BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pengusaha baru yang masuk ke bisnis ritel, baik dalam skala kecil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN UKDW. (tangible) kinerjanya pada dasarnya tidak nyata (intangible) dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk

mengenai strategi bauran pemasaran eceran yakni keragaman produk (product

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis

NIM : B FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Makalah Strategi Bisnis Ritel

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang ini sedang menghadapi persaingan yang semakin tajam dan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB 1 PENDAHULUAN Namun semua itu tidak bisa berjalan dengan lancar. Pada

I. PENDAHULUAN. Aktivitas bisnis ritel adalah aktivitas dimana produsen menjual produk secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB X MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kemampuan melayani kebutuhan konsumen secara memuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi tuntutan konsumen untuk dipuaskan semakin besar.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi kokoh, sejak Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya Negara Indonesia yang dapat dilihat dari segi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin meningkat dan beragam seiring dengan perkembangan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia setiap kali akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perdagangan eceran atau sekarang kerap disebut perdagangan ritel, bahkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU DARI FAKTOR PSIKOGRAFIS KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kegiatan pemasaran harus direncanakan terlebih dahulu sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menerima produk/jasa yang dihasilkan oleh bisnis tersebut. Oleh karenanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

BAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku usaha ritel modern telah memberi warna tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Industri ritel merupakan salah satu industri yang strategis di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. yang lain (Kotler dan Amstrong, 2008:5). Dalam definisi manajerial, banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. bahkan hypermarket, yang menjadi lahan subur pemilik modal asing berebut

I PENDAHULUAN. Indonesia masih memperlihatkan kinerja ekonomi makro nasional yang relatif

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tercatat menempati peringkat ketiga pasar retail terbaik di Asia. Setiap

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk. Kelangsungan usaha eceran sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri pariwisata sebagai bagian dari sektor ekonomi yang merupakan salah satu industri

BAB I PENDAHULUAN UKDW. buka-tutup, mati-hidup dan terus bergulir tanpa henti dengan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan masa kini sedang mengalami persaingan terberat

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Seiring dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin kompetitif seperti sekarang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perdagangan eceran pada pasar moderen di Indonesia mengalami pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ritel modern seperti minimarket daripada pasar tradisional. strategis serta promosi yang menarik minat beli.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis jasa saat ini sudah banyak dijumpai di setiap kota

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemen di masing-masing perusahaan juga dituntut agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional, terutama dalam aspek-aspek seperti: peningkatan

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ritel, juga disebabkan oleh semakin banyaknya bisnis ritel luar negeri

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. modern semakin meningkat. "Perkembangan itu sejalan dengan tumbuhnya Mall

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang tepat, agar dapat menjual produk dan produk tersebut disukai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kotler dan Keller (2009:5) Pemasaran (marketing) adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. tersaingi atau bahkan tergeser oleh adanya bisnis eceran modern atau biasa disebut

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ritel modern sendiri yang baru lahir (Utami, 2006:4).Meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Keberadaan perusahaan ritel yang bermunculan di dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. besar tetapi perusahaan kecil atau perusahaan pemula juga menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain menjadi semakin ketat. Terbukti dengan adanya peningkatan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Amir (2011) kepuasan konsumen didefinisikan sejauh mana manfaat sebuah

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. permintaan barang kehidupan sehari-hari. akan kenyamanan berbelanja, kepraktisan dan penghematan waktu.

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

PENGANTAR ADMINISTRASI BISNIS: Pemasaran

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan karena memiliki peran untuk memberikan keuntungan finansial yang terusmenerus atau keuntungan jangka panjang bagi perusahaan, serta perilaku positif terhadap perusahaan. Pelanggan yang loyal adalah orang yang melakukan pembelian berulang secara teratur, membeli antar lini produk dan jasa, mereferensikan kepada orang lain, dan menunjukkan kekebalan terhadap tarikan pesaing (Griffin, 2003:31). Oleh karena itu loyalitas pelanggan sangat bermanfaat bagi perusahaan agar mampu bertahan ditengah persaingan bisnis yang sangat ketat, terutama bisnis ritel. Pelanggan yang loyal tentu tidak mudah untuk didapatkan perusahaan, terlebih ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat sangat penting bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggannya, faktor lain yang perlu menjadi pertimbangan bagi perusahaan yaitu perlu biaya yang besar untuk mendapatkan pelanggan baru,. Satu hal yang menjadi pertimbangan utama perusahaan dalam mempertahankan pelanggannya, yakni semakin mahalnya biaya perolehan pelanggan baru dalam suatu kompetisi yang semakin ketat (Nelson dan Chan, 2004). Persaingan bisnis ritel yang semakin ketat dapat tergambar dari pertumbuhan bisnis tersebut yang semakin pesat. Dalam enam tahun terakhir, 1

2 dari tahun 2007-2011, jumlah gerai ritel modern di Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata 17,5% per tahun. Pada 2007, jumlah usaha ritel di Indonesia masih sebanyak 10.365 gerai, kemudian pada tahun 2011 mencapai 18.152 gerai tersebar hampir diseluruh kota di Indonesia (www.marketing.co.id, 2 Januari 2015). Dengan banyaknya jumlah gerai pada saat ini, secara sederhana dapat dikatakan bahwa semakin banyaknya pilihan bagi konsumen sehingga semakin mudah untuk berganti ritel yang disukai, terlebih perilaku penduduk di Indonesia yang mulai bergeser dari berbelanja di pasar tradisional ke ritel modern, oleh karena itu ritel tradisional harus mampu mempertahankan pelanggannya agar perusahaan bisa bertahan. Loyalitas pelanggan yang menjadi faktor penting bagi perusahaan tidak bisa tercipta begitu saja, perusahaan harus merancang cara terlebih dahulu agar loyalitas pelanggan dapat terbentuk. Salahsatu cara yang menjadi faktor terbentuknya loyalitas pelanggan yaitu dengan memberikan atau menciptakan kepuasan terhadap pelanggan. Pelanggan yang merasa puas terhadap produk atau perusahaan tertentu cenderung akan melakukan pembelian berulangulang, sehingga pada kurun waktu tertentu pelanggan tersebut akan membeli secara terus-menerus dan loyal. Tjiptono (2005) mengatakan bahwa kepuasan konsumen merupakan pengukuran gap antara harapan dengan kenyataan yang konsumen terima atau rasakan. Jika yang diterima oleh konsumen sesuai dengan harapan atau melebihi harapan, maka pelanggan akan merasa puas atau sangat puas. Namun, jika tidak sesuai dengan harapan, pelanggan akan merasa tidak puas.

3 Jika pelanggan puas, mereka cenderung kembali bertransaksi dan menjadi lebih loyal. Kepuasan pelanggan memiliki berbagai manfaat yang hampir sama dengan loyalitas pelanggan dalam kontribusinya terhadap perusahaan. Manfaatmanfaat tersebut meliputi: kepuasan pelanggan berpotensi menjadi sumber pendapatan masa depan, menekan volatisitas dan resiko berkenaan dengan prediksi aliran kas masa depan, meningkatkan toleransi harga, rekomendasi getok tular positif, pelanggan cenderung reseptif terhadap produk baru yang ditawarkan oleh perusahaan, mitra bisnis, dan saluran distribusi (Tjiptono, 2011). Rangsangan yang berupa bauran pemasaran (marketing mix) merupakan variabel-variabel yang dapat diawasi oleh perusahaan, yang disusun untuk memuaskan kelompok yang ditarget. Bauran pemasaran yang biasa dijumpai terdiri atas suatu produk, ditawarkan pada harga tertentu, dengan jenis promosi untuk memberitahu calon pelanggan mengenai produk tersebut, dan suatu cara untuk mencapai tempat pelanggan (Cannon, Perreault Jr, dan McCarthy, 2008:40). Susunan variabel itulah yang biasa disebut dengan 4P (product, price, place, promotion), para perusahaan retail biasa menggabungkan unsur-unsur bauran pemasaran untuk menciptakan kepuasan terhadap pelanggan, sehingga diharapkan dapat terbentuk pelanggan yang loyal. Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan seseorang. Produk yang dijual

4 perusahaan ritel dalam gerainya disebut barang dagangan yang merupakan kegiatan pengadaan barang yang sesuai dengan bisnis yang dijalani (Ma ruf, 2006:135). Dalam upaya memberikan kepuasan terhadap pelanggan, penting bagi perusahaan untuk memperhatikan kualitas produk, tampilan produk, dan variasi produk. Harga merupakan faktor yang sangat penting karena menentukan keuntungan dan kelangsungan hidup perusahaan. Penentuan harga memiliki dampak pada penyesuaian strategi pemasaran yang diambil. Elastisitas harga dari suatu produk juga akan mempengaruhi permintaan dan penjualan (Lovelock C, Wirtz J, dan Mussry J, 2010). Banyak konsumen yang sangat peka terhadap harga, hanya karena harga seorang konsumen bisa tidak jadi membeli, berpindah produk atau tempat membeli, serta ketidakpuasan terhadap produk atau perusahaan. Hal tersebut dikarenakan harga memang menjadi perhatian khusus bagi para konsumen. Selain produk dan harga, tempat atau lokasi gerai sangat penting dalam bauran pemasaran. Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan dengan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama, oleh pramuniaga yang sama banyak dan terampil, dan sama-sama memiliki setting dan ambience yang bagus (Ma ruf: 2006:115). Lokasi yang strategis, mudah dijangkau, suasana yang nyaman, lokasi yang mudah dilihat atau tidak tersembunyi, dan tempat parkir luas merupakan faktor-faktor penting bagi perusahaan dalam rangka mencapai keberhasilan.

5 Begitu juga dengan promosi yang merupakan faktor penting dalam bauran pemasaran, hal tersebut dikarenakan promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 2008:219). Kosumen cenderung akan tertarik dengan perusahaan yang melakukan kegiatan promosi yang baik melalui periklanan, personal selling, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan direct marketing, faktor-faktor itulah yang harus diperhatikan perusahaan sebagai dasar pertimbangan agar konsumen kenal dan mebeli terhadap produk atau perusahaan, kemudian diharapkan mau membeli secara terus-menerus dan loyal. Pada penelitian yang dilakukan oleh Semuel (2006) dengan judul Ekspektasi Pelanggan dan Aplikasi Bauran Pemasaran terhadap Loyalitas Toko Modern dengan kepuasan Pelanggan sebagai Intervening, membuktikan bahwa ekspektasi pelanggan terhadap terhadap produk dan jasa yang ditawarkan toko modern mempunyai pengaruh langsung secara negatif terhadap loyalitas pelanggan. Sedangkan aplikasi bauran pemasaran berpengaruh positif terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan pada toko modern. Walaupun kedua variabel bebas, yaitu ekspektasi pelanggan dan bauran pemasaran mempengaruhi loyalitas pelanggan, namun variabel pengaruh yang lebih dominan. Kemudian kepuasan pelanggan dapat menjadi

6 intervening positif antara ekspektasi pelanggan dan aplikasi bauran pemasaran terhadap loyalitas toko. Toko Kurnia Usaha merupakan salahsatu ritel tradisional di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Ditengah semakin pesatnya pertumbuhan ritel modern, Toko Kurnia Usaha yang menjual berbagai kebutuhan pokok berupa sembako dalam skala grosir dan eceran masih bertahan dengan konsep tradisional, hal tersebut disesuaian oleh perusahaan dengan kondisi sosial budaya masyarakat disana yang dianggap masih banyak yang berminat dengan ritel tradisional. Toko Kurnia Usaha ini memiliki target penjualan yang harus dipenuhi setiap bulannya. Apabila dalam pelaksanaannya mengalami kegagalan dalam pemenuhan target kemungkinan perusahaan akan mengalami kerugian, hal tersebut dikarenakan biaya operasional perusahaan yang tinggi. Oleh karena itu perusahaan menerapkan strategi bauran pemasaran dalam kegiatan usahanya, selain target penjualan secara global, perusahaan juga menetapkan target penjualan pada salahsatu produknya, produk yang menjadi perhatian khusus adalah Beras Cap Mangga Hijau, produk ini menjadi perhatian khusus karena dapat memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan untuk pemenuhan biaya operasional yang tinggi agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Pada hasil wawancara terhadap pemilik toko, penentuan target penjualan beras Cap Mangga Hijau setiap bulannya berbeda-beda, hal tersebut dikarenakan adanya prediksi terlebih dahulu oleh pemilik toko terhadap hari-

7 hari atau bulan-bulan tertentu, serta berdasarkan pengalaman penjualan pada tahun sebelum penentuan target, karena menurutnya ketika ada hari besar kecenderungan untuk meningkatkan penjualan semakin besar. Pencapaian target penjualan Beras Cap Mangga Hijau akan dijelaskan pada tabel 1.1 dan 1.2 Tabel 1.1 Data Capaian Penjualan Beras Cap Mangga hijau di Toko Kurnia Usaha Dampit pada tahun 2013 Bulan Target Realisasi Januari 45.000 kg 45.325 kg Februari 45.000 kg 45.875 kg Maret 45.000 kg 51.050 kg April 50.000 kg 51.525 kg Mei 55.000 kg 56.250 kg Juni 60.000 kg 64.075 kg Juli 70.000 kg 75.150 kg Agustus 85.000 kg 92.275 kg September 80.000 kg 89.650 kg Oktober 50.000 kg 64.325 kg November 45.000 kg 50.925 kg Desember 45.000 kg 48.450 kg Jumlah 675.000 kg 734.875 kg Sumber: Toko Kurnia Usaha Tabel 1.2 Data Capaian Penjualan Beras Cap Mangga hijau di Toko Kurnia Usaha Dampit pada tahun 2014 Bulan Target Realisasi Januari 45.000 kg 43.900 kg Februari 45.000 kg 46.075 kg Maret 45.000 kg 37.050 kg April 50.000 kg 50.325 kg Mei 55.000 kg 51.400 kg Juni 60.000 kg 51.175 kg Juli 70.000 kg 71.025 kg Agustus 85.000 kg 88.775 kg September 80.000 kg 87.025 kg Oktober 50.000 kg 65.400 kg November 45.000 kg 51.600 kg Desember 45.000 kg 38.200 kg Jumlah 675.000 kg 681.950 kg

8 Berdasarkan tabel diatas menjelaskan tentang pencapaian target yang telah ditentukan pemilik toko, data diatas menjelaskan bahwa selalu terpenuhinya target penjualan setiap bulannya pada tahun 2013 dengan total penjualan pada tahun tersebut sebesar 734.875 kg. Sedangkan pada tahun 2014 total penjualannya turun menjadi 681.950 kg, dari 12 target yang ditentukan pada tahun 2014 ada 5 target yang tidak terpenuhi, yaitu pada bulan januari, maret, mei, juni dan desember. Dengan kondisi penjualan pada tahun 2013 dapat dikatakan bahwa aplikasi bauran pemasaran yang diterapkan oleh Toko Kurnia Usaha terhadap Beras Cap Mangga Hijau sudah cukup baik karena bisa membentuk pelanggan yang membeli secara terus menerus sehingga terbentuk pelanggan loyal yang mampu memenuhi target yang telah ditentukan toko. Pada tahun 2014 terjadi penurunan penjualan sebesar 9,3% dari total penjualan tahun sebelumnya yang bisa dikatakan ada indikasi pelanggan mulai berpindah ke produk lain atau ke toko lain sehingga penjualan menurun, hal tersebut dapat disebabkan karena pihak toko kurang menerapkan bauran pemasaran dengan baik dan benar pada tahun tersebut sehingga penjualan yang diharapkan meningkat tidak terpenuhi. Oleh karena itu pemilik atau pengelola harus merumuskan atau merencanakan strategi yang akan digunakan untuk membentuk pelanggan yang lebih loyal sehingga dapat meningkatkan penjualan, yaitu salahsatunya dengan kebijakan strategi bauran pemasaran, melalui kepuasan pelanggan terlebih dahulu.

9 Toko Kurnia Usaha menerapkan bauran pemasaran terhadap Beras Cap Mangga Hijau karena produk ini sangat potensial, disamping mampu mendapat keuntungan yang tinggi dari Beras Cap Mangga Hijau, produk beras juga merupakan kebutuhan pokok yang memiliki frekuensi pembelian tinggi, dan dibutuhkan dalam waktu yang rutin oleh konsumen, stategi produk yang diterapkan toko yaitu dengan menjaga kualitas beras yang baik terhadap konsumen dengan pasar sasaran yang sudah ditentukan, memberikan jaminan jika barang yang sudah dibeli tidak sesuai dengan harapan maka barang dapat ditukar atau dikembalikan, kemudian toko juga menyediakan variasi produk Beras Cap Mangga Hijau dari penggolongan kemasan yang berbeda-beda. Selain strategi produk, Toko Kurnia Usaha menerapkan strategi harga terhadap produk beras Cap Mangga Hijau secara berhati-hati, karena harga merupakan hal yang sangat penting dalam penjualan. Beras Cap Mangga hijau ini dipatok dengan harga yang terjangkau oleh toko, artinya terjangkau yaitu produk ini dijual dengan harga yang sesuai dengan target yang telah ditentukan. Kemudian harga mampu bersaing dengan produk pesaing, artinya harga Beras Cap Mangga Hijau dipatok sesuai atau bisa lebih rendah dengan produk beras cap lain dengan kualitas yang setara. Toko Kurnia Usaha juga memberikan diskon pada konsumen tertentu dengan jumlah pembelian tertentu, serta memberikan variasi pembayaran dalam bentuk tunai atau kredit. Tempat atau lokasi Toko Kurnia Usaha terletak didepan pasar kaki lima Dampit, bisa dikatakan strategis karena tepat berada ditempat keramaian atau ditempat orang mencari pemenuhan kebutuhannya, toko juga menyediakan

10 tempat duduk dan kipas angin bagi konsumen yang diharapkan memberi rasa nyaman ketika berbelanja di ritel tradisional, toko juga menyediakan tempat parkir yang luas bagi mobil dan sepeda motor dan tidak ditarik biaya parkir, serta lokasi toko yang mudah dilihat atau mudah dicari.. Strategi promosi yang diterapkan Toko Kurnia Usaha yaitu dengan memberikan sampel produk Beras Cap Mangga Hijau bagi konsumen yang menginginkannya, kemudian adanya sales yang bertujuan untuk mengkomunikasikan Beras Cap Mangga Hijau terhadap konsumen, serta promosi yang dilakukan perusahaan melalui spanduk. Faktor-faktor dari bauran pemasaran itulah yang diterapkan Toko Kurnia Usaha terhadap produk unggulannya yaitu Beras Cap Mangga Hijau yang diharapkan timbul kepuasan ketika membeli, sehingga diharapkan mampu menjadi pelanggan yang loyal terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Toko Kurnia Usaha bukan satu-satunya toko yang menjual produk Beras Cap Mangga Hijau secara grosir dan eceran di sekitar pasar Dampit, data yang didapat oleh peneliti dari supplier Beras Cap Mangga Hijau, yaitu penggilingan padi UD. Putra Usaha menjelaskan bahwa supply Beras Cap Mangga Hijau ditujukan untuk empat toko di wilayah Dampit saja dengan volume pengambilan yang berbeda tiap tahunnya. Keempat toko yang menjual Beras Cap Mangga hijau beserta volume penjualannya masing-masing akan dijelaskan pada tabel 1.3.

11 Tabel 1.3 Data supply beras Cap Mangga Hijau yang dilakukan oleh UD Putra Usaha terhadap 4 toko Di Kecamatan Dampit pada tahun 2013 dan 2014 Nama Toko Pengambilan beras pada tahun 2013 Pengambilan beras pada tahun 2014 Toko Kurnia Usaha 735.300 kg 715.275 kg Toko Putra Usaha 650.575 kg 660.900 kg Citra Swalayan 190.400 kg 167.700 kg Toko Prangas Raya 125.300 kg 125.775 kg Sumber: UD. Penggilingan padi Putra Usaha Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan terbesar yaitu dari Toko Kurnia Usaha, secara sederhana dapat juga disimpulkan bahwa penjualan Beras Cap Mangga Hijau merupakan yang terbesar dibandingkan toko lain pada tahun 2013 dan tahun 2014. Hal tersebut juga mengindikasikan bahwa Toko Kurnia Usaha paling banyak memiliki pelanggan yang loyal terhadap Beras Cap Mangga Hijau. Berdasarkan gambaran yang dikemukakan diatas maka Toko Kurnia Usaha dipandang sangat representatif untuk dijadikan sebagai objek penelitian dengan mengkhususkan pada Beras Cap Mangga Hijau. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk memperoleh gambaran mengenai strategi bauran pemasaran yang diterapkan oleh Toko Kurnia Usaha Dampit terhadap kepuasan pelanggan, serta pengaruhnya terhadap loyalitas pelanggan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah ada pengaruh positif dari strategi perusahaan dengan fenomena yang terjadi dengan melakukan penelitian yang mengambil judul Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Loyalitas Pelanggan

12 melalui Kepuasan Pelanggan (Studi pada pelanggan Beras Cap Mangga Hijau di Toko Kurnia Usaha). B. Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, tempat, dan promosi berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas pelanggan Beras Cap Mangga Hijau di Toko Kurnia Usaha? 2. Apakah bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, tempat, dan promosi berpengaruh secara simultan terhadap loyalitas pelanggan Beras Cap Mangga Hijau di Toko Kurnia Usaha? 3. Apakah bauran pemasaran yang diterapkan perusahaan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kepuasan pelanggan Beras Cap Mangga Hijau di Toko Kurnia Usaha? 4. Apakah kepuasan pelanggan berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan Beras Cap Mangga Hijau di Toko kurnia Usaha? 5. Apakah strategi bauran pemasaran yang diterapkan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan Beras Cap Mangga Hijau di Toko Kurnia Usaha?

13 C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk menguji berpengaruh secara parsial dari bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, tempat, dan promosi terhadap loyalitas pelanggan Beras Cap Mangga Hijau di Toko Kurnia Usaha. 2. Untuk menguji pengaruh secara simultan dari bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, tempat, dan promosi terhadap loyalitas pelanggan Beras Cap Mangga Hijau di Toko Kurnia Usaha. 3. Untuk menguji pengaruh signifikan secara simultan strategi bauran pemasaran yang diterapkan perusahaan terhadap kepuasan pelanggan Beras Cap Mangga Hijau di Toko Kurnia Usaha. 4. Untuk menguji pengaruh kepuasan secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan Beras Cap Mangga Hijau di Toko Kurnia Usaha. 5. Untuk menguji pengaruh strategi bauran pemasaran terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan Beras Cap Mangga Hijau di Toko Kurnia Usaha. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi positif untuk perusahaan agar bisa mempertahankan pelanggan yang loyal melalui

14 kepuasan dengan melakukan strategi bauran pemasaran, serta dapat melakukan strategi yang sama untuk produk lain. 2. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi penelitian lebih lanjut dalam bidang manajemen pemasaran khususnya.