Dealin Mahaputri Leonika

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Pencatatan akuntansi pembiayaan ijarah pada PT. Bank Muamalat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Penerapan dan Perhitungan Akad Sewa-Menyewa Ijarah Pada Bank DKI

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akuntansi Pembiayaan Ijarah pada Bank Muamalat. 1. Perhitungan Akuntansi Pembiayaan Ijarah

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

DAFTAR PUSTAKA. Ikatan Akuntan Imdonesia Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. dari sistem perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan

BAB VI AKUNTANSI IJARAH

Materi: 12 AKUNTANSI IJARAH

BAB IV ANALISIS AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH WAL IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK DI BMI CABANG PEKALONGAN

AKUNTANSI IJARAH (PSAK 107)

PERBANKAN SYARIAH IJARAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107. berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah.

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN PEMBIAYAAN. A. Analisis Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Pada Produk. Pembiayaan Angsuran di BMT SM NU Cabang Kajen.

ANALISIS KOMPARASI SAK 30 SEWA DENGAN SAK SYARIAH 107 IJARAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAGIAN V AKAD SEWA V.1. IJARAH ATAS ASET BERWUJUD

BAB II LANDASAN TEORI. transaksi tersebut sehingga menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah

ANALISA PENERAPAN AKUNTANSI IJARAH PADA BANK DKI CABANG SYARIAH WAHID HASYIM

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PULPULAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Paloh Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan

BAB II LANDASAN TEORI

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 107

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terciptanya peradaban bisnis dengan wawasan humanis, emansipatoris,

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PEMBIAYAAN. IJARAH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk SKRIPSI. Program Studi Akuntansi : GEFI MAHPUTRA

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Arthaloka Gf, 2006 ), hlm M. Nadratuzzaman Hosen, Ekonomi Syariah Lembaga Bisnis Syariah,(Jakarta: Gd

BAB I PENDAHULUAN. dana (liabilities), penyaluran dana (asset) berupa pembiayaan, dan jasa-jasa

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS SEWA

Perbankan Syariah. Akuntansi Ijarah

BAB I PENDAHULUAN. Kendala yang sering dipermasalahkan dan merupakan kendala utama adalah

I. PENDAHULUAN. Rumah merupakan suatu kebutuhan primer dan hak dasar manusia untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD IJARAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN BINA AGROBISNIS DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NOMOR 09/ DSN-MUI/ IV/ 2000

III.2. ISTISHNA. B. Dasar Pengaturan 01. SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. 02. PSAK 104 tentang Akuntansi Istishna.

Prinsip Sistem Keuangan Syariah

Sriono ISSN Nomor TELAAH TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA (AL IJARAH) DALAM PERBANKAN SYARIAH

MUSYARAKAH MUTANAQISAH SEBAGAI ALTERNATIF PADA PEMBIAYAAN KPRS DI BANK SYARIAH. Kajian LiSEnSi, Selasa, 23 Maret 2010

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB II LANDASAN TEORI

SESI : 07 ACHMAD ZAKY

KAFA>LAH BIL UJRAH PADA PEMBIAYAAN TAKE OVER DI BMT UGT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BNI SYARIAH CABANG BEKASI. Ita Isnaini EB17

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PEMBIAYAAN IJARAH BERMASALAH PADA PT. BANK SYARIAH X DI INDONESIA

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengertian Akad Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bittamlik

BAGIAN III AKAD JUAL BELI

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Wardi dan Putri (2011) tentang Analisis

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 108 AKUNTANSI PENYELESAIAN UTANG PIUTANG MURABAHAH BERMASALAH

BAB IV PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan sindikasi yang dilakukan BPRS Madina Mandiri. Sejahtera, BPRS Bangun Drajat Warga dan BPRS Mitra Amal Mulia

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan adanya bank yang melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudharabah pada Unit Usaha Syariah (UUS) PT. Bank DKI. Dilaksanakannya

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Gadai Secara Umum. Beberapa pendapat mengenai definisi gadai dan pegadaian:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah ini salah satunya dicirikan dengan sistem bagi hasil (non bunga)

MODUL LABORATORIUM AKUNTANSI BANK SYARIAH. Oleh: Iman Pirman Hidayat

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB IV. Analisa Hukum Islam Terhadap Penentuan Margin Pembiayaan Mud{a>rabah Mikro (Study Kasus Di BMT As-Syifa Taman Sidoarjo).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul maal wat tamwil

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 5-6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada PT. BPR Syariah Karya Mugi

BAB IV. Seperti di perbankan syari ah Internasional, transaksi mura>bah}ah merupakan

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-./BL/. Tanggal : PENERBITAN EFEK SYARIAH DI PASAR MODAL

ANALISIS PENENTUAN TARIF POTONGAN IJARAH DAN PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PEMBIAYAAN IJARAH OLEH PERUM PEGADAIAN SYARIAH CABANG MALANG.

BAB IV ANALISA STUDI KOMPARASI TENTANG PEMBIAYAAN RUMAH HUNIAN DI BANK SYARIAH MANDIRI KCP PONOROGO DAN BANK MUAMALAT INDONESIA KCP PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

BAB I PENDAHULUAN. bank-bank konvensional. Esensi bank Islam tidak hanya dilihat dari

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang

BUKU IV AKUNTANSI SYARI AH BAB I CAKUPAN AKUNTANSI SYARI AH. Pasal 735

Oleh : ALI SYUKRON. Abstrak

BAB V PENUTUP. praktik akuntansi pembiayaan murabahah pada Bank BRI Syariah telah

Menurut Antonio (2001) ada beberapa syarat khusus yang mengatur. 1) Penjual memberitahukan modal kepada nasabah

BAB 1V PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan evaluasi terhadap pembiayaan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG-PIUTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MULTIJASA DI PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG KANTOR CABANG MOJOKERTO

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No.107 AKUNTANSI IJARAH

Bab 10 AKUNTANSI TRANSAKSI SALAM DAN SALAM PARALEL

MEKANISME DAN PERLAKUAN AKUNTANSI IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK PADA BMT SIDOGIRI

KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Produk KPR Syariah. Lain-lain

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB VI PENUTUP. (Akuntansi Murabahah) dan fikih muamalah. Dalam rangka meningkatkan dan

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an.

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

1. Analisis Hukum Islam Terhadap Bentuk Dan Tata Cara Akad Ija>rah Sale. menghadapi resiko-resiko yang disebabkan karena suatu musibah yang

Transkripsi:

Analisis Pembiayaan Akad Ijarah Muntahiyah Bittamlik Berdasarkan PSAK 107 dan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 27 Pada Bank Muamalat dan Bank DKI Syariah Dealin Mahaputri Leonika-21210718

Analisis Pembiayaan Akad Ijarah Muntahiyah Bittamlik Berdasarkan PSAK 107 dan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 27 Pada Bank Muamalat dan Bank DKI Syariah Latar Belakang Ide dasar pengembangan prinsip syariah pada perbankan didasari oleh keinginan umat muslim untuk menjadi muslim yang kaffah. Dengan benar-benar menjalankan syariah Islam dalam setiap aspek kehidupannya, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan muamalah sebagai bagian yang mengatur hubungan semua manusia. Bank Muamalat yang saat itu merupakan bank syariah pertama di Indonesia menjadi salah satu bank yang terbilang stabil diantara bank konvensional lainnya yang banyak melakukan merger. Maka dari itu bank konvensional seperti Bank DKI juga bergabung untuk membuka unit usaha syariah yaitu Bank DKI Syariah.Fatwa Dewan Syariah Nasional dan PSAK merupakan dasar dari prinsip syariah dan pencatatan akuntansi untuk selurus lembaga keuangan syariah. Rumusan & Batasan Masalah Rumusan Masalah : 1. Bagaimana penerapan pembiayaan akad ijarah muntahiyah bittamlik pada Bank Muamalat dan Bank DKI syariah? 2. Bagaimana perlakuan akuntansi dalam pembiayaan ijarah muntahiyah bittamlik berdasarkan PSAK 107 pada Bank Muamalat dan Bank DKI Syariah? 3. Bagaimana perlakuan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 27 dalam pembiayaan ijarah muntahiyah bittamlik di Bank Muamalat dan Bank DKI Syariah? Batasan Masalah : Dalam penulisan skripsi ini penulis hanya membatasi masalah pada pembiayaan akad ijarah muntahiyah bittamlik tahun 2014 pada PT Bank Muamalat dan Bank DKI Syariah yang berdaarkan pada PSAK 107 dan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 27. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui penerapan pembiayaan akad ijarah muntahiyah bittamlik pada Bank Muamalat dan Bank DKI syariah. 2. Untuk mengetahui dan menganilisis perlakuan akuntansi dalam pembiayaan ijarah muntahiyha bittamlik berdasarkan PSAK 107 pada Bank Muamalat dan Bank DKI Syariah. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis perlakuan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 27 dalam pembiayaan ijarah muntahiyah bittamlik di Bank Muamalat dan Bank DKI Syariah.

Analisis Pembiayaan Akad Ijarah Muntahiyah Bittamlik Berdasarkan PSAK 107 dan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 27 Pada Bank Muamalat dan Bank DKI Syariah DEFINISI akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah sewa (ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. akad ijarah dimana kepemilakan aset tetap pada yang menyewakan dan si penyewa mengambil manfaat/menggunakan aset tersebut. Namun, pihak yang menyewakan di awal akad berjanji (wa ad) kepada pihak penyewa, bahwa ia akan melepaskan kepemilikan atas aset yang disewakan kepada penyewa.

Analisis Pembiayaan Akad Ijarah Muntahiyah Bittamlik Berdasarkan PSAK 107 dan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 27 Pada Bank Muamalat dan Bank DKI Syariah Penerapan PSAK 107 dalam Pembiayaan Akad IMBT Contoh Kasus pada Bank Muamalat Tgl 16 Januari 2014, Bank Muamalat melakukan transaksi Ijarah dengan datadata sebagai berikut: Jenis akad : Ijarah Muntahiyah Bittamlik Nama penyewa : Sri Wahyuni Jenis barang yang disewa : Toyota Avanza Harga barang perolehan : Rp 168.000.000,- Uang muka sewa (20%) : Rp 33.600.000,- Harga Pokok Objek Sewa (80%) : Rp 134.400.000,- Nilai sisa / residual value : 00 Jangka waktu sewa : 3 tahun (36 bulan) Return yang diharapkan : 20% / pa a. Perhitungan Penyusutam Penyusutan per tahun = Harga Perolehan Nilai Sisa Jangka waktu sewa Penyusutan per tahun = Rp 134.400.000 00 = Rp 44.800.000/tahum 3 tahun Penyusutan per bulan = Rp 44.800.000 = Rp 3.733.333/bulan 12 bulan b. Perhitungan harga sewa dari uang muka Harga perolehan : Rp 134.400.000 Return (20%) : Rp 26.880.000 Harga sewa : Rp 161.280.000 Angsuran per bulan (36 bulan) : Rp 4.480.000/bulan c. Perhitungan harga sewa langsung (tidak dari uang muka) Harga perolehan : Rp 168.000.000 Return (20%) : Rp 33.600.000 Harga sewa : Rp 201.600.000 Angsuran per bulan (36 bulan) : Rp 5.600.000/bulan

Perlakuan Akuntansi atas Ilustrasi Transaksi Terkait Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamlik pada Bank Muamalat No Aktivitas Pencatatan 1 Pembelian objek sewa mobil oleh Bank Muamalat Dr : Persediaan ijarah Rp 134.400.000 Cr : Kas/rekening pemilik aset Rp 134.400.000 2 Terjadi transaksi ijarah antara bank dan nasabah Dr : Aktiva diperoleh untuk ijarah Rp 134.400.000 Cr : Persediaan ijarah Rp 134.400.000 3 Penerimaan uang muka sewa mobil dari nasabah ke bank Dr : Kas/rekening penyewa Rp 33.600.000 Cr : Sewa diterima dimuka Rp 33.600.000 4 Beban penyusutan Dr. Beban penyusutan Rp 3.733.333 Cr. Akum penyusutan Aktiva Ijarah Rp 3.733.333 Penerimaan Pendapatan IMBT Dr. Sewa Diterima Dimuka Rp 4.480.000 Pengakuan pendapatan sewa (dari uang muka) 5 Cr. Pendapatan sewa Rp 4.480.000 Pengakuan pendapatan sewa langsung (tidak dari uang Dr. Kas / rekening penyewa Rp 5.600.000 muka) Cr : Pendapatan sewa Rp 5.600.000 Biaya pemeliharaan Apabila pada bulan yang bersangkutan dilakukan perbaikan aktiva ijarah sebesar Rp. 500.000 dengan sistem pencadangan. Dr: Cad beban perbaikan aktiva Ijarah Rp. 500.000 6 Cr: Kas / rekening Rp. 500.000 Apabila pada bulan yang bersangkutan dilakukan perbaikan aktiva ijarah sebesar Rp. 500.000 dengan sistem langsung (tanpa pencadangan) Dr: Beban perbaikan aktiva Ijarah Rp. 500.000 Cr: Kas / rekening Rp. 500.000 Pemindahan Hak Dr : Akum penyusutan aktiva ijarah Rp 168.000.000 Melalui hibah Dr : Beban Hibah Ijarah Rp - Cr : Aktiva ijarah Rp 168.000.000 Penjualan obyek sewa sebelum berakhirnya masa sewa dengan harga jual sebesar sisa cicilan sewa atau harga disepakati Dr : Kas/rekening penyewa Rp 50.000.000 Dr : Akumulasi penyusutan aktiva ijarah Rp 153.000.000 Jika harga jual lebih besar dari nilai buku Cr : Aktiva ijarah Rp 168.000.000 Cr : Keuntungan penjualan aktiva ijarah Rp 35.000.000 harga disepakati Rp.50.000.000,-- nilai buku Rp.15.000.000 (sisa cicilan) 7 Dr : Kas/rekening penyewa Rp 15.000.000 Jika harga jual sama dengan nilai buku Dr : Akumulasi penyusutan aktiva ijarah Rp 153.000.000 Cr : Aktiva ijarah Rp 168.000.000 sisa cicilan Rp.15.000.000,-- nilai buku aset Rp. 15.000.000 Dr : Kas/rekening penyewa Rp 10.000.000 Dr : Akumulasi penyusutan aktiva ijarah Rp 153.000.000 Dr : Kerugian penjualan aktiva ijarah Rp 5.000.000 Jika harga jual lebih kecil dari nilai buku Cr : Aktiva ijarah Rp 168.000.000 harga disepakati Rp.10.000.000,-- Nilai buku Rp. 15.000.000

Kesesuaian Perlakuan Akuntansi atas Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamlik pada Bank Muamalat Terhadap PSAK 107 Bank PSAK 107 Fakta di Lapangan Kesesuaian PENGAKUAN DAN PENGUKURAN Biaya perolehan Objek ijarah diakui pada saat objek diperoleh sebesar biaya perolehannya Penyusutan Pendapatan dan beban Objek ijarah disusutkan selama masa sewa periode akad IMBT. Pendapatan yang diakui sebesar pendapatan yang diterima oleh bank dari nasabah, yaitu sepenuhnya. Biaya perbaikan dan perawatan ditanggung oleh bank dan diakui sebagai beban. Bank Muamalat Perpindahan Kepemilikan PENYAJIAN Perpindahan kepemilikan telah diatur didalam akad dimana dapat dilakukan secara hibah kepada nasabah pada akhir akad atau dilakukan jual-beli sebelum masa akad berakhir Pendapatan ijarah yang dilakukan pada Bank Muamalat sudah dikurangi dengan beban-beban yang terkait dengan aset yang disewa. PENGUNGKAPAN Kepemilikan pertama adalah atas nama bank, setelah masa akad berakhir maka akan dipindahkan kepemilikannya kepada nasabah sesuai dengan wa ad (janji) pada awal akad.

Analisis Pembiayaan Akad Ijarah Muntahiyah Bittamlik Berdasarkan PSAK 107 dan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 27 Pada Bank Muamalat dan Bank DKI Syariah Penerapan PSAK 107 dalam Pembiayaan Akad IMBT Pada tanggal 11 Februati 2014, bank dan nasabah melakukan perjanjian transaksi ijarah rumah yang telah disepakati sebagai berikut : Contoh Kasus pada Bank DKI Syariah Jenis akad : Ijarah Muntahiyah Bittamlik Nama penyewa : Sri Wahyuni Jenis barang yang disewa : Rumah Harga barang perolehan : Rp 500.000.000,- Uang muka sewa (30%) : Rp 150.000.000,- Harga pokok objek sewa (70%) : Rp 350.000.000,- Nilai sisa / residual value : 00 Total pembayaran sewa per tahun : Rp 67.083.336,- (Rp 5.590.278- per bulan) Jangka waktu sewa : 15 tahun (180 bulan) Opsi pengalihan kepemilikan : akhir masa sewa Biaya administrasi : Rp 4.375.000,- (1,25% dari harga pokok) Margin / tahun (flat) : 12,5% a. Perhitungan penyusutan dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus Penyusutan per tahun = Harga Perolehan Nilai Sisa Jangka waktu sewa Penyusutan per tahun = Rp 350.000.000 00 = Rp 23.333.333/tahun 15 tahun = Rp 1.944.444/bulan (a). Perhitungan untuk mendapatkan harga sewa per bulan yang dilakukan Bank DKI: Harga Perolehan : Rp350.000.000 Margin (12,5%) x 15 tahun : Rp656.250.000 Harga Sewa : Rp1.006.250.000,- selama 15 tahun Angsuran : Rp5.590.278,- per bulan

Perlakuan Akuntansi atas Ilustrasi Transaksi Terkait Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bittamlik pada Bank DKI Syariah No Aktivitas Pencatatatan 1 Nasabah mengajukan proposal pembiayaan - 2 Pembelian objek sewa rumah oleh Bank DKI Dr : Aktiva kepemilikan rumah Rp 500.000.000 Cr: Kas/Rekening Penjual Rp 500.000.000 3 4 Terjadi transaksi ijarah antara bank dan nasabah Penerimaan uang muka sewa rumah dari nasabah ke bank 5 Biaya administrasi Bank DKI Syariah 6 Penyusutan objek ijarah rumah 7 Pembayaran uang asuransi dan notaris 8 Pendapatan Sewa dari objek sewa rumah 9 Terjadi penunggakan pembayaran Dr : Aktiva diperoleh untuk IMBT Rp 350.000.000 Cr: Persediaan rumah IMBT Rp 350.000.000 Dr : Kas/rekening penyewa Rp 150.000.000 Cr : Sewa diterima dimuka Rp 150.000.000 Dr : Rekening nasabah Rp 4.375.000 Cr : Pendapatan administrasi Rp 4.375.000 Dr : Biaya penyusutan (a) Rp 1.944.444 Cr : Akumulasi penyusutan Rp 1.944.444 Dr : Rekening nasabah xxx Cr : Rekening asuransi xxx Cr : Rekening notaris xxx Dr : Kas/rekening penyewa (b) Rp 5.590.278 Cr : Pendapatan sewa Rp 5.590.278 Dr : Piutang pendapatan IMBT Rp 5.590.278 Cr : Pendapatan yang ditangguhkan Rp 5.590.278 Pembayaran Tunggakan beserta Ta wid dan angsuran bulan berikutnya Dr : Pendapatan yang digunakan Rp 5.590.278 Dr : Rekening penyewa Rp 16.770.834 a. Pada saat pembayaran tunggakan Cr : Piutang pendapatan IMBT Rp 5.590.278 Cr : Pendapatan sewa Rp 16.770.834 10 a. Pada saat pembayaran Ta wid 11 Pemindahan Kepemilikan Pada saat memasuki 3 bulan penunggakan ternyata nasabah sudah bisa membayar tunggakannya. Dr : Rekening penyewa Rp 300.000 Cr : Ta'wid Rp 300.000 Biaya Ta wid ini ditentukan oleh Bank DKI Syariah. Biasanya biaya ini sekitar Rp200.000 sampai Rp300.000. ini untuk penggantian jasa yang telah dilakukan oleh pihak Bank untuk menagih nsabah yang menunggak Dr. Akumulasi Penyusutan Rp 350.000.000 Cr. Aktiva Ijarah Rp 350.000.000

Kesesuaian Perlakuan Akuntansi atas Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamlik pada Bank DKI Syariah Terhadap PSAK 107 Bank PSAK 107 Fakta di Lapangan Kesesuaian PENGAKUAN DAN PENGUKURAN Biaya perolehan Penyusutan Objek ijarah diakui pada saat objek diperoleh sebesar sebesar biaya perolehannya. Objek ijarah disusutkan selama masa sewa. Pendapatan dan beban Pengakuan pendapatan langsung diakui setiap nasabah membayarkan sewanya. Perbaikan dan perawatan objek ijarah ditanggung oleh nasabah sepenuhnya. Belum Bank DKI Syariah Perpindahan Kepemilikan Perpindahan kepemilikan dilakukan dengan cara dihibahkan atau apabila nasabah melakukan wanprestasi maka nasabah dapat membeli aset tersebut. PENYAJIAN Dalam transaksi pada Bank DKI Syariah sudah diperhitungkan dan disajikan dalam bentuk netto yang berisi beban-beban yang ditanggung oleh nasabah. PENGUNGKAPAN Kepemilikan atas aset langsung menjadi atas nama nasabah secara legal, jadi tidak terjadi perpindahan kepemilikan pada akhir masa sewa. Belum

Analisis Pembiayaan Akad Ijarah Muntahiyah Bittamlik Berdasarkan PSAK 107 dan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 27 Pada Bank Muamalat dan Bank DKI Syariah Perlakuan Fatwa DSN No.27 Terhadap Pembiayaan IMBT BANK MUAMALAT No Fatwa Kesesuaian Keterangan Ketentuan Umum 1 Ketentuan Rukun dan Syarat Ijarah Sighat Ijarah, yaitu ijab qabul berupa pernyataan dari kedua belah pihak yang berakad (berkontrak, baik secara verbal atau dalam bentuk lain. Kesepakatan untuk melakukan akad dilakukan secara verbal (lisan) dan juga dalam bentuk tertulis (dalam bentuk surat perjanjian). Bank Muamalat sebagai pemberi sewa (mu jir) dan nasabah sebagai penyewa (musta jir) Pihak-pihak yang berakad: terdiri atas pemberi sewa/pemberi jasa dan penyewa/pengguna jasa. Objek akad ijarah adalah : (a) manfaat barang dan sewa; atau (b) manfaat jasa dan upah Pada produk investasi pada Bank Muamalat nasabah sudah memperoleh manfaat atas barang yang di sewa ini bertujuan untuk produktivitas suatu kegiatan usaha. 2 Perjanjian untuk melakukan akad al-ijarah al-muntahiyah bi al-tamlik harus disepakati ketika akad Ijarah ditandatangani Akad yang dipakai setelah terjadinya penandatanganan akad ijarah, kemudian memakai akad Ijarah Muntahiyah Bittamlik yang disepakati oleh Bank Muamalat dan nasabah yang didalamnya terdapat hak opsi untuk dijual kepada nasabah atau dihibahkan pada akhir masa sewa. 3 Hak dan kewajiban setiap pihak harus dijelaskan dalam akad Didalam akad dijelaskan hak dan kewajiban dari masing-masing pihak. Ketentuan al-ijarah al-muntahiyah bi al-tamlik 1 Pihak yang melakukan al-ijarah al-muntahiyah bi al-tamlik harus melaksanakan akad Ijarah terlebih dahulu. Akad pemindahan kepemilikan, baik dengan jual beli atau pemberian hanya dapat dilakukan setelah masa Ijarah selesai. 2 Janji pemindahan kepemilikan yang disepakati di awal akad Ijarah adalah wa'd yang hukumnya tidak mengikat. Apabila janji itu ingin dilaksanakan, maka harus ada akad pemindahan kepemilikan yang dilakukan setelah masa ijarah selesai. Ketentuan Lain-lain 1 Jika ada satu pihak tidak menunaikan kewajibannya dan jika terjadi perselisihan diantara kedua belah pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Bank Arbitrasi Syari ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah. Setelah dilakukan pembiayaan dengan akad jual-beli (murabahah) selanjutnya dilakukan akad ijarah antara bank dengan nasabah. Pemberi sewa memberikan akad baru atas pemindahan kepemilikan pada akhir akad sewa aset yang semula milik bank kemudian setelah masa sewa berakhir kepemilikan atas aset dipindah atas nama nasabah. Pihak bank meakukan pendekatan terhadap nasabahnya secara kekeluargaan untuk musyawarahkan kewajiban nasabah, apabila hal tersebut tidak terselesaikan maka penyelesaiannya dilakukan melalui Bank Arbitrasi Syari ah 2 Menyediakan barang yang disewakan atau jasa yang diberikan. Belum Pencarian aset yang diinginkan dilakukan oleh nasabah atau oleh Bank Muamalat. 3 Menanggung biyaa pemeliharaan barang. Seluruh beban perawatan dibebankan kepada bank karena aset yang dimiliki adalah milik Bank Muamalat. 4 Menjanmin bila terjadi cacat pada barang yang disewakan. Aset yang rusak juga merupakan tanggung jawab Bank Muamalat selaku pemilik aset.

Analisis Pembiayaan Akad Ijarah Muntahiyah Bittamlik Berdasarkan PSAK 107 dan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 27 Pada Bank Muamalat dan Bank DKI Syariah Perlakuan Fatwa DSN No.27 Terhadap Pembiayaan IMBT BANK DKI SYARIAH No Fatwa Kesesuaian Keterangan Ketentuan Umum 1 Ketentuan Rukun dan Syarat Ijarah Sighat Ijarah, yaitu ijab qabul berupa pernyataan dari kedua belah pihak yang berakad (berkontrak, baik secara verbal atau dalam bentuk lain. Kesepakatan untuk melakukan akad dilakukan secara verbal (lisan) dan juga dalam bentuk tertulis (dalam bentuk surat perjanjian). Pihak-pihak yang berakad: terdiri atas pemberi sewa/pemberi jasa dan penyewa/pengguna jasa. Bank DKI Syariah sebagai pemberi sewa (mu jir) dan nasabah sebagai penyewa (musta jir) Objek akad ijarah adalah : (a) manfaat barang dan sewa; atau (b) manfaat jasa dan upah Pada Bank DKI objek akad ijarah dilihat dari manfaat barang yang dibutuhkan oleh nasabah. 2 Perjanjian untuk melakukan akad al-ijarah al-muntahiyah bi al-tamlik harus disepakati ketika akad Ijarah ditandatangani Akad yang dipakai oleh kedua belah pihak merupakan akad Ijarah yang didalamnya terdapat terdapat opsi beli untuk memudahkan status kepemilikan sebelum masa sewa berakhir atau dihibahkan pada akhir masa sewa. 3 Hak dan kewajiban setiap pihak harus dijelaskan dalam akad Didalam akad dijelaskan hak dak kewajiban dari masing-masing pihak. Ketentuan al-ijarah al-muntahiyah bi al-tamlik 1 Pihak yang melakukan al-ijarah al-muntahiyah bi al-tamlik harus melaksanakan akad Ijarah terlebih dahulu. Akad pemindahan kepemilikan, baik dengan jual beli atau pemberian hanya dapat dilakukan setelah masa Ijarah selesai. 2 Janji pemindahan kepemilikan yang disepakati di awal akad Ijarah adalah wa'd yang hukumnya tidak mengikat. Apabila janji itu ingin dilaksanakan, maka harus ada akad pemindahan kepemilikan yang dilakukan setelah masa ijarah selesai. Ketentuan Lain-lain 1 Jika ada satu pihak tidak menunaikan kewajibannya dan jika terjadi perselisihan diantara kedua belah pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Bank Arbitrasi Syari ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah. Belum Penyewa (nasabah) melakukan akad ijarah (sewa menyewa) terlebih dahulu dengan bank dimana dalam akad tersebut sudah terdapat janji untuk melakukan hibah pada akhir masa sewa atau terdapat hak opsi untuk membeli aset tersebut kepada bank. Pemberi sewa tidak memberikan akad baru atas pemindahan kepemilikan tersebut, karena pada awal akad aset langsung menjadi atas nama nasabah. Pihak bank meakukan pendekatan terhadap nasabahnya secara kekeluargaan untuk musyawarahkan kewajiban nasabah, apabila hal tersebut tidak terselesaikan maka penyelesaiannya dilakukan melalui Bank Arbitrasi Syari ah 2 Menyediakan barang yang disewakan atau jasa yang diberikan. Belum Nasabah yang mencari sendiri aset yang diinginkan. 3 Menanggung biyaa pemeliharaan barang. Belum Pemeliharaan aset di tanggung sepenuhnya oleh nasabah. 4 Menjanmin bila terjadi cacat pada barang yang disewakan. Belum Apabila aset yang disewa rusak atau cacat sebelm masa sewa berakhir, maka hal tersebut ditanggung oleh nasabah,

Pengaruh Kombinasi Bisnis Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia K E S I M P U L A N 1. Penerapan pembiayaan ijarah muntahiyah bittamlik pada dasarnya pada setiap bank syariah sama, Dimulai dari naabah mengajukan pembiayaan kepada bank, bank memproses pembiayaan sesuai dengan aset yang diinginkan, apabila bank menyetujui membiayai aset tersebut terjadi akad ijarah antara bank dengan nasabah, dimana pada akad ijarah muntahiyah bittamlik terdapat wa ad bahwa pada akhir masa sewa akan dihibahkan kepada nasabah atau dijual-beli apabila pelunasan sebelum masa sewa berakhir. 2. Perlakuan akuntansi terhadap transaksi-transaksi keuangan dalam pembiayaan dengan akad ijarah muntahiyah bittamlik pada Bank Muamalat secara keseluruhan sudah sesuai dengan PSAK 107, sedangkan Bank DKI Syariah belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK 107 terdapat beberapa ketidaksesuaian seperti kepemilikan aset yang langsung menjadi milik penyewa (nasabah) dan beban perbaikan dan pemeliharaan aset yang sepenuhnya ditanggung oleh nasabah. 3. Terdapat ketidaksesuaian pada Bank Muamalat terhadap penyediaan aset yang seharusnya disediakan oleh bank ternyata kenyataannya nasabah mencari sendiri objek aset yang diinginkan. Bank DKI Syariah, terdapat beberapa ketidaksesuaian penerapan pembiayaan ijarah muntahiyah bittamlik pada Fatwa Dewan Syariah No. 27, seperti tidak memberikan akad baru atas pemindahan kepemilikan tersebut karena pada awal akad aset langsung menjadi atas nama nasabah yang mana seharusnya bank melakukan wa ad pemindahan kepemilikan pada akhir masa sewa, bank tidak menyediakan objek ijarah pada nasabah, biaya pemeliharaan ditanggung sepenuhnya oleh nasabah karena aset pada awal akad ijarah sudah menjadi milik nasabah secara legal, dan apabila aset tersebut rusak maka biaya ditanggung sepenuhnya oleh nasabah.