BAB 4. HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Optimasi Kapasitas Mesin Terhadap Pengaruh Pengadaan dan Harga Bahan Baku PT Serayu Makmur Kayuindo

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 01 PEMALANG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB V PEMBAHASAN. variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN. yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda. Kedelapan jenis industri

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang eksis di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : / klik.statistik@gmail.com

Transkripsi:

50 BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Di bawah ini akan disajikan hasil pengolahan Data oleh peneliti melalui alat analisanya. Hasil pengolahan data juga akan disertakan interpretasi, yaitu cara memandang yang dikaitkan dengan masa lalu dengan masa aktual yang terjadi sekarang ini. 4.1.1 Uji Asumsi Klasik pada Regresi Oleh karena peneliti menggunakan statistik untuk pengolahan datanya, maka perlu dilakukan berbagai uji untuk membuktikan bahwa tidak terjadi berbagai macam pelanggaran yang dapat menyebabkan hasil penelitian akan tampak bias. Dikarenakan teknik analisis data menggunakan Analisis Regresi Berganda, maka peneliti malakukan Uji Asumsi Klasik (Uji Normalitas Sebaran, Uji Liniearitas, Uji Heteroskedastisitas atau sering disebut uji homogenitas dan Uji Multikolinear) Berikut di bawah ini adalah Uji Asumsi Klasik pada variabel BBM, Inflasi dan Harga Bahan Baku Log (Harga) menggunakan SPSS. Pada Uji Normalitas Sebaran, data yang diambil telah mengikuti distribusi Normal. Distribusi Normal ditandai dengan Output Histogram yang dihasilkan. Pada Gambar 4.1, Histogram Uji Normalitas tampak bahwa tiap data menyebar ke seluruh daerah Normal. Daerah Normal itu sendiri adalah daerah yang berada di bawah kurva tersebut yang bentuknya seperti lonceng terbalik.

51 Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas Data berdistribusi normal juga terbukti pada Output Gambar 4.2 Hasil P-P Plot. Titiktitik menyebar sepanjang garis regresi. Hal tersebut mengartikan sebaran data nya merata sehingga dapat dihasilkan Y yang merata pula pada garis Regresi.

52 Gambar 4.2 Hasil P-P Plot Pada Uji Multikolinearitas diketahui dari nilai VIF untuk masing-masing prediktor. Persyaratan untuk dapat dikatakan terbebas dari multikolinear adalah apabila nilai VIF prediktor tidak melebihi nilai 10. Pada nilai pengujian penelitian ini, nilai VIF 1.010. Maka penelitian tidak terkena persoalan Multikolinearitas. Nilai hanya berkisar antara 1 10. Multikolinearitas adalah penyebab nilai koefisien Determinasi turun atau melemah.

53 Tabel 4.1 Hasil Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas atau Homogenitas menggunakan Scatter Plot nilai residual variabel dependen. Dari Gambar 4.3, Scatter Plot, dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas, karena data menyebar ke segala bidang. Hal ini berarti uji signifikansi akan menjadi kuat. Berbeda halnya apapila terjadi pelanggaran asumsi tersebut. Sumber : Hasil Output oleh SPSS Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

54 Hasil Uji Linearitas di bawah (Tabel 4.2 dan Tabel 4.3) membuktikan bahwa hubungan yang terjadi antara variabel bebasnya dengan variabel terikatnya bersifat linear. Pada Tabel 4.2, nilai Sig. pada Deviation of Linearity sebesar 0.143. Sedangkan pada Tabel 4.3 yang menggambarkan uji hubungan bersifat linear antara Harga dan inflasi, nilai Sig. pada Deviation of Linearity sebesar 0.924. Kedua nilai Sig. pada uji linearitas baik antar Harga dengan BBM, maupun Harga dengan Inflasi sama-sama (>0.05). Apabila nilai Sig. lebih besar dari 0.05 mengartikan hubungan prediktor dan dependen variabel bersifat linear, maka kedua nilai Sig. pada ANOVA Table, memenuhi syarat linear. Simpulan Uji Linear di sini berarti bahwa antar variabel bebas dan terikat yang diteliti bukanlah sesuatu yang memiliki suatu sifat siklus dan tidak linear. Siklus sendiri biasanya terjadi pada hal-hal yang musiman. Tabel 4.2 Hasil Uji Linearitas antara Harga dan BBM Sumber : Hasil Output oleh SPSS

55 Tabel 4.3 Hasil Uji Linearitas antara Harga dan Inflasi Sumber : Hasil Output oleh SPSS Dari kesemua Uji yang dilakukan di atas, dapat disimpulkan tidak terjadi adanya pelanggaran asumsi, sehingga penggunaan regresi berganda bisa dilakukan dan tidak akan mendapatkan hasil yang bias. 4.1.2 Regresi BBM dan Inflasi terhadap Harga Analisis Regresi yang dipakai dengan metode Enter adalah melakukan regresi dengan memasukkan semua prediktor untuk dianalisis sesuai keinginan/analis. Tabel 4.4 Keterangan Variabel yang Dianalisis Nilai R (korelasi ganda) sebesar 0.832. Nilai tersebut berkisar antara 0.5-1, artinya korelasi ganda tersebut bersifat positif kuat (ada hubungan yang erat melalui kedua variabel terhadap Harga). Nilai R Square (R² atau koefisien determinasi) adalah 0.693. Nilai tersebut mengartikan bahwa kemampuan kedua variabel untuk menjelaskan

56 tentang Harga sebesar 69.3 %. Sisanya sebesar 30.7 % (100% - 69.3%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Namun, Adjusted R Square dapat pula kita jadikan sebagai koefisien determinasi (kemampuan Variabel bebas menjelaskan Variabel terikat). Para ahli statistik merekomendasikan menggunakan Adjusted R² dalam melihat pengaruh yang ditimbulkan regresi ganda. Bisa jadi hubungan secara parsialnya kurang signifikan namun dan R Square akan tampak besar angkanya. Berbeda dengan Adjusted R Square yang dapat bertambah atau berkurang ketika ada penambahan variabel baru Tabel 4.5 Model Summary Regresi Ganda Hasil uji F di bawah kita gunakan untuk mengetahui signifikansi hasil korelasi ganda. Dalam SPSS pedoman yang digunakan yaitu apabila nilai Sig pada uji Anova <0.05 maka terdapat pengaruh yang signifikan. Nilai 0.000 di atas pada Sig. dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara BBM dan Inflasi terhadap Harga. Tabel 4.6 Uji Anova

57 Sumber : Data Output dengan SPSS Dapat Dicermati, Sig. uji t. BBM bernilai 0.000, Sig. uji t. inflasi bernilai 0.250. Untuk angka (Constant) Sig. uji t bernilai 0.004. Semua Sig. uji t yang nilainya (< 0.005) maka kita kategorikan variabel atau prediktor tersebut signifikan untuk dijadikan regresi. Bila tidak terdapat hubungan signifikan, maka variabel kurang dapat menjadi prediktor, sehingga boleh dihilangkan. Sig. uji t menilai signifikansi variabel secara individual. Berbeda dengan signifikansi yang didapat dari tabel Anova. Dari pengujian di atas, dapat disimpulkan variabel BBM dapat digunakan untuk memprediksikan Harga bahan baku Log tersebut, sedangkan inflasi dapat dihilangkan (optional) sehingga persamaan garis regresinya menjadi: Y= a + bx Di mana: a = konstanta b = nilai koefisien X Persamaannya menjadi : Y = -122586 + 173,597 X Interpretasi koefisien regresi adalah : Nilai konstanta sebesar -122586. Apabila tanpa ada BBM, maka nilai harga sebesar - 122 586. Nilai Koefisien b sebesar 173.597. Angka ini menunjukkan dengan penambahan sebesar 1 Rupiah pada harga BBM Solar Industri, maka harga akan naik sebesar 173,597. Hubungan BBM dengan Harga bersifat positif (apabila BBM naik maka Harga juga akan naik).

58 Tabel 4.7 Nilai Koefisien Beta 4.1.3 Regresi Harga terhadap Pengadaan Analisis dilakukan dengan metode Enter, dengan memasukkan semua prediktor untuk dianalisis sesuai dengan keinginan. Tabel 4.8 Keterangan Variabel Yang Dianalisis Pada tabel nilai R adalah 0.325, menunjukkan hubungan antara Harga dengan pengadaan positif namun lemah. R Square (R² atau kemampuan variabel bebasnya untuk menjelaskan variabel terikatnya) hanya 0.106 atau sebesar 10.6 %. Hal ini berarti terdapat 89.4 %( 100%-10.6%) hal lainnya yang lebih bisa menjelaskan besarnya pengadaan. Apabila kita menggunakan Adjusted R Square maka nilainya hanya 0.83 (8.3 %) saja kemampuan menjelaskannya.

59 Tabel 4.9 Model Summary Regresi Sederhana Hasil Uji F menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara Harga beli yang dengan kuantitas pengadaannya. Nilai sig nya seharusnya berada pada posisi < 0.05. Nilai Sig di atas adalah 0.38. Tabel 4.10 Anova Dari tabel di atas terbukti harga ternyata tidaklah memiliki tingkat signifikan yang cukup baik. Melalui nilai B, Constant= 374,222 dan Harga = 0.006. Apabila kita gunakan untuk regresi adalah sebagai berikut. Y = 374,222 + 0,006 X Dapat disimpulkan bahwa apabila harga naik sebesar 1 Rupiah, maka kuantitas pengadaan yang didapat naik sebesar 0.006 / m³.

60 Tabel 4.11 Nilai Koefisien Beta Sumber: Hasil Output dengan SPSS 4.1.4 Optimasi Kapasitas Mesin Terhadap Pengaruh Pengadaan dan Harga Optimasi adalah pemaksimalan sumberdaya sehingga memaksimalkan profit maupun meminimalkan biaya. Dalam kaitannya dengan mesin, menurut pengalaman PT Serayu Makmur Kayuindo, terjadi tidak optimalnya penggunaan mesin karena kurangnya pengadaan atau inventori. Terjadinya hal tersebut seringkali dialami saat tahun 2003-2004. Salah satu mesin yang paling sering tidak optimal penggunaannya adalah Mesin produksi kayu green veneer (GV). Mesin tersebut dinamakan mesin Rotari. Jumlahnya adalah 8 buah. Untuk pengoperasian mesin tersebut dibutuhkan 8 orang yang bekerja per Shift. Per Shiftnya lama bekerja adalah 8 Jam termasuk 1 jam istirahat. Dalam 1 hari (24 Jam) proses produksi berjalan selama seharian penuh. Maka dari itu pemakaian mesinnya adalah 24 jam pula. Mesin dijalankan non-stop selama 1 minggu, kecuali pada hari minggunya. Dikarenakan hari minggu digunakan untuk pengistirahatan mesin serta Maintenance mesin. Untuk lebih Jelasnya tentang pekerja dan pemakaian kapasitas mesin dalam kondisi kapasitas normalnya, adalah sebagai berikut :

61 Tabel 4.12 Kapasitas Normal yang terjadi Selama 1 Minggu / Mesin Sumber: Data Olahan Peneliti Pekerja yang beroperasi dalam mesin terdiri dari 6 orang sebagai berikut : 1 pekerja kupas kulit 2 pekerja angkat dan pasang 1 pekerja operator 1 pekerja pengambil 1 pekerja bersihkan sampah Sesuai dengan keadaan di lapangan yang terjadi, ada 2 pengoptimasian yang dapat dilakukan. Pertama, apabila perusahaan ingin memaksimalkan kedelapan mesin Rotary yang digunakan maka kedelapannya benar-benar harus dijalankan dan secara ideal, pengadaan harus bisa memenuhi kebutuhan akan seluruh kapasitasnya tersebut. Kedua, sehubungan oleh keadaan selama 2 tahun yang terjadi penghentian produksi akibat ketidak tersedianya bahan baku, maka Optimasi dilakukan dengan penyesuaian kapasitas mesin yang ada dengan pengadaan yang tersedia.: Optimasi 1 = Jumlah mesin x Total Kapasitas Per mesin/ minggunya x 4 minggu = 8 x 187,5 x 4 minggu = 6000 m³

62 Optimasi kedua adalah optimasi berdasarkan Harga yang mungkin terjadi menurut peramalan yang didapatkan dari hasil regresi tadi. Untuk meramalkan kita gunakan rumus regresi Harga BBM solar terhadap Harga Bahan Baku Log ( Y = -122586 + 173,597 X) dimana X adalah harga BBM Solar industri. Setelah memasukkannya maka akan kita dapatkan harga Bahan Baku Log yang mungkin terjadi. Perlu diketahui, karena data sewaktu diregresikan BBM dimundurkan, maka hasil peramalan Harga adalah untuk 2 bulan mendatang. Misalnya kita memasukkan data Harga BBM Solar untuk peramalan pada bulan Oktober, maka hasil berupa Harga Bahan baku tadi menjadi Harga pada bulan Desember. Oleh Karena Regresi untuk Pengaruh Harga Bahan Baku Log terhadap pengadaan adalah Y = 374,222 + 0,006 X, dimana X adalah harga, maka kita dapat mensubstitusikan persamaan pertama tadi ke dalam X, menjadi : Solar. Y = 374,222 + 0,006 (-122586 + 173,597 X), untuk x kita masukkan angka Harga BBM Rumus di atas dapat kita ubah lagi sehingga kita bisa mendapatkan total mesin yang dipakai oleh PT Serayu Makmur Kayuindo sesuai kapasitas yang diinginkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kapasitas Normal. Dari data yang didapat PT Serayu Makmur Kayuindo, Tabel 4.11 maka apabila Kapasitas Normal per minggu adalah 187.5, maka bila kita jadikan 1 bulan = 4 minggu = 27 hari kerja, total penggunaan Kapasitas Normal / mesin/bulan adalah 750. Maka rumus banyaknya mesin yang terpakai menjadi : Jumlah Mesin terpakai per bulan = 374,222 + 0,006 (-122586 + 173,597 X) 750 Menurut data Pertamina, Pada bulan Oktober Harga BBM Solar Rp 6.000,- Maka bila kita masukkan dalam rumus di atas, hasilnya adalah 7.8. Maka terpakai 8 mesin.

63 4.2 Analisis 4.2.1 Pengaruh BBM dan Inflasi terhadap Harga Sesuai dengan hasil penelitian, ternyata signifikansi inflasi terhadap Harga beli Bahan Baku Log kecil. Sampai akhirnya variabel tersebut dihilangkan dalam persamaan karena tidak begitu berpengaruh. Hal ini Berbeda dengan Teori yang pada umumnya mengatakan bahwa adanya inflasi berarti adanya kenaikkan harga barang maupun jasa di pasaran. Hanya saja perlu kita gali lebih dalam lagi. Angka Inflasi tak lain didapat dari perhitungan IHK (Indeks Harga Konsumsi) pada bulan yang bersangkutan. IHK diambil dari 7 komponen yang mana 7 komponen harga tersebut terbagi-bagi lagi. Contohnya untuk komponen makanan dibagi lagi menjadi beras, ayam goreng dsb. Selain itu yang menjadi kurang signifikansi inflasi terhadap Harga Bahan Baku Log, bisa jadi lantaran angka inflasi adalah angka yang mewakili 45 kota di Indonesia, berlaku secara Nasional. Berbeda kalau kita menyelidiki Harga suatu barang di suatu kota tertentu. Untuk BBM, ada signifikansi yang cukup berarti. Tampak dari tabel Koefisien (< 0.005). Dalam peramalan untuk mencari tahu Harga Bahan Baku, tepat sekali menggunakan varabel tersebut. Harga yang didapat dari peramalan Regresi : Y = -122586 + 173,597 X, dimana X adalah harga BBM Solar Industri adalah harga 2 bulan ke depan dari waktu harga pada BBM berlaku. 4.2.2 Pengaruh Harga terhadap Pengadaan Sebelumnya, sesuai dengan pengalaman yang terjadi pada PT Serayu makmur Kayuindo, perusahaan selalu berusaha menetapkan harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan Bahan Baku.

64 Namun, kenyataan penelitian membuktikan bahwa Harga hanya mampu menerangkan sebesar 10% untuk mempengaruhi pengadaan. Sisanya ternyata banyak hal lain selain Harga yang memungkinkan Pengadaannya lebih banyak seperti keinginan perusahaan. Kemungkinan hal lain yang bisa mempengaruhi banyaknya keadaan bisa jadi hubungan kita dengan Supplier, atau bisa pula switching cost untuk ke PT Serayu Makmur Kayuindo cukup mahal, sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan para pemasok Bahan Baku tersebut ke PT Serayu. Ternyata apa yang dikhawatirkan oleh perusahaan akan pemborosan yang mungkin terjadi karena tidak tersedianya bahan baku sampai akhirnya menyebabkan mesin dan buruh menganggur tidak perlu terjadi. Hal ini terjadi secara tidak sengaja, malah oleh karena kenaikkan BBM yang ditetapkan pemerintah mengakibatkan Harga Bahan Baku naik sampai menaikkan pengadaannya pula. Tentu saja di sini ada asumsi ceteris paribus yang berlaku.