Laporan Observasi 4 di SDN 117 Palembang pada Tanggal 7 Oktober 2010

dokumen-dokumen yang mirip
AYO MENABUNG!! Oleh: Sylvana Novilia S. A. Pendahuluan

Tujuan dari proses pembelajaran dengan pendekatan PMRI dan menggunakan media jam kertas yaitu:

PMRI DI SDN 179 PALEMBANG (4) Oleh: Sylvana Novilia Sumarto

PENUKARAN UANG DI KOPERASI SEKOLAH Oleh:

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KARTU BERGAMBAR PADA PEMBELAJARAN FPB. Disusun oleh :

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KONTEKS DAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN OPERASI PENGURANGAN BILANGAN CACAH SAMPAI DENGAN 500

Belajar Pengukuran Sudut Sambil Bermain Jam Analog. Novita Sari

Menemukan Rumus Luas Lingkaran dengan Konteks Bundaran Air Mancur Palembang. Novita Sari

Materi Bilangan Bulat dan Pecahan untuk Siswa SMP/MTs dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 5 SD XAVERIUS 1 PALEMBANG Sabtu, 8 Oktober 2011

Menghitung Kelipatan Sambil Menabung. (Observasi Pada Kelas IV A SD Negeri 21 Palembang)

LAPORAN PRA OBSERVASI

MENGHITUNG KELIPATAN SAMBIL MENABUNG. (Laporan Observasi Pertama)

RUMAH BILANGAN DAN KANTONG KACANG MERAH DALAM MENENTUKAN NILAI TEMPAT. Ambarsari Kusuma Wardani

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KONTEKS DAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN CACAH SAMPAI DENGAN 500.

MENEMUKAN KONSEP LUAS TRAPESIUM DENGAN PENDEKATAN PERSEGI PANJANG DAN SEGITIGA Oleh:

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh :

MENEMUKAN RUMUS LUAS LAYANG - LAYANG MELALUI KONTEKS PERMAINAN LAYANG - LAYANG Oleh:

KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL

LAPORAN OBSERVASI KELAS LAMPU LALU LINTAS SEBAGAI KONTEKS DALAM PEMBELAJARAN KELIPATAN PERSEKUTUAN KECIL (KPK) Disusun oleh :

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BELAJAR NILAI TEMPAT DENGAN RUMAH BILANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas

OPERASI HITUNG CAMPURAN

Penggunaan Stamps game (permainan Cap pos) untuk menggali pemahaman siswa. Sri Imelda

DESAIN KE-4 PEMBELAJARAN PMRI: Belajar Mengurangkan Tiga Bilangan Berturut-turut melalui Aktivitas Bermain Tepuk Bergambar/Ambulan

PANITIA MALAM KEAKRABAN FORUM MAHASISWA SURAKARTA (FORMASKA) PURWOKERTO Sekretariat: Grendeng, Purwokerto Utara CP:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KONTEKS PADA PEMBELAJARAN FAKTOR BILANGAN. Disusun oleh :

MODUL VII. Buku Siswa PERKALIAN PECAHAN. Untuk Kelas 1 SMP/MTs. Oleh Marsigit

MINIMARKET GURU UNTUK BELAJAR PENGURANGAN Oleh:

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. Pada BAB V ini, peneliti akan membahas hasil penelitian dan diskusi hasil

BELAJAR KONSEP PEMBAGIAN MELALUI PERMAINAN MEMBAGI PERMEN DENGAN DADU

PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI PENDEKATAN BELAJAR MATEMATIKA

JAM SEBAGAI STARTING POINT DALAM PEMBELAJARAN SUDUT DI SEKOLAH DASAR. Oleh Shahibul Ahyan

PEMBELAJARAN PERKALIAN DENGAN AKTIVITAS PERMAINAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI SDN 43 AMPENAN

LAPORAN OBSERVASI KELIMA SD NEGERI 117 PALEMBANG

RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

OLIMPIADE SAINS NASIONAL VII

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DI SDN 05 BIRUGO

Pembelajaran Jarak, Waktu, dan Kecepatan Dengan Menggunakan Pendekatan PMRI

Lampiran Siklus I Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) Lampiran 2 : LKS siklus I Lampiran 3 : Hasil siklus I. Lampiran 4 : Daftar

Gambar 1. Siswa Sedang Mendengarkan Konteks Pembelajaran yang Diberikan

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2004 TINGKAT PROVINSI

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Pada penelitian ini peneliti

BELAJAR SUDUT LEWAT GERAKAN TANGAN. (Laporan Observasi Ke-2)

MANAKAH YANG LEBIH BERAT? (Laporaan Observasi Ke-5)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) DUNIA MATEMATIKA 2

BAB III METODE PENELITIAN. orang yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Subjek dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lembar Hasil Tes Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG

Pendahuluan. Rumusan Masalah Observasi

MINIMARKET GURU UNTUK BELAJAR PENGURANGAN. Sri Rejeki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

53

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 6 SD IGM PLUS PALEMBANG Selasa, 25 Oktober 2011

Penerapan Metode Permainan Kotak Pesan Bermedia Kartu Perkalian Berwarna dalam Pembelajaran Matematika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBELAJARAN MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DI SMP

SOAL DAN PEMBAHASAN OSN MATEMATIKA SMP 2012 TINGKAT PROVINSI (BAGIAN A : ISIAN SINGKAT)

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berfikir logis, kritis dan kreatif (Wulan, 2011:1). Selain itu tujuan. memanfaatkan informasi yang telah diperoleh.

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-27

PERAGA KARTON BERPETAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Lembar observasi kelas eksperimen

Jadi luas daerah yang dapat dijadikan kambing tempat memakan rumput adalah 154m 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Learning Obstacle pada Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan

BAB I PENDAHULUAN. ketentuan yang baku, akan tetapi pendidikan formal biasanya dilakukan di. dalam kegiatannya mempunyai acuan-acuan yang baku.

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh : Nikmatul Husna

BAB III METODE PENELITIAN

METHODIST-2 EDUCATION EXPO 2016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN : : : :

PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

MODUL PEMBELAJARAN BILANGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Perencanaan Pembelajaran. dipersiapkan diantaranya:

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit

BAB I PENDAHULUAN. SMA. Selain itu, Matematika juga diperlukan untuk kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya

Di unduh dari : Bukupaket.com

2 x 1 dengan x anggota bilangan bulat adalah. 1 bagian senang sepakbola, 2

Oleh: Abdul Latif Masauda, Baharuddin Paloloang, Akina ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Dengan masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau PTK.

LAPORAN OBSERVASI 2. Proses Pembelajaran Matematika di kelas 5C di Sekolah Dasar Xaverius 1 Palembang dan SD IGM Palembang

DESAIN PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN BILANGAN 1-29 BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SD NEGERI 117 PALEMBANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan-tujuan dalam penelitian, maka kita harus

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 7 PEMBELAJARAN VOLUME KUBUS DAN BALOK DI SD XAVERIUS 1 PALEMBANG

5. Alhamdulillah... daunnya sudah muncul... Itu berarti kalian boleh melanjutkan menanam bunga dan melangkah 1 langkah ke depan.

Transkripsi:

Laporan Observasi 4 di SDN 117 Palembang pada Tanggal 7 Oktober 2010 a. Pendahuluan Pembelajaran matematika dengan menggunakan acuan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) di sekolah-sekolah dasar di Indonesia telah berkembang pesat. Hal ini terlihat dari banyaknya sekolah beserta guru-guru serta stakeholder yang terlibat dalam implementasi PMRI di Indonesia. Dalam kesempatan kali ini, saya beserta rekan saya, Sri Imelda, mengadakan pembelajaran di kelas 1 SDN 117 Palembang dalam rangka memberikan kontribusi sebagai observer sekaligus peneliti PMRI. Pokok bahasan yang dibawakan yakni penjumlahan kumutatif bilangan bulat dari 1 sampai 10. Dalam pembelajaran tersebut, kegiatan utama yang dilakukan yakni permainan make-four. b. Tujuan Observasi Rumusan tujuan observasi ini sebagai berikut: 1. Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan yang mengacu pada PMRI 2. Mengetahui sejauh mana keefektivitasan permainan make-four 3. Bagi siswa sendiri, mereka dapat memahami konsep penjumlahan kumutatif c. Proses Pelaksanaan Pembelajaran Pada kegiatan ini, guru menceritakan suatu cerita, yakni Andi mempunyai beberapa orang teman coba kalian hitung banyaknya teman Andi apabila temanteman Andi ada di depan kelas?. lalu memulai dengan menunjuk beberapa orang siswa, sebagai pemisalan, tepatnya 14 orang untuk maju ke depan kelas. Dari ke 14 siswa tersebut, guru lalu menyuruh 6 orang siswa untuk duduk dan 8 orang berdiri sebagaimana gambar yang didokumentasikan berikut ini

Terjadilah percakapan antara guru dan murid, sebagai berikut: Murid Murid Murid : nah anak-anak, ini adalah teman-teman dari Andi, ada yang berdiri dan ada yang duduk. Bisakah kalian menghitung banyaknya teman Andi yang duduk? : ada 6 pak : berapa banyaknya teman Andi yang berdiri? : ada 8 pak : kalau begitu ada berapa banyaknya teman Andi seluruhnya? : (sambil menghitung satu demi satu) ada 14 pak. : bagus Selanjutnya guru menukar kelompok anak-anak yang berada di depan kelas yang tadinya berdiri diperintahkan untuk duduk dan yang duduk diperintahkan untuk berdiri. Siswa juga bisa menghitung bahwa jumlahnya tetap 14. Selanjutnya guru memakai contoh lain, yakni dengan menggunakan jari tangan. Misalnya, teman Andi yang duduk direpresentasikan oleh jari tangan kanan dan yang berdiri oleh jari tangan kiri. Anakanak dengan mudah menghitung banyaknya teman Andi sebagaimana ditunjukkan oleh gambar berikut

Permainan Make-Four Dalam tahap selanjutnya, untuk lebih mematangkan pemahaman mereka tentang penjumlahan kumutatif, maka guru mengadakan permainan make-four yakni permainan yang disadur dari website KidsCount milik Freudenthal Institute. Pada kesempatan kali ini, guru memakai paper based make-four dikarenakan tidak adanya jaringan internet di sekolah. Bahan dan alat yang dipakai adalah sebagai berikut : Bahan : Karton Kertas bertuliskan tabel angka-angka penjumlahan dua bilangan antara 1 sampai 10 Kartu angka yang berisikan 1-20 Alat : Spidol Kapur Stoples Gambar dari permainan make-four adalah sebagai berikut: Aturan permainannya yakni siswa mengambil satu kartu angka secara acak yang ada di dalam stoples lalu mencari penjumlahan dua angka yang ada pada karton yang sesuai dengan angka yang tertera di kartu angka yang telah diambil tadi. Jika siswa memilih kotak penjumlahan yang benar, mereka bisa melingkari satu kotak penjumlahan dengan memakai spidol. Dalam permainan ini, guru membagi siswa ke dalam 4

kelompok yakni kelompok A, B, C, dan D. Di mana kelompok A bertanding melawan kelompok B dan kelompok C melawan kelompok D. Dalam satu pertandingan kelompok yang bisa membuat 4 lingkaran berturut-turut secara horizontal atau vertikal, maka ia lah pemenangnya. Realitanya, aturan itu memakan waktu yang cukup lama untuk menentukan pemenang. Akhirnya guru membatasi permainan sebanyak 15 menit dan penentuan pemenangnya berdasar pada kelompok yang memiliki jumlah lingkaran yang terbanyak. Dalam melakukan pemilihan penjumlahan, misalnya yang terambil adalah kartu angka 15, maka kombinasi yang memungkinkan adalah 5 + 10, 6 + 9, 7 + 8, 8 + 7, 9 + 6, dan 10 + 5. Untuk memudahkan melakukan perhitungan, guru membantu siswa melakukan ilustrasi membuat kotak-kotak terlebih dahulu sesuai angka yang terambil, misalnya angka 7. Lalu, siswa dapat menarik garis untuk membagi dua kotak-kotak tersebut seperti yang ilustrasi berikut: Dapat dilihat bahwa, terdapat dua bagian yakni bagian kiri dan kanan, di bagian kiri ada 2 kotak dan di bagian kanan ada 5 kotak, jadi, salah satu kombinasi penjumlahan yang dapat dipilih oleh siswa adalah 2 + 5.

d. Analisis Dalam permainan tersebut, terlihat kemampuan siswa sangat beragam. Ada yang langsung menentukan penjumlahan dua bilangan, ada yang terlebih dahulu membuat kotak-kotak, dan ada yang salah dalam menentukan dua bilangan. Seperti didokumentasikan dalam gambar berikut: #1# #2# Penjelasan: Gambar 1: siswa yang mengambil angka 9 lalu melingkari kotak 1 + 8 Gambar 2: siswa yang menggambar kotak-kotak terlebih dahulu sebelum menentukan jawaban Setelah mengadakan permainan, kami memasuki tahap ke yang lebih formal yakni pengerjaan lembar kerja siswa (LKS). Di mana terdapat beberapa pertanyaan yang diketahui satu angka terlebih dahulu, lalu ditentukan penjumlahan dua bilangan yang menghasilkan angka tersebut. Seperti contoh berikut ini. Isilah titik-titik berikut: 12, + 7......... 5...

Dalam pengerjaan LKS, semua siswa menjawab dengan benar, namun belum bisa mencapai tahap kesimpulan yang menjadi tujuan, yakni penjumlahan kumutatif. 8 = 3 + 5 = 5 + 3 e. Kesimpulan dan Saran Beberapa kesimpulan yang bisa diambil adalah sebagai berikut: 1. Siswa dapat mengerti dengan cepat suatu permasalahan dalam masalah kontekstual 2. Untuk sampai ke tahap yang lebih formal, siswa mengalami kesulitan dalam menggeneralisir suatu permasalahan Sedangkan saran kami adalah: 1. Sebaiknya guru siswa sekolah dasar memulai pelajaran matematika dalam konteks yang nyata 2. Dalam pelaksanaan PMRI di kelas, sebaiknya dibutuhkan lebih dari 1 orang guru sehingga meminimalisir keributan yang dilakukan oleh anak-anak. 3. Jumlah siswa dalam kelas PMRI sebaiknya maksimal 25 orang guna keefektivitasan pelaksanaan pendidikan matematika realistik