BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang cukup pesat pada abad 21 ini menimbulkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. Pendahuluan. membedakan sebuah produk atau jasa adalah brand. Stephen King dari Wpp Group, London, menjelaskan brand sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Riasan dan kosmetik merupakan dua kata yang tidak dapat dipisahkan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri maupun produksi luar negeri. Membanjirnya produk kosmetika di

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan dan khususnya di klinik kecantikan. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bahan-bahan kimia yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. baik lokal maupun luar negeri, yang tengah membanjiri pasar konsumen di

BAB I PENDAHULUAN. laku atau kepribadian seseorang bahkan bisa dinilai dari penampilan mereka.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dunia kosmetik menjadi semakin ketat. Berdasarkan analisis data sekunder. diperoleh data pertumbuhan sektor industri kosmetik.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang suplai material khususnya di batu kapur,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sekitar Rp. 11 triliun. Menurut Euromonitor Internasional, negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Era perdagangan bebas yang tidak lagi mengenal batas wilayah,

BAB I PENDAHULUAN. orang yang datang ke skin care ingin melakukan perawatan agar terlihat lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi suatu jembatan penghubung antara perusahaan dan customer-nya. Merek

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari pengunaan untuk event-event penting hingga sebagai kebutuhan seharihari.

BAB I: PENDAHULUAN BAB I. Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, LATAR BELAKANG. rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus memperhatikan aspek aspek yang dapat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu industri atau kompetisi bisnis. Dalam menjalani kompetisi bisnis, setiap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Rokok Nasional (miliar batang) Tahun SPM SKM Mild SKM Reguler SKT ,86 45,22 83,79 79,85

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan baik lokal maupun perusahaan global, bersaing memikat hati konsumen. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di pasar menjadikan tugas seorang pemasar makin sulit dan kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen tidak beralih pada perusahaan pesaing. Aktivitas pemasaran ini

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, demi mendapatkan dan. mempertahankan kecantikan dari waktu ke waktu. Inilah yang menjadi

Public Relation terpecah kedalam marketing public relations dan corporate public relations.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin dinamis menuntut perusahaan. maupun wirausahawan untuk bergerak mengikuti selera konsumen dan

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata yang mungkin kiranya kita sebagai warga negara Indonesia patut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. cantik dihadapan public telah membuat para produsen kosmetik berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan secara terus menerus berkembang untuk selalu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara universal tanpa dibatasi oleh wilayah. Kesulitan perusahaan dalam menghadapi persaingan memicu peran

BAB I PENDAHULUAN. amat menjanjikan ( Sebagai buktinya, Revlon memenangkan Top Brand Award 2013 kategori

BAB I PENDAHULUAN. jenis kosmetika seperti lipstik, pelembab, pensil alis, mascara ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Perawatan kulit wajah secara teratur sangat penting dilakukan. secara langsung. Dalam mengatasi masalah tersebut kaum pria

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri kosmetik di Indonesia saat ini tergolong baik.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang jumlah penduduknya sangat. besar. Pada tahun 1990 jumlah penduduk Indonesia berjumlah 192,2 juta

2015 PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. produk, karena mempunyai sebuah dimensi yang menjadi diferensiasi

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di mata konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari kehidaupan sehari-harinya demi mempertahankan dan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. DKI Jakarta, dan 18 diantaranya terletak di kota Tangerang ( Data Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. di mana bisnis dan perekonomian juga semakin mengglobal, membuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan (brand loyalty) loyalitas merek. Loyalitas terhadap merek

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi yang cepat dan mampu menjangkau khalayak telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sangat identik dengan wanita. Kecantikan dan keindahan tersebut dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mengkomunikasikan perubahan tersebut. Tidak hanya top management

BAB I PENDAHULUAN. Wanita tidak dapat dipisahkan dari kosmetik. Banyak beredar kosmetik di

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian saat ini tidak terlepas dari pesatnya pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat.

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Bahkan perusahaan saling berlomba untuk mendapatkan image

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang Indonesia menjadi pasar potensial. Fenomena

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan menggemanya semangat back to nature, banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator dari potensi pengembangan bisnis adalah

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Semakin bermunculannya stasiun-stasiun televisi swasta baru di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dianggap penting karena dinilai mampu meningkatkan kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. tentunya tidak luput akan pentingnya peranan marketing public relations dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dan sebagai media pemasaran produk agar dapat lebih dikenal oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Integrated Marketing Communication. Modul ke: 10FIKOM. Public Relation. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas. Program Studi Marcomm & Advertising

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas target pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan

bukan lagi untuk memenuhi keinginan (wants) saja, melainkan karena kosmetik Berikut adalah tabel perkembangan pasar industri kosmetik di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan baru bermunculan sehingga mengakibatkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman dunia kuliner yang ada di Indonesia sudah tersohor

BAB I PENDAHULUAN. konsultan mandiri, yang bersama-sama membuat penjualan tahunan melebihi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman nasabah dari pembelian yang konsisten sepanjang waktu. Orang yang

Transkripsi:

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis yang cukup pesat pada abad 21 ini menimbulkan persaingan yang cukup kompetitif, dibuktikan dengan munculnya produk-produk baru yang memberikan produk dengan kualitas yang hampir sama dengan harga yang cukup bersaing. Ini menjadi tantangan yang cukup serius bagi para pembisnis untuk dapat menawarkan sesuatu yang berbeda dari produk ataupun jasa yang dimiliki, sehingga nilai produk ataupun jasa tersebut memiliki keunggulan di mata konsumen. Brand adalah suatu pembeda sebuah produk ataupun jasa. Stephen King dari Wpp Group London, menjelaskan brand sebagai diferensiasi produk, dimana produk adalah sesuatu yang dibuat di dalam pabrik, dapat ditiru oleh kompetitior, dan dapat dengan mudah dilupakan, sedangkan brand adalah sesuatu yang dibeli oleh konsumen, unik, dan bersifat dari waktu ke waktu. (Oktivera, 2013:1). Pernyataan ini menyimpulkan bahwa dengan adanya brand, konsumen akan mengetahui perbedaan produk yang satu dengan yang lain. 1

Peran brand yang cukup vital saat ini ditunjang oleh perusahaan dengan melakukan aktivitas corporate branding. Aktivitas corporate branding bermula dari membentuk corporate identity perusahaan terlebih dahulu. Corporate identity merupakan identitas sebuah perusahaan yang ditunjukan melalui logo, warna, visi dan misi. Pembentukan corporate identity tersebutlah yang akan mempengaruhi corporate branding. Bukanlah pekerjaan yang mudah untuk membangun corporate branding, membutuhkan waktu dan dana yang tidaklah yang cukup banyak guna membangun sebuah brand yang kuat di mata publik. Keberhasilan sebuah corporate branding dapat dilihat dari hubungan yang terjalin antara brand dengan konsumennya. Corporate branding juga akan meningkatkan nilai kompetitif perusahaan sehingga dapat bersaing dengan brand-brand lain. Keberhasilan corporate branding ditunjang oleh kegiatan public relation dalam membentuk strategi pembentukan brand. Public relations berperan dalam penyampaian publik melalui media yang tepat sehingga memberikan nilai positif akan perusahaan. Public relations is possibly the most organic, central part of branding. Public relations are responsible for the messages the public gets through indirect channels that is, through the news media they consider more credible than anything they see between acts of television show Rob Frankel (Levine, 2003:12) Al Ries (2002:246) menambahkan bahwa esensi kegiatan public relations adalah memberikan atribut dalam sebuah brand sehingga dapat mendorong media untuk menceritakan kembali produk ataupun jasa dari brand tersebut sehingga brand dikenal luas oleh masyarakat. 2

Fungsi brand tersebut memiliki peran penting dalam industri kosmetik saat ini. Apalagi perkembangan industri kecantikan di Indonesia yang tergolong pesat. Hal ini dibuktikan perolehan statistik pertumbuhan industri kosmetik yang dilakukan oleh lembaga riset pemasaran EuroMonitor International, yaitu sebesar 12% setiap tahunnya, di tahun 2009 ketika terjadi krisis keuangan, industri kecantikan ini tidak terkena dampaknya, sehingga Indonesia diprediksi menjadi Negara dengan pertumbuhan terbesar di industri kecantikan. Bahkan di tahun 2014 diprediksikan perkembangan industri kecantikan di Indonesia meningkat menjadi 20%. 1 Wanita merupakan individu yang selalu ingin tampil cantik dan selalu menjadi pusat perhatian banyak orang. Hal inilah yang menunjang keinginan wanita mempercantik diri dengan pertumbuhan kosmetik. Kondisi inilah yang dimanfaatkan oleh produsen industri kosmetik, Indonesia sebagai Negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4 menjadikan Indonesia sebagai pasar yang menjajikan bagi perusahaan kosmetik. Berdasarkan fakta yang diperoleh dari Kementrian Perindustrian (http://www.kemenperin.go.id/) menjelaskan bahwa pertumbuhan industri kosmetik merupakan industri dengan pertumbuhan yang sangat tinggi pada tahun 2012, yaitu sebesar 14% menjadi Rp 9,76 triliun dari sebelumnya Rp 8,5 triliun. 1 http://lifestyle.okezone.com/read/2013/10/19/195/883832/indonesia-pasar-terbesar-dalamindustri-kecantikan) 3

Pertumbuhan pesat industri kecantikan didukung oleh beberapa faktor seperti, masyarakat Indonesia yang jumlahnya cukup banyak dengan mayoritas wanita yang lebih dominan, pendapatan masyarakat Indonesia yang meningkat dan mempengaruhi permintaan, serta banyaknya investasi perusahaan asing yang melihat Indonesia sebagai pasar potensial. Hal ini menyebabkan persaingan yang cukup kompetitif antara brand-brand lokal maupun brand-brand asing yang masuk ke Indonesia. Perkembangan industri kecantikan saat ini terlihat dari berbagai macam produk luar maupun dalam negeri yang muncul. Produk kosmetik dalam negeri antara lain Mustika Ratu, Sari Ayu, Mirabella, Viva, dan Pixy. Sedangkan produk kosmetik yang bersala dari luar negeri antara lain Oriflame, Avon, Maybelline, Clinique, L oreal, serta Revlon. Kendati makin banyaknya brand yang muncul tidak membuat pertumbuhan industri kosmetik menjadi lemah, melainkan memiliki prospek yang cerah. Persepsi masyarakat pun masih membuat membuat masyarakat bingung, terutama perbedaan antara Mustika Ratu dan Sariayu, padahal keduanya merupakan brand yang berbeda. Kebingunan tersebut diakibatkan kedua brand tersebut merupakan produk kosmetik lokal yang sudah cukup lama di Indonesia, maka diperlukan branding yang baik agar masyarkat tidak lagi bingung akan Mustika Ratu dan Sariayu. Banyaknya brand yang muncul, membuat posisi brand semakin penting bagi perusahaan, kegunaan brand sebagai pembeda agar konsumen menjadi tau 4

brand mana yang akan menjadi pilihannya. Perlu pengelolaan brand yang baik. Pengelolaan brand akan meningkatkan positioning brand tersebut. Perusahaan akan berusaha memposisikan brand tersebut agar berbeda dengan brand yang lain di mata konsumen. Ketika brand tersebut sudah memiliki perbedaan dan keunikan dari brand lain, maka perusahaan sudah sukses memenangkan persaingan. Mustika Ratu merupakan salah satu brand kosmetik lokal terbesar dan terlama di Indonesia, dengan pendapatan bersih Rp. 10,6 Milyar pada tahun 2012. Mustika Ratu menggunakan beberapa program untuk meningkatkan aktivitas brandnya, salah satu programnya adalah Putri Indonesia (http://www.mustika-ratu.co.id/) Putri Indonesia sudah dilakukan sejak tahun 1992 (http://www.indonesiapageants.com), dan masih terus berlangsung hingga saat ini. Animo kontes kecantikan di mata publik juga memiliki nilai yang positif, antusiasme publik juga masih cukup kuat, dilihat dari banyaknya peserta dan rating di televisi ketika program acara kontes kecantikan diputar. Walaupun kadang pemenang kontes kecantikan ini hanya memanfaatkan kontes kecantikan ini sebagai batu loncatan untuk menjadi terkenal dan meningkatkan gengsi yang sudah terpilih. Mustika Ratu sudah 21 tahun lamanya mengadakan Program ajang kecantikan Putri Indonesia, selama 21 tahun ini bukanlah hal yang mudah dalam mempertahanakan sebuah program acara. Apalagi di tengah persaingan kontes- 5

kontes kecantikan lain yang serupa. Mustika Ratu mempertahankan program acara ini karena melalui program ini dianggap mampu meningkatkan penjualan dan branding dari Mustika Ratu. Mustika Ratu juga memperoleh keuntungan, karena memiliki brand ambassador untuk produk-produk yang dikeluarkan oleh Mustika Ratu. Putri Indonesia memiliki tiga orang pemenang yang akan mewakili Indonesia dalam setiap ajang dan memiliki tugas yang berbeda, salah satu pemenangnya adalah Putri Indonesia Lingkungan yang akan mewakili Indonesia di ajang Miss International, yang akan lebih aktif dalam kegiatan melestarikan lingkungan. Putri Indonesia Lingkungan baru dimulai tahun 2007, sebelumnya tidak ada gelar Putri Indonesia Lingkungan melainkan runner up pertama Putri Indonesia. Putri Indonesia Lingkungan dibentuk untuk menjadi ambassador untuk lingkungan hidup. Dewasa ini isu lingkungan hidup menjadi salah satu isu yang paling sensitif di tengah masyarakat. Banyak perusahaan yang di protes masyarakat karena melakukan pencemaraan lingkungan dan tidak peduli akan pelestarian lingkungan, sehingga mempengaruhi image dan reputasi perusahaan. Saat ini banyak perusahaan yang melakukan go green, selain sebagai perusahaan yang ingin dicap peduli akan lingkungan hidup, perusahaan melakukan kegiatan lingkungan sebagai sarana pengembangan brand agar memberikan penilaian positif di masyarakat. Keberadaan Putri Indonesia Lingkungan inilah yang dimanfaatkan oleh Mustika Ratu untuk menjadi perusahaan yang go green melalui aktivitas-aktivitas yang Putri Indonesia 6

jalankan. Apalagi dengan adanya Putri Indonesia Lingkungan sorotan publik akan menjadi tinggi Aktivitas go green ini dibentuk oleh perusahaan karena saat ini masyarakat sangat aware terhadap aktivitas tersebut, akibat munculnya isu-isu tentang global warming yang membuat aktivitas go green ini menjadi salah satu cara yang tepat guna mencegah terjadinya global warming, seperti menanam pohon, dan kegiatan lingkungan lainnya. Gambar 1.1: Website National Geographic mengenai isu Lingkungan Beberapa brand kosmetik yang menjadi kompetitor utama Mustika Ratu saat ini, juga sudah banyak yang melakukan kegiatan lingkungan dan 7

mendapatkan respon yang baik bagi masyarakat. Body Shop merupakan salah satu competitor utama Mustika Ratu yang paling aktif dalam kegiatan lingkungan, bahkan beberapa produk yang dihasilkan merupakan daur ulang. Oleh karena itu, Mustika Ratu membutuhkan strategi yang tepat untuk membangun brand yang kuat di mata konsumen agar tidak tergeser oleh kompetitor, melalui program-program Putri Indonesia Lingkungan yang aktif dalam kegiatan lingkungan hidup. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin meneliti tentang Implementasi Corporate Communications dalam Membangun Corporate Branding Mustika Ratu (Studi Kasus Melalui Program Putri Indonesia Lingkungan) 1.1 Rumusan Masalah Melalui branding, Mustika Ratu dapat meningkatkan brand awareness untuk semakin mengenal produk dan membuat brand Mustika Ratu menjadi top of mind. PR memiliki peran yang penting dalam mengkomunikasikan brand dengan mengelola image brand melalui program Putri Indonesia Lingkungan untuk meningkatkan brand Mustika Ratu. Berdasarkan alasan diatas maka rumusan masalahnya adalah : 1. Bagaimana corporate communications Mustika Ratu membangun corporate branding melalui program Putri Indonesia Lingkungan? 8

2. Bagaimana program Putri Indonesia Lingkungan dapat membangun corporate branding dari Mustika Ratu? 3. Apa saja aspek yang mempengaruhi corporate branding Mustika Ratu? 1.2 Tujuan Penelitian Penulis dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan menganalisa Strategi Corporate Branding Mustika Ratu Melalui Program Putri Indonesia Lingkungan. Adapun dalam tujuan penelitian ini dilakukan penulis untuk menjawab serta memberikan gambaran mengenai permasalahan yang diangkat pada rumusan masalah. Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui apakah corporate communications Mustika Ratu membangun corporate branding melalui program Putri Indonesia Lingkungan. 2. Mengetahui apakah Putri Indonesia Lingkungan berhasil membangun corporate branding Mustika Ratu. 3. Mengetahui aspek-aspek corporate branding Mustika Ratu. 1.3 Kegunaan Penelitian Peneliti berharap dapat memberikan kontribusi dan manfaat baik secara teoretis dan praktis yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan, bagi 9

objek yang diteliti, peneliti sendiri, peneliti berikutnya, dan pengembangan Negara pada umumnya. 1. Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan sumber bagi penelitainpenelitian selanjutnya dengan topic yang serupa. 2. Praktis Peneliti dapat memberi sumbangan pemikiran dan diharapkan menambah ilmu pengetahuan sekaligus sumber informasi bagi Mustika Ratu dalam membangun branding yang baik melalui public relation. 10