LAMPIRAN. : Hangat/putih, netral K. Lukisan pada umumnya dipasangkan di sepanjang dinding ruang pameran atau

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Peta Curah Hujan Kabupaten Magelang

LAMPIRAN. xvi. Gb. Peta Pariwisata Kota Semarang. Sumber :

BAB III LANDASAN TEORI. diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan

KAJIAN REFERENSI. 1. Persyaratan Kenyamanan Ruang Gerak dalam Bangunan Gedung

INTERIOR PERPUSTAKAAN TK DESIGNED BY. HOLME scompany

Bab IV Analisa Perancangan

LAMPIRAN Jenis Tanaman Hidup di Area Pameran Indoor

Laporan Monitoring. Aksesibilitas Lingkungan Fisik Balai Desa Plembutan. Sumiyati (Disabilitas)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar 4.20 Gallery National of Indonesia s Coffee Shop

BAB II TINJAUAN OBJEK

BAGIAN 6 EVALUASI PERANCANGAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG. Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

Pranata Pembangunan Pertemuan 1 Pentingnya Tangga kebakaran. Sahid Mochtar, S.T., MT. Ratna Safitri, S.T., M.Ars.

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Manajemen Fasilitas Pejalan Kaki dan Penyeberang Jalan. 1. Pejalan kaki itu sendiri (berjalan dari tempat asal ke tujuan)

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

DAFTAR ISI

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Capacity Building Workshop on Supporting Employability of Persons with Disability

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena


BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Untuk menjawab tujuan dari penelitian tugas akhir ini. berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh di lapangan

Pencahayaan dan Penerangan Rumah Sakit. 2. Pencahayaan dan penerangan seperti apa yang dibutuhkan dirumah sakit?

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... v BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG PT. X JAKARTA

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

STUDI AKSESIBILITAS FASILITAS PUBLIK HALTE TRANS SARBAGITA TERHADAP PENYANDANG DISABILITAS

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA. 3.1 Narasi dan Ilustrasi Skematik Hasil Rancangan

BAB IV ANALISIS. Diagram 6 : skema hubungan fasilitas

Transformasi pada objek

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI 1.9 Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek Standar Etika 2.1 (Tata Laku)

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga,

BAB 6 HASIL PERANCANGAN

BAB V ANALISIS SINTESIS

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN TAMAN LINGKUNGAN

PUSAT PAGELARAN SENI KONTEMPORER INDONESIA DI YOGYAKARTA

Latar Belakang Masalah

pentingnya sebuah gedung pameran seni rupa yang permanen dan dapat mewadahi

BAB 5 HASIL RANCANGAN

KAJIAN AKSESIBILITAS KAUM DIFABEL PADA GEDUNG PASAR ACEH BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT, LANSIA DAN PENYANDANG CACAT


BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

Deskripsi LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM YANG DITINGKATKAN

Pelabuhan Teluk Bayur

BAB VI KESIMPULAN. Gambar 6.1 Area Lobby. Desain Interior Surabaya Art Space sebagai Ajang Kreativitas dan Apresiasi

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB III KONSEP. Konsep edukasi pada redisain galeri Saptohoedojo ini ditekankan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA

BAB III LANDASAN TEORI Penentuan Fasilitas Penyeberangan Tidak Sebidang

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 6. Figure 6. 1 Denah Opened-Gallery. sumber: Analisis Penulis, 2016 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BANDUNG EXHIBITION HALL STUDIO PERANCANGAN TUGAS AKHIR TEMA : BANGUNAN BENTANG LEBAR. Hall A sifatnya publik dipakai untuk event pameran indor

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

Persyaratan Teknis jalan

Spesifikasi kereb beton untuk jalan

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK (MASTER PLAN) RUMAH SAKIT

Materi Pelatihan Bekerja di Ketinggian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

機車標誌 標線 號誌選擇題 印尼文 第 1 頁 / 共 12 頁 題號答案題目圖示題目. (1) Tikungan ke kanan (2) Tikungan ke kiri (3) Tikungan beruntun, ke kanan dahulu

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PUSAT FOTOGRAFI YANG BERSIFAT FLEKSIBEL DI BANTUL, YOGYAKARTA

Kajian Sistem Pencahayaan yang Mempengaruhi Kenyamanan Visual pada Ruang A dan Ruang Sayap Galeri Selasar Sunaryo

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Manajemen Pejalan Kaki

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Transkripsi:

LAMPIRAN Kebutuhan Pencahayaan Philips Lamp Tingkat pencahayaan umum Suhu warna Jumlah aksen : rendah, 100-300 lux : Hangat/putih, netral 2500-4000 K : Tinggi, intensitas sedang Pencahayaan umum Lukisan pada umumnya dipasangkan di sepanjang dinding ruang pameran atau diberikan pada dinding semi permanen. Lampu-lampu yang menghadap ke bawah yang ada di dalam cerukan (FBS 145) dengan lampu-lampu fluoresensi yang kompak (PL-C 18W/830) dikombinasikan dengan lampu-lampu spotlight, lampulampu halogen MASTER line (MASTER line ES 12V/45W/24 ) akan memberikan fleksibilitas yang memadai pada pencahayaan, yang memungkinkan lukisan dengan teknik dan perwarnaan apapun dapat terlihat dengan jelas dan memberikan nilai plus pada lukisan itu sendiri serta ditata kembali menyesuaikan jarak dan besarnya lukisan. Tingkat pencahayaan umum juga cukup bagi iluminasi bagian atas kounter. (a) (b) (c) Gambar FBS 145 (a) dan PL-C 18W/830 (b) MASTERline ES 12V/45W/24 (c) Sumber : www.banarsidassenterprises.com 222

Perawatan Bangunan Galeri Seni Waktu perawatan bangunan galeri seni, 1(satu) kali dalam seminggu: Hari Jumat Pukul 19.00 23.59 WIB Perawatan meliputi pengecekan dari semua sistem audio, lighting, utilitas dan sebagainya. Service Galeri Seni Waktu perawatan maintanence Area Galeri Seni Indoorsetiap hari setelah ditutupnya Galeri Seni meliputi pembersihan area indoor galeri seni, penjagaan karya seni, penyimpanan karya seni dan sebagainya. Acara yang diberikan saat pembukaan pameran berlangsung 1. Pemutaran video yang berupa slide mengenai seniman serta karyanya. 2. Live Music/acoustic sebagai pengiring pembukaan pameran dengan seniman/musisi yang berupa komunitas. 3. Bertanya langsung bagaimana gagasan dalam membuat karya seni tersebut dengan seniman yang bersangkutan. 4. Diskusi mengenai proses berkesenian yang berlangsung, serta mengulik konsep sebuah karya seni rupa bersama sang seniman/tokoh. 5. Cafe and coffee yang dibuka untuk umum, bisa sebagai ruang diskusi kecil dengan minuman dan makanan ringan ataupun berat dengan harga yang terjangkau. Acara yang diberikan saat pameran telah berlangsung, temporer 1. Workshop atau edukasi langsung/aplikastif terhadap seniman bagaimana membuat karya seni rupa baik 2D atau 3D secara gagasan yang diaplikasikan terhadap teknik pembuatan. 223

2. Cafe and coffee yang dibuka untuk umum, bisa sebagai ruang diskusi kecil dengan minuman dan makanan ringan ataupun berat dengan harga yang terjangkau. 3. Perpustakaan yang berada diatas cafe and coffeeuntuk penikmat seni agar dapat belajar tutorial teknik pembuatan karya seni baik 2D atau 3D serta belajar mengenal perkembangan kesenian dan budaya di Nusantara ataupun Internasional. 4. Menggambar bersama/on the spotseniman dengan pengunjung didalam ruangan/indoor ataupun diluar ruangan/outdoordi area galeri seni. Persyaratan RAMP Ketentuan dan Persyaratan Ramp (WM., Mujimin. Penyediaan Fasilitas Publik yang Manusiawi Aksesbilitasi Difabel), sebagai berikut : a. Esensi Ramp adalah jalur sirkulasi yang memiliki bidang dengan kemiringan tertentu, sebagai alternatif bagi orang yang tidak dapat menggunakan tangga. b. Persyaratan 1) Kemiringan suatu ramp di dalam bangunan tidak boleh melebihi 7 o, perhitungan kemiringan tersebut tidak termasuk awalan atau akhiran ramp (curb ramps/ landing). Sedangkan kemiringan suatu ramp yang ada di luar bangunan maksimum 6 o. 2) Panjang mendatar dari satu ramp (dengan kemiringan 7 o tidak boleh lebih dari 900 cm. Panjang ramp dengan kemiringan yang lebih rendah dapat lebih panjang. 224

c. Lebar minimum dari ramp adalah 95 cm tanpa tepi pengaman dan 120 cm dengan tepi pengaman. Untuk ramp yang juga digunakan sekaligus untuk pejalan kaki dan pelayanan angkutan barang harus dipertimbangkan secara seksama lebarnya, sehingga bisa dipakai untuk kedua fungsi tersebut atau dilakukan pemisahan ramp dengan fungsi masing-masing. d. Muka datar (bordes) pada awalan atau akhiran dari suatu ramp harus bebas dan datar sehingga memungkinkan sekurang kurangnyauntuk memutar kursi roda dengan ukuran minimum 160cm. e. Permukaan datar awalan atau akhiran suatu ramp harus memiliki tekstur sehingga tidak licin baik diwaktu hujan. f. Lebar tepi pengaman ramp (lowcurb) 10 cm, dirancang untuk menghalangi kursi roda agar tidak terperosok atau keluar dari jalur ramp. Apabila berbatasan langsung dengan lalu lintas jalan umum atau persimpangan harus dibuat sedemikian rupa agar tidak mengganggu jalan umum. g. Ramp harus diterangi dengan pencahayaan yang cukup sehingga membantu penggunaan ramp saat malam hari. Pencahayaan disediakan pada bagian-bagian ramp yang memiliki ketinggian terhadap muka tanah sekitarnya dan bagianbagian yang membahayakan. h. Ramp harus dilengkapi dengan pegangan (handrail) yang dijamin kekuatannya dengan ketinggian yang sesuai. 225

226

227