PENGELOLAAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DI SD NEGERI 03 KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGELOLAAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DI SD NEGERI 03 KARANGANYAR TESIS

BAB I PENDAHULUAN. di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi

PENGELOLAAN KONFLIK KINERJA GURU (Studi Situs SMP Negeri 7 Klaten) TESIS

PENGELOLAAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI SD NEGERI 02 BEJEN KARANGANYAR TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN GURU : Studi Situs SMP Negeri 2 Kartasuro Kabupaten Sukoharjo TESIS. Diajukan kepada :

PROFIL PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BERBASIS PENILAIAN KINERJA (Studi Situs SMP Negeri 1 Cawas Klaten) TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 2 TRUCUK KLATEN TESIS

PENGEMBANGAN MODEL PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU (Studi Situs di SMP Negeri 2 Juwiring Klaten) TESIS

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

KOMUNIKASI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Situs SMP Negeri 3 Polanharjo Klaten) TESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Oleh :

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari hari, maupun dalam kehidupan suatu perusahaan/organisasi.

TINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI EFEKTIF

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI. (Studi Situs SMAN 2 Karanganyar) TESIS

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGELOLAAN SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) MENUJU SEKOLAH UNGGULAN. (Studi situs SMP Negeri 1 Ngadirojo, Pacitan) TESIS.

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE BERBASIS LKS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PKN DENGAN CTL DI SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN

KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN KEPALA SEKOLAH SMP NEGERI 2 KALIWUNGU KENDAL T E S I S

PEMBERDAYAAN GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PANUNGGALAN KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN TESIS

INTERNALISASI NILAI SOFT SKILL DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN 2016/2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLASS-WIDE PEER TUTORING (CWPT)

Komunikasi. mengumpulkan informasi internal & eksternal. mendistribusikan informasi pada bawahan maupun pada pihak luar. sebagai pembuat keputusan.

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK KURIKULUM 2013 DI SDN 03 GIRIMULYO KECAMATAN NGARGOYOSO TESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berkomunikasi lisan penting dimiliki setiap manusia untuk berinteraksi atau berhubungan

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS VII A SEMESTER GASAL SMP PANCASILA 13 PARANGGUPITO

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN TESIS

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) POKOK BAHASAN SEGI EMPAT

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

PENERAPAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI TEAMS GAMES TOURNAMENTS

PENINGKATAN KINERJA GURU MELALUI PROGRAM SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS DI SD NEGERI PAMRIYAN KEC. GEMUH KAB. KENDAL

PROFESIONALISME KEPALA SEKOLAH SEBAGAI LEADER (Studi Situs SMP Negeri 1 Kalikotes Klaten) TESIS

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER KELAS UNGGULAN DI SMP NEGERI 2 CEPU TESIS

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF DI KELAS II DAN IV SD NEGERI 1 SIMO

BAB IV PEMBAHASAN Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh :

SUPERVISI KLINIS DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA SD GUGUS GAJAH MADA KABUPATEN KLATEN TESIS DISUSUN OLEH : MULYADI NIM: Q

BAB III PEMBAHASAN. tahu, ingin maju dan berkembang, maka salah satu sarananya adalah komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien. Sebagai pemimpin, kepala sekolah berfungsi

KESENJANGAN KEBERADAAN PEREMPUAN DALAM KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA AMBON. Oleh Florence G. Siahaya NIM:

Pengertian Komunikasi

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP PESANTREN IMMIM PUTRA MAKASSAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dalam penyelenggaraan pendidikan sangat penting. pengelolaan sumber daya manusia dapat berjalan sesuai dengan apa yang

BAB II URAIAN TEORITIS. oleh komunikasi sebesar 22,22% dan 77,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN TESIS. Diajukan Kepada :

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika.

PENERAPAN STRATEGI CARD SORT

PENDAYAGUNAAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI SDN 3 MOJOREBO WIROSARI GROBOGAN TESIS

Hariadi PW SMP Negeri 10 Surakarta ABSTRACT

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting dan kompleks

BAB I PENDAHULUAN. tertuju pada pencapaian mutu dan kinerja pendidikan. Melalui kegiatan

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMP NEGERI 1 PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DASAR STUDI KASUS KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI GIRIMARGO 1 TESIS

EFEKTIVITAS SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN PADA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU STUDI SITUS DI SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA TESIS

PENGELOLAAN EVALUASI PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 01 KARANGANYAR TESIS. Diajukan Kepada

Laila Itsnaini Agus Timan Ahmad Yusuf Sobri

ANALISIS PEMBELAJARAN KIMIA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA KONFLIK ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

UMIYATI A

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH DASAR YANG BERBASIS UASBN (Studi Situs di SD Negeri 01, 03, dan 06 Ungaran)

masalah penelitian yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah, sistem pelayanan administratif, sistem penyelenggaraan proses pendidikan (pembelajaran dan

I. PENDAHULUAN. bidang pendidikan merupakan hal yang paling mendukung terciptanya hubungan

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENULIS MELALUI TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS III SDIT AROFAH BOYOLALI TESIS

LINDA ROSETA RISTIYANI K

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Salsabila Khairani 1 ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

II. LANDASAN TEORI. seluruh faktor yang terdapat di perusahaan. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN PENGELOLAAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. karena di lembaga inilah setiap anggota masyarakat dapat mengikuti proses

OPTIMALISASI KETERAMPILAN MENULIS TEKS PIDATO MELALUI PENDEKATAN PEMBERIAN TUGAS DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI DALAM PRAKTIKUM STUDI KASUS DI LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Transkripsi:

PENGELOLAAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DI SD NEGERI 03 KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Magister Konsentrasi Manajemen Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : Sularmi NIM : Q 100130109 MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

PENGELOLAAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DI SD NEGERI 03 KARANGANYAR Oleh : Sularmi 1, Sutama 2, 1) Mahasiswa Program Magister Manajemen Pendidikan Pascasarjana UMS Surakarta; 2) Dosen Program Magister Manajemen Pendidikan Pascasarjana UMS Surakarta; Sularmi81@yahoo.com Abstract General purpose description to about management of communications Interpersonal in Elementary School State 03 Karanganyar. While purpose of special of this research that is description about: 1) Planning of communications interpersonal in Elementary School State 03 Karanganyar; 2) Execution of communications interpersonal in Elementary School State 03 Karanganyar; 3) Umpanbalikan communications interpersonal in Elementary School State 03 Karanganyar. Research type is qualitative. Research approach applies phenomenology. Research subject is headmaster and teacher. Data collecting method applies in-depth interview, observation and documentation. Data analytical technique applies trianggulation. Result of research and solution: 1) Planning of communications interpersonal in Elementary School State 03 Karanganyar is more emphasizingly is balance of oral communications and written to be adapted for by requirement of school loading idea, message consignor, message receiver, and communication media; 2) Execution of communications interpersonal in Elementary School State 03 Karanganyar takes place in vertikal/upward, downwards, and harmonious horizontal communications especially in process of compilation of school workplan and execution of study causing haves a meaning (of) and continual; 3) Feedback of communications interpersonal in Elementary School State 03 Karanganyar takes place through giving of input and follow up in building organization of education of school, existence of considerations of school program and expansion of school can be mustered through feedback the communications. Keyword : communications, interpersonal, management Abstrak Tujuan umum penelitian untuk mendeskripsikan tentang pengelolaan komunikasi Interpersonal di SD Negeri 03 Karanganyar. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini yaitu mendeskripsikan tentang: 1) Perencanaan komunikasi interpersonal di SD Negeri 03 Karanganyar; 2) Pelaksanaan komunikasi interpersonal di SD Negeri 03 Karanganyar; 3) Umpanbalikan komunikasi interpersonal di SD Negeri 03 Karanganyar. Jenis penelitian adalah kualitatif. Pendekatan penelitian menggunakan fenomenologi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah dan guru. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan trianggulasi. Hasil penelitian dan pembahasan: 1) Perencanaan komunikasi interpersonal di SD

2 Negeri 03 Karanganyar lebih menekankan keseimbangan komunikasi lisan dan tertulis yang disesuaikan dengan kebutuhan sekolah yang memuat gagasan, pengirim pesan, penerima pesan, dan media komunikasi; 2) Pelaksanaan komunikasi interpersonal di SD Negeri 03 Karanganyar berlangsung secara vertikal/ke atas, ke bawah, dan komunikasi horisontal yang harmonis terutama dalam proses penyusunan program kerja sekolah dan pelaksanaan pembelajaran sehingga bermakna dan berkesinambungan; 3) Umpanbalikan komunikasi interpersonal di SD Negeri 03 Karanganyar berlangsung melalui pemberian masukan dan tindaklanjut dalam membangun organisasi pendidikan sekolah, adanya pertimbangan-pertimbangan program sekolah dan pengembangan sekolah dapat dihimpun melalui umpanbalikan komunikasi tersebut. Kata kunci : interpersonal, komunikasi, pengelolaan Pendahuluan Dalam proses komunikasi terdapat pihak yang menyampaikan pesan (komunikator) untuk menyampaikan pesan kepada penerima pesan (komunikan) dengan melalui media pesan. Komunikator umumnya mengharapkan adanya feedback atau umpan baik dari penerima pesan, sebagai tanda keberhasilan dalam berkomunikasi. Komunikasi dalam literatur perilaku organisasi secara umum menyatakan bahwa proses komunikasi antar pribadi (interpersonal) memegang peran penting di mana proses komunikasi dapat berlangsung dengan baik atau tidak terletak dari persepsi individu yang terlibat dalam proses komunikasi. Kesalahan persepsi dalam berkomunikasi dapat mempengaruhi proses komunikasi menjadi kurang efektif atau terjadi kegagalan berkomunikasi. Di lingkungan organisasi sekolah, berlangsungnya komunikasi interpersonal dapat dilihat dari interaksi antara guru dengan guru, interaksi guru dengan kepala sekolah, guru dengan siswa atau guru dengan karyawan administrasi. Suranto (2011) berpendapat bahwa Iklim komunikasi berhubungan dengan motivasi guru. Guru akan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya, pada saat guru merasakan iklim komunikasi yang baik. Kinerja sering disebut dengan prestasi kerja, yaitu pencapaian hasil kerja individu ataupun kelompok dalam organisasi berdasrkan indikator penilaian tertentu. Menyadari pentingnya kinerja guru, iklim komunikasi yang berlangsung di lingkungan sekolah harus diciptakan seefektif mungkin, berarti semakin efektif iklim komunikasi akan memiliki kontribusi positif terhadap peningkatan kinerja guru. Iklim komunikasi yang efektif di sekolah dapat terbentuk dari budaya sekolah setempat, sedangkan setiap sekolah memiliki orientasi budaya yang

3 berbeda. Kenyataan yang terjadi di SD Negeri 03 Karanganyar, budaya sekolah nampak dari perilaku guru dalam menjalin interaksi dengan rekan kerja baik guru kelas atau guru mata pelajaran. Berlangsungnya komunikasi interpersonal antar guru tersebut sebagai salah satu bentuk perilaku mendukung budaya sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah. Dalam proses berkomunikasi guru menyampaikan pesan melalui percakapan langsung atau menggunakan media handphone, telepon, atau melalui media tulis seperti memo, atau surat. Dengan kata lain berlangsungnya proses komunikasi tersebut termasuk dalam jenis komunikasi verbal. Selain komunikasi verbal, proses komunikasi dapat dilakukan dengan bahasa isyarat tanpa percakapan, proses komunikasi ini disebut sebagai komunikasi non verbal (Chang, 2008). Berlangsungnya komunikasi interpersonal di SD Negeri 03 Karanganyar misalnya interaksi kepala sekolah dengan guru dalam forum rapat dinas, rapat koordinasi sesama guru, interaksi guru dengan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam melakukan komunikasi interpersonal, pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi harus dapat menciptakan iklim komunikasi yang efektif, dalam artian proses komunikasi berlangsung dengan menyenangkan, pesan yang disampaikan dapat dipahami dan dapat diterima. Selain itu proses komunikasi dikatakan berhasil atau efektif jika ada umpan balikan atau feed back. Berdasarkan pengamatan sementara yang dilakukan peneliti terhadap guru-guru di SD Negeri 03 Karanganyar menunjukkan bahwa efektivitas komunikasi interpersonal guru dalam pembelajaran dapat ditentukan oleh banyak faktor. Hal ini didukung dengan data hasil wawancara peneliti dengan Ibu Sugiatmi, guru SD Negeri 03 Karanganyar pada hari Selasa tanggal 2 Februari 2015 bahwa : Sebagai guru di SD Negeri 03 Karanganyar saya harus mampu memahami perbedaan yang dimiliki siswa terutama mengenai tingkat kecerdasan, selain itu juga menyangkut keunikan karakter anak seperti sifat pendiam atau periang. Komunikasi interpersonal dalam pembelajaran ditandai dengan beberapa indikator misalnya motivasi belajar menurun karena siswa kurang berani mengajukan pertanyaan, namun ada juga siswa yang aktif bertanya, dan menjawab pertanyaan dengan baik. Dengan adanya perbedaan tersebut, sebagai guru harus terampil menyampaikan materi pelajaran dan perlu memilih pendekatan atau strategi komunikasi yang efektif. Berdasarkan data tersebut, dapat diperoleh gambaran bahwa guru-guru di SD Negeri 03 Karanganyar dalam melaksanakan pembelajaran perlu menciptakan

4 iklim komunikasi interpersonal yang efektif dengan siswa. Iklim komunikasi interpersonal yang efektif amat diperlukan dalam proses pembelajaran, karena dapat mendorong (memotivasi) dan mengarahkan siswa pada tujuan pembelajaran. Iklim komunikasi yang efektif diperlukan suatu pengelolaan komunikasi interpersonal yang baik. Keberhasilan guru dalam melakukan komunikasi dengan kepala sekolah, komunikasi guru dengan rekan sejawat, atau interaksi guru dengan siswa memerlukan pengelolaan yang baik, yaitu mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, dan umpan balik. Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap tahapan memerlukan langkah-langkah strategis sehingga proses komunikasi interpersonal di SD Negeri 03 Karanganyar dapat mencapai keberhasilan. Ketiga tahapan tersebut akan menjadi fokus permasalahan dalam penelitian ini. Metode Penelitian Jenis penelitian adalah kualitatif Ditinjau dari pendekatannya, penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di SD Negeri 03 Karanganyar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pada penelitian kualitatif data bersifat kualitatif dan bentuk verbal yakni berwujud kata-kata serta merupakan suatu penelitian yang menekankan pada proses serta makna sehingga bentuk penelitian kualitatif yang baik adalah kualitatif deskriptif. (Sutopo, 2002). Pendekatan penelitian fenomenologi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah dan guru. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif Subjek penelitian adalah kepala sekolah dan guru. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan trianggulasi sumber. Teknik analisis data dilaksanakan selama pengumpulan data dan setelah pengumpulan data. Keabsahan data menggunakan pengamatan secara terus menerus, trianggulasi data. teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan diskusi teman sejawat dan dosen pembimbing. Hasil Penelitian dan Pembahasan Perencanaan komunikasi interpersonal di SD Negeri 03 Karanganyar Perencanaan komunikasi interpersonal yang efektif bagi seseorang merupakan keterampilan penting karena perencanaan, pelaksanaan, dan

5 umpanbalikan yang dapat berjalan dalam aktivitas sehari-hari ketika berhadapan dengan orang lain dan atau banyak orang. Dalam beberapa situasi di dalam organisasi sekolah melibatkan komunikasi antara kepala sekolah, guru, dan siswa, bahkan dengan tamu sekolah, komite sekolah, dan sebagainya. Hasil temuan penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Effendy (2012) bahwa strategi komunikasi pada hakikatnya diawali dengan tahap perencanaan (planning) dan selanjutnya dilakukan manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan. Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan. Hasil sebuah program komunikasi, pada dasarnya diawali dengan perencanaan yang matang. Perencanaan yang baik, tepat, akurat akan mendorong pelaksanaan dapat dicapai dengan optimal. Kegiatan pembelajaran di kelas pada dasarnya merupakan proses komunikasi yang dilakukan guru bersama siswa untuk memperoleh respon positid dari siswa. Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran guru perlu mempersiapkan perangkat mengajar atau RPP agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Hasil temuan ini sesuai dengan UU RI No. 14 Th. 2005 tentang guru dan dosen pasal 1 ayat 10 bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Sebagai pendidik profesional guru atau dosen harus memiliki kompetensi dalam menyusun program pembelajaran, salah satunya adalah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai standar yang diharapkan. Hasil temuan penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Sanjaya (2009) bahwa keberhasilan guru dalam mengajar berkaitan dengan tugas perencanaan, pengelolaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa. Sebagai perencana guru harus mendesain sesuai kondisi di lapangan Sebagai pengelola guru harus mampu menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik, dan sebagai evaluator guru harus mampu melaksanakan proses penilaian hasil belajar siswa. Mengacu pada hasil temuan penelitian terdahulu, sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran guru perlu merencanakan terlebih dahulu perangkat mengajar dengan tujuan agar pelaksanaan komunikasi dalam

6 pembelajaran dapat tercapai sesuai tujuan. Salah satu strategi untuk mencapai tujuan tersebut, guru harus mempersiapkan menyusun RPP yang dirancang secara matang sebelum melaksanakan pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun secara matang dapat memberikan landasan pokok bagi guru dan siswa dalam mencapai kompetensi dasar dan indikator sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Kambeya (2010) bahwa keterampilan komunikasi interpersonal amat penting dikembangkan dalam rangka meningkatkan kinerja mengajar guru SD, SMP, SMA (Elementary, Middle, And High School) di Northeast Georgia School America. Implikasi dari hasil penelitian ini, bahwa keberhasilan pelaksanaan pembelajaan sangat tergantung dari RPP yang dipersiapkan guru. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Natalie (2012) tentang An American Professor s Perspective on the Dialectics of Teaching Interpersonal Communication in the Swedish Classroom bahwa perencanaan komunikasi adalah suatu cara untuk menyampaikan informasi antara satu orang dengan orang yang lain. Pelaksanaan komunikasi interpersonal di SD Negeri 03 Karanganyar Pelaksanaan komunikasi interpersonal di SD Negeri 03 Karanganyar pada prinsipnya melipuri proses komunikasi yang berlasngung melibatkan dua pihak yang terlibat yaitu subyek dan obyek komunikasi. Subyek merupakan sumber dan obyek sebagai sarana komunikasi. Adanya pesan yang hendak disampaikan oleh subyek kepada obyek, pemilihan cara atau metode yang digunakan oleh sumber untuk menyampaikan pesan lisan atau tertulis dengan alat penyampaiannya, pemahaman metode penyampaian pesan oleh objek sehingga pesan diterima dalam bentuk yang digunakan subyek, penerimaan oleh subyek, dan umpan balik dari obyek ke subyek. Pengetahuan dan keterampilan yang menyangkut komunikasi termasuk di antara yang paling penting dan berguna dalam membangun kerjasama dan menjalin hubungan yang baik dalam upaya mencapai keberhasilan dan tujuan sekolah. Hasil penelitian Allwood (1985), menyatakan bahwa ketika orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda bertemu, semua perbedaan antara mereka dapat berpotensi menyebabkan kesalahpahaman. Sebuah cara terbaik dalam mengatasi hal tersebut adalah dengan cara melakukan komunikasi pribadi yang harmonis.

7 Melalui komunikasi interpersonal, berarti berbicara dengan diri sendiri, mengenal diri sendiri, mengevaluasi diri sendiri tentang ini dan itu, mempertimbangkan keputusan-keputusan yang akan diambil dan menyiapkan pesan-pesan yang akan disampaikan kepada orang lain. Hasil penelitian Bennett (1998), menyatakan bahwa melalui komunikasi interpersonal berarti berinteraksi dengan orang lain, mengenal mereka dan diri kita sendiri, dan mengungkapkan diri sendiri kepada orang lain. Apakah kepada pimpinan, teman sejawat, siswa, orangtua siswa, atau anggota keluarga, melalui komunikasi interpersonal dapat membina, memelihara, dan meningkatkan kerjasama dan hubungan individu dan sosial. Proses pembelajaran di kelas merupakan suatu bentuk komunikasi interpersonal atau interaksi antara guru dengan siswa dan suatu komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam suasana eduakatif untuk pencapaian tujuan belajar. Hasil penelitian Chang (2008), mengatakan bahwa Dalam proses pembelajaran ini, kedua komponen tersebut yaitu interaksi dan komunikasi harus saling menunjang agar hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal. Pengetahuan dan keterampilan yang menyangkut komunikasi termasuk di antara yang paling penting dalam membangun kerjasama dan menjalin hubungan yang baik dalam upaya mencapai keberhasilan dan tujuan sekolah. Melalui komunikasi, berarti berbicara dengan diri sendiri, mengenal diri sendiri, mengevaluasi diri sendiri tentang ini dan itu, mempertimbangkan keputusan-keputusan yang akan diambil dan menyiapkan pesan-pesan yang akan disampaikan kepada orang lain. Hasil penelitian Deepa & Manisha (2009), menyebutkan bahwa melalui komunikasi interpersonal berarti berinteraksi dengan orang lain, mengenal mereka dan diri kita sendiri, dan mengungkapkan diri sendiri kepada orang lain. Apakah kepada pimpinan, teman sejawat, siswa, orangtua siswa, atau anggota keluarga, melalui komunikasi interpersonal dapat membina, memelihara, dan meningkatkan kerjasama dan hubungan individu dan sosial. Hasil penelitian Fussel & Kreuz (2005), menyebutkan bahwa kemitraan merupakan bentuk dari mitra, yang dapat dijumpai pada semua kelompok orang dan usia. Dasar utama dalam mitra ini adalah keahlian, yang mana masingmasing orang yang memiliki keahlian berbeda, bekerja bersama menjadi satu kelompok/tim dalam menyeleseaikan sebuah pekerjaan. Hasil penelitian Ikeda & Tidwell ( 2009), menegaskan bahwa Dalam pandangan manajemen, kerjasama dimaknai dengan istilah collaboration. Kerjasama dalam pandangan Stewart

8 merupakan bagian dari kecakapan manajemen baru yang belum nampak pada manajemen tradisional. Hasil penelitian Krauss & Fussell (1994) tentang Models of Interpersonal Communication. mengemukakan bahwa kemitraan memiliki kedudukan yang sentral karena esensi dari kehidupan sosial dan berorganisasi adalah kesepakatan bermitra. Tidak ada organisasi tanpa kerjasama. Bahkan dalam pemberdayaan organisasi, kerjasama adalah tujuan akhir dari setiap program pemberdayaan. Efektifitas komunikasi interpersonal di SD Negeri 03 Karanganyar dalam pengelolaan pendidikan sangat menentukan keberhasilan dalam setiap program yang direncanakan. Aspek-aspek yang mempengaruhi efektifitas komunikasi antar pribadi antara lain (1) keterbukaan, yaitu keinginan untuk terbuka dan mau menanggapi lawan bicaranya secara jujur, (2) empati, yaitu merasakan perasaan yang sama atas lawan bicaranya, (3) dukungan, yaitu mencoba tidak mengkritik atau menyerang isi pembicaraan, akan tetapi mendukung isi pembicaraan, (4) kepositifan, yaitu mencoba untuk memiliki perasaan positif pada orang lain, sehingga jika lawan bicara mencoba berbicara negatif pada seseorang, maka usahakan untuk tidak mendukungnya, dan (5) kesamaan, yaitu komunikasi antar pribadi akan lebih efektif jika terjadi dalam suasana kesamaan, sehingga terjadi rasa saling menghormati dan saling menghargai (Umar, 2003) Komunikasi organisasi memiliki beberapa arah yaitu (1) komunikasi ke bawah, yaitu komunikasi dari atasan ke bawahan, dapat berupa pengarahan, perintah, inspirasi dan evaluasi, (2) komunikasi ke atas, yaitu komunikasi dari bawahan ke atasan, (3) komunikasi ke samping yaitu komunikasi sejajar antar mereka sendiri sebagai individu maupun sebagi bagian organisasi dan (4) komunikasi ke luar, yaitu komunikasi antar organisasi dengan pihak luar organisasi (Umar,2003). Komunikasi organisasi tersebut akan efektif jika didukung oleh komunikasi interpersonal yang efektif dari semua fihak yang terlibat di dalamnya. Pelaksanaan komunikasi interpersonal di SD Negeri 03 Karanganyar berlangsung melalui beberapa tahapan, antara lain: a)tahap Ideasi (Ideation); b) Tahap Penyandian (Encoding; c) Tahap Pengiriman (Transmitting); d) Tahap Penerimaan (Receiving; e) Tahap Penafsiran (Decoding); f) Tahap Respon (Pemberian Tanggapan); g) Tahap Balikan (Feedback). Umpanbalikan komunikasi interpersonal di SD Negeri 03 Karanganyar

9 Bekerja dalam tim adalah suatu proses kerja yang dilakukan oleh individu yang tergabung dalam satu kelompok, untuk menyelesaikan satu paket pekerjaan, dengan tujuan untuk menjalankan visi dan misi yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil penelitian Purhonen (2007) tentang Interpersonal Communication Competence in SME Internationalization, menyatakan bahwa adanya semangat kesatuan. Setiap staf harus memiliki rasa kesatuan, atau senasib sepenanggungan sehingga menimbulkan semangat kerjasama yang baik. Setiap bagian dibutuhkan oleh bagian lainnya. Pimpinan yang memiliki kepemimpinan akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan pimpinan yang suka memaksakan kehendak dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan friction de corp (perpecahan dalam korp) Umpanbalikan komunikasi interpersonal (antarpribadi) di SD Negeri 03 Karanganyar sangat tergantung pada pribadi penerima maupun pengirim pesan seperti yang dijelaskan berikut ini: a) Keterbukaan, mencakup aspek keinginan untuk terbuka bagi setiap orang yang berinteraksi dengan orang lain, dan keinginan untuk menanggapi secara jujur semua stimulus yang datang kepadanya, misalnya kepala sekolah, guru, dan siswa); b) Empati, yaitu merasakan sebagaimana yang dirasakan oleh orang lain atau mencoba merasakan dalam cara yang sama dengan perasaan orang lain; c) Dukungan, adakalanya diucapkan dan tidak diucapkan; d) Kepositifan, mencakup adanya perhatian yang positif terhadap diri seseorang, suatu perasaan positif itu dikumunikasikan, dan mengefektifkan kerjasama dalam organisasi pendidikan sekolah, baik bagi kepala sekolah, guru maupun siswa, dan atau pihak lain yang terkait; e) Kesamaan, mencakup kesamaan suasana dan kedudukan antara orang-orang yang berkomunikasi. Keberhasilan komunikasi merupakan kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat, artinya kalau anggota organisasi sekolah khususnya kepala sekolah dan guru ingin berhasil dalam memberdayakan masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, maka kunci pertama yang harus dikuasai adalah kemampuan berkomunikasi interpersonal tim sekolah, kepala sekolah dan guru harus mampu membangun komunikasi efektif.

10 Simpulan Hasil penelitian dan pembahasan tentang Pengelolaan Komunikasi Interpersonal di SD Negeri 03 Karanganyar, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Perencanaan komunikasi interpersonal di SD Negeri 03 Karanganyar lebih menekankan keseimbangan komunikasi lisan dan tertulis yang disesuaikan dengan kebutuhan sekolah yang memuat gagasan, pengirim pesan, penerima pesan, dan media komunikasi. Bentuk perencanaan komunikasi interpersonal di SD Negeri 03 Karanganyar dilakukan secara lisan melalui rapat sekolah dan pertemuan pribadi kepala sekolah dengan guru, sedangkan bentuk komunikasi tertulis berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun guru sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas; 2) Pelaksanaan komunikasi interpersonal di SD Negeri 03 Karanganyar berlangsung secara vertikal/ ke atas, ke bawah, dan komunikasi horisontal yang harmonis terutama dalam proses penyusunan program kerja sekolah dan pelaksanaan pembelajaran sehingga bermakna dan berkesinambungan. Dalam kegiatan pembelajaran, pelaksanaan komunikasi interpersonal di SD Negeri 03 Karanganyar dilakukan dalam bentuk komunikasi tatap muka antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Efektivitas komunikasi interpersonal guru dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran apabila dilandasi dengan keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesamaan; 3) Umpanbalikan komunikasi interpersonal dalam pembelajaran di SD Negeri 03 Karanganyar ditunjukkan dari (a) perhatian dan konsentrasi siswa terhadap pelajaran; (b) apabila kurang paham, siswa bertanya dan meminta guru untuk menjelaskan kembali; (c) apabila ada siswa bertanya atau meminta menjelaskan kembali, guru dengan senang hati memberikan jawaban dan menjelaskan kembali materi; (d) apabila siswa memiliki masalah dalam proses belajar maupun masalah kemampuan atau bakat tertentu, guru selalu memberikan informasi tentang perkembangan anak selama di sekolah. Daftar Pustaka Allwood J. 1985. Intercultural Communication. http://sskkii.gu.se/jens/ publications/ docs001-050/041e.pdf Bennett MJ. 1998. Intercultural Communication: A Current Perspective, Basic Concepts of Intercultural Communication: Selected Readings. Yarmouth, ME: Intercultural Press. http://www.mairstudents.info/6b.bennett.pdf. Chang YY. 2008. Cultural Faces of Interpersonal Communication. http://www. uri.edu/iaics/content/2008v17n1

Deepa, S. and Manisha S. 2009. Interpersonal Communication: Lifeblood of an Organization. The IUP Journal of Soft Skills, Vol. III, Nos. 3 & 4. Senior Lecturer, Department of Management, Jaipuria Institute of Management, Lucknow, India. E-mail: deepa@jiml.ac.in 2009 IUP. All Rights Reserved. Effendy, O.U. 2012. Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti. Ikeda J & Tidwell C. 2009. Cultural Differences in Non verbal Communication. http://healthvermont.gov/ Kambeya, NV. 2008. Georgia Teachers' Perceptions of Principals' Interpersonal Communication Skills as They Relate to Teacher Performance. Electronic Theses & Dissertations. Paper 198. Natalie EJ. 2012. An American Professor s Perspective on the Dialectics of Teaching Interpersonal Communication in the Swedish Classroom. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education 2012, Volume 24, Number 2, 168-179 ISSN 1812-9129. http://www. isetl.org/ijtlhe/ Purhonen P.. 2007. Interpersonal Communication Competence in SME Internationalization, University of Jyväskylä, Finland. Networking Knowledge: Journal of the MeCCSA Postgraduate Network, Vol 1, No 2 (2007). 1 ISSN 1755-9944 Sanjaya, Wina. 2009. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenada Media. Suranto, AW. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Umar, H. 2003. Manajemen. Jakarta : Rineka Cipta. 11