AUDIT LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP-42/MENLH/11 /94 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN,

PENGERTIAN: 1. Audit lingkungan sebagai alat pengelolaan (Management Tool) 2. Audit lingkungan merupakan evaluasi kinerja suatu usaha 3.

Globalisasi perekonomian menimbulkan pencemaran dan memunculkan kepedulian terhadap lingkungan. ISO mengembangkan standar spesifik lingkungan bagi

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 42 Tahun 1994 Tentang : Pedoman Umum Pelaksanaan Audit Lingkungan

BAB VI AUDIT LINGKUNGAN

Mata Ajaran : Manajemen Lingkungan Rumah Sakit Topik : Audit Lingkungan RS Minggu Ke : III & IV

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Mata Ajaran : Manajemen Lingkungan Rumah Sakit Topik : Lingkungan Hidup & Sistem Manajemen Lingkungan RS Minggu Ke : II

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. seharusnya ada. Audit bertujuan untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah

KMA DEPARTEMEN ADMINISTRASI & KEBIJAKAN KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA PROF. DRH. WIKU ADISASMITO, M.SC., PH.D.

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

AUDIT LINGKUNGAN SEBAGAI INSTRUMEN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP PENGELOLAAN KUALITAS LINGKUNGAN

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D.

UJIAN TENGAH SEMESTER MANAJEMEN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT PJMA: Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D. Waktu Ujian:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2008 NOMOR

URGENSI AUDIT LINGKUNGAN DALAM PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

termasuk manusia dan prilakunya

Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996)

Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) 2

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Audit Internal Sistem Manajemen Lingkungan ISO

Pendekatan Pengelolaan Lingkungan. Investigasi Kerusakan Lingkungan. PengelolaanLingkunganHidup:

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Model Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986 Tanggal 5 Juni Presiden Republik Indonesia,

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK & MANAJEMEN LINGKUNGAN PROGRAM DIPLOMA IPB 2012

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II DASAR-DASAR PENGELOLAAN LIMBAH B3

Pengertian dan Prinsip Audit Lingkungan

PERBEDAAN AMDAL DAN ANDAL

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

Sistem manajemen mutu Persyaratan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2017 NOMOR : 27

KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

STANDAR KOMPETENSI UNTUK KUALIFIKASI PERAN KETUA TIM PENYUSUN DOKUMEN AMDAL

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S.

AUDIT SML SML

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

Kebijakan BLHD Kota Tangerang Selatan dalam Pengelolaan Limbah. Oleh : DR. RAHMAT SALAM, M.Si

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

STANDAR PELAPORAN AUDIT KINERJA

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PELINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Panduan audit sistem manajemen mutu dan/atau lingkungan

AUDIT LINGKUNGAN HIDUP SEBAGAI UPAYA MENCEGAH TERJADINYA TINDAK PIDANA LINGKUNGAN. Oleh: Hasan Basri, S.H. ABSTRAK

PENGAWASAN DAN PENERAPAN SANKSI ADMINISTRASI

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

KUESIONER AUDIT INTERNAL ATAS KEPEGAWAIAN DAN PENGGAJIAN VARIABEL INDEPENDEN

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

Program Audit. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

AUDIT LINGKUNGAN SALAH SATU INSTRUMEN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN HMMCJ WIRTJES IV ( YANCE )

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN

PELAKSANAAN PENUGASAN

KRITERIA HIJAU DAN EMAS

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI

Kriteria kompetensi evaluator sertifikasi ekolabel

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang diunggulkan sebagai

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BADAN PENJAMINAN MUTU (BPM) PENGESAHAN

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 23 TAHUN 1998 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN SML

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

Pelaksanaan Audit sesuai SNI ISO 19011:2012. Nurlathifah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN/ATAU PERUSAKAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG AUDIT PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK

STANDAR KOMPETENSI MANAJER PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR. 1. Kualifikasi : Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air 2. Definisi

SISTEM INFORMASI PELAPORAN ELEKTRONIK LINGKUNGAN HIDUP SIMPEL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

SISTEM INFORMASI PELAPORAN PELAKSANAAN IZIN LINGKUNGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP PUSAT PENGELOLAAN EKOREGION SUMATERA

AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL (AMAI)

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit. Mulyadi, (2002:9) menyatakan bahwa auditing adalah:

PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (ANDAL)

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Re

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG

Transkripsi:

KMA 43026 AUDIT LINGKUNGAN RUMAH SAKIT Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D.

Definisi ISO 14000 Kepmenneg LH No42/Men-LH/11/1994 EEC No. 1836/93 Suatu proses yang sistematis dan terdokumentasi dari evaluasi bukti-bukti yang dihasilkan secara obyektif Suatu alat manajemen yang meliputi evaluasi secara sistematik, terdokumentasi, periodik dan obyektif tentang bagaimana suatu kinerja organisasi, sistem manajemen dan peralatan Suatu alat manajemen yang terdiri dari evaluasi yang sistematis, terdokumentasi, obyektif dan dilakukan secara periodik terhadap kinerja organisasi, sistem manajemen dan bentuk proses yang dilakukan untuk melindungi lingkungan Suatu usaha atau kegiatan yang merupakan perangkat manajemen yang dilakukan secara internal atau oleh pihak ketiga oleh suatu RS sebagai tanggung jawab pengelolaan dan pemantauan lingkungannya

Prinsip Dasar Karakteristik Dasar Kunci keberhasilan Metodologi yang komprehensif Konsep pembuktian & pengujian Pengukuran dan standar yg sesuai Laporan tertulis Dukungan pihak pimpinan Keikutsertaan semua pihak Kemandirian & objektifitas auditor Kesepakatan tentang tata laksana & lingkup audit

Kegiatan Audit Lingkungan Menguji pentaatan suatu kegiatan rs terhadap per-uu dan peraturan lingkungan Menguji standar dan baku mutu lingkungan Menguji pentaatan terhadap hasil dan rekomendasi AMDAL Mendapatkan informasi sejauh mana potensi permasalahan ketidaktaatan yang ada pada suatu RS Mencegah tanggung jawab perdata maupun pidana sebagai konsekuensi dari ketidaktaatan Memeriksa dan mengidentifikasi resiko-resiko lingkungan Dasar bagi pelaksanaan kebijakan pengelolaan atau upaya penyempurnaan rencana yang ada

Pentaatan Peraturan dan Perundangundangan Lingkungan Penghematan Manfaat Audit Lingkungan Meningkatkan Faktor Keamanan dan Keselamatan Kerja Pelaporan Mengurangi Risiko Kerusakan Lingkungan Meningkatkan Produktivitas

Jenis-jenis Audit Lingkungan RS Audit Pertanggung Jawaban Rumah Sakit Terhadap Lingkungan Audit Pentaatan Peraturan Pengelolaan Lingkungan Rumah Sakit (Compliance Audit) Audit Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit (Environmental Management System Audit) Audit Pembuktian Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (Environmental Statement Audit)

Ruang Lingkup Audit Lingkungan RS Aspek Manajemen Aspek Teknis

Aspek Manajemen Aspek Teknis a. Pelaksanaan Kebijakan Rumah Sakit b. Efektifitas Program Lingkungan c. Efektifitas Prosedur d. Komunikasi e. Motivasi dan Kesadaran Pekerja f. Pelatihan a. Pentaatan Peraturan 1. Program Sanitasi 2. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) 3. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) 4. Limbah Padat, Domestik, Klinis, dan Infeksius 5. Limbah Cair 6. Pengendalian Infeksi (Nosokomial) b. Pencegahan Pencemaran c. Minimisasi Limbah d. Efisiensi Air e. Efisiensi Listrik

Karakteristik Audit Lingkungan RS Sistematis Terdokumentasi Obyektif Metodologis yang komprehensif Konsep pembuktian dan pengujian Pengukuran dan penetapan standar yang sesuai

Fungsi audit lingkungan RS 1. Upaya peningkatan pentaatan suatu usaha atau kegiatan terhadap peraturan perundang-undangan lingkungan. 2. Dokumentasi pelaksanaan peraturan dan perundang-undangan, standar operasi, prosedur pengelolaan, dan pemantauan lingkungan termasuk rencana tanggap darurat, pemantauan, dan pelaporan, serta perubahan pada proses. 3. Jaminan untuk menghindari perusakan atau kecenderungan kerusakan lingkungan. 4. Bukti keabsahan prakiraan dampak dan penerapan rekomendasi yang tercantum dalam dokumen AMDAL. 5. Upaya perbaikan pembangunan sumber daya melalui penghematan penggunaan bahan, minimisasi limbah dan identifikasi kemungkinan proses daur ulang. 6. Upaya untuk meningkatkan tindakan yang telah dilaksanakan atau yang perlu dilaksanakan oleh suatu usaha atau kegiatan untuk memenuhi kepentingan lingkungan.

Manfaat Audit Lingkungan RS 1 Mengidentifikasi resiko lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas RS 2 3 4 Menjadi dasar bagi pelaksanaan kebijaksanaan pengelolaan atau upaya penyempurnaan rencana yang ada. Menghindari kerugian finansial seperti penutupan/pemberhentian suatu RS atau pembatasan oleh pemerintah atau publikasi yang merugikan akibat pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang tidak baik. Mencegah tekanan sanksi hukum terhadap suatu RS atau terhadap pimpinannya berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5 Membuktikan pelaksanaan pengelolaan lingkungan apabila dibutuhkan dalam proses pengadilan. 6 Meningkatkan kepedulian pimpinan/penanggungjawab dan staf RS terhadap kebijakan dan tanggungjawab lingkungan. 7 Mengidentifikasi kemungkinan penghematan beaya melalui upaya konservasi energi, pengurangan, pemakaian ulang, dan daur ulang limbah. 8 Menyediakan laporan audit lingkungan bagi keperluan usaha atau kegiatan asuransi, lembaga keuangan dan pemegang saham.

Karakteristik Auditor Berdiri sendiri Auditor harus berdiri sendiri dari aktivitas yang mereka audit Obyektif Auditor harus adil dan memberikan kesimpulan yang jujur, tidak memihak dan lengkap yang didasarkan atas penemuan audit Berpengalaman Auditor harus mempunyai kombinasi yang sesuai dari pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman untuk melaksanakan audit Berkualifikasi Auditor harus mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan karakteristik audit yang akan dilaksanakan

Kualifikasi Personal & Ketrampilan Mempunyai kemampuan mengutarakan konsep dan ide dengan jelas, baik secara lisan maupun tertulis. Mempunyai ketrampilan interpersonal yang menghasilkan kinerja audit yang efektif dan efisien, seperti diplomasi, kebijaksanaan dan kemampuan untuk menjadi pendengar. Mempunyai kemampuan untuk mempertahankan kemandirian dan obyektifitas yang merupakan tanggung jawab auditor. Ketrampilan berorganisasi juga diperlukan untuk menghasilkan kinerja audit yang efektif dan efisien. Mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan yang logis, berdasarkan pada bukti-bukti yang obyektif. Sensitif terhadap adat kebiasaan dan budaya daerah dimana audit tersebut dilaksanakan.

Tahapan Audit Lingkungan RS Tahapan Pelaksanaan Audit 1. Pertemuan Pendahuluan 2. Aktivitas audit di RS a. Investigasi dan pengertian sistem manajemen lingkungan b. Penilaian kontrol internal lingkungan yang akan diaudit c. Melakukan tinjauan rekaman, sampling dan verifikasi d. Melakukan observasi fasilitas (penanganan material, kerumahtanggan, bahan-bahan atau zat yang dibuang, penanganan dan pembuangan limbah, penanganan limbah cair, insinerator, pembuktian kontaminasi, saluran air dan perpipaan, emisi yang tercium dan terlihat dan keamaan daerah) e. Evaluasi data f. Laporan teman

Tahapan Audit Lingkungan RS Laporan audit 1. Persiapan pembuatan laporan audit a. Penulisan laporan audit b. Konfirmasi dengan sumber-sumber dari semua temuan audit c. Penyajian laporan audit 2. Isi laporan audit a. Identifikasi RS yang diaudit (gambaran umum dan khusus RS) b. Bagian-bagian yang diaudit dan tanggal dilaksanakannya audit c. Tujuan dan ruang lingkup audit yang telah disepakati d. Rangkuman dari proses sudit termasuk hambatan-hambatan yang dialami e. Penemuan-penemuan audit f. Pernyataan jaminan kerahasiaan laopran audit

Kerangka Laporan Audit Daftar isi 1. Bersifat non teknis 2. Penyajian yang jelas mengenai penemuan-penemuan audit dan rekomendasi-rekomendasi yang disarankan. Abstraksi yang menunjukkan penemuan-penemuan yang penting : 1. Gambaran-gambaran mengenai tim audit dan rumah sakit yang diaudit. 2. Tujuan dan ruang lingkup 3. Rangkuman dari kriteria dan perencanaan audit.

Kerangka Laporan Audit Tinjauan Rumah Sakit 1. Deskripsi mengenai proses-proses dan operasional yang ada 2. Kajian awal kinerja lingkungan rumah sakit Penilaian kinerja lingkungan rumah sakit terhadap kriteria audit yang telah disepakati, kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dan mengidentifikasi adanya ketidaksesuaian

Kerangka Laporan Audit Kesimpulan dari hasil proses audit 1. Siapa saja yang menjadi responden 2. Bagian-bagian mana saja yang diobservasi 3. Dokumen-dokumen apa saja yang diperiksa 4. Hambatan-hambatan yang dialami Penemuan-penemuan audit (yang didukung oleh bukti-bukti) 1. Adanya ketidaksesuaian dengan kriteria audit yang disepakati 2. Efektifitas manajemen dan/atau sistem kontrol 3. Efektifitas dalam pencapaian tujuan dan sasaran 4. Faktor-faktor resiko lingkungan

Kerangka Laporan Audit Rekomendasi-rekomendasi 1. Saran-saran mengenai alternatif-alternatif apa saja yang dapat diambil untuk proses perbaikan dan peningkatan kinerja. 2. Hindari pernyataan-pernyataan yang terlalu menghakimi 3. Jangan sampai rekomendasi yang disarankan terkesan seperti memberi suatu instruksi.