BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatory reasearch. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012). Penelitian ini dimaksudkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2 METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah explanative research dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research)

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berlangsung selama periode Juli 2017.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

BAB III METODE PENELITIAN. atau explanative research. Menurut Sugiyono (2009), penelitian eksplanasi adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan menguji hipotesis (hypothesis

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

BAB III METODE PENELITIAN. ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji Hipotesis adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan umumnya merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel yang diperoleh berdasarkan data dan fakta-fakta (Indriantoro dan Supomo, 1999). B. Populasi Sugiyono (2002) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan teori tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Unila yang bermukim di kampung baru yang pernah melihat tayangan iklan Kartu As. C. Sampel Sampel adalah bagian yang dapat mewakili populasi yang memiliki karakteristik yang sama dan dianggap bisa mewakili populasi (Sugiyono, 2002). Sampel merupakan bagian yang berguna bagi tujuan penelitian populasi dan aspek-aspeknya. Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk diteliti. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara Accidental sampling yaitu bentuk pengambilan sampel berdasarkan kebetulan dimana, siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dan dianggap cocok menjadi sumber data yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini (Sugiyono, 2001).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Universitas Lampung yang tinggal di Kampung Baru dan pernah melihat iklan kartu seluler As. Hair dkk, dalam Ferdinand (2000) menyatakan jumlah sampel yang representatif adalah jumlah indikator dikalikan 5-10 Sampel yang digunakan n = Jumlah indikator x 8 = 12 x 8 = 96 responden Sesuai dengan perhitungan yang diperoleh di atas maka penelitian ini menggunakan 96 sampel. D. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini berupa: 1. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber atau responden penelitian. Data primer yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli, data ini diperoleh dengan cara melakukan wawancara atau menyebarkan kuesioner kepada responden. 2. Data Sekunder adalah data tambahan dari berbagai sumber, seperti arsip, dokumen, jurnal, majalah, dan sumber lain yang relevan dengan penelitian. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Kuisioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan akan memberi respon atas pertanyaan yang kita ajukan.

Dalam penelitian inipeneliti mengajukan kuesioner dengan menggunakan pertanyaan tertutup dan terbuka. 2. Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data sekunder berupa jurnal, buku, majalah, dan dokumen lain yang mendukung untuk penelitian ini. F. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional variabel 1. Variabel Penelitian Sugiyono (2001) Variabel peneli tian adalah suatu atribut atau sifat / nilai dari orang objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini Variabel penelitian yang digunakan yaitu, variable terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent variable) Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah: a) Variabel bebas (Independent Variable), yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya (terpengaruhnya) variabel dependen (variabel tak bebas). Di skripsi ini variabel bebas diberi simbol X. b) Variabel Intervening adalah variabel yang dipengaruhi dan mempengaruhi variabel lain. Di skripsi ini variabel intervening diberi simbol Y1. c) Variabel terikat (Dependent Variable), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Di skripsi ini variabel terikat diberi simbol Y2. Berkaitan dengan penelitian ini maka dikembangkan variabel dependen, variabel independent, dan variabel intervening diuraikan sebagai berikut: Tabel 3.1. Variabel Penelitian

No Variabel Independent Variabel intervening Variabel dependent 1 Daya Tarik Iklan (DT) 2 Kredibilitas Endorser KE) Brand Awereness (BA) Brand Atitude (BT) 2. Definisi Oprasional Definisi operasional adalah petunjuka tentang bagaimana suatu variabel diukur. Untuk melihat operasionalisasi suatu variabel tersebut harus diukur dengan menggunakan indikator-indikator yang dapat memperjelas variabel yang dimaksud. Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Indikator 1 Daya Tarik Iklan 2 Kredibilitas Endorser 3 Brand Awareness Kemampuan iklan untuk membuat konsumen menjadi tertarik dengan tayangan sebuah iklan Kemampuan seorang artis untuk menyampaikan pesan yang terdapat dalam iklan sampai kepada konsumen, sehingga timbul hal positif dibenak konsumen Kemampuan konsumen untuk mengingat sebuah merek Iklan Humor Tema Iklan Iklan Seri Kepribadian Selebriti Terkenal Karakter Selebriti Mudah diingat Mudah dikenali Ingat merek 4 Brand Attitude Kemampuan konsumen dalam menyikapi sebuah merek Tertarik Kepercayaan

Sikap positif Sumber: Rossiter dan Percy 1997, Shimp (2003), Riyanto 2008, Chaundhuri (1999). Temporal& Lee( 2001); G. Uji Validitas dan Uji Realibilitas 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sebarapa valid sebuah kusioner. Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df)= n-2. ( )( ) { ( ) }{ ( ) } Dimana : Nilai Validitas n = jumlah responden X = skor pertanyaan Y = skor total Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masing-masing item dalam kuesioner dengan total skor yang ingin diukur. Jika r hitung > r tabel maka pengukuran tersebut valid, Namun apabila r hitung < r tabel maka pengukuran tersebut tidak valid. Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Item r Hitung r Tabel Keterangan

DT1 0.659 0,201 Valid DT2 0.794 0,201 Valid DT3 0.733 0,201 Valid KE1 0.580 0,201 Valid KE2 0.643 0,201 Valid KE3 0.579 0,201 Valid BA1 0.539 0,201 Valid BA2 0.638 0,201 Valid BA3 0.468 0,201 Valid BT1 0.712 0,201 Valid BT2 0.796 0,201 Valid BT3 0.585 0,201 Valid Sumber: Data Primer 2012 (diolah) 2. Uji Reabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2005). Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah mengukur reliabilitas dengan rumus Alpha yaitu: = 1 dan ( ) Keterangan: r k = reliabilitas instrumen = banyak butir pertanyaan = jumlah varian butir

= varian total n X = jumlah responden = nilai skor yang dipilih Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah (Ghozali, 2005) : Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut reliable. Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliable. Tabel 3.4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach's Alpha Sig. Keterangan Daya Tarik Iklan (DT) 0.855 0,600 Reliabel Kredibilitttas Endorser (KE) 0.767 0,600 Reliabel Brand Awareness (BA) 0.722 0,600 Reliabel Brand Atittude (BT) 0.833 0,600 Reliabel Sumber: Data Primer 2012 (diolah) H. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Analisis deskriptif, yaitu memberikan gambaran atau deskripsi empiris atas data yang dikumpulkan dalam peneltian (Ferdinand, 2006). Data tersebut berasal dari jawaban - jawaban responden atas item-item yang terdapat dalam kuesioner. Peneliti akan mengolah data-data yang ada dengan cara dikelompokkan dan ditabulasikan kemudian diberi penjelasan. 2. Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial bertujuan untuk melakukan pengujian konsepsi yang dinyatakan dalam hipotesis penelitian (Ferdinand, 2006). Sesuai dengan hipotes is yang telah dirumuskan, maka dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS). Analisis Partial Least Square (PLS) adalah teknik statistika multivariat yang melakukan perbandingan antara variabel dependen berganda dan variabel independen berganda. PLS telah diuji coba pada data riil dan dalam simulasi (Garthwaite 1994). PLS sangat populer dalam sains eksakta, seperti bidang ilmu kimia dan kemometrika yang sering menghadapi masalah besar dalam korelasi banyak variabel dan keterbatasan jumlah observasi (Ryan & Morrison,1999). Analisis jalur dan pemodelan hubungan kausal pertama kali dikenalkan oleh Wright pada tahun 1920-an (Wright,1921). Pada Akhir 1960 -an Herman O.A. Wold mengembangankan PLS regresi untuk bidang ekonometrika yang sebelumnya telah digunakan di bidang kimia untuk studi analitikal, fisika, dan kimia klinikal (Geladi & Kowalski,1986). Tujuan PLS adalah memprediksi pengaruh variabel x terhadap variabel y dan menjelaskan hubungan teoritikal di antara kedua variabel. PLS adalah metode regresi yang dapat digunakan untuk identifikasi faktor yang merupaan kombinasi variabel x sebagai penjelas dan variabel y sebagai variabel respon (Talbot,1997) PLS dikembangkan pertama kali oleh Wold sebagai metode umum untuk mengestimasi path model yang menggunakan variabel laten dengan multiple indikator. Pendekatan PLS adalah distribution free (tidak mengasumsikan data berdistribusi tertentu, dapat berupa nominal, kategori, ordinal, interval dan rasio) (Ghozali, 2006). Lebih lanjut, Ghozali (2006) menjelaskan bahwa PLS merupakan metode analisis yang powerful karena tidak

mengasumsikan data harus dengan pengukuran skala tertentu, jumlah sampel kecil. PLS dapat juga digunakan untuk konfirmasi teori. Dibandingkan dengan covariance based SEM (yang diwakili oleh software LISREL, EQS dan AMOS) component based PLS mampu menghindarkan dua masalah besar yang dihadapi oleh covariance based SEM (CBSEM) yaitu inadmissible solution dan factor indeterminacy (Fornell and Bookstein, 1982). Terdapat 4 (empat) asumsi yang menjadi penyebab digunakannya PLS dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini keempat asumsi tersebut adalah: pertama, PLS merupakan metode analisis data yang didasarkan asumsi sampel tidak harus besar, yaitu jumlah sampel kurang dari 100 bisa dilakukan analisis, dan residual distribution. Kedua, PLS dapat digunakan untuk menganalisis teori yang belum mapan, karena PLS dapat digunakan untuk prediksi. Ketiga, PLS memungkinkan algaritma dengan menggunakan analisis series ordinary least square (OLS) sehingga diperoleh efisiensi perhitungan olgaritma (Falk and Miller, 1992). Keempat, pada pendekatan PLS, diasumsikan bahwa semua ukuran variance dapat digunakan untuk menjelaskan. 3. Langkah-Langkah Pengujian PLS a. Analisis Faktor Konfirmatori Pada penelitian ini menggunakan variabel multidimensi, maka digunakan analisis second order. Analisis ini juga digunakan untuk menghitung factor scores variabel Daya Tarik Iklan (DT), Kredibilitas Endorser (KE), Brand Awrness (BA), dan Brand Attitude (BA). 1. Pengukuran Model (Outer Model)

Outer Model merupakan model pengukuran untuk menilai validitas dan reabilitas model. Melalui proses interasi algoritma, parameter model pengukuran (Validitas Konvergen, validitas diskriminan, composite reliability dan) diperoleh, termasuk nilai sebagai parameter ketepatan model prediksi. cronbach alfa Convergent validity dari measurement model dapat dilihat dari korelasi antara skor indikator dengan skor variabelnya. Indikator dianggap reliabel jika memiliki nilai korelasi di atas 0,5 atau memperlihatkan seluruh outer loading dimensi variabel memiliki nilai loading >0,5 dan memiliki nilai tstatistik yang lebih besar dari ttabel (>1,66), sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran tersebut memenuhi validitas konvergen. Kemudian untuk discriminant validity didasarkan pada nilai cross loading pengukuran variabel. Jika korelasi variabel dengan indikator pengukuran lebih besar daripada ukuran variabel lainnya, maka hal ini memperlihatkan bahwa variabel laten memprediksi ukuran blok mereka lebih baik daripada ukuran pada blok lainnya. Metode lain untuk menilai discriminant validity adalah dengan membandingkan nilai square root of average variance extracted (AVE) setiap variabel dengan korelasi antar variabel lainnya dalam model. Jika nilai akar AVE setiap variabel lebih besar daripada nilai korelasi antara variabel dengan lainnya dalam model, maka dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik atau jika nilai AVE semua sudah lebih besar dari 0,5 untuk akar AVE variabel yang satu lebih besar dari korelasi variabel yang lain. Selanjutnya composite reliability blok indikator yang mengukur suatu variabel dapat dievaluasi dengan nilai composite reliability (pc). Dimensi dianggap reliabel jika memiliki nilai composite reliability (pc) di atas 0,7 atau sama maknanya jika hasil composite reliability (pc) yang memuaskan yaitu lebih besar dari 0,7, sehingga dapat

disimpulkan bahwa seluruh blok indikator memang menjadi pengukur variabelnya masing-masing. 2. Model Struktural (Inner Model) Inner Model merupakan model structural untuk memprediksi hubungan kausalitas antar variabel laten. Melalui proses bootstraping, parameter uji T-Statistic diperoleh untuk memprediksi adanya hubungan kausalitas. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk variabel dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk predictive relevance. Bila nilai R-square lebih besar dari 0,2 maka dapat diinterpretasikan bahwa prediktor laten memiliki pengaruh besar pada level struktural. b. Goodness of Fit R-square model PLS dapat dievaluasi dengan melihat Q-square predictive relevance untuk model variabel. Q-square mengukur seberapa baik nilai observasi yang dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Nilai Q-square lebih besar dari 0 (nol) memperlihatkan bahwa model mempunyai nilai predictive relevance, sedangkan nilai Q- square kurang dari 0 (nol) memperlihatkan bahwa model kurang memiliki predictive relevance. Namun, jika hasil perhitungan memperlihatkan nilai Q-square lebih dari 0 (nol), maka model layak dikatakan memiliki nilai prediktif yang relevan, dengan rumus: Q 2 =1-(1-R1 2 ) (1-R2 2 -Rp 2 )

a. Pengujian Hipotesis Ferdinand (2006) menjelaskan bahwa ketentuan untuk dapat menerima atau menolak H 0 dapat didasarkan pada perbandingan nilai thitung dengan ttabel. Jika nilai thitung lebih besar dari ttabel, maka hubungan antar variabelnya signifikan dan dapat dianalisis lebih lanjut. Analisis PLS yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan program SmartPLS versi 2.0.M3 yang dijalankan dengan media komputer. Gambar 3.1 Model Analisis Second Order DT.1 DT.2 DT DT.3 BA.1 BA.2 BA BT BA.3 KE.1 BT.1 BT.2 BT.3 KE.2 KE KE.3