PENDAHULUAN Tanaman kelapa sawit merupakan tidak lepas dari peran perusahaan tanaman perkebunan yang sangat perkebunan besar baik milik negara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah

SIMULASI HUBUNGAN ANTARA FRAKSI KEMATANGAN BUAH DAN TINGGI POHON TERHADAP JUMLAH BUAH MEMBRONDOL TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq)

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunan unggulan

DAMPAK KEKERINGAN DAN GANGGUAN ASAP AKIBAT EL NINO 2015 TERHADAP PERFORMA TANAMAN KELAPA SAWIT DI BAGIAN SELATAN SUMATERA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 6. Hasil Pendugaaan Faktor Penentu Produktivitas Kelapa Sawit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit Potensi produksi tanaman kelapa sawit ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut.

POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau

PEMBAHASAN Penetapan Target

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

KAJIAN JUMLAH TANDAN BUAH SEGAR DAN GRADING DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

PEMBAHASAN. Tabel 11. Rencana dan Realisasi Pemupukan Kebun Mentawak PT JAW Tahun 2007 dan 2008.

PEMBAHASAN (A) (B) (C) (D) Gambar 13. TBS Yang Tidak Sehat (A) Buah Mentah dan Abnormal, (B) Buah Sakit, (C) Buah Batu dan (D) Buah Matang Normal

I. PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit adalah rata rata sebesar 750 kg/ha/tahun. Berarti

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

PERGERAKAN HARGA CPO DAN MINYAK GORENG

BAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kelapa Sawit

I. U M U M. TATA CARA PANEN.

BAB I PENDAHULUAN. Kemudahan ini melahirkan sisi negatif pada perkembangan komoditas pangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Produktivitas Optimal PENDAHULUAN 13/07/2017 PT PADASA ENAM UTAMA. Bahan Tanaman. Manajemen Kebun. Oleh: Lambok Siahaan.

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT AGROWIYANA, TUNGKAL ULU, TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

PENDAHULUAN. yang penting di Indonesia dan memiliki prospek pengembangan yang cukup

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

2013, No.217 8

ABSTRACT ANALYSIS OF THE POTENTIAL OF PALM SHELL WASTE WHEN USED AS ACTIVED CHARCOAL IN RIAU PROVINCE BY : EDWARD SITINDAON

ANALISIS PENAWARAN TANDAN BUAH SEGAR DI PROVINSI RIAU. Ermi Tety & Helentina Situmorang. Fakultas Pertanian Universitas Riau ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae).

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Syarat Tumbuh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam realita ekonomi dan sosial masyarakat di banyak wilayah di Indonesia.

TINJAUAN PUSTAKA. Panen merupakan salah satu kegiatan yang penting pada pengelolaan

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

INOVASI TEKNOLOGI KOMPOS PRODUK SAMPING KELAPA SAWIT

HASIL DAN PEMBAHASAN Metode Pewarnaan Blok

PENDAHULUAN. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Teknis Panen

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

PEMBAHASAN Kebutuhan Tenaga Panen

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor ekonomi yang tangguh dalam menghadapi

KEADAAN UMUM. Letak Geografi

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 395/Kpts/OT.140/11/2005 TENTANG

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

pengusaha mikro, kecil dan menegah, serta (c) mengkaji manfaat ekonomis dari pengolahan limbah kelapa sawit.

KAJIAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI LAMPUNG

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

TINJAUAN PUSTAKA. apabila seluruh kondisi perlakuan dilaksanakan dengan baik.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desa Pandu Senjaya merupakan wilayah dengan potensi pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting

TINJAUAN PUSTAKA. produksi dan mutu kelapa sawit mengingat tanaman kelapa sawit baru akan

PEMBAHASAN Manajemen Panen Teluk Siak Estate

VI. PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

segar yang dipanen dapat masuk ke pabrik pada hari yang sama.

PANEN KELAPA SAWIT Pengrtian Panen Sistim Panen 2.1 Kriteria Matang Panen 2.2 Komposisi TBS Fraksi Komposisi (%) Kematangan

LAPORAN TUGAS AKHIR. BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT. BAKRIE PASAMAN PLANTATIONS - PASAMAN SUMATRA BARAT

TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Agribisnis Kelapa Sawit Syarat Tumbuh Kelapa Sawit

ANALISIS PERKEMBANGAN PRODUKSI PENJUALAN SERTA PENAWARAN CPO DI PT AGRICINAL ANALYZING OF PRODUCTION SALES AND SUPPLY GROWTH OF CPO IN PT AGRICINAL

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 14/Permentan/OT.140/2/2013 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN HARGA PEMBELIAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT PRODUKSI PEKEBUN

Produksi dan Panen Kelapa Sawit

I. PENDAHULUAN. Permintaan pangan hewani terutama daging sapi meningkat cukup besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertanian memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia.

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang Sebagai Pekerja Harian Lepas (PHL) di PT Inti Indosawit Subur. 3 titik. 1 ha

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PEMBAHASAN. Komponen Produksi (Faktor Pengali Produksi)

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan konsumsi yang cukup pesat. Konsumsi minyak nabati dunia antara

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan besar adalah kelapa sawit. Industri kelapa sawit telah tumbuh

METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di PT. BAKRIE PASAMAN

KAJIAN PENGOLAHAN LIMBAH CPO UNTUK PRODUKSI SABUN PADA SKALA USAHA KECIL

ANALISIS EKONOMI PEMANFAATAN LIMBAH CAIR DI KEBUN SAWIT SEI MANDING, RIAU

5 GAMBARAN UMUM AGRIBISNIS KELAPA SAWIT

PENGELOLAAN RESIKO PANEN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun

Disampaikan oleh : Edison P. Sihombing dan Dimas H. Pamungkas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit merupakan komoditas perdagangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INTEGRASI PASAR TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT PERDESAAN ASAHAN DENGAN PASAR NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL KELAPA SAWIT RAKYAT

Abstraksi. Rita Yani Iyan, Yusbar Yusuf dan Susi Lenggogeni

I. PENDAHULUAN. Peluang usaha membudidayakan kelapa sawit di Indonesia sangatlah besar.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Bagi perekonomian Indonesia, sektor pertanian merupakan sektor yang

RENCANA PENGEMBANGAN PETERNAKAN PADA SISTEM INTEGRASI SAWIT-SAPI DI KALIMANTAN SELATAN

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas Lahan Komoditi Perkebunan di Indonesia (Ribu Ha)

Transkripsi:

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT PADA PT. HUTAHAEAN DALU-DALU KABUPATEN ROKAN HULU RIAU Parlindungan, Ikhsan Gunawan, Irma Juliani, 1 Fakultas Pertanian Universitas Pasir Pengaraian 2 ABSTRAK PT. Hutahaean Dalu-Dalu merupakan salah satu perusahaan pengelola kebun inti dan pabrik kelapa sawit yang terletak di Kelurahan Tambusai, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data runtut waktu (time series) jumlah produksi TBS, jumlah curah hujan, jumlah penggunaan pupuk, jumlah herbisida Clen Up, jumlah herbisida DMA serta umur tanaman menghasilkan selama kurun waktu 10 tahun (2001 2010). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tandan buah segar kelapa sawit di PT. Hutahaean Dalu-Dalu adalah jumlah curah hujan signifikan sementara jumlah penggunaan pupuk, jumlah penggunaan herbisida Clen Up, DMA dan umur tanaman tidak signifikan. Kata-Kata kunci : TBS, Produksi, Curah Hujan, Pupuk, Herbisida PENDAHULUAN Tanaman kelapa sawit merupakan tidak lepas dari peran perusahaan tanaman perkebunan yang sangat perkebunan besar baik milik negara potensial di Riau, dimana Provinsi maupun swasta, disamping petani- Riau merupakan provinsi yang petani berskala kecil. PT. Hutahaean memiliki perkebunan sawit terluas di Dalu-Dalu sebagai salah satu Indonesi. Tanaman kelapa sawit perusahaan pengelola kebun inti dan merupakan salah satu sumber minyak pabrik kelapa sawit yang terletak di nabati yang dapat diolah menjadi Kelurahan Tambusai Tengah, beberapa olahan indistri, berupa Kecamatan Tambusai, kabupaten minyak goreng, sabun, oli mesin, Rokan Hulu, biodiesel dan lainnya. Maka dengan Mengingat pentingnya aspek semakin banyaknya hasil olahan dari produksi dalam kegiatan usaha kelapa sawit akan berdampak positif maka terlebih dahulu perusahaan perlu bagi perekonomian Indonesia dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang banyak menciptakan lapangan peker- jaan. Pengembangan komoditas sawit Mahasiswa, Staf Pengajan Fakultas Pertanian 1 Universitas Pasir Pengaraian 2 mempengaruhi produksinya.

METODE PENELITIAN 1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di PT. Hutahaean Dalu-Dalu 2.Metode Pengumpulan Sampel Metode yang digunakan dalam pene-litian ini adalah Metode Survei. Metode ini sangat berguna untuk memperoleh informasi yang sama karena data yang diperoleh dengan wawancara secara pribadi dan lang-sung. Macam data terdiri dari data sekunder yaitu data yang telah tersusun dalam bentuk jadi atau dokumentasi yang diperoleh dari instansi atau lembaga yang terkait dalam penelitian yang dilakukan. Sumber data berasal dari perusahaan itu sendiri dan buku literatur yang mendukung. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik analisis data untuk menguji kebenaran hipotesis seberapa jauh pengaruh independent variable (variabel bebas) terhadap dependent variable (variabel tidak bebas) digunakan perhitungan dengan menggunakan regresi berganda. Dalam penelitian ini, variabel bebas meliputi lima variabel yaitu jumlah curah hujan, jumlah penggunaan pupuk, jumlah penggunaan herbisida Clen Up, jumlah penggunaan herbisida Ally 20 WDG dan umur tanaman sedangkan variabel tidak bebasnya yaitu jumlah produksi TBS. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hubungan antara variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Terdiri dari Uji t dan Uji F. Uji t digunakan untuk menguji hubungan masing-masing variabel secara individu dari hasil perhitungan regresi yang dapat dilihat dalam kolom t. Uji F digunakan untuk melihat pengaruh dari faktor-faktor produksi secara bersamasama terhadap produksi TBS. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Aspek Keadaan Alam dan Tenaga Kerja 1. Keadaan Alam Data iklim yang dapat dicatat terbatas data curah hujan dan hari hujan. Rincian data curah hujan di PT Hutahaean dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data Curah Hujan di PT. Hutahaean Dalu-Dalu Tahun 2001-2010 Tahun Hujan (mm) Hari Hujan (hari) 2001 2.855 120 2002 2.144 110 2003 2.600 136 2004 2.550 125 2005 2.713 143 2006 2.306 117 2007 2.858 140 2008 2.789,5 134 2009 2.854,7 150 2010 2.927 163 Sumber : Data Sekunder, PT. Hutahaean Dalu-Dalu 16 JURNAL PENELITIAN SUNGKAI VOL. 1, NO.1, OKTOBER 2012

Tabel 1 menunjukan bahwa curah Dalu-Dalu dibedakan dalam hujan tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu 2.927 mm dan terendah pada tahun dua golongan yaitu tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap. Tenaga 2002 yaitu 2.144 mm sedangkan hari kerja tetapnya terdiri dari staf, hujan tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu 163 hari dan terendah pada tahun karyawan bulanan, sedangkan tenaga kerja tidak tetapnya BHL (buruh 2002 yaitu 110 hari. harian lepas) berubah-ubah sesuai 2. Keadaan Tenaga Kerja dengan keadaan dan kebutuhan Tenaga kerja di PT. Hutahaean perusahaan yang berasal dari keluarga perusahan dan masyarakat sekitar. Tabel 2. Jumlah dan Macam Tenaga kerja di PT. Hutahaean Dalu-Dalu Tahun2005-2010 Macam Tenaga Jumlah Tenaga Kerja (orang) Kerja 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Pimpinan 4 4 4 4 4 4 Staf senior 16 16 16 28 28 28 Staf Junior 20 20 20 33 33 33 Karyawan 519 519 519 615 615 615 Harian Lepas Sumber : Data Sekunder PT. Hutahaean Dalu-Dalu 3. Tingkat Kematangan Tandan memperoleh produksi yang baik Buah Segar Kelapa Sawit lemak bebas kondisi tanaman tetap Kelapa sawit mulai berbuah baik, untuk itu harus diusahakan pada umur 3 sampai 4 tahun. Panen agar perlakuan pemanenan dan pada tanaman kelapa sawit meliputi pegangkutan siap dalam 1 hari serta pekerjaan memotong tandan buah dapat diolah dalam hari itu juga masak, memungut brondolan dan agar tetap terjaga ALB yang baik dikumpulkan dari pohon ke tempat (3%). Kriteria panen yang dipakai pengum-pulan hasil (THP) serta ke adalah membrondol buah luar 25- pabrik. Tujuan panen kelapa sawit 50% adapun bentuk kematangan dengan rendemen minyak yang tinggi, buah dapat dilihat pada tabel 3. rendah serta memelihara asam adalah Parlindungan, Ikhsan Gunawan, Irma Juliani 17 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Buah Segar Kelapa Sawit

Tabel 3. Tingkat kematangan tandan buah segar kelapa sawit Fraksi Jumlah brondolan yang lepas Drajat kematangan 00 Tidak ada brondolan, warna hitam Sangat mentah 0 Membrondol 1%-12,5% Mentah 1 Membrondol 12,5%-25% Kurang matang 2 Membrondol 25%-50% Matang I (baik) 3 Membrondol 50%-75% Matang II (baik) 4 Membrondol 75%-100% Lewat matang I 5 Buah dalam ikut membrondol Lewat matang II 6 Semua membrondol Tandan Kosong Sumber : Ir. Ramin Sambiring, 1994 Tabel 4. menunjukkan per- Hutahaean Dalu-Dalu tahun 2001-2010 kembangan produksi dan produk- yang masing-masing menunjukkan tifitas tanaman kelapa sawit di PT. peningkatan dengan pertumbuhan rata-rata. Tabel 4. Perkembangan Produksi dan Produktivitas Tanaman Kelapa sawit di PT Hutahaean Dalu-Dalu Tahun 2001-2010 Tahun Produksi Luas panen Produktivitas (ton) (haktar) (ton/ha) 2001 153.915,3 5.168,29 27,84 2002 156.082,6 5.168,29 30,20 2003 155.048,7 5.168,29 30,00 2004 150.397.24 5.168,29 29,10 2005 152.464.56 5.168,29 29,50 2006 155.000,30 5.168,29 29,99 2007 149.880,41 5.168,29 29,00 2008 144.712,12 5.168,29 28,00 2009 139.543.83 5.168,29 27,00 2010 134.375.54 5.168,29 26,00 Pertumbuhan Rata-Rata 2,94% (%/thn) Sumber : Analisis Data Sekunder, PT. Hutahaean Dalu-Dalu 18 JURNAL PENELITIAN SUNGKAI VOL. 1, NO.1, OKTOBER 2012

Dari hasil analisis statistik Apabila thitung > t tabel maka didapatkan nilai R²sebesar 333.284,416 faktor produksi tersebut yang berarti bahwa produksi TBS dapat berpengaruh nyata terhadap diterangkan secara bersama-sama oleh produksi TBS kelapa sawit dan variabel jumlah curah hujan, jumlah sebaliknya apabila thitung < t tabel penggunaan pupuk, jumlah herbisida maka faktor produksi tersebut tidak penggunaan Clen Up, jumlah penggunaan berpengaruh nyata terhadap herbisida DMA dan umur tanaman, yaitu produksi TBS kelapa sawit. Untuk sebesar 70 persen sedangkan sisanya 30 mengetahui besaranya pengaruh persen dijelaskan variabel lain diluar masing-masing faktor produksi model. terhadap produksi TBS kelapa sawit Nilai Fhitung yang diperoleh dari ditunjukkan oleh besarnya koefisien fungsi produksi tersebut sebesar 1,424 regresinya. sedangkan nilai Ftabel pada tingkat Koefisien regresi kon-stanta kesalahan 1 parsen sebesar 11,4. Dengan sebesar 313.284,417 berrarti bahwa demikian dapat diketahui bahwa nilai saat faktor-faktor produksi jumlah Fhitung < Ftabel sehingga dapat diartikan curah hujan, jumlah penggunaan bahwa faktor-faktor produksi tidak pupuk, jumlah penggunaan berpengaruhi nyata, hal ini terjadi herbisida Clen Up, jumlah disebabkan runtun produksi yang naik penggunaan DMA dan umur tidak siknifikan namun produksi tetap tanaman tidak ada maka produksi meningkat, jumlah N yang sedikit yaitu akan berkurang sebe-sar hanya 10 tahun, dimana semakin banyak 313.284,417. Koefisien regresi N maka semakin baik, namun karena data jumlah curah hujan adalah 125,715 yang diperoleh dari perusahaan hanya dan thitung sebesar 2,140. Jumlah sebatas 10 tahun. Uji t digunakan untuk curah hujan berpengaruh nyata mengetahui pengaruh masing-masing terhadap produksi TBS kelapa faktor produksi terhadap produsi TBS sawit. Hal ini ditunjukkan oleh kelapa sawit. Parlindungan, Ikhsan Gunawan, Irma Juliani 19 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Buah Segar Kelapa Sawit

nilai t hitung > t tabel (ttabel sebesar 1,833). Variasi jumlah curah hujan mempunyai hubugan positif terhadap produksi TBS kelapa sawit yang berarti bahwa ada kecenderungan setiap penambahan jumlah curah hujan satu persen akan meningkatkan produksi sebesar 1,833 persen. Jumlah curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan tahun produksi yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan curah hujan yang bersangkutan mempengaruhi berhasil atau tidaknya matang tandan. Data iklim perlu sekali diketahui dan dipelajari sebaik-baiknya karena keberhasilan beberapa jenis pekerjaan tergantung dari iklim. Pekerjaan tersebut misalnya pembakaran pada pembukaan hutan, penggunaan herbisida, pemeliharan parit dan jalan, pemanenan, ramalan produksi dan lain. Defisit air yang tinggi menyebaban produksi turun dratis dan baru normal pada tahun ketiga dan keempat karena merusak bunga sebelum periode penyerbukan (anthesis) dan pada bunga setelah anthesis sampai tandan matang panen memerlukan waktu 5-6 bulan atau 158-160 20 Koefisien regresi jumlah penggunaan pupuk adalah sebesar 0,0044 dan nilai thitung 0,263. Pada taraf penggunaan pupuk kurang berpengaruh nyata terhadap produksi TBS kelapa sawit. Hal ini ditunjukkan oleh nilai thitung < ttabel. Variasi jumlah penggunaan pupuk mempunyai hubungan positif terhadap produksi TBS kelapa sawit yang berarti bahwa setiap penambahan jumlah penggunaan pupuk 1 persen akan meningkatkan produksi TBS kelapa sawit sebesar 0,0044 persen, dengan asumsi bahwa faktor lain dianggap konstan. A.Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi TBS kelapa sawit di PT. Hutahaean Dalu-Dalu adalah jumlah curah hujan. Sementara faktor-faktor lain yang diduga mempengaruhi ternyata tidak berpengaruh terhadap produksi TBS. Di samping alasan data yang tersedia hanya 10 tahun, hal lain juga di sebabkan umur tanaman kelapa sawit pada JURNAL PENELITIAN SUNGKAI VOL. 1, NO.1, OKTOBER 2012

penelitian ini sudah tua di mana tanaman tersebut berumur 10-20 tahun sehingga terjadi penurunan produksi. B. Saran Peningkatan produksi kelapa sawit harus menjadi perhatian utama perusahaan sehingga kebijakan inten- sifikasi lahan perlu ditingkatkan lagi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa curah hujan merupakan faktor yang paling berpengaruh meningkatkan produksi TBS kelapa sawit di PT. Hutahaean Dalu-Dalu. Perusahaan dapat mengurangi biaya pemupukan dengan cara meman-faatkan limbah hasil sampingan pengo-lahan kelapa sawit sebagai pupuk alami bagi tanaman. Limbah janjangan tersebut dapat berupa kosong (tangkos), solit dan kompos serta limbah cair yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair dengan Sistem Aplikasi Lahan (Land Effluent Application System) yang saat ini sudah mulai diterapkan di banyak perkebunan kelapa sawit. Cara seperti ini sangat memungkinkan baik bagi perusahaa maupun lingkungan sekitarnya. pada manajemen perusahaan karena pemupukan merupakan hal yang paling pital guna peningkatan produksi Perusahaan juga sebaiknya menanam kacang-kacangan selain mendinginkan tanah dimusim kema- rau dan mencegah pengikisan humus tanah dipermukaan, serta meningkat- kan kesuburan tanah tanpa meng- ganggu tanaman kelapa sawit. DAFTAR PUSTAKA Chairani Harum. 2008. Teknik Bu Didaya Tanaman Jilid 2 Direktorat Pembinaa Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta. Dwi Asmono dkk. 2009. Bahan Tanaman Kelapa Sawit. PPKS. Medan. Dinas Perkebunan Provinsi Riau. 2011. Data pokok penggunaan lahan perkebu-nan. Pekanbaru. Dinas Perkebunan Provinsi Riau. 2011 Data pokok penggunaan lahan perkebunan. Pekanbaru. M. Si. 2010. Data luas dan Produksi perkebunan di Kabupaten Rokan Hulu. Pasir Pangaraian Sigitn Sutarta dkk. 2009. meliharaan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan. PPKS. Medan. Parlindungan, Ikhsan Gunawan, Irma Juliani 21 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Buah Segar Kelapa Sawit