% 100% A = Jumlah Peserta yang mendapat pelayanan kesehatan dasar dari keluarga miskin dibagi dengan, B = jumlah sasaran 20 % menderita sakit dari masyarakat miskin di kali konstanta (k=100) - ---> A/B x 100 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin sampai dengan 100% Cakupan pelayanan kesehatan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana pelayanan kesehatan sampai dengan 100% Cakupan desa/kelurahan yang mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam, sampai dengan 100% Cakupan desa siaga aktif sampai dengan 80% Cakupan posyandu mandiri sampai dengan 60% Cakupan ODF (Open Defecation Free) sampai dengan 60% B. Pencapaian Standar sarana dan prasarana pelayanan kesehatan sampai dengan yang ditargetkan Rasio tenaga dokter per 2.500 penduduk Per 100 100% 100% 100% 100% 100% 100% A = Jumlah Peserta yang mendapat pelayanan kesehatan rujukan dari keluarga miskin dibagi dengan, B = jumlah sasaran 2 % rujukan dari masyarakat miskin di kali konstanta (k=100) ----> A/B x 100 Per 100 100% 100% 100% 100% 100% 100% A = Jumlah Sarana Fasilitas Kesehatan dengan pelayanan gawat darurat level 1 dibagi dengan, B = jumlah seluruh sarana falitas kesehatan yang ada di kali konstanta (k=100) ----> A/B x 100 Per 100 100% 100% 100% 100% 100% 100% A = Jumlah Desa/Kel yang mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam dibagi dengan, B = jumlah seluruh Desa/Kel yang mengalami KLB di kali konstanta (k=100) ----> A/B x 100 Per 100 62% 80% 80% 80% 80% 80% A = Jumlah Desa/Kel Siaga Aktif dibagi dengan, B = jumlah seluruh Desa/Kel Siaga yang terbentuk di kali konstanta (k=100) ----> A/B x 100 Per 100 25% 30% 45% 50% 60% 65% A = Jumlah Posyandu aktif ( Mandiri dan Purnama) dibagi dengan, B = jumlah seluruh Posyandu yang terbentuk di kali konstanta (k=100) ----> A/B x 100 Per 100 10% 20% 30% 40% 50% 60% A = Jumlah Desa/Kel dengan ODF (Open Defecation Free) dibagi dengan, B = jumlah seluruh Desa/Kel yang ada di kali konstanta (k=100) ----> A/B x 100 Rasio 6.069 4.682 4.682 3.641 3.641 2.341 A = Jumlah tenaga dokter dibagi dengan, B = jumlah penduduk dalam tahun bersangkutan di kali konstanta (k= 2.500) ----> A/B x 2.500 Rasio Poskesdes per desa (1:1) Rasio 1.11 1.08 1.08 1.04 1.01 1.00 A = Jumlah desa dengan Poskesdes dibagi dengan, B = jumlah desa/kel yang ada ----> A/B 13 page Prinsip Kerja Pembangunan Kesehatan Kabupaten

1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Puskesmas Jumlah Puskesmas dengan standar operasional prosedur pelayanan minimal kesehatan, sampai dengan 80% Jumlah Fasilitas Kesehatan yang standar, sampai dengan 80% 4 7 11 1 4 17 A = Jumlah Puskesmas dengan standar operasional prosedur pelayanan minimal kesehatan dari seluruh Puskesmas yang ada Jumlah Faskes 2 6 9 12 16 18 A = Jumlah Fasilitas Kesehatan puskesmas yang standar dari seluruh Puskesmas yang ada **Sumber : Penetapan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar tahun 2016 14 page Prinsip Kerja Pembangunan Kesehatan Kabupaten

Daftar Pustaka 1. Aninomous (2015), Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar 2014-2019. 2. Arsad Rahim Ali, (2010) Pentingnya Logical framework Kerangka Kerja Logis Dalam Penyelenggaraan Program. 3. Peraturan Menteri dalam Negeri No 54 2010 tentang pelaksanaan peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tatacara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah. 4. Arsad Rahim Ali, dkk (2015) Profil DInas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2014 5. Aninomous (2016) Penetapan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar tahun 2016 15 page Prinsip Kerja Pembangunan Kesehatan Kabupaten