4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol

dokumen-dokumen yang mirip
4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat

4001 Transesterifikasi minyak jarak menjadi metil risinoleat

4023 Sintesis etil siklopentanon-2-karboksilat dari dietil adipat

4002 Sintesis benzil dari benzoin

4019 Sintesis metil asetamidostearat dari metil oleat

4027 Sintesis 11-kloroundek-1-ena dari 10-undeken-1-ol

4022 Sintesis etil (S)-(+)-3-hidroksibutirat

4005 Sintesis metil 9-(5-oksotetrahidrofuran-2-il)nonanoat

4013 Sintesis benzalasetofenon dari benzaldehida dan asetofenon

4010 Sintesis p-metoksiasetofenon dari anisol

4025 Sintesis 2-iodopropana dari 2-propanol

4016 Sintesis (±)-2,2'-dihidroksi-1,1'-binaftil (1,1'-bi-2-naftol)

4026 Sintesis 2-kloro-2-metilpropana (tert-butil klorida) dari tert-butanol

4024 Sintesis enantioselektif pada etil (1R,2S)-cishidroksisiklopentana

5004 Asetalisasi terkatalisis asam 3-nitrobenzaldehida dengan etanadiol menjadi 1,3-dioksolan

4014 Resolusi enantiomer (R)- dan (S)-2,2'-dihidroksi-1,1'- binaftil ((R)- dan (S)-1,1-bi-2-naftol)

4009 Sintesis asam adipat dari sikloheksena

5013 Sintesis dietil 2,6-dimetil-4-fenil-1,4-dihidropiridin-3,5- dikarboksilat

5001 Nitrasi fenol menjadi 2-nitrofenol dan 4-nitrofenol

4008 Sintesis 2-dimetilaminometil-sikloheksanon hidroklorida

5012 Sintesis asetilsalisilat (aspirin) dari asam salisilat dan asetat anhidrida

5026 Oksidasi antrasena menjadi antrakuinon

5007 Reaksi ftalat anhidrida dengan resorsinol menjadi fluorescein

5009 Sintesis tembaga ftalosianin

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA. Ujian Praktikum KIMIA ORGANIK. Waktu 150 menit. Kementerian Pendidikan Nasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian menggunakan

3 Percobaan dan Hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

BABm METODOLOGI PENELITIAN

Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia

Theophil Eicher und Hermann J. Roth, Synthese, Gewinnung und Charakterisierung von Arzneistoffen. prof. aza

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis kalium diklofenak

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,

Deskripsi METODE SEMISINTESIS TURUNAN EURIKUMANON MONOSUBSTITUSI (EURIKUMANON MONOVALERAT)SEBAGAI ANTIPLASMODIUM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus April 2013, bertempat di

dalam jumlah dan variasi struktur yang banyak memungkinkan untuk memmpelajari aplikasinya untuk tujuan terapeutik. IV.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi

1.3 Tujuan Percobaan Tujuan pada percobaan ini adalah mengetahui proses pembuatan amil asetat dari reaksi antara alkohol primer dan asam karboksilat

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

4 Pembahasan Degumming

Bab III Metodologi III.1 Alat dan Bahan III.1.1 Alat yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Desember 2014, bertempat di

Oleh: Arifta Henda Kurniatullah Dosen Pembimbing: Dr. Didik Prasetyoko, M.Sc Arif Fadlan, M.Si

Bab III Metodologi Penelitian

A STUDY OF THE SYNTHESIS OF VERATRYL CYANIDE REQUIRED AS AN INTERMEDIATE FOR THE PREPARATION OF C-9154 ANTIBIOTIC DERIVATIVE FROM VANILIN

BAB III METODA PENELITIAN. Secara umum, proses penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Desain dan Sintesis Amina Sekunder

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,

METODE PENELITIAN Bahan dan Alat Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Prosedur Penelitian 1. Epoksidasi Minyak Jarak Pagar

BAB III. eksperimental komputasi. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

BAB III METODE PENELITIAN. FPMIPA UPI, Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI, dan

BAB III METODE PENELITIAN

EKSTRAKSI Ekstraksi padat-cair Ekstraksi cair-cair Ekstraksi yang berkesinambungan Ekstraksi bertahap Maserasi metode ekstraksi padat-cair bertahap

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak)

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAMPIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3. Metodologi Penelitian

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

I. ISOLASI EUGENOL DARI BUNGA CENGKEH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

3 Percobaan. Garis Besar Pengerjaan

III. BAHAN DAN METODA

III. METODE PENELITIAN di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas Lampung.

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Riset Jurusan Pendidikann Kimia UPI. Karakterisasi dengan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang telah

3. Metodologi Penelitian

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Simplisia 3.4 Karakterisasi Simplisia

3 Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian

Transkripsi:

4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol C 12 H 26 O (186.3) OH H 2 SO 4 konz. (98.1) + HBr (80.9) C 12 H 25 Br (249.2) Br + H 2 O (18.0) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Substitusi nukleofilik alkohol, bromoalkana, katalis asam Teknik Laboratorium Pemanasan dengan refluk, pengadukan dengan batang pengaduk magnet, penggojokan, ekstraksi, fraksinasi, evaporasi dengan rotavapor, penyaringan, distilasi pengurangan tekanan, distilasi kolom, pemanasan dengan penangas minyak Instruksi (skala batch 10 mmol) Peralatan Labu leher-dua 10 ml atau labu alas bulat 10 ml dengan adaptor Claisen, pendingin refluk, pengaduk magnet dengan pemanas, batang pengaduk magnet, corong pisah, rotavapor, peralatan distilasi mikro, kolom Vigreux 10 cm, pompa vakum, penangas minyak Bahan 1-dodekanol (tl 22-24 C, td 258-265 C) 1,86 g (10 mmol) Asam hidrobromida (48%) (td 126 C) 3,4 g (2,3 ml, 20 mmol) Asam sulfat pekat 0,59 g (0,32 ml, 6,0 mmol) sikloheksana (td 81 C) 20 ml Natrium hidrogen karbonat kira kira 2 g (untuk 20 ml larutan jenuh ) Natrium sulfat untuk pengering kira kira 1 g Reaksi 1-Dodekanol 1,86 g (10 mmol) dimasukkan ke dalam labu leher-dua 10 ml yang dilengkapi dengan batang pengaduk magnet dan pendingin refluk. Sambil diaduk, 0,59 g (0,32 ml, 6,0 mmol) H 2 SO 4 pekat dan 3,4 g (2,3 ml, 20 mmol) HBr (48%) ditambahkan. Kemudian, campuran reaksi direfluk dengan pengadukan pada penangas minyak dengan temperatur 140 1

C selama 5 jam. Pendingin refluk diisi dengan air sekali, kemudian aliran air dimatikan untuk mencegah pemisahan dodekanol pada pendingin refluk. Reaksi diamati dengan kromatografi lapis tipis (lihat analisis). Penyelesaian Larutan reaksi didinginkan sampai temperatur kamar, 6 ml air es ditambahkan dan campuran digojog dalam corong pisah dengan 10 ml sikloheksana. Fasa dipisahkan, fasa organik disimpan dan fasa air digojog kembali dengan 10 ml sikloheksana. Gabungan fasa organik digojog lagi dengan 20 ml larutan jenuh NaHCO 3. Jika pemisahan tidak berlangsung baik, campuran dapat disimpan semalam. Fasa organik dipisahkan dan dikeringkan dengan Na 2 SO 4. Setelah itu, zat pengering disaring dan pelarut dievaporasi dengan rotavapor. Cairan tertinggal sebagai residu. Hasil kotor 2,20 g. Hasil kotor didistilasi fraksinasi dengan peralatan distilasi mikro menggunakan kolom Vigreux 10 cm pada tekanan sekitar 0,1 hpa. Hasil: 1,60 g (6,42 mmol, 64%); td 72 C (2,3 10-1 hpa, temperatur penangas minyak 118 C); cairan tidak berwarna; 20 n D = 1,4581 Komentar Produk digunakan pada NOP 4029 sebagai reaktan Manajemen Limbah Daur ulang Sikloheksana hasil evaporasi dikumpulkan dan diredistilasi. Pembuangan Limbah Limbah Fasa air Fraksi awal dan residu distilasi natrium sulfat Pembuangan Campuran pelarut air, mengandung halogen Larut dalam sedikit aseton, kemudian: pelarut organik, mengandung halogen Limbah padat, bebas dari merkuri Waktu 8-9 jam Penghentian sementara Setelah pemanasan dengan refluk (5 jam) Setelah penggojokan Sebelum distilasi Tingkat kesulitan Sedang 2

Instruksi (Skala batch 100 mmol) Peralatan Labu leher-dua atau leher-tiga 100 ml, pendingin refluk, pengaduk magnet dengan pemanas, batang pengaduk magnet, corong pisah, rotavapor, peralatan distilasi, adaptor penerima "pig type", kolom Vigreux 10 cm, pompa vakum, penangas minyak Bahan 1-dodekanol (tl 22-24 C, td 258-265 C) Asam hidrobromida (48%) (td 126 C) Asam sulfat pekat sikloheksana (td 81 C) natrium hidrogen karbonat natrium sulfat untuk pengering 18,6 g (100 mmol) 34 g (23 ml, 200 mmol) 7,4 g (4,0 ml, 75 mmol) 90 ml kira kira 6 g (untuk 60 ml larutan jenuh) kira kira 5 g Reaksi 1-Dodekanol 18,6 g (100 mmol) dimasukkan ke dalam 100 ml labu leher-dua yang dilengkapi dengan batang pengaduk magnet dan pendingin refluk. Sambil diaduk, 7,4 g (4,0 ml, 75 mmol) H 2 SO 4 pekat dan 34 g (23 ml, 200 mmol) HBr (48%) ditambahkan satu persatu. Kemudian, campuran reaksi direfluk selama 5 jam dengan pengadukan pada temperatur penangas minyak 140 C. Pendingin refluk diisi dengan air sekali, kemudian aliran air dimatikan untuk mencegah pemisahan dodekanol pada pendingin refluk. Reaksi diamati dengan kromatografi lapis tipis (lihat analisis). Penyelesaian Larutan reaksi didinginkan sampai temperatur kamar, 60 ml air es ditambahkan dan campuran digojog dalam corong pisah dengan 50 ml sikloheksana. Setelah dipisahkan, fasa organik disimpan dan fasa air digojog kembali dengan 40 ml sikloheksana. Gabungan fasa organik digojok lagi dengan 60 ml larutan jenuh NaHCO 3. Jika pemisahan tidak berlangsung baik, campuran dapat disimpan semalam. Fasa organik dipisahkan dan dikeringkan dengan Na 2 SO 4. Setelah itu, zat pengering disaring dan pelarut dievaporasi dengan rotavapor. Cairan tertinggal sebagai residu. Hasil kotor 23,1 g. Hasil kotor didistilasi fraksinasi dengan kolom Vigreux 10 cm pada tekanan sekitar 0,1 hpa. Hasil: 20,7 g (82,7 mmol, 83%); td 72 C (2,3 10-1 hpa, temperatur penangas minyak 120 C); cairan tidak berwarna; 20 n D = 1,4581. Komentar Produk digunakan pada NOP 4029 sebagai reaktan 3

Manajemen Limbah Daur ulang Sikloheksana hasil evaporasi dikumpulkan dan diredistilasi. Pembuangan Limbah Limbah Fasa air Fraksi awal dan residu distilasi natrium sulfat Pembuangan Campuran pelarut air, mengandung halogen Larut dalam sedikit aseton, kemudian: pelarut organik, mengandung halogen Limbah padat, bebas dari merkuri Waktu 8-9 jam Penghentian sementara Setelah pemanasan dengan refluk (5 jam) Setelah penggojokan Sebelum distilasi Tingkat kesulitan Sedang Instruksi (Skala batch 1 mol) Peralatan Labu leher-dua atau leher-tiga 1 L, pendingin refluk, pengaduk magnet dengan pemanas, batang pengaduk magnet, corong pisah, rotavapor, konektor distilasi, adaptor penerima "pig type", kolom Vigreux 30 cm, pompa vakum, penangas minyak Bahan 1-dodekanol (tl 22-24 C, td 258-265 C) Asam hidrobromida (48%) (td 126 C) Asam sulfat pekat sikloheksana (td 81 C) natrium hidrogen karbonat natrium sulfat untuk pengering 186 g (1 mol) 340 g (230 ml, 2,0 mol) 74 g (40 ml, 750 mmol) 400 ml kira kira 25 g (untuk 250 ml larutan jenuh) kira kira 50 g Reaksi 1-Dodekanol 186 g (1,00 mol) dimasukkan ke dalam labu leher-dua 1 L yang dilengkapi dengan batang pengaduk magnet dan pendingin refluk. Sambil diaduk, 74 g (40 ml, 750 mmol) H 2 SO 4 pekat dan 340 g (230 ml, 2,0 mol) HBr (48%) ditambahkan satu persatu. Kemudian, campuran reaksi direfluk selama 6 jam dengan pengadukan pada temperatur penangas minyak 140 C. Pendingin refluk diisi dengan air sekali, kemudian aliran air 4

dimatikan untuk mencegah pemisahan dodekanol pada pendingin refluk. Reaksi diamati dengan kromatografi lapis tipis (lihat analisis). Penyelesaian Larutan reaksi didinginkan sampai temperatur kamar, 300 ml air es ditambahkan dan campuran digojog dalam corong pisah dengan 240 ml sikloheksana. Fasa dipisahkan, fasa organik disimpan dan fasa air digojog kembali dengan 160 ml sikloheksana. Gabungan fasa organik digojog lagi dengan 250 ml larutan jenuh NaHCO 3. Jika pemisahan tidak berlangsung baik, campuran dapat disimpan semalam. Fasa organik dipisah dan dikeringkan dengan Na 2 SO 4. Setelah itu, zat pengering disaring dan pelarut dievaporasi dengan rotavapor. Cairan tertinggal sebagai residu. Hasil kotor: 235 g. Hasil kotor didistilasi fraksinasi dengan kolom Vigreux 30 cm pada tekanan 0,1 hpa. Hasil: 210 g (0,843 mol, 84%); td 65 C (1,6 10-1 hpa, temperatur penangas minyak 115 C); cairan tidak berwarna; 20 n D = 1,4581. Komentar Produk digunakan pada NOP 4029 sebagai reaktan Manajemen Limbah Daur ulang Sikloheksana hasil evaporasi dikumpulkan dan diredistilasi. Pembuangan Limbah Limbah Fasa air Fraksi awal dan residu distilasi natrium sulfat Pembuangan Campuran pelarut air, mengandung halogen Larut dalam sedikit aseton, kemudian: pelarut organik, mengandung halogen Limbah padat, bebas dari merkuri Waktu 11-12 jam Penghentian Sementara Setelah pemanasan dengan refluk (5 jam) Setelah penggojokan Sebelum distilasi Tingkat kesulitan Sedang 5

Analisis Pengamatan reaksi dengan KLT Preparasi Sampel : Dengan menggunakan pipet tetes, 2 tetes dari fasa bagian atas diambil dari campuran reaksi dan diencerkan dengan 0,5 ml dietil eter. Kondisi KLT : Adsorben: KLT-aluminium foil (silika gel 60) Eluen: Petroleum eter : etil asetat 6 : 4 Penampakan: Plat KLT-aluminium dicelupkan ke dalam 2N H 2 SO 4 dan kemudian dikeringkan dengan pengering udara panas R f (dodekanol) 0,44 R f (bromododekana) 0,72 Pengamatan reaksi dengan GC Preparasi Sampel : Dengan menggunakan pipet tetes, diambil 1 tetes campuran reaksi dan diencerkan dengan 10 ml diklorometana, 0,2 ml dari larutan ini diinjeksikan Kondisi GC : kolom: DB-1, 28 m, diameter internal 0,32 mm, film 0,25 µm inlet: on-column-injection Gas pembawa: hidrogen (40 cm/detik) oven: 90 C (5 menit), 10 C/menit sampai 240 C (30 menit) detektor: FID, 270 C Persen konsentrasi dihitung dari luas puncak 6

GC produk kotor (skala batch 1 mol) Waktu retensi (menit) Senyawa Luas puncak % 12,33 reaktan (dodekanol) 9,1 13,55 Produk (1-bromododekana) 89,5 lainnya Tidak diketahui < 1 GC produk murni (skala batch 1 mol) Waktu Retensi (menit) Senyawa Luas Puncak % 13,59 produk (1-bromododekana) 97,8 Lainnya < 1 tiap puncak 7

Spektrum 1 H NMR produk kotor (500 MHz,CDCl 3 ) Spektrum 1 H NMR produk murni (500 MHz,CDCl 3 ) 11 3 1 12 10 2 Br δ (ppm) Multiplisitas Jumlah H Keterangan 0,88 t 3 12-H 1,26 m 16 CH 2 sisa 1,42 m 2 3-H 1,85 m 2 2-H 3,39 t 2 1-H 8

Spektrum 13 C NMR produk kotor (125,7 MHz, CDCl 3 ) Spektrum 13 C NMR produk murni (125,7 MHz, CDCl 3 ) 11 3 1 12 10 2 Br δ (ppm) Keterangan 14,1 C-12 22,7 C-11 31,9 C-10 32,9 C-2 33,8 C-1 76,5-77,5 pelarut 9

Spektrum IR produk murni (film) (cm -1 ) Keterangan 2925, 2851 Ikatan C-H, alkana 1466 Deformasi C-H, alkana 722 Ikatan C-Br 10