No Tahun Kabupaten Gresik Jumlah PDRB per kapita

dokumen-dokumen yang mirip
Pengelompokkan Kategori Berdasarkan Karakteristik Ruas Jalan

Besar Bobot Kejadian. Kapasitas jalan (smp/jam) Kendaraan (smp/jam)

Arahan Transport Demand Management dalam Pergerakan Transportasi Regional Kabupaten Gresik

GITA VINDI HARDIANIDA

KAJIAN KINERJA JALAN ARTERI PRIMER DI SIMPUL JALAN TOL JATINGALEH KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Penggal Ruas Jalan Setia Budi)

TUGAS AKHIR. Oleh: RICO CANDRA L2D

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR DAN RUKO LAWANG KABUPATEN MALANG

ANALISIS INTENSITAS BANGUNAN KORIDOR JALAN RAYA CIMAHI BERDASARKAN KAPASITAS JALAN

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB III METODE PENELITIAN

JUDUL MAKALAH SEMINAR STUDI DEMAND PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA MENUJU DAN KELUAR KABUPATEN FAKFAK

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan kendaraan (demand), belum tersedianya fasilitas transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1 Karakteristik Pusat Perbelanjaan Paris Van Java

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR SINGOSARI KABUPATEN MALANG

BAB II TINJAUAN TEORI

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PARKIR PADA SISI JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KAPASITAS JALAN (STUDI KASUS: DI JALAN MATARAM YOGYAKARTA) TUGAS AKHIR

BAB V ANALISIS DATA 5.1 ANALISIS AWAL TANPA PENANGANAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas

BAB 6 PENUTUP 6.1 KESIMPULAN

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Rekayasa Pergerakan Lalulintas Di Kelurahan Siwalankerto, Kecamatan Wonocolo (Lokasi: Jalan Siwalankerto Surabaya)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang

ANALISIS PREDIKSI SEBARAN PERJALANAN PENUMPANG KAPAL LAUT MELALUI PELABUHAN LAUT PENGUMPAN DI KEPULAUAN HALMAHERA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY

Mata Kuliah Manajemen Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

BAB V PENUTUP. Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada bab. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN TUGAS AKHIR I - 1. D4 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, didapatkan kesimpulan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota sebagai perwujudan aktivitas manusia senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO

BAB 2 TINJAUAN TEORI

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA TERMINAL PESAPEN SURABAYA

5 BAB V PERKIRAAN KONDISI MENDATANG

IDENTIFIKASI KINERJA JARINGAN JALAN ARTERI PRIMER DI KOTA SRAGEN TUGAS AKHIR. Oleh : S u y a d i L2D

Kata kunci: Bangkitan Pergerakan, Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan.

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PUSAT KOTA JAYAPURA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENATAAN PARKIR

Analisis Dampak Lalu Lintas Akibat Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Pustaka. Survey Pendahuluan. Pengumpulan Data. Analisis data. Pembahasan. Kesimpulan dan saran.

PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA

3.1. METODOLOGI PENDEKATAN MASALAH

Studi Kemacetan Lalu Lintas Di Pusat Kota Ratahan ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA UNIVERSITAS AL MUSLIM BIREUEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

STUDI DEMAND PADA RENCANA PEMBANGUNAN JALAN SORONG-KEBAR-MANOKWARI DENGAN MODEL GRAVITY

BAB III PENDEKATAN DAN METODOLOGI KAJIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

Doddy Cahyadi Saputra D y = 0,4371x + 496, PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya. kepemilikan kendaraan di perkotaan akan mempengaruhi pertumbuhan dan

5 BAB V PERKIRAAN KONDISI MENDATANG

Kata kunci : Kinerja ruas jalan, Derajat kejenuhan, On street parking

PENILAIAN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PERTUMBUHAN BANGKITAN DAN TARIKAN LALU LINTAS (Studi Kasus Industri Cold Storage Banyuwangi)

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada umumnya, pasar basah yang sering disebut sebagai pasar tradisional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA

IDENTIFIKASI PENGARUH PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP TINGKAT PELAYANAN JALAN KI SAMAUN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DI KAWASAN PASAR TANAH MERAH BANGKALAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN RENCANA SIMPANG TAK SEBIDANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Perkotaan

Pengelola gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan kurang memperhitungkan kebutuhan ruang parkir

PENGARUH PERUBAHAN GUNA LAHAN TERHADAP PENYEDIAAN JARINGAN JALAN DI KOTA KEPANJEN

KINERJA RUAS JALAN KORIDOR JALAN TJILIK RIWUT AKIBAT TATA GUNA LAHAN DI SEKITAR KORIDOR BERDASARKAN KONTRIBUSI VOLUME LALU LINTAS

Pengaruh Keberadaan Apartemen Terhadap Kinerja Jalan Arief Rahman Hakim Surabaya

Manajemen Lalu Lintas Akibat Pembangunan Surabaya Organ Transplant Center (SOTC) RSUD Dr. Soetomo Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah maka akan bertambah pula taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Hal

ANALISA TRIP DISTRIBUTION DAN TRIP ASSIGNMENT PADA JALAN ARTERI RELOKASI PORONG SIDOARJO

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN KOMPLEK INDUSTRI DAN PERGUDANGAN PT. WINSTAR KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengurangan tingkat..., Arini Yunita, FE UI, Universitas Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

Studi Kelayakan Pembangunan Fly Over Jalan Akses Pelabuhan Teluk Lamong Ditinjau dari Segi Lalu Lintas dan Ekonomi Jalan Raya

Analisis Kebutuhan Parkir dan Kajian Dampak Lalu Lintas Gedung Pusat Perbelanjaan Ramayana Makassar

Tabel 4.1. Durasi Parkir (Survei 1, kamis 4 Juni 2009)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jendral Perhubungan Darat (1996), ada beberapa pengertian tentang perparkiran.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara detil metodologi analisis dampak lalulintas Kegiatan Pembangunan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERENCANAAN TRAYEK KERETA API DALAM KOTA JURUSAN STASIUN WONOKROMO STASIUN SURABAYA PASAR TURI TUGAS AKHIR

ANALISIS INTENSITAS BANGUNAN KORIDOR JALAN RAYA CIMAHI BERDASARKAN KAPASITAS JALAN

TUGAS AKHIR. Oleh : BENI ANGGID LAKSONO L2D

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

PERENCANAAN PARK AND RIDE MAYJEND SUNGKONO KOTA SURABAYA

BAB 3 GAMBARAN UMUM KAWASAN JALAN CIHAMPELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ARAHAN PENGATURAN LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN SETYABUDI RAYA POTROSARI SEBAGAI DAMPAK MUNCULNYA PUSAT PERBELANJAAN ADA, BANYUMANIK SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang sangat

Tabel 5.21 Karakteristik penumpang KA ekonomi berdasarkan Profesi... Tabel Karakteristik penumpang KA ekonomi berdasarkan

Transkripsi:

Peubah Bebas Peubah bebas diantaranya adalah : Data populasi Yaitu besar jumlah penduduk setiap zona (kabupaten/kota). Data penduduk yang digunakan adalah data penduduk pada tahun yang sama dengan tahun dilakukannya survey OD (2001) Data sosio-ekonomi Dalam hal ini, data yang digunakan adalah besarnya Pendapatan Daerah Regional Bruto per kapita. Data yang diambil adalah PDRB per kapita pada tahun 2001 berdasarkan harga berlaku. No Tahun Kabupaten Gresik Jumlah PDRB per kapita Penduduk 1 2001 969.205 11.069.948

Kalibrasi Model D d kend = 0,0115 X 1 + 18,7714 X 2 17562,4125 O i kend = 0,0110 X 1 + 18,4785 X 2 16967,8814 X 1 = Penduduk = PDRB per kapita X 2 Menghitung nilai Oi dan Dd awal sesuai model asal. Hasilnya adalah sebagai berikut : Dd kend = 0,0115 (969.205) + 18,7714 (11.069) 17562,4125 = 201.364,0716 Oi kend = 0,0110 (969.205) + 18,4785 (11.069) 16967,8814 = 198.231,8901 Menghitung selisih nilai Oi dan Dd yang dihasilkan model asal dengan nilai Oi dan Dd berdasarkan data OD tahun 2001. Hasilnya adalah sebagai berikut : Hasil dari model Data berdasarkan OD Selisih nilai model asal bangkitan/tarikan tahun 2001 dan data OD 2001 Dd = 201.364,0716 Dd = 26.494 174.870,0716 Oi = 198.231,8901 Oi = 33.004 165.227,8901 Mengkalibrasikan selisih perhitungan ke dalam model dengan mengubah konstanta. Hasilnya adalah sebagai berikut : Nilai konstanta awal pada model bangkitan (Oi) adalah 16967,8814, sedangkan nilai konstanta baru adalah 182195,7715 Nilai konstanta awal pada model tarikan (Dd) adalah 17562,4125. Sedangkan nilai konstanta baru adalah 192432,4841. Model regresi telah terkalibrasi, dengan model baru sebagai berikut: Dd kend = 0,0115x1 + 18,7714X2-192432,4841 Oi kend = 0,0110x1 + 18,4785x2-182195,7715

Memproyeksikan Kebutuhan Pergerakan No Tahun Jumlah Penduduk (jiwa) Tingkat Pertumbuha n 1 2005 1.064.024 2 2006 1.205.831 0,035916 3 2007 1.256.812 0,042278 4 2008 1.261.650 0,0038 5 2028 1.875.812,115 1,486 3000000 2500000 2000000 1500000 1000000 500000 0 Tahun Jumlah Penduduk (jiwa) No Tahun PDRB per kapita (dalam ribu) Tingkat Pertumbuhan 1 2005 16.963.665 2 2006 17.407.489 1244376,26 3 2007 21.037.687 3346158,67 4 2008 24,49705209 4120351,46 5 2028 66,68175278 2903628,797 80000000 60000000 40000000 20000000 0 20052006200720082028 Tahun PDRB per kapita (dalam ribu)

Nilai bangkitan dan tarikan pergerakan pada tahun 2028 : Oi 2028 = 0,0110 (2.714.139) + 18,4785 (66.681) - 182195,7496 = 690.832,9102 kend/hari Dd 2028 = 0,0115(2.714.139) + 18,7714(66.681) - 192431,7715 = 695.045,9784 kend/hari

(nilai Level of Service) prediksi untuk tahun 2028 Nama Jalan Volume Eks Vol prediksi Kapasitas ekst (2010) (2028) predik Veteran 3895,2 10795,25 5093,53 0,76 2,11 Kartini 3670,7 10173,07 4672,07 0,75 2,08 Wahidin 3867,7 10719,04 4814,3 0,80 2,2 Gresik- Lamongan 2591,2 7181,314 3107,2 0,83 2,31 Dr Sutomo 2301,1 6377,324 2611,74 0,88 2,44 Usman Sadar 2403,9 6662,227 2611,74 0,92 2,55 Gub Suryo 3400,8 9425,059 4650,61 0,73 2,02 Gresik-Sadang 2551,8 7072,12 2850,7 0,89 2,48 Gresik- Surabaya 2737,3 7586,219 3360,6 0,81 2,25

Arahan Manajemen Permintaan Transportasi dalam Sistem Regional Kabupaten Gresik

Komponen yang Berpengaruh pada Kinerja Jaringan Jalan Komponen Sebab Komponen Akibat eksisting prediksi Jalan Veteran 0,76 2,11 Supply eksisting Kurangnya fasilitas parkir Supply prediksi Rencana pengembangan jalan arteri primer Surabaya Lamongan Tuban Demand eksisting Tingginya volume lalu lintas terutama pada jam-jam puncak Dominasi aktivitas perdagangan jasa dengan dan industri, pergudangan Aktivitas keluar masuk kendaraan pada perdagangan jasa dan permukiman, baik kendaraan barang maupun kendaraan penumpang Banyaknya kendaraan menuju guna lahan komersial yang parkir di badan jalan Demand Prediksi Rencana pengembangan kawasan perdagangan skala regional di sekitar jalan Veteran Jalan Kartini 0,75 2,08 Supply eksisting Kurangnya fasilitas parkir Jalan Kartini Supply prediksi Rencana pengembangan jalan arteri primer Surabaya Lamongan - Tuban Demand eksisting Tingginya volume lalu lintas Aktivitas keluar masuk kendaraan pada perdagangan jasa dan permukiman, serta jalan minor di sepanjang jalan Kartini Banyaknya kendaraan yang parkir di badan jalan Jalan Dr Wahidin 0,80 2,2 Supply prediksi Rencana pengembangan jalan arteri primer Surabaya Lamongan - Tuban Demand eksisting Tingginya volume lalu lintas Aktivitas keluar masuk kendaraan pada perdagangan jasa dan permukiman Banyaknya kendaraan yang parkir di badan jalan Demand Prediksi Rencana pengembangan Pusat kota Baru Gresik di sepanjang jalur utama yaitu Jalan Dr Wahidin Jalan Usman Sadar 0,92 2,55 Supply eksisting Faktor lebar jalan tidak memenuhi ketentuan standar teknis jalan arteri primer

Komponen Sebab Komponen Akibat eksisting prediksi Jalan Usman Sadar Kurangnya fasilitas parkir Supply prediksi Pembangunan Tol Gresik tuban Demand eksisting Tingginya aktivitas komersial Aktivitas keluar masuk kendaraan pada perdagangan jasa dan permukiman, baik kendaraan barang maupun kendaraan penumpang dan on-street parking Aktivitas pedagang kaki lima Demand Prediksi Rencana pengembangan kawasan perdagangan skala regional Jalan Gubernur Suryo 0,73 2,02 Supply eksisting Kurangnya fasilitas parkir Supply prediksi Pembangunan Tol Gresik tuban Demand eksisting Terdapat pasar pusat kota Gresik dan kegiatan perdagangan dengan intensitas tinggi, berakibat pada banyaknya kendaraan di bahu jalan Frekuensi berhenti angkutan umum/ kendaraan umum yang menaikkan dan menurunkan penumpang Jalan Gubernur Suryo Demand Prediksi Rencana pengembangan kawasan perdagangan skala regional Jalan Gresik-Sadang 0,89 2,48 Supply prediksi Rencana Pembangunan Tol Gresik-Tuban Demand Eksisting Aktivitas keluar masuk kendaraan pada industri, perdagangan jasa dan permukiman Banyaknya kendaraan yang parkir di badan jalan Demand Prediksi Pengembangan Kawasan Industri Sidayu Gresik Rencana Pengembangan Kawasan Industri PT Polowijo Gosari, Sahid Group, Lhoist Belgia Real Estate Sidayu Jalan Gresik-Surabaya 0,81 2,25 Supply prediksi Rencana Pembangunan Tol Surabaya-Tuban Mulai berkembang kegiatan komersial Demand Eksisting Volume kendaraan berat yang cukup tinggi Aktivitas keluar masuk kendaraan maupun kendaraan berat pada guna lahan di sekitar jalan arteri