Tugas Akhir Oleh : Ahmad Basshofi Habieb 3110100105 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Raka, DEA Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS 2014
PENDAHULUAN Tol Semarang-Bawen-Solo (73km) sebagai pendukung perkembangan ekonomi Provinsi Jawa Tengah Jembatan Lemah Ireng-1 direncanakan dengan lebar 2 x 12.6m (2 x 2 lane) Bentang Total : 899 m Bentang antar kolom : 40 m Girder Pratekan (Simple Beam) Tugas Akhir 3
PENDAHULUAN 49 m Tugas Akhir 4
PENDAHULUAN Eksisting Simple Beam Dimensi balok besar Lendutan besar Tidak nyaman (sambungan antar bentang) Modifikasi Menerus Parsial Dimensi girder lebih kecil Lendutan kecil Tanpa sambungan antar bentang Struktur Menerus Parsial mendukung penggunaan balok Pracetak Tugas Akhir 5
PENDAHULUAN 1. Bagaimana pola pembebanan?? 2. Bagaimana konfigurasi pemasangan tendon pada struktur pratekan menerus parsial? 3. Perbandingan dengan struktur Eksisting? Tugas Akhir 6
PENDAHULUAN 1. Balok pratekan menerus yang direncanakan adalah sepanjang 3 bentang (3 x 40 m) 2. Kolom yang direncanakan adalah kolom tertinggi 3. Tidak menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) 4. Sambungan beton menerus diasumsikan rigid Tugas Akhir 7
METODOLOGI FLOWCHART PERENCANAAN start studi pustaka data lapangan Preleminery Girder dan gaya pratekan Perencanaan struktur menerus Analisa Loss Prestress Input pembebanan Kontrol struktur No No Kontrol tegangan Yes Yes Finish Tugas Akhir 9
Prelimineri Dimensi Girder Referensi : Tabel WIKA L = 40 meter Jarak antar girder : 2,3 m f c : 45 MPa Tugas Akhir 11
Prelimineri Gaya Pratekan Analisa Penampang Girder Analisa Penampang Komposit (girder+pelat) Pembebanan : - q.girder = 19,74 kn/m - q. Dead total = 43,31 kn/m - q. Live = 9 0,5 + 15 40 = 31,05 kn/m = 7,5 kpa = q x b1 x K u = 7,5 x 2,3 x 1,8 Tugas Akhir 12
Prelimineri Gaya Pratekan Analisa Tegangan Penampang Girder SAAT JACKING Tugas Akhir 13
Prelimineri Gaya Pratekan Analisa Tegangan Penampang Girder SAAT BEBAN LAYAN didapatlan Fo = 9493 kn Tugas Akhir 14
Prelimineri Gaya Pratekan Didapatlan Fo = 9493 kn. F tiap tendon = 9493 kn / 4 2350 kn Tendon Simple Beam : T3 = 2200 kn T4 = 2200 kn Tendon Menerus : T1 = 2500 kn T2 = 2500 kn Tugas Akhir 15
Analisa Momen Sekunder akibat Tendon Menerus Mengakibatkan perpindahan titik tangkap gaya tendon menerus Contoh pada Tendon 1 q = 8.F.f L 2 Tugas Akhir 16
Analisa Momen Sekunder akibat Tendon Menerus Contoh pada Tendon 1 didapatkan nilai momen e.baru = M / F Tugas Akhir 17
Tahapan yang harus Dikontrol 1. Saat pengangkatan girder (2 tendon simple beam terpasang) 2. Sesaat setelah pengecoran pelat(non komposit) 3. Struktur menerus (2 tendon simple beam, 2 tendon menerus, komposit) Tugas Akhir 18
Kontrol Tegangan Penampang 1. Saat pengangkatan girder (2 tendon simple beam terpasang) beban girder sendiri Tugas Akhir 19
Kontrol Tegangan Penampang 2. Sesaat setelah pengecoran pelat(non komposit) + beban beton pelat basah Tugas Akhir 20
Kontrol Tegangan Penampang 2. Saat Beban Layan (komposit, 2 tendon menerus + 2 tendon simple) Tugas Akhir 21
Kontrol Tegangan Penampang 2. Saat Beban Layan (komposit, 2 tendon menerus + 2 tendon simple) Tugas Akhir 22
Loss Prestress Tendon Langsung (%) Tak Langsung (%) TOTAL ES wooble Slip CR SH RE % Tendon 1 0.00107 9.2287 3 2.15 0.54 5.8981 20.8164 Tendon 2 0 10.458 3 2.15 0.54 5.8982 22.0448 Tendon 3 0.00348 6.4805 3 2.15 0.54 5.9967 18.1691 Tendon 4 0.00217 5.88 3 2.15 0.54 6.4075 17.9782 Tugas Akhir 23
Kontrol Momen Nominal Girder Tengah bentang Tugas Akhir 24
Kontrol Momen Nominal Girder Tumpuan Tugas Akhir 25
Kontrol Momen Retak Girder Tengah bentang Mcr = F1. e + F2. ec + F1. I F2. Ic fr. Ic + + A. yb Ac. ybc ybc fr = 0.6 fc Tumpuan Tugas Akhir 26
Kontrol Lendutan pada x=20m 1. Lendutan ke bawah akibat beban mati (simple beam) Δd = 56,3 mm 2. Lendutan ke atas akibat tendon simple beam ΔT3= - 16,185 mm ΔT4= - 9,28 mm 3. Lendutan ke bawah akibat beban layan ΔL = 33,69 mm 4. Lendutan ke atas akibat tendon menerus ΔT1= - 9,584 mm ΔT2= - 11,25 mm Total Lendutan ke Bawah = 43,699 mm < L/800 = 50 mm Tugas Akhir 27
Penulangan Girder Pada girder segmental, tulangan lentur hanya dipasang sesuai kebutuhan minimal. Setalah dilakukan analisa bidang geser, didapatkan Tulangan Geser minimal Beban merata akibat tendon (Wt) Tugas Akhir 28
Penulangan Girder Tulangan End- Block F.tendon F.pencar a h Tugas Akhir 29
Perencanaan Pilar (Pier) Beban mati (PD) Beban Layan (PL) Beban Gempa Dimensi kolom hollow 49 m 3,5 m 0,5 m 4,25 m Tugas Akhir 30
Perencanaan Pilar (Pier) Momen envelope Pier berbentuk portal mekanisme sistem rangka balok kolom Tugas Akhir 31
Penulangan Pierhead - Lentur Momen envelope Dimensi balok pierhead h = 2 m b = 3,5 m Tugas Akhir 32
Perencanaan Kolom Pier Kekakuan antara pier yang berdekatan tidak boleh berbeda > 50% Cek kelangsingan kolom Cek efek P-delta P P e Tugas Akhir 33
Penulangan Kolom Pier Preliminery dengan rasio tulangan 1,5%, fy=400mpa Tinjau arah transversal Mn.Col= 81030 knm (dari output PC Col) (Mux+Mx.Pdelta). δs = (41968+3743). 1,332= 60888 knm Mn > (Mux+Mx.Pdelta) δs (OK) Tinjau arah longitudinal Mn.col= 77280 knm (dari output PC Col) (Muy+My.Pdelta). δs = (49600+4012). 1,332= 71411 knm Mn > (Mux+My.Pdelta) δs (OK) Tugas Akhir 34
Perencanaan Pondasi Bored Pile Dipilih Bored Pile : - medan sulit, tanah cukup keras Diameter bored pile 1,2m Kedalaman 12 m Tugas Akhir 35
Perbandingan Struktur Eksisting dan Modifikasi Eksisting Modifikasi Jarak antar girder 2 m Girder I WIKA dengan H=2,3 m fc = 45 MPa 12 Girder / Bentang Jarak antar girder 2.3 m Girder I WIKA dengan H=2,3 m fc = 45 MPa 10 Girder / bentang Penghematan = (12-10)/12 = 16,67 % Tugas Akhir 36
Kesimpulan 1. Pembebanan pada struktur menerus harus memperhatikan beberapa kombinasi beban lalu lintas sesuai banyaknya bentang 2. Harus memperhatikan momen sekunder akibat tendon menerus 3. Struktur pratekan menerus parsial dapat didapatkan dengan kombinasi tendon simple beam dan tendon menerus 4. Struktur modifikasi ini dapat menghemat 16,67% Volume beton untuk girder Tugas Akhir 38
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS 2013