BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. tanggungjawab sosial memiliki asumsi utama bahwa di dalam kebebasan terkandung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Protes Panwascam terhadap KPU Bandar Lampung terkait Kasus Kelebihan

Etika Jurnalistik Dalam Media Komunitas

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Sembilan Elemen Jurnalisme Bill Kovach dan Tom Rossenstiel merupakan salah

Bab IV Penutup. hingga akhirnya sampai pada tahapan akhir yaitu kesimpulan. Kesimpulan ini

Veronika/ Mario Antonius Birowo. Program Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Abstrak

oleh Stephani Arum Sari Drs. Mario Antonius Birowo, M.A., Ph.D

OBJEKTIVITAS BERITA LINGKUNGAN HIDUP DI HARIAN KOMPAS

meningkat, terlebih informasi terkini atau up to date, yang dapat diperoleh dengan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Obyektivitas pemberitaan adalah suatu penyajian berita yang benar dan

BAB IV PENUTUP. gambaran tentang bagaimana seharusnya pewarta komunitas membuat sebuah

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Yohanes Karol Hakim/ Lukas Ispandriarno PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

KONFLIK ANTARA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DAN PARTAI DEMOKRAT TENTANG KENAIKAN HARGA BBM

BAB I PENDAHULUAN. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENUTUP. liputan, narasumber, dan arah berita. Putaran Pertama Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010, Harian Radar Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian analisis isi deskriptif dengan pendekatan

BAB III PEMBAHASAN. penelitian berkaitan dengan jenis-jenis pelanggaran iklan jasa periode 1 Agustus 31

Keberimbangan Pemberitaan. Dalam Pemberitaan Kasus Korupsi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian analisis isi deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia.

Priska / Birowo. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Bab III. Objek Penelitian

KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA (KPI) Nomor 240/SK/KPID-SS/03/2018 TENTANG

PENULISAN BERITA TELEVISI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kualitatif yaitu

BAB IV PENUTUP. Setelah melakukan penelitian atas permasalahan yang ditemukan di atas, selanjutnya

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan dan menerapkan kualitas isi berita dengan baik. Hal tersebut

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dengan Partai Demokrat tentang kenaikan harga BBM. Belum objektifnya Harian

BAB I PENDAHULUAN DALAM PEMBERITAAN SURAT KABAR HARIAN KOMPAS DAN. Koran Tempo Periode November 2010 Januari 2011

DAFTAR PUSTAKA. Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media. The Journalist: Edisi Revisi.

BAB III SEGEMENTASI PASAR DAN BERITA

BAB IV ANALISA DATA NO CODER 1 CODER 2 JUMLAH. Objektif Positif Negatif Objektif Positif Negatif Item

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi. Kenyataan tersebut di atas tidak dapat dipungkiri kebenarannya.

KELAYAKAN BERITA CITIZEN JOURNALISM. (Studi Analisis Isi Kuantitatif Mengenai Kelayakan Berita dalam Kolom

RANCANGAN PEMBELAJARAN

Tutut Lestari / Bonaventura Satya Bharata. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu

BAB I PENDAHULUAN. Kebebasan pers ini mengundang suatu lembaga maupun perorangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kasus sengketa lahan di Indonesia lebih banyak merupakan. dengan akses dan kepemilikan lahan yang kemudian berujung pada konflik

III. METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. 1 Metode

PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK BERITA KRIMINAL DALAM MEDIA ONLINE SKRIPSI

PROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian Populasi dan Sampel Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat dan lain-lain), kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan. untuk memberikan pemecahan masalahnya.

Frietz Calvin Madayanto / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. 1. Ditinjau dari aspek sintaksis, bingkai jurnalisme profetik yang terlihat di

BAB I PENDAHULUAN. Studi ini sudah banyak dilakukan sebelumnya. Salah satu contohnya adalah artikel

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif,

BAB IV PENUTUP. sikap masyarakat, dapat disimpulkan bahwa pemberitaan meletusnya Gunung Merapi

TEKNIK MENULIS RILIS WORKSHOP MEDIA KEMENTERIAN PERTANIAN RI

PROTES PANWASCAM TERHADAP KPU BANDAR LAMPUNG TERKAIT KASUS KELEBIHAN PENCETAKAN SURAT SUARA

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLO POS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Faktualitas merupakan suatu syarat utama bagi sebuah karya jurnalistik. Ada

KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013

BAB IV PENUTUP. Penelitian ini berjudul Etika Jurnalisme dalam Pemberitaan Video Mirip

BAB I PENDAHULUAN. media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. penting dalam peta perkembangan informasi bagi masyarakat.

Public Relations Humas Simetris & Objektivitas Pemberitaan Oleh: Rachmat Kriyantono, Ph.D

BAB III METODE PENELITIAN. hasil akhir berupa angka. Keseluruhan isi yang ada pada pemberitaan yang. dianalisis dengan menggunakan analisis statistik.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, bahwa hasil penelian ini Faktor Fungsi media, Faktor Visual dan

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian yang sedang terjadi. Penyajian berita dapat dilakukan melalui

BAB IV PENUTUP. tujuan penulisan yang telah dipaparkan pada pendahuluan, peneiliti kemudian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan pemaknaan dari berbagai kelompok akan mendapatkan perlakuan yang sama

BAB I PENDAHULUAN. Juni 1998, yang berisi pengurangan kewajiban relay warta berita RRI dari 14 kali

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan media sebagai salah satu alatnya (Maryani, 2011:3).

LITBANG KOMPAS NURUL FATCHIATI

BAB IV PENUTUP. Baru (reformasi). Majalah Panjebar Semangat mencatat kebebasan pers sejak. masa revolusi hingga paska Orde Baru (reformasi).

PERSEPSI JURNALIS TERHADAP CITIZEN JOURNALISM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Tajuk rencana SKH Kompas lebih banyak menjalankan fungsi

BAB III METODOLOGI. gejala atau fenomena. Hasil dari penelitian ini biasanya berupa tipologi atau pola-pola

BAB IV PENUTUP. baik media cetak maupun elektronik. Demikian pula hal tersebut berlaku bagi

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan Penelitian yang dilakukan, terdapat perbedaan di antra SKH

Jakarta, 1 Juli 2009

BAB IV KESIMPULAN. Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, ditarik

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyampaian informasi kepada masyarakat. Atas peran penting tersebut maka

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xx. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) Oleh: CLARA IMA FITRIA

Teknik Reportase dan Wawancara

Produksi Berita TELEVISI (MK 41034)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. cetak maupun elektronik. Mulai dari jajaran pemerintahan yang menduduki kursi

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG

OBJEKTIVITAS BERITA FILM DOKUMENTER COWBOYS IN PARADISE DI MEDIA ON LINE KOMPAS.COM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel. Analisis isi semata untuk deskripsi, menggambarkan aspek-aspek

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Dari hasil temuan penelitian yang dilakukan peneliti yang mencoba

Komisi Penyiaran Indonesia PEDOMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 55. Penelitian deskriptif ditujukan untuk :

KONSTRUKSI BERITA PELANGGARAN HAM DI MESUJI (Studi Analisis Framming tentang Konstruksi Pemberitaan Pelanggaran HAM di Mesuji pada Harian KOMPAS)

Kecenderungan Pemberitaan pada Harian Kompas dan Republika Terhadap Pencalonan Basuki Tjahaja Purnama Sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017

BAB VI PENUTUP. A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Dalam Pemilu, para pemilih juga

BAB I PENDAHULUAN. Etika Jurnalistik dalam Media Komunitas

Transkripsi:

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Teori tanggungjawab sosial dapat diterapkan secara luas karena teori ini meliputi beberapa jenis media massa dan lembaga siaran publik, salah satunya yaitu media cetak dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Teori tanggungjawab sosial memiliki asumsi utama bahwa di dalam kebebasan terkandung suatu tanggungjawab dan pers atau media massa memiliki tanggungjawab terhadap khalayak untuk menjalankan fungsi-fungsi penting dalam komunikasi massa 56. Media memiliki fungsi terutama kebenaran, ketepatan, obyektivitas dan keseimbangan dalam lingkup penyebaran informasi kepada khalayak pembacanya. Komisi Kebebasan Pers sebagai pendorong terbentuknya teori ini merumuskan lima hal sebagai ukuran bagi pelaksanaan kegiatan pers. Dua dari lima rumusan tersebut digunakan dalam penelitian ini sebagai acuan dalam pengukuran kecenderungan pemberitaan kasus kelebihan cetak surat suara oleh KPU Bandar Lampung pada Harian Umum Lampung Post, yaitu : 1. Pers dituntut untuk menyajikan informasi secara jujur, mendalam, akurat, tidak memihak serta menyajikan fakta sebagai fakta, dan pendapat sebagai pendapat. 56 Sanjaya.op.cit., hal 83 65

2. Pers sebaiknya menyajikan informasi dari semua pandangan dan mencantumkan identitas dari setiap sumber berita. Rumusan tersebut kemudian diturunkan menjadi lima unit analisis, yaitu jenis fakta, kelengkapan 5W+1H, arah pemberitaan, tipe liputan, dan pernyataan narasumber. Berdasarkan data dan analisis hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa penelitian kecenderungan ketidakberpihakan dalam pemberitaan kasus kelebihan pencetakan surat suara oleh KPU Bandar Lampung pada Harian Umum Lampung Post periode Mei 2010 sampai dengan Juni 2010, sebagai berikut : a) Harian Umum Lampung Post cenderung menampilkan fakta sosiologis daripada fakta psikologis. Jenis fakta yang banyak diangkat dalam 31 item berita dalam berita kasus kelebihan pencetakan surat suara adalah fakta sosiologis, yaitu sebanyak 96,8 %. Pada unit analisis jenis fakta hanya terdapat 1 item berita atau sebesar 3,2 % yang mengandung jenis fakta psikologis. Hal ini berarti berita-berita tersusun berdasarkan informasi yang berupa kejadian nyata atau fakta sesungguhnya, bukan interpretasi subjektif yang berupa opini. b) Harian Umum Lampung Post pada unit analisis kelengkapan unsur 5W+1H cenderung lengkap, yang berarti kelengkapan unsur 5W+1H di Harian Umum Lampung Post sudah cukup bagus. Kelengkapan unsur 5W+1H yang lengkap, yaitu sebanyak 87,1 %. Unsur 5W+1H merupakan pola umum dan pertanyaan pokok dalam dunia jurnalistik. Semakin lengkap unsur 5W+1H yang tersaji dalam berita tersebut, maka semakin akurat dan mendalam informasi yang disajikan bagi pembaca. 66

Begitu pula sebaliknya, semakin tidak lengkap unsur 5W+1H yang tersaji dalam berita, maka informasi yang disajikan bagi pembaca tidak akurat dan tidak mendalam. c) Harian Umum Lampung Post pada arah berita cenderung lebih banyak memberikan gambaran negatif terhadap KPU Bandar Lampung. Hal tersebut ditandai dengan presentase yang diperoleh dari hasil penelitian, yaitu sebanyak 80,7 %. Arah berita yang netral atau seimbang pada Harian Umum Lampung Post belum terpenuhi, yaitu sebanyak 19,3 %. Dalam penelitian ini, keseimbangan diukur dengan melihat arah pemberitaan yaitu bagaimana berita bersikap terhadap peristiwa tersebut. Pada Harian Umum Lampung Post cenderung tidak bersikap netral, tetapi lebih memihak pada satu pihak saja. d) Harian Umum Lampung Post dalam pemberitaannya lebih banyak menggunakan tipe liputan multi sisi dengan presentase 55 % item berita. Harian Umum Lampung Post telah menerapkan prinsip pers sebaiknya menyajikan informasi dari semua pandangan dan mencantumkan identitas dalam setiap sumber berita, yang tercantum dalam rumusan Komisi Kebebasan Pers. Pemberitaan dengan menggunakan tipe liputan multi sisi berarti Harian Lampung Post memberikan porsi yang seimbang dalam pemberitaan kepada semua pihak dengan berbagai pandangan yang berbeda. e) Harian Umum Lampung Post pada pernyataan narasumber cenderung menampilkan pernyataan narasumber yang relevan. Hal tersebut ditandai dengan keseluruhan berita, yaitu sebanyak 100 % mengandung pernyataan narasumber yang relevan dengan pemberitaan yang berarti Harian Lampung Post sudah memilah 67

pernyataan-pernyataan narasumber yang relevan dengan isu atau kasus yang diangkat dan penting untuk diketahui oleh khalayak. Secara keseluruhan, Harian Umum Lampung Post telah melakukan pemberitaan dengan cukup baik. Harian Umum Lampung Post menyajikan berita yang mengandung fakta sosiologis dengan tipe liputan multi sisi, serta penyertaan narasumber berita yang relevan. Namun, pemberitaan tersebut akan semakin lebih baik jika disajikan dengan memberikan gambaran semua pandangan tanpa mengarah pada salah satu pihak saja, sehingga pemberitaan akan cenderung lebih seimbang. B. Kritik dan Saran Hal yang dapat menjadi kritik dalam penelitian ini adalah : 1. Pemahaman dan pendalaman peneliti pada teori. Maksudnya, penelitian ini menggunakan teori tanggungjawab sosial sebagai acuan masih kurang maksimal dalam pembahasan terutama pada pasca dikembangkannya rumusan oleh Komisi Kebebasan Pers. Masih ada pemikiran yang tidak dibahas dan dikembangkan secara mendetail oleh peneliti sehingga penelitian ini cenderung masih lemah, seperti bagaimana kondisi pers khususnya media cetak dengan adanya rumusan yang digunakan sebagai ukuran bagi pelaksanaan kegiatan pers dan kritik bagi teori pers tanggung jawab sosial. 2. Penentuan jenis berita yang digunakan sebagai objek penelitian sebaiknya tidak hanya menggunakan jenis berita straight news, dapat ditambahkan pula editorial sehingga hasil penelitian tentang kecenderungan ketidakberpihakan dalam 68

pemberitaan KPU Bandar Lampung terkait kasus kelebihan pencetakan surat suara akan semakin baik. Editorial memuat opini berisi pendapat dan sikap resmi media terhadap persoalan yang berkembang di sekitar masyarakat, sehingga hasil penelitian lebih objektif dengan opini dari media yang bersangkutan berkaitan dengan kasus yang diteliti. Selain itu, jenis berita protes tidak tepat untuk diteliti dengan menggunakan unit analisis jenis fakta (fakta sosiologis atau fakta psikologis). Ada baiknya ditambah dengan kategorisasi gabungan fakta sosiologis dan fakta psikologis. Hal yang dapat menjadi saran bagi penelitian lain yang juga menggunakan metode analisis isi, sebaiknya dapat ditambahkan dengan pengumpulan data melalui wawancara langsung ke bagian redaksi pemberitaannya. Hasil wawancara kemudian dapat dikorelasikan dengan analisis hasil penelitian. 69

DAFTAR PUSTAKA Buku Baran, Stanley J. dan Dennis K. Davis. 2010. Teori Komunikasi; Dasar, Pergolakan, dan Masa Depan. Jakarta : Penerbit Salemba Humanika. Birowo, Antonius. 2004. Metode Penelitian Komunikasi. Yogyakarta : Gitanyali. Kovach, Bill., dan Tom Rosenstiel. 2006. Sembilan Elemen Jurnalisme. Jakarta : Yayasan Pantau. Kriyantono, Rahmat. 2008. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana. Martono, Nanang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta : Rajawali Pers. McQuail, Denis. 1991. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Jakarta : Penerbit Erlangga. Sanjaya, Putu Laxman (alihbahasa). 1986. Empat Teori Pers. Jakarta : PT Intermasa. Siregar, Ashadi. 1998. Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa. Yogyakarta : Kanisius. Sumadiria, Haris. 2006. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta : Balai Pustaka. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga, Jakarta : Balai Pustaka. 70

Website http://www.dewanpers.org, diakses tanggal 11 Maret 16:44 wib. www.digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/5311301200508521, diakses tanggal 01 Juli 2011 pukul 11:33 wib. http://eprints.undip.ac.id/, diakses tanggal 18 Maret 2011 pukul 12:25 wib. http://www.kpu.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=32&itemid=5 0, diakses tanggal 24 Februari 2011 pukul 13:21 wib. http://www.lampung-news.com/article/politik/9447/, diakses tanggal 27 Juli 2011 pukul 11:31 wib. http://lampungpost.com, diakses tanggal 10 Desember 2010 pukul 16:55 wib. http://nurudin.staff.umm.ac.id, diakses tanggal 22 Maret 2011 pukul 10:19 wib. Surat kabar Lampung Post. 15 Mei 2010. KPU Bandar Lampung Mengada-ada. Lampung Post. 31 Mei 2010. Ketua KPU Salahkan Pers. Tulisan yang tidak diterbitkan Antariksa Manikkusuma Ekoputra. 2010. Studi Analisis Isi Pemberitaan Pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf dalam Rubrik menuju Grahadi di Harian Surya tahun 2008. Skripsi. UAJY. Febrianto Palentinus S. 2010. Analisis Isi Pemberitaan Penolakan Hasil Rekapitulasi Suara Pemilu Presiden 2009 ditinjau dari sisi Etika Jurnalistik ASNE dalam 71

SKH Kompas dan SKH Media Indonesia Periode 24 Juli 2009 13 Agustus 2009. Skripsi. UAJY. Hidayat, Fernanda. 2010. Kebijaksanaan Promosi dalam Upaya Meningkatkan Volume Penjualan Surat Kabar Harian Umum Lampung Post pada PT Masa Kini Mandiri di Bandar Lampung. Skripsi. UNILA. Rosyana Dwiyuniarti. 2010. Objektivitas Pemberitaan KPK dan POLRI dalam Kasus Bibit-Chandra. Skripsi. UAJY. 72

Lampiran 1 CODING SHEET PROTES PANWASCAM TERHADAP KPU BANDAR LAMPUNG TERKAIT KELEBIHAN PENCETAKAN SURAT SUARA (Studi Analisis Isi Pemberitaan Harian Lampung Post Periode Mei 2010 Juni 2010 tentang Protes Panwascam terhadap KPU Bandar Lampung terkait Kasus Kelebihan Pencetakan Surat Suara Menjelang Pilkada Bandar Lampung 2010) Media : Harian Lampung Post Judul Berita : Tanggal : Pengkoder : 1. Jenis Fakta a) Fakta sosiologis b) Fakta psikologis 2. Kelengkapan unsur 5W+1H (what, where, when, why, who, how) a) Memuat 5W+1H dengan lengkap b) Memuat 5W+1H dengan tidak lengkap 3. Arah Pemberitaan a) Memberikan gambaran positif terhadap KPU Bandar Lampung b) Memberikan gambaran positif dan negatif terhadap KPU Bandar Lampung (seimbang) 73

c) Memberikan gambaran negatif terhadap KPU Bandar Lampung 4. Tipe Liputan a) Multi sisi b) Dua sisi c) Satu sisi 5. Pernyataan Narasumber a) Relevan b) Tidak relevan 74

Lampiran 2 TABEL 1 Jawaban Coding Sheet Unit Analisis Jenis Fakta No Judul Berita M N1 N2 1. Ada Misi Terselubung di Pilkada Bandar Lampung A A A 2. KPU Bandar Lampung Mengada-ada A A A 3. Gakkumdu Selidiki Skandal Surat Suara A A A 4. KPU Langgar Tiga Aturan A A B 5. Poltabes Periksa KPU A A A 6. Usut Dalang Skandal KPU A A B 7. KPU Berusaha Tutupi Skandal Surat Suara A A A 8. Surat Suara Disimpan Untuk Bukti A A A 9. DPRD Susun Rekomendasi Skandal Surat Suara A A A 10. Tutupi DPT, KPU Langgar Kode Etik A A A 11. Pembekuan KPU Gerbang Usut Kasus Surat Suara A A A 12. KPU Langgar Empat Asas A A A 13. Nasib 116.583 Surat Suara Makin Tak Jelas A A A 14. Panwas Tak Berdaya Urus Kelebihan Surat Suara A A B 15. Ketua KPU Salahkan Pers A A B 16. Pengepakan dan Distribusi Logistik Rawan Kecurangan A A A 17. KPU Sembunyikan Kartu Pemilih A A A 75

18. Jumlah Surat Suara Meragukan A A B 19. As ad : DPT Bisa Berubah A A B 20. KPU Biarkan Pelanggaran B B B 21. Panwas Rekomendasikan DK Kembali Dibentuk A A A 22. Surat Suara Lebih Diawasi Kamera CCTV A A B 23. Lagi-lagi, Ketua KPU Bandar Lampung Lalai A A A 24. Cukup Kuat Alasan Mencopot Ketua KPU A A A 25. Skandal Surat Suara Timbulkan Persoalan Baru A A B 26. Surat Suara Kurang 2.003 Lembar A A B 27. Surat Suara Kurang Hambat Distribusi A A B 28. KPU Jangan Berbuat Salah Lagi A A A 29. Dewan Kehormatan Terus Tunda Keputusan A A A 30. Dewan Kehormatan Rekomendasikan As ad Dicopot A A A 31. Novi dan Nurul Dipecat, As ad Muzammil Dicopot A A A 76

TABEL 2 Jawaban Coding Sheet Unit Analisis Kelengkapan Unsur 5W+1H No Judul Berita M N1 N2 1. Ada Misi Terselubung di Pilkada Bandar Lampung A A A 2. KPU Bandar Lampung Mengada-ada A A A 3. Gakkumdu Selidiki Skandal Surat Suara B B A 4. KPU Langgar Tiga Aturan B A B 5. Poltabes Periksa KPU A A A 6. Usut Dalang Skandal KPU A A A 7. KPU Berusaha Tutupi Skandal Surat Suara A A B 8. Surat Suara Disimpan Untuk Bukti A A A 9. DPRD Susun Rekomendasi Skandal Surat Suara A A A 10. Tutupi DPT, KPU Langgar Kode Etik A A A 11. Pembekuan KPU Gerbang Usut Kasus Surat Suara A A A 12. KPU Langgar Empat Asas A A A 13. Nasib 116.583 Surat Suara Makin Tak Jelas A A A 14. Panwas Tak Berdaya Urus Kelebihan Surat Suara A B A 15. Ketua KPU Salahkan Pers A A A 16. Pengepakan dan Distribusi Logistik Rawan Kecurangan B A B 17. KPU Sembunyikan Kartu Pemilih B B B 77

18. Jumlah Surat Suara Meragukan A A A 19. As ad : DPT Bisa Berubah A A A 20. KPU Biarkan Pelanggaran A A A 21. Panwas Rekomendasikan DK Kembali Dibentuk A A A 22. Surat Suara Lebih Diawasi Kamera CCTV A A A 23. Lagi-lagi, Ketua KPU Bandar Lampung Lalai A A A 24. Cukup Kuat Alasan Mencopot Ketua KPU A A A 25. Skandal Surat Suara Timbulkan Persoalan Baru A A A 26. Surat Suara Kurang 2.003 Lembar B B A 27. Surat Suara Kurang Hambat Distribusi A B A 28. KPU Jangan Berbuat Salah Lagi A A A 29. Dewan Kehormatan Terus Tunda Keputusan B B A 30. Dewan Kehormatan Rekomendasikan As ad Dicopot A A A 31. Novi dan Nurul Dipecat, As ad Muzammil Dicopot A A A 78

TABEL 3 Jawaban Coding Sheet Unit Analisis Arah Pemberitaan No Judul Berita M N1 N2 1. Ada Misi Terselubung di Pilkada Bandar Lampung C C C 2. KPU Bandar Lampung Mengada-ada C B B 3. Gakkumdu Selidiki Skandal Surat Suara C C C 4. KPU Langgar Tiga Aturan B B C 5. Poltabes Periksa KPU C C B 6. Usut Dalang Skandal KPU B B B 7. KPU Berusaha Tutupi Skandal Surat Suara C C C 8. Surat Suara Disimpan Untuk Bukti B B B 9. DPRD Susun Rekomendasi Skandal Surat Suara C C B 10. Tutupi DPT, KPU Langgar Kode Etik C C C 11. Pembekuan KPU Gerbang Usut Kasus Surat Suara C C C 12. KPU Langgar Empat Asas C C C 13. Nasib 116.583 Surat Suara Makin Tak Jelas C C B 14. Panwas Tak Berdaya Urus Kelebihan Surat Suara B C B 15. Ketua KPU Salahkan Pers C C C 16. Pengepakan dan Distribusi Logistik Rawan Kecurangan C C B 17. KPU Sembunyikan Kartu Pemilih C C C 79

18. Jumlah Surat Suara Meragukan C C B 19. As ad : DPT Bisa Berubah B C B 20. KPU Biarkan Pelanggaran C C C 21. Panwas Rekomendasikan DK Kembali Dibentuk C C C 22. Surat Suara Lebih Diawasi Kamera CCTV B B B 23. Lagi-lagi, Ketua KPU Bandar Lampung Lalai C C C 24. Cukup Kuat Alasan Mencopot Ketua KPU C C B 25. Skandal Surat Suara Timbulkan Persoalan Baru C C B 26. Surat Suara Kurang 2.003 Lembar C C C 27. Surat Suara Kurang Hambat Distribusi B B B 28. KPU Jangan Berbuat Salah Lagi B C B 29. Dewan Kehormatan Terus Tunda Keputusan B C B 30. Dewan Kehormatan Rekomendasikan As ad Dicopot C C C 31. Novi dan Nurul Dipecat, As ad Muzammil Dicopot C C C 80

TABEL 4 Jawaban Coding Sheet Unit Analisis Tipe Liputan No Judul Berita M N1 N2 1. Ada Misi Terselubung di Pilkada Bandar Lampung A A A 2. KPU Bandar Lampung Mengada-ada A A A 3. Gakkumdu Selidiki Skandal Surat Suara A A A 4. KPU Langgar Tiga Aturan A A A 5. Poltabes Periksa KPU A A A 6. Usut Dalang Skandal KPU A A A 7. KPU Berusaha Tutupi Skandal Surat Suara C A C 8. Surat Suara Disimpan Untuk Bukti A A A 9. DPRD Susun Rekomendasi Skandal Surat Suara A A A 10. Tutupi DPT, KPU Langgar Kode Etik A A A 11. Pembekuan KPU Gerbang Usut Kasus Surat Suara B A B 12. KPU Langgar Empat Asas A A A 13. Nasib 116.583 Surat Suara Makin Tak Jelas A A B 14. Panwas Tak Berdaya Urus Kelebihan Surat Suara C C C 15. Ketua KPU Salahkan Pers B A B 16. Pengepakan dan Distribusi Logistik Rawan Kecurangan B B B 17. KPU Sembunyikan Kartu Pemilih B A B 81

18. Jumlah Surat Suara Meragukan A A B 19. As ad : DPT Bisa Berubah B B B 20. KPU Biarkan Pelanggaran B B B 21. Panwas Rekomendasikan DK Kembali Dibentuk A A A 22. Surat Suara Lebih Diawasi Kamera CCTV A A A 23. Lagi-lagi, Ketua KPU Bandar Lampung Lalai C C A 24. Cukup Kuat Alasan Mencopot Ketua KPU A A A 25. Skandal Surat Suara Timbulkan Persoalan Baru A A A 26. Surat Suara Kurang 2.003 Lembar B B A 27. Surat Suara Kurang Hambat Distribusi A B B 28. KPU Jangan Berbuat Salah Lagi B A B 29. Dewan Kehormatan Terus Tunda Keputusan A A A 30. Dewan Kehormatan Rekomendasikan As ad Dicopot A A A 31. Novi dan Nurul Dipecat, As ad Muzammil Dicopot A A A 82

TABEL 5 Jawaban Coding Sheet Unit Analisis Pernyataan Narasumber No Judul Berita M N1 N2 1. Ada Misi Terselubung di Pilkada Bandar Lampung A A A 2. KPU Bandar Lampung Mengada-ada A A A 3. Gakkumdu Selidiki Skandal Surat Suara A A A 4. KPU Langgar Tiga Aturan A A A 5. Poltabes Periksa KPU A A A 6. Usut Dalang Skandal KPU A A A 7. KPU Berusaha Tutupi Skandal Surat Suara A A A 8. Surat Suara Disimpan Untuk Bukti A A A 9. DPRD Susun Rekomendasi Skandal Surat Suara A A A 10. Tutupi DPT, KPU Langgar Kode Etik A A A 11. Pembekuan KPU Gerbang Usut Kasus Surat Suara A A A 12. KPU Langgar Empat Asas A A A 13. Nasib 116.583 Surat Suara Makin Tak Jelas A A A 14. Panwas Tak Berdaya Urus Kelebihan Surat Suara A A A 15. Ketua KPU Salahkan Pers A A A 16. Pengepakan dan Distribusi Logistik Rawan Kecurangan A A A 17. KPU Sembunyikan Kartu Pemilih A A B 83

18. Jumlah Surat Suara Meragukan A A A 19. As ad : DPT Bisa Berubah A A A 20. KPU Biarkan Pelanggaran A A A 21. Panwas Rekomendasikan DK Kembali Dibentuk A A A 22. Surat Suara Lebih Diawasi Kamera CCTV A A A 23. Lagi-lagi, Ketua KPU Bandar Lampung Lalai A A A 24. Cukup Kuat Alasan Mencopot Ketua KPU A A A 25. Skandal Surat Suara Timbulkan Persoalan Baru A A A 26. Surat Suara Kurang 2.003 Lembar A A A 27. Surat Suara Kurang Hambat Distribusi A A A 28. KPU Jangan Berbuat Salah Lagi A A B 29. Dewan Kehormatan Terus Tunda Keputusan A A B 30. Dewan Kehormatan Rekomendasikan As ad Dicopot A A A 31. Novi dan Nurul Dipecat, As ad Muzammil Dicopot A A A 84

Lampiran 3 HASIL PENGHITUNGAN UJI RELIABILITAS TABEL 1 Tabel Uji Reliabilitas Seluruh Unit Analisis No Unit Analisis dan Sub Unit Analisis N1 N2 M 1. Jenis Fakta 31 31 30 2. Kelengkapan Unsur 5W+1H 31 31 27 3. Arah Pemberitaan 31 31 9 4. Tipe Liputan 31 31 20 5. Pernyataan Narasumber 31 31 30 Jumlah 155 155 116 CR = 2M N1 + N2 = 2.114 155 + 155 = 0,75 85

Dari hasil penghitungan yang dilakukan oleh peneliti, maka didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Hasil Uji Reliabilitas untuk unit analisis Jenis Fakta a) Pengkoding I Peneliti dan pengkoding I telah melakukan pengkodingan untuk unit analisis Jenis Fakta pada berita KPU Bandar Lampung terkait dengan kasus kelebihan pencetakan surat suara selama periode Mei 2010 Juni 2010. Dari 31 berita yang dipilih, untuk unit analisis ini diperoleh persamaan (M) = 30. CR (Coefficient Reliability) = 2M N1 + N2 = 2.30 31 + 31 = 0,97 Hasil pengkodingan di atas belum memperhitungkan persetujuan, maka selanjutnya akan digunakan rumus Scott dengan memperhitungkan frekuensi dan proporsi pernyataan yang dikoding oleh pengkoding I, kemudian masingmasing proporsi kategori dalam unit analisis Jenis Fakta, dikuadratkan. TABEL 2 Frekuensi dan Proporsi Pernyataan yang Dikoding oleh Pengkoding I Untuk Unit Analisis Jenis Fakta Pada Berita KPU Bandar Lampung Kategori Frekuensi Proporsi Kuadrat Proporsi Fakta sosiologis 30 0,97 0,9409 86

Fakta psikologis 1 0,03 0,0009 Jumlah 31 1 0,9418 Sumber: Coding Sheet Maka persetujuan yang diharapkan : Pi 1 = 0,97 0,9418 1 0,9418 = 0,0282 = 0,4845 = 48,45 % 0,0582 b) Pengkoding II Peneliti dan pengkoding II telah melakukan pengkodingan untuk unit analisis Jenis Fakta pada berita KPU Bandar Lampung terkait kasus kelebihan pencetakan surat suara selama periode Mei 2010 Juni 2010. Dari 31 berita yang dipilih, untuk unit analisis ini diperoleh persamaan (M) = 21. CR (Coefficient Reliability) = 2M N1 + N2 = 2.21 31 + 31 = 0,67 87

Hasil pengkodingan di atas belum memperhitungkan persetujuan, maka selanjutnya akan digunakan rumus Scott dengan memperhitungkan frekuensi dan proporsi pernyataan yang dikoding oleh pengkoding II, kemudian masingmasing proporsi kategori dalam unit analisis Jenis Fakta, dikuadratkan. TABEL 3 Frekuensi dan Proporsi Pernyataan yang Dikoding oleh Pengkoding II Untuk Unit Analisis Jenis Fakta Pada Berita KPU Bandar Lampung Kategori Frekuensi Proporsi Kuadrat Proporsi Fakta sosiologis Fakta psikologis 20 11 0,645 0,354 0,4160 0,1253 Jumlah 31 0,5413 Sumber: Coding Sheet Maka persetujuan yang diharapkan : Pi 2 = 0,67 0,5413 1 0,5413 = 0,1287 = 0,2805 = 28,05 % 0,4587 Dari kedua penghitungan di atas, maka dapat diperoleh tingkat reliabilitas rata-rata yaitu : Reliabilitas rata-rata = Pi 1 + Pi 2 2 88

= 0,4845 + 0,2805 2 = 0,3825 = 38,25 % 2. Hasil Uji Reliabilitas untuk unit analisis Kelengkapan Unsur 5W+1H a) Pengkoding I Peneliti dan pengkoding I telah melakukan pengkodingan untuk unit analisis Kelengkapan Unsur 5W+1H pada berita KPU Bandar Lampung terkait dengan kasus kelebihan pencetakan surat suara selama periode Mei 2010 Juni 2010. Dari 31 berita yang dipilih, untuk unit analisis ini diperoleh persamaan (M) = 27. CR (Coefficient Reliability) = 2M N1 + N2 = 2.27 31 + 31 = 0,87 Hasil pengkodingan di atas belum memperhitungkan persetujuan, maka selanjutnya akan digunakan rumus Scott dengan memperhitungkan frekuensi dan proporsi pernyataan yang dikoding oleh pengkoding I, kemudian masing- 89

masing proporsi kategori dalam unit analisis Kelengkapan Unsur 5W+1H, dikuadratkan. TABEL 4 Frekuensi dan Proporsi Pernyataan yang Dikoding oleh Pengkoding I Untuk Unit Analisis Kelengkapan Unsur 5W+1H Pada Berita KPU Bandar Lampung Kategori Frekuensi Proporsi Kuadrat Proporsi Memuat 5W+1H dengan lengkap Memuat 5W+1H dengan tidak 25 6 0,806 0,193 0,6496 0,0372 lengkap Jumlah 0,6868 Sumber: Coding Sheet Maka, persetujuan yang diharapkan : Pi 1 = 0,87 0,6868 1 0,6868 = 0,1832 = 0,5850 = 58,50 % 0,3132 b) Pengkoding II Peneliti dan pengkoding II telah melakukan pengkodingan untuk unit analisis Kelengkapan Unsur 5W+1H pada berita KPU Bandar Lampung terkait kasus kelebihan pencetakan surat suara selama periode Mei 2010 Juni 2010. Dari 31 berita yang dipilih, untuk unit analisis ini diperoleh persamaan (M) = 27. 90

CR (Coefficient Reliability) = 2M N1 + N2 = 2.27 = 0,87 31 + 31 Hasil pengkodingan di atas belum memperhitungkan persetujuan, maka selanjutnya akan digunakan rumus Scott dengan memperhitungkan frekuensi dan proporsi pernyataan yang dikoding oleh pengkoding II, kemudian masingmasing proporsi kategori dalam unit analisis Kelengkapan Unsur 5W+1H, dikuadratkan. TABEL 5 Frekuensi dan Proporsi Pernyataan yang Dikoding oleh Pengkoding II Untuk Unit Analisis Kelengkapan Unsur 5W+1H Pada Berita KPU Bandar Lampung Kategori Frekuensi Proporsi Kuadrat Proporsi Memuat 5W+1H dengan lengkap Memuat 5W+1H dengan tidak 27 4 0,871 0,123 0,7586 0,0151 lengkap Jumlah 0,7737 Sumber: Coding Sheet Maka persetujuan yang diharapkan : Pi 2 = 0,87 0,7737 1 0,7737 = 0,0963 0,2263 91

= 0,4255 = 42,55 % Dari kedua penghitungan di atas, maka dapat diperoleh tingkat reliabilitas rata-rata yaitu : Reliabilitas rata-rata = Pi 1 + Pi 2 2 = 0,5850 + 0,4255 2 = 0,5052 = 50,52 % 3. Hasil Uji Reliabilitas untuk unit analisis Arah Pemberitaan a) Pengkoding I Peneliti dan pengkoding I telah melakukan pengkodingan untuk unit analisis Arah Pemberitaan pada berita KPU Bandar Lampung terkait dengan kasus kelebihan pencetakan surat suara selama periode Mei 2010 Juni 2010. Dari 31 berita yang dipilih, untuk unit analisis ini diperoleh persamaan (M) = 26. CR (Coefficient Reliability) = 2M N1 + N2 = 2.26 31 + 31 92

= 0,84 Hasil pengkodingan di atas belum memperhitungkan persetujuan, maka selanjutnya akan digunakan rumus Scott dengan memperhitungkan frekuensi dan proporsi pernyataan yang dikoding oleh pengkoding I, kemudian masingmasing proporsi kategori dalam unit analisis Arah Pemberitaan, dikuadratkan. TABEL 6 Frekuensi dan Proporsi Pernyataan yang Dikoding oleh Pengkoding I Untuk Unit Analisis Arah Pemberitaan Pada Berita KPU Bandar Lampung Kategori Frekuensi Proporsi Kuadrat Proporsi Gambaran positif KPU Bandar Lampung Gambaran positif dan negatif Gambaran negatif KPU 0 6 25 0 0,193 0,806 0 0,0372 0,6496 Bandar Lampung Jumlah 0,6868 Sumber: Coding Sheet Maka persetujuan yang diharapkan : Pi 1 = 0,84 0,6868 1 0,6868 = 0,1532 = 0,4891 = 48,91 % 0,3132 93

b) Pengkoding II Peneliti dan pengkoding II telah melakukan pengkodingan untuk unit analisis Arah Pemberitaan pada berita KPU Bandar Lampung terkait kasus kelebihan pencetakan surat suara selama periode Mei 2010 Juni 2010. Dari 31 berita yang dipilih, untuk unit analisis ini diperoleh persamaan (M) = 22. CR (Coefficient Reliability) = 2M N1 + N2 = 2.22 = 0,71 31 + 31 Hasil pengkodingan di atas belum memperhitungkan persetujuan, maka selanjutnya akan digunakan rumus Scott dengan memperhitungkan frekuensi dan proporsi pernyataan yang dikoding oleh pengkoding II, kemudian masingmasing proporsi kategori dalam unit analisis Arah Pemberitaan, dikuadratkan. TABEL 7 Frekuensi dan Proporsi Pernyataan yang Dikoding oleh Pengkoding II Untuk Unit Analisis Arah Pemberitaan Pada Berita KPU Bandar Lampung Kategori Frekuensi Proporsi Kuadrat Proporsi Gambaran positif KPU Bandar Lampung Gambaran positif dan negatif Gambaran negatif KPU 0 16 15 0 0,516 0,483 0 0,2662 0,2332 Bandar Lampung Jumlah 0,4994 Sumber: Coding Sheet 94

Maka persetujuan yang diharapkan : Pi 2 = 0,71 0,4994 1 0,4994 = 0,2106 0,5006 = 0,4206 = 42,06 % Dari kedua penghitungan di atas, maka dapat diperoleh tingkat reliabilitas rata-rata yaitu : Reliabilitas rata-rata = Pi 1 + Pi 2 2 = 0,4891 + 0,4206 2 = 0,4548 = 45,48 % 4. Hasil Uji Reliabilitas untuk unit analisis Tipe Liputan a) Pengkoding I Peneliti dan pengkoding I telah melakukan pengkodingan untuk unit analisis Tipe Liputan pada berita KPU Bandar Lampung terkait dengan kasus 95

kelebihan pencetakan surat suara selama periode Mei 2010 Juni 2010. Dari 31 berita yang dipilih, untuk unit analisis ini diperoleh persamaan (M) = 25. CR (Coefficient Reliability) = 2M N1 + N2 = 2.25 = 0,80 31 + 31 Hasil pengkodingan di atas belum memperhitungkan persetujuan, maka selanjutnya akan digunakan rumus Scott dengan memperhitungkan frekuensi dan proporsi pernyataan yang dikoding oleh pengkoding I, kemudian masingmasing proporsi kategori dalam unit analisis Tipe Liputan, dikuadratkan. TABEL 8 Frekuensi dan Proporsi Pernyataan yang Dikoding oleh Pengkoding I Untuk Unit Analisis Tipe Liputan Pada Berita KPU Bandar Lampung Kategori Frekuensi Proporsi Kuadrat Proporsi Multi Sisi Dua Sisi Satu Sisi 24 5 2 0,774 0,161 0,064 0,5990 0,0259 0,0040 Jumlah 0,6289 Sumber: Coding Sheet Maka persetujuan yang diharapkan : Pi 1 = 0,80 0,6289 1 0,6289 = 0,1711 0,3711 96

= 0,4610 = 46,10 % b) Pengkoding II Peneliti dan pengkoding II telah melakukan pengkodingan untuk unit analisis Tipe Liputan pada berita KPU Bandar Lampung terkait kasus kelebihan pencetakan surat suara selama periode Mei 2010 Juni 2010. Dari 31 berita yang dipilih, untuk unit analisis ini diperoleh persamaan (M) = 26. CR (Coefficient Reliability) = 2M N1 + N2 = 2.26 31 + 31 = 0,84 Hasil pengkodingan di atas belum memperhitungkan persetujuan, maka selanjutnya akan digunakan rumus Scott dengan memperhitungkan frekuensi dan proporsi pernyataan yang dikoding oleh pengkoding II, kemudian masingmasing proporsi kategori dalam unit analisis Tipe Liputan, dikuadratkan. 97

TABEL 9 Frekuensi dan Proporsi Pernyataan yang Dikoding oleh Pengkoding II Untuk Unit Analisis Tipe Liputan Pada Berita KPU Bandar Lampung Kategori Frekuensi Proporsi Kuadrat Proporsi Multi Sisi Dua Sisi Satu Sisi 19 10 2 0,612 0,645 0,064 0,3745 0,4160 0,0040 Jumlah 0,7945 Sumber: Coding Sheet Maka persetujuan yang diharapkan : Pi 2 = 0,84 0,7945 1 0,7945 = 0,0455 = 0,2214 = 22,14 % 0,2055 Dari kedua penghitungan di atas, maka dapat diperoleh tingkat reliabilitas rata-rata yaitu : Reliabilitas rata-rata = Pi 1 + Pi 2 2 = 0,4610 + 0,2214 2 = 0,3412 = 34,12 % 98

5. Hasil Uji Reliabilitas untuk unit analisis Pernyataan Narasumber a) Pengkoding I Peneliti dan pengkoding I telah melakukan pengkodingan untuk unit analisis Pernyataan Narasumber pada berita KPU Bandar Lampung terkait dengan kasus kelebihan pencetakan surat suara selama periode Mei 2010 Juni 2010. Dari 31 berita yang dipilih, untuk unit analisis ini diperoleh persamaan (M) = 31. CR (Coefficient Reliability) = 2M N1 + N2 = 2.31 31 + 31 = 1 Hasil pengkodingan di atas belum memperhitungkan persetujuan, maka selanjutnya akan digunakan rumus Scott dengan memperhitungkan frekuensi dan proporsi pernyataan yang dikoding oleh pengkoding I, kemudian masingmasing proporsi kategori dalam unit analisis Pernyataan Narasumber, dikuadratkan. 99

TABEL 10 Frekuensi dan Proporsi Pernyataan yang Dikoding oleh Pengkoding I Untuk Unit Analisis Pernyataan Narasumber Pada Berita KPU Bandar Lampung Kategori Frekuensi Proporsi Kuadrat Proporsi Relevan Tidak relevan 31 0 1 0 1 0 Jumlah 1 Sumber: Coding Sheet Maka persetujuan yang diharapkan : Pi 1 = 1 1 = 0 = 1 0 = 100 % 1 1 b) Pengkoding II Peneliti dan pengkoding II telah melakukan pengkodingan untuk unit analisis Pernyataan Narasumber pada berita KPU Bandar Lampung terkait dengan kasus kelebihan pencetakan surat suara selama periode Mei 2010 Juni 2010. Dari 31 berita yang dipilih, untuk unit analisis ini diperoleh persamaan (M) = 27. 100

CR (Coefficient Reliability) = 2M N1 + N2 = 2.27 = 0,87 31 + 31 Hasil pengkodingan di atas belum memperhitungkan persetujuan, maka selanjutnya akan digunakan rumus Scott dengan memperhitungkan frekuensi dan proporsi pernyataan yang dikoding oleh pengkoding II, kemudian masingmasing proporsi kategori dalam unit analisis Pernyataan Narasumber, dikuadratkan. TABEL 11 Frekuensi dan Proporsi Pernyataan yang Dikoding oleh Pengkoding II Untuk Unit Analisis Pernyataan Narasumber Pada Berita KPU Bandar Lampung Kategori Frekuensi Proporsi Kuadrat Proporsi Relevan Tidak relevan 28 3 0,903 0,096 0,8154 0,0092 Jumlah 0,8246 Sumber: Coding Sheet Maka persetujuan yang diharapkan : Pi 2 = 0,87 0,8246 1 0,8246 = 0,0454 0,1754 101

= 0,2588 = 25,88 % Dari kedua penghitungan di atas, maka dapat diperoleh tingkat reliabilitas rata-rata yaitu : Reliabilitas rata-rata = Pi 1 + Pi 2 2 = 1 + 0,2588 2 = 0,6294 = 62,94 % 102