Interpolasi Polinom pada Farmakokinetik dengan Model Kompartemen Ganda

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS FARMAKOKINETIKA

BAB I PENGANTAR FARMAKOKINETIKA. meliputi ruang lingkup ilmu farmakokinetik dan dasar-dasar yang menunjang ilmu

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOKINETIKA PERCOBAAN 1 SIMULASI INVITRO MODEL FARMAKOKINETIK PEMBERIAN INTRAVASKULAR (INTRAVENA) Disusun oleh : Kelompok 2

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FARMAKOLOGI EKSPERIMENTAL II PERCOBAAN II

APLIKASI FARMAKOKINETIKA DALAM FARMASI KLINIK MAKALAH

Aplikasi Interpolasi Polinom dalam Tipografi

BAB 3 MODEL KOMPARTEMEN SATU TERBUKA : PEMBERIAN INTRAVENA BOLUS

FARMAKOKINETIKA. Oleh Isnaini

Interpolasi Spline Kubik pada Trajektori Manusia

Bab 1. Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

Interpolasi. Metode Numerik POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

Interpolasi Polinom dan Applikasi pada Model Autoregresif

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

Penggunaan Metode Numerik Untuk Mencari Nilai Percepatan Gravitasi

SISTEMATIKA STUDI FARMAKOKINETIK Y E N I F A R I D A S. F A R M., M. S C., A P T

Penerapan Interpolasi Polinom pada Sinkronisasi Subtitle

Penerapan strategi runut-balik dalam penyelesaian permainan puzzle geser

Our Way of Thinking I. PENDAHULUAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Peluang Mendapatkan Bonus Dari Sebuah Game Menggunakan Distribusi Multinomial

II. SISTEM PERSAMAAN LANJAR I. PENDAHULUAN

FARMAKOKINETIKA FA

Strategi Permainan Menggambar Tanpa Mengangkat Pena

Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

Studi dan Analisis Skema Benaloh untuk Pembagian Rahasia dengan Verifikasi beserta Studi dan Implementasi Skema Ambang Shamir

Prediksi Pendaftar pada Portal Website Berdasarkan Jumlah Kunjungan Menggunakan Regresi Linier : Studi Kasus usahain.com

Logika Permainan Sudoku

Implementasi Struktur Data Rope menggunakan Binary Tree dan Aplikasinya dalam Pengolahan Teks Sangat Panjang

Tahapan-tahapan disintegrasi, disolusi, dan difusi obat.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. Perancangan program aplikasi yang dibuat dalam skripsi ini menggunakan aturan

PENGARUH PROPILENGLIKOL DALAM SEDIAAN GEL TERHADAP ABSORPSI PERKUTAN SULFASOMIDINA

MATA KULIAH FARMAKOLOGI DASAR

PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...

Alternatif Pemodelan Persamaan Matematik dengan Metode Numerik

Penerapan Integrasi Numerik pada Medan Magnet karena Arus Listrik

Penggunaan Metode Newton dan Lagrange pada Interpolasi Polinom Pergerakan Harga Saham: Studi Kasus Saham PT Adaro Energi Tbk.

Implementasi Metode Jumlah Riemann untuk Mendekati Luas Daerah di Bawah Kurva Suatu Fungsi Polinom dengan Divide and Conquer

Solusi Rekursif pada Persoalan Menara Hanoi

Penerapan Algoritma Greedy dalam Algoritma Disk Scheduling Shortest Seek Time First

Penerapan Matriks dalam Kriptografi

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FARMAKOLOGI EKSPRIMENTAL II

Pharmacokinetika for Oral Absorption. Nani Kartinah, S.Farm, M.Sc, Apt

By: Dr. Fatma Sri Wahyuni, Apt.

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi

Pembuktian Benford s Law dengan Algoritma Brute Force terhadap Suatu Barisan Geometri Sembarang

Aplikasi Inferensi Bayes pada Data Mining terutama Pattern Recognition

Penyelesaian Teka-Teki Matematika Persegi Ajaib Menggunakan Aljabar Lanjar

Aplikasi Teori Graf dalam Penggunaan Cairan Pendingin pada Proses Manufaktur

MODIFIKASI METODE NEWTON-RAPHSON UNTUK MENCARI SOLUSI PERSAMAAN LINEAR DAN NONLINEAR

Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph

Penghitungan Polusi Udara Dalam Ruangan dengan Metode Eliminasi Gauss

Aplikasi Algoritma Traversal Dalam Binary Space Partitioning

Penerapan Pohon Keputusan dalam Pengambilan Keputusan Terbaik dibidang Pemasaran Produk

Studi Pencarian Akar Solusi Persamaan Nirlanjar Dengan Menggunakan Metode Brent

Penggunaan Transformasi Matriks dalam Enkripsi dan Dekripsi

Mencari Solusi Persamaan Rekursif Bilangan Catalan dengan Prinsip-prinsip Kombinatorial

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI

Pemodelan Pembagian Kelompok Tugas Besar Strategi Algoritma dengan Masalah Sum of Subset

Penerapan Kombinatorial dan Peluang Diskrit serta Pohon pada Analisis Genetik

KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH AKAR PERSAMAAN TAK LINEARPADA MATA KULIAH METODE NUMERIK DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Penerapan Algoritma Greedy pada Permainan Kartu 100

Penerapan Pohon Keputusan pada Pemilihan Rencana Studi Mahasiswa Institut Teknologi Bandung

Penyelesaian Sum of Subset Problem dengan Dynamic Programming

Perbandingan Kecepatan Komputasi Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar

Implementasi Logika Penurunan Persamaan Aritmatika pada Program Komputer

Algoritma Puzzle Pencarian Kata

Enkripsi Pesan pada dengan Menggunakan Chaos Theory

Penggunaan Pohon Biner Sebagai Struktur Data untuk Pencarian

Aplikasi Bilangan Kompleks pada Dinamika Fluida

Aplikasi Pohon pada Pohon Binatang (Animal Tree)

Pembangkitan Bilangan Acak dengan Memanfaatkan Fenomena Fisis

Penerapan Algoritma Greedy Pada Permainan Kartu Truf

PENGARUH DEKSAMETASON TERHADAP METABOLISME SUBYEK SEHAT

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas

Penerapan Algoritma Prim dan Kruskal Acak dalam Pembuatan Labirin

Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat

Aplikasi Graf dalam Rute Pengiriman Barang

Tujuan. Interpolasi berguna untuk memperkirakan nilai-nilai tengah antara titik data yang sudah ditentukan dan tepat.

Penerapan Algoritma Greedy dalam Permainan MarketGlory

Percobaan Perancangan Fungsi Pembangkit Bilangan Acak Semu serta Analisisnya

Studi Dan Implementasi Clustering Penerima Kunci Dengan Metode Shamir Secret Sharing Advanced

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perbandingan Algoritma Depth-First Search dan Algoritma Hunt-and-Kill dalam Pembuatan Labirin

Aplikasi Matematika Diskrit dalam Permainan Nonogram

Penerapan Algoritma Branch and Bound pada Penentuan Staffing Organisasi dan Kepanitiaan

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

Perhitungan Nilai Golden Ratio dengan Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar

I. PENDAHULUAN. 1.1 Permainan Rush Hour

Aplikasi Pohon dalam Pencarian dan Penempatan Buku di Perpustakaan

Aplikasi Algoritma Greedy dalam Penjurusan Mahasiswa Tingkat Pertama Institut Teknologi Bandung

Penerapan Algoritma BFS dan DFS dalam Mencari Solusi Permainan Rolling Block

SIMPLE 3D OBJECTS AND THEIR ANIMATION USING GRAPH

PENDAHULUAN METODE NUMERIK

Pendiskritan Pembangkit Bilangan Acak Peta Logistik Menggunakan Fungsi Trigonometri Osilasi Tinggi

Implementasi Teori Logika dan Graf dalam Menentukan Efisiensi Rangkaian Listrik

Perbandingan Metode Visual Sharing Scheme dan General Access Structure pada Kriptografi Visual

PAM 252 Metode Numerik Bab 4 Pencocokan Kurva

Penggunaan Pohon Biner dalam Binary Space Partition untuk Membuat Dungeon Game Roguelike RPG

Algorima Greedy Pada Self Serve Gas Station

Transkripsi:

Interpolasi Polinom pada Farmakokinetik dengan Model Kompartemen Ganda Teuku Reza Auliandra Isma (13507035) 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 1 if17035@students.if.itb.ac.id Abstract Farmakokinetik adalah ilmu yang mempelajari perubahan dari suatu zat luar yang dimasukkan ke dalam tubuh makhluk hidup. Salah satu proses yang penting dari farmakokinetik adalah menentukan kadar dari suatu zat pada waktu tertentu setelah zat tersebut masuk. Untuk mengetahui hal tersebut, peneliti menghitung kadar zat tersebut pada beberapa waktu yang berbeda dan membuat persamaan yang mendekati data yang mereka dapatkan. Pendekatan-pendekatan numerik dapat diterapkan pada proses tersebut, salah satunya adalah polinom. Pada penelitian ini, akan digunakan beberapa teknik polinom, yaitu Lagrange, Newton dan Spline Kubik Kubik untuk melakukan perubahan kadar obat di dalam kompartemen. Model kompartemen yang digunakan adalah model kompartemen ganda. Pengujian dilakukan dengan membandingkan grafik yang dihasilkan dan nilai yang diberikan. Berdasarkan pengujian, didapatkan bahwa metode Lagrange dan metode Newton memberikan hasil yang buruk. Sedangkan metode Spline Kubik memberikan hasil yang sangat baik bahkan lebih baik dari persamaan yang didapatkan dengan pendekatan. Index Terms Farmakokinetik, kompartemen ganda, polinom. I. PENDAHULUAN Saat ini, penghitungan oleh komputer sudah luas digunakan dalam berbagai bidang. Berbagai persoalan matematika rumit dapat dihitung oleh komputer dengan menggunakan pendekatan numerik. Meskipun hasil yang diberikan tidak sebaik pendekatan, pendekatan numerik sudah dipakai di berbagai bidang dalam kehidupan nyata. Kelebihan pendekatan numerik adalah dapat kemampuannya untuk menyelesaikan persamaan serumit apapun sehingga lebih sesuai untuk dipakai pada kasus nyata. Dengan pendekatan numerik, komputer dapat menemukan akar dari suatu persamaan, menemukan solusi dari persamaan linear maupun non linear, melakukan dan ekstrapolasi polinom, menghitung nilai integral suatu persamaan dan menentukan nilai turunan suatu fungsi. Bidang farmasi seperti bidang lainnya juga memiliki beberapa permasalahan yang sulit diselesaikan dengan pendekatan. Salah satu permasalahan dalam bidang farmasi yang dapat diselesaikan dengan pendekatan numerik adalah biofarmasetik atau disebut juga dengan farmakokinetik. II. FARMAKOKINETIK Ilmu biofarmasetik dan farmakokinetik obat dan produk obat bermanfaat untuk memahami hubungan antara sifat-sifat fisikokimia dari produk obat dan efek fartnakologik atau efek klinik. Studi biofarmasetika memerlukan penyelidikan berbagai faktor yang mempengaruhi laju dan jumlah obat yang mencapai sirkulasi sistemik. Hal ini berarti, biofarmasetika melibatkan faktor-faktor yang mempengaruhi pelepasan obat dari suatu produk obat, laju pelarutan dan akhinya bioavalabitas obat tersebut. Farmakokinetika mempelajari kinetika absorpsi obat, distribusi dan eliminasi (yakni, ekskresi dan metabolisme). Uraian dari distribusi dan eliminasi obat sering disstilahkan sebagai disposisi obat. Kurva kadar dalam plasma-waktu dihasilkan dengan mengukur konsentrasi obat dalam cuplikan plasma yang diambil pada berbagai jarak waktu setelah pemberian suatu produk obat. Konsentrasi obat dalam tiap cuplikan plasma digambar pada koordinat kertas grafik rektangular terhadap waktu pengambilan cuplikan plasma. Selama obat mencapai sirkulasi umum (sistemik), konsentrasi obat dalam plasma akan naik sampai maksimum. Gambar 1. Kurva kadar plasma-waktu kompartemen tunggal

Tubuh dapat dinyatakan sebagai suatu susunan, atau sistem dari kompartemen-kompartemen yang berhubungan secara timbal-balik satu dengan yang lain. Suatu kompartemen bukan suatu daerah fisiologik atau anatomic yang nyata, tetapi dianggap sebagai suatu jaringan atau kelompok jaringan yang mempunyai aliran darah dan afinitas obat yang sama. Dalam masing-masing kompartemen, obat dianggap didistribusi secara merata. Pencampuran obat dalam suatu kompartemen terjadi secara cepat dan homogen serta dianggap diaduk secara baik sehingga kadar obat mewakili konsentrasi rata-rata dan tiap-tiap molekul obat mempunyai kemungkinan yang sama untuk meninggalkan kompartemen. Model kompartemen didasarkan atas anggapan linier yang menggunakan persamaan diferensial linier. Gambar 3. Model Kompartemen Ganda Gambar 4. Kurva kadar pada kompartemen ganda Gambar 2. Variasi model kompartemen A. Model Kompartemen Ganda Model kompartemen ganda diperlukan untuk menjelaskan adanya kurva kadar dalam plasma-waktu yang tidak menurun secara linear sebagai suatu proses laju order kesatu setelah pemberian injeksi IV cepat. Dalam model kompartemen ganda, obat didistribusikan dengan laju reaksi yang tidak sama ke dalam berbagai kelompok jaringan yang berbeda. Jaringan-jaringan yang mempunyai aliran darah paling tinggi dapat berkesetimbangan dengan kompartemen plasma. Jaringan-jaringan dengan perfusi tinggi ini begitu juga darah dapat dinyatakan sebagai kompartemen sentral. Sewaktu distribusi awal terjadi, obat dilepaskan kesatu atau lebih kompartemen perifer yang terdiri atas sekelompok jaringan dengan aliran darah lebih sedikit tetapi jaringan-jaringan dalam kompartemen tersebut mempunyai aliran darah dan afinitas yang sama terhadap obat. Perbedaan-perbedaan ini menyebabkan adanya kurva log konsentrasi obat dalam plasma-waktu mencerminkan eliminasi obat dari tubuh yang mengikuti order kesatu. III. PENGUJIAN Pengujian dilakukan dua kali dengan dua data yang berbeda untuk setiap metode. Grafik dan nilai hasil dibandingkan dengan persamaan yang dihitung secara dari kedua data tersebut. Kedua data tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2. Cp 0.00 70.0 0.25 53.8 0.50 43.3 0.75 35.0 1.00 29.1 1.50 21.2 2.00 17.0 2.5 14.3 3.0 12.6 4.0 10.5 5.0 9.0 6.0 8.0 7.0 7.0 Tabel 1. Data 1 yang didapatkan dari percobaan dengan dua kompartemen Cp 0.17 36.2 0.33 34.0 0.50 27.0 0.67 23.0 1.0 20.8 1.5 17.8 2.0 16.5 3.0 13.9

4.0 12.0 6.0 8.7 7.7 7.7 18.0 3.2 23.0 2.4 Tabel 2. Data 2 yang didapatkan dari percobaan dengan tiga kompartemen Persamaan berikut adalah persamaan yang didapatkan dari perhitungan secara dari data pada Tabel 1. Persamaan berikut adalah persamaan yang didapatkan dari perhitungan secara dari data pada Tabel 2. (1) (2) Kedua persamaan tersebut akan digunakan untuk membandingkan hasil yang didapatkan dengan polinom dengan hasil yang didapatkan secara. Grafik dari polinom dengan metode Lagrange dapat dilihat pada gambar 5 untuk data pada tabel 1 dan gambar 6 untuk data pada tabel 2. Gambar 6. Perbandingan grafik metode Lagrange dengan persamaan dari data 2 Grafik dari polinom dengan metode Newton dapat dilihat pada gambar 7 untuk data pada tabel 1 dan gambar 8 untuk data pada tabel 2. Gambar 5. Perbandingan grafik metode Lagrange dengan persamaan dari data 1 Gambar 7. Perbandingan grafik metode Newton dengan persamaan dari data 1

Gambar 8. Perbandingan grafik metode Newton dengan persamaan dari data 2 Grafik dari polinom dengan metode Spline Kubik dapat dilihat pada gambar 9 untuk data pada tabel 1 dan gambar 10 untuk data pada tabel 2. Gambar 9. Perbandingan grafik metode Spline Kubik dengan persamaan dari data 1 Gambar 10. Perbandingan grafik metode Spline Kubik dengan persamaan dari data 2 Perbandingan nilai dari hasil dengan metode Lagrange dengan persamaan yang didapatkan dengan pendekatan dapat dilihat pada tabel 3 untuk data pada tabel 1 dan tabel 4 untuk data pada tabel 2. data 0.00 70.0 70.0 70.0 0.12-61.7219 60.6093 0.25 53.8 54.1381 53.8 0.50 43.3 42.7770 43.3 0.75 35.0 34.6005 35.0 0.8-33.2601 33.646 1.00 29.1 28.6788 29.1 1.50 21.2 21.1643 21.2 1.7-19.2039 19.0381 2.00 17.0 16.9668 17.0 2.5 14.3 14.4540 14.3 3.0 12.6 12.8091 12.6 3.5-11.6230 23.1242 4.0 10.5 10.6896 10.5 5.0 9.0 9.2147 9.0 6.0 8.0 8.0199 8.0 6.5-7.4910-38055.404 7.0 7.0 6.9993 7.0 Tabel 3. Hasil pengujian metode Lagrange untuk data pada tabel 1 data 0.17 36.2 48.6843 36.2 0.20-48.0484 36.9331 0.33 34.0 45.4140 34.0 0.50 27.0 42.2479 27.0

0.67 23.0 39.3698 23.0 0.8-37.3459 21.7721 1.0 20.8 34.5035 20.8 1.5 17.8 28.6225 17.8 1.7-26.6806 17.477 2.0 16.5 24.1286 16.5 3.0 13.9 17.9839 13.9 4.0 12.0 14.2093 12.0 5.0-11.7789-2638.8219 6.0 8.7 10.1239 8.7 7.7 7.7 8.2611 7.7 18.0 3.2 3.5040 3.2 20.0-3.0025 4.91E+10 23.0 2.4 2.3826 2.4 Tabel 4. Hasil pengujian metode Lagrange untuk data pada tabel 2 Perbandingan nilai dari hasil dengan metode Newton dengan persamaan yang didapatkan dengan pendekatan dapat dilihat pada tabel 5 untuk data pada tabel 1 dan tabel 6 untuk data pada tabel 2. data 0.00 70.0 70.0 70.0 0.12-61.7219 60.5593 0.25 53.8 54.1381 53.8 0.50 43.3 42.7770 43.3 0.75 35.0 34.6005 35.0 0.8-33.2601 33.6482 1.00 29.1 28.6788 29.1 1.50 21.2 21.1643 21.2 1.7-19.2039 19.0689 2.00 17.0 16.9668 17.0 2.5 14.3 14.4540 14.3 3.0 12.6 12.8091 12.6 3.5-11.6230 18.0495 4.0 10.5 10.6896 10.5 5.0 9.0 9.2147 9.0 6.0 8.0 8.0199 8.0 6.5-7.4910-3039.7275 7.0 7.0 6.9993 7.0 Tabel 5. Hasil pengujian metode Newton untuk data pada tabel 1 data 0.17 36.2 48.6843 36.2 0.20-48.0484 36.9372 0.33 34.0 45.4140 34.0 0.50 27.0 42.2479 27.0 0.67 23.0 39.3698 23.0 0.8-37.3459 21.7679 1.0 20.8 34.5035 20.8 1.5 17.8 28.6225 17.8 1.7-26.6806 17.4097 2.0 16.5 24.1286 16.5 3.0 13.9 17.9839 13.9 4.0 12.0 14.2093 12.0 5.0-11.7789-2001.7802 6.0 8.7 10.1239 8.7 7.7 7.7 8.2611 7.7 18.0 3.2 3.5040 3.2 20.0-3.0025 6.274E+9 23.0 2.4 2.3826 2.4 Tabel 6. Hasil pengujian metode Newton untuk data pada tabel 2 Perbandingan nilai dari hasil dengan metode Spline Kubik dengan persamaan yang didapatkan dengan pendekatan dapat dilihat pada tabel 7 untuk data pada tabel 1 dan tabel 8 untuk data pada tabel 2. data 0.00 70.0 70.0 70.0 0.12-61.7219 61.2226 0.25 53.8 54.1381 53.8 0.50 43.3 42.7770 43.3 0.75 35.0 34.6005 35.0 0.8-33.2601 33.6388 1.00 29.1 28.6788 29.1 1.50 21.2 21.1643 21.2 1.7-19.2039 19.1985 2.00 17.0 16.9668 17.0 2.5 14.3 14.4540 14.3 3.0 12.6 12.8091 12.6 3.5-11.6230 11.4236 4.0 10.5 10.6896 10.5 5.0 9.0 9.2147 9.0 6.0 8.0 8.0199 8.0 6.5-7.4910 7.5422 7.0 7.0 6.9993 7.0 Tabel 7. Hasil pengujian metode Spline Kubik untuk data pada tabel 1 data 0.17 36.2 48.6843 36.2 0.20-48.0484 36.5166 0.33 34.0 45.4140 34.0 0.50 27.0 42.2479 27.0 0.67 23.0 39.3698 23.0 0.8-37.3459 21.7071 1.0 20.8 34.5035 20.8 1.5 17.8 28.6225 17.8 1.7-26.6806 17.0793 2.0 16.5 24.1286 16.5 3.0 13.9 17.9839 13.9 4.0 12.0 14.2093 12.0

5.0-11.7789 10.2051 6.0 8.7 10.1239 8.7 7.7 7.7 8.2611 7.7 18.0 3.2 3.5040 3.2 20.0-3.0025 2.6393 23.0 2.4 2.3826 2.4 Tabel 8. Hasil pengujian metode Spline Kubik untuk data pada tabel 2 IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan bahwa seluruh metode memberikan hasil yang tepat untuk setiap titik yang terdapat di dalam data. Apalagi persamaan yang didapatkan dari pendekatan tidak dapat memberikan hasil yang tepat pada titik tersebut. Hal ini disebabkan sifat dari polinom dimana yang dihasilkan harus melewati setiap titik data. Meskipun begitu, tidak semua metode memberikan hasil yang memuaskan untuk pengujian di luar titik data. Metode Lagrange dan metode Newton memberikan yang salah untuk nilai waktu lebih dari 3. Kesalahan tersebut dapat dilihat baik dari grafik maupun nilai nya. Kesalahan tersebut disebabkan variasi dari nilai selisih waktu antar setiap data yang berbeda-beda. Sebaliknya, metode Spline Kubik memberikan hasil yang memuaskan. Pada pengujian pertama, grafik yang dihasilkan cukup mendekati grafik dari persamaan yang didapatkan dengan pendekatan dan nilai pengujiannya mungkin saja benar. Pada pengujian kedua, grafik yang dihasilkan berbeda dari grafik persamaan yang didapatkan dengan pendekatan, tetapi berdasarkan nilai pengujiannya didapatkan bahwa metode Spline Kubik lebih baik daripada persamaan tersebut. Nilai yang didapatkan dari persamaan tersebut memiliki selisih yang besar dari nilai pada data sehingga dapat disimpulkan bahwa metode Spline Kubik dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan persamaan yang didapatkan dengan pendekatan. Metode Spline Kubik dapat memberikan hasil yang baik karena metode Spline Kubik tidak memperhitungkan seluruh titik data tetapi hanya titik data terdekat saja sehingga tidak terganggu oleh variasi nilai waktu yang cukup besar. diberikan. Dan sekarang ini sampai terselesaikannya makalah ini karena bekal ilmu yang Beliau berikan. Semoga makalah ini dapat membawa manfaat tidak hanya bagi saya tetapi bagi orang lain yang membaca. Tidak lupa saya juga berterima kasih kepada kedua orang tua saya yang selalu membimbing dan juga teman-teman yang memberikan masukan dan inspirasi untuk makalah ini. Terima kasih. REFERENCES [1] Rinaldi Munir, Metode Numerik untuk Teknik Informatika. Bandung: Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, 1997. [2] Leon Shargel and Andrew B.C.Yu, Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan. Surabaya: Airlangga University Press, 2005. PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 13 Mei 2011 Teuku Reza Auliandra Isma (13507035) V. ACKNOWLEDGMENT Saya Teuku Reza Auliandra Isma sebagai penulis makalah IF4058 Topik Khusus I Metode Numerik dengan judul Interpolasi Polinom pada Farmakokinetik dengan Model Kompartemen Ganda ingin berterima kasih pertama-tama kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang saya percayai telah membimbing saya selama penulisan makalah ini sampai selesai. Dan juga saya ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih saya kepada dosen saya yaitu Pak Rinaldi Munir, Beliau telah membimbing saya mulai dari mata kuliah Struktur Diskrit, Strategi Algoritmik, Kriptografi dan Metode Numerik serta membuat saya paham akan materi yang