GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH Sambutan/Arahan Gubernur Kalimantan Tengah Pada Acara Pembukaan Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) Pelaksanaan Rencana Pembangunan Triwulan II Tahun 2015 dan High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi Kalimantan Tengah Palangka Raya, 14 Juli 2015
Assalamu alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua, Syalom Om Swatiastu Yang terhormat, - Saudara Ketua DPRD dan Ketua-ketua Komisi DPRD Provinsi Kalimantan Tengah; - Saudara-saudara Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah; - Saudara Ketua Pengadilan Tinggi Provinsi Kalimantan Tengah; - Saudara Wakil Gubernur Kalimantan Tengah; - Saudara Bupati/Walikota Se-Kalimantan Tengah; - Saudara Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah; - Para Asisten Sekda dan Staf Ahli Gubernur Kalimantan Tengah; 1
- Kepala BPK Perwakilan Palangka Raya; - Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah; - Kepala Kantor Wilayah/Kepala Badan/ Dinas/Unit Satuan Kerja Provinsi dan Kabupaten/Kota se-kalimantan Tengah; - Bapak/Ibu dan hadirin undangan yang berbahagia Terlebih dahulu, marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-nya, kita dapat menghadiri acara Pembukaan Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) Pelaksanaan Rencana Pembangunan Triwulan II Tahun 2015, dalam keadaan sehat wal afiat. Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenankan Saya atas nama pribadi dan pemerintah menyampaikan ucapan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa bagi Umat Muslim dan selamat menyambut Hari Raya Idul Fitri 1436 H 2
mohon maaf lahir dan bathin, semoga amal dan ibadah kita di terima Tuhan Yang Maha Kuasa. Hadirin undangan yang berbahagia, Rapat koordinasi pengendalian yang kita lakukan saat ini mempunyai arti penting dan strategis; Pertama, mengoptimalkan pelaksanaan koordinasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam penyusunan, pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan daerah yang didukung dengan pendanaan yang memadai dan tersedianya data dan informasi tentang hasil pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan tahunan daerah untuk perumusan kebijakan selanjutnya. Kedua, mengefektifkan fasilitasi dan mekanisme pelaporan hasil pengendalian dan evaluasi secara internal dan berjenjang mulai dari kabupaten/kota, provinsi dan pusat khususnya dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan nasional dan daerah yang ditetapkan dalam RPJMN dan RPJMD. 3
Dengan tersedianya data dan informasi tentang hasil pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan tahunan daerah, kita bersama-sama dapat melihat sejauh mana pencapaian pelaksanaan rencana pembangunan tahun anggaran 2015 sampai dengan triwulan II Tahun 2015 beserta kendala-kendala yang dihadapi serta untuk mengevaluasi upaya-upaya yang telah dan akan kita laksanakan untuk mempercepat penyerapan anggaran, baik yang bersumber dari APBN maupun APBD. Dari hasil evaluasi tahun sebelumnya, beberapa permasalahan dalam pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Belum optimalnya koordinasi Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam penyusunan, pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan daerah yang didukung dengan pendanaan yang memadai; 2. Belum efektifnya fasilitasi dan mekanisme pelaporan hasil pengendalian dan evaluasi secara internal dan 4
berjenjang mulai dari kabupaten/kota, provinsi dan pusat, khususnya dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RPJMD tahun 2010-2015; 3. Belum adanya kesamaan persepsi dalam memahami tahapan dan tatacara pengendalian dan evaluasi oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Hadirin undangan yang saya hormati, Melihat beberapa permasalahan tersebut, Saya ingin mengingatkan agar kita bisa lebih fokus pada program/kegiatan untuk pencapaian target RPJMD pada tahun 2015 ini, di mana kita juga berkewajiban untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam MDGs (Millenium Development Goals) mengingat waktu untuk memenuhi target tersebut kurang dari 6 bulan, beberapa target telah dicapai oleh Provinsi Kalimantan Tengah, akan tetapi beberapa target masih harus menjadi perhatian serius 5
kita bersama untuk mencapainya karena masih jauh dari target MDGs yang ditetapkan. Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian MDGs (RAD-MDGs) Provinsi Kalimantan Tengah telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 40 Tahun 2011. Berdasarkan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan, beberapa program/kegiatan yang telah direncanakan dalam RAD tersebut belum terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, Saya minta agar Kepala SKPD Provinsi dan Kepala Instansi Vertikal untuk mengawal program/kegiatan yang telah direncanakan sampai dengan tahun 2015 yang termuat dalam Rencana Aksi Daerah (RAD) Millenium Development Goals (MDGs) Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2011-2015 dan program/kegiatan pendukung lainnya, termasuk kegiatan yang didanai dari CSR BUMN pada tahun anggaran 2015 dan seterusnya serta melaporkannya kepada kami, setiap SKPD/unit satuan kerja dapat melaksanakan semua program/kegiatan dengan penuh rasa tanggung jawab, bersungguh-sungguh dengan senantiasa memegang teguh prinsip kehati-hatian, 6
transparansi dan akuntabilitas dan kepada Kabupaten/Kota sangat diharapkan upaya akselerasi pembangunan secara bersama-sama karena bila pembangunan di tingkat Kabupaten/Kota tidak maju secara bersama-sama, maka akumulasi hasil pembangunan di tingkat provinsi tidak akan maksimal. Upaya-upaya yang akan kita lakukan antara lain adalah dengan mensinergikan semua program-program dari Pusat dan Daerah disamping sinergitas antar sektor pembangunan yang ada termasuk upaya-upaya percepatan penyerapan dana pembangunan. Dengan semakin tingginya sinergi dan harmonisasi antara pemerintah pusat dan daerah serta dengan sektor swasta dan masyarakat, maka pada TA 2015 ini diyakini perekonomian Kalimantan Tengah akan menunjukkan kinerja yang semakin baik. Hadirin undangan yang berbahagia, Sebagaimana kita ketahui bersama, tahun 2015 merupakan tahun terakhir dari pelaksanaan RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010-2015, yang merupakan 7
RPJMD kedua dari tahapan RPJPD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005-2025. Dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah terdapat target indikator kinerja yang harus dicapai yakni antara lain pertumbuhan ekonomi, angka kemiskinan, pengangguran, inflasi dan IPM, dan lain-lain. Target kinerja sampai dengan periode akhir RPJMD (Tahun 2015) untuk angka kemiskinan sebesar 2%, pengangguran 2%, pertumbuhan ekonomi 7,5%, inflasi 2,5% dan target peringkat IPM adalah rangking ke-5 secara nasional. Laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi adalah dua indikator kinerja pembangunan yang sangat penting dan strategis, disamping indikator kinerja pembangunan lainnya. Terkait dengan dua indikator tersebut,untuk tahun 2016 saya mengusulkan kiranya target indikator kinerja sesuai RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2010-2015, khususnya tahun 2015 dapat dijadikan rujukan, yakni laju inflasi sebesar 2,5% dan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 7,5%. Hal ini saya usulkan mengingat kita telah memiliki sistem, kelembagaan serta aparatur pelaksana yang handal dan 8
komitmen yang kuat dari pimpinan. Diakui bahwa capaian inflasi pada tahun 2014 belum memenuhi target RPJMD yakni 3,5%, namun capaian inflasi sebesar 7,07% merupakan hasil optimal dan tercatat sebagai terendah ke-4 nasional (Nasional 8,36%). Hal ini disebabkan beberapa faktor yang tidak diprediksi sebelumnya, yakni kenaikan BBM, kenaikan tarif dasar listrik, Elnino pada Agustus, September, Oktober 2014 dan lain-lain. Kami yakin dengan kerja keras, kerja ikhlas dan kerja cerdas disertai penerapan sistem pengendalian inflasi yang cermat dan akurat, angka inflasi sebesar 2,5% bukanlah angka yang mustahil dicapai pada tahun 2016 yang akan datang. Hadirin undangan yang Saya hormati, Pada tahun 2015 ini kita telah melakukan langkah percepatan penyerapan APBD dimana Pemerintah Provinsi telah menginventarisir program/kegiatan yang didanai dari APBD Provinsi, khususnya yang merupakan belanja modal dan barang/jasa, untuk dilakukan percepatan pelaksanaan 9
pengadaan barang/jasa melalui percepatan pelaksanaan pelelangan sehingga masyarakat dapat segera memanfaatkan dan menikmatinya. Selain itu juga diharapkan pekerjaan yang dilaksanakan akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat, sehingga dapat mengurangi pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Program/kegiatan yang kita laksanakan tahun ini juga mendukung pencapaian target nasional berdasarkan RPJMN 2015-2019 dengan nawacitanya. Berkenaan dengan capaian realisasi keuangan dan fisik untuk APBD Provinsi, Saya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh Kepala Dinas/Badan atas kerja kerasnya dalam pencapaian target pada triwulan II ini, dan Saya harapkan pada triwulan III nanti target yang telah ditetapkan dapat tercapai. Pentingnya disiplin waktu pelaksanaan menjamin pelaksanaan anggaran lebih optimal dengan kualitas yang lebih baik. Permasalahan penyerapan anggaran disebabkan oleh berbagai aspek, baik struktural, 10
institusional maupun kultural, dimana percepatannya perlu dibarengi dengan perbaikan tata kelola belanja daerah, sehingga perlu adanya perbaikan dalam berbagai aspek seperti regulasi, kelembagaan serta inovasi agar masalah dalam penyerapan belanja dapat teratasi secara bertahap oleh pemerintah. Untuk mengoptimalkan tingkat realisasi penyerapan anggaran pada dinas/badan/satuan kerja, pemerintah telah dan akan mengambil langkah strategis melalui berbagai pendekatan fleksibilitas maupun mengurangi jalur birokrasi. Langkah tersebut antara lain membentuk Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA) (dahulu TEPPA). Tim TEPRA ini, Saya harapkan dapat bekerja secara optimal dalam melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap realisasi penyerapan anggaran terutama terhadap proses pengadaan barang/jasa pada belanja barang/jasa dan modal yang memberikan dampak signifikan yaitu kegiatan strategis dengan nilai 200 juta, sehingga anggaran yang telah diberikan dapat berdampak lebih terhadap perekonomian 11
khususnya sektor riil dan fungsi distribusi belanja terus ditingkatkan melalui perbaikan kebijakan belanja yang difokuskan kepada masyarakat miskin seperti subsidi dan bantuan sosial, di samping juga untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan pembangunan sarana prasarana yang dibutuhkan dan dapat dinikmati lebih cepat oleh masyarakat. Selanjutnya untuk pelaksanaan program/kegiatan yang berkenaan dengan dana APBN baik itu dana dekonsentrasi, tugas pembantuan, dana alokasi khusus dan urusan bersama yang masih di bawah target, Saya minta agar dilakukan percepatan dan koordinasi dengan masing-masing Kementerian/Lembaga, khusus untuk DIPA yang sampai saat ini masih belum diterima oleh masing-masing Satuan Kerja termasuk revisi DIPA yang sampai saat ini belum terbit, Saya minta bantuan dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara untuk dapat membantu dalam proses tersebut. 12
Hadirin undangan yang berbahagia, Khusus berkenaan dengan pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2015 yang diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 241/PMK.07/2015 dan DAK tambahan sebagaimana Peraturan Menteri Keuangan No.92/PMK.07/2015, terkait dengan optimalisasi (dana sisa tender), bahwa daerah penerima DAK dapat melakukan optimalisasi penggunaan DAK/DAK Tambahan dengan melakukan perencanaan dan penganggaran kembali kegiatan DAK/DAK Tambahan dalam APBD tahun anggaran berjalan pada bidang yang sama dan sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan. Dalam hal pada akhir tahun anggaran 2015 terdapat dana sisa DAK tahun 2015 yang output kegiatannya belum tercapai, maka sisa DAK tersebut akan diperhitungkan dalam penyaluran DAU dan Dana Bagi Hasil tahun berikutnya (2016), sedangkan untuk DAK Tambahan tahun 2015 dapat dianggarkan kembali pada tahun anggaran 2016 pada bidang yang sama untuk menyelesaikan output yang belum tercapai 13
tersebut dan jika masih terdapat sisa DAK Tambahan sampai dengan tahun anggaran 2016 berakhir, sisa DAK tersebut akan diperhitungkan terhadap penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) dan atau Dana Bagi Hasil (DBH) pada tahun anggaran berikutnya (2017). Untuk sisa DAK Tambahan yang output kegiatannya sudah tercapai, maka sisa DAK tersebut dapat digunakan untuk mendanai kegiatan DAK di bidang yang sama atau untuk mendanai kegiatan DAK di bidang tertentu pada tahun anggaran 2016. Berkenaan dengan hal tersebut diatas, maka Saya ingatkan kembali kepada Bupati/Walikota dan Kepala Dinas/Badan yang mengelola dana alokasi khusus tahun anggaran 2015 dan DAK tambahan tahun 2015 ini, agar benar-benar memperhatikan output dari pelaksanaan kegiatan tersebut sehingga dapat tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. 14
Hadirin undangan yang saya hormati, Pada beberapa waktu yang lalu Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap laporan keuangan Pemerintah Provinsi untuk tahun 2014 yang lalu. Tahun 2015 kita harapkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tersebut tetap dapat kita pertahankan, untuk itu perbaikan dan peningkatan pengelolaan serta pelaporan keuangan harus tetap dan terus kita laksanakan. Opini WTP tersebut sudah menjadi tekad kita bersama, untuk itu Saya perintahkan kepada semua Kepala SKPD Lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk mendukungnya dengan melaksanakan APBD yang diarahkan dan dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip efektivitas, efisiensi, dapat dipertanggungjawabkan (akuntabel) serta sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan, terarah, terkendali sesuai dengan rencana, program dan target kegiatan serta fungsi masing-masing instansi. Langkah ini saya harapkan juga 15
menjadi semangat dan motivasi bagi Pemerintah Kabupaten/ Kota untuk mencapainya. Selain itu Saya minta kepada seluruh aparat baik pusat maupun daerah di Provinsi Kalimantan Tengah, agar pelaksanaan anggaran tahun 2015, baik APBN maupun APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota harus bebas dari praktek-praktek yang berbau Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Kita sudah merasakan beban berat rakyat akibat Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang hampir membudaya di segala aspek kehidupan kita. Oleh sebab itu, upaya untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (cleangovernment) harus selalu menjadi komitmen kita bersama untuk mewujudkannya, dengan menerapkan secara konsisten prinsip-prinsip dari pelaksanaan tata pemerintahan yang baik (good governance), dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. 16
Hadirin undangan yang berbahagia, Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan untuk menjadi perhatian kita semua. Saya mengucapkan terima kasih kepada Saudara-saudara yang telah berkenan hadir dan berpartisipasi aktif pada Rapat ini. Saya berharap kiranya kita semua dapat meningkatkan kinerja dalam melaksanakan program/kegiatan pada tahun anggaran 2015 ini. Akhirnya saya, atas nama hadirin dan undangan yang hadir pada saat ini, dengan senantiasa memohon petunjuk dan perkenan dari Tuhan Yang Maha Esa Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) Pelaksanaan Rencana Pembangunan Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan II Tahun 2015 dan High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi Kalimantan Tengah, saya nyatakan dengan resmi dibuka. 17
Sekian dan terima kasih. Wasalamu alaikum Wr, Wb. SEKDA PEJABAT PARAF GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, Asisten II Ka. Bappeda Kabid Pengendalian Kasubbid VI/2 A. TERAS NARANG, SH. Kasubid VI/2 18
19