MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI INDAHNYA KEBERAGAMAN DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN TIM PADA SISWA KELAS IV SDN NO. 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG NYIMAS ADAWIYAH 1), Eka WARNA 1), dan HARIZON 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Jambi Abstrak. Latar belakang masalah penelitian ini yaitu proses pembelajaran yang kurang efektif, guru mengajar selalu monoton dan tidak menggunakan model pembelajaran. Sehingga semua itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa tidak mencapai hasil yang diinginkan, khususnya dalam pembelajaran IPS Materi Indahnya Kebersamaan Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Materi Indahnya Kebersamaan dengan menggunakan Permainan Tim pada siswa kelas IV SDN No.129/I Simpang Rantau Gedang. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh peneliti dan guru pengobservasi pada kelas IV SDN No. 129/I Simpang Rantau Gedang melalui 3 siklus. Dimana setiap siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari empat kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Berdasarkan hasil penelitian, hasil yang dicapai pada setiap siklus mengalami peningkatan. Pada siklus I persentase aktivitas siswa 69,63% dan hasil belajar siswa yang tuntas 50%, pada siklus II aktivitas siswa 76,1% dan hasil belajar siswa yang tuntas 82%, pada siklus III persentase aktivitas siswa 83,3% dan hasil belajar siswa yang tuntas 100%. Dalam hal dapat simpulkan bahwa penerapan model kooperatif tipe permainan tim dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi Indahnya Kebersamaa dikelas IV SDN No. 129/I Simpang Rantau Gedang Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran permainan tim dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN No. 129/I Simpang Rantau Gedang. PENDAHULUAN Untuk mengatasai masalah tersebut, maka peneliti akan mencoba menggunakan model pembelajaran permainan tim. Dengan harapan mode! pembelajaran ini menjadikan proses pembelajaran berlangsung dengan baik, dimana siswa dapat dengan lebih mudah menerima materi pembelajaran. Salah satu keunggulan model ini adalah melatih siswa untuk berpikir logis dan sistematis. Salah saiu tantangan mendasar pengajaran IPS saat ini adalah mencaristrategi pembelajaran yang inovatif yang memungkinkan meningkatnya mutuproses pembelajaran. Hal ini dirasakan mendesak seiring dengan perkembangan dankemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut membuka kemungkinan siswa tidak hanya belajar di dalam kelas akan
tetapi siswa dapat belajar di luar kelas. Dengan belajar seperti ini siswa akan lebih leluasa menuangkan atau ide- ide yang dibangun berdasarkan informasi dari berbagai sumber, melatih kemampuan siswa untuk dapat memecahkan suatu masalah atau isu-isu yang dalam masyarakat, sehingga dengan demikian proses pembelajaran akan menggambarkan kesatuan antara kemampuan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan siswa, siswa berinteraksi dengan lingkungan masyarakat, siswa dapat berpikir secara kritis, kreatif dan dapat melakukan aktifitas dalam belajar. Pemikiran bahwa proses belajar mengajar sebaiknya dilakukan dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar bukanlah Merupakan hal yang baru. Siswa belajar 'langsung dari pengalamannya sendiri, daripada hanya mengandalkan perolehan informasi dari buku-buku. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan penyajian pengajaran IPS ke dalam suasana belajar yang lebih menggairahkan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran IPS itu sendiri demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar. Berkaitan dengan hal tersebut, rendahnya pendidikan terjadi juga pada siswa kelas IV SDN NO. 129/I Simpang Rantau Gedang terutama pada pelajaran IPS materi Keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh rendahnya perolehan nilai pada setiap nilai ulangan harian. Data pada analisis hasil evaluasi dari setiap pokok bahasan keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia menunjukkan siswa yang menguasai materi secara umum ketuntasan belajar masih di bawah standarketuntasan belajar minimal. Hal ini terlihat dari dañar prestasi hasil belajar siswa yang diperoleh pada ulangan harian yaitu 55,30 jauh lebih rendah dari nilai KKM yaitu 70,00. Ini disebabkan kurangnya antusias guru dalam pembelajaran IPS, demikian pula pengelolaan proses belajar mengajar selalu bersifat konvensional atau tradisional atau lebih jelasnya duduk, dengar, catat, dan hafal. Dari permasalahan tersebut menjadikan siswa kurang termotivasi, keaktifan siswa semakin menurun, pengembangan materi yang kurang optimal serta strategi pembelajaran yang monoton. Berdasarkan kurikulum IPS SD (1994:150) menyatakan bahwa : Pengajaran sosial di SD bertujuan agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini IPS harus mendidik siswa menjadi warganegara yang berkesadaran tinggi dan bertanggungjawab terhadap bangsanya, dan mempersiapkan peserta didik bagi kehidupannya di masa mendatang sebagai
pribadi yang melek informasi dan ikut berpartisipasi dalam proses-proses sosial yang ada dalam masyarakat. Artinya siswa menjadi peduli dan tanggap terhadap persoalan-persoalan yang ada dalam masyarakai dan berupaya mencari pemecahannya sesuai denagr. tingkat kemampuannya. Dengan demikian IPS bertugas membantu siswa untuk uapal mengembangkan potensi-potensi dirinya, baik yang menyangkut potensi pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), maupun perilaku (keterampilan) dalam lingkungan hidupnya. METODE PENELITIAN Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 16 orang yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 7 orang siswa perempuan. Alasan pemilihan kelas IV karena siswa-siswa berada dalam masa peralihan dari pembelajaran yang konkrit menuju pembelajaran abstrak, keadaan lebih kondusif, ruang kelas yang lebih luas, siswanya lebih tertib dan tenang sehingga mempengaruhi siswa dalam mengikuti pelajaran. Nama Siswa Kelas IV SD 129/I Simpang Rantau Gedang No Nama Jenis Kelamin 1 Darma Setiawan L 2 Wanda Zubyiadi L 3 Febri Andika L 4 Siyo Pamijo L 5 Iqbal L 6 Indah P 7 Rafi Aliban L 8 Romadan L 9 Lina P 10 Sakina Mawarilas P 11 Fikri L 12 Adit L 13 Fina P 14 Ficca Gusti Ratna P 15 Raudar P 16 M. Marsadi L Penelitian ini di laksanakan di SDN 129/I Simpang Rantau Gedang Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari mulai Bulan Agustus Sampai Bulan Desember 2014.Penelitian ini dilaksanakan beberapa siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Penelitian ini dilakukan di SDN 129/I Simpang Rantau Gedang. Subyek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 129/I Simpang Rantau Gedang. dengan jumlah siswa 16 orang yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 7 orang siswa perempuan. Dedi Dwitagama dan Wijaya Kusumah (2010: 25) mengemukakan bahwa untuk melaksanakan PTK, dibutuhkan tahapan planning (rencana), Action (tindakan), Observation (pengamatan), dan Reflektion (refleksi).
Data dalam penelitian ini terdiri atas data kuantitatif dan data kualitatif.data kuantitatif merupakan data tentang hasil belajar yang diperoleh siswa setelah pelaksanaan tindakan, yang dilakukan melalui tes dan bersifat angka-angka. Sedangkan data kualitatif merupakan data hasil observasi melalui lembar observasi, yang dilangsungkan selama proses pembelajaran. Berdasarkan jenis data tersebut, maka metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas beberapa kegiatan, yaitu : 1. Tes hasil belajar siswa pada setiap akhir siklusnya 2. Observasi kegiatan guru dalam pembelajaran 3. Observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran Data-data yang diperoleh dari tindakan penelitian akan dianalisis dengan menggunakan berbagai rumus dan metode analisanya. Kegiatan analisa data dalam penelitian ini dapat berupa : a. Ketuntasan belajar secara individu Untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi oleh siswa, maka pengolahan hasil penelitian dilakukan dengan menghitung persentase yang dicapai siswa dalam tes secara individu. Untuk menghitung persentase digunakan rumus (Richjadi, 2003:26) sebagai berikut: Jumlah skor yang diperoleh siswa Ketuntasan individual = -------------------------------------- x 100% Jumlah skor maksimal b. Ketuntasan belajar secara kiasikal Untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi oleh kelas, maka pengolahan hasil penelitian dilakukan dengan menghitung persentase yang dicapai siswa dalam tes secara keseluruhan. Untuk menghitung persentase digunakan rumus (Richjadi, 2003:27) sebagai berikut: Jumlah siswa yang tuntas Ketuntasan Klasikal = ------------------------------- xl0 0% Jumlah siswa Untuk mengetahui keberhasilan siswa tersebut ditetapkan dengan niiai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70,00 setiap siklus. 1) Apabila siswa memperoleh hasil belajar dibawah nilai 70,00 akan dilakukan diagnosa kesulitan belajar siswa tersebut dan diberikan pembelajaran remedial.
2) Apabila siswa sudah memperoleh hasil belajar minimal 70,00 akan ' diberikan pengayaan. Adapun kategori yang digunakan dalam mengukur peningkatan hasil belajar siswa, aktifitas guru, dan aktifitas siswa dalam penelitian inidikelompokkan menjadi 5 kategori, dengan kriteria (Sutja, dkk, 2000:56) sebagai berikut: Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Nilai Kriteria Penilaian 80-100 Sangat Baik 60-79 Baik 40-59 Cukup 20-39 Kurang 0-19 Amat Kurang Berdasarkan persentase nilai, maka kriteria penelitian ditetapkan : 1. Apabila besar dari 70 % dari seluruh sampel penilaian memperoleh nilai evaluasi antara 7-10 berarti tindakan yang dilakukan berhasil 2. Apabila kecil dari 70 % dari seluruh sampel penilaian memperoleh nilai evaluasi kurang dari 7-10 berarti tindakan yang telah dilaksanakan gagal. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN siklus I. Hasil observasi kegiatan guru yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung pada Hasil Observasi Kegiatan Guru pada Sikls I No Indikator 1 Kegiatan awal 1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Terlaksana Pert 1 Pert 2 Rata-rata 2. Memotivasi siswa 2 Kegiatan inti 3. Menjelaskan materi 4. Menjelaskan prosedur pembelajaran permainan kerjasama tim 5. Memandu siswa berkompetensi dalam permainan kerjasama tim 3 Kegiatan akhir 6. Memberi penghargaan 3 7. Evaluasi Jumlah 24 24 24 Skor maksimal 28 28 28 Rata-rata 24 3,4 Persentase 85,7 Predikat Baik
Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa No Aspek kerjasama Pertemuan Ratarata % 1 % 2 % 1 Memperhatikan penjelasan guru 39 60,93 46 71,87 66,4 CA 2 Toleransi antar anggota kelompok 43 67,18 44 68,75 67,96 CA 3 Sukap siswa dalam kelompkm 48 75 48 75 75 BA 4 Dapat bekerjasama didalam 43 67,18 43 67,18 67,18 CA kelompok 5 Siswa dapat memberikan argumen 44 68,75 44 68,75 68,75 CA terhadap hasil diskusi kelompok lain 6 Keberanian siswa dalam 47 73,43 47 73,43 73,43 BA menjawab setiap pertanyaan 7 Keberanian siswa bertanya terhadap tugas yang diberikan 44 68,75 44 68,75 68,75 CA Jumlah 487,24 Persentase rata-rata 69,61 Kategori Predikat Cukup aktif Pada akhir pembelajaran setiap siklus diadakan evaluasi untuk mengukur penguasaan materi yang telah diberikan. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa No Nama Siswa Siklus Ratarata Pertemuan Jumlah Pertemuan 2 1 Keterangan 1 Darma Setiawan 65 65 130 65 Tidak tuntas 2 Wanda Zubviadi 70 75 145 73 Tuntas 3 Febri Andika 70 70 140 70 Tuntas 4 Siyo Pamoji 70 70 140 70 Tuntas 5 Iqbal 60 60 120 60 Tidak tuntas 6 Indah 70 70 140 70 Tuntas 7 Rafi Akbar 50 50 100 50 Tidak tuntas 8 Romadon 70 70 140 70 Tuntas 9 Lina 60 60 120 60 Tidak tuntas 10 Sakina 70 70 140 70 Tuntas Mawaddah 11 Fikri 60 70 130 65 Tuntas 12 Adit 60 60 120 60 Tidak tuntas 13 Fina 70 70 140 70 Tuntas 14 Ficca Gusti 50 60 110 55 Tidak tuntas Ratna 15 Rauda 50 50 100 50 Tidaktuntas 16 M. Marsadi 60 70 130 65 Tidak tuntas Jumlah 1005 1040 1023 Rata-rata 62,82 65 63,94
Hasil Observasi Kegiatan Guru siklus II No Indikator Terlaksana Pert 1 Pert 2 1 Kegiatan awal 1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 2. Memotivasi siswa 2 Kegiatan inti 3. Menjelaskan materi 4. Menjelaskan prosedur pembelajaran permainan kerjasama tim 5. Memandu siswa berkompetensi dalam permainan kerjasama tim 3 Kegiatan akhir Rata-rata 6. Memberi penghargaan 3 7. Evaluasi Jumlah 25 25 25 Skor maksimal 28 28 28 Skor rata-rata 25 persentase 89,3% Kategori Sangat Baik Berdasarkan tabel tersebut bahwa keaktifan guru dalam proses pembelajaran 89,3% dalam kategori sangat baik. Ini menunjukkan bahwa peningkatan pada aktifitas guru dalam pembelajaran. Rekapitulasi hasil observasi aktifitas siswa No Aspek kerjasama Pertemuan Rata-rata Kategori 1 % 2 % 1 Memperhatikan penjelasan guru 48 75 50 78,13 76,56 A 2 Toleransi antar anggota kelompok 48 75 50 78,13 76,56 A 3 Sikap siswa dalam kelompok 39 60,93 44 68,75 64,84 CA 4 Dapat bekerjasama didalam 51 79,68 54 84,37 72,65 A kelompok 5 Siswa dapat memberikan argumen 45 70,31 48 75 77,34 A terhadap hasil diskusi kelompok lain 6 Keberanian siswa dalam 47 73,43 52 81,12 77,28 A menjawab setiap pertanyaan 7 Keberanian siswa bertanya terhadap tugas yang diberikan 56 87,5 56 87,5 87,5 SA Jumlah 532,73 Persentase rata-rata 76,1% Predikat Aktif
Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus II No Nama Siswa Siklus Ratarata Pertemuan Jumlah Pertemuan 2 1 Keterangan 1 Darma Setiawan 70 75 145 73 Tuntas 2 Wanda Zubviadi 75 75 150 75 Tuntas 3 Febri Andika 75 70 145 73 Tuntas 4 Siyo Pamoji 70 75 145 73 Tuntas 5 Iqbal 70 65 135 68 Tidak tuntas 6 Indah 75 80 140 78 Tuntas 7 Rafi Akbar 70 70 140 70 Tuntas 8 Romadon 70 80 150 75 Tuntas 9 Lina 60 70 130 65 Tidak tuntas 10 Sakina 70 70 140 70 Tuntas Mawaddah 11 Fikri 70 70 140 70 Tuntas 12 Adit 65 70 135 68 Tidak tuntas 13 Fina 70 70 140 70 Tuntas 14 Ficca Gusti 70 60 130 65 Tidak tuntas Ratna 15 Rauda 70 70 140 70 Tuntas 16 M. Marsadi 60 70 130 65 Tidak tuntas Jumlah 1110 1140 1128 Rata-rata 69,38 71,25 70,5 Hasil tes pada siklus II mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil tes pada siklus II ini dapat diketahui bahwa dari 16 orang siswa hanya 13 orang yang termasuk dalam kategori tuntas dan 5 orang siswa dalam kategori tidak tuntas. Dari data keseluruhan diperoleh nilai rata-rata siswa 70,5. Jika dihubungkan dengan KKM (70) hasil belajar siswa pada siklus II sudah mencapai target tapi masih belum maksimal, maka harus direvisi kembali untuk siklus selanjutnyan. Observasi kegiatan guru pada siklus III No Indikator 1 Kegiatan awal 1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Terlaksana Pert 1 Pert 2 Rata-rata 2. Memotivasi siswa 2 Kegiatan inti 3. Menjelaskan materi 4. Menjelaskan prosedur pembelajaran permainan kerjasama tim 5. Memandu siswa berkompetensi dalam permainan kerjasama tim 3 Kegiatan akhir 6. Memberi penghargaan 3 7. Evaluasi Jumlah 27 Skor maksimal 28 Rata-rata 3,8 Persentase 96,42% Kategori Sangat baik
Berdasarkan tabel tersebut bahwa keaktifan guru dalam proses pembelajaran 96,42% dalam kategori sangat baik. Ini menunjukkan bahwa peningkatan pada aktifitas guru dalam pembelajaran. Rekapitulasi Observasi aktivita Siswa siklus III No Aspek kerjasama Pertemuan Ratarata Kategori 1 % 2 % 1 Memperhatikan penjelasan 53 82,81 53 82,81 82,81 SA guru 2 Toleransi antar anggota 54 84,37 56 84,37 84,37 SA kelompok 3 Sukap siswa dalam kelompkm 48 75 50 78,5 76,75 A 4 Dapat bekerjasama didalam 56 87,5 56 87,5 87,5 SA kelompok 5 Siswa dapat memberikan 53 82,81 53 82,81 82,81 SA argumen terhadap hasil diskusi kelompok lain 6 Keberanian siswa dalam 52 81,25 52 81,25 81,25 SA menjawab setiap pertanyaan 7 Keberanian siswa bertanya terhadap tugas yang diberikan 56 87,5 56 87,5 87,5 SA Jumlah 582,99 Persentase rata-rata 83,28% Predikat Sangat aktif Rekapitulasi Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus III Siklus No Nama Siswa Pertemuan Jumlah Rata-rata Keterangan Pertemuan 2 1 1 Darma Setiawan 75 75 150 75 Tuntas 2 Wanda Zubviadi 75 75 150 75 Tuntas 3 Febri Andika 75 70 145 73 Tuntas 4 Siyo Pamoji 70 75 145 73 Tuntas 5 Iqbal 70 70 140 70 Tuntas 6 Indah 75 80 140 78 Tuntas 7 Rafi Akbar 70 70 140 70 Tuntas 8 Romadon 70 80 150 75 Tuntas 9 Lina 75 70 145 73 Tuntas 10 Sakina 70 70 140 70 Tuntas Mawaddah 11 Fikri 70 70 140 70 Tuntas 12 Adit 70 70 140 70 Tuntas 13 Fina 70 70 140 70 Tuntas 14 Ficca Gusti 70 70 140 70 Tuntas Ratna 15 Rauda 70 70 140 70 Tuntas 16 M. Marsadi 70 70 140 70 Tuntas Jumlah 1110 1140 1148 Rata-rata 69,38 71,25 72
Berdasarkan hasil penelitian tiga siklus terlihat adanya peningkatan baik aktivitas guru maupun aktivitas dan hasil belajar siswa. Peningkatan-peningkatan yang terjadi antara siklus dapat dilihat pada tabel tabel berikut : Rekapitulasi hasil observasi kegiatan guru No Indikator Terlaksana Siklus I Siklus II Siklus II 1 Kegiatan awal 1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 2. Memotivasi siswa 3 3 4 2 Kegiatan inti 3. Menjelaskan materi 3 3 4 4. Menjelaskan prosedur pembelajaran permainan kerjasama tim 5. Memandu siswa berkompetensi dalam permainan kerjasama tim 3 3 4 3 Kegiatan akhir 6. Memberi penghargaan 3 7. Evaluasi Jumlah 24 24 27 Skor maksimal 28 28 28 Rata-rata 3,4 3,4 3,8 Persentase 85,71 85,71 96,4 Baik Baik Baik sekali Untuk mengetahui aktivitas siswa tiap siklusnya akan ditampilakn rekapitulasi hasil evaluasi aktivitas siswa dalam tabel berikut : Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa No Aspek kerjasama Siklus I Siklus II Siklus II 1 Memperhatikan penjelasan guru 66,4 76,56 82,81 2 Toleransi antar anggota kelompok 67,96 76,56 84,37 3 Sukap siswa dalam kelompkm 75 64,84 76,75 4 Dapat bekerjasama didalam 67,18 72,65 87,5 kelompok 5 Siswa dapat memberikan argumen 68,75 77,34 82,81 terhadap hasil diskusi kelompok lain 6 Keberanian siswa dalam 73,43 77,28 81,25 menjawab setiap pertanyaan 7 Keberanian siswa bertanya terhadap tugas yang diberikan 68,75 87,5 87,5 Jumlah 787,47 532,73 582,99 Persentase rata-rata 69,63 76,1 83,3 Predikat Cukup Aktif Aktif Sangat aktif
Untuk mengetahui ketuntasan haasil belajar siswa setiap siklus akan ditampilakn rekapitulasi hassil evaluasi siswa didalam tabel berikut : No Uraian Siklus I Siklus II Siklus III Ket 1 Tuntas 8 13 16 Meningkat 2 Ketuntasan belajar 50 81,25 100 Meningkat klasikal 3 Rata-rata kelas 63,94 70,5 72 Dari tabel diatas penelitian yang dilakukan selama tiga siklus mengalami peningkatan antar siklus. Tindakan pada masing masing siklus sesuai temuan permasalahanpermasalahan pada setiap siklus serta sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang telah dipersiapkan. Setelah mengadakan tiga siklus terbukti bahwa menggunakan model pembelajaran permainan tim dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan apa yang diharapkan. PENUTUP Kesimpulan. Setelah penelitian dilakukan dengan analisis diatas maka,dapat simpulkan bahwa penerapan model pembelajaran permainan tim dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan nilai hasil yang diperoleh pada siklus I, siklus II, dan siklus III mengalami peningkatan. Pada siklus I diperoleh hasil yang belum optimal yaitu ditunjukkan dengan jumlah siswa yang tntas hanya sebanyak 8 orang siswa, pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar dengan jumlah siswa 13 orang dan pada siklus II terjadi peningkatan sebanyak 16 orang siswa tuntas dalam pembelajaran. Hasil observasi pada aktivitas siswa pada siklus I sebesar 69,63% dengan kategori cukup, dan mengalami peningkatan pada siklus II dan siklus III yaitu 76 kategori baik dan 83,3% kategori sangat baik. Saran. Berdasarkan kesimpulan diatas, dikemukakan saran sebagai berikeut : 1. Sebaiknya guru menggunakan model pembelajaran permainan tim dalam pembelajaran 2. Guru membimbing siswa terus menerus dalam proses pembelajaran supaya siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran 3. Sekolah diharapkan menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan menunjang pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu sekolah.
DAFTAR PUSTAKA Dimyati, Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. Djamarah. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rhineka Cipta. Ekawarna. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta.: Gaung Persada E.Slavin Robert. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Kasiram, Moh. 2010. Metodologi Penelitian Refleksi Pengembangan Pemahamandan Penguasaan Metodologi Penelitian.Malang : UIN-Maliki Press Persada Sudjana, Nana. 2010. Peneliaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta Suyadi. 2011. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press Wahidmurni. 2010. Pengembangan kurikulum IPS Malang : Maliki press. & Ekonomi di Sekolah / Madrasah.