PERANAN ORANGTUA DAN PENDIDIK DALAM MENGOPTIMALKAN POTENSI ANAK BERBAKAT AKADEMIK (ABA)

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEPSI PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT

PENGELOLAAN PENDIDIKAN ANAK GIFTED DI INDONESIA

PERANAN ORANGTUA DAN PENDIDIK DALAM MENGOPTIMALKAN POTENSI ANAK BERBAKAT AKADEMIK* Oleh Rochmat Wahab**

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam keberlangsungan hidup, manusia memiliki peranan yang penting

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bidangnya. Pendidikan dalam pengertian bahasa disebut proses melatih dan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Tinjauan Tentang Layanan Bimbingan Karir. 1. Pengertian Layanan Bimbingan Karir

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan selalu mendapatkan sorotan tajam dari masyarakat.

Sigit Sanyata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Lembaga persekolahan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu,

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada sisi lain, arus. (SDM) yang berkualitas. Dalam suatu organisasi untuk menjalankan

Peran Guru dalam Memahami Siswa sebagai Dasar Pembelajaran

ISU-ISU PENDIDIKAN DIY Oleh Dr. Rochmat Wahab, MA

Manfaat Evaluasi diri

MENJADI SEORANG GURU PROFESIONAL

KONSEP SEKOLAH ISLAM TERPADU. Oleh Rochmat Wahab Dosen FIP Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Kelompok Materi : Materi Pokok

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia memiliki potensi di dalam dirinya. Potensi

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii RANGKUMAN EKSEKUTIF viii TIM PENYUSUN EVALUASI DIRI.. xi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarakan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan : Hasil belajar siswa SMA Negeri 2 Serui Kabupaten Kepulauan Yapen,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi (knowledge and technology big bang), tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang

Pedagogik Kepribadian Profesional Sosial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

MENJADI SEORANG GURU PROFESIONAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Pendidikan membuat manusia

golongan ekonomi menengah. Pendapatan keluarga rata-rata berada pada kisaran lima jutaan rupiah perbulan dengan sebagian besar ayah bekerja sebagai

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

POKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. underachievement atau berprestasi di bawah kemampuan ialah jika ada

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. meraih keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Untuk mengoptimalkan inovasi,

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan berbagai pihak yang terkait secara bersama-sama dan bersinergi

meningkatkan mutu pendidikan. Ujian Nasional bertujuan menentukan kelulusan

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Situasi global membuat kehidupan semakin kompetitif dan membuka

BAB 1. Pendahuluan. Adolescent atau remaja, merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa.

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap

BAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu:

BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pembelajaran tipe giving question and getting answer dengan group resume

Model Hipotetik Bimbingan dan konseling Kemandirian Remaja Tunarungu di SLB-B Oleh: Imas Diana Aprilia 1. Dasar Pemikiran

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. baik dari segi kognitif, psikomotorik maupun afektif.

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bagi sektor publik dalam pelayanan publik (Nurmandi, 2006). Banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN. penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada siswa, akan tetapi guru

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sekarang dihadapkan pada tantangan-tantangan yang. mengharuskannya mampu melahirkan individu-individu yang dapat

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Umi Rahayu Fitriyanah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah dan Penegasan Judul. berlangsung sepanjang sejarah dan berkembang sejalan dengan perkembangan

KONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan motor

BAB I PENDAHULUAN. studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat dalam

BAB I PENDAHULUAN. anak didik kita diberi bekal ilmu yang memadai melalui jalur pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya. memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok masyarakat untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang merupakan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Di sekolah guru merupakan

SUPERVISI PENDIDIKAN. Pendekatan humanistik. Profesionalisasi. guru 2/12/2012. Bimbingan Bantuan Pembinaan Pengarahan Petunjuk Kemitraan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dalam masa perkembangan, sehingga perlu

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau lembaga untuk terus meningkat sehingga setiap pimpinan lembaga pun

BAB I PENDAHULUAN. dalam buku Etika Profesi Pendidikan). Pendidikan di Sekolah Dasar merupakan jenjang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan sumber daya. manusia unggul yang dapat menjadi aktor penting di balik semua

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran di sekolah. Usaha meningkatkan kualitas sumber daya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lebih tinggi. Salah satu peran sekolah untuk membantu mencapai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pusat sumber belajar untuk siswa Sekolah Dasar (SD). SDN ini terletak sangat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN 1. KOMPETENSI PENGAWAS/PENILIK PAUD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tuti Rohayati, 2014

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. BAB IV, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian mengenai implementasi program SKS di SMAN 3 Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat

Transkripsi:

PERANAN ORANGTUA DAN PENDIDIK DALAM MENGOPTIMALKAN POTENSI ANAK BERBAKAT AKADEMIK (ABA) Oleh Rochmat Wahab

PENDAHULUAN SETIAP ANAK BERBAKAT AKADEMIK (ABA) MEMBUTUHKAN UNTUK TUMBUH DAN BERKEMBANG ORANGTUA DAN PENDIDIK BERTANGGUNG JAWAB ATAS PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ABA DIDUGA BANYAK ORANGTUA DAN PENDIDIK ABA YANG BELUM MEMILIKI INFORMASI TENTANG MENGENAL DAN MENANGANI ABA PERLUNYA MENINGKATKAN PENDIDIK. PERAN ORANGTUA DAN

KEBUTUHAN ABA Mendapatkan kesempatan untuk memperoleh kompetensi fundamental, perbendaharaan teknis, dan pengetahuan lanjut. Berinteraksi dengan para pemimpin dalam bidangnya. Menerapkan pengetahuannya untuk penyelesaian masalah yang mutakhir. Mengkomunikasikan pengetahuannya. Mengembangkan kemampuannya dalam bidang akademik dan sosial lainnya.

KARAKTERISTIK ABA Memiliki rentangan perhatian lama dikaitkan dengan suatu bidang akademik Memiliki pemahaman konsep, metode, dan terminologi pada tingkat lanjut untuk bidang tertentu. Mampu menerapkan konsep-konsep dari bidang-bidang tertentu ke dalam kegiatan-kegiatan dalam bidang lainnya. Adanya keinginan untuk mencurahkan sebagian besar waktu dan usahanya untuk mencapai standar yang tinggi dalam suatu bidang akademik tertentu. Adanya kemampuan kompetitif dalam bidang akademik tertentu dan motivasi untuk berbuat yang terbaik. Kemampuan belajar cepat dalam bidang studi tertentu. Memiliki keajegan dan dikendalikan oleh tujuan dalam bidang tertentu.

SIKAP DAN PERAN ORANGTUA DAN KELUARGA ANAK BERBAKAT AKADEMIK Orangtua dan keluarga memainkan bagian yang sangat berarti dalam setiap fase pertumbuhan dan perkembangan anak dan berpengaruh terhadap hasil dari setiap keputusan pendidikan. ABA merupakan suatu anugerah yang seharusnya diapresiasi secara bertanggung jawab. Ortu dan keluarga dapat berperan sebagai educator, instructor, motivator, supporter, facilitator, dan figure.

KEBUTUHAN ORANGTUA DAN KELUARGA ANAK BERBAKAT AKADEMIK REFERRAL ASSESSMEN PENEMPATAN DUKUNGAN DI RUMAH KONTRIBUSI EDUKATIF STRATEGI UNTUK INTEGRASI SOSIAL KESEMPATAN UNTUK SHARING PENGAKUAN DARI SISTEM PENDIDIKAN

MENGENAL ANAK UNDERACHIEVER: KARAKTERISTIK a. Cenderung memiliki konsep diri rendah dan menilai dirinya negatif. b. Merasa tertolak oleh keluarga, merasa orangtua tidak merasa puas teradap dirinya. c. Berkecenderungan tidak mau bertanggung jawab terhadap tindakan yang dia lakukan. d. Tidak suka sekolah atau guru, dan cenderung memilih teman yang memiliki sikap negatif terhadap sekolah. e. Motivasinya rendah terhadap pencapaian prestasi akademik, f. Cenderung memiliki kebiasaan belajar yang jelek, dan malas mengerjakan PR. g. Memiliki sifat kepemimpinan yang rendah dan kurang populer di antara teman sebayanya. h. dan lain sebagainya.

MENGENAL ANAK UNDERACHIEVER: PENYEBAB Faktor internal: perfectionisme, supersensitvitas, kelainan dalam keterampilan sosialnya. Faktor eksternal: adanya tekanan dari masyarakat untuk memisahkan seseorang yang berbeda, tekanan dari harapan masyarakat yang berlebihan terhadap kehadiran dirinya, tidak adanya kesesuaian dari layanan pendidikan yang diberikan kepadanya.

STRATEGI MENANGANI ANAK UNDERACHIEVER STRATEGI SUPPORTIF STRATEGI INSTRINSIK STRATEGI REMEDIAL.

MAKNA MODEL AKSELERASI Suatu model penanganan anak berbakat yang memungkinkan kemajuan melalui suatu program pendidikan yang memiliki kecepatan lebih tinggi atau pada usia yang lebih muda dibandingkan dengan teman sebanyanya

BENTUK MODEL AKSELERASI masuk sekolah lebih awal, naik lompat kelas, pemadatan kurikulum, maju berkelanjutan, pengajaran berdasarkan kecepatan sendiri, akselerasi isi atau mata pelajaran, progran ekstrakurikuler, penempatan lebih awal (Advanced Placement), dan sebagainya.

KEUNTUNGAN MODEL AKSELERASI Efisiensi belajar meningkat. Efektivitas belajar meningkat. Pengakuan dan penghargaan terhadap kemampuan dan prestasi. Pilihan eksplorasi akademik meningkat. Dimungkinkannya siswa mendapatkan kelompok teman sebaya yang baru. Waktu untuk karirnya meningkat. Produktivitasnya meningkat.

KEUNTUNGAN MODEL AKSELERASI Frustasi dan kebosan pendidikan. Prestasi dan produktivitas rendah. Mengembangkan rasa apatis terhadap pendidikan formal dan putus sekolah lebih awal. Harapan akademik yang lebih rendah. Motivasi belajar yang menurun dan kebiasaan belajar yang jelek. Kesulitan menyesuaikan dengan kelompok sebaya yang tidak sharing minat dan kepedulian yang bersifat lanjut.

PERAN GURU MOTIVATOR FASILITATOR SUPPORTER FIGUR ENCOURAGER

PERAN KONSELOR PEMBIMBING DALAM STRATEGI PENGEMBANGAN AKADEMIK PEMBIMBING DALAM PENGEMBANGAN PRIBADI SOSIAL PEMBIMBING DALAM PENENTUAN KEHIDUPAN KARIR

PERAN SEKOLAH MENGEMBANGKAN ALTERNATIF MODEL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN MENERAPKAN PROGRAM PENDIKAN YANG FLEKSIBEL MENCIPTAKAN IKLIM SEKOLAH YANG KONDUSIF DAN MENGUNDANG MELAKUKAN PENGENDALIAN PROGRAM PENDIDIKAN SECARA BERTANGGUNG JAWAB

MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN Isi kurikulum (apa yang siswa pelajari) Proses yang melibatkan siswa (bagaimana siswa bekerja dengan informasi) Produk pelajaran (bagaimana siswa menunjukkan apa yang mereka tahu). Lingkungan belajar.

ORANGTUA DAN SEKOLAH INTERAKSI KOOPERATIF INTERAKSI KONFLIK INTERAKSI INFERENSI INTERAKSI PERKEMBANGAN SECARA ALAMIAH

MASALAH YANG MUNCUL: ORANGTUA DAN SEKOLAH Program pendidikan untuk anak berbakat sering kali belum didukung dengan staf yang memadai, guru yang memiliki sedikit waktu untuk dicurahkan kepada konferensi dengan orangtua. Guru dan pengurus sekolah yang merasa terancam oleh orangtua dari anak berbakat, yang memang mereka sangat terdidik, tegas, dan banyak mengeluarkan ide. Program pendidikan anak berbakat belum diimplementasikan untuk semua sekolah yang ada di daerah tersebut, karena baru sejumlah sekolah yang diijinkan.

TUJUAN PROGRAM YANG EFEKTIF UNTUK ORANGTUA Menegakkan komunikasi terbuka antara orangtua dan guru. Menegakkan tujuan-tujuan yang saling disepakati bagi setiap anak didasarkan atas kebutuhannya secara individual. Menginformasikan kepada orangtua mengenai (1) aturan daerah mengenai program, (2) hak orangtua dan anak, (3) definisi program pendidikan keberbakatan, (4) praktek pengasuhan yang efektif, (5) dan alternatif untuk masa depan. Mengundang partisipasi orangtua dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi program.

KOMPONEN PROGRAM YANG EFEKTIF UNTUK ORANGTUA Pertemuan untuk orientasi. Bahan-bahan tertulis. Pertemuan untuk penyadaran orangtua. Konfrensi Orangtua.

TANTANGAN PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT DAN SOLUSINYA (1) ADANYA ANGGAPAN BAHWA PEMBIAYAAN PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT SANGAT TINGGI. UNTUK ITU PERLU MENUNDANG KETERLIBATAN DUNIA PARA INDUSTRI DAN BISNIS. ADANYA KLAIM BAHWA LAYANAN PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT CENDERUNG MEMBANGUN KELOMPOK ELIT. KARENA ITU LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DOMAIN SOSIAL- PRIBADI DIPERLUKAN. ADANYA MITOS BAHWA ANAK BERBAKAT DAPAT MERAIH KESUKSESAN AKADEMIK DAN KARIR TANPA BANTUAN ORANG LAIN. SEBAGAI INDIVIDU YANG UNIK, TIDAKLAH SEPENUHNYA BENAR, KARENA ANAK BERBAKAT UNTUK DAPAT BERKEMBANG OPTIMAL, SANGATLAH MEMBUTUHKAN BANTUAN YANG RELEVAN DAN PROFESIONAL.

TANTANGAN PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT DAN SOLUSINYA (2) ANAK BERBAKAT TIDAK SELALU HADIR DITENGAH-TENGAH KELUARGA YANG MAU DAN DAPAT MENGENAL SERTA MAMPU MEMBERIKAN ASUHAN DAN PENDIDIKAN YANG TEPAT. UNTUK ITULAH PERLU SOSIALISASI PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT DIPERLUAS, TERMASUK MEMBERIKAN PENDIDIKAN ORANGTUA KEENGGANAN DAN KETERBATASAN GURU DALAM MENANGANI ANAK BERBAKAT MASIH DIJUMPAI DI SEJUMLAH BESAR SEKOLAH, AKIBATNYA MEREKA DAPAT MENJADI UNDERACHIEVEMENT. UNTUK ITU PERLU PENGEMBANGAN PANDUAN UNTUK PENGEMBANGAN LEBIH BANYAK BIDANG KEBERBAKATAN DAN PELATIHAN. TIDAKLAH MUDAH MEMBANGUN SEKOLAH YANG EFEKTIF BAGI PENGEMBANGAN KEBERBAKATAN. KUNCI UTAMANYA ADA PADA LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH DAN AKUNTABILITAS SUPERVISOR PENDIDIKAN.

TANTANGAN PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT DAN SOLUSINYA (3) PENGHARGAAN YANG DIBERIKAN KEPADA ANAK BERPRESTASI UNGGUL MASIH JAUH DARI MEMBANGGAKAN. UNTUK DAPAT MEMOTIVASI PENGEMBANGAN KEBERBAKATAN SANGATLAH DIPERLUKAN PENGAKUAN DAN PENGHARGAAN YANG MEMBANGGAKAN, TERUTAMA DANA ATAU LAINNYA UNTUK MEMBANTU PENGEMBANGAN DIRI SECARA OPTIMAL. KEMAJUAN IPTEKS DI LUAR SEMAKIN KOMPETITIF. UNTUK ITU PERLU DIKEMBANGKAN SISTEM PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT YANG SEMAKIN MANTAP. PERSOALAN YANG DIHADAPI ANAK BERBAKAT ADALAH SANGAT KOMPLEKS, SEHINGGA UNTUK DAPAT MENGANTARKAN DAN MEMBIMBING ANAK BERBAKAT PERLU KERJA KOLEKTIF ANTAR TENAGA KEPENDIDIKAN, ORANGTUA, AHLI LAIN YANG.

KONTRIBUSI ORANGTUA UNTUK PROGRAM PENGEMBANGAN KEBERBAKATAN INDIVIDUAL (FINANSIAL DAN PROFESIONAL) KOLEKTIF (ORGANISASI ORANGTUA ANAK BERBAKAT).

SEKIAN TERIMA KASIH