BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wiwin Windarni, 2014 Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

dokumen-dokumen yang mirip
2015 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PEMBUATAN BOUSTE HOUDER (BH)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

2015 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBUATAN POLA DASAR BUSANA WANITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai masalah dalam proses belajar dan pembelajaranperlu ditangani

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangPenelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Media pembelajaran merupakan komponen dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sholat dengan menggunakan adobe flash ini dapat. dan proses penyampaian pesan pembelajaran. Tambunan (2012), media

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring perkembangan hardware dan software komputer. Saat ini, multimedia

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga dapat menunjang proses pembelajaran. Game edukasi unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai segi kehidupan, baik pada tingkat nasional, regional

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan tidak lepas dari masalah pembelajaran, karena

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar,

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan pada umumnya adalah suatu upaya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dalam melakukan pengajaran di dalam kelas. Oleh sebab, itu guru harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi pada masa sekarang tidak bisa lepas dari komputer, komputer

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis pada masa sekarang ini menyebabkan kebutuhan untuk mendapatkan informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

PENGEMBANGAN VIDEO MULTIMEDIA UNTUK MENDUKUNG REMIDIAL MAHASISWA MATA KULIAH CAD

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya Bisnis,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap penyediaan media pembelajaran untuk menunjang proses

BAB I PENDAHULUAN. telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang

I. PENDAHULUAN. Untuk lebih jelasnya pembahasan tiap sub bab akan diuraikan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai

2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hardiyanti Hidayat, 2013

MAKALAH PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN RANCANG BANGUN MEDIA VISUAL UNTUK MATA KULIAH K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan alat-alat bantu mengajar di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. interaktif tentang bacaan dan gerakan sholat dengan versi dekstop dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. ketika guru menghadapai peralatan atau media praktek yang kurang memadai

BAB I PENDAHULUAN. ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu mencapai tujuannya secara efektif dan efisien (Muhson, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan konsep siswa di sekolah sering diindikasikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. membekali peserta didik dengan kompetensi kompetensi yang sesuai dengan

Kemampuan peserta. Daya Serap Peserta. Kemampuan pengajar. Efektifitas alat bantu pengajaran. Alat Bantu Pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis, kesehatan, pemerintahan, perbankan sudah banyak menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini. berkembang sangat pesat terutama dalam bidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sekarang ini tentu menuntut kita sebagai pelaksana pendidikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kesegala penjuru dunia. Informasi menyebar melalui bermacam - macam media

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan antara lain meliputi proses pembelajaran, media pembelajaran,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam. menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran

I. PENDAHULUAN. tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad Munib, 2004:34). Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. banyak dilakukan berbagai kalangan, termasuk oleh institusi-institusi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan merupakan kegiatan yang kompleks meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang komputer saat ini, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar pada bidang pendidikan. Kemajuan tersebut semakin mendorong

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi di era globalisasi saat ini sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan berbagai terobosan baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan pemenuhan sarana serta prasarana pendidikan. Dalam meningkatkan proses pembelajaran, dosen dituntut untuk membuat pembelajaran menjadi lebih inovatif, sehingga mampu mendorong mahasiswa dapat belajar secara optimal baik di dalam belajar mandiri maupun dalam pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran diawali dengan perumusan tujuan, baik itu tujuan umum dan tujuan khusus. Kemudian dilanjutkan dengan menentukan materi yang dapat menunjang terhadap pencapaian tujuan, serta menentukan strategi atau kegiatan belajar mengajar. Pencapaian tujuan pembelajaran ditunjang pula oleh penggunaan media pembelajaran yang tepat dan sesuai. Media merupakan salah satu komponen pembelajaran. Penggunaan media dalam pembelajaran bukan lagi merupakan hal yang baru dalam dunia pendidikan. Penggunaan media dapat membuat penyampaian materi pembelajaran menjadi lebih menarik dan bervariasi sehingga dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar lebih baik lagi. Selain itu, penggunaan media dalam pembelajaran membuat materi menjadi jauh lebih praktis dan efektif untuk disampaikan. Rusman (2012, hlm. 160) mengemukakan bahwa: Media merupakan salah satu alat komunikasi dalam menyampaikan pesan yang tentunya sangat bermanfaat jika diimplementasikan ke dalam proses pembelajaran, media yang digunakan dalam proses pembelajaran tersebut disebut sebagai media pembelajaran.

2 Seiring dengan berkembangnya teknologi, kini telah tersedia berbagai macam media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang mempunyai banyak kelebihan dari media lain yaitu multimedia komputer. Kelebihan dari multimedia komputer adalah setiap informasi yang berupa teks, suara, animasi, dan gambar dapat ditampilkan secara bersamaan. Komputer sebagai salah satu produk teknologi dinilai tepat digunakan sebagai alat bantu pengajaran. Dosen sebagai perancang pembelajaran dapat memilih komputer sebagai media pembelajaran yang dikenal dengan Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK) atau Computer-Assisted Instruction (CAI). Seperti yang dikemukakan oleh Robert Heinich (1985, hlm. 226) dalam Rusman (2012, hlm.153) yang menyatakan bahwa computer system can delivery instruction by allowing them to interact with the lesson programmed into the system; this is referred to computer based instruction. Sistem komputer dapat menyampaikan materi pembelajaran secara individual dan langsung kepada para mahasiswa dengan cara berinteraksi dengan mata kuliah yang diprogramkan ke dalam sistem komputer, inilah yang disebut dengan pembelajaran berbasis komputer. Teknologi multimedia memiliki potensi besar dalam mengubah cara seseorang untuk belajar dan memperoleh informasi. Multimedia juga menyediakan peluang bagi dosen untuk mengembangkan teknik pembelajaran sehingga memberikan hasil yang optimal. Demikian juga bagi mahasiswa, dengan multimedia diharapkan mereka akan lebih mudah menyerap informasi secara cepat dan efisien. Sumber informasi tidak lagi semata-mata terfokus pada teks dari buku tetapi lebih luas dari itu. Kemampuan teknologi multimedia yang semakin baik dan berkembang akan menambah kemudahan dalam mendapatkan informasi yang diharapkan. Multimedia pembelajaran merupakan media atau alat bantu mengajar yang berisi pesan-pesan pembelajaran. Video sebagai media audio visual dan mempunyai unsur gerak mampu menarik perhatian dan motivasi mahasiswa dalam melaksanakan

3 kegiatan pembelajaran. Pengertian video dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995, hlm. 1119) yaitu: 1) bagian yang memancarkan gambar pada pesawat televisi; 2) rekaman gambar hidup untuk ditayangkan pada pesawat televisi. Video mampu merangkum banyak kejadian dalam waktu yang lama menjadi lebih singkat dan jelas dengan disertai gambar dan suara yang dapat diulang dalam proses penggunaannya. Unsur gerak dan animasi dalam video mampu menarik perhatian mahasiswa lebih lama bila dibandingkan dengan media pembelajaran yang lain. Dalam suatu media pembelajaran tentu akan memiliki kekurangan, pada proses pembuatan video membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang cukup lama, penggunaan media video membutuhkan alat proyeksi agar dapat menampilkan gambar yang ada di dalamnya, dan dalam pengambilan gambar yang kurang tepat dapat menyebabkan timbulnya keraguan mahasiswa dalam menafsirkan gambar yang dilihat. Media pembelajaran yang saat ini digunakan khususnya pembuatan pola masih terbatas pada penggunaan media visual, sedangkan tahapan dalam proses pembuatan pola membutuhkan media yang mengandung unsur gerak. Oleh karena itu, video pembelajaran merupakan salah satu media yang sesuai untuk menampilkan tahaptahap dalam pembuatan pola yang disesuaikan dengan materi pembelajaran secara detail dan terperinci sehingga mahasiswa dapat belajar secara mandiri. Pendidikan Tata Busana adalah program studi yang mempelajari disiplin ilmu di bidang busana. Setiap mata kuliah yang berkaitan dengan pembuatan busana tidak terlepas dari proses pembuatan pola. Teknik pembuatan pola terdiri dari teknik kontruksi yaitu pembuatan pola pada bidang datar dan teknik draping yaitu pembuatan pola di atas badan pemakai atau tiruannya yang disebut dress form. Pembuatan pola dengan teknik draping menghasilkan pola yang lebih pas di badan dan lebih mudah karena tidak perlu menggunakan ketentuan perbandingan ukuran yang harus dihitung secara matematis (Setiawati, A, 2014).

4 Salah satu mata kuliah yang dipelajari dalam Program Studi Pendidikan Tata Busana adalah mata kuliah Linseri. Linseri adalah pakaian dalam perempuan, salah satu pola linseri yang dipelajari adalah pola bustie. Bustie merupakan jenis pakaian dalam semacam long torso yang biasanya digunakan untuk melengkapi kebaya. Fungsi bustie yaitu untuk membuat tubuh wanita terlihat proporsional. Bustie didesain pas badan (press body) sehingga membentuk lekuk tubuh secara sempurna. Penggunaan bustie dapat menjadi multifungsi karena selain bisa digunakan sebagai pasangan kebaya juga bisa digunakan ketika menggunakan gaun malam (adibusana). Kenyamanan bustie yang digunakan sangat tergantung dari bentuk pola saat proses pembuatan. Bustie merupakan salah satu jenis busana yang cukup sulit dibuat karena ukuran bustie harus pas di badan (press body) dan harus memiliki bentuk mungkum yang bagus agar dapat memberikan kenyamanan saat digunakan. Pembelajaran bustie saat ini menggunakan media Power Point melalui LCD dan media realia berupa dressform serta bahan-bahan untuk membuat pola bustie dengan teknik draping. Oleh karena itu, dengan adanya multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping, diharapkan membuat mahasiswa lebih cepat mengerti dan memahami tidak hanya apa yang dijelaskan dosen tetapi dapat langsung mempraktikan cara pembuatan pola bustie dengan teknik draping. Selain itu dosen akan sangat terbantu karena menjadi lebih fokus dan lebih leluasa dalam mengawasi mahasiswa saat bekerja. Uraian dari latar belakang di atas menjadi dasar pemikiran untuk penulisan skripsi mengenai Pengembangan Multimedia Animasi Pembuatan Pola Bustie Teknik Draping. Penggunaan teknologi multimedia berbasis animasi dapat menjadi alternatif untuk mengatasi masalah belajar mahasiswa, sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil belajar mahasiswa pada pembuatan pola bustie. B. Identifikasi Masalah Penelitian

5 Identifikasi masalah perlu ditentukan dahulu untuk memudahkan dan mengetahui masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini. Identifikasi masalah dalam penelitian ini antara lain: 1. Media merupakan salah satu komponen pembelajaran. Penggunaan media dapat membuat penyampaian materi pembelajaran menjadi lebih menarik dan bervariasi. Salah satu media pembelajaran yang mempunyai banyak kelebihan dari media lain yaitu multimedia komputer. Dengan multimedia komputer, setiap informasi yang berupa teks, suara, animasi, dan gambar dapat ditampilkan secara bersamaan menjadi satu kesatuan dengan link dan tool yang tepat sehingga memungkinkan pemakai multimedia dapat berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi. Media tersebut mampu memvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan dengan penjelasan atau alat peraga yang konvensional. Multimedia interaktif ini bersifat inovatif, edukatif dan responsif. 2. Bustie merupakan salah satu jenis linseri. Bustie adalah jenis pakaian dalam semacam long torso yang biasanya digunakan untuk melengkapi kebaya. Bustie termasuk busana yang sulit dibuat. Pembuatan pola bustie harus dipahami sebaik mungkin agar dapat menghasilkan bustie yang pas di badan (press body) serta menghasilkan bentuk mungkum yang bagus agar dapat memberikan kenyamanan saat digunakan. Oleh karena itu dibutuhkan multimedia animasi yang dapat menampilkan tahapan dalam membuat pola bustie secara detail dan terperinci sehingga mahasiswa lebih cepat mengerti dan memahami serta dapat belajar secara mandiri. C. Rumusan Masalah Penelitian Setelah mengidentifikasi permasalahan seperti yang diuraikan di atas, maka diperlukan rumusan masalah. Rumusan masalah merupakan bagian pokok dalam penelitian, sehingga dengan adanya rumusan masalah menjadi langkah awal untuk

6 memperjelas ruang lingkup penelitian. Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana mengembangkan multimedia interaktif berbasis animasi untuk pembelajaran pembuatan pola bustie teknik draping? D. Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini yaitu mengembangkan multimedia interaktif berbasis animasi pada pembelajaran pembuatan pola bustie teknik draping. Dari tujuan umum ini, maka dirumuskan tujuan khusus sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi media yang selama ini dipakai dalam mata kuliah linseri. 2. Mengembangkan multimedia interaktif berbasis animasi untuk pembelajaran pembuatan pola bustie teknik draping. 3. Melakukan uji coba penggunaan multimedia interaktif pada mahasiswa. 4. Melakukan verifikasi dan validasi media oleh ahli media dan ahli materi. 5. Menganalisis hasil verifikasi dan validasi media pembelajaran yang sudah dibuat. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, baik secara teoritis dan praktis. Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini yaitu: 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta menghasilkan upaya pengembangan multimedia yang efektif dan efisien melalui multimedia animasi khususnya pembuatan pola bustie teknik draping. 2. Secara Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para pelaksana pendidikan untuk mengimplementasikan pengembangan multimedia interaktif, khususnya pembuatan pola bustie teknik draping yang mengoptimalkan perangkat komputer pada proses pembelajarannya dan diharapkan dapat

7 mengatasi masalah belajar mahasiswa serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. F. Struktur Organisasi Skripsi Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman penulis agar penulisan lebih terarah dan sistematis dalam rangka menuju tujuan akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB 1 Pendahuluan, berisi mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. BAB II Kajian Pustaka, berisi mengenai deskripsi multimedia, multimedia interaktif berbasis animasi dan pembuatan pola bustie teknik draping. BAB III Metode Penelitian, berisi mengenai lokasi penelitian, metode penelitian, instrumen pengumpulan data, langkah-langkah penelitian serta analisis dan interpretasi data. BAB IV Analisis Data dan Pembahasan, berisi mengenai pengolahan atau analisis data dan pembahasan temuan. BAB V Simpulan dan Saran, berisi mengenai penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian.