Keunggulan Pendekatan Penyelesaian Masalah Fisika melalui Lagrangian dan atau Hamiltonian dibanding Melalui Pengkajian Newton

dokumen-dokumen yang mirip
Model Dinamik Robot Planar 1 DOF dan Simulasi

Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan joule.

6. Mekanika Lagrange. as 2201 mekanika benda langit

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

Penulis : Fajar Mukharom Darozat. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.com

MOMENTUM DAN IMPULS FISIKA 2 SKS PERTEMUAN KE-3

Catatan Kuliah FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana

KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA

Konsep Usaha dan Energi

DINAMIKA. Massa adalah materi yang terkandung dalam suatu zat dan dapat dikatakan sebagai ukuran dari inersia(kelembaman).

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG MKKS KOTA PADANG KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP

SASARAN PEMBELAJARAN

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari:

v adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω =

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

PanGKas HaBis FISIKA. Vektor

BAB II PEMODELAN MATEMATIS SISTEM INVERTED PENDULUM

VII. MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

FISIKA XI SMA 3

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

Materi Pendalaman 01:

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

Referensi : Hirose, A Introduction to Wave Phenomena. John Wiley and Sons

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1.

HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DINAMIKA PARTIKEL 1. PENDAHULUAN

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

SELEKSI OLIMPIADE NASIONAL MIPA PERGURUAN TINGGI (ONMIPA-PT) 2014 TINGKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA BIDANG FISIKA

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

GERAK HARMONIK SEDERHANA

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

MEKANIKA NEWTONIAN. Persamaan gerak Newton. Hukum 1 Newton. System acuan inersia (diam)

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

Uji Kompetensi Semester 1

1/32 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) KINEMATIKA. menu. Mirza Satriawan. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta

KONSEP USAHA DAN ENERGI

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

FIsika USAHA DAN ENERGI

BAB VI Usaha dan Energi

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:

BENDA TEGAR FISIKA DASAR (TEKNIK SISPIL) Mirza Satriawan. menu. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta

JAWABAN Fisika OSK 2013

Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan

BAB 5: DINAMIKA: HUKUM-HUKUM DASAR

Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

SOAL TRY OUT FISIKA 2

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

MEKANIKA TEKNIK. Sitti Nur Faridah

BAB GETARAN HARMONIK

DEPARTMEN IKA ITB Jurusan Fisika-Unej BENDA TEGAR. MS Bab 6-1

1. a.) Dalam gerak parabola. Gerak benda dibagi menjadi gerak vertical dan gerak horizontal. Berikut adalah persamaan pada gerak horizontalnya.

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

MOMENTUM DAN TUMBUKAN. Rudi Susanto

BESARAN, SATUAN & DIMENSI

menganalisis suatu gerak periodik tertentu

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI

HAND OUT FISIKA DASAR I/GELOMBANG/GERAK HARMONIK SEDERHANA

Bab 1. Teori Relativitas Khusus

SILABUS. Religius Jujur Toleransi Disiplin Mandiri Rasa ingin tahu Tanggung jawab. 1 / Silabus Fisika XI / Kurikulum SMA Negeri 5 Surabaya

Statika dan Dinamika

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

Mahasiswa memahami konsep tentang usaha energi, jenis energi, prinsi usaha dan energi serta daya

Saat mempelajari gerak melingkar, kita telah membahas hubungan antara kecepatan sudut (ω) dan kecepatan linear (v) suatu benda

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

BAB V Hukum Newton. Artinya, jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol maka benda dapat mempertahankan diri.

KATA PENGANTAR. Semarang, 28 Mei Penyusun

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

Getaran Mekanik. Getaran Bebas Tak Teredam. Muchammad Chusnan Aprianto

3. ORBIT KEPLERIAN. AS 2201 Mekanika Benda Langit. Monday, February 17,

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

FIsika DINAMIKA ROTASI

VEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B

1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring. katrol licin. T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring. N mg cos =0, (13) lantai kasar

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI SMA SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 USAHA DAN ENERGI. Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rahfiqa Zainal NIM :

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1

Mekanika Rekayasa/Teknik I

I. Nama Mata Kuliah : MEKANIKA II. Kode / SKS : MFF 1402 / 2 sks III. Prasarat

Relativitas Khusus Prinsip Relativitas (Kelajuan Cahaya) Eksperimen Michelson & Morley Postulat Relativitas Khusus Konsekuensi Relativitas Khusus

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 3 Tanggal Berlaku : 02 Maret 2012

Keseimbangan Benda Tegar dan Usaha

Usaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik

KERJA DAN ENERGI. 4.1 Pendahuluan

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

GERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana

BAB IV OSILATOR HARMONIS

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB IX MEKANIKA BENDA TEGAR

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Besaran dan Satuan

Transkripsi:

Keunggulan Pendekatan Penyelesaian Masalah Fisika melalui Lagrangian dan atau Hamiltonian dibanding Melalui Pengkajian Newton Nugroho Adi P January 19, 2010 1 Pendekatan Penyelesaian Masalah Fisika 1.1 Pengkajian Newton Pengkajian Newton berdasarkan pada Hukum-hukum Newton dan yang terkait dengannya. Langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah sebuah sistem fisis melalui pendekatan ini secara umum adalah sebagai berikut: 1. Gambarkan sistem yang ditinjau 2. Buat diagram benda bebas untuk masing-masing benda yang ditinjau di sistem tersebut 3. Identifikasi gaya-gaya yang bekerja pada masing-masing benda 4. Tentukan resultan gaya yang bekerja pada masing-masing benda biasanya berbentuk Fi = m i a i (1) dengan subscipt i mengacu pada benda ke-i 5. Berdasarkan resultan gaya tersebut dapat dicari penyelesaian sesuai dengan yang diminta misal mencari kecepatan pada saat t menggunakan persamaan m dv dt kecepatan pada saat r menggunakan persamaan mv dv dr posisi pada saat t menggunakan persamaan usaha, energi dan sebagainya. = F, (2) = F, (3) m d2 r dt 2 = F, (4) 1

Dari langkah-langkah tersebut terlihat bahwa dalam pengkajian Newton, sangat penting untuk mengetahui gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda dalam suatu sistem fisis. Secara umum, pada pengkajian Newton, begitu resultan gaya dari sebuah benda pada sebuah sistem diketahui, maka masalah yang dikaji pada benda tersebut akan dapat diselesaikan. 1.2 Lagrangian dan Hamiltonian Pendekatan penyelesaian suatu masalah fisika melalui pengkajian Lagrangian atau Hamiltonian memiliki langkah-langkah sebagai berikut 1. Gambar sistem yang ditinjau 2. Tentukan koordinat umum 3. Cari energi kinetik total sistem, nyatakan dalam koordinat umum 4. Cari energi potensial total sistem, nyatakan dalam koordinat umum 5. Tentukan L dengan 6. Gunakan Persamaan Lagrange L = T V (5) L = 0 (6) dt q i q i 7. Selesaikan persamaan differensial yang diperoleh. Perlu diperhatikan bahwa, tergantung dari jumlah koordinat umum dan bentuk L, hasil dari langkah (6) mungkin merupakan sistem persamaan dan lebih dari satu persamaan. Jika menggunakan Hamiltonian maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut 1. Cari Lagrangian 2. Hitung momentum umum dengan menurunkan L terhadap kecepatan 3. Nyatakan kecepatan umum dalam suku momentum umum dengan membalik pernyataan dalam langkah (2) 4. Hitung Hamiltonan menggunakan H = i p i q i L (7) 5. Terapkan persamaan Hamilton ṗ = H q q = H p Dari langkah-langkah tersebut, secara umum, pengkajian Lagrangian atau Hamiltonian dari suatu sistem memerlukan pengetahuan tentang energi kinetik dan energi potensial dari sistem tersebut. Selain itu, dalam prosesnya penghitungan dan hasil penghitungan dalam Lagrangian atau Hamiltonian dinyatakan dalam bentuk koordinat umum. Koordinat umum ini belum tentu memiliki dimensi jarak (misal: sudut) (8) (9) 2

2 Perbandingan Pengkajian Lagrangian dan atau Hamiltonian dengan Pengkajian Newton Tinjau sebuah ayunan dengan massa m 1 dan panjang tali l, jika kita ingin mengetahui posisi m 1 pada saat t maka pengkajian Newton, setelah mengidentifikasi gaya-gaya yang ada, memberikan m 1 a x = F x (10) m 1 a a = m 1 g sin θ (11) a x = g sin θ (12) sedangkan pengkajian Lagrangian dengan koordinat umum θ dengan memberikan x = l cos θ y = l sin θ L = 1 2 m 1l 2 θ2 + m 1 gl cos θ (13) L dt θ θ = 0 (14) m 1 l 2 θ + m1 gl sin θ = 0 (15) l θ = g sin θ (16) Dari penghitungan di atas, kedua pendekatan memberikan hasil yang setara. Pendekatan Newton lebih mudah digunakan dalam sistem fisis ini tanpa melibatkan penghitungan yang cukup rumit. Pendekatan Lagrangian terhadap sistem ini relatif lebih rumit daripada pendekatan Newton karena melibatkan penurunan persamaan Lagrange. Kerumitan lain pendekatan Lagrange di sistem ini adalah penggunaan koordinat umum yang menyebabkan kita tidak bisa secara langsung mengetahui nilai x dan y. Untuk sistem sederhana, terlihat bahwa pendekatan Newton memiliki banyak keunggulan kerena kesederhanaan dan kemudahan penghitungannya. Misal pada sistem ayunan diatas dilakukan sedikit modifikasi, yaitu pangkal ayunan bebas bergerak secara horizontal sepanjang sumbu-x. Pada pangkal ayunan tersebut diberi massa m 0 yang juga bebas bergerak mengikuti pangkal ayunan yang juga bebas bergerak tersebut. Untuk mengetahui posisi m 0 dan m 1 pada sistem tersebut menggunakan pendekatan Newton akan memerlukan penjabaran yang sangat panjang yang melibatkan konsep torsi dan atau koordinat non-inersial. Hal ini disebabkan karena gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda merupakan fungsi waktu dan fungsi dari posisi benda yang lain. Jika menggunakan pendekatan Lagrangian, kita hanya perlu menambahkan satu koordinat umum yaitu x 0 dan memodifikasi hubungan x = x 0 + l cos θ (17) 3

dan menambahkan persamaan L = 0 (18) dt ẋ 0 x 0 Di sini mulai nampak kelebihan dari pendekatan Lagrangian dibanding Newton. Hal ini disebabkan karena ketika menggunakan pendekatan Newton kita kesulitan untuk mengidentifikasi gaya-gaya yang bekerja, pada pendekatan Lagrangian, kita hanya perlu mengidentifikasi energi-energi yang ada yang, pada prakteknya, relatif lebih mudah dilakukan. Misal pada sistem awal kita lakukan modifikasi yang lain, yaitu dengan mengganti tali dengan pegas. Dengan pendekatan Newton, penyelesaian untuk mencari posisi m 1 sangat sulit dilakukan. Hal ini disebabkan oleh kesulitan kita mengidentifikasi nilai gaya-gaya yang bekerja pada m 1. Dengan pendekatan Lagrangian kita hanya perlu menambahkan satu koordinat umum yaitu l dan menambahkan persamaan d dt L L l l = 0 (19) dan jika pangkal dari ayunan pegas ini bisa bergerak bebas dan memiliki massa m 0 maka, jika menggunakan pendekatan Lagrangian, kita hanya perlu menambahkan satu koordinat umum lagi yaitu x 0 dan memodifikasi hubungan x = x 0 + l cos θ (20) dan menambahkan persamaan L = 0 (21) dt ẋ 0 x 0 dan menyelesaiakan persamaan differensial yang diperoleh untuk mendapatkan x 0, θ dan l sehingga posisi m 0 dan m 1 setiap saat diketahui. Perlu diperhatikan bahwa dengan menggunakan pendekatan Lagrangian, kita sama sekali tidak perlu mengidentifikasi gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda. Yang perlu kita ketahui adalah energi sistem. Hal tersebut sangat menguntungkan karena ada sistem-sistem yang sulit untuk diidentidikasi gaya-gaya yang bekerja padanya. 3 Kesimpulan Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan penyelesaian suatu masalah fisika saat ditinjau melalui pengkajian mekanika klasik Lagrangian atau Hamiltonian memiliki beberapa kelebihan dibanding melalui pengkajian Newton. Pengkajian suatu sistem fisis dengan pendekatan Newton akan mengalami masalah jika gaya pada sistem tersebut tidak diketahui atau gaya pada sistem tersebut merupakan bagian dari masalah yang harus diselesaikan, karena metode Newton mengharuskan untuk mengetahui resultan gaya yang bekerja pada benda sistem tersebut. Di sisi lain, pendekatan dengan Lagrangian atau Hamiltonian untuk sistemsistem yang sederhana mungkin terlihat terlalu berlebihan karena memiliki 4

langkah yang jauh lebih banyak daripada jika didekati dengan pengkajian Newton. Meski demikian, pengkajian dengan Lagrangian atau Hamiltonian terbukti ampuh untuk sistem-sistem fisis yang rumit. 5